Skip to main content

1

Dengan menyebut nama Allah aku mulai membaca Al-Qur`ān ini. Aku memohon pertolongan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- dan berharap keberkahan dengan menyebut nama-Nya. Lafal Basmalah mengandung tiga nama Allah yang sangat baik, yaitu: 1. Allāh, Zat yang berhak disembah, dan nama ini merupakan nama khusus hanya berlaku bagi Allah -Ta'ālā-, sehingga siapa pun tidak diperkenankan menyandang nama tersebut selain Dia -Subḥānahu-. 2. Ar-Raḥmān, pemilik rahmat yang luas, Dia Zat yang maha pengasih. 3. Ar-Raḥīm, pemilik rahmat yang menyeluruh. Dia merahmati siapa pun yang dikehendaki-Nya dari makhluk-Nya, dan di antaranya hamba-hamba-Nya yang beriman.

2

Segala bentuk pujian berupa keagungan dan kesempurnaan hanya bagi Allah semata, karena Dia Tuhan segala sesuatu, Pencipta dan Pengaturnya. "Al-'Ālamūn" adalah bentuk plural dari "Ālam" yaitu segala sesuatu selain Allah -Ta'ālā-.

3

Ini merupakan sanjungan untuk Allah -Ta'ālā- setelah memuji-Nya di ayat sebelumnya.

4

Pengagungan kepada Allah -Ta'ālā- bahwa Dia lah Sang Maha Raja Pemilik segalanya pada hari kiamat, tak satu jiwa pun memiliki kuasa atas jiwa lainnya. "Yaumuddīn" berarti hari Pembalasan dan Perhitungan.

5

Kami mempersembahkan segala jenis peribadatan dan ketaatan hanya kepada-Mu, dan kami tidak menyekutukan-Mu dengan siapapun. Hanya dari-Mu saja lah kami meminta pertolongan dalam semua urusan kami, karena di tangan-Mu lah segala macam kebaikan. Dan tidak ada penolong lain selain Engkau.

6

Tunjukilah kami jalan yang lurus, tuntunlah kami ke sana, dan teguhkanlah kami di atasnya serta tambahkanlah hidayah bagi kami. Arti "aṣ-Ṣirāṭ al-Mustaqīm" adalah jalan yang terang serta tak berkelok, yaitu Islam yang Allah mengutus Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengannya.

7

Jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari hamba-hamba-Mu berupa hidayah, seperti para Nabi, para ṣiddīqīn (pecinta kebenaran), para syuhada dan orang-orang saleh. Mereka adalah teman terbaik; bukan jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang dimurkai, yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mau mengikutinya seperti orang-orang Yahudi; dan bukan pula jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang tersesat dari jalan yang benar, yaitu orang-orang yang tidak menemukan jalan yang benar karena keteledoran mereka dalam mencari kebenaran dan mencari petunjuk seperti orang-orang Nasrani.

8

Alif Lām Mīm. Ini merupakan huruf-huruf yang digunakan sebagai pembuka beberapa surah Al-Qur`ān. Ini adalah huruf hijaiah yang tidak mempunyai makna pada dirinya karena dituliskan terpisah seperti: alif, ba, ta dan seterusnya. Dalam huruf-huruf itu terdapat hikmah dan tujuan, karena tidak ada sesuatupun di dalam Al-Qur`ān yang tidak memiliki hikmah. Di antara hikmahnya yang paling menonjol ialah mengisyaratkan tantangan untuk membuat Al-Qur`ān yang terdiri dari huruf-huruf yang membentuk kata-kata yang mereka ketahui dan mereka gunakan untuk berbicara. Oleh karena itu, pada umumnya huruf-huruf hijaiah tersebut diikuti dengan penyebutan tentang Al-Qur`ān Al-Karīm, seperti yang ada di dalam surah ini.

9

Al-Qur`ān yang agung itu tidak ada keraguan di dalamnya, baik dari segi proses turunya maupun lafal dan maknanya. Al-Qur`ān adalah firman Allah yang membimbing orang-orang bertakwa ke jalan yang menghantarkan mereka kepada-Nya.

10

(Orang-orang yang bertakwa itu adalah) orang-orang yang beriman kepada perkara gaib, yaitu segala sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera dan tersembunyi, yang diberitakan oleh Allah atau Rasulullah seperti hari Akhir. Dan orang-orang yang mendirikan salat, yakni menunaikannya sesuai ketentuan syariat yang meliputi syarat, rukun, wajib dan sunnahnya. Dan mereka adalah orang-orang yang gemar menginfakkan sebagian rezeki yang mereka terima dari Allah, baik yang sifatnya wajib seperti zakat, maupun yang tidak wajib seperti sedekah, demi mengharap pahala dari Allah. Mereka juga yang beriman kepada wahyu yang Allah turunkan kepadamu –wahai Nabi- dan wahyu yang Dia turunkan kepada para nabi -'alaihimussalām- sebelum kamu, tanpa membeda-bedakan di antara mereka. Dan mereka juga beriman secara tegas akan adanya akhirat beserta ganjaran dan hukuman yang ada di dalamnya.

11

(Orang-orang yang bertakwa itu adalah) orang-orang yang beriman kepada perkara gaib, yaitu segala sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera dan tersembunyi, yang diberitakan oleh Allah atau Rasulullah seperti hari Akhir. Dan orang-orang yang mendirikan salat, yakni menunaikannya sesuai ketentuan syariat yang meliputi syarat, rukun, wajib dan sunnahnya. Dan mereka adalah orang-orang yang gemar menginfakkan sebagian rezeki yang mereka terima dari Allah, baik yang sifatnya wajib seperti zakat, maupun yang tidak wajib seperti sedekah, demi mengharap pahala dari Allah. Mereka juga yang beriman kepada wahyu yang Allah turunkan kepadamu –wahai Nabi- dan wahyu yang Dia turunkan kepada para nabi -'alaihimussalām- sebelum kamu, tanpa membeda-bedakan di antara mereka. Dan mereka juga beriman secara tegas akan adanya akhirat beserta ganjaran dan hukuman yang ada di dalamnya.

12

Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut kokoh dalam mengikuti jalan kebenaran. Merekalah orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat, sebab mereka akan mendapatkan apa yang mereka harapkan dan selamat dari apa yang mereka takutkan.

13

"Sesungguhnya orang-orang kafir itu larut dalam kesesatan dan pembangkangan mereka, maka ada atau tidak adanya peringatanmu kepada mereka akan sama saja".

14

Karena Allah telah menyegel dan menutup hati mereka beserta kebatilan yang ada di dalamnya. Allah juga menutup telinga mereka sehingga tidak bisa mendengarkan kebenaran untuk diterima dan diikuti. Allah juga menutup mata mereka sehingga tidak bisa melihat kebenaran yang sangat jelas di hadapan mereka. Kelak di akhirat mereka akan mendapatkan azab yang sangat berat.

15

Dan di antara manusia ada golongan yang mengaku bahwa mereka beriman. Mereka mengatakan hal itu dengan mulut mereka semata-mata karena mereka mencemaskan keselamatan jiwa dan harta benda mereka. Padahal di dalam batin mereka tersimpan kekafiran.

16

Karena kebodohan mereka, mereka mengira akan menipu Allah dan orang-orang mukmin dengan memperlihatkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran. Padahal hakikatnya mereka menipu diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadarinya. Karena Allah -Ta'ālā- mengetahui rahasia dan apa yang lebih tersembunyi dari itu. Allah memberitahu orang-orang mukmin tentang sifat-sifat dan keadaan mereka yang sesungguhnya.

17

Penyebabnya ialah karena di dalam hati mereka terdapat keraguan, maka Allah menambah keraguan itu dengan keraguan lainnya, karena setiap perbuatan akan dibalas dengan perbuatan serupa. Kelak mereka akan mendapatkan azab yang sangat pedih di kerak neraka yang paling bawah. Hal itu karena mereka telah berdusta atas nama Allah dan atas nama manusia lainnya. Dan juga karena mereka mendustakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

18

Apabila mereka dilarang membuat kerusakan di muka bumi berupa kekafiran, perbuatan dosa dan lain-lain, mereka mengingkarinya. Mereka beranggapan bahwa mereka adalah orang-orang yang baik dan selalu menganjurkan perbaikan.

19

Padahal sesungguhnya mereka adalah pembuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadarinya. Dan mereka juga tidak merasa bahwa perbuatan mereka adalah kerusakan itu sendiri.

20

Apabila mereka disuruh beriman sebagaimana sahabat-sahabat Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang telah menyatakan keimanannya, mereka menjawab secara angkuh dan sinis dengan mengatakan, “Apakah kami harus beriman seperti orang-orang yang akalnya rendah itu?!” Padahal sejatinya merekalah yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahuinya.

21

Apabila mereka berjumpa dengan orang-orang mukmin, mereka berkata, “Kami percaya dengan apa yang kalian imani.” Mereka mengatakan hal itu karena takut kepada orang-orang mukmin. Dan apabila mereka berpisah dengan orang-orang mukmin dan berjumpa dengan para pemimpin mereka secara tertutup, mereka menegaskan akan tetap patuh kepada mereka (para pemimpin kafir). Mereka mengatakan, “Sesungguhnya kami tetap bersama kalian dan sejalan dengan kalian, tetapi kami sengaja menunjukkan sikap setuju dengan orang-orang yang mukmin semata-mata untuk mengejek dan mengolok-olok mereka.”

22

Allah mengolok-olok mereka untuk membalas tindakan mereka yang telah mengolok-olok orang-orang mukmin, sebagai balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka. Oleh karena itu, di dunia Allah memberlakukan kepada mereka ketentuan hukum yang sama dengan kaum muslimin. Adapun di akhirat, Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan kekafiran dan kemunafikan mereka. Dan Allah menangguhkan siksa mereka agar mereka terus bergelimang dalam kesesatan dan kejahatan mereka, sehingga mereka senantiasa diliputi kebingungan dan kebimbangan.

23

Mereka itu orang yang benar-benar bodoh, karena mereka mengganti keimanan dengan kekufuran. Perniagaan mereka tidak menguntungkan, karena kehilangan keimanan kepada Allah, dan mereka tidak menemukan jalan yang benar.

24

Allah membuat dua perumpamaan untuk orang-orang munafik itu, yaitu perumpamaan api dan perumpamaan air. Perumpamaan api maksudnya ialah mereka itu seperti orang yang menyalakan api untuk menerangi sekelilingnya. Setelah api menyala dan ia mengira akan mendapatkan manfaat dari sinarnya, tiba-tiba api itu padam, cahayanya pun lenyap, dan yang tersisa hanyalah bekas pembakarannya. Sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya berada di dalam kegelapan, tidak bisa melihat apa-apa dan tidak mengetahui jalan yang benar.

25

Mereka itu tuli tidak bisa mendengarkan kebenaran, yakni enggan menerimanya, bisu tidak mau mengutarakannya, dan buta tidak bisa melihatnya, sehingga mereka tidak bisa meninggalkan kesesatan tersebut.

26

Adapun maksud perumpamaan dengan air ialah mereka seperti air hujan lebat dari awan yang gelap berlapis-lapis, guruh dan kilat. Hujan lebat itu turun kepada suatu kaum lalu mereka mengalami ketakutan yang luar biasa. Lalu mereka menutupi telinga dengan ujung-ujung jari karena kerasnya suara petir yang menyambar dan takut mati. Dan Allah Maha Mengetahui dan Menguasai orang-orang kafir. Mereka tidak mungkin dapat menghindar dari-Nya.

27

Kilat itu nyaris membutakan mata mereka karena kuatnya kilauan dan cahayanya. Setiap kali kilat itu muncul dan bersinar mereka bergerak maju. Jika kilat itu tidak menunjukkan sinarnya mereka bertahan di tengah kegelapan dan tidak bisa bergerak. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia akan melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka dengan kekuasaan-Nya yang mencakup segala sesuatu, sehingga mereka tidak bisa lagi mendengar dan melihat, karena mereka telah berpaling dari kebenaran. Hujan itu adalah perumpamaan bagi Al-Qur`ān, suara petir itu adalah perumpamaan bagi larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan sinar kilat itu adalah perumpamaan bagi kebenaran yang kadang-kadang muncul untuk mereka, sedangkan menutup telinga karena kerasnya suara petir adalah perumpamaan bagi sikap mereka yang berpaling dari kebenaran dan keengganan mereka menerimanya. Titik kesamaan antara orang-orang munafik dan orang-orang yang ada di dalam dua perumpamaan tersebut ialah tidak bisa mengambil manfaat yang ada. Dalam perumpamaan dengan api, orang yang menyalakan api itu tidak mendapatkan manfaat apapun selain kegelapan dan sisa-sisa pembakaran. Sedangkan dalam perumpamaan air, orang-orang yang ditimpa air hujan itu tidak mendapatkan manfaat apa-apa selain petir dan kilat yang membuat mereka ketakutan. Begitu juga dengan orang-orang munafik, mereka tidak melihat apapun di dalam Islam selain kekerasan.

28

Wahai manusia! Sembahlah Rabb kalian semata, tanpa menyembah yang lain, karena Dia lah yang telah menciptakan kalian dan umat-umat terdahulu. Semoga penyembahan itu bisa menjadi penghalang antara kalian dan azab-Nya, dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

29

Dia lah yang telah menjadikan bumi terhampar sebagai tempat berpijak bagimu dan menciptakan langit di atasnya dengan yang kokoh. Dan Dia lah yang memberi kenikmatan dengan menurunkan air hujan, sehingga bisa menumbuhkan beragam buah-buahan di muka bumi sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menyekutukan dan menyamakan Allah dengan apapun, sedangkan kalian tahu bahwasanya tidak ada sang pencipta selain Allah -'Azza wa Jalla-.

30

Dan jika kalian –wahai manusia- meragukan kebenaran Al-Qur`ān yang diturunkan kepada hamba Kami, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, maka Kami menantang kalian untuk menandinginya dengan cara membuat satu surah saja yang mirip dengannya, meskipun hanya menandingi surah yang terpendek dari Al-Qur`ān. Silakan kalian panggil bala bantuan yang bisa menolong (dalam membuat surah itu) jika tuduhan kalian itu benar.

31

Jika kalian tidak bisa melakukannya dan memang tidak akan sanggup melakukannya sampai kapanpun juga, maka takutlah kalian terhadap siksa neraka yang dinyalakan dengan bahan bakar dari manusia yang layak disiksa, ditambah dengan batu yang dahulu mereka sembah selain Allah dan bahan bakar lainnya. neraka ini telah disiapkan dan disediakan oleh Allah bagi orang-orang kafir.

32

Jika ancaman tersebut di atas diperuntukkan bagi orang-orang kafir, maka berikanlah kabar gembira, wahai Nabi, kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan beramal saleh bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang menyenangkan, yaitu surga yang sungai-sungainya mengalir dari bawah istana-istana dan pohon-pohonnya. Setiap kali mereka disuguhi makanan berupa buah-buahan yang bagus, mereka berkata, “Ini sama seperti buah-buahan yang pernah kita nikmati sebelumnya,” karena buah-buahan itu mirip sekali dengan buah-buahan yang ada di dunia. Mereka diberi hidangan buah-buahan yang bentuk dan namanya mirip dengan buah-buahan yang ada di dunia agar mereka tertarik kepadanya karena merasa sudah mengenalnya. Namun cita rasa dan kelezatannya benar-benar berbeda. Di dalam surga itu mereka mempunyai istri-istri yang bersih dari segala hal menjijikkan yang terbayang di benak penduduk dunia. Mereka hidup dalam kenikmatan abadi yang tidak akan berbatas, berbeda dengan kenikmatan dunia yang serba terbatas.

33

Sesungguhnya Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- tidak malu untuk membuat perumpamaan-perumpamaan yang dikehendaki-Nya. Maka Allah membuat perumpamaan berupa nyamuk, atau sesuatu yang lebih besar atau yang lebih kecil dari itu. Sedangkan manusia terbelah menjadi dua golongan dalam menyikapinya, yaitu golongan mukmin dan golongan kafir. Orang-orang mukmin percaya dan yakin bahwa di balik perumpamaan itu pasti ada hikmah tertentu. Sedangkan orang-orang kafir justru bertanya-tanya dengan nada sinis tentang alasan Allah membuat perumpamaan berupa makhluk-makhluk yang remeh-temeh, seperti nyamuk, lalat, laba-laba dan lain-lain. Kemudian jawaban datang dari Allah, "Sesungguhnya dalam perumpamaan-perumpamaan itu terdapat petunjuk, bimbingan dan ujian bagi manusia. Maka ada orang-orang yang disesatkan Allah melalui perumpamaan-perumpamaan itu, karena mereka enggan merenungkannya. Dan golongan ini sangat banyak. Namun ada orang-orang yang Allah berikan petunjuk ke jalan yang benar, karena mereka mau mengambil pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Dan jumlah mereka juga sangat banyak. Allah hanya menyesatkan orang-orang yang memang layak untuk tersesat, yaitu orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah, seperti orang-orang munafik.

34

Yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian dengan Allah bahwa mereka hanya akan menyembah kepada Allah semata dan mengikuti Rasul-Nya yang telah diberitakan oleh para rasul sebelumnya. Ciri-ciri orang yang mengingkari perjanjian-perjanjian dengan Allah adalah mereka memutuskan hal-hal yang Allah perintahkan untuk disambung seperti tali silaturrahim, dan berusaha menyebarkan kerusakan di muka bumi dengan malakukan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang merugi di dunia dan di akhirat.

35

Kalian ini -wahai orang-orang kafir- benar-benar aneh. Kalian mengingkari Allah, sementara kalian menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Nya di dalam diri kalian. Dulu kalian tidak ada dan bukan berupa apa-apa, kemudian Allah menciptakan dan menghidupkan kalian, kemudian Dia mematikan kalian untuk yang kedua kalinya, lalu menghidupkan kalian untuk kedua kalinya. Setelah itu kalian akan dikembalikan kepada-Nya untuk dihitung amal perbuatan kalian.

36

Hanya Allah yang menciptakan semua yang ada di bumi untuk kalian, seperti sungai, pohon dan lain-lain yang tidak terhitung jumlahnya. Sementara kalian memanfaatkan dan menikmati apa yang telah Allah sediakan untuk kalian. Kemudian Allah menciptakan langit sebanyak tujuh lapis. Dan pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.

37

Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- memberitahukan bahwa Dia telah berfirman kepada para Malaikat, bahwasanya Dia akan menciptakan manusia untuk ditempatkan di muka bumi secara silih berganti. Tugas utama mereka adalah memakmurkan bumi atas dasar ketaatan kepada Allah. Lalu para Malaikat bertanya kepada Tuhan mereka -dengan maksud meminta bimbingan dan penjelasan- tentang hikmah di balik penempatan anak cucu Adam -'alaihissalām- sebagai khalifah di muka bumi, sedangkan mereka akan membuat kerusakan di sana dan menumpahkan darah secara semena-mena. Para malaikat itu mengatakan, “Sementara kami ini senantiasa patuh kepada-Mu, mensucikan dan memuji-Mu, serta menghormati keagungan dan kesempurnaan-Mu. Kami tidak pernah letih dalam melakukan hal itu.” Allah menjawab pertanyaan mereka dengan firman-Nya, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui tentang adanya hikmah-hikmah besar di balik penciptaan mereka dan tujuan-tujuan besar di balik penetapan mereka sebagai khalifah di muka bumi.”

38

Dan untuk menjelaskan kedudukan Adam -'alaihissalām-, Allah -Ta'ālā- mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, baik makhluk hidup maupun benda-benda mati, baik lafal maupun maknanya. Kemudian Allah menunjukkan benda-benda tersebut kepada para Malaikat seraya berfirman, “Beritahukan kepadaku nama benda-benda tersebut, jika memang pernyataan kalian benar bahwa kalian lebih mulia dan lebih baik dari makhluk (manusia) ini.”

39

Para Malaikat mengakui kekurangan mereka dan mengembalikan keutamaan kepada Allah dengan mengatakan, “Mahasuci Engkau wahai Rabb kami. Tidak sepatutnya keputusan dan ketentuan-Mu dibantah. Kami tidak tahu apa-apa selain apa yang Engkau beritahukan kepada kami. Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Bijaksana dalam setiap keputusan dan ketentuan-Mu.”

40

Ketika itulah Allah -Ta'ālā- berfirman kepada Adam, “Beritahu mereka nama benda-benda itu!” Setelah Adam memberitahu mereka nama benda-benda tersebut sesuai dengan apa yang telah Allah ajarkan kepadanya, maka Allah berfirman kepada para Malaikat, “Bukankah Aku sudah mengatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui apa-apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Dan Aku pun mengetahui apa yang kamu perlihatkan secara nyata dan apa yang kamu sembunyikan di dalam hati.”

41

Allah -Ta'ālā- menjelaskan bahwa Dia memerintahkan para Malaikat agar bersujud kepada Adam -'alaihissalām- sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan, maka mereka segera bersujud kepadanya demi melaksanakan perintah Allah, kecuali Iblis yang berasal dari bangsa jin. Iblis melawan perintah Allah yang menyuruhnya bersujud kepada Adam, dan merasa dirinya lebih baik dari Adam. Dengan begitu Iblis telah berubah menjadi kafir kepada Allah -Ta'ālā-.

42

Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah kamu bersama istrimu (Hawa) di dalam surga. Makanlah apa yang ada di dalamnya dengan senang hati dan leluasa, tanpa merasa terganggu, di mana saja di dalam surga. Tetapi jangan sekali-kali kalian berdua makan dari pohon ini yang terlarang ini, karena (jika memakannya) kalian berdua akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang zalim akibat membangkang perintah-Ku.”

43

Kemudian setan tidak henti-hentinya menggoda dan merayu mereka berdua. Sampai akhirnya setan berhasil menjerumuskan keduanya ke dalam kesalahan dan kekhilafan, dengan memakan buah dari pohon yang terlarang bagi mereka. Maka balasannya ialah Allah mengeluarkan mereka berdua dari dalam surga. Dan Allah berfirman kepada keduanya dan kepada setan, “Turunlah kalian ke bumi. Kalian akan saling bermusuhan. Di bumi itu kalian mempunyai tempat tinggal yang tetap dan bisa merasakan berbagai kenikmatan yang ada di sana sampai ajal kalian menjemput dan hari kiamat tiba.”

44

Kemudian Adam mengambil kata-kata yang Allah limpahkan kepadanya dan menjadikannya sebagai doa. Yaitu doa yang tersebut di dalam firman Allah, "Keduanya berkata, 'Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan (tidak) merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi'." (QS. Al-A'rāf: 23). Maka Allah menerima taubatnya dan mengampuni kesalahannya, karena Allah suka sekali menerima taubat hamba-hamba-Nya dan sangat menyayangi mereka.

45

Kami berfirman kepada mereka, “Turunlah kalian semua dari surga menuju bumi. Jika ada hidayah (petunjuk) yang datang kepadamu melalui utusan-utusan-Ku, maka siapa yang mengikutinya dan beriman kepada utusan-utusan-Ku niscaya mereka tidak akan dilanda kekhawatiran, dan mereka pun tidak bersedih hati atas kesenangan dunia yang mereka lewatkan.

46

Adapun orang-orang yang ingkar dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka yang menetap di dalamnya.”

47

Wahai anak-anak Nabiyullāh Ya’qūb, ingatlah akan nikmat-nikmat Allah yang datang bertubi-tubi kepada kalian dan syukurilah nikmat-nikmat itu. Dan pegang teguhlah janjimu kepada-Ku bahwa kamu akan beriman kepada-Ku, kepada rasul-rasul-Ku dan mengamalkan syariat-syariat-Ku. Jika kamu memenuhi janji itu, niscaya Aku akan menepati apa yang telah Aku janjikan kepada kalian, yaitu kehidupan yang baik di dunia dan balasan yang baik di hari kiamat. Takutlah hanya kepada-Ku dan jangan melanggar penjanjian-Ku.

48

Berimanlah kepada Al-Qur`ān yang telah Ku turunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang isinya selaras dengan apa yang ada di dalam kitab Taurat -sebelum dimanipulasi- terkait keesaan Allah dan kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Jangan sekali-kali kamu menjadi golongan pertama yang ingkar kepadanya. Janganlah kamu menukar ayat-ayat yang telah Kuturunkan dengan harga yang murah, seperti pangkat dan jabatan. Takutlah kamu akan murka dan azab-Ku.

49

Janganlah kamu mencampur kebenaran -yang Ku turunkan kepada rasul-rasul-Ku- dengan kebohongan-kebohongan yang kamu buat-buat sendiri. Dan janganlah kamu menyembunyikan kebenaran yang ada di dalam kitab-kitab sucimu perihal sifat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, sementara kamu mengetahuinya dan meyakini kebenarannya.

50

Tunaikanlah salat secara sempurna dengan melaksanakan rukun-rukunnya, wajib-wajibnya dan sunnah-sunnahnya. Bayarkanlah zakat harta yang telah Allah berikan kepada kalian. Dan tunduklah kalian kepada Allah bersama umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang tunduk kepada-Nya.

51

Alangkah buruknya bila kamu menyuruh orang lain beriman dan berbuat baik, sementara kamu sendiri berpaling darinya dan melupakan dirimu sendiri. Padahal kalian bisa membaca Taurat dan mengetahui isinya yang memerintahkan untuk mengikuti agama Allah dan mempercayai rasul-rasul-Nya. Tidakkah kamu menggunakan akal sehatmu?!

52

Mintalah pertolongan dalam menghadapi segala situasi yang berkaitan dengan masalah agama dan dunia kalian dengan kesabaran dan salat yang dapat mendekatkan dan menghubungkan diri kalian dengan Allah. Maka Allah akan menolongmu dalam mengatasi setiap kesulitan yang menderamu. Sesungguhnya salat itu benar-benar sulit dan berat kecuali bagi orang-orang yang tunduk dan patuh kepada Rabb mereka.

53

Hal itu karena mereka yakin akan menghadap kepada Rabb mereka dan akan berhadapan langsung dengan-Nya kelak di hari kiamat. Dan mereka juga percaya akan kembali kepada-Nya untuk menerima balasan amal perbuatan mereka.

54

Wahai anak-anak Nabiyullāh Ya'qūb! Ingatlah akan nikmat-nikmat-Ku yang berkaitan dengan masalah agama maupun dunia yang Ku-berikan kepada kalian. Dan ingatlah bahwa Aku telah melebihkan kalian atas orang-orang yang hidup di zaman kalian dengan derajat kenabian dan kerajaan.

55

Buatlah pelindung di antara kalian dan azab di hari kiamat dengan melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Pada hari itu seseorang tidak dapat membela orang lain sedikitpun; tidak ada satupun syafaat (pertolongan) yang diterima untuk menghindari mudarat maupun mendatangkan manfaat kecuali dengan izin Allah; tidak akan diterima tebusan dari siapapun, walaupun berupa emas sebesar bumi; dan tidak ada seorangpun dan dapat menolong mereka. Maka apabila syafaat, tebusan dan pertolongan tidak ada gunanya, ke manakah tempat pelarian?

56

Dan ingatlah, wahai Bani Israil, tatkala Kami menyelamatkan kalian dari para pengikut Fir'aun yang telah menimpakan beragam siksaan kepada kalian. Mereka menyembelih anak-anak laki-laki kalian supaya kalian punah. Dan mereka membiarkan para wanita kalian hidup untuk menjadi pelayan mereka. Perbuatan mereka sangat merendahkan dan menistakan kalian. Di balik penyelamatan kalian dari kekejaman Fir'aun dan para pengikutnya terdapat ujian besar dari Rabb kalian, yaitu agar kalian mau bersyukur kepada-Nya.

57

Dan ingatlah di antara nikmat Kami kepada kalian yaitu Kami membelah lautan dan menjadikannya sebagai jalan yang kering sehingga kalian bisa melintasinya, kemudian Allah menyelamatkan kalian dan menenggelamkan musuh kalian, Fir'aun dan para pengikutnya di depan mata kalian, dan kalian menyaksikan pemandangan mereka itu secara langsung.

58

Dan ingatlah salah satu dari nikmat itu ialah janji Kami dengan Musa selama 40 malam untuk menyempurnakan proses turunnya Taurat sebagai cahaya dan petunjuk. Tetapi yang terjadi selama periode itu justru kalian menyembah patung anak sapi. Dan kalian telah melakukan kezaliman dengan melakukan perbuatan itu.

59

Kemudian Kami mengampuni kalian setelah bertaubat. Maka Kami tidak menghukum kalian dengan harapan mudah-mudahan kalian mau bersyukur kepada Allah dengan cara menjalankan ibadah dan ketaatan kepada-Nya dengan sebaik-baiknya.

60

Dan ingatlah salah satu dari nikmat itu ialah Kami berikan Taurat kepada Musa -'alaihissalām- sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil, dan sebagai pemisah antara jalan yang benar dan jalan yang sesat, supaya kamu dapat menjadikannya sebagai petunjuk untuk mencapai kebenaran.

61

Dan ingatlah salah satu dari nikmat itu ialah Allah membimbing kamu untuk bertaubat dari penyembahan terhadap anak sapi. Ketika Musa -'alaihissalām- berkata kepadamu, “Sesungguhnya kalian telah menganiaya diri kalian sendiri dengan menjadikan anak sapi itu sebagai tuhan yang kalian sembah. Maka bertaubatlah kalian, dan kembalilah kepada Pencipta kalian. Yaitu dengan cara saling bunuh di antara kalian. Dan taubat dengan cara itu lebih baik bagi kalian dari pada mempertahankan kekafiran yang akan membuat kalian kekal di neraka.” Kemudian kalian melakukan (taubat) itu dengan bimbingan dan pertolongan Allah, dan Dia pun menerima taubat kalian, karena Dia amat sering menerima taubat dan Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.

62

Dan ingatlah ketika leluhurmu dengan berani berbicara kepada Musa -'alaihissalām-, “Kami tidak akan beriman kepadamu sampai kami melihat Allah secara nyata tanpa ada penghalang sedikitpun.” Kemudian kalian disambar oleh api yang membakar dan membunuh kalian. Lalu kalian saling pandang satu sama lain.

63

Kemudian Kami hidupkan kalian sesudah mati agar kalian mau bersyukur kepada Allah atas karunia tersebut.

64

Dan salah satu nikmat yang Kami berikan kepada kalian ialah Kami mengirimkan awan yang menaungi kalian dari terik matahari tatkala kalian tersesat di muka bumi. Dan Kami menurunkan nikmat berupa minuman manis seperti madu, dan burung kecil yang dagingnya lezat seperti burung puyuh. Dan Kami firmankan kepada kalian, “Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian." Dan pengingkaran mereka terhadap nikmat-nikmat tersebut tidak sedikitpun mengurangi kemuliaan-Ku, tetapi sejatinya mereka menzalimin diri mereka sendiri dengan mengurangi bagian mereka dari pahala (yang dijanjikan) dan menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam siksa.

65

Dan ingatlah salah satu nikmat yang Allah berikan kepada kalian, yaitu ketika Dia berfirman kepada kalian, “Masuklah kalian ke Baitul Maqdis. Makanlah makanan yang baik-baik yang ada di sana dari mana saja sesuka hati kalian. Makanlah dengan enak dan leluasa. Dan masuklah ke sana seraya rukuk dan tunduk kepada Allah. Lalu memohonlah kepada Allah seraya berkata, 'Ya Rabb kami, hapuslah dosa-dosa kami,' niscaya Kami akan mengabulkan permohonan kalian. Dan Kami akan berikan tambahan ganjaran kepada orang-orang yang beramal dengan sebaik-baiknya atas kesungguhan mereka dalam beramal.

66

Akan tetapi orang-orang yang zalim di antara mereka justru mengganti tindakan dan mengubah ucapan itu. Mereka masuk sambil merayap di atas pantat mereka. Dan mereka berkata, “Satu biji dalam satu rambut.” Mereka meremehkan perintah Allah. Maka balasannya ialah Allah menurunkan azab dari langit kepada orang-orang yang zalim di antara mereka, karena mereka telah keluar dari batas-batas syariat dan melanggar perintah Allah.

67

Dan ingatlah salah satu nikmat yang Allah berikan kepada kalian tatkala kalian tersesat di tengah gurun pasir yang membingungkan dan mengalami dahaga yang hebat, kemudian Musa -'alaihissalām- memanjatkan doa dan memohon kepada Rabbnya agar berkenan memberi kalian minuman, maka Kami perintahkan agar dia memukul batu itu dengan tongkatnya. Dan setelah dia memukulnya maka dari batu itu muncul dua belas mata air sesuai dengan jumlah kabilahmu. Dan air pun mengalir deras dari kedua belas mata air tersebut. Dan Kami telah menjelaskan bahwa setiap kabilah mempunyai tempat minum masing-masing yang khusus, agar tidak terjadi pertengkaran di antara mereka. Dan Kami berfirman kepada kalian, “Makanlah dan minumlah dari rezeki yang Allah berikan kepada kalian tanpa usaha dan kerja keras dari kalian, dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi.”

68

Dan ingatlah ketika kalian mengingkari nikmat Rabb kalian sehingga kalian bosan memakan makanan yang telah Allah turunkan kepada kalian, yaitu al-manna dan as-salwa. Dan kalian mengatakan, “Kami tidak tahan dengan satu jenis makanan saja dan tidak berganti-ganti.” Lalu kalian meminta kepada Musa -'alaihissalām- agar memohon kepada Allah agar berkenan memberi kalian sayur-mayur, mentimun, biji-bijian, kacang adas dan bawang merah. Musa -'alaihissalām- menjawab permintaan mereka dengan nada heran, “Kalian ingin mengganti al-manna dan as-salwa yang lebih baik dan lebih mulia dengan apa yang kalian minta itu, padahal itu lebih sedikit manfaatnya dan lebih rendah kualitasnya. Sementara kalian bisa mendapatkan al-manna dan as-salwa tanpa harus bekerja keras dan bersusah payah. keluarlah dari daerah ini ke desa manapun, niscaya kalian akan menemukan apa yang kalian minta itu di ladang-ladang dan pasar-pasar.” Dan karena mereka senantiasa mengikuti hawa nafsu dan terus-menerus menolak apa yang Allah pilihkan untuk mereka, akibatnya mereka harus menerima kehinaan, kemiskinan dan kesengsaraan. Mereka mendapatkan murka dari Allah karena mereka berpaling dari agama-Nya, ingkar kepada ayat-ayat-Nya, dan membunuh para nabi-Nya secara semena-mena. Semua itu terjadi karena mereka durhaka kepada Allah dan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan-Nya.

69

Sesungguhnya orang-orang yang beriman -baik dari umat ini maupun dari umat-umat di masa lalu sebelum kenabian Muhammad -'alaihiṣ ṣalātu was salām-, yakni kaum Yahudi, Nasrani dan Ṣābiah (pengikut beberapa orang nabi yang memiliki keimanan pada Allah dan hari Akhir)- akan mendapatkan ganjaran dari Rabb mereka, tidak ada kekhawatiran bagi mereka atas apa yang akan mereka hadapi di akhirat, dan mereka tidak akan bersedih hati atas kenikmatan dunia yang terlewatkan.

70

Dan ingatlah janji kuat yang Kami ambil dari kalian untuk beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan Kami angkat gunung itu di atas kalian untuk menakut-nakuti dan memperingatkan kalian agar tidak mengabaikan janji itu. Kami juga memerintahkan kepada kalian agar memegang teguh kitab Taurat yang telah Kami turunkan kepada kalian. Kalian harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh, tidak boleh malas dan gegabah. Hafalkanlah apa yang terdapat di dalamnya dan renungkanlah maknanya agar kalian takut akan siksa Allah -Ta'ālā-.

71

Akan tetapi kalian justru berpaling dan membangkang setelah mengambil perjanjian yang kuat tersebut. Sekiranya bukan karena anugerah Allah yang berkenan mengampuni kalian dan tidak ada rahmat-Nya yang berkenan menerima taubat kalian, niscaya kalian benar-benar tergolong orang-orang yang merugi, karena kalian telah berpaling dari-Nya dan durhaka kepada-Nya.

72

Dan sungguh kalian benar-benar mengetahui dengan jelas berita tentang para pendahulu kalian. Mereka telah melanggar ketentuan Allah dengan berburu ikan pada hari Sabtu yang terlarang bagi mereka. Mereka membuat rekayasa atas larangan itu dengan cara memasang jala sebelum hari Sabtu dan berburu ikan pada hari Ahad. Maka Allah merubah wujud mereka menjadi kera yang hina sebagai hukuman karena merekasaya ketentuan Allah.

73

Maka Kami jadikan desa yang melampaui batas ini sebagai pelajaran bagi desa-desa yang ada di sekitarnya, dan juga pelajaran bagi generasi berikutnya sehingga mereka tidak mengikuti jejak para pendahulu mereka dan mendapatkan hukuman yang sama. Dan Allah juga menjadikan desa itu sebagai peringatan bagi orang-orang bertakwa yang senantiasa takut akan hukuman dan balasan dari Allah bagi orang yang melanggar batas-batas yang telah ditentukan-Nya.

74

Dan ingatlah apa yang terjadi antara para pendahulu kalian dengan Musa -'alaihissalām- ketika dia menyampaikan kepada mereka bahwa Allah telah memerintahkan mereka agar menyembelih seekor sapi betina. Tetapi mereka bukannya segera melaksanakan perintah itu, melainkan justru berkata dengan angkuh, “Apakah engkau menjadikan kami sebagai sasaran olok-olok?!” Musa menjawab, “Aku berlindung kepada Allah dari menjadi orang bodoh yang berdusta atas nama Allah dan mengolok-olok orang banyak.”

75

Mereka berkata kepada Musa, “Mohonlah kepada Rabbmu agar Dia menjelaskan kepada kami ciri-ciri sapi betina yang Dia perintahkan untuk kami sembelih.” Lalu Musa berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, pertengahan antara itu. Jadi segeralah melaksanakan perintah Rabb kalian.”

76

Tetapi mereka terus melanjutkan perdebatan dan keangkuhan mereka dengan mengatakan kepada Musa -'alaihissalām-, “Mohonkanlah kepada Rabb kalian agar Dia menjelaskan kepada kami bagaimana warna sapi itu.” Musa berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu warnanya kuning sekali dan menarik hati setiap orang yang melihatnya.”

77

Kemudian mereka meneruskan keangkuhan mereka dengan mengatakan, “Mohonkanlah kepada Rabbmu agar Dia menjelaskan lebih jauh kepada kami tentang ciri-ciri sapi betina itu.” Mereka beralasan bahwa sapi yang memiliki ciri-ciri seperti itu banyak sekali sehingga mereka tidak bisa menentukan sapi mana yang akan mereka sembelih. Mereka menegaskan bahwa insyā Allah mereka akan menemukan sapi betina yang harus mereka sembelih.

78

Musa bersabda kepada mereka, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa ciri-ciri sapi betina itu ialah tidak pernah digunakan untuk membajak sawah atau mengangkut air, selamat dari cacat, dan tidak ada warna lain di tubuhnya selain warna kuning.” Ketika itulah mereka berkata, “Nah, sekarang engkau telah memberikan ciri-cirinya secara rinci dan bisa menunjukkan sapi yang dimaksud secara tepat.” Dan mereka pun menyembelih sapi betina dengan ciri-ciri tersebut setelah mereka nyaris tidak bisa menyembelihnya gara-gara perdebatan dan keangkuhan mereka.

79

Dan ingatlah ketika kalian membunuh salah seorang di antara kalian, lalu kalian semua cuci tangan. Masing-masing membela diri dari tuduhan pembunuhan dan melemparkan tuduhan kepada orang lain. Kemudian kalian saling bertengkar. Dan Allah mengungkap kasus pembunuhan yang kalian sembunyikan itu, yaitu pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah.

80

Lalu Kami berfirman kepada kalian, “Pukullah korban pembunuhan itu dengan bagian dari tubuh sapi betina yang kalian sembelih atas perintah Allah. Karena Allah akan menghidupkannya kembali untuk memberitahukan siapa pembunuhnya.” Mereka benar-benar melakukan hal itu dan korban pembunuhan itupun memberitahukan siapa pembunuhnya. Sebagaimana Allah menghidupkan kembali orang yang sudah mati itu, begitulah kelak Allah akan menghidupkan kembali orang-orang yang mati di hari kiamat. Allah memperlihatkan kepada kalian bukti-bukti kekuasaan-Nya secara nyata, agar kalian memahaminya dan beriman kepada Allah -Ta'ālā- dengan sungguh-sungguh.

81

Kemudian hati kalian mengeras hingga menjadi seperti batu atau lebih keras lagi setelah menerima nasihat-nasihat yang menyentuh dan menyaksikan mukjizat-mukjizat yang nyata. Hati mereka tidak pernah berubah, sementara batu bisa berubah bentuknya. Karena terkadang ada batu yang memancarkan air hingga membentuk sungai. Ada juga batu yang retak-retak kemudian mengeluarkan air yang mengalir ke bumi dan dimanfaatkan oleh manusia dan binatang. Dan ada juga batu yang jatuh dari atas gunung karena takut kepada Allah. Sementara hati kalian tidak bisa begitu. Allah tidak akan lalai terhadap apa yang kalian perbuat. Dia mengetahuinya dan akan memberi kalian balasan yang setimpal.

82

Wahai orang-orang mukmin, setelah kalian mengetahui keadaan orang-orang Yahudi dan Nasrani yang sebenarnya serta sikap keras kepala mereka, apakah kalian masih mengharapkan mereka akan beriman dan menyambut dakwah kalian?! Dahulu ada sejumlah ulama mereka yang mendengar firman Allah yang diturunkan kepada mereka di dalam Taurat, kemudian mereka merubah lafal-lafal dan maknanya setelah mereka memahaminya dan mengerti maksudnya, padahal mereka tahu bahwa tindakan mereka itu adalah dosa besar.

83

Salah satu kontradiksi dan tipudaya yang ditunjukkan oleh orang-orang Yahudi ialah apabila mereka berjumpa dengan orang-orang Mukmin, mereka selalu mengakui kebenaran Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan keabsahan risalahnya, dan itu adalah kesaksian yang dikemukakan oleh Taurat. Namun ketika mereka berkumpul dengan sesama Yahudi mereka saling mencela satu sama lain gara-gara pengakuan tersebut, karena kaum Muslimin bisa menjadikan pengakuan atas kebenaran kenabian Muhammad itu sebagai dasar untuk menyudutkan mereka.

84

Orang-orang Yahudi itu melakukan perbuatan keji tersebut dan mereka seolah-olah lupa bahwa Allahmengetahui ucapan dan perbuatan yang mereka rahasiakan maupun yang mereka tampakkan, dan Dia akan menunjukkannya serta mempermalukan mereka.

85

Di antara orang Yahudi itu ada golongan yang tidak mengenal Taurat kecuali bacaannya saja, mereka tidak tahu apa maksudnya. Mereka hanya memiliki kebohongan-kebohongan yang mereka dengar dari para pembesar. Mereka mengira bahwa kebohongan-kebohongan itu adalah kitab suci Taurat yang diturunkan oleh Allah.

86

Maka kebinasaan dan azab yang berat sedang menunggu orang-orang yang menulis kitab itu dengan tangan mereka sendiri, kemudian -secara dusta- mengatakan, “Ini berasal dari Allah,” dengan tujuan untuk menukar kebenaran dan keharusan mengikuti petunjuk dengan keuntungan dunia yang sedikit, seperti harta benda dan jabatan. Jadi kebinasaan dan azab yang berat lah yang akan mereka dapatkan akibat tulisan tangan mereka sendiri dan mereka klaim secara dusta sebagai firman Allah. Maka kebinasaan dan azab yang berat akan mereka dapatkan terkait harta benda dan jabatan yang mereka peroleh dari kebohongan tersebut.

87

Mereka mengatakan -secara dusta dan palsu-, “Kami tidak akan tersentuh oleh api neraka. Dan kami tidak akan masuk ke dalam neraka kecuali hanya beberapa hari saja." Katakanlah -wahai Nabi- kepada mereka, “Apakah kalian menerima janji yang kuat dari Allah terkait hal itu? Jika kalian memang memiliki janji tersebut, sesungguhnya Allah tidak akan melanggar janji-Nya; ataukah kalian mengatakan atas nama Allah -secara dusta dan palsu- sesuatu yang tidak kalian ketahui kebenarannya?”

88

Masalahnya tidak seperti yang mereka kira. Karena Allah akan mengazab semua orang yang melakukan dosa kufur dan dosa-dosanya mengelilinginya dari segala penjuru. Dan Allah akan membalas kesalahan itu dengan memasukkan mereka ke dalam neraka dan menempatkan mereka di dalamnya untuk selama-lamanya.

89

Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan menjalankan amal saleh, ganjaran mereka di sisi Allah ialah masuk ke dalam surga dan menetap di dalamnya untuk selama-lamanya.

90

Dan ingatlah –wahai Bani Israil- tentang perjanjian kuat yang Kami ambil dari kalian, bahwa kalian akan mengesakan Allah dan tidak menyembah tuhan lain bersama-Nya, kalian akan berbuat baik kepada kedua orang tua, sanak famili, anak-anak yatim dan orang-orang miskin yang membutuhkan, kalian akan mengucapkan kata-kata yang baik kepada manusia untuk menyuruh berbuat kebaikan dan melarang kemungkaran tanpa kekerasan dan tanpa tekanan, kalian akan melaksanakan salat secara sempurna sebagaimana perintah yang diberikan kepada kalian, dan akan membayar zakat dengan cara memberikannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan suka rela. Namun setelah perjanjian itu kalian justru berpaling dan enggan menepatinya.

91

Dan ingatlah perjanjian kuat yang telah Kami ambil dari kalian di dalam kitab Taurat yang mengharamkan pertumpahan darah dan aksi saling usir di antara kalian, kemudian kalian mengakui perjanjian tersebut dan mempersaksikan kebenarannya.

92

Kemudian kalian melanggar perjanjian itu, karena sebagian dari kalian membunuh sebagian yang lain dan mengusir mereka dari tempat tinggal mereka secara kejam dan semena-mena dengan meminta bantuan musuh. Dan ketika mereka datang kepada kalian sebagai tawanan perang di tangan musuh, kalian berusaha membayar uang tebusan untuk membebaskan mereka, padahal sesungguhnya kalian diharamkan mengusir mereka dari tempat tinggal mereka. Jadi, bagaimana mungkin kalian mempercayai sebagian isi kitab Taurat, yakni yang menunjukkan keharusan menebus tawanan perang, dan mengingkari sebagian isinya, yakni yang menunjukkan keharusan melindungi darah (nyawa) dan larangan mengusir sesama dari tempat tinggalnya? Siapapun di antara kalian yang melakukan hal itu, tidak ada balasan baginya selain kehinaan dan kenistaan selama hidup di dunia, sedangkan di akhirat mereka akan dikembalikan kepada azab yang paling berat. Allah tidak pernah lalai terhadap apa yang kalian perbuat. Dia senantiasa mengawasi dan akan memberi kalian balasan yang setimpal.

93

Mereka itulah orang-orang yang menukar kebahagiaan hidup di akhirat dengan kesenangan hidup di dunia, karena mereka lebih mementingkan kehidupan yang sementara dibanding kehidupan yang kekal. Dan ketika itu mereka tidak memiliki penolong yang bisa menolong mereka.

94

Dan sungguh Kami telah memberikan Taurat kepada Musa -'alaihissalām- dan disusul dengan rasul-rasul yang datang sesudahnya. Dan Kami telah memberikan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenarannya, seperti menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang yang buta sejak lahir serta orang yang sakit lepra. Dan Kami juga memperkuatnya dengan malaikat Jibril -'alaihissalām-. Apakah setiap kali kalian -wahai Bani Israil- didatangi seorang utusan Allah dengan membawa ajaran yang tidak sejalan dengan hawa nafsu kalian, maka kalian selalu enggan menerima kebenaran itu dan bersikap angkuh kepada para Rasul Allah. Kalian mendustkan sebagian Rasul tersebut, dan sebagian lagi kalian bunuh.

95

Alasan orang-orang Yahudi untuk tidak mau mengikuti Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ialah ucapan mereka, “Sesungguhnya hati kami tertutup, tidak bisa dimasuki oleh ucapanmu dan tidak bisa memahaminya.” Padahal keadaan yang sebenarnya tidak seperti pengakuan mereka, tetapi Allah telah menjauhkan mereka dari rahmat-Nya akibat kekufuran mereka, sehingga mereka tidak akan beriman dengan apa yang diturunkan Allah kecuali beberapa hal saja.

96

Tatkala Al-Qur`ān Al-Karim yang berasal dari sisi Allah datang kepada mereka dengan ajaran yang selaras dengan apa yang ada di dalam Taurat dan Injil mengenai prinsip-prinsip umum yang benar, sedangkan sebelum turunnya Al-Qur`ān itu mereka mengatakan, “Kita akan menang melawan orang-orang musyrik ketika ada seorang Nabi yang diutus lalu kita beriman kepadanya dan mengikuti jejaknya,” tetapi ketika Al-Qur`ān benar-benar datang kepada mereka bersama dengan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang memiliki sifat-sifat yang sudah mereka kenali sebelumnya dan membawa kebenaran yang juga sudah mereka ketahui sebelumnya, ternyata mereka mengingkarinya. Maka kutukan Allah pun ditimpakan kepada orang-orang yang ingkar terhadap Allah dan Rasul-Nya.

97

Alangkah buruknya tindakan mereka yang menukar keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan kepentingan diri mereka sendiri, sehingga mereka memilih ingkar kepada wahyu yang diturunkan oleh Allah dan mendustakan para Rasul-Nya karena kezaliman dan iri hati, karena Allah telah menganugerahkan kenabian dan kitab suci Al-Qur`ān kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Akibatnya, mereka berhak mendapatkan murka yang berlipat ganda dari Allah -Ta'ālā-, karena kekafiran mereka kepada Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan -sebelumnya- mereka memanipulasi kitab suci Taurat. Dan orang-orang yang mengingkari kenabian Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- akan mendapatkan siksa yang menghinakan di hari kiamat.

98

Apabila dikatakan kepada orang-orang Yahudi itu, “Berimanlah kamu kepada kebenaran dan petunjuk yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya,” mereka menjawab, “Kami beriman kepada kitab suci yang diturunkan kepada nabi-nabi kami.” Dan mereka ingkar kepada kitab suci lainnya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, meskipun Al-Qur`ān ini adalah kebenaran dari Allah yang sesuai dengan kitab suci yang ada di tangan mereka. Sekiranya mereka benar-benar beriman kepada kitab suci yang diturunkan kepada mereka, niscaya mereka juga beriman kepada Al-Qur`ān. Untuk menjawab ucapan mereka katakanlah -wahai Nabi- kepada mereka, “Mengapa kalian membunuh nabi-nabi Allah sebelum ini, jika kalian benar-benar beriman kepada kebenaran (kitab suci) yang mereka sampaikan kepada kalian?”

99

Dan sungguh Rasul kalian, Musa -'alaihissalām- telah datang kepada kalian dengan membawa bukti-bukti (mukjizat-mukjizat) nyata yang menunjukkan kebenarannya. Tetapi setelah itu kalian menjadikan anak sapi itu sebagai tuhan yang kalian sembah setelah kepergian Musa ke tempat yang ditentukan oleh Tuhannya. Kalian adalah orang-orang zhalim, karena kalian telah menyekutukan Allah, padahal Dia adalah satu-satunya Rabb yang berhak disembah, bukan yang lain.

100

Dan ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian yang kuat dari kalian untuk mengikuti Musa -'alaihissalām- dan menerima ajaran yang dibawanya dari Allah, serta Kami angkat gunung (Tursina) di atas kalian untuk menakut-nakuti kalian, dan kami berfirman kepada kalian, “Ambillah Taurat yang telah Kami berikan kepada kalian dengan sungguh-sungguh, dengarkanlah kitab suci itu, dalam arti menerimanya dan tunduk kepadanya, jika tidak, Kami akan menjatuhkan gunung itu kepada kalian.” Lalu kalian berkata, “Kami mendengarkan dengan telinga dan membangkang dengan perbuatan kami.” Penyembahan anak sapi itu benar-benar menancap di hati mereka karena kekafiran mereka. Katakanlah -wahai Nabi-, “Buruk sekali apa yang diperintahkan iman ini kepada kalian, yaitu ingkar dan berpaling dari perintah Allah, jika kalian benar-benar beriman. Sebab, iman yang benar tidak mungkin disertai dengan kekufuran.”

101

Katakanlah -wahai Nabi-, “Jika kalian wahai orang-orang Yahudi- benar-benar memiliki surga di akhirat yang khusus diperuntukkan bagi kalian dan tidak boleh dimasuki oleh manusia lain, maka berharaplah untuk mati dan mintalah kematian itu agar kalian segera mendapatkan kedudukan tersebut, sehingga kalian bisa bebas dari beban masalah kehidupan dunia, jika pengakuan kalian tersebut memang benar.”

102

Mereka tidak akan pernah mengharapkan kematian, disebabkan apa yang telah mereka perbuat selama hidup, yaitu ingkar kepada Allah, mendustakan rasul-rasul-Nya dan memanipulasi kitab-kitab suci-Nya. Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim, baik dari kalangan mereka (orang-orang Yahudi) maupun orang lain, dan akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.

103

Dan sungguh engkau -wahai Nabi- benar-benar akan mendapati orang-orang Yahudi itu adalah manusia yang paling tamak terhadap kehidupan (di dunia), meskipun hidup mereka hina dan nista. Bahkan mereka lebih tamak dari orang-orang musyrik yang tidak percaya akan adanya hari kebangkitan dan perhitungan amal (hisab), padahal orang-orang Yahudi itu adalah ahli kitab yang percaya akan adanya hari kebangkitan dan perhitungan amal (hisab). Maka satu orang dari mereka menginginkan umurnya mencapai seribu tahun. Padahal berapapun panjangnya umur seseorang tidak dapat menjauhkannya dari azab Allah. Dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat amal perbuatan mereka. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Allah. Dan Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka tersebut.

104

Katakanlah -wahai Nabi- kepada orang-orang Yahudi yang berkata, “Sesungguhnya Jibril adalah musuh kami dari bangsa Malaikat”, “Barangsiapa memusuhi Jibril, sesungguhnya Jibril adalah Malaikat yang menurunkan Al-Qur`ān ke dalam hatimu dengan izin Allah, yang membenarkan kitab-kitab suci yang datang sebelumnya, seperti Taurat dan Injil, serta menunjukkan kebajikan dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin tentang kenikmatan yang telah Allah siapkan untuk mereka. Maka siapapun yang memusuhi Malaikat yang memiliki sifat dan pekerjaan semacam itu ia termasuk golongan orang-orang yang sesat.”

105

Barangsiapa memusuhi Allah, malaikat-malaikat-Nya dan rasul-rasul-Nya, dan memusuhi dua Malaikat yang didekatkan, yaitu Jibril dan Mikail, sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang yang kafir dari golongan kalian maupun dari golongan lain. Dan barangsiapa yang Allah menjadi musuhnya berarti ia mendapatkan kerugian yang nyata.

106

Dan sungguh Kami telah menurunkan kepadamu -wahai Nabi- tanda-tanda jelas yang menunjukkan kebenaranmu dalam hal kenabian dan wahyu yang engkau bawa. Tidak ada yang mengingkari tanda-tanda itu kecuali orang-orang yang keluar dari agama Allah.

107

Di antara keburukan orang-orang Yahudi ialah setiap kali mereka berjanji kepada diri mereka sendiri -salah satunya ialah mengimani isi Taurat tentang kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sebagian dari mereka mengingkari janji tersebut. Bahkan mayoritas orang-orang Yahudi itu tidak beriman kepada Allah dengan sungguh-sungguh, karena iman yang sejati selalu mendorong seseorang untuk menepati janji.

108

Dan tatkala Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- datang kepada mereka sebagai utusan Allah dengan sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang tertera di dalam Taurat, sebagian dari mereka berpaling dari apa yang ditunjukkan oleh kitab suci tersebut dan membuangnya ke belakang punggung mereka serta tidak memperdulikannya. Sifat mereka itu mirip dengan sifat orang bodoh yang tidak mau mengambil manfaat dari kebenaran maupun petunjuk yang ada, dan tidak memperdulikannya.

109

Tatkala mereka meninggalkan agama Allah sebagai gantinya mereka mengikuti kebohongan yang dibuat oleh para setan di masa kerajaan Nabiyullah Sulaiman -'alaihissalām-. Para setan mengklaim bahwa Sulaiman memperkuat kerajaannya dengan ilmu sihir. Padahal Sulaiman tidak kufur dengan mempraktikkan ilmu sihir, sebagaimana klaim orang-orang Yahudi, tetapi para setan itulah yang kufur, karena mereka mengajarkan sihir kepada masyarakat. Para setan juga mengajarkan kepada mereka sihir yang diturunkan oleh dua malaikat Harut dan Marut di kota Babil, Irak, sebagai ujian dan cobaan bagi umat manusia. Kedua Malaikat itu tidak mengajarkan sihir kepada seseorangpun sebelum keduanya memperingatkan dan menjelaskan kepadanya dengan mengatakan, “Sesungguhnya kami ini adalah cobaan dan ujian bagi manusia. Jadi, janganlah kamu menjadi kufur dengan mempelajari sihir.” Kemudian orang yang tidak mau menerima nasihat dari keduanya memutuskan untuk mempelajari sihir dari keduanya. Salah satu jenis sihirnya dapat digunakan untuk memisahkan seorang suami dari istrinya dengan cara menanamkan benih-benih kebencian di antara mereka berdua. Para penyihir itu tidak bisa membahayakan seorangpun kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu (sihir) yang mendatangkan mudarat bagi mereka dan tidak memberikan manfaat kepada mereka. Orang-orang Yahudi itu sudah tahu bahwa orang yang menukar Kitab Allah engan ilmu sihir itu tidak akan mendapatkan bagian (kenikmatan) di akhirat. Sungguh buruk sekali tindakan mereka yang menjual diri mereka sendiri, di mana mereka telah menukar wahyu dan syariat Allah dengan ilmu sihir. Sekiranya mereka mengetahui apa yang bermanfaat, niscaya mereka tidak akan melakukan perbuatan yang keji dan kesesatan yang nyata.

110

Sekiranya orang-orang Yahudi itu benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah dengan menjalankan ketaatan kepada-Nya dan meninggalkan maksiat terhadap-Nya, niscaya pahala dari Allah akan lebih baik bagi mereka daripada perbuatan yang mereka jalani, jika mereka mengetahui apa yang bermanfaat bagi mereka.

111

Allah -Ta'ālā- mengajarkan kepada orang-orang mukmin agar memilih kata-kata yang baik dalam berbicara. Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengucapkan kata-kata (Rā'inā) yang berarti “Perhatikanlah keadaan kami”. Karena orang-orang Yahudi mempelesetkan kata-kata itu dan menggunakannya untuk berbicara kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tetapi dengan maksud yang buruk, yaitu "ru'ūnah (bodoh)," maka Allah melarang penggunaan kata-kata itu demi menutup pintu tersebut. Dan Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar menggunakan kata-kata lain sebagai gantinya, yaitu kata-kata “Unẓurnā” yang berarti “Tunggulah, agar kami bisa mengerti apa yang engkau ucapkan”. Kata-kata ini memiliki makna yang sama dengan kata-kata sebelumnya tetapi tidak mengandung sesuatu yang terlarang. Dan orang-orang yang ingkar kepada Allah itu akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan.

112

Orang-orang kafir siapapun mereka, baik ahli kitab maupun orang-orang musyrik, tidak ingin jika Allah memberikan kebaikan dalam bentuk apapun kepadamu, baik sedikit maupun banyak. Sedangkan Allah memberikan rahmat-Nya berupa kenabian, wahyu dan iman kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah adalah Pemilik anugerah yang besar, maka tidak ada satupun kebaikan yang diterima oleh makhluk kecuali berasal dari-Nya. Salah satu anugerah terbesar-Nya ialah mengutus Rasul dan menurunkan kitab suci.

113

Allah -Ta'ālā- menjelaskan bahwa ketika mencabut hukum yang tercantum di dalam ayat Al-Qur`ān atau mencabut lafalnya sehingga dilupakan oleh manusia, maka Allah -Subḥānahu- mendatangkan hukum atau ayat yang lebih bermanfaat di dunia dan di akhirat, atau yang setara dengannya. Hal itu dilakukan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan Allah. Dan engkau -wahai Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka Dia dapat melakukan apa saja yang Dia kehendaki dan memutuskan apa saja yang Dia inginkan.

114

Engkau wahai Nabi telah mengetahui bahwa Allah adalah Pemilik langit dan bumi. Dia memutuskan apa saja yang Dia inginkan. Maka Dia memerintahkan apa saja dan melarang apa saja kepada hamba-hamba-Nya. Dia juga yang menetapkan dan menghapus apa saja dari syariat agama-Nya. Kalian tidak mempunyai pengurus selain Allah yang dapat mengurus urusan kalian dan tidak mempunyai penolong selain Dia yang dapat melindungi kalian dari marabahaya. Allah lah Yang Maha Mengurus dan Mahakuasa atas semuanya.

115

Bukan tabiat kalian -wahai orang-orang mukmin- mengajukan permintaan -yang bernada menentang dan membangkang- kepada Rasul sebagaimana kaum Nabi Musa dahulu mengajukan permintaan semacam itu kepada nabi mereka. Seperti ucapan mereka, “Perlihatkanlah Allah kepada kami secara terbuka.” (An-Nisā`:153). Barangsiapa menukar imannya dengan kufur, ia benar-benar telah tersesat dari jalan moderat, yaitu jalan yang lurus.

116

Banyak ahli kitab yang berharap dapat mengembalikan kalian -setelah kalian beriman- menjadi orang-orang kafir seperti sediakala ketika kalian menyembah berhala. Hal itu karena rasa dengki yang ada di dalam diri mereka. Mereka berharap seperti itu setelah yakin bahwa ajaran yang dibawa oleh Nabi adalah kebenaran yang berasal dari Allah. Maka maafkanlah perbuatan mereka dan maklumilah kebodohan dan kebusukan hati mereka sampai datang ketentuan Allah tentang mereka. Dan kini perintah dan ketentuan Allah itu sudah datang. Maka mereka tinggal memilih antara memeluk Islam, membayar jizyah atau perang. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun yang dapat menghalangi kehendak Allah.

117

Dirikanlah salat secara sempurna dengan melengkapi rukun, wajib dan sunnah-sunnahnya. Keluarkanlah zakat harta kalian untuk orang-orang yang berhak menerimanya. Amal saleh apapun yang kalian kerjakan ketika hidup dan kalian melakukannya sebelum kematian sebagai tabungan untuk kalian, niscaya kalian akan mendapatkan ganjarannya di sisi Allah pada hari kiamat. Allah akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amalan itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, lalu Dia akan membalas setiap orang dengan balasan yang setimpal sesuai amal perbuatannya.

118

Golongan Yahudi dan Nasrani masing-masing mengatakan bahwa surga hanya diperuntukkan bagi golongannya saja. Orang-orang Yahudi mengatakan, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi.” Dan orang-orang Nasrani mengatakan, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Nasrani.” Itu adalah harapan palsu dan khayalan hampa mereka. Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab klaim mereka itu, “Berikanlah bukti yang mendukung klaim kalian, jika kalian benar dengan klaim tersebut.”

119

Sesungguhnya surga itu akan dimasuki oleh setiap orang yang tulus dan ikhlas kepada Allah serta melaksanakan ibadah dengan baik, yaitu dengan mengikuti ajaran Rasulullah. Itulah sifat orang yang akan masuk surga dari golongan manapun. Dia akan mendapatkan ganjaran dari Allah. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dalam menghadapi apa yang akan terjadi di akhirat nanti. Dan mereka juga tidak pernah bersedih hati atas kenikmatan dunia yang dilewatkannya. Sifat-sifat tersebut -setelah kedatangan Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidak terpenuhi kecuali pada diri kaum muslimin.

120

Orang-orang Yahudi berkata, “Orang-orang Nasrani itu tidak menganut agama yang benar.” Dan orang-orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi itu tidak menganut agama yang benar.” Padahal mereka semua membaca kitab-kitab suci yang Allah -Ta'ālā- turunkan kepada mereka, dan di dalamnya ada perintah untuk beriman kepada semua Nabi tanpa membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Perbuatan mereka itu mirip dengan ucapan orang-orang musyrik yang tidak berilmu ketika mereka mendustakan semua Rasul berikut kitab-kitab suci yang diturunkan kepada mereka. Oleh karena itulah Allah akan memberikan keputusan bagi semua orang yang berselisih paham kelak pada hari kiamat. Allah akan memberi mereka keputusan yang adil, yang telah Dia sampaikan kepada hamba-hamba-Nya, bahwasa tidak ada keberuntungan bagi siapapun kecuali dengan mengimani semua kitab suci yang diturunkan oleh Allah -Ta'ālā-.

121

Tidak ada yang lebih zalim dari orang yang melarang disebutnya nama Allah di masjid-masjid-Nya; dia melarang salat, zikir dan membaca Al-Qur`ān di masjid. Dan dia berusaha keras untuk mengosongkan dan merusak masjid dengan cara merobohkan bangunannya atau melarang kegiatan ibadah di masjid. Orang-orang yang berusaha merobohkan masjid-masjid Allah itu tidak sepatutnya masuk ke dalam masjid kecuali dalam keadaan ketakutan dan hati yang gemetar, karena mereka menyimpan kekafiran dan menghalangi-halangi umat untuk memakmurkan masjid-masjid Allah. Mereka akan mendapatkan kehinaan dan kenistaan di dunia di tangan orang-orang mukmin. Dan di akhirat mereka akan mendapatkan azab yang berat karena menghalang-halangi manusia dari masjid-masjid Allah.

122

Kerajaan timur dan barat serta semua yang ada di antara keduanya adalah milik Allah. Dia dapat memerintahkan apa saja kepada hamba-hamba-Nya. Maka ke mana pun kalian menghadap sesungguhnya kalian sedang menghadap kepada Allah. Dia lah yang Maha Meliputi seluruh makhluk-Nya. Maka apabila Dia menyuruh kalian menghadap ke arah Baitul Maqdis atau Ka'bah, atau kalian keliru dalam menghadap kiblat, atau kalian kesulitan untuk menghadap kiblatو sesungguhnya tidak masalah bagi kalian. Karena semua arah mata angin itu adalah milik Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas, Dia mencakup seluruh makhluk-Nya dengan rahmat-Nya dan dengan kemudahan yang diberikan-Nya, dan Dia Maha Mengetahui niat dan perbuatan makhluk-Nya.

123

Orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang musyrik mengatakan, “Allah mempunyai anak.” Mahasuci Allah dari ucapan mereka. Karena Dia sama sekali tidak membutuhkan makhluk-Nya. Hanya orang yang membutuhkan anak lah yang berusaha mempunyai anak. Allah adalah pemilik apa saja yang ada di langit dan di bumi. Semua makhluk yang ada adalah hamba-hamba-Nya. Mereka semua tunduk kepada-Nya. Dia dapat memperlakukan mereka menurut kehendak-Nya.

124

Allah adalah pencipta langit dan bumi beserta isinya tanpa ada contoh sebelumnya. Apabila Dia menetapkan dan menghendaki sesuatu, Dia cukup berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Tidak ada seorangpun yang dapat menolak perintah dan keputusan-Nya.

125

Orang-orang ahli kitab dan orang-orang musyrik yang tidak berilmu menolak kebenaran dengan mengatakan, “Mengapa Allah tidak berbicara langsung kepada kami tanpa perantara?” Atau mengatakan, “Mengapa tidak ada mukjizat kasat mata yang datang secara khusus kepada kami?” Ucapan semacam itu sudah pernah dikatakan oleh umat-umat pendusta di masa lalu kepada rasul-rasul mereka kendati waktu dan tempat mereka berbeda-beda. Kami telah menjelaskan ayat-ayat itu kepada orang-orang yang meyakini kebenaran tatkala kebenaran itu telah nyata bagi mereka. Mereka tidak diliputi keraguan dan tidak terhalang oleh penolakan.

126

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu -wahai Nabi- dengan membawa agama yang benar, yang tidak ada keraguan sedikitpun terhadapnya, agar engkau memberikan kabar gembira tentang surga bagi orang-orang yang beriman dan memperingatkan adanya neraka bagi orang-orang yang ingkar. Tugasmu hanyalah menyampaikan agama itu secara nyata. Dan Allah tidak akan meminta tanggung jawabmu terkait penghuni neraka Jahim yang tidak mau beriman kepadamu.

127

Allah memperingatkan kepada Nabi-Nya seraya berfirman, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan puas sebelum engkau meninggalkan agama Islam dan mengikuti agama mereka. Jika hal itu kamu lakukan atau dilakakukan oleh siapa saja di antara pengikutmu setelah kebenaran nyata datang kepadamu, maka engkau tidak akan mendapatkan pembelaan maupun pertolongan dari Allah. Ini termasuk penjelasan tentang bahaya meninggalkan kebenaran dan berteman dengan para pengusung kebatilan.

128

Al-Qur`ān Al-Karim berbicara tentang sebagian ahli kitab yang mengetahui isi kandungan kitab-kitab suci yang diturunkan kepada mereka dan diikuti dengan sungguh-sungguh, sesungguhnya mereka itu menemukan tanda-tanda di dalam kitab suci tersebut yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Oleh karena itulah mereka bergegas menyatakan iman kepadanya. Sedangkan sebagian ahli kitab lainnya bersikeras untuk mempertahankan kekafiran sehingga mereka menjadi orang-orang yang merugi.

129

Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku -baik yang berkenaan dengan masalah agama maupun duniawi- yang telah Aku berikan kepada kalian. Dan ingatlah bahwa Aku telah memberikan kelebihan kepada kalian atas orang lain yang hidup di zaman kalian dalam bentuk kenabian dan kerajaan.

130

Dan buatlah pelindung di antara kalian dan siksa akhirat dengan cara mengikuti perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena -pada hari kiamat- seseorang tidak dapat membantu orang lain sedikitpun, tebusan sebesar apapun tidak akan diterima, syafaat dari siapapun yang memiliki kedudukan setinggi apapun tidak ada gunanya, dan tidak ada yang dapat menolong seseorang selain Allah.

131

Ingatlah ketika Allah menguji Ibrahim -'alaihissalām- dengan beberapa perintah dan tugas. Lalu Ibrahim berhasil menunaikannya dengan sebaik-baiknya. Maka Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim, “Sesungguhnya Aku menjadikanmu sebagai suri teladan bagi manusia agar tindakan dan perangaimu mereka jadikan contoh.” Ibrahim berkata, “Ya Rabbku, jadikanlah juga dari keturunanku pemimpin-pemimpin yang bisa dijadikan suri teladan oleh manusia.” Allah menjawabnya dengan berfirman, “Janji-Ku kepadamu tidak mencakup orang-orang zalim dari keturunanmu untuk menjadi pemimpin dalam urusan agama.”

132

Dan ingatlah ketika Allah menjadikan Baitul Haram (Ka'bah) sebagai tempat kembalinya manusia yang membuat hati mereka selalu tertambat kepadanya. Setiap kali mereka pergi meninggalkannya, mereka selalu kembali lagi kepadanya. Dan Kami jadikan Ka'bah itu sebagai tempat yang aman bagi mereka, tidak ada yang boleh dizalimi di sana. Dan Allah berfirman kepada manusia, “Jadikanlah batu (maqam Ibrahim) yang pernah digunakan oleh Ibrahim sebagai pijakan kaki ketika berdiri untuk membangun Ka'bah sebagai tempat untuk menunaikan salat.” Dan Kami berpesan kepada Ibrahim dan putranya, Ismail agar mereka membersihkan Baitul Haram dari berbagai kotoran dan berhala, serta mempersiapkannya untuk siapa saja yang hendak beribadah di sana dengan melaksanakan tawaf, i'tikaf, salat dan lain-lain.

133

Dan ingatlah -wahai Nabi- ketika Ibrahim berdoa kepada Rabbnya, “Ya Rabbku, jadikanlah Makkah ini negeri yang aman, tidak ada seorangpun yang diperlakukan buruk di sana. Dan anugerahilah penduduknya aneka macam buah-buahan. Dan jadikanlah itu sebagai rezeki hanya bagi orang-orang yang beriman kepada-Mu dan hari Akhir.” Allah berfirman, “Barangsiapa yang kafir di antara mereka, maka Aku akan memberinya sedikit kenikmatan di dunia, kemudian di akhirat kelak Aku akan memasukkannya ke dalam azab neraka. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali di hari kiamat.”

134

Dan ingatlah -wahai Nabi- ketika dulu Ibrahim dan Ismail meninggikan pondasi Ka'bah seraya memanjatkan doa -dengan penuh ketundukan dan kerendahan, “Ya Rabb kami, terimalah amal perbuatan kami (diantaranya ialah membangun Ka'bah ini). Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa kami lagi Maha Mengetahui niat dan perbuatan kami.

135

Ya Rabb kami, jadikanlah kami orang-orang yang menerima perintah-Mu dan tunduk kepada-Mu, tidak menyekutukan-Mu dengan sesuatu. Jadikanlah keturunan kami sebagai umat yang pasrah kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami tata cara beribadah kepada-Mu. Ampunilah keburukan dan kecerobohan kami dalam menjalankan ketaatan kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat hamba-hamba-Mu yang bertaubat dan Maha Penyayang terhadap mereka.

136

Ya Rabb kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul yang berasal dari mereka, dari keturunan Ismail untuk membacakan kepada mereka ayat-ayat yang Engkau turunkan, mengajarkan kepada mereka Al-Qur`ān dan Sunnah, dan membersihkan mereka dari kemusyrikan dan segala macam kehinaan. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa di dalam Żat-Mu dan Maha Bijaksana di dalam tindakan dan keputusan-Mu.”

137

Tidak ada yang berpaling dari agama Ibrahim -'alaihissalām- dan memilih agama lain kecuali orang yang menzalimi dirinya dengan kebodohan dan pengaturan yang jelek dengan meninggalkan kebenaran menuju kesesatan, dan merelakan dirinya menerima kehinaan. Sungguh Kami telah memilih Ibrahim sebagai rasul dan khalīl. Dan sesungguhnya di akhirat kelak dia termasuk orang-orang saleh yang menunaikan kewajiban yang Allah berikan kepada mereka, sehingga mereka meraih derajat tertinggi.

138

Allah memilihnya menjadi orang yang bergegas menuju kepasrahan kepada Allah ketika Rabbnya berfirman kepadanya, “Murnikanlah ibadahmu hanya kepada-Ku dan tunduklah kepada-Ku dengan melaksanakan ketaatan.” Maka Ibrahim menjawab firman Rabbnya dengan mengatakan, “Aku berserah diri kepada Allah Sang Pencipta manusia, Pemberi rezeki mereka dan Pengatur urusan mereka.”

139

Ibrahim berwasiat kepada anak-anaknya dengan kalimat ini, “Aku berserah diri kepada Rabb semesta alam.” Dan kalimat itu juga diwasiatkan oleh Ya'qūb kepada anak-anaknya. Mereka berdua berseru kepada anak-anak mereka, “Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam untuk kalian. Maka peganglah agama Islam itu dengan kuat sampai maut menjemput kalian, sementara kalian berserah diri kepada Allah secara lahir dan batin.”

140

Apakah kamu hadir ketika Ya'qūb menjelang wafatnya bertanya kepada anak-anaknya, “Apa yang akan kalian sembah setelah kematianku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Rabbmu dan Tuhan para leluhurmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak. Yaitu Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kami akan tunduk dan berserah diri.”

141

Itulah satu umat yang telah berlalu di antara umat-umat sebelum kalian dan mereka sudah bertemu dengan amal perbuatan yang mereka lakukan. Mereka akan mendapatkan balasan atas apa yang telah mereka perbuat, baik berupa kebaikan maupun keburukan, dan kalian juga akan mendapatkan balasan atas apa yang telah kalian perbuat. Kalian tidak akan ditanya tentang amal perbuatan mereka, dan merekapun tidak akan ditanya tentang amal perbuatan kalian. Tidak ada seorangpun yang akan dihukum karena dosa orang lain. Setiap orang akan diberi balasan yang setimpal dengan perbuatannya, maka janganlah amal perbuatan orang-orang yang sudah berlalu sebelummu itu menyibukkanmu dari memperhatikan amal perbuatanmu, karena setiap orang tidak akan mendapatkan manfaat apapun -setelah rahmat Allah- selain dari amal salehnya sendiri.

142

Orang-orang Yahudi berkata kepada umat ini, “Kalian harus menjadi orang-orang Yahudi agar bisa mengikuti jalan yang benar.” Dan orang-orang Nasrani pun berkata kepada umat ini, “Kalian harus menjadi orang-orang Nasrani agar bisa mengikuti jalan yang benar.” Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab ucapan mereka itu, “Kami mengikuti agama Ibrahim yang menjauh dari agama-agama yang batil menuju agama yang benar. Dan dia tidak termasuk orang yang menyekutukan Allah dengan siapapun.”

143

Katakanlah -wahai orang-orang mukmin- kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menyerukan seruan batil itu, “Kami beriman kepada Allah dan kepada Al-Qur`ān yang diturunkan kepada kami. Kami juga beriman kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan anak-anaknya; Ismail, Ishak dan Ya'qūb. Kami pun beriman kepada apa yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari keturunan Ya'qūb. Dan kami juga beriman dengan Taurat yang Allah berikan kepada Musa dan Injil yang Allah berikan kepada Isa. Kami beriman dengan kitab suci yang Allah berikan kepada para Nabi. Kami tidak membeda-bedakan yang satu dengan yang lain sehingga kami beriman kepada sebagian dan ingkar kepada sebagian yang lain, tetapi kami beriman kepada mereka semua. Dan hanya kepada Allah lah kami tunduk dan patuh.”

144

Apabila orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang kafir lainnya beriman seperti imanmu niscaya mereka menemukan petunjuk menuju jalan lurus yang diridai oleh Allah. Apabila mereka berpaling dari iman ini dengan mendustakan para Nabi, baik semuanya maupun sebagian saja, sesungguhnya mereka itu sedang berada dalam perselisihan dan permusuhan. Maka janganlah engkau bersedih hati, wahai Nabi, karena Allah akan melindungimu dari gangguan mereka, menghalangimu dari kejahatan mereka dan menolongmu untuk mengalahkan mereka. Karena Dia Maha Mendengar ucapan mereka dan Maha Mengetahui niat dan perbuatan mereka.

145

Peganglah agama Allah yang Dia ciptakan fitrah kalian menurut agama itu, baik lahir maupun batin. Maka tidak ada agama yang lebih baik dari agama Allah. Karena agama Allah itu sesuai dengan fitrah, mengundang maslahat dan menghalangi mafsadat. Dan katakanlah, “Kami hanya menyembah kepada Allah semata. Kami tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain.”

146

Katakanlah -wahai Nabi-, “Apakah kalian -wahai ahli kitab- mengatakan kepada kami bahwa kalian lebih dekat dengan Allah dan agama-Nya daripada kami karena agama kalian lebih dahulu dan kitab suci kalian lebih awal? Sesungguhnya hal itu tidak ada gunanya bagi kalian. Karena Allah adalah Rabb kita semua, bukan Rabb kalian saja. Bagi kami amal perbuatan kami yang mana kalian tidak akan ditanya tentangnya, dan bagi kalian amal perbuatan kalian yang mana kami tidak akan ditanya tentangnya. Masing-masing akan diberi balasan yang setimpal dengan amal perbuatannya. Kami ikhlas karena Allah dalam beribadah dan menjalankan ketaatan, kami tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu.

147

Ataukah kalian -wahai ahli kitab- mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qūb dan nabi-nabi dari keturunan Ya'qūb dahulu menganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab ucapan mereka, “Apakah kalian lebih tahu dari Allah?” Jika mereka mengklaim bahwa para Nabi tersebut menganut agama mereka, berarti mereka telah berdusta. Karena kelahiran dan kematian para Nabi tersebut sebelum turunnya Taurat dan Injil. Dengan demikian dapat diketahui bahwa apa yang mereka katakan itu adalah kebohongan atas nama Allah dan Rasul-Nya; dan bahwa mereka menyembunyikan kebenaran yang diturunkan kepada mereka. Tidak ada yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan kesaksian Allah yang secara pasti diketahuinya berasal dari Allah, seperti yang dilakukan oleh orang-orang ahli kitab. Allah tidak lalai terhadap perbuatan kalian, dan Dia akan membalas dengan balasan yang setimpal dengan perbuatan kalian.

148

Itulah umat yang telah berlalu sebelum kalian. Mereka telah menemui (balasan) amal perbuatan yang telah mereka lakukan. Mereka akan mendapatkan balasan amal perbuatan mereka lakukan, dan kalian pun akan mendapatkan balasan amal perbuatan kalian. Kalian tidak akan ditanya tentang amalan mereka, dan mereka pun tidak akan ditanya tentang amalan kalian. Maka tidak ada seorangpun yang akan dihukum karena dosa orang lain, dan dia tidak akan mendapat manfaat apapun dari apa yang dilakukan orang lain. Setiap orang akan mendapatkan balasan atas apa yang diperbuatnya.

149

Orang-orang bodoh dan lemah akal dari kalangan Yahudi, orang-orang munafik yang seperti mereka bertanya, “Apa yang membuat orang-orang Islam berpaling dari kiblat Baitul Maqdis yang menjadi kiblat mereka sebelumnya?” Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab pertanyaan mereka, “Allah lah satu-satunya pemilik kerajaan timur, barat dan arah mata angin lainnya. Dia berhak menghadapkan siapa saja di antara hamba-hamba-Nya ke arah tertentu yang dihendaki-Nya. Dan Dia lah yang menunjukkan hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki ke jalan lurus, yang tidak bengkok dan tidak menyimpang.”

150

Sebagaimana Kami telah memberi kalian kiblat yang Kami ridai untuk kalian, Kami pun telah menjadikan kalian sebagai umat terbaik, adil dan moderat di antara umat-umat lainnya, baik dalam hal akidah, ibadah maupun muamalah, supaya kalian kelak pada hari kiamat menjadi saksi bagi para utusan Allah bahwa mereka telah menyampaikan apa yang Allah perintahkan kepada mereka untuk disampaikan kepada umat mereka. Dan juga supaya Rasulullah Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjadi saksi atas kalian bahwa dia telah menyampaikan kepada kalian apa yang harus dia sampaikan. Dan tidaklah Kami menjadikan pengalihan kiblatmu yang pertama (Baitul Maqdis) itu kecuali supaya Kami mengetahui secara nyata balasan apa yang akan diterima oleh orang yang mau menerima ketentuan Allah secara sukarela dan tunduk kepada-Nya, kemudian mengikuti Rasulullah. Dan juga supaya Kami mengetahui siapa yang murtad dari agamanya dan mengikuti hawa nafsunya, sehingga tidak mau tunduk kepada ketentuan Allah. Peristiwa pengalihan dari kiblat yang pertama ini terasa sangat berat kecuali bagi orang-orang yang mendapat bimbingan dari Allah untuk beriman kepada-Nya dan percaya bahwa apapun yang ditetapkan Allah bagi hamba-hamba-Nya pasti didasari oleh hikmah-hikmah tertentu yang sangat bijaksana. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kalian kepada-Nya, termasuk salat yang kalian lakukan sebelum pengalihan kiblat. Sesungguhnya Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang, Dia tidak akan memberatkan mereka dan tidak akan menyia-nyiakan pahala amal perbuatan mereka.

151

Sungguh Kami telah melihat gerak-gerik wajah dan pandanganmu -wahai Nabi- ke arah langit untuk menunggu turunnya wahyu tentang pengalihan arah kiblat yang engkau inginkan. Maka Kami benar-benar menghadapkanmu ke arah kiblat yang engkau ridai dan sukai, yaitu Baitullah (Ka'bah), sebagai pengganti Baitul Maqdis yang sekarang. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Baitullah yang ada di Makkah al-Mukarramah. Dan di manapun kalian -wahai orang-orang mukmin- berada, hadapkanlah wajah kalian ke arahnya ketika menunaikan salat. Sesungguhnya orang-orang yang telah diberikan kitab suci, baik Yahudi maupun Nasrani benar-benar mengetahui bahwa pengalihan kiblat ini adalah kebenaran yang turun dari Rabb Yang Menciptakan mereka dan Mengatur urusan mereka, karena kebenaran itu telah tertulis di dalam kitab suci mereka. Dan Allah tidak lalai terhadap perbuatan orang-orang yang berpaling dari kebenaran. Sesungguhnya Allah mengetahuinya dan akan memberi mereka balasan yang setimpal.

152

Demi Allah, jika engkau -wahai Nabi- datang kepada orang-orang yang telah diberi kitab suci, baik orang-orang Yahudi maupun Nasrani dengan membawa setiap ayat dan bukti yang menunjukkan bahwa pengalihan kiblat itu adalah benar, niscaya mereka tidak akan mau menghadap ke arah kiblatmu, karena mereka memang menolak agama yang engkau bawa dan enggan mengikuti kebenaran. Dan engkau tidak akan menghadap ke arah kiblat mereka setelah Allah memalingkanmu dari kiblat itu. Sebagian dari mereka pun tidak akan menghadap ke arah kiblat sebagian yang lain, karena masing-masing dari mereka mengkafirkan golongan yang lain. Dan jika engkau mengikuti hawa nafsu orang-orang itu -dalam urusan kiblat dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya setelah engkau mendapatkan ilmu yang benar dan tidak ada keraguan terhadapnya- sesungguhnya ketika itu engkau benar-benar termasuk orang-orang yang zalim karena telah meninggalkan petunjuk dan mengikuti hawa nafsu. Kata-kata ini ditujukan kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk menunjukkan betapa buruknya tindakan mengikuti orang-orang tersebut. Jika tidak, maka Allah telah memelihara Nabi-Nya dari tindakan tersebut. Maka ini adalah peringatan bagi umatnya setelah kepergiannya.

153

Para ulama Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengetahui masalah pemindahan arah kiblat yang merupakan salah satu tanda kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menurut mereka, sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, sehingga bisa membedakan mereka dengan anak-anak yang lain. Namun demikian ada sekelompok orang dari mereka menyembunyikan kebenaran yang dibawa Nabi karena rasa iri yang ada di dalam diri mereka. Mereka melakukan hal itu padahal mereka tahu bahwa itu adalah kebenaran.

154

Inilah kebenaran yang datang dari Tuhanmu. Maka jangan sekali-kali engkau -wahai Rasul- termasuk orang-orang yang meragukan kebenarannya.

155

Setiap umat mempunyai arah tertentu yang mereka jadikan sebagai kiblat, baik sifatnya kongkrit maupun abstrak. Salah satunya ialah perselisihan mereka tentang arah kiblat dan apa yang Allah syariatkan untuk mereka. Jadi, tidak ada masalah bila arah kiblat mereka bermacam-macam, jika hal itu berdasarkan perintah dan ketentuan Allah. Maka berlomba-lombalah kamu -wahai orang-orang beriman- untuk melakukan kebajikan yang diperintahkan kepadamu. Dan kelak pada hari kiamat Allah akan mengumpulkan kalian dari manapun kalian berasal untuk memberimu balasan yang setimpal dengan amal perbuatanmu. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka tidak ada sesuatupun yang dapat menghalangi-Nya untuk mengumpulkanmu dan memberikan balasan kepadamu.

156

Dari manapun dan di manapun engkau -wahai Nabi - dan para pengikutmu, jika engkau hendak menunaikan salat maka menghadaplah ke arah Masjidil Haram, karena itu adalah kebenaran yang diwahyukan kepadamu dari Rabbmu. Allah tidak lalai terhadap apa yang kamu perbuat. Dia senantiasa melihat perbuatanmu dan akan memberimu balasan yang setimpal.

157

Dari manapun engkau -wahai Nabi- jika engkau hendak menunaikan salat maka menghadaplah ke arah Masjidil Haram. Dan di manapun kalian -wahai orang-orang mukmin- hadapkanlah wajah kalian ke arah Masjidil Haram jika hendak menunaikan salat, agar manusia tidak mempunyai alasan untuk membantah kalian, kecuali orang-orang yang zalim, karena mereka akan tetap menolak ajakan kalian dengan dalil-dalil yang sangat lemah. Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada Rabbmu saja, yaitu dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena Allah telah menetapkan keharusan menghadap Ka'bah (ketika salat) untuk menyempurnakan nikmat-Nya kepada kalian dengan membuat kalian berbeda dari umat-umat lainnya. Dan juga untuk menunjukkan kalian kepada kiblat yang paling mulia bagi manusia.

158

Kami juga memberikan nikmat yang lain kepada kalian. Kami mengirimkan kepada kalian seorang Rasul dari bangsa kalian sendiri yang bertugas membacakan ayat-ayat Kami dan menyucikan kalian melalui keutamaan-keutamaan dan kebajikan yang dia perintahkan dan memperingatkan kehinaan-kehinaan dan kemungkaran yang dia larang untuk kalian. Dia juga mengajarkan Al-Qur`ān dan Sunnah kepada kalian, dan mengajarkan apa yang belum kalian ketahui terkait urusan-urusan agama dan dunia kalian.

159

Ingatlah Aku dengan hati dan anggota badan kalian, maka Aku akan mengingat kalian dengan memuji dan menjaga kalian. Karena setiap perbuatan akan berbalas perbuatan serupa. Syukurilah nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepada kalian. Jangan kufur kepada-Ku dengan mengingkari nikmat-nikmat-Ku dan menggunakannya untuk hal-hal yang diharamkan bagi kalian.

160

Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan kesabaran dan salat untuk melakukan ketaatan kepada-Ku dan tunduk pada perintah-Ku. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dia senantiasa membimbing dan menolong mereka.

161

Janganlah kamu -wahai orang-orang mukmin- mengatakan bahwa orang-orang yang gugur di medan jihad fi sabilillah itu mati seperti yang lain. Mereka itu hidup di sisi Rabb mereka, tetapi kamu tidak mengetahui kehidupan mereka, karena kehidupan mereka itu adalah kehidupan istimewa yang tidak ada cara lain untuk mengetahuinya kecuali melalui wahyu dari Allah -Ta'ālā-.

162

Sungguh Kami benar-benar akan menguji kalian dengan aneka musibah. Yakni dengan sedikit rasa takut kepada musuh, rasa lapar karena kekurangan makanan, kekurangan harta benda karena hilang atau sulit mendapatkannya, berkurangnya jiwa akibat bencana yang menelan korban jiwa atau gugur di medan jihad fi sabilillah, dan berkurangnya buah-buahan yang tumbuh di muka bumi. Dan berikanlah -wahai Nabi- kabar gembira kepada orang-orang yang sabar menghadapi musibah tersebut, bahwa mereka akan mendapatkan sesuatu yang menyenangkan hati mereka di dunia dan di akhirat.

163

Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa salah satu musibah dari musibah-musibah tersebut mereka berkata dengan nada rida dan pasrah, “Sesungguhnya kami adalah milik Allah yang dapat memperlakukan kami menurut kehendak-Nya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepadanya kelak pada hari kiamat. Dia lah yang telah menciptakan kami dan menganugerahkan beragam nikmat kepada kami. Dia lah tempat kami kembali dan ujung dari urusan kami.”

164

Orang-orang yang memiliki sifat semacam itu akan disanjung oleh Allah di hadapan sekumpulan Malaikat yang paling tinggi dan mendapatkan rahmat dari-Nya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ke jalan yang benar.

165

Sesungguhnya dua bukit yang dikenal dengan nama Safa dan Marwah di dekat Ka'bah itu termasuk tanda-tanda syariat Islam yang nyata. Maka barangsiapa yang pergi ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji atau umrah tidak ada dosa baginya untuk melaksanakan sai di antara kedua bukit tersebut. Pernyataan “tidak ada dosa” di sini dimaksudkan untuk menenteramkan hati sebagian orang Islam yang segan melaksanakan sai di sana karena menganggap itu adalah bagian dari ritual jahiliah. Allah menjelaskan bahwa sai di antara Safa dan Marwah adalah bagian dari manasik haji. Barangsiapa melaksanakan ibadah-ibadah sunah secara sukarela dan ikhlas karena Allah, maka Allah akan berterima kasih kepadanya. Dia akan menerima ibadahnya dan akan memberinya balasan yang setimpal. Dan Dia Maha Mengetahui siapa yang berbuat baik dan berhak mendapatkan pahala.

166

Sesungguhnya orang-orang Yahudi, Nasrani dan lainnya yang menyembunyikan keterangan (wahyu) yang Kami turunkan, yang menunjukkan kebenaran Nabi dan agama yang dibawanya, setelah Kami tunjukkan dengan jelas kepada manusia di dalam kitab-kitab suci mereka, mereka itu akan diusir oleh Allah dari rahmat-Nya. Mereka juga akan dikutuk oleh para Malaikat, para Nabi dan seluruh umat manusia agar mereka diusir dari rahmat Allah.

167

Kecuali orang-orang yang bertaubat dari tindakan menyembunyikan ayat-ayat yang jelas tersebut dan memperbaiki amal perbuatan mereka, baik lahir maupun batin, serta memberikan keterangan yang jelas perihal kebenaran dan petunjuk yang telah mereka sembunyikan tersebut. Mereka itu akan Ku terima taubatnya. Dan Aku adalah Tuhan Yang Maha Menerima taubat para hamba yang mau bertaubat lagi Maha Penyayang kepada mereka.

168

Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam kekafiran sebelum bertaubat, mereka itu akan dilaknat oleh Allah dengan mengusir mereka dari rahmat-Nya. Dan mereka juga akan didoakan oleh para Malaikat dan seluruh umat manusia agar diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah.

169

Kutukan itu akan terus melekat pada diri mereka. Siksa mereka tidak akan diringankan walaupun satu hari saja. Dan mereka tidak akan diberi tenggang waktu di hari kiamat.

170

Rabb yang berhak kamu sembah -wahai manusia- ialah Rabb Yang Maha Esa, yang Esa dalam Żat dan sifat-sifat-Nya. Tidak ada Rabb lain yang berhak disembah selain Dia. Dia adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dengan seluas-luasnya dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Karena Dia telah memberikan nikmat tak terhingga kepada mereka.

171

Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi beserta makhluk-makhluk yang menakjubkan di dalamnya, pada pergantian malam dan siang, pada bahtera yang berlayar di laut sambil membawa barang-barang yang berguna bagi manusia, seperti makanan, pakaian, dagangan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, pada air hujan yang Allah turunkan dari langit kemudian Dia gunakan untuk menghidupkan bumi dengan cara menumbuhkan tanaman dan rumput di atasnya, pada makhluk-makhluk hidup yang Allah tebarkan di muka bumi, pada pengalihan angin dari satu arah ke arah yang lain, dan pada awan yang digantung di antara langit dan bumi, sesungguhnya pada semua fenomena itu terdapat tanda-tanda yang jelas menunjukkan keesaan Allah -Subḥānahu- bagi orang-orang yang bisa memikirkan bukti-bukti dan memahami dalil-dalil dan tanda-tanda.

172

Meskipun ada tanda-tanda yang sangat jelas itu ternyata masih ada sebagian orang yang mencari tuhan-tuhan selain Allah untuk dijadikan sebagai tandingan Allah. Mereka mencintai tuhan-tuhan itu sebagaimana mereka mencintai Allah. Tetapi cinta orang-orang mukmin kepada Allah lebih besar daripada cinta orang-orang tersebut kepada tuhan-tuhan sesembahan mereka. Karena orang-orang mukmin itu tidak menyekutukan Allah dengan siapapun, dan mereka mencintai Allah di kala senang maupun susah. Sedangkan orang-orang (musyrik) itu hanya mencintai tuhan-tuhan mereka di kala senang saja. Namun di kala susah mereka hanya memohon kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim dengan cara menyekutukan Allah dan melakukan keburukan itu melihat kondisi mereka di akhirat, yaitu ketika mereka menyaksikan azab, niscaya mereka akan tahu bahwa satu-satunya pemilik semua kekuatan adalah Allah, dan Dia Mahakeras azab-Nya bagi orang-orang yang durhaka kepada-Nya. Sekiranya mereka melihat hal itu, niscaya mereka tidak akan menyekutukan Allah dengan siapapun.

173

Hal itu terjadi ketika para pemimpin yang menjadi panutan berlepas tangan dari orang-orang lemah yang menjadi pengikut mereka, karena para pemimpin itu menyaksikan betapa dahsyatnya peristiwa-peristiwa yang terjadi di hari kiamat, dan mereka merasa tidak berdaya untuk menyelamatkan diri mereka.

174

Orang-orang lemah dan para pengikut itupun berkata, “Seandainya kami bisa kembali lagi ke dunia, lalu kami berlepas tangan dari para pemimpin kami, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami. Sebagaimana Allah memperlihatkan kepada mereka azab yang berat di akhirat, Allah juga akan memperlihatkan akibat dari tindakan mereka mengikuti para pemimpin dalam kebatilan. Mereka akan merasakan penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Dan mereka tidak akan keluar dari neraka untuk selama-lamanya.

175

Wahai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi, baik dari hewan, tumbuh-tumbuhan maupun pohon-pohonan yang diperoleh dengan cara yang halal dan memiliki kandungan yang baik, tidak jorok. Dan janganlah kalian mengikuti jalan setan yang menggoda kalian secara bertahap. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian. Dan orang yang berakal sehat tidak boleh mengikuti musuhnya yang selalu berusaha keras untuk mencelakakan dan menyesatkannya.

176

Karena sesungguhnya setan itu senantiasa menyuruh kalian melakukan perbuatan buruk, dosa besar dan mendorong kalian untuk berbicara tentang masalah akidah dan syariah tanpa ilmu yang bersumber dari Allah atau dari para Rasul-Nya.

177

Apabila dikatakan kepada orang-orang kafir itu, “Ikutilah petunjuk dan cahaya yang Allah turunkan,” mereka menjawab dengan disertai penentangan, “Kami akan mengikuti keyakinan dan tradisi yang dianut oleh leluhur kami.” Apakah mereka akan tetap mengikuti leluhur mereka sekalipun para leluhur mereka itu tidak mengerti sedikitpun tentang petunjuk dan cahaya dari Allah, dan tidak mengikuti jalan kebenaran yang direstui oleh Allah?!

178

Perumpamaan orang-orang kafir yang mengikuti leluhur mereka itu adalah seperti penggembala yang berteriak kepada binatang gembalaannya, maka binatang itu mendengar suaranya tetapi tidak memahami ucapannya. Jadi, telinga mereka tidak bisa mendengar suara kebenaran dan tidak mendapatkan manfaat apapun darinya. Mulut mereka pun bisu, tidak dapat mengucapkan ucapan yang benar. Dan mata mereka buta, tidak dapat melihat kebenaran. Oleh karena itulah mereka tidak bisa memahami petunjuk yang engkau serukan kepada mereka.

179

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, makanlah dari rezeki yang Allah berikan kepada kalian dan Dia perbolehkan untuk kalian. Dan bersyukurlah kepada Allah secara lahir dan batin atas semua karunia yang Dia berikan kepada kalian. Salah satu bentuk syukur kepada-Nya ialah melakukan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi maksiat terhadap-Nya. Ini jika kalian benar-benar mengabdi kepada-Nya semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu.

180

Sesungguhnya makanan yang Allah haramkan bagi kalian hanyalah binatang yang mati tanpa disembelih sesuai syarak, darah yang mengucur dan mengalir, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut selain nama Allah. Apabila seseorang terpaksa harus memakan sesuatu (dari yang diharamkan itu) tanpa kezaliman (seperti memakannya tanpa ada kebutuhan untuk memakannya), dan tidak melampaui batasan darurat, maka tidak ada dosa dan hukuman baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat. Salah satu wujud kasih sayang-Nya ialah Dia memperbolehkan mereka memakan makanan yang diharamkan tersebut ketika dalam keadaan darurat.

181

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan kitab-kitab suci yang Allah turunkan berikut isinya yang menunjukkan kebenaran dan kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, demi mendapatkan sedikit imbalan, seperti jabatan, kehormatan atau kekayaan, mereka itu sejatinya tidak memakan sesuatu ke dalam perut mereka kecuali yang menyebabkan mereka terkena azab di neraka. Dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka tentang sesuatu yang menyenangkan mereka, tetapi tentang sesuatu yang buruk bagi mereka. Allah tidak akan mensucikan dan menyanjung mereka. Dan mereka akan mendapatkan azab yang menyakitkan.

182

Orang-orang yang menyembunyikan ilmu yang dibutuhkan manusia itu adalah orang-orang yang menukar petunjuk dengan kesesatan tatkala mereka menyembunyikan ilmu yang benar. Mereka juga menukar ampunan dengan siksa Allah. Alangkah sabarnya mereka melakukan sesuatu yang akan menyebabkan mereka masuk ke dalam neraka, seolah-olah mereka tidak peduli dengan siksaan yang ada di dalamnya akibat kesabaran mereka yang luar biasa.

183

Itulah balasan atas tindakan menyembunyikan ilmu dan petunjuk, karena Allah menurunkan kitab-kitab suci itu dengan kebenaran. Dan ini seharusnya diterangkan, dan bukan disembunyikan. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang kitab-kitab suci itu dengan mempercayai sebagian isinya dan menyembunyikan sebagian lainnya, mereka itu benar-benar berada dalam pertengkaran dan pertikaian yang jauh dari kebenaran.

184

Kebaikan yang diridai Allah bukanlah sekedar menghadap ke arah timur atau barat dan bersengketa tentang hal itu. Tetapi kebaikan yang sesungguhnya ialah mempercayai Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, mempercayai adanya hari kiamat, mempercayai seluruh Malaikat, mempercayai semua kitab suci yang diturunkan oleh Allah, mempercayai semua Nabi tanpa membeda-bedakan antara mereka, memberikan harta -meskipun harta itu sangat disukai dan disayangi- kepada karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang asing yang kehabisan bekal di perjalanan yang jauh dari keluarga dan kampung halamannya, dan kepada orang yang sangat membutuhkan harta sehingga terpaksa harus meminta-minta kepada sesama manusia, menggunakan harta untuk memerdekakan budak atau membebaskan tawanan perang, mendirikan salat secara sempurna sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah , menunaikan zakat yang wajib, dan orang-orang yang menepati janjinya ketika berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam menghadapi kemiskinan, kesulitan hidup, menderita penyakit, dan menghadapi musuh di medan perang sehingga tidak melarikan diri, mereka yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah orang-orang yang sungguh-sungguh di dalam keimanan dan amal perbuatan mereka. Mereka itulah orang-orang bertakwa yang melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

185

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, diwajibkan kepada kalian menghukum orang yang membunuh orang lain secara sengaja dan karena permusuhan dengan hukuman yang sama dengan kejahatan yang dilakukannya. Maka orang yang merdeka harus dijatuhi hukuman mati karena membunuh orang yang merdeka. Seorang budak harus dijatuhi hukuman mati karena membunuh seorang budak. Seorang wanita harus dijatuhi hukuman mati karena membunuh seorang wanita. Apabila si korban -sebelum menghembuskan nafas terakhirnya- atau keluarganya memaafkan si pelaku dengan imbalan diat (sejumlah harta yang dibayarkan oleh pembunuh sebagai kompensasi bagi pengampunan atas kejahatannya), maka pihak yang memaafkan harus memperlakukan si pembunuh dalam menuntut pembayaran diat itu secara wajar, bukan dengan menyebut-nyebut kebaikannya sendiri dan meyakiti hati si pelaku. Dan pihak pelaku pun harus membayar diat tersebut dengan cara yang baik, tanpa menunda-nunda. Pemberian maaf dan pembayaran diat itu adalah keringanan yang Allah berikan kepada kalian, dan merupakan rahmat yang Dia berikan kepada umat ini. Maka barangsiapa menyerang si pembunuh setelah ada pemberian maaf dan pembayaran diat itu, niscaya baginya azab yang menyakitkan dari Allah -Ta'ālā-.

186

Di dalam syariat Allah tentang kisas itu terdapat kehidupan bagi kalian, karena dapat mencegah pertumpahan darah dan menghindarkan tindak kekerasan di antara kalian. Hikmah itu dapat ditangkap oleh orang-orang berakal sehat yang bertakwa kepada Allah dengan cara tunduk kepada hukum Allah dan menjalankan perintah-Nya.

187

Apabila tanda-tanda dan sebab-sebab kematian datang kepada salah seorang di antara kalian, manakala ia mempunyai banyak harta, ia harus membuat wasiat untuk kedua orang tuanya dan karib kerabatnya menurut batasan yang telah ditetapkan oleh Allah, yaitu tidak lebih dari sepertiga harta. Hal itu merupakan kewajiban yang ditekankan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah. Hukum ini berlaku sebelum ayat-ayat tentang pembagian harta warisan diturunkan. Setelah ayat-ayat tentang pembagian harta warisan turun, ada penjelasan lengkap tentang siapa yang berhak mendapatkan hak waris dari si mayit dan berapa kadarnya.

188

Barangsiapa yang merubah wasiat dengan cara menambah, mengurangi atau menghalangi seseorang dari haknya setelah ia mengetahui isi wasiat tersebut, sesungguhnya dosa perubahan itu menjadi tanggung jawab orang yang merubahnya, bukan tanggung jawab orang yang membuat wasiat. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka. Tidak ada sesuatupun hal-ihwal mereka yang luput dari pengetahuan Allah.

189

Siapa melihat adanya penyimpangan dari kebenaran dan ketidak adilan dalam membuat wasiat oleh si pembuat wasiat, lalu dia memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh si pembuat wasiat melalui nasihatnya, dan mendamaikan orang-orang yang bersengketa atas wasiat tersebut, maka tidak ada dosa baginya, bahkan dia mendapatkan pahala atas usahanya tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat.

190

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian, agar kalian bertakwa kepada Allah, yaitu dengan cara membuat tabir penghalang antara diri kalian dan azab Allah melalui amal saleh. Salah satu amal saleh yang paling utama ialah puasa.

191

Puasa yang diwajibkan kepada kalian itu ialah berpuasa pada beberapa hari saja dalam setahun. Siapa di antara kalian menderita sakit yang berat untuk berpuasa, atau sedang bepergian jauh, maka dia boleh berbuka. Kemudian dia harus mengganti sebanyak hari-hari yang dia berbuka. Bagi orang-orang yang mampu berpuasa tetapi memilih berbuka, mereka harus membayar fidyah, yaitu memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari dia berbuka. Akan tetapi berpuasa lebih baik bagimu daripada berbuka dan membayar fidyah, jika kalian mengetahui keutamaan yang terkandung di dalam puasa. Ketentuan hukum ini berlaku pada awal penetapan syariat puasa. Maka siapa yang ingin berpuasa boleh berpuasa, dan siapa yang ingin berbuka boleh berbuka dan membayar fidyah. Setelah itu Allah mewajibkan puasa kepada semua orang (Islam) yang sudah balig dan mampu berpuasa.

192

Bulan Ramadan adalah bulan dimulai proses turunnya Al-Qur`ān kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pada malam Qadar. Allah menurunkan Al-Qur`ān sebagai petunjuk bagi manusia. Al-Qur`ān itu berisi pentuk yang jelasa dan pemisah yang membedakan antara perkara yang hak dan yang batil. Siapa saja yang menemui bulan Ramadan dalam keadaan mukim dan sehat, hendaklah dia menjalankan puasa secara wajib. Siapa yang sakit sehingga tidak mampu berpuasa atau bepergian jauh, dia boleh berbuka. Dan jika dia berbuka, dia wajib mengganti puasa sebanyak hari-hari dia berbuka. Dengan syariat yang ditetapkan itu, Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan. Juga supaya kalian menyempurnakan bilangan puasa selama sebulan penuh. Dan supaya kalian mengagungkan nama Allah di penutup bulan Ramadan dan hari raya (Idul Fitri) karena Dia telah membimbing kalian untuk menjalankan ibadah puasa dan membantu kalian menyempurnakannya hingga sebulan penuh. Serta supaya kalian bersyukur kepada Allah atas petunjuk-Nya untuk memeluk agama yang Dia ridai untuk kalian ini.

193

Apabila engkau -wahai Nabi- ditanya oleh hamba-hamba-Ku tentang kedekatan-Ku dan kesediaan-Ku mengabulkan doa mereka, maka sesungguhnya Aku ini dekat dengan mereka, mengetahui keadaan mereka, dan mendengar doa mereka. Jadi, mereka tidak membutuhkan perantara dan tidak perlu bersuara keras. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku dengan tulus ikhlas di dalam doanya. Maka hendaklah mereka tunduk dan patuh kepada perintah-perintah-Ku serta mempertahankan iman mereka. Karena hal itu merupakan sarana yang paling ampuh bagi terkabulnya doa mereka. Mudah-mudahan dengan begitu mereka mau mengikuti jalan yang benar dalam semua urusan mereka, baik urusan agama maupun dunia.

194

Pada awalnya, orang yang tidur pada malam puasa (Ramadan) kemudian bangun sebelum fajar, dia dilarang makan atau mendekati istrinya. Kemudian larangan ini dihapus, dan Allah memperbolehkan bagi kalian -wahai orang-orang mukmin- menggauli istri-istri kalian pada malam-malam hari puasa (Ramadan). Istri-istri kalian adalah tabir dan penjaga kehormatan kalian, dan kalian adalah tabir dan penjaga kehormatan istri-istri kalian. Kalian saling membutuhkan. Allah mengetahui bahwa tadinya kalian sempat mengkhianati diri kalian sendiri dengan melakukan sesuatu yang dilarang, maka Allah menunjukkan belas-kasih-Nya kepada kalian, menerima taubat kalian dan meringankan beban kalian. Sekarang ini, gaulilah mereka dan mintalah keturunan yang telah Allah tetapkan bagi kalian, serta makan dan minumlah di sepanjang malam itu sampai kalian melihat terbitnya fajar sadik, yaitu dengan adanya warna putih fajar yang terpisah dari kegelapan malam. Kemudian sempurnakanlah puasa kalian dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Dan janganlah kalian menggauli istri-istri kalian ketika kalian sedang iktikaf di dalam masjid, karena itu akan membatalkan iktikaf kalian. Ketentuan-ketentuan hukum tersebut adalah batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah antara yang halal dan yang haram, maka jangan sekali-kali kalian mendekatinya, karena orang yang mendekati batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah sangat rentan jatuh ke dalam area yang haram. Dengan penjelasan yang jelas dan nyata seperti inilah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa kepada-Nya dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

195

Dan janganlah sebagian dari kalian mengambil harta sebagian yang lain secara batil, seperti mencuri, merampas dan menipu. Juga janganlah kalian mengajukan gugatan ke penguasa (pengadilan) untuk mengambil sebagian harta orang lain secara tidak benar, padahal kalian tahu bahwa Allah mengharamkan hal itu. Jadi melakukan perbuatan dosa disertai kesadaran bahwa perbuatan itu diharamkan akan lebih buruk nilainya dan lebih besar hukumannya.

196

Mereka bertanya kepadamu -wahai Rasul- tentang penciptaan bulan sabit dan perubahan keadaannya. Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka tentang hikmah di balik penciptaan dan perubahan keadaan hilal, “Sesungguhnya hilal itu adalah penunjuk waktu bagi manusia untuk mengetahui waktu-waktu ibadah mereka, seperti bulan-bulan haji, bulan puasa dan sempurnanya masa setahun dalam masalah zakat. Mereka juga bisa mengetahui waktu-waktu kegiatan muamalat, seperti penetapan waktu jatuh tempo pembayaran diat dan utang. Kebajikan dan kebaikan itu bukanlah dengan mendatangi rumah dari belakang ketika kalian sedang berihram haji atau umrah, seperti yang kalian yakini di masa jahiliyah, akan tetapi kebajikan yang sejati ialah kebajikan yang dilakukan oleh orang yang bertakwa kepada Allah secara lahir dan batin. Memasuki rumah melalui pintu-pintunya lebih mudah bagi kalian dan lebih jauh dari kesulitan. Sebab, Allah tidak pernah membebani kalian dengan sesuatu yang sulit dan berat. Dan buatlah tabir penghalang antara diri kalian dan neraka dengan cara melakukan amal saleh, agar kalian berhasil mendapatkan apa yang kalian inginkan dan selamat dari apa yang kalian takutkan.

197

Berperanglah kalian untuk meninggikan kalimat Allah melawan orang-orang kafir yang hendak memalingkan kalian dari agama Allah. Dan janganlah kalian melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah dengan membunuh anak-anak, kaum wanita dan orang-orang lanjut usia, atau memutilasi tubuh korban dan sebagainya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas-batas yang ditetapkan-Nya melalui syariat dan hukum-Nya.

198

Dan bunuhlah mereka di mana pun kalian menemukan mereka, dan usirlah mereka dari tempat di mana mereka mengusir kalian, yaitu kota Makkah. Bencana (fitnah) yang timbul akibat melarang orang mukmin melaksanakan agamanya dan kembali kepada kekufuran itu lebih besar daripada pembunuhan. Janganlah kalian memulai perang dengan mereka di Masjidil Haram untuk menghormati tempat suci itu, sampai mereka sendiri yang memulai perang di tempat itu. Jika mereka memulai perang di Masjidil Haram, maka bunuhlah mereka. Balasan seperti ini -yaitu membunuh orang yang melakukan penyerangan di Masjidil Haram- akan menjadi balasan bagi orang-orang kafir.

199

Apabila mereka berhenti memerangi kalian dan berhenti dari kekafiran, maka berhentilah memusuhi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat. Maka Allah tidak akan menghukum mereka karena dosa-dosa yang sudah berlalu. Dan Allah juga Maha Penyayang kepada mereka. Maka Allah tidak terburu-buru menghukum mereka (di dunia).

200

Dan perangilah orang-orang kafir itu sampai mereka tidak melakukan kemusyrikan, tidak menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, tidak ada lagi kekafiran, dan agama yang menang adalah agama Allah . Apabila mereka berhenti dari kekafiran dan dari sikap menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, maka berhentilah memerangi mereka, karena sesungguhnya tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang zalim, baik dengan menunjukkan kekafiran maupun menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.

201

Bulan haram di saat Allah memberi kalian kesempatan untuk masuk ke tanah suci (Makkah) dan menunaikan ibadah umrah pada tahun ke-7 (Hijriyah) adalah pengganti dari bulan haram ketika orang-orang musyrik menghalang-halangi kalian dari tanah suci pada tahun ke-6 (Hijriyah). Hal-hal yang dihormati, seperti kehormatan tanah suci, bulan suci, dan ihram di dalamnya, berlaku hukum kisas terhadap orang-orang yang melakukan penyerangan di dalamnya. Siapa melakukan penyerangan pada waktu itu, maka balaslah ia dengan balasan yang setara dengan perbuatannya, tetapi jangan melampaui batas kesetaraan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas-batas-Nya. Takutlah kalian kepada Allah dalam melampaui batas yang diizinkan-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah senantiasa memberikan bimbingan dan dukungan kepada orang-orang yang takut kepada-Nya.

202

Belanjakanlah harta kalian dalam ketaatan kepada Allah, seperti jihad dan lain-lain. Dan janganlah kalian menjerumuskan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan karena meninggalkan jihad dan enggan mengeluarkan dana untuk kepentingan jihad; atau dengan cara menjerumuskan diri sendiri ke dalam tindakan yang dapat mencelakakan kalian. Berbuat baiklah kalian dalam masalah ibadah, muamalah dan akhlak. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik dalam semua urusannya. Maka Allah memberikan pahala yang besar kepada mereka dan membimbing mereka ke jalan yang benar.

203

Laksanakanlah haji dan umrah secara sempurna seraya memohon wajah Allah. Apabila kalian tidak kuasa menyempurnakannya karena sakit atau dicegah musuh, maka kalian harus menyembelih binatang hadyu yang bisa kalian dapatkan, baik berupa unta, sapi maupun kambing, agar kalian bisa bertahallul (melepaskan diri) dari ihram. Dan janganlah kalian mencukur atau memendekkan rambut sebelum binatang hadyu itu sampai ke tempat yang dihalalkan untuk menyembelihnya. Apabila seseorang dicegah masuk ke tanah haram, maka dia dapat menyembelihnya di tempat dia dicegah. Dan apabila dia dapat masuk ke tanah haram, dia harus menyembelihnya di tanah haram pada hari nahr (Idul Adha) dan hari-hari tasyrik. Siapa di antara kalian sakit atau terdapat gangguan di rambut kepalanya, seperti kutu rambut dan sejenisnya, lalu dia terpaksa mencukur rambutnya, maka tidak ada dosa baginya, tetapi dia wajib membayar fidyah karena tindakan itu, yaitu berupa puasa tiga hari, atau memberi makan enam orang miskin di tanah haram, atau menyembelih seekor kambing dan dibagikan kepada orang-orang miskin yang ada di tanah haram. Apabila kalian tidak dalam kondisi takut, maka siapa yang mengerjakan haji tamatuk, yaitu melaksanakan ibadah umrah di bulan-bulan haji dan menikmati hal-hal yang sebelumnya diharamkan waktu berihram sampai dia memakai ihram kembali untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun itu juga, maka hendaklah dia menyembelih binatang hadyu yang bisa dia dapatkan, baik berupa seekor kambing, sepertujuh ekor unta atau sapi. Jika tidak mampu menyembelih binatang hadyu, maka sebagai gantinya dia harus berpuasa selama tiga hari di hari-hari haji, dan tujuh hari setelah pulang ke rumahnya, sehingga jumlahnya genap sepuluh hari. Melaksanakan haji tamatuk dengan kewajiban menyembelih hadyu atau puasa bagi yang tidak mampu hanya berlaku bagi selain penduduk tanah haram dan orang-orang yang tinggal di dekat tanah haram; karena mereka tidak memerlukan tamattuk. Keberadaan mereka di tanah haram membuat mereka cukup melaksanakan tawaf saja sebagai ganti melaksanakan tamatuk. Takutlah kamu kepada Allah dengan cara mengikuti ketentuan syariat-Nya dan menghormati batas-batasnya. Dan ketahuilah bahwa Allah itu Mahakeras hukumannya bagi orang yang melanggar perintah-Nya.

204

Waktu pelaksanaan ibadah haji ialah bulan-bulan yang dimaklumi, mulai dengan bulan Syawal dan berakhir pada sepuluh hari (pertama) di bulan Zulhijah. Siapa yang mewajibkan dirinya melaksanakan ibadah haji pada bulan-bulan tersebut dan melaksanakan ihram haji, maka ia dilarang bersetubuh dan melakukan hal-hal yang merupakan pengantar bersetubuh. Dia juga dilarang keras keluar dari ketaatan kepada Allah dengan melakukan perbuatan maksiat, demi menghormati keagungan waktu dan tempat tersebut. Dan ia juga dilarang melakukan perdebatan yang menjurus kepada kemarahan dan perseteruan. Perbuatan baik apapun yang kalian lakukan pasti diketahui oleh Allah untuk dibalasnya. Laksanakanlah ibadah haji seraya melengkapi diri dengan bekal makanan dan minuman yang kalian butuhkan. Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik bekal dan dapat memperlancar semua urusanmu ialah ketakwaan kepada Allah. Maka takutlah kalian kepada-Ku dengan cara menjalankan perintah-perintah-Ku dan menjauhi larangan-larangan-Ku, wahai orang-orang yang berakal sehat.

205

Tidak ada dosa bagi kalian untuk mencari rezeki yang halal melalui perdagangan dan lain-lain selama melaksanakan ibadah haji. Apabila kalian bertolak dari Arafah setelah melaksanakan wukuf di sana pada tanggal 9 (Zulhijah) menuju Muzdalifah pada malam tanggal 10 Zulhijah, maka berzikirlah kepada Allah dengan cara membaca tasbih, tahlil dan doa di Masy'aril Haram di Muzdalifah. Dan berzikirlah kepada Allah karena Dia telah menunjukkan kamu kepada syi'ar-syi'ar agama-Nya dan tata cara menunaikan ibadah haji di Baitullah, karena sebelum itu kalian termasuk orang-orang yang tidak mengetahui syariat-Nya.

206

Kemudian bertolaklah kalian dari Arafah seperti yang dilakukan oleh Ibrahim -'alaihissalām-, bukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Jahiliah yang tidak mau wukuf di Arafah. Dan mintalah ampunan dari Allah atas kecerobohan kalian dalam menunaikan syariat-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat.

207

Apabila kalian telah menyelesaikan rangkaian kegiatan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah dan perbanyaklah mengucapkan pujian kepada-Nya, sebagaimana kalian membanggakan dan memuji leluhur kalian, atau lebih dari itu. Karena setiap nikmat yang kalian rasakan itu sejatinya berasal dari Allah. Tetapi manusia berbeda-beda; ada orang yang kafir dan musyrik yang hanya percaya terhadap kehidupan dunia saja, sehingga dia tidak meminta dari tuhannya selain kenikmatan dan perhiasan dunia saja, seperti kesehatan, kekayaan dan keturunan. Dan orang semacam itu tidak akan mendapatkan kenikmatan yang Allah janjikan kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin di akhirat kelak, karena orang kafir dan musyrik itu hanya menginginkan (kebahagiaan hidup di) dunia dan tidak menginginkan (kebahagiaan hidup di) akhirat.

208

Dan ada golongan manusia yang beriman kepada Allah dan hari Akhir. Maka dia meminta kepada Rabbnya agar diberikan kenikmatan hidup dan beramal saleh selama di dunia. Dia juga meminta kepada-Nya agar diberikan kesempatan untuk meraih surga dan selamat dari azab neraka.

209

Orang-orang yang meminta kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat itu akan mendapatkan ganjaran yang besar sesuai dengan amal saleh yang telah mereka perbuat di dunia. Dan Allah Mahacepat dalam menghitung amal perbuatan manusia. Maka Dia berikan ganjaran bagi orang-orang yang berbuat baik, dan Dia berikan hukuman bagi orang-orang yang berbuat buruk.

210

Dan berzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang ditentukan, yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah. Siapa yang terburu-buru dan keluar dari Mina setelah melontar jumrah pada tanggal 12, dia boleh melakukannya dan tidak berdosa, karena Allah telah memberikan keringanan baginya. Dan barangsiapa menunda sampai tanggal 13 agar bisa melontar jumrah pada hari itu, dia pun boleh melakukannya dan tidak berdosa. Dan dia telah melakukan yang paling sempurna dan mengikuti amalan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Semua itu bagi orang yang bertakwa kepada Allah di dalam hajinya, sehingga dia melaksanakannya sesuai dengan perintah Allah. Dan bertakwalah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan yakinlah bahwa hanya kepada-Nya lah kalian akan kembali. Lalu Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

211

Di antara manusia ada orang munafik yang ucapannya di dunia ini memikat hatimu -wahai Nabi-. Engkau melihat tutur katanya sangat bagus sehingga engkau menyangka bahwa ucapannya itu jujur dan tulus. Padahal sesungguhnya tujuan utamanya ialah menyelamatkan diri dan hartanya. Ia mempersaksikan kepada Allah keimanan dan kebaikan yang ada di dalam hatinya, padahal sejatinya ia berdusta. Dan ia sangat keras perseteruan dan permusuhannya kepada umat Islam.

212

Apabila ia (orang munafik) berpaling darimu dan berpisah denganmu, ia berusaha keras untuk membuat kerusakan di muka bumi dengan cara berbuat maksiat, merusak tanam-tanaman dan membunuh binatang ternak. Sedangkan Allah tidak menyukai kerusakan di muka bumi dan tidak mencintai orang-orang yang suka membuat kerusakan.

213

Apabila orang yang suka membuat kerusakan itu dinasihati, “Takutlah kamu kepada Allah dengan cara menghormati batas-batas yang telah ditetapkan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya,” maka keangkuhan dan kesombongannya mencegahnya kembali ke jalan yang benar dan memaksanya mempertahankan dosanya. Maka balasan yang cukup baginya ialah masuk ke dalam neraka Jahanam. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat tinggal bagi para penghuninya.

214

Di antara manusia ada orang mukmin yang menjual dirinya dan mengorbankannya untuk menjalankan ketaatan kepada Rabbnya, berjuang di jalan-Nya dan mencari rida-Nya. Dan Allah itu Mahaluas kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya dan Maha Penyayang kepada mereka.

215

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, masuklah kalian ke dalam Islam seutuhnya. Jangan ada sesuatupun dari agama yang kalian tinggalkan, seperti yang dilakukan orang-orang ahli kitab yang mempercayai sebagian isi kitab suci mereka dan mengingkari sebagian isinya yang lain. Dan janganlah kalian mengikuti jalan yang ditempuh oleh setan, karena dia adalah musuh yang nyata bagi kalian.

216

Jika kalian melakukan kesalahan dan penyimpangan setelah datang kepada kalian dalil-dalil yang sangat jelas dan tidak ada kemuskilan sama sekali, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa di dalam kekuasaan dan kerajaan-Nya, lagi Maha Bijaksana di dalam pengaturan dan penetapan syariat agama-Nya. Maka takutlah kamu kepada-Nya dan taatilah Dia!

217

Orang-orang yang mengikuti jejak setan yang menyimpang dari jalan kebenaran itu tidak menunggu apapun kecuali kedatangan Allah kepada mereka kelak pada hari kiamat dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, di bawah naungan awan, untuk memberikan keputusan hukum kepada mereka. Sementara para Malaikat datang dan mengelilingi mereka dari segala penjuru. Ketika itulah perintah Allah kepada mereka diputuskan dan diselesaikan. Dan hanya kepada Allah -Subḥānahu- lah seluruh urusan makhluk ini dikembalikan.

218

Bertanyalah -wahai Nabi- kepada Bani Israil dengan pertanyaan sebagai teguran kepada mereka, “Berapa banyak Allah telah menjelaskan kepada kalian melalui ayat yang jelas-jelas menunjukkan kebenaran para Rasul, kemudian kalian mendustakannya dan berpaling darinya?!” Siapa menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan pendustaan setelah nikmat itu diketahuinya dengan jelas, maka sesungguhnya Allah itu Mahaberat hukumannya bagi orang-orang yang kafir lagi mendustakan ayat-ayat-Nya.

219

Kehidupan dunia, kesenangan semu serta kenikmatan sementara yang ada di dalamnya, semuanya dijadikan bagus dalam pandangan orang-orang yang ingkar kepada Allah. Dan mereka mengejek orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir. Padahal orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya kelak berada di atas orang-orang kafir itu di akhirat. karena Allah akan menempatkan orang-orang yang bertakwa itu di dalam surga Aden. Dan Allah memberi kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara makhluk-Nya dengan pemberian yang tidak terhitung dan tidak terhingga.

220

Dahulu kala manusia adalah satu umat yang bersepakat di atas jalan yang benar, yaitu agama bapak moyang mereka, Adam, sampai mereka disesatkan oleh setan. Maka mereka pun berbeda-beda; ada yang mukmin dan ada yang kafir. Oleh sebab itulah Allah mengutus para Rasul untuk menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan taat dengan adanya kasih sayang yang Allah janjikan untuk mereka, dan menyampaikan peringatan kepada orang-orang kafir dengan ancaman berupa siksaan yang pedih untuk mereka. Dan bersama para Rasul itu Allah menurunkan kitab-kitab suci yang berisi kebenaran yang tidak diragukan keotentikannya, supaya para Rasul itu memberikan keputusan hukum pada manusia terkait masalah yang mereka perselisihkan. Dan tidak ada yang berselisih paham tentang Taurat itu kecuali orang-orang Yahudi yang diberi pengetahuan tentang isinya setelah datang kepada mereka hujjah-hujjah dari Allah bahwa kitab itu benar dari Allah yang tidak mungkin mereka perselisihkan, (namun mereka tetap berselisih) akibat kezaliman dari mereka. Maka Allah membimbing orang-orang mukmin untuk membedakan kebenaran dan kesesatan dengan izin dan kehendak-Nya. Dan Allah menunjukkan siapa saja yang Dia kehendaki ke jalan lurus yang tidak ada kebengkokan sedikitpun, yaitu jalan iman.

221

Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- menyangka akan masuk surga sedangkan kalian belum menerima ujian seperti yang diterima oleh orang-orang sebelum kalian. Mereka dahulu ditimpa kemiskinan dan penyakit yang berat, serta diguncang oleh beragam ketakutan. Bahkan ujian yang mereka terima memaksa mereka untuk meminta segera diberikan pertolongan dari Allah. Sehingga Rasul dan orang-orang mukmin yang menyertainya berkata, “Kapan pertolongan Allah akan datang?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat dengan orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada-Nya.

222

Sahabat-sahabatmu bertanya kepadamu -wahai Nabi- tentang harta apa yang harus mereka infakkan, dan di mana mereka harus menaruhnya? Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Harta -yang halal lagi baik- yang kalian infakkan hendaknya diberikan kepada kedua orang tua, karib kerabat terdekat kepada kalian sesuai kebutuhan, anak-anak yatim yang membutuhkan santunan, orang-orang miskin yang tidak punya harta, dan musafir yang jauh dari keluarga dan kampung halamannya.” Kebajikan yang kamu lakukan -wahai orang-orang mukmin- baik sedikit maupun banyak, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

223

Diwajibkan kepada kalian -wahai orang-orang mukmin- berperang di jalan Allah. Dan secara naluriyah kewajiban ini tidak menyenangkan bagi jiwa manusia, karena kewajiban ini menuntut pengorbanan harta dan jiwa. Boleh jadi kalian tidak menyukai sesuatu, padahal sejatinya itu baik dan bermanfaat bagi kalian, seperti berperang di jalan Allah. Di samping berpahala besar, berperang juga mendatangkan kemenangan atas musuh dan bisa meninggikan kalimat Allah. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal sejatinya itu buruk dan merugikan bagi kalian, seperti tidak berangkat ke medan jihad. Tindakan ini dapat mendatangkan kehinaan dan penjajahan oleh musuh. Dan Allah benar-benar mengetahui secara pasti mana perkara yang baik dan mana perkara yang buruk, sedangkan kalian tidak mengetahuinya. Maka sambutlah perintah-Nya, karena perintah-Nya itulah yang berisi kebaikan bagi kalian.

224

Manusia bertanya kepadamu -wahai Nabi- tentang hukum berperang di bulan-bulan haram, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharram dan Rajab. Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka itu, “Berperang di bulan-bulan haram adalah dosa besar dan kemungkaran di sisi Allah. Sebagaimana tindakan orang-orang musyrik yang menghalang-halangi manusia dari jalan Allah adalah perbuatan buruk juga. Tetapi melarang orang-orang mukmin memasuki Masjidil Haram dan mengusir para penghuni Masjidil Haram dari dalam masjid itu lebih besar dosanya di sisi Allah daripada berperang di bulan haram. Dan kemusyrikan yang mereka jalani itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan.” Dan orang-orang musyrik senantiasa berada dalam kezaliman mereka, mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu -wahai orang-orang mukmin- sampai mereka berhasil mengeluarkan kalian dari agama yang benar menuju agama mereka yang batil, sekiranya mereka bisa melakukannya. Barangsiapa di antara kalian yang meninggalkan agamanya (murtad) dan mati dalam kekafiran kepada Allah, maka amal salehnya menjadi sia-sia, dan kelak di akhirat mereka akan masuk ke dalam neraka dan menetap di sana untuk selama-lamanya.

225

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, orang-orang yang meninggalkan kampung halaman mereka untuk berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan orang-orang yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah setinggi-tingginya, mereka itu sangat mengharapkan rahmat dan ampunan dari Allah. Dan Allah Maha Pengampun atas dosa hamba-hamba-Nya dan Maha Penyayang kepada mereka.

226

Sahabat-sahabatmu -wahai Nabi- bertanya kepadamu tentang khamar (yaitu segala sesuatu yang bisa menutupi dan menghilangkan akal sehat). Mereka bertanya kepadamu tentang hukum meminum, menjual dan membelinya. Mereka juga bertanya kepadamu tentang hukum berjudi (yaitu harta yang didapatkan melalui persaingan di mana kedua pihak yang bersaing sama-sama mengeluarkan dana). Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Keduanya (khamar dan judi) mengandung banyak sekali mudarat dan mafsadahnya, baik dalam lingkup agama maupun dunia, seperti hilangnya akal (kesadaran) dan harta benda, terjerumus ke dalam permusuhan dan kebencian. Namun keduanya juga memiliki sedikit manfaat, seperti keuntungan materi. Akan tetapi dampak buruk dan dosa yang ditimbulkan keduanya lebih besar dari manfaatnya. Dan sesuatu yang bahayanya lebih besar daripada manfaatnya akan dijauhi oleh orang yang berakal sehat.” Penjelasan dari Allah ini merupakan persiapan bagi pengharaman khamar. Dan sahabat-sahabatmu juga bertanya kepadamu -wahai Nabi- tentang jumlah harta yang mereka infakkan secara sukarela (tidak wajib)? Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Infakkanlah harta yang lebih dari kebutuhanmu.” Pada mulanya ketentuan inilah yang berlaku. Setelah itu Allah mensyariatkan zakat yang wajib dalam jenis-jenis harta tertentu dan dalam nisab tertentu. Dengan penjelasan yang sangat jelas seperti inilah Allah menjelaskan hukum-hukum syariat agar kalian berfikir.

227

Allah mensyariatkan hal itu agar kamu berfikir tentang apa yang bermanfaat bagimu di dunia dan di akhirat. Dan sahabat-sahabatmu bertanya kepadamu -wahai Nabi- tentang tugas mereka sebagai pengasuh anak yatim, bagaimana cara mereka berinteraksi dengan anak-anak yatim? Apakah mereka boleh mancampur harta anak-anak yatim itu dengan harta mereka untuk kepentingan nafkah, makanan dan tempat tinggal? Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Kerelaan kalian untuk mengurus harta mereka tanpa imbalan atau mencampur harta kalian dengan harta mereka akan lebih baik bagi kalian di sisi Allah dan lebih besar pahalanya. Dan hal itu akan lebih baik bagi mereka terkait harta mereka, karena pilihan itu akan membuat harta mereka tetap tersimpan untuk mereka. Dan jika kalian mengikutsertakan mereka dengan cara menggabungkan harta mereka dengan harta kalian dalam membiayai kebutuhan hidup, tempat tinggal dan sebagainya, itu tidak ada salahnya bagi kalian, karena mereka adalah saudara-saudara kalian seagama. Dan sebagai saudara satu sama lain harus saling membantu dan saling mengurus urusan saudaranya. Dan Allah mengetahui siapa wali (pengasuh anak yatim) yang ingin berbuat jahat dengan mencampur harta anak-anak yatim dan siapa wali yang ingin berbuat baik. Sekiranya Allah berkehendak menyulitkan kalian dalam urusan anak-anak yatim, niscaya Dia telah menyulitkan kalian. Akan tetapi Dia mempermudah urusan kalian dalam berhubungan dengan anak-anak yatim, karena syariat-Nya dibangun di atas asas kemudahan. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkan-Nya. Dan Dia Maha Bijaksana di dalam menciptakan, mengatur, dan di dalam menetapkan syariat-Nya.

228

Janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- menikah dengan wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman kepada Allah semata dan memeluk agama Islam. Sungguh, wanita budak belian yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lebih baik (untuk dinikahi) daripada wanita merdeka yang menyembah berhala, walaupun kecantikan dan kekayaannya memikat hati kalian. Dan janganlah kalian menikahkan wanita-wanita muslimah dengan laki-laki musyrik. Sungguh, laki-laki budak belian yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya lebih baik (untuk dinikahkan) daripada laki-laki musyrik, walaupun dirinya memikat hati kalian. Orang-orang musyrik itu -baik laki-laki maupun wanita- akan mengajak kepada sesuatu yang menyebabkan masuk neraka dengan ucapan dan perbuatan mereka. Sedangkan Allah mengajak kepada amal-amal saleh yang menyebabkan masuk surga dan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa dengan izin dan kemurahan-Nya. Dan Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran melalui petunjuk-petunjuk-Nya kemudian mengamalkannya.

229

Dan sahabat-sahabatmu bertanya kepadamu -wahai Nabi- tentang haid (yaitu darah normal yang keluar dari rahim wanita pada waktu-waktu tertentu)? Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Darah haid itu adalah kotoran bagi laki-laki dan wanita. Maka hindarilah berhubungan badan dengan istri-istri kalian di masa haid. Jangan mendekati istri-istri kalian (yakni, menggauli dengan mereka) sampai darah haid mereka berhenti dan mereka bersuci darinya dengan cara mandi. Apabila darah haid itu sudah berhenti dan mereka sudah bersuci maka gaulilah bersama mereka dengan cara yang diperbolehkan oleh Allah, ketika mereka dalam keadaan suci (dari haid) dan di kubul (vagina) mereka. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang gemar bertaubat dari maksiat dan bersungguh-sungguh dalam bersuci dari segala macam kotoran.

230

Istri-istri kalian adalah tempat kalian bercocok tanam. Merekalah yang melahirkan anak-anak kalian. Seperti tanah yang menghasilkan buah-buahan. Maka datangilah ladangmu -yakni kubul istri kalian- dari arah manapun dan dengan cara bagaimanapun yang kalian kehendaki jika melalui kubul. Dan beramallah untuk diri kalian dengan melakukan kebajikan-kebajikan, di antara dengan cara seorang suami menggauli istrinya dengan niat beribadah kepada Allah dan berharap mendapatkan keturunan yang saleh. Dan bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Salah satunya ialah dalam urusan wanita. Ketahuilah bahwa kalian akan berjumpa dengan-Nya kelak di hari kiamat. Kalian akan berdiri di hadapan-Nya dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian. Dan berikanlah kabar gembira -wahai Nabi- kepada orang-orang mukmin tentang sesuatu yang menyenangkan hati mereka ketika berjumpa dengan Rabb mereka, yaitu kenikmatan abadi dan memandang wajah Rabb Yang Mulia.

231

Janganlah kalian menjadikan nama Allah sebagai alasan -karena kalian menyebut nama-Nya dalam sumpah kalian- yang menghalangi kalian dari kebajikan, ketakwaan dan mendamaikan manusia. Apabila kalian bersumpah untuk tidak melakukan kebajikan, maka lakukanlah kebajikan dan bayarlah kafarat atas sumpah kalian itu. Allah Maha Mendengar ucapan kalian lagi Maha Mengetahui perbuatan kalian, dan akan memberi kalian balasan yang setimpal.

232

Allah tidak akan menuntut kalian terkait sumpah yang terucap oleh lisan kalian tanpa sengaja. Seperti ucapan kalian, “Tidak, demi Allah.” Atau “Ya, demi Allah.” Maka tidak ada kewajiban membayar kafarat dan tidak ada hukuman bagi kalian dalam hal itu. Namun Allah akan menuntut kalian terkait sumpah yang kalian lakukan secara sengaja. Dan Allah Maha Pengampun bagi dosa hamba-hamba-Nya lagi Maha Penyantun, tidak lekas menjatuhkan hukuman kepada mereka.

233

Orang-orang yang bersumpah untuk tidak menggauli istrinya memiliki tenggat waktu tidak lebih dari 4 bulan, dimulai sejak mereka mengucapkan sumpah. Inilah yang disebut dengan “Ilā`”. Jika mereka kembali menggauli istri-istri mereka dalam kurun waktu 4 bulan atau kurang dari itu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun yang akan mengampuni apa yang telah mereka lakukan, dan Maha Penyayang kepada mereka karena telah mensyariatkan kafarat sebagai jalan keluar dari sumpah ini.

234

Apabila mereka menghendaki perceraian dengan tidak menggauli istri-istri mereka dan tidak mau kembali menggauli mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar ucapan mereka, termasuk ucapan perceraian, lagi Maha Mengetahui keadaan dan niat mereka, dan akan memberi mereka balasan yang setimpal.

235

Wanita-wanita yang diceraikan suaminya harus menahan diri mereka selama tiga kali haid. Mereka tidak boleh menikah (dengan laki-laki lain) selama jangka waktu itu. Mereka juga tidak boleh menyembunyikan kehamilan yang Allah ciptakan di dalam rahim mereka, jika mereka sungguh-sungguh dalam beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan (mantan) suami yang menceraikan mereka lebih berhak untuk merujuk mereka dalam masa idah, jika rujuk tersebut dimaksudkan untuk membangun kerukunan dan menghilangkan masalah yang terjadi akibat perceraian. Para istri memiliki hak dan kewajiban seperti halnya para suami memiliki hak atas istri-istrinya menurut kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Namun para suami memiliki derajat yang lebih tinggi dari pada istri, seperti kepemimpinan dalam rumah tangga dan urusan perceraian. Dan Allah Maha Perkasa, tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur urusan makhluk-Nya.

236

Talak (perceraian) yang suami mempunyai hak untuk rujuk adalah sebanyak dua kali. Yakni ia mentalak istrinya kemudian merujuknya, kemudian mentalaknya (lagi) kemudian merujuknya. Kemudian setelah talak kedua tersebut si suami hanya mempunyai dua pilihan, mempertahankan rumah tangganya bersama sang istri dengan perlakuan yang baik, atau mentalaknya untuk ketiga kalinya dengan perlakuan yang baik kepadanya dan memberikan hak-haknya. Dan tidak halal bagi kalian -wahai para suami- mengambil kembali mahar yang telah kalian berikan kepada istri-istri kalian, kecuali apabila ada seorang istri yang membenci suaminya, baik karena kondisi fisik maupun perangainya, dan keduanya merasa bahwa kebencian itu membuat keduanya tidak dapat melaksanakan kewajibannya masing-masing. Hendaklah mereka berdua menyampaikan permasalahan mereka kepada orang dekat mereka atau orang lainnya. Apabila wali mereka merasa bahwa keduanya tidak bisa menjalankan tugas sebagai suami-istri, maka tidak ada masalah jika si istri melakukan khulu' (melepaskan diri dari ikatan pernikahan dengan suaminya) dengan memberikan sejumlah harta kepada suaminya sebagai imbalan atas perceraiannya. Hukum-hukum syariat itu adalah garis pemisah antara halal dan haram. Jadi, jangan pernah melampaui garis tersebut. Barangsiapa melampaui batas-batas yang Allah tetapkan antara halal dan haram, mereka itulah orang-orang yang menganiaya diri mereka dengan menjerumuskannya ke dalam kebinasaan dan membuatnya rentan terkena hukuman dan murka Allah.

237

Apabila suaminya menceraikannya untuk ketiga kalinya, maka ia tidak boleh menikahinya kembali sebelum wanita itu menikah dengan laki-laki lain dengan pernikahan yang sah, atas dasar suka sama suka, bukan dengan tujuan menghalalkan pernikahannya kembali dengan mantan suaminya. Kemudian apabila suami yang kedua ini menceraikannya atau meninggal dunia, maka wanita itu boleh menikah kembali dengan mantan suaminya yang pertama dengan akad nikah yang baru dan mahar yang baru pula, jika memang keduanya merasa bahwa mereka akan menjalankan kewajiban sesuai dengan ketentuan hukum-hukum syariat. Itulah hukum-hukum syariat yang Allah jelaskan kepada orang-orang yang mau mengetahui hukum-hukum-Nya dan batas-batas-Nya, karena merekalah yang bisa mengambil manfaatnya.

238

Apabila kalian menceraikan istri-istri kalian, kemudian masa idah mereka mendekati habis, maka kalian boleh merujuk mereka atau meninggalkan mereka secara baik-baik tanpa rujuk sampai masa idah mereka berakhir. Janganlah kalian merujuk mereka semata-mata untuk menyengsarakan dan merugikan mereka seperti yang terjadi pada masa Jahiliah. Barangsiapa melakukan hal itu dengan tujuan menyengsarakan pihak wanita, maka ia telah menganiaya dirinya sendiri dengan cara menjerumuskan dirinya ke dalam dosa dan hukuman. Dan janganlah kalian menjadikan ayat-ayat Allah sebagai objek olok-olok dengan mempermainkan dan memperlakukannya secara tidak pantas. Ingatlah nikmat-nikmat Allah yang kalian dapatkan. Salah satunya ialah turunnya Al-Qur`ān dan Sunnah kepadamu. Allah mengingatkan kalian akan hal ini untuk memotivasi kalian (melakukan kebaikan) sekaligus menakut-nakuti agar tidak berbuat buruk. Takutlah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, sehingga tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

239

Apabila kalian menceraikan istri-istri kalian kurang dari tiga kali dan masa idah mereka sudah berakhir, maka janganlah kalian -wahai para wali- melarang mereka untuk kembali kepada (mantan) suami mereka dengan akad nikah yang baru, jika mereka menginginkan hal itu dan ada persetujuan dengan (mantan) suami mereka. Ketentuan hukum yang berisi larangan melarang mereka (menikah) adalah peringatan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir. Hal itu lebih memungkinkan bagi berkembangnya kebaikan di dalam diri kalian dan lebih suci bagi harga diri dan perbuatan kalian dari segala macam kotoran. Allah Maha Mengetahui hakikat dan akibat dari segala sesuatu, sedangkan kalian tidak mengetahuinya.

240

Para ibu menyusui anak-anak mereka selama dua tahun penuh. Pembatasan dua tahun itu ditujukan bagi orang yang ingin menyempurnakan masa menyusui anaknya. Dan seorang suami (ayah si anak yang disusui) berkewajiban memberikan nafkah dan pakaian kepada para ibu menyusui yang diceraikannya menurut kebiasaan yang berlaku di tengah masyarakat, sepanjang tidak bertentangan dengan syariat (agama). Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kekayaan dan kemampuannya. Salah satu dari kedua orang tuanya tidak boleh menjadikan anak tersebut sebagai alat untuk merugikan kepentingan yang lain. Dan ahli waris anak tersebut -apabila ayahnya sudah meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan- juga memiliki kewajiban yang sama dengan ayahnya. Jika kedua orang tuanya menghendaki anak itu disapih sebelum genap dua tahun, maka mereka tidak berdosa apabila didahului dengan musyawarah dan kesepahaman di antara mereka demi kemaslahatan si anak. Apabila kalian ingin mencari orang lain selain ibunya untuk menyusuinya, maka kalian tidak berdosa sepanjang kalian memberikan nafkahnya bersama orang yang menyusuinya dan upahnya secara baik, tanpa dikurangi dan tidak ditunda-tunda. Dan bertakwalah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat, sehingga tidak ada sesuatupun yang luput dari pengawasan-Nya, dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan yang telah kalian lakukan.

241

Dan orang-orang mati yang meninggalkan istri-istri yang tidak sedang hamil, maka para istri itu wajib menunggu (masa idah) selama 4 bulan 10 hari. Dalam kurun waktu itu ia tidak boleh keluar dari rumah suami, berhias maupun menikah. Apabila masa idah itu sudah habis, maka tidak ada dosa bagimu -wahai para wali- bila para istri itu melakukan apa yang semula dilarang bagi mereka selama masa idah, sepanjang dilakukan secara baik menurut ketentuan syariat dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Allah Maha mengetahui apa yang kamu perbuat, tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya, baik sisi lahir maupun batin kalian, dan Dia akan memberi balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

242

Dan kalian tidak berdosa menyatakan keinginan kalian dengan kata-kata sindiran untuk meminang wanita yang sedang menjalani masa idah karena kematian suaminya atau ditalak bain (talak tiga). Tetapi kalian tidak boleh menyatakan keinginan kalian itu secara eksplisit (terus terang). Misalnya dengan mengatakan, “Jika masa idahmu habis beritahu aku.” Dan kalian tidak berdosa bila menyembunyikan keinginan kalian untuk menikahi wanita yang menjalani masa idah setelah masa idahnya berakhir. Allah mengetahui bahwa kalian akan menyebut nama wanita-wanita itu karena kuatnya keinginan kalian untuk menikahi mereka. Maka Allah mengizinkan kalian menyatakan keinginan kalian melalui sindiran bukan secara eksplisit. Jangan sekali-kali kalian secara diam-diam berjanji akan menikah sementara wanita tersebut sedang menjalani masa idah, kecuali dengan ucapan yang baik, yaitu melalui sindiran. Dan janganlah kalian memutuskan untuk melaksanakan akad nikah pada masa idah! Dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang kalian sembunyikan di dalam hati, baik yang dihalalkan maupun yang diharamkan bagi kalian. Maka berhati-hatilah, dan jangan melanggar perintah-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat, lagi Maha Penyantun, tidak lekas menjatuhkan hukuman kepada orang-orang yang berdosa.

243

Kalian tidak berdosa jika menceraikan istri-istri yang sudah dinikahi sebelum kalian menggauli mereka dan sebelum kalian menetapkan mahar tertentu bagi mereka. Apabila kalian menceraikan mereka dalam keadaan seperti ini, maka kalian tidak wajib membayar mahar kepada mereka. Tetapi kalian harus memberi sesuatu untuk menyenangkan hati mereka dan mengobati kekecewaan mereka, menurut kadar kemampuan kalian, baik kaya maupun miskin. Dan pemberian ini adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh orang-orang yang berbudi baik dalam tindakan dan muamalahnya.

244

Apabila kalian menceraikan para istri kalian setelah melaksanakan akad nikah sebelum menggauli mereka sedangkan kalian telah menetapkan mahar tertentu untuk mereka, maka kalian wajib membayar setengah dari mahar yang telah ditentukan tersebut kepada mereka. Kecuali apabila mereka merelakannya untuk kalian (jika mereka sudah dewasa), atau apabila para suami itu sendiri membayar penuh mahar tersebut kepada mereka. Tindakan saling merelakan hak-hak yang ada di antara kalian itu lebih dekat kepada ketakwaan dan ketaatan pada Allah. Dan janganlah kalian -wahai manusia- meninggalkan kebiasaan saling memberi di antara kalian dan saling merelakan hak-hak yang ada. Karena sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian perbuat. Maka bersungguh-sungguhlah dalam berbagi kebaikan agar kalian mendapatkan ganjaran dari Allah atas hal itu.

245

Jagalah salat-salat itu dengan cara menunaikannya secara sempurna sebagaimana perintah Allah. Dan jagalah salat yang berada di tengah-tengah salat-salat lainnya, yaitu salat Asar. Dan berdirilah untuk Allah di dalam salatmu dengan tunduk dan khusyuk.

246

Apabila kalian takut kepada musuh dan sebagainya, lalu kalian tidak dapat menunaikan salat secara sempurna, maka salatlah sambil berjalan kaki atau menunggang unta, kuda dan sebagainya, atau dengan cara apapun yang bisa kalian lakukan. Apabila ketakutan itu sudah hilang, maka berzikirlah kepada Allah sebagaimana Dia mengajarkannya kepada kalian. Salah satunya ialah berzikir kepada Allah di dalam salat secara lengkap dan sempurna. Dan ingatlah juga bagaimana Allah mengajarkan kepada kalian tentang cahaya dan petunjuk yang belum kalian ketahui.

247

Siapa saja di antara kalian meninggal dunia dan meninggalkan istri-istri, hendaknya ia membuat wasiat untuk mereka dengan mengizinkannya tinggal di rumah suaminya dan mendapatkan nafkah dari harta suaminya selama setahun penuh. Ahli waris kalian tidak boleh yang mengusirnya dari rumah tersebut. Hal itu untuk menghibur hatinya atas musibah yang menimpa mereka dan menunjukkan kesetiaan mereka kepada suami yang meninggal dunia. Namun apabila mereka keluar dari rumah itu dengan kemauan mereka sendiri sebelum genap satu tahun, maka tidak ada dosa bagi kalian. Dan juga tidak ada dosa bagi mereka untuk berhias dan memakai minyak wangi. Allah Maha Perkasa, tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya, menetapkan syariat-Nya dan menentukan takdir-Nya. Mayoritas ahli tafsir menyatakan bahwa hukum yang terkandung di dalam ayat ini telah diganti (mansukh) dengan firman Allah -Ta'ālā-, "Orang-orang yang meninggal dunia di antara kalian dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menahan dirinya (beridah) selama empat bulan sepuluh hari.” (Al-Baqarah: 234).

248

Wanita-wanita yang ditalak berhak mendapatkan pemberian berupa pakaian, harta (uang) dan lain-lain secara wajar sesuai kondisi suami, baik sedikit ataupun banyak untuk mengobati perasaannya yang hancur karena perceraian. Ketentuan hukum ini merupakan keharusan bagi orang yang bertakwa kepada Allah -Ta'ālā- dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

249

Seperti penjelasan tersebut di atas, Allah menjelaskan kepadamu -wahai orang-orang mukmin- ayat-ayat-Nya yang berisi batas-batas dan hukum-hukum-Nya, agar kalian memahami dan mengamalkannya, sehingga kalian akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

250

Apakah engkau belum tahu -wahai Nabi- kabar tentang orang-orang yang keluar dari rumah mereka, dan jumlah mereka sangat banyak, karena takut mati akibat wabah penyakit atau lainnya, yaitu satu kelompok orang dari Bani Israil? Lalu Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kalian!” Maka mereka semua mati. Kemudian Allah menghidupkan mereka kembali untuk menjelaskan kepada mereka bahwa segala sesuatu itu berada di tangan Allah -Subḥānahu-, dan mereka tidak mampu mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri dan tidak kuasa menolak mudarat. Sesungguhnya Allah benar-benar Pemurah dan Pemberi karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya.

251

Dan perangilah -wahai orang-orang mukmin- musuh-musuh Allah untuk membela agama-Nya dan menjunjung tinggi kalimat-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar ucapan kalian lagi Maha Mengetahui niat dan perbuatan kalian, dan akan memberi kalian balasan yang setimpal.

252

Siapakah yang mau berbuat seperti orang yang meminjamkan hartanya, lalu dia infakkan hartanya di jalan Allah dengan niat yang baik dan hati yang tulus, supaya harta itu kembali kepadanya dengan berlipat ganda. Sedangkan Allah dapat menyempitkan rezeki, kesehatan dan lain-lain dan dapat melapangkan itu semua dengan kebijaksaan dan keadilan-Nya. Dan hanya kepada Allah lah kamu akan dikembalikan di akhirat, kemudian Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

253

Tidakkah engkau mengetahui -wahai Nabi- perihal para pembesar Bani Israil setelah zaman Musa -'alaihissalām- tatkala mereka berkata kepada Nabi mereka, “Berilah kami seorang raja agar kami dapat berperang bersamanya di jalan Allah.” Lalu Nabi mereka berkata, “Jangan-jangan jika Allah mewajibkan kalian berperang, maka kalian tidak mau berperang di jalan Allah.” Mereka membantah anggapan Nabi mereka itu dengan mengatakan, “Apa alasan kami untuk tidak berperang di jalan Allah sedangkan kami punya alasan kuat untuk berperang. Musuh telah mengusir kami dari tanah air kami dan menawan anak-anak kami. Jadi, kami akan berperang untuk mengambil kembali tanah air kami dan membebaskan anak-anak kami yang mereka tawan.” Kemudian tatkala Allah mewajibkan mereka berperang, mereka justru berpaling kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim dan berpaling dari perintah-Nya, dan melanggar janji-Nya, dan akan memberi mereka balasan yang setimpal.

254

Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Ṭālut sebagai raja agar kalian pergi berperang di bawah komandonya.” Lalu para pembesar mereka menolak dan menentang pengangkatan raja tersebut dengan mengatakan, “Bagaimana mungkin dia menjadi raja kami, sedangkan kami lebih berhak menjadi raja daripada dia, karena dia bukan keturunan raja dan tidak dikaruniai kekayaan yang berlimpah untuk menopang kerajaannya?” Nabi mereka menjawab, “Sesungguhnya Allah telah memilihnya untuk menjadi raja kalian. Allah memberinya kelebihan atas kalian berupa ilmu pengetahuan yang luas dan tubuh yang kuat. Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki berdasarkan kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya. Allah Mahaluas anugerah-Nya, Dia memberi siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha Mengetahui siapa saja di antara makhluk-Nya yang berhak menerima anugerah-Nya.”

255

Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya tanda benarnya ketetapan Allah dalam memilih Ṭālut sebagai raja kalian ialah Allah akan mengembalikan Tabut kepada kalian. Tabut itu adalah sebuah peti yang sangat dihormati oleh orang-orang Bani Israil, kemudian hilang diambil orang. Peti itu selalu diiringi dengan ketenteraman. Di dalamnya terdapat sisa-sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, seperti tongkat dan lembaran-lembaran (Taurat). Sesungguhnya di situ benar-benar terkandung tanda-tanda yang nyata bagi kalian, jika kalian benar-benar beriman.

256

Maka tatkala Ṭālut dan bala tentaranya keluar dari negeri mereka, dia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah menguji kalian dengan sebuah sungai. Siapa yang minum air sungai itu maka ia tidak berada di jalanku dan tidak boleh bergabung denganku di dalam perang. Dan siapa yang tidak minumnya maka ia berada di jalanku dan boleh bergabung denganku di dalam perang, kecuali orang yang terpaksa meminum airnya sebanyak satu ciduk dengan telapak tangannya, maka tidak apa-apa.” Kemudian bala tentaranya minum air sungai tersebut, kecuali sebagian kecil dari mereka yang mampu menahan diri untuk tidak minum, kendati mereka merasakan dahaga yang luar biasa. Kemudian tatkala Ṭālut dan orang-orang mukmin yang menyertainya melewati sungai tersebut, maka sebagian dari bala tentaranya berkata, “Sekarang ini kami tidak punya kekuatan untuk berperang melawan Jalut dan bala tentaranya.” Ketika itulah orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan berjumpa dengan Allah kelak pada hari kiamat berkata, “Berapa banyak golongan orang-orang mukmin yang jumlahnya sedikit berhasil mengalahkan golongan orang-orang kafir yang jumlahnya banyak dengan izin dan pertolongan Allah.” Jadi faktor utama tercapainya kemenangan adalah iman bukan jumlah yang banyak. Dan Allah senantiasa mendukung dan menolong hamba-hamba-Nya yang sabar.

257

Tatkala mereka berhadapan langsung dengan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa kepada Allah seraya berkata, “Ya Rabb kami! Tuangkanlah kesabaran ke dalam hati kami sebanyak-banyaknya. Dan teguhkanlah kaki-kaki kami agar kami tidak melarikan diri maupun takluk di hadapan musuh-musuh kami. Dan tolonglah kami dengan kekuatan dan dukungan-Mu untuk mengalahkan orang-orang yang kafir.”

258

Kemudian Ṭālut dan bala tentaranya berhasil mengalahkan pasukan Jalut dengan izin Allah. Dan Daud berhasil membunuh panglima perang mereka, Jalut. Allah memberikan kerajaan dan kenabian kepada Daud, dan mengajarkan kepadanya ilmu-ilmu yang dikehendaki-Nya. Jadi, Allah memberinya apa yang dibutuhkannya untuk memperbaiki urusan dunia dan akhirat. Kalaulah bukan karena sunnatullah yang membalas tindakan perusakan yang dilakukan oleh sebagian orang dengan sebagian orang lainnya, niscaya bumi ini telah rusak akibat kesewenang-wenangan orang-orang yang suka membuat kerusakan di muka bumi. Akan tetapi Allah Maha Pemurah bagi seluruh makhluk-Nya.

259

Itulah ayat-ayat Allah yang jelas dan terang. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu, wahai Nabi, yang berisi kebenaran di dalam informasi-informasinya dan keadilan di dalam ketentuan hukum-hukumnya. Dan sesungguhnya engkau adalah salah satu utusan yang diutus oleh Tuhan semesta alam.

260

Para Rasul yang telah Kami ceritakan kepadamu itu Kami berikan sebagian mereka kelebihan dibandingkan sebagian yang lain dalam hal wahyu, pengikut dan derajatnya. Di antara mereka ada yang Allah ajak berbicara langsung kepadanya, seperti Musa -'alaihissalām-. Ada yang Allah angkat derajatnya ke tingkat yang tinggi, seperti Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, karena dia diutus untuk seluruh umat manusia dan menjadi penutup para Nabi. Sedangkan umatnya diberikan kelebihan atas umat-umat lainnya. Dan Kami berikan mukjizat-mukjizat yang nyata kepada Isa putra Maryam sebagai bukti kenabiannya, seperti menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang yang buta dan orang yang sakit lepra. Dan Kami dukung dia dengan Jibril -'alaihissalām- untuk menjalankan perintah Allah -Ta'ālā-. Sekiranya Allah menghendaki niscaya orang-orang yang datang sesudah para Rasul itu tidak akan saling berperang setelah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, akan tetapi mereka berselisih paham kemudian terpecah belah. Maka ada yang beriman kepada Allah dan ada yang ingkar kepada-Nya. Sekiranya Allah menghendaki mereka tidak saling bunuh, niscaya mereka tidak saling berperang, tetapi Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Maka Allah menunjukkan orang yang Dia kehendaki kepada iman dengan kasih sayang dan kemurahan-Nya, dan Dia menyesatkan orang yang Dia kehendaki dengan keadilan dan kebijaksaan-Nya.

261

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada kalian, yang berasal dari berbagai harta yang halal sebelum hari kiamat tiba. Karena pada hari itu tidak ada lagi jual-beli yang bermanfaat bagi manusia; juga tidak ada persahabatan yang berguna baginya di waktu susah; dan tidak pula ada perantara yang dapat menolak mudarat atau mendatangkan manfaat kecuali setelah mendapatkan izin dari Allah bagi orang yang Dia kehendaki dan Dia restui. Dan orang-orang kafir itu adalah orang-orang zalim yang sebenarnya karena keingkaran mereka kepada Allah -Ta'ālā-.

262

Allah lah Żat yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia semata dan tidak ada duanya. Yang Mahahidup dengan kehidupan yang sempurna, tidak ada kematian dan tidak ada kekurangan. Yang Maha Mengurus, Yang Mengurus segala sesuatu sendirian, tidak membutuhkan bantuan dari satupun makhluk-Nya. Karena Dia lah semua makhluk ini bisa berdiri, sehingga mereka semua senantiasa membutuhkan-Nya dalam kondisi apapun juga. Dia tidak pernah dilanda rasa kantuk dan tidak pernah tidur, karena kesempurnaan sifat kehidupan dan kepengurusan-Nya. Dia lah satu-satunya pemilik apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada seorangpun yang dapat memberikan syafaat kepada orang lain di sisi-Nya kecuali setelah mendapatkan izin dan restu-Nya. Dia mengetahui semua urusan makhluk-Nya yang telah terjadi di masa lalu dan yang belum terjadi di masa depan. Mereka tidak mengetahui apa yang diketahui oleh Allah kecuali sebagian kecil yang Dia kehendaki untuk Dia tunjukkan kepada mereka. Kursi-Nya -yaitu tempat kedua kaki Rabb- meliputi seluruh langit dan bumi yang luas dan besar ini. Dia tidak pernah merasa keberatan atau kesulitan untuk menjaga keduanya. Dan Dia Mahatinggi di dalam Żat dan sifat-sifat-Nya, lagi Mahaagung di dalam kerajaan dan kekuasaan-Nya.

263

Tidak ada seorangpun yang berhak memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam, karena Islam adalah agama yang benar dan terang, sehingga tidak perlu ada paksaan kepada siapapun untuk memeluknya. Sudah terlihat jelas kebenaran dan kesesatan. Siapa yang ingkar kepada segala sesuatu yang disembah selain Allah dan berlepas diri darinya, kemudian beriman kepada Allah semata, maka dia benar-benar telah berpegang kepada agama dengan sekuat-kuatnya untuk menggapai keselamatan di hari kiamat. Dan Allah Maha mendengar ucapan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka, dan akan memberi mereka balasan yang setimpal.

264

Allah melindungi orang-orang yang beriman kepada-Nya. Dia membimbing, menolong dan mengeluarkan mereka dari gelapnya kekafiran dan kebodohan menuju terangnya iman dan ilmu. Sedangkan orang-orang kafir, pelindung mereka ialah setan dan kawan-kawan yang menyulap kekafiran agar tampak indah di mata mereka. Kemudian mereka mengeluarkan orang-orang kafir itu dari terangnya iman dan ilmu menuju gelapnya kekafiran dan kebodohan. Mereka itulah penghuni neraka yang akan tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya.

265

Apakah engkau tahu -wahai Nabi- perilaku yang lebih aneh daripada kelancangan si durjana yang berdebat dengan Ibrahim -'alaihissalām- tentang ketuhanan dan keesaan Allah? Si durjana melakukan itu karena Allah telah memberikan kerajaan kepadanya. Lalu Ibrahim -'alaihissalām- menjelaskan kepadanya tentang sifat-sifat Rabbnya dengan mengatakan, “Rabbku dapat menciptakan dan menghidupkan makhluk.” Si durjana menjawab dengan angkuhnya, “Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan dengan cara membunuh siapa saja yang aku inginkan dan memaafkan siapa saja yang aku inginkan.” Kemudian Ibrahim mengemukakan argumen lain yang lebih kuat, “Sesungguhnya Rabb yang aku sembah itu mendatangkan matahari dari arah timur. Coba engkau datangkan matahari dari arah barat!” Si durjana itu langsung kebingungan dan bungkam. Dia kalah oleh kuatnya argumen yang dikemukakan oleh Ibrahim. Allah tidak berkenan membimbing orang-orang yang zalim ke jalan-Nya, karena kezaliman dan kejahatan mereka.

266

Atau tahukah engkau perihal perumpamaan orang yang melewati suatu desa yang atap rumah-rumahnya berjatuhan, dinding-dindingnya hancur berantakan dan penduduknya binasa, sehingga desa itu menjadi desa mati dan gersang. Orang tersebut heran melihat desa itu dan berkata, “Bagaimana Allah akan menghidupkan penduduk desa ini setelah kematiannya?!” Lalu Allah mematikan orang tersebut selama seratus tahun kemudian menghidupkannya kembali. Lalu Allah bertanya kepadanya, “Berapa lama engkau tinggal di sini?” Ia menjawab, “Aku tinggal di sini selama satu hari atau kurang dari satu hari.” Maka Allah berfirman, “Engkau tinggal di sini selama seratus tahun. Maka lihatlah makanan dan minuman yang engkau bawa. Makanan itu tetap seperti sediakala, tidak berubah sedikitpun. Padahal makanan dan minuman itu biasanya cepat sekali berubah (busuk). Lihatlah keledaimu yang mati. Sungguh Kami hendak menjadikanmu sebagai pertanda bagi manusia yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan mereka (dari kematian). Lalu lihatlah tulang-belulang keledaimu yang berserakan dan berjauhan, bagaimana cara Kami mengangkatnya dan menggabungkannya satu sama lain, kemudian Kami balut tulang-belulang itu dengan daging dan Kami hidupkan kembali.” Maka tatkala orang itu melihat kejadian tersebut, dia mendapatkan gambaran yang jelas tentang hakikat masalah itu. Dan dia juga mengetahui kekuasaan Allah. Maka dia pun mengakui hal itu dengan mengatakan, “Aku mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

267

Dan ingatlah -wahai Nabi- tatkala Ibrahim -'alaihissalām- berkata, “Ya Rabbku! Perlihatkanlah dengan mata kepalaku bagaimana menghidupkan yang mati?” Allah berfirman kepadanya, “Apakah engkau tidak percaya?” Ibrahim menjawab, “Tentu saja aku percaya, tetapi untuk menambah ketenteraman hatiku.” Kemudian Allah memerintahkan kepadanya dan berfirman, “Ambillah empat ekor burung. Campurlah burung-burung itu dan potong-potonglah tubuhnya. Kemudian letakkan satu bagian dari potongan-potongan itu di masing-masing gunung yang ada di sekitarmu. Lalu panggillah burung-burung itu, niscaya burung-burung itu akan datang kepadamu dengan cepat dan mereka telah dihidupkan kembali. Dan ketahuilah, wahai Ibrahim, bahwasanya Allah Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya, lagi Maha Bijaksana di dalam menetapkan perintah dan syariat-Nya.”

268

Perumpamaan pahala orang-orang mukmin yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah ialah seperti sebuah biji yang ditanam oleh seorang petani di tanah yang subur kemudian tumbuh menjadi tujuh bulir. Dalam tiap-tiap bulirnya terdapat seratus biji. Dan Allah melipatgandakan pahala tersebut bagi para hamba yang kehendaki-Nya, sehingga Allah memberi mereka pahala yang tak terhingga. Dan Allah Mahaluas kemurahan dan pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa yang berhak dilipatgandakan pahalanya.

269

Orang-orang yang menggunakan hartanya dalam ketaatan kepada Allah dan mengharapkan rida-Nya, kemudian tidak mengikutinya dengan sesuatu yang bisa membatalkan pahalanya, seperti menyebut-nyebut kebaikannya di depan umum, baik dengan kata-kata maupun tindakan yang menyakiti perasaan si penerima, mereka itu akan mendapatkan pahala di sisi Rabb mereka, tidak ada ketakutan bagi mereka tentang apa yang akan mereka hadapi di masa depan, dan mereka tidak bersedih atas apa yang sudah berlalu, karena besarnya nikmat yang mereka terima.

270

Kata-kata mulia yang menyenangkan hati orang mukmin dan kata maaf yang engkau berikan kepada orang yang berbuat buruk kepadamu lebih baik daripada sedekah yang diikuti dengan sesuatu yang menyakitkan hati, seperti menyebut-nyebut kebaikannya di hadapan orang yang menerima sedekahnya. Dan Allah Mahakaya (tidak butuh) terhadap hamba-hamba-Nya, lagi Maha Penyantun, tidak lekas menjatuhkan hukuman kepada mereka.

271

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! Janganlah kalian merusak pahala sedekah kalian dengan menyebut-nyebut kebaikannya di depan penerima sedekah dan menyakiti hatinya. Karena perumpamaan bagi orang yang melakukan hal itu ialah seperti orang yang menggunakan hartanya supaya dilihat oleh manusia dan mendapat pujian dari mereka, sedangkan ia ingkar, tidak beriman kepada Allah dan hari kiamat berikut pahala dan hukuman yang ada di dalamnya, perumpamaannya ialah seperti batu licin yang di atasnya terdapat debu, lalu batu tersebut terkena air hujan yang sangat deras, sehingga debu yang ada di atas batu itu hilang dan batu itu terlihat bersih dan licin, tidak ada sesuatupun di atasnya. Begitulah nasib orang-orang yang ria (pamer). Pahala amal perbuatan dan infak mereka hilang tak tersisa di sisi Allah. Dan Allah -Ta'ālā- tidak akan menunjukkan orang-orang kafir kepada sesuatu yang diridai-Nya dan bermanfaat bagi mereka di dalam amal perbuatan dan infak mereka.

272

Dan perumpamaan orang-orang mukmin yang membelanjakan hartanya untuk mencari rida Allah disertai keyakinan yang kuat akan kebenaran janji Allah dan tidak terpaksa adalah seperti kebun yang berada di dataran tinggi yang subur. Kebun itu disiram air hujan yang lebat kemudian menghasilkan buah yang berlipat ganda. Jika tidak disiram air hujan yang lebat, kebun itu disiram hujan gerimis dan itupun sudah mencukupi, karena kesuburan tanahnya yang luar biasa. Begitu juga infak yang dikeluarkan oleh orang-orang yang ikhlas akan diterima oleh Allah dan dilipat-gandakan pahalanya, meskipun infaknya sedikit. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Maka tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya perihal keadaan orang-orang yang ikhlas dan orang-orang yang ria (pamer). Dan Allah akan memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan apa yang berhak diterimanya.

273

Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki sebuah kebun yang di dalamnya terdapat pohon kurma dan anggur, di sela-selanya terdapat air tawar yang mengalir, di dalamnya terdapat segala macam buah-buahan yang lezat, dan pemiliknya memasuki usia senja dan menjadi tua renta, tidak bisa bekerja maupun berusaha, sedangkan ia memiliki anak-anak yang masih kecil dan lemah, tidak dapat bekerja, kemudian kebun itu diterpa angin kencang yang berisi api yang sangat panas, lalu kebun itu terbakar habis, sedangkan pemiliknya dalam kondisi yang sangat membutuhkannya, mengingat usianya yang sudah senja dan anak-anaknya yang masih lemah?! Jadi kondisi orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia itu sama seperti pemilik kebun tersebut. Dia akan datang kepada Allah pada hari kiamat tanpa membawa kebajikan di saat ia sangat membutuhkannya. Dengan penjelasan seperti inilah Allah menjelaskan kepada kalian tentang apa yang bermanfaat bagi kalian di dunia dan di akhirat, agar kalian memikirkannya.

274

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! Infakkanlah harta yang halal lagi baik yang telah kalian peroleh. Dan berinfaklah dari tumbuh-tumbuhan bumi yang telah Kami keluarkan untukmu. Janganlah kalian sengaja memilih harta yang jelek untuk diinfakkan. Seandainya harta yang jelek itu diberikan kepada kalian, niscaya kalian tidak mau menerimanya kecuali dengan menutup mata dan terpaksa menerima karena kejelekannya. Bagaimana mungkin kalian rela memberikan sesuatu kepada Allah padahal kalian sendiri tidak mau menerimanya?! Ketahuilah bahwa Allah tidak membutuhkan infak kalian. Dia Maha Terpuji di dalam Żat dan tindakan-Nya.

275

"Setan menakut-nakuti kalian dengan kemiskinan, menganjurkan kalian untuk kikir, dan mengajak kalian untuk berbuat dosa dan maksiat. Sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan rezeki yang luas untuk kalian. Dan Allah Mahaluas anugerah-Nya lagi Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya.

276

Dia memberikan ketepatan dalam berbicara dan bertindak kepada para hamba yang Dia kehendaki. Dan siapa yang diberikan hal itu berarti dia telah diberikan kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran dengan ayat-ayat Allah kecuali orang-orang yang mempunyai akal sempurna, yang mendapatkan cahaya dan petunjuk dari Allah.

277

Apa saja yang kalian infakkan -sedikit atau banyak- untuk menggapai rida Allah, atau ibadah apa saja yang kalian jalankan secara rutin dari dirimu sendiri dan tidak dibuat-buat, sesungguhnya Allah mengetahui semuanya. Maka tidak satupun yang akan sia-sia di sisi-Nya. Dan Dia akan memberi kalian balasan atas hal itu dengan balasan yang sebesar-besarnya. Sedangkan orang-orang zalim yang menolak menjalankan kewajiban mereka dan melanggar batas-batas Allah tidak memiliki penolong yang dapat melindungi mereka dari azab di hari kiamat.

278

Apabila kalian memperlihatkan harta yang kalian sedekahkan, maka sebaik-baik sedekah ialah sedekah kalian. Namun apabila kalian menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagi kalian daripada memperlihatkannya, karena (sedekah yang disembunyikan) itu lebih dekat kepada ikhlas. Sedekah yang diberikan oleh orang-orang yang ikhlas dapat menutupi dosa-dosa mereka dan mendatangkan ampunan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, sehingga tidak ada sedikitpun keadaan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya.

279

Bukanlah tugasmu -wahai Nabi- memberikan petunjuk kepada mereka untuk menerima dan tunduk pada kebenaran, serta membawa mereka kepada kebenaran tersebut. Tugasmu hanyalah menunjukkan dan mengenalkan kebenara kepada mereka, karena wewenang untuk membimbing dan menuntun kepada kebenaran ada di tangan Allah. Dia lah yang memberikan hidayah (petunjuk) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Harta yang kalian infakkan, manfaatnya akan kembali kepada kalian, karena Allah tidak membutuhkannya. Hendaklah infak yang kalian berikan murni karena Allah. Orang-orang yang benar-benar beriman tidak berinfak kecuali untuk mencari rida Allah. Harta yang kalian infakkan -sedikit atau banyak- pahalanya akan diberikan kepada kalian secara penuh, tidak dikurangi, karena Allah tidak akan menzalimi siapapun.

280

Berikanlah sedekah kalian kepada orang-orang miskin yang kesibukannya berjihad di jalan Allah membuat mereka tidak sempat bekerja mencari rezeki. Orang yang tidak mengetahui keadaan mereka mengira bahwa mereka itu kaya karena enggan meminta-minta. Tetapi keadaan mereka yang sebenarnya diketahui oleh orang yang memperhatikan kondisi mereka melalui tanda-tanda yang ada pada tubuh dan pakaian mereka yang tampak membutuhkan bantuan. Di antara ciri mereka ialah mereka tidak seperti orang-orang miskin lainnya yang suka meminta-meminta kepada orang lain dengan sedikit memaksa. Apapun kebaikan yang kalian lakukan dan harta yang kalian sedekahkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya dan akan memberi kalian balasan yang sebesar-besarnya.

281

Orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah di malam dan siang hari, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, namun tidak disertai niat untuk ria (pamer) dan mencari popularitas, maka pahala mereka ada di sisi Rabb mereka di hari kiamat. Tidak ada ketakutan terhadap mereka mengenai urusan mereka di masa depan dan mereka tidak bersedih atas dunia yang tidak mereka dapatkan, karena besarnya anugerah dan karunia yang mereka dapatkan dari Allah.

282

"Orang-orang yang bertransaksi dan mengambil harta riba tidak bisa berdiri dari kuburnya kelak pada hari kiamat kecuali seperti berdirinya orang yang kesurupan setan. Ia bangkit dari kuburnya sambil sempoyongan seperti orang kesurupan, jatuh-bangun. Hal itu karena mereka menghalalkan memakan harta riba. Mereka tidak membedakan antara riba dengan hasil jual-beli yang dihalalkan oleh Allah. Mereka mengatakan, “Sesungguhnya jual-beli itu seperti riba dalam hal kehalalannya. Karena keduanya sama-sama menyebabkan adanya pertambahan dan pertumbuhan harta.” Lalu Allah membantah ucapan mereka dan membatalkan kias mereka. Allah menjelaskan bahwa Dia menghalalkan jual-beli karena di dalamnya terdapat keuntungan yang umum dan khusus. Dan Allah mengharamkan riba karena di dalamnya terdapat kezaliman dan tindakan memakan harta orang lain secara batil tanpa imbalan apapun. Maka barangsiapa menerima nasihat dari Rabbnya yang berisi larangan dan peringatan terhadap riba, lalu ia berhenti memungut riba dan bertaubat kepada Allah dari perbuatan itu, maka ia boleh memiliki harta riba yang telah diambilnya di masa lalu tanpa dosa, dan urusan masa depannya sesudah itu diserahkan kepada Allah. Barangsiapa kembali mengambil riba setelah ia mendengar adanya larangan dari Allah dan ia telah mengetahui hujjah yang nyata, maka ia pantas masuk neraka dan kekal di dalamnya. Yang dimaksud kekal di dalam neraka ialah orang yang menghalalkan memakan riba itu, atau maksudnya adalah tinggal di sana dalam waktu yang sangat lama. Karena tinggal di neraka untuk selama-lamanya hanya berlaku bagi orang-orang kafir. Sedangkan orang-orang yang bertauhid tidak akan kekal di dalamnya.

283

Allah akan membinasakan dan melenyapkan harta yang diperoleh dari riba, baik secara kongkrit dengan hilang atau rusaknya harta tesebut, maupun secara abstrak dengan hilangnya berkah dari harta tersebut. Dan Allah akan menambah dan mengembangkan sedekah dengan melipatgandakan pahalanya. Maka satu kebajikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan hingga 700 kali lipat, bahkan tidak terhingga. Allah akan memberikan berkah-Nya kepada harta orang-orang yang bersedekah. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir lagi ingkar, menghalalkan apa yang diharamkan, dan bergelimang maksiat dan dosa.

284

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti Rasul-Nya, beramal saleh, menunaikan salat secara sempurna sesuai dengan ketentuan syariat, dan membayarkan zakat kepada orang yang berhak menerimanya, mereka itu akan mendapatkan ganjaran dari Rabb mereka, tidak ada ketakutan bagi mereka dalam menghadapi urusan di masa depan, dan tidak bersedih atas kesenangan dan kenikmatan dunia yang tidak mereka dapatkan.

285

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, takutlah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan janganlah kalian menuntut harta riba yang tersisa untuk kalian di tangan orang lain, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan percaya akan keharaman harta riba.

286

Jika kalian tidak melakukan apa yang diperintahkan kepada kalian maka ketahuilah dan yakinilah akan adanya pernyataan perang dari Allah dan Rasul-Nya. Jika kalian kembali kepada Allah dan meninggalkan kebiasaan mengambil riba, maka kalian tetap berhak atas modal yang kalian pinjamkan. Kalian tidak boleh menzalimi seseorang dengan memungut tambahan (bunga) atas modal kalian, dan kalian juga tidak dizalimi dengan dikurangi modal kalian.

287

Apabila orang yang kamu utangi itu mengalami kesulitan ekonomi, tidak punya uang untuk melunasinya, maka tundalah tagihannya sampai kondisi keuangannya membaik dan mampu melunasi utangnya. Bila kalian bersedekah kepadanya dengan tidak menagih utangnya atau membebaskan sebagian utangnya, itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui keutamaan tindakan kalian itu di sisi Allah -Ta'ālā-.

288

Dan takutlah kalian akan siksa suatu hari di mana kalian semua dikembalikan kepada Allah dan berdiri di hadapan-Nya. Kemudian setiap orang akan diberikan balasan yang setimpal dengan perbuatannya, baik atau buruk. Mereka tidak akan dizalimi dengan cara dikurangi ganjaran kebajikannya, atau ditambah hukumannya atas keburukannya.

289

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! Apabila kalian melakukan transaksi utang-piutang, di mana sebagian dari kalian memberikan pinjaman kepada orang lain sampai batas waktu tertentu, maka catatlah pinjaman itu! Dan hendaklah pinjaman di antara kalian itu dicatat oleh seorang pencatat dengan benar dan adil sesuai dengan ketentuan syariat. Dan hendaklah si pencatat tidak menolak mencatat pinjaman itu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Allah kepadanya, yakni mencatat secara adil. Maka hendaklah si pencatat itu mencatat apa yang didiktekan orang yang bertanggung jawab atas pinjaman itu, agar hal itu menjadi pengakuan darinya. Dan hendaklah ia takut kepada Allah, Rabbnya. Dan hendaklah ia tidak mengurangi pinjaman itu sedikitpun, baik dalam ukuran, jenis maupun kualitasnya. Jika orang yang bertanggungjawab atas pinjaman itu tidak cakap melakukan transaksi, atau lemah, baik karena usianya yang masih kecil maupun karena gangguan kejiwaan, atau tidak bisa mendiktekan karena bisu maupun lainnya, maka hendaklah ia diwakili oleh walinya yang bertanggungjawab atasnya dengan benar dan adil. Carilah dua orang laki-laki yang berakal sehat dan adil untuk menjadi saksi. Jika tidak ada dua orang laki-laki, maka carilah saksi seorang laki-laki dan dua orang wanita yang kalian percaya kualitas agama dan amanahnya. Hal itu supaya ketika salah satu dari dua wanita itu lupa, maka wanita yang lain akan mengingatkannya. Dan hendaklah para saksi itu tidak menolak apabila mereka diminta menjadi saksi terkait transaksi utang-piutang. Dan mereka harus memberikan kesaksian apabila mereka diundang untuk itu. Dan janganlah kalian merasa jemu untuk mencatat transaksi utang-piutang, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak sampai batas waktu tertentu. Karena mencatat transaksi utang-piutang itu lebih adil dalam pandangan syariat Allah, lebih kuat dalam menegakkan dan memberikan kesaksian, dan lebih besar kemungkinannya untuk menghilangkan keragu-raguan tentang jenis, kadar dan waktu (jatuh tempo) pinjaman. Kecuali apabila transaksi itu kalian lakukan dengan cara jual-beli antara barang dan uang secara tunai, maka tidak ada masalah bila kalian tidak mencatatnya, karena memang tidak perlu dicatat. Dan dianjurkan kepada kalian untuk mencari saksi guna menghindari perselisihan. Namun tidak boleh mempersulit urusan para pencatat dan para saksi. Dan mereka juga tidak boleh mempersulit urusan orang yang meminta jasa pencatatan dan kesaksian mereka. Jika kalian mempersulit urusan tersebut, maka tindakan itu telah keluar dari ruang lingkup ketaatan kepada Allah menuju kemaksiatan kepada-Nya. Dan takutlah kalian -wahai orang-orang mukmin- kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan Allah akan mengajarkan kepada kalian apa-apa yang mengandung kebaikan bagi urusan dunia dan akhirat kalian. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, maka tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya.

290

Apabila kalian bepergian jauh dan tidak menemukan orang yang bisa mencatat dokumen utang-piutang untuk kalian, maka orang yang bertanggung jawab atas utang itu cukup menyerahkan gadai (jaminan) yang diterima oleh si pemberi hutang, sebagai jaminan atas haknya sampai si penanggung jawab hutang melunasi hutangnya. Jika sebagian dari kalian percaya kepada yang lain maka tidak harus ada catatan, saksi atau jaminan. Dan ketika itu utang-piutang menjadi amanah yang harus dipikul dan dibayarkan oleh si penerima utang kepada si pemberi hutang. Dan dia harus takut kepada Allah dalam memikul amanah ini. Dia tidak boleh mengingkarinya sedikitpun. Jika dia mengingkarinya maka orang yang menyaksikan transaksi tersebut harus menyampaikan kesaksiannya dan tidak boleh menyembunyikannya. Barangsiapa menyembunyikan kesaksiannya maka sesungguhnya hatinya adalah hati yang jahat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

291

Hanya milik Allah saja lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia lah yang menciptakan, menguasai dan mengaturnya. Apabila kalian memperlihatkan atau menyembunyikan apa yang ada di dalam hati kalian, niscaya Allah mengetahuinya dan akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan itu. Kemudian Allah akan mengampuni orang yang dikehendaki-Nya berkat kemurahan dan kasih sayang-Nya. Dan Dia akan menyiksa orang yang Dia kehendaki berdasarkan keadilan dan kebijaksaan-Nya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

292

Rasulullah Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- beriman kepada semua yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Begitu juga dengan orang-orang mukmin. Mereka semua beriman kepada Allah, beriman kepada semua malaikat-Nya, semua kitab suci yang diturunkana kepada para Nabi, dan semua Rasul yang diutus-Nya. Mereka beriman kepada para Rasul itu seraya mengatakan, “Kami tidak membeda-bedakan antara Rasul yang satu dengan Rasul yang lain.” Dan mereka mengatakan, “Kami siap mendengarkan apa yang Engkau perintahkan kepada kami dan apa yang Engkau larang untuk kami. Kami taat kepada-Mu dengan melaksanakan apa yang Engkau perintahkan dan menjauhi apa yang Engkau larang. Dan kami memohon kepada-Mu, ya Rabb kami, agar Engkau berkenan mengampuni kami, karena sesungguhnya hanyalah Engkau satu-satunya tempat kami kembali dalam segala urusan.”

293

Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan sesuatu yang sanggup dilakukannya, karena agama Allah dibangun di atas asas kemudahan, sehingga tidak ada sesuatu yang memberatkan di dalamnya. Barangsiapa berbuat baik, dia akan mendapatkan ganjaran atas apa yang dia lakukan, tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barangsiapa berbuat buruk, dia akan memikul dosanya sendiri, tidak dipikul oleh orang lain. Rasulullah dan orang-orang mukmin berdoa, “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau salah dalam perbuatan atau ucapan yang tidak kami sengaja. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebani kami dengan sesuatu yang memberatkan dan tidak sanggup kami jalankan, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami yang Engkau hukum atas kezaliman mereka, seperti orang-orang Yahudi. Dan janganlah Engkau pikulkan kepada kami perintah maupun larangan yang memberatkan dan tidak sanggup kami jalankan. Maafkanlah dosa-dosa kami, ampunilah diri kami, dan sayangilah kami dengan kemurahan-Mu. Engkaulah pelindung dan penolong kami. Maka tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang kafir.

294

Alif Lām Mīm. Huruf-huruf yang terputus (membacanya) seperti ini sudah ada sebelumnya pada surah Al-Baqarah. Di dalam huruf-huruf ini terkandung isyarat bahwa bangsa Arab tidak mampu membuat tandingan Al-Qur`ān, meskipun Al-Qur`ān tersusun dari huruf-huruf yang banyak digunakan sebagai pembuka surah-surah dalam Al-Qur`ān. Dan dari huruf-huruf itulah mereka menyusun pembicaraan mereka.

295

Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia saja, tidak ada yang lain, Yang Mahahidup dengan kehidupan yang sempurna, tanpa kematian dan kekurangan, Yang Maha Mengurus, yang berdiri sendiri, sehingga tidak membutuhkan semua makhluk-Nya, dan Dia lah yang menjadi tumpuan seluruh makhluk-Nya, sehingga mereka senantiasa membutuhkan-Nya dalam kondisi apapun.

296

Dia menurunkan Al-Qur`ān kepadamu -wahai Nabi- dengan benar dalam menyampaikan berita dan adil dalam menetapkan hukum, serta sesuai dengan kitab-kitab suci sebelumnya, sehingga tidak ada pertentangan di antara kitab-kitab suci tersebut. Dia telah menurunkan Taurat kepada Musa dan Injil kepada Isa -'alaihima as-salām- sebelum menurunkan Al-Qur`ān kepadamu. Kitab-kitab suci itu semuanya adalah petunjuk dan pembimbing manusia kepada kebaikan agama dan dunia mereka. Dan Dia menurunkan Al-Furqān yang digunakan untuk membedakan antara yang hak dan yang batil, dan membedakan yang mengikuti petunjuk dan yang tersesat. Dan orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat yang Allah turunkan kepadamu akan mendapatkan azab yang berat. Dan Allah Maha Perkasa, tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Menghukum terhadap orang-orang yang mendustakan rasul-rasul-Nya dan melanggar perintah-Nya.

297

Dia menurunkan Al-Qur`ān kepadamu -wahai Nabi- dengan benar dalam menyampaikan berita dan adil dalam menetapkan hukum, serta sesuai dengan kitab-kitab suci sebelumnya, sehingga tidak ada pertentangan di antara kitab-kitab suci tersebut. Dia telah menurunkan Taurat kepada Musa dan Injil kepada Isa -'alaihima as-salām- sebelum menurunkan Al-Qur`ān kepadamu. Kitab-kitab suci itu semuanya adalah petunjuk dan pembimbing manusia kepada kebaikan agama dan dunia mereka. Dan Dia menurunkan Al-Furqān yang digunakan untuk membedakan antara yang hak dan yang batil, dan membedakan yang mengikuti petunjuk dan yang tersesat. Dan orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat yang Allah turunkan kepadamu akan mendapatkan azab yang berat. Dan Allah Maha Perkasa, tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Menghukum terhadap orang-orang yang mendustakan rasul-rasul-Nya dan melanggar perintah-Nya.

298

Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik di bumi maupun di langit. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu, baik lahir maupun batin.

299

Dia lah yang menciptakan kalian dalam beragam bentuk di dalam perut ibu kalian menurut kehendak-Nya, baik berupa laki-laki maupun wanita, cantik maupun jelek, putih maupun hitam. Tidak ada yang berhak disembah dengan penuh cinta dan rasa hormat selain Dia, Yang Maha Perkasa, Yang tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya, pengaturan-Nya dan penetapan syariat-Nya.

300

Dia lah yang menurunkan Al-Qur`ān kepadamu, -wahai Nabi-. Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas sekali maknanya, tidak ada kesulitan sama sekali untuk memahaminya. Ini adalah bagian yang utama dan mayoritas di dalamnya. Dan ini merupakan rujukan utama ketika terjadi perbedaan pendapat. Dan ada sebagian ayat-ayatnya yang mengandung lebih dari satu makna (multi tafsir) dan sulit dimengerti maknanya oleh kebanyakan orang. Adapun orang-orang yang hatinya melenceng dari kebenaran, mereka meninggalkan ayat-ayat yang jelas sekali maknanya (muhkam) dan mengambil ayat-ayat yang sulit dimengerti maknanya (mutasyabih) dan multi tafsir. Mereka ingin membangkitkan keragu-raguan dan menyesatkan orang dari jalan yang benar. Mereka ingin menafsirkan ayat-ayat tersebut menurut selera mereka yang sejalan dengan mazhab mereka yang sesat. Tidak ada yang mengetahui makna yang sesungguhnya dari ayat-ayat semacam itu dan bagaimana kenyataan yang sebenarnya kecuali Allah. Sedangkan orang-orang yang berilmu tinggi dan dalam mengatakan, “Kami percaya kepada Al-Qur`ān secara keseluruhan, karena semuanya berasal dari sisi Rabb kami.” Dan mereka menafsirkan ayat-ayat yang mutasyabih dengan ayat-ayat yang muhkam. Dan tidak ada yang bisa mendapatkan pelajaran dan peringatan kecuali orang-orang yang berakal sehat.

301

Orang-orang yang berilmu tinggi itu berdoa, “Ya Rabb kami, janganlah Engkau belokkan hati kami dari kebenaran setelah Engkau tunjukkan kami kepada kebenaran. Selamatkanlah kami dari azab yang menimpa orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Dan berilah kami rahmat yang luas dari sisi-Mu untuk membimbing hati kami ke jalan yang benar dan memeliharanya dari kesesatan. Sesungguhnya Engkau -wahai Rabb kami- adalah Żat Yang Maha Memberi.

302

Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau akan mengembalikan semua manusia kepada-Mu untuk memperhitungkan amal mereka pada hari yang tidak ada keraguan terhadapnya. Karena hari itu pasti akan datang, tidak mungkin tidak. Sesungguhnya Engkau -wahai Rabb kami- tidak akan ingkar janji.”

303

Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya tidak akan bisa dilindungi oleh harta dan anak-anak mereka dari azab Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Orang-orang semacam itu adalah bahan bakar neraka Jahanam yang akan dinyalakan pada hari kiamat.

304

Kondisi orang-orang kafir itu sama seperti pengikut Fir'aun dan orang-orang sebelum mereka yang ingkar kepada Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya, maka Allah menimpakan azab kepada mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Harta benda dan anak-anak tidak berguna bagi mereka. Dan Allah Mahakeras hukuman-Nya bagi orang-orang yang ingkar kepada-Nya dan mendustakan ayat-ayat-Nya.

305

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang kafir -apapun agama mereka-, “Kalian akan dikalahkan oleh orang-orang mukmin. Kalian akan mati dalam kekafiran, dan kalian akan dikumpulkan oleh Allah di dalam neraka Jahanam yang merupakan tempat berbaring terburuk bagi kalian.”

306

Kalian bisa mendapatkan petunjuk dan pelajaran pada dua golongan yang bertemu untuk bertempur dalam perang Badar. Golongan yang pertama adalah golongan orang-orang yang beriman, yaitu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan sahabat-sahabatnya. Golongan ini berperang di jalan Allah supaya kalimat Allah menjadi kalimat tertinggi dan kalimat orang-orang kafir menjadi kalimat yang terendah. Dan golongan yang lain golongan orang-orang kafir, yaitu orang-orang kafir Makkah yang keluar dengan penuh kebanggaan sambil pamer kekuatan dan fanatisme kesukuan. Orang-orang mukmin melihat jumlah orang-orang kafir itu dua kali lipat jumlah mereka secara kasat mata. Kemudian Allah menolong para kekasih-Nya. Dan Allah memberikan pertolongan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran dan peringatan bagi orang-orang yang memiliki mata hati, yaitu agar mereka tahu bahwa kemenangan akan diberikan kepada orang-orang yang beriman, meskipun jumlah mereka sedikit, sedangkan kekalahan akan menjadi milik orang-orang yang sesat, meskipun jumlah mereka lebih banyak.

307

Allah -Ta'ālā- menyampaikan bahwasanya Dia telah menghiasi hidup manusia -sebagai ujian bagi mereka- dengan kecintaan pada kesenangan-kesenangan duniawi, seperti wanita, anak laki-laki, harta yang banyak dan berlimpah berupa emas dan perak, kuda yang bertanda lagi bagus, binatang ternak berupa unta, sapi dan kambing, dan pertanian. Itu adalah kesenangan hidup di dunia yang bisa dinikmati dalam jangka waktu tertentu kemudian hilang. Maka tidak sepatutnya seorang mukmin menggantungkan hidupnya pada kesenangan tersebut. Hanya Allah saja yang memiliki tempat kembali yang baik, yaitu surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

308

Katakanlah -wahai Rasul-, “Maukah kuberitahukan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari kesenangan-kesenangan duniawi? Orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menaati-Nya dan meninggalkan kemaksiatan kepada-Nya akan mendapatkan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawah bangunan-bangunan istana dan pepohonannya, mereka kekal di dalamnya. Tidak ada kematian dan kebinasaan yang menjemput mereka. Di dalamnya mereka memiliki istri-istri yang suci dari segala macam keburukan, baik fisik maupun mental. Disamping itu mereka akan mendapatkan rida dari Allah, sehingga Allah tidak akan murka kepada mereka selama-lamanya. Dan Alla Maha Melihat keadaan hamba-hamba-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Nya. Dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal.

309

Penghuni surga itu ialah orang-orang yang memanjatkan doa kepada Rabb mereka, “Ya Rabb kami, sesungguhnya kami beriman kepada-Mu dan kepada apa yang Engkau turunkan kepada rasul-rasul-Mu, serta mengikuti syariat-Mu, maka ampunilah dosa-dosa yang telah kami perbuat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.”

310

Mereka adalah orang-orang yang sabar dalam melaksanakan ketaatan dan meninggalkan keburukan serta sabar dalam menghadapi cobaan yang menimpa mereka. Mereka senantiasa jujur di dalam ucapan dan tindakan mereka. Mereka taat sepenuhnya kepada Allah. Mereka menginfakkan harta mereka di jalan Allah. Dan mereka adalah orang-orang yang rajin memohon ampun kepada Allah di penghujung malam, karena doa yang dipanjatkan pada waktu itu mudah dikabulkan, dan pada waktu itu hati manusia masih kosong dari kesibukan-kesibukan.

311

Allah bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, tidak ada yang lain. Hal itu didasarkan pada ayat-ayat syar'iyah dan ayat-ayat kauniyah yang menunjukkan ketuhanan-Nya. Kesaksian itu juga diberikan oleh para Malaikat. Dan kesaksian itu juga diberikan oleh orang-orang yang berilmu dengan cara memberikan penjelasan tentang keesaan Allah (Tauhid) dan menyerukannya kepada masyarakat. Mereka memberikan kesaksian terbesar, yaitu kesaksian tentang keesaan Allah -Ta'ālā- dan keadilan-Nya dalam menciptakan makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia Yang Maha Perkasa, yang tidak terkalahkan oleh siapapun, lagi Maha Bijaksana dalam menciptakan makhluk-Nya, mengaturnya dan menetapkan syariat-Nya.

312

Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah ialah Islam. Yaitu ketundukan kepada Allah semata dengan menunjukkan ketaatan dan kepasrahan kepada-Nya melalui ibadah dan keimanan kepada semua Rasul hingga Rasul penutup, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang menjadi penutup risalah, sehingga tidak ada syariat yang bisa diterima kecuali syariatnya. Dan tidaklah orang-orang Yahudi dan Nasrani itu berselisih paham dan berpecah belah tentang agama mereka kecuali setelah mereka mendapatkan pengetahuan tentang hal itu, karena dorongan rasa dengki dan rakus terhadap kekayaan duniawi. Barangsiapa yang ingkar kepada ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, sesungguhnya Allah Mahacepat Penghitungan-Nya bagi orang yang ingkar kepada-Nya dan mendustakan rasul-rasul-Nya.

313

Apabila mereka mendebatmu -wahai Rasul- tentang kebenaran yang diturunkan kepadamu, maka jawablah mereka dengan mengatakan, “Aku dan orang-orang mukmin yang mengikutiku berserah diri kepada Allah -Ta'ālā-.” Dan katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang ahli kitab dan orang-orang musyrik, “Apakah kalian mau berserah diri kepada Allah secara ikhlas dan mau mengikuti agama yang kubawa?” Jika mereka mau berserah diri kepada Allah dan mengikuti syariatmu, berarti mereka telah mengikuti jalan yang benar. Tetapi jika mereka berpaling dari Islam, tugasmu hanyalah menyampaikan risalah yang engkau bawa, dan urusan mereka dikembalikan kepada Allah. Dia Maha Melihat kondisi hamba-hamba-Nya dan akan memberikan balasan kepada setiap orang menurut perbuatannya masing-masing.

314

Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat Allah yang menunjukkan sifat rububiyah-Nya dan uluhiyah-Nya, dan membunuh nabi-nabi mereka tanpa hak, yakni secara kejam dan semena-mena, dan membunuh orang-orang yang menyerukan keadilan, yang melakukan amar makruf dan nahi mungkar, berikanlah kabar gembira kepada orang-orang kafir yang haus darah itu akan adanya azab yang pedih.

315

Orang-orang semacam itu telah menggugurkan (pahala) amalnya. Maka mereka tidak akan mendapatkan manfaatnya, baik di dunia maupun di akhirat, karena mereka tidak beriman kepada Allah. Dan mereka tidak akan mendapatkan penolong yang dapat melindungi mereka dari azab Allah.

316

Tidakkah engkau wahai Nabi melihat keadaan orang-orang Yahudi yang Allah berikan bagian dari ilmu melalui kitab Taurat yang memuat kabar tentang kenabianmu? Mereka diajak kembali kepada kitab Allah, Taurat, untuk mencari dalil yang dapat memutuskan apa yang mereka perselisihkan. Kemudian sebagian dari ulama dan pemimpin mereka menolak dan berpaling dari ketentuan hukumnya karena tidak sejalan dengan selera hawa nafsu mereka. Seharusnya -ketika mereka mengaku mengikuti kitab suci Taurat- mereka menjadi orang-orang yang paling bersemangat untuk mencari kepastian hukum padanya.

317

Penolakan dan keengganan menerima kebenaran itu terjadi karena mereka merasa bahwa api neraka tidak akan menyentuh mereka kelak pada hari kiamat kecuali beberapa hari saja, kemudian mereka akan masuk ke dalam surga. Perasaan semacam itu -yang mereka buat-buat secara dusta- mendorong mereka untuk berani menentang Allah dan agama-Nya.

318

Lalu bagaimana keadaan dan penyesalan mereka? Tentu akan sangat buruk sekali, karena Kami akan mengumpulkan mereka untuk menghadapi penghitungan amal pada hari yang tidak diragukan kebenarannya, yaitu hari kiamat. Dan setiap orang akan diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing. Tidak ada yang dizalimi dengan dikurangi kebaikannya maupun ditambah keburukannya.

319

Ucapkanlah -wahai Rasul- untuk memuji dan mengagungkan Rabbmu, “Ya Allah, Engkaulah pemilik semua kerajaan yang ada di dunia dan di akhirat. Engkau memberikan kerajaan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan mencabutnya dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau memuliakan siapa saja yang Engkau kehendaki, dan menghinakan siapa saja yang Engkau kehendaki. Semua itu berdasarkan kebijaksanaan dan keadilan-Mu. Hanya di tangan-Mu lah seluruh kebajikan. Dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

320

Salah satu wujud kekuasaan-Mu ialah Engkau memasukkan malam ke dalam siang sehingga waktunya menjadi panjang, dan memasukkan siang ke dalam malam sehingga waktunya menjadi panjang. Engkau mengeluarkan sesuatu yang hidup dari sesuatu yang mati. Seperti mengeluarkan orang mukmin dari orang kafir dan mengeluarkan tanaman dari biji. Dan Engkau mengeluarkan sesuatu yang mati dari sesuatu yang hidup. Seperti mengeluarkan orang kafir dari orang mukmin, dan mengeluarkan telur dari induk ayam. Dan Engkau memberikan rezeki yang luas kepada siapa saja yang Engkau kehendaki tanpa perkiraan dan hitungan.

321

Janganlah kamu -wahai orang-orang mukmin- menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin-pemimpin yang kalian cintai dan kalian bela dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa yang melakukan hal itu, maka ia telah berlepas diri dari Allah dan Allah pun telah berlepas diri darinya. Kecuali jika kalian berada di wilayah kekuasaan mereka sehingga kalian mencemaskan keselamatan diri kalian, maka tidak ada salahnya apabila kalian menghindari kejahatan mereka dengan menunjukkan kelembutan dalam berbicara dan keramahan dalam bersikap, dengan tetap menyimpan rasa permusuhan dengan mereka. Allah memperingatkan kalian agar takut kepada-Nya. Dan janganlah kalian menjerumuskan diri kalian ke dalam murka-Nya dengan cara melakukan perbuatan maksiat. Hanya kepada Allah sajalah tempat kembalinya seluruh makhluk di hari kiamat untuk menerima balasan atas amal perbuatan mereka.

322

Katakanlah -wahai Nabi-, “Jika kalian menyembunyikan sesuatu yang dilarang oleh Allah di dalam dadamu, seperti berteman setia dengan orang-orang kafir, atau memperlihatkannya, niscaya Allah mengetahuinya. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat dilakukan-Nya.

323

Pada hari kiamat nanti setiap orang akan menemukan kebaikan yang pernah dikerjakannya secara nyata tanpa ada yang dikurangi sedikitpun. Dan setiap orang yang melakukan keburukan berandai-andai sekiranya ada masa yang panjang antara dirinya dengan keburukannya tersebut. Tetapi mana mungkin ia bisa mendapatkan apa yang diandai-andaikannya itu. Dan Allah memperingatkan kalian agar takut kepada-Nya. Maka janganlah kalian menjerumuskan diri kalian ke dalam murka-Nya dengan melakukan perbuatan dosa. Dan Allah Maha Penyantun bagi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itulah Dia memperingatkan dan menakut-nakuti mereka.

324

Katakanlah -wahai Rasul-, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah ajaran yang kubawa secara lahir dan batin. Niscaya kalian akan mendapatkan cinta Allah, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertaubat.”

325

Katakanlah -wahai Rasul-, “Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul-Nya dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.” Apabila mereka berpaling dari hal itu, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir yang melanggar perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya.

326

Sesungguhnya Allah telah memuliakan Adam -'alaihissalām-. Maka Dia memerintahkan kepada para Malaikat untuk bersujud kepada Adam. Dan Allah telah memilih Nuh dan menjadikannya sebagai Rasul pertama untuk penduduk bumi. Allah memilih Ibrahim dan menjadikan derajat kenabian tetap berada di dalam jajaran keturunannya. Dan Allah juga memilih Ali Imran (keluarga Imran). Allah telah memilih mereka semua dan memberi mereka kelebihan atas orang-orang yang hidup pada zaman mereka.

327

Orang-orang tersebut, yakni para Nabi dan keturunan mereka yang mengikuti jalan mereka adalah keturunan yang sambung-menyambung satu sama lain dalam mentauhidkan Allah dan mengerjakan amal saleh. Mereka saling mewarisi akhlak-akhlak yang mulia dan sifat-sifat yang terhormat. Dan Allah Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka. Oleh karena itulah Allah memilah dan memilih siapa yang Dia kehendaki di antara mereka.

328

Ingatlah -wahai Rasul- ketika istri Imran, ibunya Maryam -'alaihassalām- berkata, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah mewajibkan diriku untuk menjadikan anak yang kukandung di dalam perutku ini sebagai anak yang hanya mengabdi kepada-Mu, terbebas dari segala sesuatu (urusan duniawi) dan menjadi pelayan rumah-Mu. Maka terimalah amal ini dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doaku dan Maha Mengetahui niatku.”

329

Setelah anaknya lahir ke dunia dia memohon maaf kepada Allah karena sebelumnya dia berharap anak yang lahir anak laki-laki- dengan mengatakan, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah melahirkan anak perempuan.” Sedangkan Allah lebih tahu tentang anak yang dilahirkannya. Dan anak laki-laki yang semula diharapkannya itu tidak seperti anak perempuan yang diberikan kepadanya dalam hal kekuatan dan fisiknya. “Sesungguhnya aku memberinya nama Maryam. Dan aku meminta perlindungan kepada-Mu untuk dia dan keturunannya dari gangguan setan yang terusir dari rahmat-Mu.”

330

Maka Allah menerima nazarnya dengan baik dan menumbuhkan Maryam dengan pertumbuhan yang baik. Allah menjadikan hati hamba-hamba-Nya yang saleh sayang kepadanya dan memberikan hak asuhnya kepada Zakariya -'alaihissalām-. Dan setiap kali Zakariya menemui Maryam di tempat ibadahnya, dia selalu menemukan rezeki yang baik dan mudah di tempatnya. Maka Zakariya pun bertanya kepada Maryam, “Wahai Maryam, dari mana engkau mendapatkan rezeki ini?” Maryam menjawab, “rezeki ini berasal dari Allah. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang luas dan tidak terhingga kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.”

331

Ketika melihat rezeki yang Allah -Ta'ālā- berikan kepada Maryam puteri Imran dengan cara yang tidak biasa, Zakariya langsung memohon kepada Allah agar dirinya dikaruniai seorang putra, meskipun dia menyadari keadaannya yang sudah tua renta dan istrinya yang mandul. Maka Zakariya berkata, “Ya Rabbku, berilah aku seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa orang yang memanjatkan doa kepada-Mu dan Maha Mengetahui keadaan-Nya.”

332

Kemudian Malaikat berbicara kepada Zakariya ketika dia sedang berdiri untuk menunaikan salat di tempat ibadahnya seraya berkata, “Sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira kepadamu bahwa kamu akan mempunyai seorang anak laki-laki bernama Yahya. Di antara sifatnya adalah dia membenarkan kalimat yang datang dari Allah, yaitu Isa putra Maryam, karena Isa diciptakan secara khusus melalui kalimat Allah. Dan anak laki-laki itu (Yahya) akan menjadi pemuka kaumnya dalam bidang keilmuan dan ketekunan beribadah. Dia selalu menahan dirinya dari segala macam kesenangan, termasuk kesenangan dengan wanita. Dia berkonsentrasi penuh dalam beribadah kepada Rabbnya. Dan dia adalah seorang Nabi yang menjadi bagian dari orang-orang yang saleh.”

333

Tatkala Malaikat memberikan kabar gembira tentang Yahya, Zakariya berkata, “Ya Rabbku, bagaimana aku bisa punya anak setelah aku menjadi tua renta, sedangkan istriku mandul tidak bisa beranak.” Allah menjawab ucapan Zakariya, “Perumpamaan penciptaan Yahya pada saat usiamu sudah tua dan istrimu mandul sama seperti Dia menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya yang tidak seperti biasanya, karena Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya berdasarkan kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya.”

334

Zakariya berkata, “Ya Rabbku, berilah aku tanda yang menunjukkan bahwa istriku hamil dariku.” Allah menjawab, “Tanda-tanda yang engkau minta ialah engkau tidak bisa berbicara kepada manusia selama 3 hari 3 malam. Engkau akan berbicara dengan bahasa isyarat, padahal tidak ada yang sakit pada dirimu. Maka perbanyaklah membaca zikir dan bertasbih di sore dan pagi hari.”

335

Dan ingatlah -wahai Rasul- ketika Malaikat berkata kepada Maryam -'alaihassalām-, “Sesungguhnya Allah telah memilihmu karena engkau memiliki sifat-sifat terpuji. Dia telah menyucikanmu dari berbagai kekurangan, dan memilihmu di antara wanita-wanita lain yang ada di masamu.

336

Wahai Maryam! Perpanjanglah berdiri di waktu salat, bersujudlah kepada Rabbmu dan rukuklah kepada-Nya bersama orang-orang yang rukuk di antara hamba-hamba-Nya yang saleh!”

337

Kisah tentang Zakariya dan Maryam -'alaihima as salām- tersebut adalah bagian dari perkara gaib yang Kami wahyukan kepadamu -wahai Rasul-, dan engkau tidak berada di antara ulama dan orang saleh yang ketika itu mereka berseteru tentang siapa yang paling berhak mengasuh Maryam. Sampai akhirnya mereka terpaksa menggunakan undian. Mereka melempar pena masing-masing. Dan pena Zakariya -'alaihissalām- menjadi pemenang.

338

Ingatlah -wahai Rasul- ketika Malaikat berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira kepadamu tentang anak yang Dia ciptakan tanpa seorang ayah, melainkan dengan kalimat dari Allah, yaitu dengan mengatakan, ‘Jadilah!’, maka jadilah seorang anak dengan izin Allah. Dan nama anak itu ialah Al-Masih Isa bin Maryam. Dia memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat. Dan dia termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah -Ta'ālā-.

339

Dia (Isa) berbicara kepada manusia ketika masih bayi, sebelum waktunya berbicara. Dan dia berbicara kepada manusia ketika sudah dewasa, setelah kekuatan fisik dan kejantanannya sempurna. Dia berbicara kepada mereka tentang ajaran yang berisi seruan untuk memperbaiki urusan agama dan urusan dunia mereka. Dan dia termasuk orang-orang saleh dalam berbicara dan bertindak.

340

Maryam mengungkapkan keheranannya bahwa dirinya bisa mempunyai anak tanpa seorang suami dengan mengatakan, “Bagaimana mungkin aku punya anak, sedangkan aku tidak pernah disentuh oleh siapapun, baik secara halal maupun haram?!” Malaikat menjawabnya, “Sama seperti Allah menciptakan anak untukmu tanpa ayah, Dia juga menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya dengan cara yang tidak biasa. Apabila Allah menghendaki sesuatu, Dia cukup mengatakan kepadanya, ‘Jadilah!’. Maka jadilah sesuatu itu. Jadi, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi kehendak-Nya.

341

Dan Allah mengajarkan kepadanya Al-Hikmah, ketepatan dan kebenaran dalam berbicara dan bertindak. Dia mengajarkan kepadanya kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa -'alaihissalām- dan mengajarkan kepadanya kitab Injil yang akan diturunkan kepada dirinya.

342

Dan Allah juga menjadikannya Rasul bagi Bani Israil. Dia mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kalian. Aku datang kepada kalian dengan membawa tanda-tanda yang menunjukkan kebenaran kenabianku. Yaitu aku bisa membuat sesuatu dari tanah liat dengan bentuk seperti burung, kemudian aku tiup benda itu dan langsung berubah menjadi burung hidup dengan izin Allah; Aku juga bisa menyembuhkan orang yang lahir dalam keadaan buta hingga dia bisa melihat dengan jelas; Aku juga bisa menyembuhkan orang yang orang yang sakit lepra; Dan aku juga bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Semua itu terjadi dengan izin Allah. Dan Aku beritahukan kepada kalian tentang apa yang kalian makan dan apa yang kalian sembunyikan di rumah kalian. Sesungguhnya hal-hal tersebut di atas yang tidak mampu dilakukan oleh manusia itu benar-benar mengandung tanda-tanda yang nyata bahwa aku adalah utusan Allah untuk kalian, jika kalian menginginkan iman dan percaya kepada bukti.

343

Dan aku juga datang kepada kalian seraya membenarkan kitab Taurat yang turun sebelumku. Aku datang kepada kalian untuk menghalalkan sebagian dari apa yang tadinya diharamkan. Hal itu dalam rangka memberikan kemudahan dan keringanan kepada kalian. Dan aku datang dengan membawa hujjah yang nyata terkait kebenaran apa yang kusampaikan kepada kalian. Maka takutlah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan taatlah kalian kepadaku terkait seruan yang kusampaikan kepada kalian.

344

Hal itu karena Allah adalah Rabbku dan Rabb kalian. Dia lah satu-satu-Nya Rabb yang berhak ditaati dan ditakuti. Maka sembahlah Dia semata. Perintah yang kuberikan kepadamu ini, yaitu menyembah dan takut kepada Allah semata adalah jalan lurus yang tidak bengkok sama sekali.”

345

Maka tatkala Isa -'alaihissalām- mengetahui kekerasan hati mereka untuk mempertahankan kekafiran, dia berkata kepada Bani Israil, “Siapa yang mau menolongku dalam mendakwahkan kepada Allah?” Maka para pengikutnya yang setia menjawab, “Kami adalah penolong-penolong agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan mengikuti jejakmu. Dan saksikanlah -wahai Isa- bahwa kami tunduk kepada Allah dengan cara mengesakan-Nya dan menaati-Nya.”

346

Orang-orang Hawariyun (pengikut setia Isa) juga berkata, “Ya Rabb kami, kami beriman kepada kitab Injil yang telah Engkau turunkan, dan kami pun mengikuti Isa -'alaihissalām-, maka masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang bersaksi dengan benar dan beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu.”

347

Orang-orang kafir dari Bani Israil membuat tipu daya. Yaitu, mereka berusaha membunuh Isa -'alaihissalām-. Tetapi Allah membalas tipu daya mereka itu dengan membiarkan mereka di dalam kesesatan, serta membuat seorang laki-laki yang mirip dengan Isa -'alaihissalām-. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya, karena tidak ada tipu daya yang lebih hebat dari tipu daya Allah terhadap musuh-musuh-Nya.

348

Dan Allah juga membalas tipu daya mereka ketika Dia berfirman kepada Isa -'alaihissalām-, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku menggenggam nyawamu tanpa kematian, mengangkat tubuh dan ruhmu kepada-Ku, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu berada dalam agama yang benar -salah satunya ialah beriman kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengungguli orang-orang yang ingkar kepadamu dengan bukti dan kemuliaan sampai hari kiamat. Hanya kepada-Ku sajalah kamu akan kembali di hari kiamat. Kemudian Aku berikan keputusan kepadamu atas perselisihan yang terjadi di antara kalian.

349

Adapun orang-orang yang kafir terhadapmu dan terhadap kebenaran yang engkau bawa kepada mereka, maka Aku akan menyiksa mereka dengan siksa yang berat di dunia dalam pembunuhan, penawanan dan penistaan, dan di akhirat dalam bentuk bentuk azab neraka. Dan mereka tidak memiliki penolong yang dapat melindungi mereka dari azab tersebut.

350

Sedangkan orang-orang yang beriman kepadamu dan kepada kebenaran yang engkau bawa kepada mereka, dan mereka mau melaksanakan amal saleh, seperti salat, zakat, puasa, menjalin persaudaraan dan lain-lain, maka Allah akan memberi mereka ganjaran atas amal perbuatan itu secara sempurna, tanpa ada pengurangan sedikitpun. Pembicaraan tentang para pengikut Isa Al-Masih ini adalah pengutusan Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang telah dikabarkan sendiri oleh Al-Masih. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Salah satu kezaliman yang paling besar ialah menyekutukan Allah -Ta'ālā- dan mendustakan Rasul-Nya.

351

Kisah tentang Isa yang telah Kami bacakan kepadamu itu adalah bagian dari tanda-tanda nyata yang menunjukkan kebenaran wahyu (Al-Qur`ān) yang diturunkan kepadamu. Dan (Al-Qur`ān) itu adalah peringatan bagi orang-orang yang bertakwa dan merupakan sesuatu yang muhkam (pasti) yang tidak disusupi kebatilan.

352

Sesungguhnya penciptaan Isa -'alaihissalām- itu bagi Allah sama seperti penciptaan Adam yang diciptakan dari tanah, tanpa ayah dan tanpa ibu. Allah hanya berfirman kepadanya, “Jadilah kamu manusia!” maka jadilah ia seperti apa yang dikehendaki-Nya. Jadi, bagaimana mungkin kamu menganggap dia (Isa) sebagai tuhan dengan alasan bahwa dia diciptakan tanpa ayah, sementara mereka mengakui bahwa Adam adalah manusia biasa, padahal Adam diciptakan tanpa ayah dan tanpa ibu?!

353

Fakta yang tidak diragukan kebenarannya tentang Isa ialah keterangan yang turun kepadamu dari Rabbmu. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang bimbang dan ragu-ragu. Engkau harus teguh pendirian terhadap kebenaran yang engkau yakini.

354

Bila ada yang membantahmu -wahai Rasul- dari kalangan orang-orang Nasrani tentang Isa yang menganggap bahwa dia bukan hamba Allah setelah engkau mendapatkan pengetahuan yang benar tentang dia, maka katakanlah kepada mereka, “Mari kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri (laki-laki) kami dan diri (laki-laki) kamu, dan kita berkumpul di satu tempat, kemudian kita bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah agar Dia menurunkan laknat-Nya kepada siapa yang berbohong di antara kami dan kamu.”

355

Sesungguhnya apa yang Kami ceritakan tentang Isa -'alaihissalām- ini adalah berita yang benar, tidak ada kebohongan dan keraguan terhadapnya. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata. Dan sesungguhnya Allah lah Yang Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya lagi Maha Bijaksana dalam pengaturan dan perintah-Nya.

356

Apabila mereka berpaling dari agama yang engkau bawa dan tidak mau mengikutimu, itu adalah bagian dari kerusakan mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan akan membalas mereka dengan balasan yang setimpal.

357

Katakanlah -wahai Rasul-, “Wahai Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, marilah kita bersatu pada kalimat keadilan yang sama-sama kita yakini bersama. Yaitu kita memurnikan pengabdian hanya kepada Allah; kita tidak perlu menyembah yang lain selain Dia, betapapun tingginya kedudukan dan pangkatnya; dan janganlah sebagian dari kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan yang disembah dan ditaati selain Allah.” Jika mereka berpaling dari seruanmu untuk mengikuti kebenaran dan keadilan itu, maka katakanlah -wahai orang-orang mukmin- kepada mereka, “Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang tunduk dan berserah diri kepada Allah dengan menaati-Nya.”

358

Wahai Ahli Kitab, mengapa kamu berdebat tentang agama Ibrahim -'alaihissalām-? Orang Yahudi mengklaim bahwa Ibrahim adalah seorang penganut Yahudi. Dan orang Nasrani mengklaim bahwa Ibrahim adalah seorang penganut Nasrani. Sedangkan kamu tahu bahwa agama Yahudi dan Nasrani baru muncul jauh setelah Ibrahim meninggal dunia. Tidakkah kalian berpikir tentang kelirunya ucapan kalian dan salahnya anggapan kalian?

359

Hai kalian -kaum Ahli Kitab- kalian (boleh) berdebat dengan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tentang sesuatu yang kamu ketahui menyangkut urusan agamamu dan apa yang diturunkan kepadamu. Lalu mengapa kamu berdebat dengannya tentang sesuatu yang tidak kamu ketahui menyangkut urusan Ibrahim dan agamanya, sedangkan masalah itu tidak tertulis di dalam Kitab-kitab sucimu dan tidak pernah disampaikan oleh nabi-nabimu? Allah mengetahui hakikat segala sesuatu dan rahasia yang ada di baliknya, sedangkan kalian tidak mengetahuinya.

360

Ibrahim -'alaihissalām- tidak pernah menganut agama Yahudi maupun Nasrani, tetapi dia cenderung menjauhi agama-agama yang batil dan memilih berserah diri kepada Allah -Ta'ālā- seraya mengesakan-Nya. Dan dia juga tidak termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu sebagaimana anggapan orang-orang musyrik Arab yang mengklaim bahwa mereka adalah penganut agama Ibrahim.

361

Sesungguhnya orang yang paling berhak menisbahkan dirinya kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikuti agama yang dibawanya pada zamannya. Dan yang juga paling berhak melakukan hal itu ialah Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan orang-orang yang beriman kepadanya di antara umat ini. Dan Allah adalah Penolong dan Pelindung bagi orang-orang yang beriman kepadanya.

362

Para ulama dari kalangan Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani ingin sekali menyesatkan kalian -wahai orang-orang mukmin- dari kebenaran yang Allah tunjukkan kepada kalian. Namun mereka tidak menyesatkan siapapun selain diri mereka sendiri. Karena usaha mereka untuk menyesatkan orang-orang mukmin itu justru menambah kesesatan mereka sendiri, dan mereka tidak mengetahui akibat dari perbuatan mereka tersebut.

363

Wahai orang-orang Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mengapa kalian mengingkari ayat-ayat Allah yang diturunkan pada kalian dan isi kandungannya yang menunjukkan adanya kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, sedangkan kalian tahu bahwa hal itu adalah kebenaran yang ditunjukkan oleh Kitab-kitab suci kalian?

364

Wahai orang-orang Ahli Kitab, mengapa kalian mencampur kebenaran yang diturunkan di dalam kitab-kitab suci kalian dengan kebatilan yang berasal dari diri kalian sendiri, dan menyembunyikan kebenaran dan petunjuk yang ada di dalamnya, termasuk mengenai kebenaran kenabian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, padahal kalian tahu mana yang hak dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang sesat?

365

Sekelompok ulama Yahudi (yang lain) mengatakan, “Berimanlah kalian secara lahir kepada Al-Qur`ān yang diturunkan kepada orang-orang mukmin di pagi hari, dan ingkarlah kepadanya di sore hari, agar mereka menjadi ragu terhadap agama mereka karena kalian ingkar kepadanya setelah kalian beriman kepadanya, kemudian mereka akan meninggalkan agama mereka sembari berkata, “Mereka (orang-orang Ahli Kitab) lebih tahu daripada kami tentang kitab-kitab Allah, dan mereka sudah meninggalkannya”.”

366

Mereka juga mengatakan, “Janganlah kalian percaya dan mengikuti kecuali orang Yahudi yang memeluk agama kalian.” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya petunjuk kepada kebenaran itu adalah petunjuk Allah, bukan pendustaan dan pengingkaran yang kalian lakukan karena khawatir akan ada seseorang yang diberikan anugerah seperti yang pernah diberikan kepada kalian, atau karena khawatir mereka akan mengalahkan hujjah kalian di sisi Rabb kalian jika kalian mengakui apa yang diturunkan kepada mereka.” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya karunia itu ada di tangan Allah. Dia berhak memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Anugerah-Nya tidak hanya diberikan kepada umat tertentu saja, sedangkan umat yang lain tidak diberi. Dan Allah Mahaluas anugerah-Nya lagi Maha Mengetahui siapa yang berhak menerimanya.”

367

Allah mengkhususkan rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki di antara makhluk-Nya. Maka Allah menganugerahi orang tersebut dengan hidayah, kenabian dan beragam pemberian lainnya. Dan Allah adalah Żat yang memiliki anugerah yang sangat besar dan tidak terbatas.

368

Sebagian orang Ahli Kitab apabila kamu menitipkan kepadanya suatu amanah berupa harta yang banyak, maka ia akan menyerahkan amanah itu kepadamu. Tetapi sebagian dari mereka apabila kamu menitipkan kepadanya sebuah amanah berupa harta yang sedikit, maka ia tidak akan mengembalikan amanah itu kepadamu kecuali jika kamu terus-menerus mendesaknya agar memberikannya dengan cara mengajukan tuntutan dan tagihan. Hal itu disebabkan oleh adanya ucapan dan anggapan mereka yang sesat, “Kami tidak berdosa bila kami memakan harta orang-orang Arab (secara ilegal), karena Allah telah memperbolehkannya untuk kami.” Mereka melontarkan kebohongan itu, padahal mereka tahu bahwa mereka telah berkata dusta atas nama Allah.

369

Masalah yang sebenarnya tidaklah seperti anggapan mereka. Mereka tetap berdosa. Tetapi siapa yang mau menepati janjinya kepada Allah dengan menyatakan beriman kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, dan menepati janjinya kepada sesama manusia dengan cara memberikan amanahnya, serta takut kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa dan akan memberi mereka balasan yang sebaik-baiknya.

370

Sesungguhnya orang-orang yang menukar wasiat Allah kepada mereka agar mereka mengikuti apa yang Dia turunkan di dalam kitab suci-Nya dan dibawa oleh para Rasul-Nya, serta melaksanakan sumpah mereka untuk menepati janji mereka kepada Allah, (ditukar) dengan sedikit kesenangan dunia, mereka itu tidak akan mendapatkan bagian dari ganjaran akhirat. Allah tidak akan berbicara kepada mereka dengan sesuatu yang menyenangkan hati mereka. Allah juga tidak akan memandangnya dengan pandangan kasih sayang di hari kiamat. Dan mereka akan mendapatkan azab yang sangat pedih.

371

Sesungguhnya di antara orang-orang Yahudi itu ada golongan yang suka membelokkan lidah mereka ketika membaca kitab Taurat yang diturunkan dari sisi, supaya kalian mengira bahwa mereka sedang membaca Taurat, padahal yang mereka baca itu bukan dari Taurat, melainkan dari kebohongan yang mereka buat atas nama Allah. Dan mereka mengatakan, “Apa yang kami baca ini diturunkan dari sisi Allah.” Padahal sebenarnya bukan berasal dari sisi Allah. Mereka berdusta atas nama Allah. Padahal mereka mengetahui bahwa mereka berdusta atas nama Allah dan Rasul-Nya.

372

Tidak sepatutnya bagi seorang manusia biasa yang Allah beri kitab suci yang diturunkan dari sisi-Nya dan diberi-Nya pengetahuan dan pemahaman, serta dipilih-Nya menjadi seorang Nabi, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kalian penyembah-penyambahku, bukan penyembah Allah.” Tetapi dia harus mengatakan, “Jadilah kalian ulama-ulama yang mengamalkan ilmunya dengan cara mengajarkannya kepada orang lain dan mempelajarinya dengan cara menghafalnya dan memahaminya.”

373

Dan juga tidak sepatutnya dia memerintahkan kepada kalian untuk menjadikan para Malaikat dan para Nabi sebagai tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah. Bolehkah dia memerintahkan kepada kalian untuk ingkar kepada Allah setelah kalian tunduk dan berserah diri kepada-Nya?

374

Dan ingatlah -wahai Rasul- ketika Allah mengambil janji yang kokoh dari para Nabi seraya berfirman kepada mereka, “Sungguh jika Aku memberi kalian kitab suci yang Aku turunkan kepada kalian dan hikmah yang Aku ajarkan kepada kalian, dan salah satu di antara kalian mencapai tempat dan kedudukan tertentu, kemudian datang kepada kalian seorang Rasul dari sisi-Ku yang membenarkan kitab suci dan hikmah yang ada pada kalian, maka kalian benar-benar akan beriman kepada ajaran yang dibawanya, dan kalian benar-benar akan menolongnya dengan menjadi pengikutnya. Apakah kalian -wahai para Nabi- mengakui hal itu dan mengambil janji-Ku yang sangat kokoh terkait hal tersebut?” Mereka menjawab, “Kami mengakuinya.” Maka Allah berfirman, “Bersaksilah terhadap diri kalian sendiri dan umat-umat kalian. Dan Aku bersama kalian termasuk orang yang bersaksi atas diri kalian dan diri mereka.”

375

Barangsiapa berpaling setelah ada janji yang diperkuat dengan kesaksian dari Allah dan para rasul-Nya, mereka itulah orang-orang yang keluar dari agama Allah dan keluar dari ketaatan kepada-Nya.

376

Apakah orang-orang yang keluar dari agama Allah dan keluar dari ketaatan kepada-Nya itu hendak mencari agama lain selain agama yang Allah pilihkan untuk para hamba-Nya (yaitu Islam)? Padahal hanya kepada Allah -Subḥānahu- semua makhluk yang ada di langit dan bumi ini tunduk dan berserah diri, baik secara sukarela seperti orang-orang mukmin, maupun karena terpaksa seperti orang-orang kafir. Kemudian hanya kepada-Nya lah semua makhluk akan dikembalikan pada hari kiamat untuk menjalani penghitungan amal dan menerima balasannya.

377

Katakanlah -wahai Rasul-, “Kami beriman kepada Allah sebagai Rabb yang berhak disembah. Kami taat kepada-Nya dengan cara menjalankan perintah-Nya. Dan kami beriman kepada wahyu yang Dia turunkan kepada kami, wahyu yang Dia turunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak dan Ya'qūb, wahyu yang Dia turunkan kepada para nabi dari keturunan Ya'qūb, dan beriman kepada apa yang yang diberikan kepada Musa, Isa, dan semua nabi lainnya, yaitu kitab-kitab suci dan mukjizat-mukjizat yang berasal dari Rabb mereka, tanpa membeda-bedakan di antara mereka dengan beriman kepada Nabi yang satu dan ingkar kepada Nabi yang lain. Kami tunduk dan berserah diri kepada Allah -Ta'ālā-.”

378

Barangsiapa yang mencari agama lain di luar agama yang diridai Allah, yaitu agama Islam, maka agamanya itu tidak akan diterima oleh Allah, dan kelak di akhirat ia akan termasuk golongan orang-orang yang merugikan diri sendiri, karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.

379

Bagaimana mungkin Allah menunjukkan jalan iman kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya bagi orang-orang yang kafir setelah beriman kepada Allah dan bersaksi bahwa apa yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah hak, dan telah datang kepada mereka bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenaran hal itu?! Allah tidak akan menunjukkan jalan iman kepada-Nya bagi orang-orang zalim yang sengaja memilih jalan yang sesat daripada jalan yang benar.

380

Sesungguhnya balasan bagi orang-orang zalim yang memilih kebatilan itu ialah mereka akan dilaknat oleh Allah, para Malaikat dan seluruh manusia. Maka mereka semua dijauhkan dari rahmat Allah dan terusir darinya.

381

Mereka kekal di dalam neraka, tidak akan keluar darinya, dan tidak akan diringankan siksanya. Dan mereka tidak akan diberi tenggang waktu untuk bertaubat maupun meminta maaf.

382

Kecuali orang-orang yang bertaubat kepada Allah setelah kekafiran dan kezaliman mereka, dan memperbaiki amal perbuatan mereka. Maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat.

383

Sesungguhnya orang-orang yang kafir sesudah beriman dan larut dalam kekafirannya sampai mereka melihat kematian, maka taubat mereka tidak akan diterima ketika maut datang menjemput, karena kesempatannya sudah habis. Mereka itulah orang-orang yang tersesat dari jalan yang lurus menuju Allah -Ta'ālā-.

384

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran mereka, maka tidak ada satupun dari mereka yang akan diterima darinya emas seberat bumi untuk menebus dirinya dari jeratan Neraka. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan memiliki penolong yang dapat melindungi mereka dari azab di hari kiamat.

385

Kalian -wahai orang-orang mukmin- tidak akan mendapatkan pahala dan kedudukan orang-orang yang baik, sebelum kalian menginfakkan sebagian harta yang kalian cintai di jalan Allah. Dan apapun yang kalian infakkan, sedikit maupun banyak, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui niat dan amal perbuatan kalian. Dan Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amalnya masing-masing.

386

Dahulu, semua makanan yang baik adalah halal bagi Bani Israil. Tidak ada makanan yang diharamkan kecuali yang diharamkan oleh Ya'qūb (Israil) atas dirinya sendiri sebelum kitab Taurat diturunkan, tidak seperti anggapan orang-orang Yahudi yang mengklaim bahwa pengharaman itu terdapat di dalam Kitab Taurat. Katakanlah -wahai Nabi- kepada mereka, “Datangkanlah kitab Taurat dan bacalah, jika kalian benar terkait klaim kalian itu.” Mereka semua bungkam dan tidak mau mendatangkan Taurat. Ini adalah contoh yang menunjukkan kebohongan yang dibuat oleh orang-orang Yahudi atas nama Taurat dan bagaimana mereka melakukan perubahan terhadap isi kandungan kitab Taurat.

387

Barangsiapa membuat kebohongan atas nama Allah setelah adanya hujjah yang nyata, bahwa apa yang diharamkan oleh Ya'qūb (Israil) itu semata-mata dia haramkan atas dirinya sendiri, tanpa ada pengharaman dari Allah, maka mereka itulah orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri. Karena mereka telah meninggalkan kebenaran setelah adanya hujjah yang nyata bagi kebenaran tersebut.

388

Katakanlah -wahai Nabi-, “Mahabenar Allah tentang berita yang disampaikannya mengenai Ya'qūb (Israil) -'alaihissalām-, dan tentang semua yang Dia turunkan dan syariatkan. Maka ikutilah agama Ibrahim -'alaihissalām-, karena dia cenderung meninggalkan semua agama yang ada menuju agama Islam. Dan dia tidak termasuk golongan orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatupun selama-lamanya.”

389

Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun di muka bumi untuk seluruh umat manusia sebagai tempat beribadah kepada Allah ialah Baitullah (Kakbah) yang ada di Makkah. Itu adalah rumah yang diberkahi, memiliki banyak manfaat dari segi agama dan duniawi, dan mengandung petunjuk bagi segenap alam semesta.

390

Di rumah (Kakbah) ini terdapat tanda-tanda yang jelas mengenai kemuliaan dan keutamaannya, seperti manasik dan masyā'ir. Salah satunya ialah batu yang dijadikan tempat berdiri oleh Ibrahim ketika dia hendak meninggikan dinding Kakbah. Contoh lainnya ialah siapa yang memasukinya maka ia akan merasa aman dan tidak akan mengalami gangguan apapun. Dan manusia berkewajiban untuk berkunjung ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji karena Allah, bagi orang yang memiliki kemampuan untuk sampai ke tempat itu. Dan siapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sungguh Allah Mahakaya, tidak butuh terhadap orang yang kafir itu dan segenap alam semesta.

391

Katakanlah -wahai Nabi-, “Wahai orang-orang Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mengapa kalian mengingkari bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Salah satunya ialah bukti-bukti yang dikemukakan oleh kitab Taurat dan Injil?! Dan Allah senantiasa mengawasi dan menyaksikan amal perbuatan kalian, dan akan memberi kalian balasan yang setimpal.”

392

Katakanlah -wahai Nabi-, “Wahai orang-orang Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mengapa kalian menghalang-halangi orang-orang yang telah beriman kepada Allah dari agama-Nya karena kalian menginginkan agama Allah itu menyimpang dari kebenaran menuju kebatilan, dan para penganutnya tersesat dari jalan yang benar, sedangkan kalian menyaksikan bahwa agama (Islam) ini adalah kebenaran, yang membenarkan apa yang tertera di dalam kitab-kitab suci kalian?! Allah tidak akan lalai terhadap perbuatan kalian yang ingkar kepada-Nya dan mengahalangi-halangi jalan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada kalian.”

393

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, jika kalian mematuhi sekelompok Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani terkait apa yang mereka ucapkan, dan kalian menerima pendapat mereka tentang apa yang mereka sampaikan, niscaya mereka akan mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah beriman. Hal itu karena mereka menyembunyikan kedengkian dan kesesatan dari jalan yang benar.

394

Bagaimana mungkin kalian ingkar kepada Allah setelah beriman kepada-Nya, sedangkan kalian mempunyai alasan terbesar untuk mempertahankan iman?! Ayat-ayat Allah selalu dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- senantiasa menjelaskannya kepada kalian. Barangsiapa yang berpegang teguh pada kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya, maka Allah telah membimbingnya ke jalan lurus, yang tidak ada penyimpangan di dalamnya.

395

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! takutlah kalian kepada Rabb kalian dengan sebenar-benarnya takut, yaitu dengan mengikuti perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Dan berpegang-teguhlah kalian pada agama kalian sampai maut menjemput ketika kalian dalam keadaan seperti itu.

396

Dan berpeganglah kalian -wahai orang-orang mukmin- pada Al-Kitab (Al-Qur`ān) dan Sunah. Janganlah kalian melakukan sesuatu yang dapat menjerumuskan kalian ke dalam perpecahan. Ingatlah karunia yang Allah berikan ketika kalian dahulu saling bermusuhan sebelum Islam hingga berperang karena sebab yang sangat sepele. Kemudian Allah menyatukan hati kalian dengan Islam, sehingga berkat anugerah-Nya kalian bisa menjadi saudara seagama, saling mengasihi dan saling menasihati. Padahal sebelum itu kalian hampir saja masuk ke dalam neraka disebabkan kekafiran kalian. Kemudian Allah menyelamatkan kalian melalui agama Islam dan membimbing kalian menuju iman. Dan sebagaimana Allah menjelaskan hal ini kepada kalian, maka Dia juga menjelaskan apa yang dapat memperbaiki keadaan kalian di dunia dan di akhirat, agar kalian menemukan jalan yang benar dan mengikuti jalan yang lurus.

397

Dan hendaklah ada di antara kalian -wahai orang-orang mukmin- satu kelompok yang mengajak kepada setiap kebajikan yang dicintai Allah, menyuruh berbuat baik yang ditunjukkan oleh syarak dan dinilai baik oleh akal sehat, dan mencegah perbuatan mungkar yang dilarang oleh syarak dan dinilai buruk oleh akal sehat. Orang-orang semacam itulah yang akan mendapatkan kemenangan yang sempurna di dunia dan akhirat.

398

Dan janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- seperti orang-orang Ahli Kitab yang berpecah-belah hingga menjadi beberapa kelompok dan beberapa golongan. Mereka berselisih paham tentang agama mereka setelah ayat-ayat yang sangat jelas datang kepada mereka dari sisi Allah -Ta'ālā-. Orang-orang tersebut akan mendapatkan azab yang besar dari Allah.

399

Azab yang besar itu akan menimpa mereka kelak di hari kiamat. Yaitu ketika wajah orang-orang beriman tampak putih bersih karena kegembiraan dan kebahagiaan yang mereka rasakan, dan wajah orang-orang kafir menghitam karena kesedihan dan kesempitan. Dan kepada orang-orang yang wajahnya menghitam pada hari yang besar itu akan dikatakan, “Apakah kalian mengingkari perintah untuk mengesakan Allah dan melanggar janji-Nya yang Dia ambil dari kalian agar kalian tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, setelah kalian membenarkan dan mengakuinya? Maka rasakanlah azab Allah yang telah Dia persiapkan untuk kalian disebabkan kekafiran kalian.”

400

Sedangkan orang-orang yang wajahnya putih bersih, tempat mereka di dalam surga Na'īm. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya dalam kenikmatan yang tidak akan hilang dan tidak akan berubah.

401

Ayat-ayat yang berisi janji dan ancaman Allah itu kami bacakan kepadamu -wahai Nabi- dengan benar dalam hal beritanya, dan adil dalam ketentuan hukumnya. Dan Allah tidak menghendaki kezaliman terhadap siapapun yang ada di alam semesta ini, bahkan Allah tidak akan menyiksa seseorang kecuali berdasarkan apa yang diperbuat oleh tangannya.

402

Hanya milik Allah -Ta'ālā- sajalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dalam konteks penciptaan dan hak memberikan perintah. Dan hanya kepada-Nya lah mereka akan dikembalikan kelak pada hari kiamat. Kemudian Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.

403

Kalian wahai umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah sebaik-baik umat yang Allah keluarkan untuk umat manusia dalam hal keimanan dan amal perbuatan. Kalian adalah manusia yang paling bermanfaat bagi umat manusia. Kalian menyuruh berbuat yang makruf yang dianjurkan oleh syariat dan dinilai baik oleh akal sehat. Kalian juga melarang berbuat yang mungkar yang dilarang oleh syariat dan dinilai buruk oleh akal sehat. Dan kalian beriman kepada Allah dengan keimanan yang mantap dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Sekiranya orang-orang Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani itu beriman kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, niscaya hal itu akan lebih baik bagi mereka di dunia dan di akhirat. Sebagian kecil dari Ahli Kitab percaya kepada agama yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, tetapi sebagian besar mereka keluar dari agama dan syariat Allah.

404

Betapapun mereka menunjukkan sikap permusuhan kepada kalian -wahai orang-orang mukmin-, mereka tidak akan dapat menimpakan mudarat kepada agama maupun diri kalian, kecuali berupa ucapan yang menyakiti hati kalian, menjelek-jelekkan agama, mengolok-olok kalian dan sebagainya. Dan jika mereka memerangi kalian niscaya mereka akan lari tunggang langgang di hadapan kalian, dan mereka tidak akan menang melawan kalian.

405

Orang-orang Yahudi senantiasa terkepung oleh kehinaan dan kenistaan di manapun mereka berada. Mereka tidak akan mendapatkan jaminan keamanan kecuali dengan perjanjian atau jaminan keamanan dari Allah -Ta'ālā- atau dari manusia, dan mereka pulang dengan membawa murka dari Allah. Dan mereka juga akan ditimpa kemiskinan dan kemelaratan. Hal itu disebabkan oleh sikap mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi secara semena-mena. Dan hal itu juga disebabkan oleh kedurhakaan dan perbuatan mereka yang suka melanggar batas-batas Allah.

406

Kondisi orang-orang Ahli Kitab itu tidaklah sama. Ada sekelompok orang mereka yang mengikuti agama Allah secara konsisten (istikamah). Mereka mematuhi perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya. Mereka membaca ayat-ayat Allah di waktu-waktu malam ketika mereka sedang melaksanakan salat malam karena Allah. Golongan ini ada sebelum kenabian Muhammad -'alaihiṣ ṣalātu was salām-. Dan sisa-sisa mereka yang menjumpai masa kenabian Muhammad menyatakan masuk Islam.

407

Mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhir dengan keimanan yang mantap. Mereka menyuruh berbuat yang makruf dan baik, melarang berbuat yang mungkar dan buruk, giat dalam melakukan kebajikan, dan selalu memanfaatkan waktu-waktu ibadah (untuk menabung kebajikan). Mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang memiliki niat dan amal perbuatan yang baik.

408

Apapun kebajikan yang mereka lakukan, sedikit maupun banyak, tidak akan disia-siakan pahalanya dan tidak akan dikurangi sedikitpun. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang bertakwa yang senantiasa menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Tidak ada sedikipun amalan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberi mereka balasan atas amal perbuatan tersebut.

409

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya itu tidak akan mendapatkan manfaat dari harta benda dan anak-anak mereka untuk melindungi diri mereka dari hukuman Allah. Harta benda dan anak-anak mereka tidak akan dapat menolak azab Allah dan tidak akan dapat mendatangkan rahmat-Nya. Bahkan sebaliknya akan menambah penderitaan dan penyesalan mereka. Dan mereka itu adalah penduduk neraka yang akan menetap di sana.

410

Perumpamaan harta yang dibelanjakan oleh orang-orang kafir itu untuk kepentingan sosial dan ganjaran yang mereka harapkan adalah seperti angin sangat dingin yang menerpa lahan pertanian orang-orang yang menganiaya diri mereka dengan perbuatan-perbuatan maksiat dan lain-lain, kemudian angin tersebut merusak tanaman mereka, padahal mereka benar-benar mengharapkan hasil yang banyak sekali darinya. Maka sebagaimana angin yang merusak tanaman tersebut sehingga tidak bisa dimanfaatkan hasilnya, kekafiran juga akan membatalkan ganjaran amal yang sangat mereka harapkan. Dan Allah tidak akan menzalimi mereka -Mahasuci Allah dari tindakan itu-, tetapi mereka sendiri lah yang menganiaya diri mereka karena kafir kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya.

411

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang yang tidak beriman sebagai kawan dekat atau teman setia yang kalian beritahu perihal rahasia-rahasia dan urusan-urusan pribadi kalian. Karena mereka tidak pernah berhenti mengupayakan kehancuran dan kerusakan perkara kalian. Mereka senantiasa mengharapkan terjadinya sesuatu yang merugikan dan menyulitkan kalian. Rasa benci dan permusuhan terlihat jelas melalui ucapan-ucapan mereka yang menjelek-jelekkan agama kalian, mengadu domba kalian, dan menyebarkan rahasia-rahasia kalian. Tetapi kebencian yang mereka sembunyikan di dalam dada mereka jauh lebih besar. Kami telah menjelaskan kepada kalian -wahai orang-orang mukmin bukti-bukti nyata yang menunjukkan kemaslahatan kalian di dunia dan di akhirat, jika kalian memahami apa yang Rabb kalian turunkan kepada kalian.

412

Sedangkan kalian -wahai orang-orang mukmin- mencintai orang-orang (yang tidak beriman) dan berharap kebaikan untuk mereka, tetapi mereka tidak mencintai kalian dan tidak berharap kebaikan untuk kalian, bahkan mereka membenci kalian. Dan kalian beriman kepada semua kitab suci yang ada -termasuk kitab suci mereka-, sedangkan mereka tidak beriman kepada kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi kalian. Apabila mereka berjumpa dengan kalian, mereka mengatakan dengan lisan mereka, “Kami percaya”. Tetapi apabila mereka berkumpul dengan sesama mereka, mereka menggigit ujung jari karena kesal dan geram melihat kesatuan dan persatuan kalian dan menyaksikan kejayaan Islam, sedangkan mereka berada di dalam kehinaan dan kekalahan. Katakanlah -wahai Nabi- kepada orang-orang tersebut, “Bertahanlah dengan keadaan kalian itu sampai kalian mati karena kesal dan marah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam dada, baik berupa keimanan maupun kekafiran, kebaikan maupun keburukan”.

413

Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- mendapatkan suatu nikmat, baik berupa kemenangan atas musuh maupun bertambahnya harta dan anak, mereka (orang-orang kafir) akan merasa gundah dan sedih. Dan apabila kalian mendapatkan musibah, seperti dikalahkan oleh musuh, atau berkurangnya harta dan anak, mereka akan merasa gembira dan mencaci maki kalian. Jika kalian sabar terhadap perintah-perintah dan ketentuan-ketentuan-Nya, dan berusaha menghindari murka-Nya kepada kalian, maka kalian akan terhindar dari tipu daya dan gangguan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala macam tipu daya mereka dan akan menggagalkannya.

414

Dan ingatlah -wahai Nabi- tatkala kamu keluar dari Madinah di pagi hari untuk berperang melawan orang-orang musyrik dalam perang Uhud, di mana engkau telah menempatkan orang-orang mukmin pada posisi mereka di medan perang, lalu engkau jelaskan kepada mereka posisi mereka masing-masing. Dan Allah Maha Mendengar ucapanmu lagi Maha Melihat perbuatanmu.

415

Ingatlah -wahai Nabi- apa yang terjadi pada dua kelompok orang-orang mukmin dari Bani Salimah dan Bani Ḥariṡah tatkala mereka menjadi lemah dan berniat pulang (ke Madinah) ketika orang-orang munafik pulang (ke sana), sedangkan Allah menolong orang-orang mukmin itu dengan cara meneguhkan hati mereka untuk terus berperang dan memalingkan mereka dari keinginan untuk pulang. Dan hanya kepadaNya-lah hendaknya orang-orang mukmin bersandar dalam segala hal.

416

Dan sungguh Allah telah menolong kalian untuk mengalahkan orang-orang musyrik dalam perang Badar, meskipun jumlah personil dan peralatan perang kalian sedikit. Maka takutlah kalian kepada Allah agar kalian mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.

417

Ingatlah -wahai Nabi- ketika engkau berkata kepada orang-orang mukmin untuk meneguhkan hati mereka dalam perang Badar setelah mereka mendengar adanya bala bantuan yang datang untuk orang-orang musyrik, “Tidak cukupkah bagi kalian bila Allah membantu kalian dengan tiga ribu Malaikat yang turun dari sisi-Nya untuk memperkuat pasukan kalian di medan perang?”

418

Tentu. Sesungguhnya bantuan itu cukup bagi kalian. Dan kalian juga akan mendapatkan bantuan lain dari Allah, jika kalian bertahan di medan perang dan takut kepada Allah, kemudian datang bala bantuan untuk musuh-musuh kalian yang bergerak cepat ke arah kalian. Maka jika hal itu terjadi, Rabb kalian akan membantu dengan lima ribu Malaikat yang memiliki tanda yang jelas di tubuh dan di kuda mereka.

419

Dan tidaklah Allah menjadikan pemberian bantuan dan pengiriman Malaikat itu melainkan sebagai kabar gembira untuk menenangkan hati kalian. Jika tidak, sesungguhnya kemenangan itu sejatinya tidak bisa dicapai hanya dengan upaya-upaya lahiriah semacam itu. Tetapi, kemenangan itu sejatinya berasal dari sisi Allah Yang Maha Perkasa, yang tidak terkalahkan oleh siapapun, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan ketentuan dan syariat-Nya.

420

Kemenangan yang kalian capai dalam perang Badar itu hendak dijadikan oleh Allah sebagai sarana untuk membinasakan sebagian orang kafir dengan cara membunuh mereka, dan menghinakan sebagian lainnya serta membuat mereka kecewa dengan kekalahan sehingga mereka kembali dengan membawa kegagalan dan kehinaan.

421

Tatkala Rasulullah mendoakan agar para pemimpin orang-orang musyrik binasa setelah apa yang mereka lakukan dalam perang Uhud, Allah berfirman kepadanya, “Engkau tidak berhak mengatur urusan mereka, karena itu adalah urusan Allah. Maka bersabarlah sampai Allah memberikan keputusan di antara kalian, atau membimbing mereka untuk bertaubat dan memeluk agama Islam, atau mereka terus mempertahankan kekafiran sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka, karena mereka adalah orang-orang zalim yang pantas mendapatkan azab.”

422

Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dalam hal penciptaan dan pengaturan. Dia mengampuni dosa-dosa orang yang dikehendaki-Nya dengan kasih sayang-Nya, dan menyiksa orang yang dikehendaki-Nya dengan keadilan-Nya. Dan Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat lagi Maha Penyayang kepada mereka.

423

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, hindarilah mengambil riba sebagai tambahan yang berlipat ganda atas modal yang kalian pinjamkan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, agar kalian mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat yang kalian inginkan.

424

Dan buatlah pelindung antara diri kalian dan api neraka yang Allah siapkan bagi orang-orang kafir. Yaitu dengan cara mengerjakan amal perbuatan yang saleh dan meninggalkan perbuatan yang diharamkan.

425

Dan taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi larangan, agar kalian mendapatkan rahmat di dunia dan di akhirat.

426

Segeralah berbuat kebajikan dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan beragam jenis ibadah, agar kalian mendapatkan ampunan yang besar dari Allah dan masuk ke dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang Allah siapkan bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

427

Orang-orang yang bertakwa ialah orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah dalam keadaan mudah maupun susah, yang menahan amarahnya meskipun sebenarnya mampu melampiaskannya, dan yang memaafkan orang yang berbuat zalim kepadanya. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik yang memiliki perangai semacam itu.

428

Yaitu orang-orang yang apabila melakukan dosa besar atau mengurangi bagian mereka sendiri dengan cara melakukan dosa yang kecil, maka mereka segera ingat kepada Allah dan teringat ancaman-Nya bagi orang-orang yang berbuat maksiat, dan janji-Nya bagi orang-orang yang bertakwa, kemudian menyesali perbuatannya dan memohon kepada Rabbnya agar dosanya ditutupi dan dirinya tidak dihukum atas perbuatan tersebut. Karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Allah semata. Dan mereka tidak larut dalam perbuatan dosa tersebut, sedangkan mereka tahu bahwa mereka adalah pendosa, dan Allah mengampuni segala macam dosa.

429

Orang-orang yang memiliki sifat dan perangai yang terpuji tersebut itu akan diganjar oleh Allah dengan menutupi dosa-dosa mereka dan mengampuninya. Dan di akhirat kelak mereka akan mendapatkan surga-surga yang ada sungai-sungai mengalir dari bawah istana-istananya. Mereka tinggal di sana untuk selama-lamanya. Itu adalah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang menjalankan ketaatan kepada Allah.

430

Tatkala orang-orang mukmin diuji dengan kekalahan yang mereka alami dalam perang Uhud, Allah menghibur mereka seraya berfirman, “Telah berlalu sebelum kalian sunah-sunah ilahiyah dalam membinasakan orang-orang kafir dan menjadikan akhir yang baik untuk orang-orang mukmin setelah mereka mendapatkan ujian dan cobaan. Maka berjalanlah di muka bumi dan lihatlah seraya mengambil pelajaran bagaimana nasib orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya. Tempat tinggal mereka hancur dan kerajaan mereka hilang.”

431

Al-Qur`ān al-Karim ini adalah penjelasan bagi kebenaran dan peringatan daripada kebatilan untuk seluruh umat manusia. Al-Qur`ān adalah petunjuk ke jalan yang benar dan pengingat bagi orang-orang yang bertakwa. Karena merekalah yang akan mendapatkan manfaat dari petunjuk dan bimbingan yang ada di dalamnya.

432

Janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- menjadi lemah dan bersedih hati atas apa yang menimpa kalian dalam perang Uhud. Tidak sepatutnya kalian bersikap seperti itu. Karena kalian adalah orang-orang yang paling mulia dengan keimanan kalian, dan paling terhormat dengan adanya bantuan Allah dan harapan akan datangnya pertolongan dari-Nya, jika kalian beriman kepada Allah dan percaya akan janji-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

433

Jika kalian -wahai orang-orang mukmin- mengalami luka-luka dan terbunuh dalam perang Uhud, sesungguhnya orang-orang kafir juga pernah mengalami luka-luka dan terbunuh seperti kalian. Dan hari-hari itu Allah putar di antara manusia yang beriman dan kafir dengan kemenangan dan kekalahan yang dikehendaki-Nya karena hikmah-hikmah yang sangat mulia, di antaranya untuk membedakan mana orang-orang yang benar-benar beriman dan mana orang-orang yang munafik; untuk memuliakan orang yang Allah kehendaki menjadi syahid di jalan-Nya. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang menzalimi dirinya sendiri dengan meninggalkan jihad di jalan-Nya.

434

Salah satu hikmahnya ialah membersihkan dosa-dosa orang-orang mukmin, membersihkan barisan mereka dari orang-orang munafik, dan membinasakan serta menyingkirkan orang-orang kafir.

435

Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- mengira bahwa kalian akan masuk surga tanpa ujian dan kesabaran yang memperlihatkan siapa orang-orang yang benar-benar berjihad di jalan Allah dan bersabar terhadap cobaan yang mereka hadapi di medan jihad?

436

Kalian -wahai orang-orang mukmin- pernah berharap untuk bertemu dengan orang-orang kafir supaya kalian bisa menjadi syahid di jalan Allah seperti saudara-saudara kalian yang gugur dalam perang Badar, sebelum kalian bertemu dengan situasi yang memaksa kalian bertaruh nyawa. Nah, dalam perang Uhud ini kalian benar-benar bertemu dengan apa yang kalian harapkan, dan kalian melihatnya secara nyata.

437

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul sebagaimana rasul-rasul sebelumnya yang telah meninggal dunia atau terbunuh. Apakah jika dia meninggal atau terbunuh maka kalian akan keluar dari agama kalian dan meninggalkan jihad?! Barangsiapa di antara kalian yang keluar dari agamanya, maka ia tidak akan menimpakan mudarat sedikitpun kepada Allah, karena Dia Mahakuat lagi Maha Perkasa. Tetapi ia akan mendatangkan mudarat bagi dirinya sendiri dengan menjerumuskan dirinya ke dalam kerugian dunia dan akhirat. Dan Allah akan memberikan balasan yang terbaik kepada orang-orang yang bersyukur kepada-Nya, yaitu dengan meneguhkan hati mereka untuk memegang teguh agama-Nya dan melanjutkan jihad mereka di jalan-Nya.

438

Setiap jiwa tidak akan mati kecuali dengan ketentuan Allah setelah memenuhi jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Allah dan Dia jadikan sebagai ajal baginya, tidak lebih dan tidak kurang. Barangsiapa menghendaki ganjaran di dunia dengan amal perbuatannya, Kami akan memberikanya menurut kadar yang telah ditetapkan untuknya, dan tidak ada bagian untuknya di akhirat. Dan barangsiapa menghendaki ganjaran Allah di akhirat, Kami akan memberikannya. Dan Kami akan memberikan balasan yang sangat besar bagi orang-orang yang bersyukur kepada Rabb mereka.

439

Batapa banyak Nabi yang berperang bersama para pengikutnya dalam jumlah banyak, dan mereka tidak takut untuk pergi berjihad tatkala mereka terbunuh atau mengalami luka-luka di jalan Allah. Mereka juga tidak menjadi lemah semangat untuk berperang melawan musuh dan tidak tunduk kepadanya. Mereka tetap sabar dan tegar. Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar terhadap berbagai kesulitan dan penderitaan di jalan-Nya.

440

Tidak ada yang diucapkan oleh orang-orang yang sabar itu tatkala mereka ditimpa ujian kecuali doa mereka, “Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan kelancangan kami dalam melanggar batas-batas urusan kami. Teguhkanlah hati kami ketika kami berjumpa dengan musuh kami. Dan tolonglah kami untuk mengalahkan orang-orang yang kafir kepada-Mu.”

441

Maka Allah memberi mereka ganjaran dunia dengan memberikan kemenangan dan kejayaan. Dan juga memberi mereka ganjaran yang baik di akhirat dengan meridai mereka dan melimpahkan kenikmatan yang tiada tara di dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dalam ibadah dan muamalah mereka.

442

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, jika kalian patuh kepada orang-orang kafir dari kalangan Yahudi, Nasrani dan musyrik dalam mengikuti jalan yang sesat, niscaya mereka akan membuat kalian kembali kepada kekafiran setelah kalian beriman. Maka kalian akan kembali dengan membawa kerugian besar di dunia dan di akhirat.

443

Orang-orang kafir itu tetap tidak akan menolong meskipun kalian patuh kepada mereka. Tetapi Allah lah yang akan menolong kalian untuk mengalahkan musuh-musuh kalilan. Maka patuhlah kalian kepada-Nya, karena Dia adalah sebaik-baik penolong, sehingga kalian tidak membutuhkan pertolongan siapapun setelah mendapatkan pertolongan-Nya.

444

Kami akan memasukkan ketakutan yang luar biasa ke dalam hati orang-orang yang kafir kepada Allah, sehingga mereka tidak sanggup berperang melawan kalian, karena mereka telah menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang mereka sembah menurut hawa nafsu mereka sendiri, tanpa didasari hujjah yang diturunkan kepada mereka. Dan tempat tinggal yang akan menjadi tempat kembali mereka di akhirat kelak ialah neraka. Dan seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang zalim ialah neraka.

445

Dan sungguh Allah benar-benar menepati apa yang dijanjikan-Nya kepada kalian, yaitu menolong kalian untuk mengalahkan musuh dalam perang Uhud ketika kalian berperang melawan mereka dengan peperangan yang sengit dengan izin Allah -Ta'ālā-. Sampai ketika kalian lemah dan tidak mau memegang teguh apa yang Rasul perintahkan kepada kalian, dan kalian berselisih paham antara tetap bertahan di posisi kalian masing-masing ataukah meninggalkan posisi itu dan bergerak untuk mengumpulkan ganimah. Dan kalian telah durhaka kepada Rasul yang memerintahkan kalian bertahan di posisi masing-masing dalam kondisi apapun. Hal itu terjadi setelah Allah memperlihatkan kepada kalian kemenangan atas musuh-musuh kalian. Sebagian dari kalian menginginkan harta rampasan perang dunia, yaitu orang-orang yang meninggalkan posisi mereka. Dan sebagian dari kalian menginginkan ganjaran akhirat, yaitu orang-orang yang bertahan di posisinya masing-masing karena mematuhi perintah Rasul. Kemudian Allah memalingkan kalian dari mereka dan membuat mereka mampu mengalahkan kalian untuk menguji kalian. Maka jelaslah siapa yang benar-benar beriman dan bersabar terhadap cobaan dan siapa yang tergelincir kakinya dan lemah jiwanya. Dan Allah telah mengampuni perbuatan kalian yang telah melanggar perintah Rasul-Nya. Dan Allah memiliki anugerah yang sangat besar bagi orang-orang yang beriman, karena Dia telah membimbing mereka kepada iman. Dia juga telah memaafkan kesalahan mereka dan memberi ganjaran atas musibah yang menimpa mereka.

446

Ingatlah -wahai orang-orang beriman- ketika kalian melarikan diri dalam perang Uhud, tatkala kalian mengalami kegagalan karena telah melanggar perintah Rasulullah, dan sebagian dari kalian tidak melihat sebagian yang lain, sementara Rasulullah memanggil kalian dari belakang, di antara kalian dan orang-orang musyrik seraya bersabda, “Kemarilah wahai hamba-hamba Allah! Kemarilah wahai hamba-hamba Allah!” Kemudian Allah membalas perbuatan kalian itu dengan kepedihan dan kesulitan karena hilangnya kesempatan untuk mendapatkan kemenangan dan rampasan perang; yang diikuti dengan kepediahan dan kesulitan lainnya karena beredarnya kabar tentang terbunuhnya Nabi. Allah melakukan hal ini supaya kalian tidak bersedih hati karena kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kemenangan dan rampasan perang, dan tidak berduka karena terbunuh dan mengalami luka-luka, setelah kalian tahu bahwa Nabi tidak terbunuh. Karena semua musibah dan penderitaan terasa ringan (setelah tahu bahwa Nabi masih hidup). Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya perihal kondisi hati dan perbuatan anggota badan kalian.

447

Kemudian setelah kepedihan dan kesulitan itu, Allah turunkan kepada kalian ketentraman dan ketenangan hati. Tiba-tiba satu golongan dari kalian -yaitu orang-orang yang percaya akan janji Allah- mengantuk berat karena hati mereka merasa aman dan damai. Namun golongan lainnya tidak merasakan kedamaian dan tidak mengantuk. Mereka ini adalah orang-orang munafik yang pikirannya tidak lain hanyalah keselamatan diri mereka sendiri. Mereka itu senantiasa merasakan kegelisahan dan ketakutan. Mereka berprasangka buruk kepada Allah, bahwa Allah tidak akan menolong utusan-Nya dan tidak akan membantu hamba-hamba-Nya. Sama seperti anggapan orang-orang jahiliah yang tidak menghargai Allah dengan semestinya. Orang-orang munafik yang tidak mengenal Allah dengan baik itu berkata, “Kami tidak mempunyai hak untuk menyatakan pendapat apapun tentang urusan pergi ke medan perang. Sekiranya kami mempunyai hak (untuk menyatakan pendapat tentang masalah itu) niscaya kami tidak akan pergi (ke medan perang).” Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab ucapan mereka, “Sesungguhnya urusan itu sepenuhnya milik Allah. Dia lah yang menetapkan apa yang Dia kehendaki dan memutuskan apa yang Dia inginkan. Dia lah yang memutuskan kepergian kalian.” Orang-orang munafik itu menyembunyikan kebimbangan dan prasangka buruk di dalam hati mereka dan tidak mereka perlihatkan kepada kalian. Di mana mereka mengatakan, “Sekiranya kami mempunyai hak untuk menyatakan pendapat tentang kepergian (ke medan perang) ini, niscaya kami tidak akan terbunuh di tempat ini.” Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab ucapan mereka, “Seandainya kalian berada di rumah kalian yang jauh dari medan perang dan kematian, niscaya siapapun di antara kalian yang telah ditetapkan oleh Allah akan terbunuh akan pergi ke tempat di mana ia akan dibunuh. Dan tidaklah Allah menetapkan kewajiban itu melainkan untuk menguji niat dan tujuan yang ada di dalam dada kalian, dan membedakan antara keimanan dan kemunafikan yang ada di dalamnya. Allah Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dada hamba-hamba-Nya. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya.”

448

Sesungguhnya orang-orang yang kalah di antara kamu -wahai sahabat-sahabat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pada waktu pertemuan antara golongan musyrik dengan kaum muslimin di Uhud, sesungguhnya setan lah yang mendorong mereka untuk tergelincir akibat perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Dan sungguh Allah telah memaafkan mereka dan tidak menghukum mereka sebagai wujud kemurahan dan kasih sayang-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat lagi Maha Penyantun, tidak tergesa-gesa menjatuhkan hukuman kepada orang yang berbuat dosa.

449

Wahai orang-orang yang beriman dengan Allah dan mengikuti Rasul-Nya, janganlah kalian menjadi seperti orang kafir dari golongan munafik. Mereka mengatakan kepada sanak kerabat mereka yang bepergian untuk mencari rezeki atau berperang kemudian meninggal atau terbunuh, “Seandainya mereka berada di sisi kami dan tidak pergi ke sana, niscaya mereka tidak akan mati dan tidak akan terbunuh.” Allah meletakkan keyakinan ini di dalam hati mereka agar penyesalan mereka semakin kuat. Hanya Allah sajalah yang dapat menghidupkan dan mematikan menurut kehendak-Nya. Takdir Allah tidak dapat dihalang-halangi oleh duduknya seseorang di rumahnya, dan tidak dapat dipercepat oleh keberangkatannya ke medan perang. Allah Maha Melihat apa yang kalian perbuat. Tidak ada satupun perbuatan kalian yang luput dari pengawasan-Nya. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengannya.

450

Dan sungguh jika kalian -wahai orang-orang mukmin- terbunuh atau meninggal dunia di jalan Allah, niscaya Allah akan memberikan ampunan yang sangat besar bagi kalian, dan akan melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kalian. Dan itu lebih baik bagi kalian dibanding dunia ini beserta seluruh kenikmatan sementara yang bisa dikumpulkan oleh para penduduknya.

451

Dan sungguh jika kalian mati dalam kondisi apapun atau terbunuh, maka kepada Allah kalian semua akan dikembalikan untuk diberi balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

452

Maka disebabkan oleh rahmat yang besar dari Allah-lah akhlak kamu -wahai Nabi- menjadi lunak kepada sahabat-sahabatmu. Seandainya engkau menunjukkan sikap kasar dalam ucapan dan tindakanmu, serta mempunyai hati yang keras, niscaya mereka akan pergi meninggalkanmu. Oleh karena itu maafkanlah kekurangan mereka dalam bersikap kepadamu. Mohonkanlah ampunan untuk mereka dan Allah. Bermusyawarahlah dengan mereka untuk membahas masalah-masalah yang perlu dimusyawarahkan. Kemudian apabila kamu sudah bertekad melakukan sebuah keputusan setelah bermusyawarah, maka kerjakanlah dan berserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berserah diri kepada-Nya, dan Dia memberikan bimbingan serta dukungan-Nya kepada mereka.

453

Apabila Allah mendukung kalian dengan memberikan bantuan dan pertolongan-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan kalian, sekalipun seluruh penduduk bumi bergabung untuk melawan kalian. Dan apabila Dia tidak menolong kalian dan menyerahkan urusan kalian kepada diri kalian sendiri, maka tidak ada seorang pun yang dapat menolong kalian selain Allah. Karena kemenangan ada di tangan Allah semata, maka hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bersandar, bukan kepada yang lain.

454

Tidak pantas bagi seorang Nabi berkhianat dengan cara mengambil ganimah (harta rampasan perang) selain apa yang Allah tetapkan baginya. Maka siapa saja di antara kalian yang berkhianat dengan cara mengambil sesuatu dari ganimah (secara ilegal), ia akan dihukum dan dipermalukan di muka umum kelak pada hari Kiamat. Ia akan datang dengan memikul apa yang diambilnya dari harta ganimah di depan mata semua makhluk. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang setimpal dengan apa yang telah diperbuatnya secara penuh, tanpa dikurangi sedikit pun. Mereka tidak akan dizalimi dengan cara ditambah keburukannya atau dikurangi kebaikannya.

455

Tidaklah sama di sisi Allah status orang yang melakukan perbuatan yang mengundang rida Allah, yaitu iman serta amal saleh dan orang yang kafir kepada Allah serta berbuat buruk. Karena orang kafir akan mendapatkan murka Allah yang dahsyat dan tempat tinggalnya adalah neraka Jahanam. Dan neraka Jahanam itu adalah tempat kembali dan tempat tinggal yang paling buruk.

456

Derajat mereka di sisi Allah di dunia dan akhirat berbeda-beda. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan kepada setiap orang menurut amal perbuatannya masing-masing.

457

Sungguh Allah telah melimpahkan karunia dan kebaikan-Nya kepada orang-orang mukmin tatkala Dia mengirimkan kepada mereka seorang rasul dari bangsa mereka sendiri untuk membacakan Al-Qur`ān kepada mereka, membersihkan diri mereka dari noda kemusyrikan serta dari akhlak yang tercela, dan mengajarkan Al-Qur`ān dan Sunah kepada mereka. Sementara dahulu sebelum diutusnya rasul tersebut mereka berada di dalam kesesatan yang nyata, jauh dari petunjuk dan jalan yang benar.

458

Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- ditimpa musibah, ketika kalian mengalami kekalahan dalam perang Uhud dan sebagian dari kalian tebunuh dalam perang tersebut, sesungguhnya kalian telah mendapatkan dua kali lipat dari musuh kalian, dalam hal jumlah korban tewas dan tawanan perang dalam perang Badar. Lalu kalian berkata, “Dari mana datangnya musibah (kekalahan) ini, sedangkan kita adalah orang-orang beriman, dan Nabiyyullāh berada di tengah-tengah kita?” Katakanlah -wahai Nabi-, “Musibah (kekalahan) itu datang dari diri kamu sendiri. Yaitu tatkala kalian berselisih paham dan tidak patuh pada perintah Rasulullah. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia menolong siapa saja yang Dia kehendaki, dan dapat menelantarkan siapa saja yang Dia kehendaki.

459

Pembunuhan, luka-luka, dan kekalahan yang menimpa kalian dalam perang Uhud tatkala pasukan kalian bertemu dengan pasukan orang-orang musyrik, itu terjadi dengan izin dan ketentuan Allah, untuk sebuah hikmah yang sangat penting, sehingga terlihat jelas siapakah orang-orang yang beriman dengan sungguh-sungguh.

460

Dan supaya terlihat jelas siapakah orang-orang munafik ketika dikatakan kepada mereka, “Berperanglah kalian di jalan Allah, atau bertahanlah untuk memperbanyak jumlah kaum muslimin!” Mereka berkata, “Seandainya kami tahu bahwa kegiatan kalian ini adalah perang sebagaimana perang yang semestinya, tentu kami akan mengikuti kalian. Akan tetapi kami tidak melihat akan terjadi perang antara kalian dengan mereka.” Kondisi mereka ketika itu lebih menunjukkan kedekatan mereka kepada kekafiran daripada keimanan. Lisan mereka mengatakan sesuatu yang tidak ada di dalam hati mereka. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka. Dan Dia akan menghukum mereka atas perbuatan tersebut.

461

Mereka adalah orang-orang yang tidak pergi ke medan perang dan berkata kepada kerabat mereka yang mendapat musibah dalam perang Uhud, “Seandainya mereka patuh kepada kami dan tidak pergi ke medan perang, pasti mereka tidak akan terbunuh.” Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab ucapan mereka, “Kalau begitu lindungilah diri kalian sendiri dari kematian apabila kematian itu datang menjemput kalian, jika ucapan kalian benar yaitu anggapan kalian bahwa seandainya mereka patuh kepada kalian niscaya mereka tidak terbunuh, dan penyebab keselamatan kalian dari kematian tersebut adalah karena tidak pergi berjihad di jalan Allah.”

462

Janganlah kamu -wahai Nabi- mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dalam berjihad di jalan Allah itu mati. Sesungguhnya mereka itu hidup secara khusus di sisi Rabb mereka di tempat kehormatan-Nya. Mereka diberi rezeki dari beragam kenikmatan yang hanya diketahui oleh Allah.

463

Sungguh kebahagiaan telah menyelimuti jiwa mereka dan kegembiraan telah melingkupi hati mereka berkat anugerah yang Allah limpahkan kepada mereka. Mereka terus berharap dan menunggu saudara-saudara mereka yang masih ada di dunia akan menyusul mereka. Karena jika mereka terbunuh di medan jihad, mereka akan mendapatkan anugerah seperti mereka. Tidak ada kecemasan terhadap mereka dalam menghadapi urusan Akhirat yang akan mereka hadapi. Dan mereka tidak bersedih hati atas kekayaan duniawi yang luput dari mereka.

464

Di samping itu mereka akan bersuka cita dengan pahala besar yang menanti mereka dari Allah dan tambahan yang sangat besar atas pahala tersebut. Dan Allah -Ta'ālā- tidak akan membatalkan ganjaran orang-orang mukmin, melainkan akan memberikan ganjaran mereka secara penuh dan ditambah dengan ganjaran-ganjaran tambahan.

465

Orang-orang yang menjawab perintah Allah dan rasul-Nya ketika mereka diajak untuk pergi ke medan perang di jalan Allah dan berperang melawan orang-orang musyrik dalam perang ḥamrā`ul asad yang terjadi pasca perang Uhud, setelah mereka mengalami luka-luka dalam perang Uhud, tetapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk menjawab seruan jihad dari Allah dan rasul-Nya, maka bagi orang-orang yang berbuat baik dalam amal perbuatan mereka dan bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya itu ada ganjaran yang sangat besar dari Allah, yaitu Surga.

466

Yaitu orang-orang yang diberitahu oleh sebagian orang musyrik bahwa orang-orang Quraisy di bawah komando Abu Sufyan telah menghimpun pasukan yang sangat besar untuk menyerang dan menghabisi kalian, maka berhati-hatilah dan takutlah kalian dalam menghadapi mereka,” maka ucapan dan peringatan itu justru menambah kepercayaan mereka kepada Allah dan keyakinan mereka akan kebenaran janji-Nya. Maka mereka pun berangkat untuk menghadapi orang-orang musyrik tersebut seraya berkata, “Allah -Ta'ālā- yang akan melindungi kami. Dan Dia adalah sebaik-baik Żat yang kami serahkan urusan kami kepada-Nya.

467

Maka setelah mereka kembali dari pertempuran ḥamrā`ul asad, mereka mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah dan mendapatkan derajat, serta selamat dari musuh, tidak ada yang terbunuh dan tidak ada yang terluka. Dan mereka melakukan apa yang mengundang rida Allah kepada mereka, yakni senantiasa patuh dan tidak durhaka kepada-Nya. Dan Allah memiliki anugerah yang sangat besar bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

468

Sesungguhnya yang menakut-nakuti kalian itu hanyalah setan. Dia menakut-nakuti kalian melalui para pendukung dan kawan-kawannya. Oleh karena itu, janganlah kalian takut kepada mereka. Karena mereka tidak mempunyai daya dan upaya sedikitpun. Tetapi takutlah kalian kepada Allah saja dengan senantiasa patuh kepada-Nya, jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya.

469

Janganlah kamu -wahai Nabi- dibuat sedih oleh orang-orang yang bersegera menjadi kafir. Yaitu orang-orang munafik yang murtad. Karena mereka tidak akan dapat merugikan Allah sedikit pun. Mereka hanya merugikan diri mereka sendiri dengan sikap mereka yang menjauhi keimanan dan ketaatan kepada Allah. Allah ingin menelantarkan dan tidak memberi petunjuk kepada mereka itu, sehingga mereka tidak mendapatkan bagian dari kenikmatan Akhirat. Dan mereka akan mendapatkan azab yang besar di dalam Neraka.

470

Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran itu tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Karena Dia adalah Rabb Yang Mahakaya lagi Maha Perkasa. Sesungguhnya mereka hanya merugikan diri mereka sendiri. Dan mereka akan mendapatkan azab yang sangat pedih di Akhirat.

471

Dan jangan sekali-kali orang-orang yang ingkar kepada Rabb mereka dan menolak syariat-Nya, menyangka bahwa penangguhan waktu dan umur panjang yang diberikan kepada mereka yang masih berstatus kafir lebih baik bagi diri mereka. Permasalahannya tidak seperti yang mereka sangka, karena sesungguhnya Kami memberikan penangguhan waktu kepada mereka itu semata-mata agar dosa-dosa mereka semakin bertambah dengan banyaknya perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Dan mereka akan mendapatkan azab yang menghinakan.

472

Tidaklah bijaksana bilamana Allah membiarkan kalian -wahai orang-orang mukmin- dalam kondisi bercampur baur dengan orang-orang munafik dan tidak ada perbedaan yang jelas di antara kalian, serta tidak ada kejelasan tentang orang-orang yang beriman dengan sungguh-sungguh, sampai Dia memisahkan kalian melalui berbagai macam kewajiban dan cobaan agar terlihat jelas siapa sosok mukmin yang baik dan siapa sosok munafik yang buruk. Dan tidaklah bijaksana bilamana Allah memberitahukan kepada kalian perkara yang gaib sehingga kalian bisa membedakan siapa yang mukmin dan siapa yang munafik. Akan tetapi Allah memilih orang yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya untuk diberitahu sebagian dari perkara yang gaib. Sebagaimana Dia memberitahu Nabi Muhammad -Ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- perihal kondisi orang-orang munafik. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasul-Nya dengan sungguh-sungguh. Jika kalian beriman dengan sungguh-sungguh dan bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar di sisi Allah.

473

Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka, hingga mereka enggan memberikan hak Allah yang ada pada harta tersebut, mengira bahwa hal itu baik bagi mereka. Sebaliknya, hal itu buruk sekali bagi mereka. Karena apa yang mereka pertahankan dengan kekikiran itu akan menjadi kalung yang melingkar di leher mereka kelak pada hari Kiamat sebagai hukuman atas mereka. Hanya milik Allah sajalah segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Dia lah Yang Mahahidup setelah semua makhluk binasa. Dan Allah Maha Mengetahui kebaikan dan keburukan yang kalian perbuat, dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengannya.

474

Sungguh Allah telah mendengar ucapan orang-orang Yahudi tatkala mereka berkata, “Sesungguhnya Allah itu miskin, karena Dia meminta pinjaman (hutang) kepada kita. Sedangkan kita adalah orang-orang kaya dengan harta benda yang kita punya.” Kami akan mencatat ucapan kebohongan mereka yang sangat keji atas nama Rabb dan perbuatan yang tidak dibenarkan berupa pembunuhan terhadap nabi-nabi mereka. Dan Kami akan berfirman kepada mereka semua, “Rasakanlah azab yang membakar di Neraka.”

475

Azab itu disebabkan oleh perbuatan kalian sendiri -wahai orang-orang Yahudi- berupa perbuatan maksiat dan perilaku yang memalukan. Dan Allah tidak akan menzalimi siapapun dari hamba-hamba-Nya.

476

Dan mereka adalah orang-orang yang berkata -secara dusta dan mengada-ada-, “Sesungguhnya Allah telah berpesan kepada kami di dalam kitab-kitab suci-Nya dan melalui lisan nabi-nabi-Nya bahwa kami tidak perlu beriman kepada seorang rasul pun sebelum ia memberi kami bukti yang membenarkan ucapannya. Yaitu dengan takarub kepada Allah melalui sedekah yang disambar oleh api yang turun dari langit.” Mereka berdusta atas nama Allah tentang pesan tersebut. Dan berdusta juga tentang kriteria pembuktian kebenaran seorang rasul yang mereka sebutkan itu. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- agar berkata kepada mereka, “Telah datang kepada kalian rasul-rasul sebelum aku dengan membawa bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenaran mereka, dan juga membawa penjelasan tentang sedekah yang disambar oleh api dari langit itu, tetapi mengapa kalian mendustakan dan membunuh mereka, jika kalian sungguh-sungguh dengan ucapan kamu itu?."

477

Apabila mereka mendustakanmu -wahai Nabi- maka janganlah kamu bersedih hati, karena itu adalah adat kebiasaan orang-orang kafir. Karena telah banyak rasul sebelum kamu yang didustakan. Padahal mereka datang dengan membawa bukti-bukti yang nyata, kitab-kitab yang berisi peringatan dan nasihat pelembut hati, serta kitab suci yang berisi ketentuan-ketentuan hukum dan syariat-syariat agama.

478

Setiap jiwa, siapa pun ia pasti akan merasakan kematian. Maka hendaknya setiap makhluk tidak terlena dengan dunia ini. Dan kelak di hari Kiamat mereka akan diberi balasan atas amal perbuatan mereka masing-masing secara penuh, tanpa ada pengurangan. Barangsiapa yang Allah jauhkan dari api Neraka dan Dia masukkan ke dalam Surga, sungguh dia benar-benar telah mendapatkan kebaikan yang ia harapkan dan selamat dari keburukan yang ia takutkan. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan sementara yang hanya diminati oleh orang-orang yang tertipu.

479

Sungguh kalian -wahai orang-orang mukmin- benar-benar akan mendapatkan ujian di dalam harta benda kalian seperti menunaikan hak-hak yang wajib pada harta tersebut, musibah-musibah yang menimpa, dan kalian juga benar-benar akan diuji di dalam diri kalian dalam bentuk kewajiban menjalankan tugas-tugas syariat dan aneka cobaan yang menimpa kalian. Dan sungguh kalian benar-benar akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari lisan orang-orang yang diberi Kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik. Yaitu ucapan-ucapan yang menjelek-jelekkan diri kalian dan agama kalian. Dan jika kalian bersabar atas berbagai musibah dan cobaan yang menimpa dan senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang membutuhkan tekad yang bulat dan yang diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba.

480

Dan ingatlah -wahai Nabi- tatkala Allah mengambil perjanjian yang kuat dari para ulama ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, bahwa kalian benar-benar akan menerangkan Kitab Allah kepada manusia dan tidak menyembunyikan petunjuk yang ada di dalamnya, dan tidak menutup-nutupi keterangan yang menjelaskan perihal kenabian Muhammad -Ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Namun mereka justru mencampakkan perjanjian itu dan tidak menghiraukannya. Maka mereka pun menyembunyikan kebenaran dan memperlihatkan kebatilan. Mereka menukar perjanjian Allah itu dengan imbalan yang sangat sedikit dalam bentuk jabatan dan kekayaan yang bisa mereka dapatkan. Sungguh buruk harga yang mereka tukar dengan janji Allah tersebut.

481

Janganlah kamu menyangka -wahai Nabi- bahwa orang-orang yang gembira dengan keburukan-keburukan yang mereka lakukan dan senang dipuji orang dengan sesuatu (kebajikan) yang tidak pernah mereka lakukan itu akan selamat dari azab. Karena tempat mereka adalah Neraka. Dan mereka akan mendapatkan azab yang menyakitkan.

482

Hanya Allah satu-satunya pemilik kerajaan langit dan bumi beserta isinya. Dia lah yang menciptakan dan mengaturnya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

483

Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada serta tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia Yang berhak disembah.

484

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam kondisi apapun. Baik dalam kondisi berdiri, duduk maupun berbaring. Dan mereka juga senantiasa menggunakan akal pikiran mereka untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi. Mereka pun berkata, “Wahai Rabb, Engkau tidak menciptakan makhluk yang sangat besar ini untuk bersenda gurau. Mahasuci Engkau dari senda gurau. Maka jauhkanlah kami dari azab Neraka, dengan cara Engkau bimbing kami kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan Engkau lindungi kami dari perbuatan-perbuatan yang buruk.

485

Karena sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam Neraka adalah orang yang Engkau hinakan dan Engkau permalukan. Dan orang-orang yang zalim itu kelak di hari Kiamat tidak akan mendapatkan penolong yang dapat melindungi mereka dari azab dan hukuman Allah.

486

Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah mendengar orang (yaitu nabi-Mu Muhammad -Ṣallallāhu 'alaihi wa sallam) yang menyerukan keimanan seraya berkata, “Berimanlah kamu kepada Allah, Rabb kalian, sebagai Tuhan Yang Maha Esa.” Kemudian kami beriman kepada apa yang diserukannya dan mengikuti syariatnya. Maka tutupilah dosa-dosa kami dan janganlah Engkau permalukan kami. Ampunilah keburukan-keburukan kami dan janganlah Engkau menghukum kami karenanya. Dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang saleh dengan Engkau bimbing kami untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk.

487

Wahai Rabb kami, dan berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui lisan para rasul-Mu, yaitu petunjuk dan pertolongan-Mu di dunia ini. Dan janganlah Engkau permalukan kami di hari Kiamat dengan memasukkan kami ke dalam Neraka. Sesungguhnya Engkau -wahai Rabb kami- adalah Tuhan Yang Maha Pemurah dan Engkau tidak akan mengingkari janji-Mu.”

488

Kemudian Rabb mereka menjawab doa mereka dengan mengatakan, “Sesungguhnya Aku tidak akan menyia-nyiakan pahala amal perbuatan kalian, sedikit atau banyak. Baik dilakukan oleh laki-laki maupun wanita. Karena hukum untuk kalian dalam agama adalah satu (berlaku untuk semua). Sehingga pahala laki-laki tidak akan ditambah dan pahala wanita tidak akan dikurangi. Maka orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, diusir dari rumahnya oleh orang-orang kafir, merasakan penderitaan dalam rangka mempertahankan ketaatannya kepada Rabb, serta berperang di jalan Allah dan terbunuh dalam rangka menjunjung tinggi kalimah Allah, sungguh Aku benar-benar akan mengampuni keburukan-keburukannya kelak di hari Kiamat. Aku akan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai, sebagai balasan dari Allah. Dan Allah memiliki balasan terbaik yang tiada banding.”

489

Jangan sekali-kali kamu -wahai Nabi- merasa risau dan sedih dengan pergerakan orang-orang kafir di negeri-negeri itu, penguasaan mereka atas negeri-negeri itu, kemajuan bisnis mereka dan luasnya rezeki mereka.

490

Karena dunia ini adalah kesenangan yang sedikit dan tidak kekal. Setelah itu nasib mereka di اari Kiamat kelak akan berakhir di neraka Jahanam. Dan seburuk-buruk tempat tinggal mereka adalah api neraka.

491

Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mereka akan mendapatkan surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai. Mereka akan tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya. Itu adalah balasan yang disiapkan untuk mereka dari Allah -Ta'ālā-. Dan apa yang Allah siapkan untuk hamba-hamba-Nya yang saleh itu lebih baik dan lebih utama dibanding kesenangan duniawi yang dinikmati oleh orang-orang kafir.

492

Orang-orang ahli Kitab itu tidaklah sama. Karena di antara mereka ada golongan yang beriman kepada Allah dan beriman kepada kebenaran dan petunjuk yang diturunkan kepada kalian, serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada mereka di dalam kitab-kitab suci mereka, tidak membedakan para rasul Allah, tunduk dan patuh kepada Allah demi mengharapkan sesuatu yang ada di sisi-Nya, dan tidak menukar ayat-ayat Allah dengan imbalan yang sedikit dari kesenangan dunia. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut akan mendapatkan pahala yang sangat besar di sisi Rabb mereka. Sesungguhnya Allah Mahacepat penghitungan-Nya atas amal perbuatan manusia dan Mahacepat balasan-Nya atas amal tersebut.

493

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, bersabarlah kalian terhadap beban-beban syariat (agama) serta musibah-musibah dunia yang menimpa kalian. Dan kalahkanlah orang-orang kafir dalam hal kesabaran. Jangan sampai mereka lebih sabar dari kalian. Tegakkanlah jihad di jalan Allah. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, supaya kalian mendapatkan apa yang kalian harapkan. Yaitu selamat dari Neraka dan masuk ke dalam Surga.

494

Wahai manusia! Bertakwalah kalian kepada Rabb kalian. Karena Dia lah yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa, yaitu bapak kalian, Adam. Dan dari Adam Dia menciptakan istrinya, Hawa, ibu kalian. Dan dari keduanya Dia menyebarkan banyak manusia laki-laki dan wanita ke berbagai penjuru bumi. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, Żat yang nama-Nya kalian gunakan sebagai sarana untuk meminta sesuatu kepada sesama kalian. Yaitu dengan mengatakan, “Aku memintamu dengan nama Allah agar kamu sudi melakukan hal ini.” Dan takutlah kalian terhadap memutus tali persaudaraan yang mengikat kalian dengan saudara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kalian. Maka tidak ada satu pun amal perbuatan kalian yang luput dari pengawasan-Nya. Dia senantiasa menghitungnya dan akan memberi kalian balasan yang setimpal dengannya.

495

Dan serahkanlah -wahai para pengasuh- harta anak-anak yatim (yaitu anak yang kehilangan ayahnya dan belum balig) secara lengkap apabila mereka telah balig dan dewasa. Dan janganlah kalian mengganti yang halal dengan yang haram. Yaitu mengambil yang baik dan berharga dari harta anak-anak yatim tersebut dan menggantinya dengan yang jelek lagi murah dari harta kalian. Dan janganlah kalian mengambil harta anak-anak yatim lalu digabungkan dengan harta kalian. Sesungguhnya hal itu adalah dosa besar di sisi Allah.

496

Dan apabila kalian takut tidak akan dapat berlaku adil jika kalian menikah dengan anak-anak perempuan yatim yang berada di bawah perwalian kalian (boleh jadi takut mengurangi mas kawin yang seharusnya menjadi hak milik mereka, atau memperlakukan mereka secara buruk) maka hindarilah mereka dan menikahlah dengan wanita-wanita baik lainnya. Jika kalian mau, menikahlah dengan dua wanita, tiga wanita atau empat wanita. Namun jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil kepada mereka, maka cukuplah menikah dengan satu wanita saja. Atau bersenang-senanglah dengan budak-budak wanita yang kalian miliki, karena hak-hak mereka tidak sama dengan para istri. Ketentuan yang ada di dalam ayat tersebut yang berkenaan dengan urusan anak-anak yatim, membatasi diri dengan menikahi satu orang wanita, dan bersenang-senang dengan budak wanita itu lebih memungkinkan kalian untuk tidak berbuat sewenang-wenang dan menyimpang dari kebenaran.

497

Dan berilah wanita-wanita (yang kalian nikahi tersebut) sebuah mahar sebagai pemberian yang bersifat wajib. Jika wanita-wanita itu rela memberikan sebagian mahar mereka kepada kalian tanpa paksaan, maka terimalah dengan senang hati.

498

Dan janganlah kalian -wahai para wali- menyerahkan harta kepada orang-orang yang tidak pandai membelanjakannya. Karena Allah menjadikan harta sebagai penopang kemaslahatan dan urusan kehidupan manusia, sementara mereka tidak cakap untuk mengurus dan menjaganya. Dan berikanlah nafkah serta pakaian kepada mereka dari harta tersebut. Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada mereka. Dan berikanlah janji yang baik kepada mereka, bahwa kalian akan menyerahkan harta mereka setelah mereka dewasa dan mampu mengelolanya dengan baik.

499

Dan ujilah anak-anak yatim itu -wahai para wali- apabila mereka mendekati usia balig. Yaitu memberikan sebagian harta mereka untuk mereka belanjakan sendiri. Apabila mereka mampu mengelolanya dengan baik dan kalian melihat kedewasaan mereka, maka serahkanlah harta mereka secara lengkap tanpa dikurangi sedikit pun. Dan janganlah kalian memakan harta mereka melampaui batas yang diperbolehkan Allah untuk kalian ketika kalian membutuhkannya. Dan janganlah kalian terburu-buru memakan harta mereka karena takut mereka akan mengambilnya ketika mereka balig. Barangsiapa di antara kalian yang memiliki harta yang cukup, maka sebaiknya ia menahan diri untuk tidak memakan harta anak yatim. Tetapi barangsiapa di antara kalian yang miskin dan tidak punya harta, maka sepatutnya ia makan (dari harta anak yatim) menurut kebutuhannya. Apabila kamu menyerahkan harta mereka setelah mereka balig dan dewasa, maka persaksikanlah penyerahan itu dalam rangka menjaga hak-hak dan mencegah timbulnya perselisihan. Cukuplah Allah menjadi saksi atas hal tersebut dan menjadi penghitung amal perbuatan manusia.

500

Laki-laki mempunyai bagian dari harta yang ditinggalkan oleh ibu-bapak dan kerabatnya, seperti saudara dan paman setelah mereka meninggal dunia, baik sedikit maupun banyak. Dan wanita juga mempunyai bagian dari harta yang mereka tinggalkan. Ini berbeda dengan apa yang berlaku di masa jahiliah yang tidak memberikan hak waris kepada wanita dan anak-anak. Bagian (warisan) ini adalah hak yang diterangkan dan ditentukan kadarnya oleh Allah -Ta'ālā-.

501

Apabila pembagian harta warisan itu dihadiri oleh orang-orang yang tidak mempunyai hak waris dari kalangan kerabat, anak-anak yatim maupun orang-orang miskin, maka berikanlah kepada mereka -sebatas anjuran- sebagian dari harta warisan tersebut menurut kerelaan hati kalian sebelum harta warisan itu dibagi-bagi. Karena mereka sangat berharap untuk mendapatkannya, sedangkan kalian mendapatkannya tanpa bersusah payah. Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada mereka, tanpa menyisipkan kata-kata yang buruk.

502

Dan hendaklah merasa takut orang-orang yang sekiranya mereka mati dan meninggalkan anak-anak yang masih kecil lagi lemah serta dikhawatirkan akan terlantar. Maka seharusnya mereka bertakwa kepada Allah dalam mengurus anak-anak yatim yang berada di bawah perwaliannya dengan tidak menzalimi mereka, agar setelah mereka mati, Allah menyediakan orang yang mau berbuat baik kepada anak-anak mereka sebagaimana mereka berbuat baik kepada anak-anak yatim tersebut. Dan seharusnya mereka berbuat baik terhadap hak anak-anak dari orang yang mereka hadiri wasiatnya. Yaitu mengucapkan kata-kata yang tepat kepadanya agar ia tidak membuat wasiat yang menzalimi hak ahli warisnya setelah kematiannya, dan tidak menutup dirinya sendiri dari kebaikan dengan tidak membuat wasiat sama sekali.

503

Sesungguhnya orang-orang yang mengambil harta anak-anak yatim dan mengelolanya secara zalim dan semena-mena, mereka itu memasukkan api yang menyala-nyala ke dalam perut mereka, dan api itu akan membakar mereka di hari Kiamat.

504

Allah mewasiatkan dan memerintahkan kepada kalian perihal pembagian warisan kepada anak-anak kalian, bahwa warisan itu dibagikan kepada mereka dengan ketentuan anak laki-laki mendapatkan dua kali lipat bagian anak perempuan. Apabila si mayat (pewaris) meninggalkan anak-anak perempuan tanpa anak laki-laki, maka dua anak perempuan atau lebih mendapatkan dua pertiga dari warisan yang ditinggalkannya. Jika anak perempuannya satu orang saja, maka ia mendapatkan setengah dari warisan yang ditinggalkannya. Sedangkan ayah dan ibu si mayat masing-masing mendapatkan seperenam dari warisan yang ditinggalkannya jika si mayit mempunyai anak, baik laki-laki maupun perempuan. Namun bila si mayat tidak mempunyai anak dan tidak ada ahli waris lain selain ayah dan ibunya, maka si ibu mendapatkan sepertiga, dan sisa warisannya menjadi milik ayahnya. Apabila si mayat mempunyai dua orang saudara atau lebih, baik laki-laki maupun perempuan, baik saudara kandung maupun bukan, maka ibunya mendapatkan seperenam secara kadar pasti, dan sisanya menjadi milik sang ayah secara 'aṣabah (hak sisa dari jatah warisan). Sedangkan saudara-saudaranya tidak mendapatkan apa-apa. Pembagian warisan itu dilaksanakan setelah pelaksanaan wasiat yang diwasiatkan oleh si mayat. Namun dengan syarat wasiat itu tidak lebih dari sepertiga harta si mayat, dan setelah hutangnya dibayarkan. Allah -Ta'ālā- menjadikan pembagian harta warisan seperti itu karena kalian tidak tahu siapa di antara para orangtua dan anak-anak itu yang lebih bermanfaat bagi kalian di dunia dan di Akhirat. Karena boleh jadi si mayat berprasangka baik kepada salah satu ahli warisnya sehingga ia memberikan seluruh hartanya kepada orang tersebut; atau bisa jadi ia berprasangka buruk kepada salah satu ahli warisnya sehingga ia tidak memberinya warisan sedikit pun. Padahal kondisi yang sebenarnya bisa jadi sebaliknya. Yang mengetahui semua itu hanyalah Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Oleh karena itulah Allah membagi warisan secara rinci dan menjadikannya sebagai ketentuan yang wajib dijalankan oleh hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hamba-Nya, tidak ada sesuatu yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur makhluk-Nya.

505

Dan kalian -wahai para suami- berhak mendapatkan setengah dari warisan yang ditinggalkan istri-istri kalian, jika mereka tidak mempunyai anak, laki-laki maupun perempuan, baik dari kalian maupun mantan suaminya yang lain. Apabila mereka (istri-istri kalian) mempunyai anak, laki-laki maupun perempuan, maka kalian mendapatkan seperempat dari harta (warisan) yang mereka tinggalkan. Warisan itu dibagikan kepada kalian setelah wasiat mereka dilaksanakan dan hutang mereka dibayarkan. Sedangkan para istri mendapatkan seperempat dari warisan yang kalian tinggalkan -wahai para suami- jika kalian tidak mempunyai anak, baik laki-laki maupun perempuan, baik dari mereka maupun dari istri yang lain. Jika kalian (para suami) mempunyai anak, laki-laki maupun perempuan, mereka (para istri) mendapatkan seperdelapan dari warisan yang kalian tinggalkan. Warisan itu dibagikan kepada mereka setelah wasiat kalian dilaksanakan dan hutang dilunasi. Apabila seorang laki-laki atau wanita meninggal dunia tanpa meninggalkan orangtua maupun anak, tetapi ia mempunyai saudara laki-laki seibu atau saudari perempuan seibu, maka masing-masing dari saudara laki-laki seibu atau saudari perempuan seibu itu mendapatkan seperenam sebagai bagian yang telah ditentukan. Apabila saudara laki-laki seibu atau saudari perempuan seibu itu lebih dari satu orang, maka mereka semua (bersama-sama) mendapatkan sepertiga sebagai bagian yang telah ditentukan. Mereka bersekutu dalam sepertiga bagian tersebut dengan hak yang sama tanpa membedakan laki-laki dan perempuan. Dan mereka mendapatkan bagian tersebut setelah wasiat si mayat dilaksanakan dan hutangnya lunas. Namun dengan syarat wasiatnya tidak merugikan ahli warisnya. Misalnya wasiat yang besarnya lebih dari sepertiga hartanya. Ketentuan hukum yang terkandung di dalam ayat ini adalah wasiat dari Allah yang diberikan dan diwajibkan kepada kalian. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang baik bagi hamba-hamba-Nya di dunia dan Akhirat, dan Maha Penyantun, tidak tergesa-gesa menjatuhkan hukuman bagi pelaku maksiat.

506

Ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan anak-anak yatim dan lain-lain tersebut di atas merupakan syariat Allah yang ditetapkan bagi hamba-hamba-Nya untuk mereka laksanakan. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai, dan mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, tidak akan mati. Balasan dari Rabb itu adalah keberuntungan besar yang tidak tertandingi oleh keberuntungan manapun.

507

Barangsiapa durhaka kepada Allah dan rasul-Nya dengan mengabaikan hukum-hukum-Nya, tidak mau melaksanakannya, atau meragukannya dan melanggar batas-batas yang ditetapkan di dalam syariat-Nya, Allah akan memasukkannya ke dalam Neraka untuk tinggal di dalamnya dan menerima azab yang menghinakan.

508

Wanita-wanita yang berbuat zina di antara kalian, baik muḥṣan (pernah menikah) maupun gairu muḥṣan (belum pernah menikah), maka hadirkanlah empat orang muslim laki-laki yang adil sebagai saksi. Jika mereka bersaksi bahwa wanita-wanita itu benar-benar berbuat zina, maka tahanlah mereka di dalam rumah sebagai hukuman bagi mereka sampai ajal menjemput mereka, atau Allah memberikan jalan lain bagi mereka. Kemudian Allah menjelaskan jalan (yang lain) itu kepada mereka setelah itu, yaitu Allah menetapkan hukuman cambuk sebanyak seratus kali bagi seorang gadis yang berbuat zina dan diasingkan selama satu tahun, dan hukuman rajam bagi wanita muḥṣan (pernah menikah) yang berbuat zina.

509

Dan dua orang laki-laki yang berbuat zina, baik muḥṣan (pernah menikah) maupun gairu muḥṣan (belum pernah menikah), maka hukumlah mereka dengan lisan dan tangan. Yaitu dengan ucapan dan tindakan yang bernada merendahkan dan mengecam. Jika keduanya berhenti dari perbuatan buruk mereka dan berubah menjadi baik, maka berpalinglah dari hukuman mereka tersebut. Karena orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak berdosa. Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan Maha Penyayang kepada mereka. Hukuman semacam itu berlaku pada masa-masa awal saja. Kemudian mansukh (tidak berlaku lagi) diganti dengan hukuman cambuk dan pengasingan bagi yang belum menikah (gairu muḥṣan), dan hukuman rajam bagi yang pernah menikah (muḥṣan).

510

Sesungguhnya Allah hanya menerima taubat dari orang-orang yang berbuat dosa dan maksiat karena ketidaktahuan mereka akan akibat dan dampak buruknya. Ini adalah kondisi yang ada pada diri semua orang yang berbuat dosa, baik sengaja maupun tidak sengaja. Kemudian mereka kembali ke jalan Rabb mereka sebelum ajal menjemput mereka. Mereka itulah yang akan diterima taubatnya oleh Allah dan diampuni kesalahannya. Dan Allah Maha Mengetahui keadaan makhluk-Nya lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan takdir dan syariat-Nya.

511

Dan Allah tidak akan menerima taubatnya orang-orang yang mempertahankan kemaksiatannya dan tidak mau bertaubat darinya hingga menghadapi sakratul maut. Dan baru ketika itu ia berkata, “Sungguh, sekarang ini aku bertaubat dari perbuatan maksiat.” Dan Allah juga tidak akan menerima taubat orang-orang yang mati dengan membawa kekafiran. Orang-orang yang gigih mempertahankan kemaksiatan dan orang-orang yang mati dengan membawa kekafiran; Kami akan menyiapkan azab yang pedih bagi mereka.

512

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Kalian tidak boleh mewarisi istri-istri (yang ditinggal mati oleh) bapak-bapak kalian sebagaimana kalian mewarisi hartanya. Kalian tidak boleh menikahi mereka, atau menikahkan mereka dengan orang yang kalian kehendaki, atau melarang mereka menikah. Dan kalian juga tidak boleh menahan istri-istri kalian yang tidak kalian sukai dengan tujuan menyengsarakan mereka, supaya mereka terpaksa merelakan sebagian dari apa yang telah kalian berikan kepada mereka, baik mahar maupun lainnya. Kecuali bila mereka melakukan perbuatan keji secara nyata, seperti berbuat zina. Apabila mereka melakukan perbuatan semacam itu, maka kalian boleh menahan mereka dan mendesak mereka sampai bersedia memberikan sebagian dari apa yang kalian berikan kepada mereka. Pergaulilah istri-istri kalian dengan baik, tidak menyakiti mereka, dan berbuat baiklah kepada mereka. Jika kalian tidak menyukai mereka karena sesuatu hal yang sifatnya duniawi, maka bersabarlah terhadap mereka. Karena boleh jadi di balik sesuatu yang tidak kalian sukai itu, Allah menjadikan banyak kebaikan di dalam kehidupan dunia dan Akhirat.

513

Dan jika kalian -wahai para suami- ingin menceraikan istri kalian dan menggantinya dengan yang lain, tidak ada dosa bagi kalian. Dan apabila kalian telah memberikan harta yang banyak sebagai mahar bagi istri kalian yang hendak kalian ceraikan itu, maka kalian tidak boleh mengambilnya kembali sedikit pun, karena mengambil kembali harta yang telah kalian berikan kepada istri kalian itu merupakan suatu kesewenang-wenangan dan dosa yang nyata.

514

Bagaimana mungkin kalian mengambil kembali mahar yang telah kalian berikan kepada istri kalian setelah apa yang terjadi di antara kalian. Seperti hubungan suami-isteri, cinta kasih, saling menikmati, dan mengetahui rahasia masing-masing. Sesungguhnya keinginan untuk mendapatkan harta yang ada di tangan istri setelah semua itu adalah sesuatu yang buruk dan menjijikkan. Sementara istri kalian telah mengambil perjanjian yang sangat kuat dari kalian, yaitu dirinya menjadi halal bagi kalian dengan kalimat Allah -Ta'ālā- dan syari’at-Nya.

515

Dan janganlah kalian menikahi wanita-wanita yang telah dinikahi oleh bapak-bapak kalian. Karena hal itu diharamkan bagi kalian. Kecuali apa yang sudah berlalu di masa jahiliah, maka tidak ada hukuman atas hal tersebut. Hal itu disebabkan karena tindakan anak menikahi istri-istri bapaknya merupakan sesuatu yang sangat buruk. Tindakan itu dapat mengundang murka Allah bagi pelakunya dan merupakan jalan yang sangat buruk bagi orang yang memilihnya.

516

Allah mengharamkan bagi kalian menikahi ibu-ibu kalian berikut silsilah di atasnya; yakni nenek, buyut, baik dari pihak bapak maupun ibu; anak-anak perempuan kalian berikut silsilah di bawahnya; yakni, cucu perempuan dan cicit perempuan; begitu juga dengan cucu perempuan dari anak laki-laki kalian berikut silsilah di bawahnya; saudari-saudari kalian yang sekandung, seayah atau seibu; bibi-bibi kalian dari pihak bapak, begitu juga dengan bibi-bibi bapak kalian; dan bibi-bibi ibu kalian dari pihak bapaknya berikut silsilah di atasnya; bibi-bibi kalian dari pihak ibu, begitu juga dengan bibi-bibi dari bapak kalian dan ibu kalian dari pihak ibunya berikut silsilah di atasnya; anak perempuan dari saudara laki-laki kalian dan anak perempuan dari saudari kalian berikut silsilah anak-anaknya ke bawah; ibu-ibu yang menyusui kalian, saudari-saudari sepersusuan kalian, ibu-ibu (mertua) dari istri-istri kalian yang telah kalian campuri maupun yang belum kalian campuri; anak-anak perempuan dari istri-istri kalian dari suami yang lain (anak tiri) yang -pada umumnya- tumbuh dan besar di rumah kalian maupun tidak di rumah kalian, jika kalian sudah bercampur dengan istri-istri kalian tersebut, namun bila kalian belum bercampur dengan istri-istri kalian itu, maka kalian boleh menikahi anak-anak perempuan mereka itu. Dan juga diharamkan bagi kalian menikahi istri-istri dari anak-anak lelaki kandung kalian, meskipun mereka belum mencampurinya. Ketentuan hukum ini juga berlaku pada istri-istri dari anak-anak lelaki kalian dari jalur persusuan. Dan kalian juga diharamkan menggabungkan antara dua wanita bersaudara, baik dari jalur nasab maupun persusuan, kecuali apa yang sudah berlalu di masa jahiliah, karena Allah telah memaafkannya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya lagi Maha Penyayang kepada mereka. Dan di dalam sunah Nabi disebutkan bahwa seorang laki-laki juga diharamkan menggabungkan antara seorang wanita dengan bibinya dari pihak bapak maupun ibu.

517

Dan diharamkan bagi kalian menikahi wanita-wanita yang bersuami, kecuali wanita-wanita yang kalian miliki karena menjadi tawanan perang di medan jihad fi sabilillah, maka kalian boleh menggauli mereka setelah kalian mengetahui kebersihan rahim mereka dengan (menunggu) satu kali haid. Allah menetapkan hal itu bagi kalian secara wajib. Dan Allah menghalalkan wanita-wanita selain itu (untuk dinikahi) bilamana kalian menggunakan harta untuk menjaga kehormatan kalian dan melindungi kesuciannya dengan cara yang halal, bukan dengan tujuan berbuat zina. Kemudian wanita mana pun yang kalian nikmati melalui pernikahan, maka berikanlah maharnya yang Allah tetapkan sebagai kewajiban kalian. Namun tidak ada dosa bagi kalian, jika kalian saling merelakan setelah mahar yang wajib tersebut ditetapkan dengan memberikan tambahan atas mahar tersebut atau mengurangi sebagian dari mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui makhluk-Nya, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam pengaturan-Nya dan penetapan syariat-Nya.

518

Barangsiapa di antara kalian -wahai para lelaki merdeka- yang tidak mampu menikahi wanita-wanita merdeka karena minimnya harta yang dimiliki, ia boleh menikahi budak-budak wanita milik orang lain. Dengan syarat apabila secara lahiriah mereka terlihat sebagai wanita-wanita beriman. Sedangkan Allah Maha Mengetahui hakikat iman dan kondisi batin mereka. Sementara kalian dan mereka (budak-budak wanita) itu memiliki kesamaan dalam hal agama dan kemanusiaan. Maka janganlah kalian merasa enggan untuk menikahi mereka. Nikahilah mereka dengan seizin tuan-tuan pemilik mereka, dan berikanlah mahar mereka tanpa mengurangi atau menunda-nunda. Ini jika mereka (budak-budak wanita) tersebut merupakan wanita-wanita yang pandai menjaga kehormatan mereka, bukan wanita-wanita yang berzina secara terang-terangan, dan bukan wanita-wanita simpanan untuk diajak berzina secara sembunyi-sembunyi. Apabila budak-budak wanita itu telah menikah, kemudian mereka berbuat zina, maka hukumannya setengah dari hukuman wanita-wanita merdeka. Yaitu lima puluh kali cambuk, dan tidak ada hukuman rajam bagi mereka. Berbeda dengan (hukuman bagi) wanita-wanita merdeka yang berbuat zina. Ketentuan diperbolehkannya menikah dengan budak-budak wanita yang beriman dan pandai menjaga kehormatannya itu adalah rukhsah (keringanan) bagi orang yang khawatir dirinya terjerumus ke dalam perbuatan zina dan tidak mampu menikah dengan wanita-wanita merdeka. Namun bersabar (menahan diri) untuk tidak menikah dengan budak-budak wanita itu lebih baik. Karena hal itu dapat menghindarkan munculnya anak-anak berstatus budak. Dan Allah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat lagi Maha Penyayang kepada mereka. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya ialah Dia menganjurkan mereka menikah dengan budak-budak wanita tatkala mereka tidak mampu menikah dengan wanita-wanita merdeka, sementara mereka khawatir terjerumus ke dalam perbuatan zina (bila mereka tidak segera menikah).

519

Dengan penetapan syariat ini Allah -Subḥānahu- hendak menjelaskan kepada kalian rambu-rambu syariat dan agama-Nya yang akan menjamin kemaslahatan kalian di dunia dan Akhirat. Dan Allah hendak membimbing kalian ke jalan nabi-nabi sebelum kalian dalam hal penetapan halal dan haram, serta perilaku mereka yang mulia dan perjalanan hidup mereka yang terpuji agar kalian meneladaninya. Allah juga hendak membawa kalian meninggalkan kemaksiatan menuju ketaatan kepada-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya sehingga menganjurkannya kepada mereka, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur urusan hamba-hamba-Nya.

520

Allah hendak menerima taubat kalian dan mengampuni kesalahan-kesalahan kalian. Sedangkan orang-orang yang mengikuti segala kecenderungan syahwat mereka dan memperturutkan hawa nafsu, mereka ingin menjauhkan kalian dari jalan yang lurus dengan sejauh-jauhnya.

521

Allah hendak meringankan syariat yang Dia tetapkan bagi kalian. Maka Dia tidak membebani kalian dengan sesuatu di luar kemampuan kalian. Karena Dia mengetahui kelemahan manusia, baik dalam jasad maupun akhlaknya.

522

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, janganlah kalian mengambil harta orang lain secara batil (ilegal). Seperti merampas, mencuri, suap-menyuap, dan lain-lain. Kecuali harta itu menjadi barang dagangan; berlandaskan kerelaan antara pihak yang berakad. Harta semacam itulah yang halal kalian makan dan belanjakan. Dan janganlah kalian membunuh orang lain, bunuh diri, dan menjerumuskan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap kalian. Salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada kalian ialah Dia mengharamkan darah, harta, dan kehormatan kalian.

523

Barangsiapa yang melakukan hal yang dilarang itu, kemudian ia memakan harta orang lain atau melanggar haknya dengan cara membunuhnya dan sebagainya, sedangkan ia mengetahui (hukumnya) serta semena-mena, bukan karena tidak tahu atau lupa, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Neraka yang sangat besar kelak pada اari Kiamat. Ia akan menahan panasnya dan menderita akibat siksaannya. Dan hal itu sangatlah mudah bagi Allah. Karena Dia Mahakuasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi kehendak-Nya.

524

Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- menjauhi dosa-dosa besar, seperti menyekutukan Allah (syirik), durhaka kepada orangtua, membunuh manusia, dan memakan riba, maka Kami akan mengampuni dosa-dosa kecil yang kalian lakukan dengan meleburnya dan menghapusnya, dan Kami akan memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu Surga.

525

Janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- menginginkan kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian dari kalian atas sebagian yang lain, supaya tidak timbul rasa benci dan iri hati. Maka tidak sepatutnya kaum wanita berharap mendapatkan sesuatu yang hanya Allah berikan kepada kaum laki-laki. Karena setiap kelompok memiliki balasan yang sesuai. Mintalah kepada Allah untuk menambahkan karunianya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia memberikan kepada setiap kelompok apa yang sesuai dengannya.

526

Dan kepada setiap orang di antara kalian Kami berikan 'aṣabah yang akan mewarisi harta warisan yang ditinggalkan oleh bapak-ibu dan karib kerabat. Dan berikanlah bagian warisan yang menjadi hak orang-orang yang telah menjalin ikatan sumpah yang kuat dengan kalian untuk bersekutu dan tolong-menolong. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Salah satu kesaksian Allah ialah Dia menyaksikan sumpah-sumpah serta perjanjian-perjanjian yang kalian buat itu. Namun ketentuan tentang hubungan saling mewarisi berdasarkan persekutuan itu berlaku pada masa awal Islam saja, kemudian dihapus.

527

Para suami adalah pemimpin bagi para istri. Mereka mengurus berbagai keperluan para istri, karena Allah memberikan kelebihan kepada para suami atas para istri; jugakarena Allah mewajibkan mereka memberikan nafkah kepada para istri dan memimpin mereka. Wanita-wanita yang saleh senantiasa taat kepada Rabb mereka, patuh kepada suami-suami mereka, dan menjaga hak-hak suami-suami mereka di saat mereka tidak ada di rumah berkat bimbingan yang Allah berikan kepada mereka. Dan wanita-wanita yang kalian khawatirkan keengganan mereka untuk patuh kepada suami-suami mereka, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, maka mulailah -wahai para suami- dengan mengingatkan mereka agar mereka takut kepada Allah. Jika mereka tidak menghiraukannya, maka jauhilah mereka di tempat tidur dengan membalikkan badan dan tidak berhubungan badan dengan mereka. Jika mereka tetap tidak menghiraukannya, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka kembali patuh kepada kalian, maka janganlah kalian berbuat semena-mena maupun memarahi mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi dari segala sesuatu, lagi Mahabesar dalam Żat dan sifat-sifat-Nya, maka takutlah kalian kepada-Nya.

528

Jika kalian -wahai para wali pasangan suami-istri- merasa khawatir bahwa persengketaan yang terjadi di antara keduanya bisa berujung pada permusuhan dan pertentangan, kirimkanlah seorang laki-laki yang adil dari keluarga si suami dan seorang laki-laki yang adil dari keluarga si istri, agar kedua orang itu memutuskan sesuatu yang terbaik bagi pasangan suami-istri tersebut, baik berupa perceraian maupun kerukunan di antara keduanya. Namun kerukunan lebih disukai dan lebih diutamakan. Jika kedua utusan itu menginginkan kerukunan dan memilih jalan yang terbaik, niscaya Allah akan merukunkan pasangan suami-istri tersebut dan menghilangkan perselisihan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, tidak ada sesuatu pun yang tidak diketahui-Nya dari hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka.

529

Sembahlah Allah saja dengan cara tunduk kepada-Nya, dan jangan menyembah selain Dia. Berbuat baiklah kepada kedua orangtua dengan memuliakan dan berbakti kepada keduanya. Berbuat baiklah kepada karib kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Berbuat baiklah kepada tetangga yang memiliki hubungan kekerabatan dan tetangga yang tidak memiliki hubungan kekerabatan. Berbuat baiklah kepada sahabat yang menemani kalian. Berbuat baiklah kepada musafir yang kehabisan bekal di perjalanan. Dan berbuat baiklah kepada hamba-hamba sahaya kalian. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang suka membanggakan dirinya sendiri, sombong kepada sesama, dan gemar menyanjung dirinya sendiri secara angkuh di hadapan manusia.

530

Allah tidak menyukai orang-orang yang enggan menjalankan kewajibannya untuk menginfakkan sebagian rezeki yang Dia berikan kepada mereka, dan menyuruh orang lain untuk berbuat demikian melalui ucapan dan perbuatan mereka, serta menyembunyikan karunia yang Allah berikan kepada mereka, baik berupa rezeki, ilmu, maupun lainnya, sehingga mereka tidak mau menunjukkan perkara yang benar kepada manusia, tetapi justru menyembunyikannya dan menunjukkan perkara yang batil. Itu adalah perilaku orang-orang kafir. Dan Kami telah menyiapkan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir.

531

Kami juga menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang yang menginfakkan hartanya dengan tujuan supaya dilihat dan dipuji oleh manusia, tidak beriman kepada Allah dan tidak percaya akan adanya hari Kiamat. Yang membuat mereka tersesat tidak lain hanyalah kegemaran mereka mengikuti setan. Barangsiapa yang berteman dan bersahabat dengan setan, maka setan adalah seburuk-buruk sahabat.

532

Apa salahnya jika mereka beriman dengan sungguh-sungguh kepada Allah dan hari Kiamat, dan menginfakkan harta mereka di jalan Allah secara tulus dan ikhlas? Bahkan seluruh kebaikan ada di dalam hal itu. Allah Maha Mengetahui mereka, tidak ada satu pun kondisi mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan masing-masing.

533

Sesungguhnya Allah Mahaadil. Dia tidak akan menzalimi hamba-hamba-Nya sedikit-pun. Dia tidak akan mengurangi kebajikan mereka walau sekecil semut, dan tidak akan menambah keburukan mereka sedikit pun. Apabila kebajikannya sebesar partikel terkeci;, maka Dia akan melipat gandakan ganjarannya berkat kemurahan-Nya. Dan di samping ganjaran yang berlipat ganda itu Dia akan memberikan pahala yang sangat besar dari sisi-Nya.

534

Bagaimana kondisinya kelak di hari Kiamat ketika Kami mendatangkan nabi tiap-tiap umat sebagai saksi atas amal perbuatan mereka, dan Kami mendatangkanmu -wahai Rasul- sebagai saksi atas umatmu?

535

Pada hari yang agung itu, orang-orang yang ingkar kepada Allah dan durhaka kepada para rasul-Nya berangan-angan sekiranya mereka berubah menjadi debu sehingga status mereka sama dengan tanah. Dan mereka tidak dapat menyembunyikan dari Allah sesuatu pun dari apa yang telah mereka perbuat. Karena Allah akan mengunci mati mulut mereka sehingga tidak bisa berbicara dan Dia akan mengizinkan anggota-anggota tubuhnya untuk memberi kesaksian atas amal perbuatan mereka.

536

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Janganlah kalian mendirikan salat sementara kalian dalam kondisi mabuk sampai kalian sadar dan bisa membedakan ucapan kalian. Ini sebelum ada larangan mengonsumsi khamar secara mutlak. Dan janganlah kalian mendirikan salat ketika kalian dalam kondisi junub, dan janganlah kalian masuk ke dalam masjid dalam kondisi tersebut kecuali sekedar melintas dan tidak berdiam diri sampai kalian mandi. Apabila kalian menderita sakit yang tidak memungkinkan untuk menggunakan air, atau kalian sedang bepergian, atau kalian berhadas (kecil), atau berhubungan badan dengan istri-istri kalian kemudian kalian tidak menemukan air, maka carilah debu yang suci, kemudian usaplah wajah dan kedua tangan kalian dengan debu tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf atas keteledoran kalian dan Maha Pengampun bagi kalian.

537

Tidakkah kamu -wahai Rasul- mengetahui perihal orang-orang Yahudi yang Allah beri karunia bagian dari ilmu melalui kitab suci Taurat. Tetapi mereka menukar petunjuk itu dengan kesesatan dan berambisi untuk menyesatkan kalian -wahai orang-orang mukmin- dari jalan lurus yang dibawa oleh Rasul, supaya kalian mengikuti jalan yang menyimpang.

538

Allah -'azza wa jalla- lebih tahu dari kalian -wahai orang-orang mukmin- tentang siapa musuh-musuh kalian. Maka Allah memberitahu kalian tentang jati diri mereka dan menjelaskan bagaimana permusuhan mereka terhadap kalian. Cukuplah Allah sebagai Pelindung yang akan melindungi kalian dari kekuatan mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Penolong yang akan menjaga kalian dari tipu daya serta kejahatan mereka.

539

Di antara orang-orang Yahudi terdapat orang-orang jahat yang mengubah firman Allah yang diturunkan-Nya kepada mereka. Mereka menakwilkannya dengan takwilan yang tidak sesuai dengan apa yang Allah turunkan. Dan ketika Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menyuruh mereka melakukan sesuatu, mereka menjawab, “Kami mendengar ucapanmu, tetapi kami membangkang perintahmu.” Dan mereka berkata, “Dengarkanlah apa yang kami katakan, semoga kamu tidak mendengar.” Dan dengan kata-kata, “rā'inā" mereka ingin memberikan kesan bahwa mereka bermaksud mengatakan, “Perhatikanlah kami dengan pendengaranmu”. Padahal sesungguhnya mereka bermaksud mengatakan ar-ru'ūnah (sangat bodoh). Mereka memutar lidah mereka dengan kata-kata itu. Mereka bermaksud menyumpahi Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan menistakan agama (Islam). Seandainya mereka mengatakan, “Kami mendengar ucapanmu dan mematuhi perintahmu”, bukan mengatakan, “Kami mendengar ucapanmu tetapi kami membangkang perintahmu”, dan mengatakan, “Dengarkanlah” bukan mengatakan, “Dengarkanlah. Semoga kamu tidak mendengar”, dan mengatakan, “intaẓirnā” (perlahanlah) sampai kami memahami perkataanmu, bukan mengatakan, “rā'inā”, niscaya hal itu akan lebih baik bagi mereka daripada ucapan mereka yang pertama, dan lebih adil dari itu, karena hal itu berarti menunjukkan sopan santun dan sikap yang pantas kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Akan tetapi Allah telah mengutuk dan menjauhkan mereka dari rahmat-Nya disebabkan oleh kekafiran mereka, sehingga tidak memiliki iman yang bermanfaat bagi mereka.

540

Wahai orang-orang yang diberi kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani! Berimanlah kalian kepada apa yang Kami turunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Yaitu kitab suci yang datang seraya membenarkan kitab Taurat dan Injil yang ada di tangan kalian, sebelum Kami menghapus indra-indra yang ada di wajah kalian dan menjadikannya di belakang. Atau sebelum Kami menjauhkan mereka dari rahmat Allah, sebagaimana Kami telah menjauhkan orang-orang yang melanggar larangan berburu ikan di hari Sabtu dari rahmat tersebut, kemudian Allah merubah wujud mereka menjadi kera. Perintah dan ketentuan Allah -Ta'ālā- pasti terlaksana, tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

541

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya. Dan Dia akan mengampuni dosa-dosa lain selain syirik bagi orang yang Dia kehendaki berdasarkan kemurahan-Nya, atau menyiksa orang yang Dia kehendaki karena dosa-dosa tersebut sesuai dengan kadar dosa yang telah diperbuatnya berdasarkan keadilan-Nya. Barangsiapa yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, ia telah membuat dosa besar yang tidak terampuni bila orang itu mati dalam kondisi tersebut.

542

Tidakkah kamu -wahai Rasul- mengetahui perihal orang-orang yang gemar memuji (menganggap suci) diri mereka sendiri dan amal perbuatan mereka? Padahal hanya Allah yang berhak memuji hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki, karena Dia Maha Mengetahui rahasia-rahasia hati. Dan Dia tidak akan mengurangi pahala amal perbuatan mereka sedikit pun, meski sebesar serat yang ada di biji kurma.

543

Lihatlah -wahai Rasul- bagaimana mereka membuat kebohongan atas nama Allah dengan memuji (menganggap suci) diri mereka sendiri! Dan cukuplah hal itu menjadi dosa yang menunjukkan kesesatan mereka.

544

Tidakkah kamu -wahai Rasul- mengetahui dan merasa heran terhadap ulah orang-orang Yahudi yang telah Allah beri karunia sebagian dari ilmu pengetahuan, tetapi mereka justru percaya kepada segala sesembahan selain Allah, dan secara basa-basi berkata kepada orang-orang musyrik, “Sesungguhnya mereka itu lebih benar jalannya daripada sahabat-sahabat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.”

545

Orang-orang (Yahudi) yang memiliki keyakinan yang rusak itu adalah orang-orang yang dijauhkan oleh Allah dari rahmat-Nya. Dan barangsiapa yang dijauhkan oleh Allah dari rahmat-Nya, maka kamu tidak akan menemukan seorang penolong yang dapat melindunginya.

546

Mereka (Yahudi) tidak mendapatkan bagian dari kerajaan. Sekiranya mereka mendapatkan bagian dari kerajaan, niscaya mereka tidak akan memberikan sebagian darinya kepada siapa pun, walau hanya sebesar titik hitam yang ada di punggung biji kurma.

547

Justru mereka (Yahudi) iri hati kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan sahabat-sahabatnya atas apa yang Allah berikan kepada mereka yang berupa kenabian, keimanan, dan kekuasaan di muka bumi. Mengapa kalangan Yahudi iri hati kepada mereka (Muhammad beserta para sahabatnya)? Sedangkan Kami telah memberikan kepada keturunan Ibrahim kitab suci yang diturunkan, dan wahyu yang Kami turunkan kepada mereka di luar kitab suci, serta kerajaan yang luas.

548

Di antara orang-orang ahli Kitab ada orang-orang yang beriman kepada apa yang Allah turunkan kepada Ibrahim -‘Alaihissalām- dan nabi-nabi dari keturunannya. Dan di antara mereka ada orang-orang berpaling dari beriman kepadanya. Itulah sikap mereka terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dan Neraka adalah azab yang setimpal bagi orang-orang ahli Kitab yang mengingkarinya.

549

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami kelak pada hari Kiamat akan Kami masukkan ke dalam api Neraka yang akan meliputi mereka. Setiap kali api Neraka itu membakar kulit mereka, Kami ganti kulit yang hangus itu dengan kulit yang baru agar mereka terus-menerus merasakan azab tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, tidak ada yang mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam semua hal yang Dia urus dan Dia tetapkan.

550

Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti rasul-Nya, dan mengerjakan amal saleh kelak pada hari Kiamat akan Kami masukkan ke dalam Surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai, dan mereka akan menetap di dalamnya untuk selama-lamanya. Di dalam Surga itu mereka memiliki istri-istri yang suci dari semua kotoran. Dan Kami akan memasukkan mereka ke dalam naungan yang rindang dan lebat, yang tidak panas dan tidak dingin.

551

Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menunaikan amanat kepada pemiliknya. Dan Dia menyuruh kalian, apabila kalian memutuskan perkara di antara manusia dalam semua urusan mereka, maka putuskanlah perkara mereka dengan adil, jangan memihak atau zalim dalam memutuskan. Sesungguhnya Allah mengingatkan dan memberi bimbingan yang sebaik-baiknya ke arahnya (menjaga amanat) dalam setiap kondisi kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Melihat perbuatan-perbuatan kalian.

552

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul-Nya dengan menjalankan apa yang Dia perintahkan dan menjauhi apa yang Dia larang, dan taatlah kalian kepada para pemimpin kalian sepanjang mereka tidak menyuruh kalian berbuat maksiat. Apabila kalian berselisih paham tentang sesuatu, kembalilah kepada kitabullah dan sunah nabi-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- terkait masalah itu, jikalau kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhir. Sikap kembali kepada kitab suci dan sunah itu lebih baik bagi kalian daripada mempertahankan perselisihan itu dan mengandalkan pendapat akal, serta lebih baik akibatnya bagimu.

553

Tidakkah kamu -wahai Rasul- melihat pertentangan yang ditunjukkan oleh orang-orang munafik dari kalangan Yahudi yang bohong dan mengaku beriman kepada kitab suci yang diturunkan kepadamu dan kitab suci yang diturunkan kepada rasul-rasul sebelummu, mereka itu ingin mencari ketentuan hukum, saat mereka berselisih paham di luar syariat Allah, yakni putusan-putusan hukum yang dibuat oleh manusia. Padahal mereka diperintahkan ingkar kepadanya. Dan setan ingin menjauhkan mereka dari kebenaran dengan sejauh-jauhnya, sehingga mereka tidak bisa menemukan jalan yang benar.

554

Apabila orang-orang munafik itu diberitahu, “Marilah kembali kepada hukum yang Allah turunkan di dalam kitab suci-Nya, dan kembali kepada rasul agar dia memutuskan perselisihan yang terjadi di antara kalian,” kamu -wahai Rasul- melihat mereka benar-benar berpaling darimu dan mencari sumber hukum yang lain.

555

Lalu bagaimanakah keadaan orang-orang munafik apabila ditimpa beraneka musibah akibat dosa-dosa mereka, kemudian mereka datang kepadamu -wahai Rasul- untuk meminta maaf seraya bersumpah, “Demi Allah, kami mencari keputusan hukum dari pihak lain selain dirimu semata-mata untuk berbuat baik dan mendamaikan pihak-pihak yang berseteru" Padahal mereka berdusta tentang hal itu. Karena berbuat baik yang sebenarnya dilakukan dengan berhukum kepada syariat yang Allah tetapkan bagi hamba-hamba-Nya.

556

Mereka itu adalah orang-orang yang Allah ketahui isi hatinya yaitu berupa kemunafikan dan iktikad buruk. Maka tinggalkan -wahai Rasul- dan berpalinglah dari orang-orang tersebut. Dan jelaskanlah kepada mereka perihal ketentuan hukum Allah; dalam bentuk anjuran supaya tunduk kepada hukum Allah serta peringatan agar tidak berpaling darinya. Dan berikanlah nasihat yang mengena serta merasuk ke dalam jiwa mereka.

557

Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul melainkan supaya ia dipatuhi perintahnya dengan kehendak dan ketetapan Allah. Seandainya ketika mereka menganiaya diri mereka sendiri lantaran melakukan maksiat lantas datang menemuimu -wahai Rasul- di masa hidupmu seraya mengakui dan menyesali perbuatan mereka, bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, dan kamu pun memohonkan ampun kepada Allah, niscaya mereka akan mendapati bahwa Allah menerima taubat mereka dan menyayangi mereka.

558

Akan tetapi masalahnya tidak seperti anggapan orang-orang munafik itu. Kemudian Allah bersumpah demi Żat-Nya -'azza wa jalla- bahwa mereka tidak bisa menjadi orang-orang mukmin sejati sebelum mereka berhukum kepada Rasulullah di masa hidup beliau dan kepada syariatnya setelah beliau wafat dalam setiap perbedaan pendapat yang terjadi di antara mereka, kemudian mereka menerima keputusan hukum yang diberikan oleh Rasulullah dengan sukarela dan lapang dada, tidak merasa sempit dada dan ragu sedikit pun, dan berserah diri secara penuh serta tunduk dalam lahir dan batin mereka.

559

Dan sekiranya Kami perintahkan kepada mereka untuk saling bunuh satu sama lain, atau keluar dari kampung halaman mereka, niscaya hanya sebagian kecil saja dari mereka yang mau melakukannya. Maka hendaklah mereka memuji Allah -Ta'ālā- karena Dia tidak membebani mereka dengan sesuatu yang memberatkan mereka. Sekiranya mereka mau melakukan apa yang dinasihatkan kepada mereka, niscaya hal itu akan lebih baik bagi mereka daripada melawannya dan lebih menguatkan iman mereka. Dan niscaya Kami akan memberi mereka ganjaran yang besar dari sisi Kami. Dan Kami juga akan membimbing mereka ke jalan lurus yang akan mengantarkan mereka kepada Allah -Ta'ālā- dan surga-Nya.

560

Dan sekiranya Kami perintahkan kepada mereka untuk saling bunuh satu sama lain, atau keluar dari kampung halaman mereka, niscaya hanya sebagian kecil saja dari mereka yang mau melakukannya. Maka hendaklah mereka memuji Allah -Ta'ālā- karena Dia tidak membebani mereka dengan sesuatu yang memberatkan mereka. Sekiranya mereka mau melakukan apa yang dinasihatkan kepada mereka, niscaya hal itu akan lebih baik bagi mereka daripada melawannya dan lebih menguatkan iman mereka. Dan niscaya Kami akan memberi mereka ganjaran yang besar dari sisi Kami. Dan Kami juga akan membimbing mereka ke jalan lurus yang akan mengantarkan mereka kepada Allah -Ta'ālā- dan surga-Nya.

561

Dan sekiranya Kami perintahkan kepada mereka untuk saling bunuh satu sama lain, atau keluar dari kampung halaman mereka, niscaya hanya sebagian kecil saja dari mereka yang mau melakukannya. Maka hendaklah mereka memuji Allah -Ta'ālā- karena Dia tidak membebani mereka dengan sesuatu yang memberatkan mereka. Sekiranya mereka mau melakukan apa yang dinasihatkan kepada mereka, niscaya hal itu akan lebih baik bagi mereka daripada melawannya dan lebih menguatkan iman mereka. Dan niscaya Kami akan memberi mereka ganjaran yang besar dari sisi Kami. Dan Kami juga akan membimbing mereka ke jalan lurus yang akan mengantarkan mereka kepada Allah -Ta'ālā- dan surga-Nya.

562

Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul, maka ia akan bersama orang-orang yang dianugerahi Allah hak untuk masuk Surga. Yaitu para Nabi, para ṣiddīqīn yang memiliki keyakinan sempurna terhadap ajaran yang dibawa oleh rasul dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh, para syuhada yang gugur di jalan Allah (di medan jihad), dan orang-orang saleh yang memiliki amal perbuatan yang baik secara lahir dan batin. Sungguh mereka itulah teman-teman terbaik di dalam Surga.

563

Ganjaran tersebut merupakan anugerah dari Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dan cukuplah bagi Allah Yang Maha Mengetahui kondisi mereka dan akan memberikan balasan yang setimpal menurut amal perbuatannya masing-masing.

564

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, waspadalah terhadap musuh-musuh kalian dengan melakukan upaya-upaya persiapan untuk menghadapi serangan mereka. Keluarlah untuk menghadapi mereka sekelompok demi sekelompok. Atau keluarlah untuk menghadapi mereka secara serentak. Semuanya tergantung mana yang lebih menguntungkan bagi kalian dan merugikan musuh-musuh kalian.

565

Dan di antara kalian -wahai kaum mukminin- ada sekelompok orang yang menunda-nunda berangkat ke medan perang untuk melawan musuh-musuh kalian karena ketakutan mereka yang luar biasa. serta mengajak orang lain juga untuk menunda-nunda pergi ke medan jihad, yaitu kalangan munafik dan orang-orang yang lemah iman. Lalu apabila kalian terbunuh atau mengalami kekalahan, maka salah satu dari mereka mengatakan -untuk mengungkapkan kegembiraannya karena selamat dari hal tersebut-, “Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepadaku sehingga aku tidak pergi ke medan perang bersama mereka dan tidak mengalami apa yang menimpa mereka”.

566

Dan sungguh jika kalian -wahai kaum muslimin- mendapatkan karunia Allah berupa kemenangan atau harta rampasan perang, niscaya orang yang tidak pergi ke medan perang itu berkata seolah-olah ia bukan bagian dari kalian dan seakan-akan ia tidak berteman dan tidak kenal dengan kalian, “Seandainya aku bersama mereka di medan perang itu sehingga aku mendapatkan kemenangan besar seperti mereka.”

567

Maka seharusnya orang-orang yang beriman dengan sungguh-sungguh dan bersedia menukar kehidupan dunianya dengan kehidupan Akhirat berperang di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat Allah. Dan barangsiapa berperang di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat Allah kemudian gugur sebagai syahid atau berhasil mengalahkan musuhnya dan memenangkan peperangan, maka Allah akan memberinya ganjaran yang sangat besar, yaitu Surga dan rida Allah.

568

Apa yang menjadi penghalang kalian -wahai orang-orang mukmin- pergi berjihad di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat Allah dan menyelamatkan orang-orang yang tidak berdaya, baik laki-laki, wanita, maupun anak-anak yang memohon kepada Allah, “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari Makkah, karena warganya telah berbuat zalim yaitu menyekutukan Allah dan menindas hamba-hamba-Nya. Dan berilah kami seorang pemimpin dari sisi-Mu yang akan mengurus dan menjaga kami, serta seorang pelindung yang akan melindungi kami dari mara bahaya”.

569

Kaum mukminin yang tulus berperang di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat Allah. Sedangkan orang-orang kafir berperang di jalan sesembahan mereka, maka perangilah kawan-kawan setan itu. Karena apabila kalian memerangi mereka, niscaya kalian akan dapat mengalahkan mereka. Sebab, upaya setan itu sangat lemah sehingga tidak menimbulkan efek yang buruk bagi orang-orang yang bertawakal kepada Allah -Ta'ālā-.

570

Tidakkah kamu -wahai Rasul- melihat perilaku sebagian sahabatmu yang meminta agar mereka diperintahkan berjihad, lalu disampaikan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu dari perang, dirikanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Hal itu terjadi sebelum ada perintah berjihad. Kemudian setelah mereka hijrah ke Madinah dan Islam telah memiliki pertahanan yang kuat, lalu diwajibkan berperang, ternyata mereka merasa berat, sehingga sebagian dari mereka merasa takut kepada manusia sebagaimana mereka takut kepada Allah atau bahkan lebih takut lagi. Dan mereka berkata, “Ya Rabb kami, mengapa Engkau mewajibkan kami berperang? Mengapa tidak Engkau tunda sejenak sampai kami bisa menikmati (kesenangan) dunia?” Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Kesenangan dunia itu, seberapa pun banyaknya adalah sedikit dan sementara. Sedangkan Akhirat lebih baik bagi orang yang bertakwa kepada Allah -Ta'ālā-. Karena kenikmatan Akhirat itu abadi dan amal saleh mereka tidak akan dikurangi sedikit pun, walau sebesar serat yang ada di biji kurma”.

571

Kapan pun dan di mana pun kalian pasti akan dijemput maut apabila ajal kalian telah tiba, walaupun kalian berada di dalam istana yang kokoh dan jauh dari medan perang. Apabila orang-orang munafik itu mendapatkan sesuatu yang menyenangkan hati mereka, seperti anak dan rezeki yang banyak, mereka berkata, “Ini dari Allah.” Dan apabila mereka ditimpa kesulitan terkait anak atau rezeki, mereka menyalahkan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dan berkata, “Kesialan ini disebabkan oleh dirimu.” Katakanlah -wahai Rasul- untuk menjawab ucapan mereka itu, “Kesenangan dan kesusahan itu semua terjadi berdasarkan kada dan kadar Allah”. Lalu mengapa orang-orang yang mengeluarkan kata-kata tersebut nyaris tidak memahami apa yang kamu sampaikan kepada mereka?

572

Setiap kesenangan yang datang kepada kamu -wahai anak Adam- seperti rezeki dan anak adalah berasal dari Allah. Dia menganugerahkannya kepada kamu. Dan setiap kesialan yang menimpamu dalam urusan rezeki dan anakkamu itu sesungguhnya berasal dari diri kamu sendiri, yaitu akibat dari perbuatan maksiat (dosa-dosa) yang kamu lakukan. Dan sungguh Kami telah mengutusmu -wahai Nabi- sebagai utusan Allah yang menyampaikan risalah Rabbmu kepada seluruh umat manusia. Dan cukuplah Allah sebagai saksi atas kejujuranmu dalam menyampaikan risalah tersebut berdasarkan dalil-dalil dan bukti-bukti yang Dia berikan kepadamu.

573

Barangsiapa yang taat kepada rasul dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, berarti ia telah taat kepada Allah. Dan barangsiapa yang menolak taat kepadamu -wahai Rasul- janganlah kamu sedih karenanya. Karena Kami mengutusmu semata-mata untuk mengawasinya dan menjaga amal perbuatannya. Dan Kami-lah yang akan menghitung serta menghisab amal perbuatannya.

574

Orang-orang munafik akan berkata kepadamu dengan lidah mereka, “Kami akan mematuhi dan menjalankan perintahmu.” Kemudian setelah mereka pergi dari hadapanmu, sebagian dari mereka secara sembunyi-sembunyi merencanakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang mereka sampaikan kepadamu. Tetapi Allah Maha Mengetahui apa yang mereka rencanakan. Dan Dia akan membalas tipu daya mereka itu. Maka abaikanlah mereka, karena mereka tidak akan membahayakan dirimu sedikit pun. Serahkanlah urusanmu kepada Allah dan bersandarlah kepada-Nya. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung yang dapat kamu jadikan sebagai sandaran.

575

Mengapa orang-orang itu tidak mau merenungkan dan mengkaji Al-Qur`ān agar mereka dapat membuktikan bahwa di dalamnya tidak terdapat pertentangan dan kerancuan? Dan supaya mereka mengetahui kebenaran dari ajaran yang kamu bawa. Sekiranya Al-Qur`ān itu berasal dari selain Allah -Ta'ālā- niscaya mereka akan menemukan banyak kerancuan dalam ketentuan-ketentuan hukum yang ada di dalamnya dan banyak pertentangan dalam makna-makna yang terkandung di dalamnya.

576

Apabila orang-orang munafik itu mendengar sesuatu tentang orang-orang Islam, baik terkait dengan keamanan dan kebahagiaan mereka maupun terkait ketakutan dan kesedihan mereka, maka orang-orang munafik itu langsung menyebarluaskannya. Seandainya mereka mau mengembalikan masalah itu kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan kepada para cendekiawan serta ulama penasihat, niscaya para cendekiawan akan dapat menemukan penyelesaian yang seharusnya dilakukan terkait hal itu. Apakah harus disebarluaskan ataukah dirahasiakan? Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya terhadap kepada kalian -wahai orang-orang mukmin- niscaya kalian akan mengikuti bisikan setan, kecuali sebagian kecil dari kalian.

577

Maka berperanglah -wahai Rasul- di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat-Nya dan kamu tidak akan diminta bertanggung jawab atas perbuatan orang lain dan tidak akan diharuskan untuk itu. Karena kamu tidak diperintahkan selain mendorong dirimu sendiri ke medan perang. Lalu anjurkanlah dan doronglah orang-orang mukmin untuk pergi ke medan perang. Semoga dengan kepergianmu ke medan perang itu Allah akan meredam kekuatan orang-orang kafir. Dan Allah memiliki kekuatan yang lebih dahsyat serta hukuman yang lebih berat.

578

Barangsiapa yang memberikan bantuan kepada orang lain untuk melakukan kebajikan, ia akan mendapatkan bagian dari pahalanya. Dan barangsiapa yang memberikan bantuan kepada orang lain untuk melakukandosa, ia pun akan mendapatkan bagian dari dosanya. Allah Maha Menyaksikan semua yang dilakukan oleh manusia dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal. Maka barangsiapa yang menjadi perantara dalam upaya untuk menghasilkan kebaikan, dia akan mendapatkan bagian darinya. Dan barangsiapa yang menjadi perantara dalam upaya untuk menghasilkan keburukan, ia pun akan mendapatkan bagian darinya.

579

Apabila seseorang mengucapkan salam kepada kalian, jawablah salamnya dengan ucapan salam yang lebih baik dari salam yang diucapkannya kepada kalian. Atau jawablah dengan ucapan salam yang setara dengan apa yang diucapkannya. Tetapi menjawab ucapan salam dengan ucapan yang lebih baik tentu lebih utama. Sesungguhnya Allah mencatat amal perbuatan kalian dan akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya.

580

Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia, benar-benar akan mengumpulkan kalian dari awal sampai akhir di hari Kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya, untuk membalas amal perbuatan kalian. Dan tidak ada yang lebih benar ucapannya daripada Allah.

581

Ada apa dengan kalian, wahai orang-orang mukmin? Kalian terbelah menjadi dua golongan yang berselisih paham tentang cara memperlakukan orang-orang munafik. Satu golongan mengusulkan untuk memerangi mereka karena kekafiran mereka. Dan golongan yang lain mengusulkan untuk tidak memerangi mereka karena keimanan mereka. Mengapa kalian berselisih paham dalam menyikapi mereka? Sedangkan Allah telah mengembalikan status mereka kepada kekafiran dan kesesatan akibat perbuatan mereka. Apakah kalian hendak memberikan petunjuk kepada orang yang tidak mendapatkan bimbingan Allah menuju kebenaran?! Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, niscaya kalian tidak akan menemukan jalan untuk memberinya petunjuk.

582

Orang-orang munafik itu menginginkan agar kalian ingkar kepada kitab suci yang diturunkan kepada kalian sebagaimana mereka ingkar kepadanya, supaya kalian sama dengan mereka dalam hal kekafiran. Maka janganlah kalian menjadikan mereka sebagai teman-teman setia mengingat sikap permusuhan mereka kepada kalian, sampai mereka mau berhijrah di jalan Allah sebagai bukti keimanan mereka. Jika mereka menolak dan terus mempertahankan sikap mereka, maka tangkaplah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun kalian menemukan mereka. Dan janganlah kalian menjadikan mereka sebagai pemimpin yang mengurus kepentingan kalian, atau penolong yang membantu kalian dalam melawan musuh-musuh kalian.

583

Kecuali sebagian dari mereka yang datang kepada kaum yang memiliki perjanjian kuat untuk tidak berperang melawan kalian. Atau mereka yang datang kepada kalian dalam kondisi gelisah, sehingga mereka tidak memiliki keinginan untuk menyerang kalian atau menyerang kaum mereka. Seandainya Allah berkehendak memberi mereka kemampuan untuk mengalahkan kalian, niscaya Dia akan memberi kemampuan untuk mengalahkan kalian, kemudian mereka memerangi kalian. Maka terimalah anugerah Allah yang telah membebaskan kalian dari serangan mereka. Dan janganlah kalian mengusik mereka dengan tindakan pembunuhan atau penawanan. Kemudian apabila mereka menjauhi kalian sehingga tidak memerangi kalian dan tunduk kepada kalian seraya berdamai dan tidak memerangi kalian, maka Allah tidak memberi kalian jalan untuk membunuh atau menawan mereka.

584

Kalian -wahai orang-orang mukmin- akan menemukan golongan lain dari kalangan munafik yang memperlihatkan iman mereka kepada kalian untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dan memperlihatkan kekafiran mereka kepada kaum mereka yang kafir ketika kembali ke tempat mereka untuk berdamai dengan mereka. Setiap kali mereka diajak kepada kekafiran atau kemusyrikan, justru mereka semakin menjadi. Apabila orang-orang seperti itu tidak mau berhenti memerangi kalian, lalu tidak tunduk kepada kalian seraya berdamai dengan kalian maupun berhenti mengganggu kalian, maka tangkaplah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun kalian menemukan mereka. Untuk orang-orang semacam itu Kami berikan alasan yang jelas bagi kalian untuk menangkap dan membunuh mereka, karena kecurangan dan tipu daya mereka.

585

Orang mukmin tidak boleh membunuh mukmin lainnya kecuali terjadi secara tidak sengaja. Barangsiapa yang membunuh orang mukmin secara tidak sengaja, ia harus memerdekakan seorang budak yang mukmin sebagai kafarat atas perbuatannya. Dan kerabat si pembunuh yang menjadi ahli warisnya harus membayar diat yang diserahkan kepada ahli waris orang yang dibunuh. Kecuali bila mereka memaafkan, maka diat itu gugur. Jika orang yang dibunuh itu berasal dari kaum yang memerangi kalian tetapi ia seorang mukmin, maka si pembunuh wajib memerdekakan seorang budak yang beriman, dan tidak wajib membayar diat. Jika orang yang dibunuh itu tidak beriman tetapi berasal dari kaum yang memiliki perjanjian damai dengan kalian -seperti kafir zimi-, maka kerabat si pembunuh yang menjadi ahli warisnya wajib membayar diat kepada ahli waris orang yang dibunuh. Dan si pembunuh wajib memerdekakan budak yang beriman sebagai kafarat atas perbuatannya. Jika ia tidak menemukan budak yang akan dimerdekakan atau tidak mampu membayar harganya, maka ia wajib berpuasa selama dua bulan berturut-turut tanpa berbuka di tengah-tengah masa itu, agar Allah menerima taubatnya dari perbuatan tersebut. Dan Allah Maha Mengetahui perbuatan dan niat hamba-hamba-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur urusan makhluk-Nya.

586

Barangsiapa yang membunuh orang mukmin secara sengaja tanpa hak (tidak dibenarkan oleh syariat), maka balasannya ialah dimasukkan ke dalam Neraka Jahanam untuk selama-lamanya, Allah murka kepadanya dan dijauhkan dari rahmat-Nya, serta disediakan baginya azab yang sangat besar karena ia telah melakukan dosa besar tersebut.

587

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, apabila kalian pergi ke medan jihad fi sabilillah maka telitilah perihal orang yang kalian perangi. Dan janganlah kalian mengatakan kepada orang yang memperlihatkan kepada kalian sesuatu yang menunjukkan keislamannya, “Kalian bukan orang mukmin. Kalian menunjukkan keislaman kalian hanya untuk melindungi darah dan harta kalian.” Kemudian kalian membunuhnya dengan harapan kalian akan mendapatkan kesenangan duniawi yang sangat sedikit, seperti harta rampasan perang dari orang tersebut. Padahal di sisi Allah ada banyak sekali keuntungan yang lebih baik dan lebih besar dari rampasan perang itu. Dan sebelum ini kalian pun pernah berbuat seperti orang yang menyembunyikan keimanannya dari kaumnya. Kemudian Allah menganugerahi kalian agama Islam yang telah melindungi darah kalian, oleh karena itu telitilah. Sesungguhnya tidak ada perbuatan kalian yang tersembunyi bagi Allah, sekecil apa pun. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan itu.

588

Tidaklah sama antara orang-orang mukmin yang tidak berjihad fi sabilillah tanpa alasan yang bisa diterima seperti sakit serta buta dan orang-orang mukmin yang berjihad di jalan Allah dengan mengorbankan harta benda dan diri mereka. Allah memberikan keutamaan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan menggunakan harta benda dan diri mereka berupa satu derajat lebih tinggi dari orang-orang yang tidak berjihad. Masing-masing dari mereka yang berjihad dan yang tidak berjihad dengan alasan yang dibenarkan akan mendapatkan ganjaran yang menjadi haknya. Akan tetapi Allah akan memberikan keutamaan kepada orang-orang yang berjihad dengan memberikan ganjaran yang lebih besar dari mereka yang tidak berjihad.

589

Ganjaran tersebut kedudukannya bertingkat-tingkat, serta mereka akan memperoleh ampunan atas dosa-dosa mereka dan rahmat-Nya untuk mereka. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya.

590

Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam kondisi menganiaya diri mereka sendiri dengan menolak meninggalkan negeri yang kafir dan berhijrah ke negeri Islam, maka para malaikat itu akan mencabut nyawa mereka sebagai teguran keras lantas berkata, “Bagaimana keadaan kalian dahulu (saat menolak hijrah)? Dan bagaimana kalian mampu membedakan diri dengan kaum musyrik? Mereka beralasan, “Ketika itu kami dalam keadaan lemah. Kami tidak mempunyai daya dan kekuatan untuk melindungi diri kami.” Lalu para malaikat menegur mereka dengan mengatakan, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian bisa pergi ke sana untuk melindungi agama kalian dan diri kalian dari penindasan dan tekanan?!” Maka orang-orang yang tidak mau berhijrah itu akan menempati tempat tinggal mereka di Neraka. Dan Neraka itu adalah tempat kembali dan tempat tinggal yang sangat buruk bagi mereka.

591

Namun ancaman ini tidak berlaku bagi orang-orang lemah yang memiliki alasan yang dibenarkan, baik laki-laki, wanita, maupun anak-anak. Yaitu orang-orang yang tidak berdaya untuk melindungi diri mereka dari kesewenang-wenangan dan penindasan, dan tidak bisa menemukan cara untuk membebaskan diri mereka dari tekanan. Mereka itulah orang-orang yang bisa berharap mendapatkan ampunan Allah berkat kasih sayang dan belas kasih-Nya. Dan Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya.

592

Namun ancaman ini tidak berlaku bagi orang-orang lemah yang memiliki alasan yang dibenarkan, baik laki-laki, wanita, maupun anak-anak. Yaitu orang-orang yang tidak berdaya untuk melindungi diri mereka dari kesewenang-wenangan dan penindasan, dan tidak bisa menemukan cara untuk membebaskan diri mereka dari tekanan. Mereka itulah orang-orang yang bisa berharap mendapatkan ampunan Allah berkat kasih sayang dan belas kasih-Nya. Dan Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya.

593

"Barangsiapa yang berhijrah dari negeri kafir menuju negeri Islam dalam rangka mencari rida Allah, maka di tempat hijrahnya itu ia akan menemukan tempat tinggal baru dan tanah pengganti atas tanah yang ditinggalkannya. Dan di sana ia akan mendapatkan kejayaan dan rezeki yang lapang. Dan barangsiapa yang meninggalkan rumahnya untuk berhijrah kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian ia meninggal dunia sebelum tiba di tempat hijrahnya, maka pahalanya tetap ada di sisi Allah, dan tidak ada masalah baginya bahwa ia belum sampai ke tempat hijrahnya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya.

594

Apabila kalian bepergian di muka bumi, maka tidak ada dosa bagi kalian untuk mengqasar salat dari empat rakaat menjadi dua rakaat, jika kalian merasa khawatir akan mengalami sesuatu yang buruk dari orang-orang kafir (Kalian juga boleh mengqasar dalam kondisi aman sebagaimana disebutkan dalam sunah). Sesungguhnya permusuhan orang-orang kafir terhadap kalian sangat nyata dan jelas.

595

Apabila kamu -wahai Rasul- berada di tengah-tengah pasukan pada saat berperang melawan musuh, kemudian kamu hendak menunaikan salat bersama mereka, maka bagilah pasukan itu menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok berdiri untuk menunaikan salat bersamamu. Dan hendaklah mereka membawa senjata mereka di dalam salat. Sedangkan kelompok yang lain bertugas menjaga kalian. Kemudian apabila kelompok yang pertama telah menunaikan salat satu rakaat bersama imam, mereka menyempurnakan salat mereka sendiri (dengan menambah satu rakaat). Setelah selesai salat, hendaklah mereka berada di belakang kalian sembari menghadap ke arah musuh. Dan hendaklah kelompok kedua yang tadinya berjaga-jaga dan belum menunaikan salat itu datang untuk menunaikan salat satu rakaat bersama imam. Kemudian apabila imam selesai salam, mereka harus menyempurnakan salat mereka sendiri (dengan menambah satu rakaat). Dan hendaklah mereka waspada terhadap musuh dan selalu membawa senjata mereka. Karena orang-orang kafir senantiasa berharap saat-saat kalian lengah terhadap senjata dan barang-barang bawaan kalian ketika sedang menunaikan salat, kemudian mereka menyerang kalian secara serentak dan menangkap kalian di saat kalian lengah. Tidak ada dosa bagi kalian jikalau kalian mendapatkan suatu gangguan akibat turunnya hujan, atau jatuh sakit, dan semacamnya, lalu kalian menaruh senjata kalian dan tidak membawanya. Waspadalah terhadap musuh kalian dengan mengerahkan segala kemampuan kalian. Sesungguhnya Allah telah menyiapkan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir.

596

Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- selesai menunaikan salat, maka berzikirlah kepada Allah dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil dalam keadaan apa pun, sambil berdiri, duduk, dan berbaring. Apabila ketakutan itu sudah hilang dan kalian merasa aman, maka tunaikanlah salat secara sempurna dengan menjalankan rukun-rukunnya, hal-hal yang wajib, dan sunah-sunahnya sebagaimana yang diperintahkan kepada kalian. Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang mukmin. Tidak boleh menunda-nunda salat hingga melewati batas waktunya kecuali ada uzur. Ketentuan ini berlaku di waktu mukim (tinggal di kampung kalian). Sedangkan di waktu safar kalian boleh melaksanakan salat secara jamak dan qasar.

597

Janganlah kalian lemah dan malas -wahai orang-orang mukmin- dalam mencari musuh kalian dari kalangan orang-orang kafir. Apabila kalian merasa kesakitan akibat pembunuhan dan luka-luka yang kalian alami, sesungguhnya mereka juga merasakan sakit seperti kalian dan mengalami seperti apa yang kalian alami. Maka jangan sampai kesabaran mereka lebih besar dari kesabaran kalian. Karena kalian mengharapkan pahala, pertolongan, dan dukungan dari Allah, sedangkan mereka tidak mengharapkannya. Dan Allah Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusan makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya.

598

Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu -wahai Rasul- kitab Al-Qur`ān yang berisi kebenaran untuk memberikan keputusan yang tegas kepada manusia dalam semua urusan mereka berdasarkan apa yang Allah ajarkan dan ilhamkan kepadamu, bukan berdasarkan kecenderungan hawa nafsumu dan pendapat pribadimu. Dan janganlah kamu menjadi pembela bagi orang-orang yang mengkhianati diri mereka sendiri dan mengkhianati amanah mereka dari orang yang menuntut mereka secara hak.

599

Dan mintalah maaf dan ampunan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya.

600

Janganlah kamu membela seseorang yang berkhianat dan bersungguh-sungguh dalam menyembunyikan pengkhianatannya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai para pengkhianat dan pembohong.

601

Mereka bersembunyi dari manusia ketika mereka berbuat maksiat karena takut dan malu, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah. Allah senantiasa bersama mereka dan mengawasi mereka. Tidak ada sesuatu pun dari mereka yang luput dari pengawasan-Nya tatkala mereka secara sembunyi-sembunyi mengatur kata-kata yang tidak pantas. Seperti membela orang yang berdosa dan menuduh orang yang tidak bersalah. Dan Allah senantiasa mengawasi apa yang mereka perbuat secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Nya, dan Dia akan membalas mereka dengan balasan yang setimpal.

602

Kalian -wahai orang-orang yang membela urusan orang yang berbuat dosa- bisa berdebat untuk membela mereka di dunia guna membuktikan bahwa mereka tidak bersalah dan membebaskan mereka dari hukuman. Tetapi siapakah yang akan berdebat dengan Allah untuk membela mereka kelak di hari Kiamat, sedangkan kalian telah mengetahui keadaan mereka yang sebenarnya? Dan siapakah yang akan menjadi pelindung mereka pada hari itu? Tidak ada keraguan bahwa tidak ada satu pun yang sanggup melakukan hal itu.

603

Barangsiapa yang berbuat buruk atau menganiaya dirinya sendiri dengan berbuat dosa, kemudian ia meminta ampun kepada Allah seraya mengakui dosanya, menyesalinya, dan meninggalkannya secara total, ia akan senantiasa mendapati bahwa Allah adalah Rabb Yang Maha Pengampun atas dosa-dosanya lagi Maha Penyayang kepadanya.

604

Barangsiapa berbuat dosa kecil atau besar maka hukumannya akan ditanggung oleh dirinya sendiri, tidak akan menjalar kepada orang lain. Dan Allah Maha Mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusan makhluk-Nya.

605

Barangsiapa melakukan kesalahan secara tidak sengaja atau berbuat dosa secara sengaja, kemudian ia menuduh orang lain yang tidak bersalah sebagai pelakunya, maka dengan tindakan itu ia telah memikul kebohongan yang berat dan dosa yang nyata.

606

Seandainya bukan lantaran karunia Allah yang diberikan kepadamu -wahai Rasul- berupa perlindungan-Nya pada dirimu, niscaya ada sekelompok orang dari mereka yang mengkhianati diri mereka untuk menyesatkanmu dari kebenaran sehingga kamu memutuskan perkara secara tidak adil. Padahal sejatinya mereka tidak menyesatkan siapa pun selain diri mereka sendiri. Karena akibat dari upaya penyesatan mereka itu akan kembali kepada diri mereka sendiri. Allah menurunkan Al-Qur`ān dan Sunah kepadamu dan mengajarkan kepadamu petunjuk serta cahaya yang tadinya belum kamu ketahui. Dan karunia Allah yang Dia berikan kepadamu berupa kenabian dan perlindungan itu sangatlah besar.

607

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan ucapan yang dirahasiakan oleh manusia, dan juga tidak ada manfaatnya, kecuali jika ucapan itu berupa perintah untuk bersedekah, atau melakukan kebaikan yang diajarkan oleh syariat dan ditunjukkan oleh akal sehat, atau seruan untuk mendamaikan pihak-pihak yang berseru. Barangsiapa yang melakukan hal itu demi mencari rida Allah, maka Kami akan memberinya pahala yang sangat besar.

608

Barangsiapa menentang ajaran yang dibawa oleh rasul setelah ia mengetahui kebenaran dengan jelas dan mengikuti jalan di luar jalan yang diikuti oleh orang-orang mukmin, niscaya Kami akan membiarkannya bersama pilihannya sendiri dan Kami tidak akan membimbingnya ke jalan yang benar, karena ia telah berpaling darinya. Dan Kami akan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam yang akan menderita karena saking panasnya dan merupakan tempat yang sangat buruk bagi penghuninya.

609

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu, bahkan Dia akan membuatnya kekal di Neraka. Dan Dia akan mengampuni dosa serta perbuatan maksiat lain selain syirik bagi orang yang Dia kehendaki berkat kasih sayang dan kemurahan-Nya. Barangsiapa yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, ia telah tersesat sejauh-jauhnya dari jalan yang benar, karena ia telah menyamakan Sang Khalik dengan makhluk.

610

Orang-orang musyrik itu tidaklah menyembah bersama Allah selain berhala-berhala yang dinamai dengan nama-nama perempuan, seperti Lāta dan Uzzā, yang tidak dapat mendatangkan manfaat maupun mudarat. Sejatinya yang mereka sembah tidak lain adalah setan yang senantiasa durhaka kepada Rabbnya dan sama sekali tidak mengandung kebaikan. Karena setanlah yang menyuruh mereka menyembah berhala.

611

Oleh karena itulah Allah menjauhkannya dari rahmat-Nya. Dan setan ini bersumpah di hadapan Rabbnya dengan mengatakan, “Sungguh, aku benar-benar akan mengambil bagian tertentu dari hamba-hamba-Mu untuk kusesatkan dari jalan yang benar."

612

Dan sungguh, aku benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Dan aku akan memberi mereka harapan-harapan palsu yang membuat kesesatan mereka tampak indah. Aku akan menyuruh mereka memotong-motong telinga hewan-hewan ternak untuk mengharamkan hewan-hewan yang Allah halalkan bagi mereka. Dan aku juga akan menyuruh mereka mengubah ciptaan Allah dan fitrah-Nya.” Barangsiapa yang menjadikan setan sebagai pemimpin yang mengaturnya dan patuh kepadanya, ia benar-benar telah mengalami kerugian yang nyata karena telah memberikan kesetiaannya kepada setan yang terkutuk.

613

Setan memberi mereka janji-janji palsu dan memberikan harapan-harapan hampa. Padahal sesungguhnya setan tidak menjanjikan apa pun kepada mereka selain kepalsuan yang tidak punya kenyataan.

614

Orang-orang yang mengikuti langkah-langkah dan bisikan-bisikan setan itu tempat tinggalnya ialah neraka Jahanam, di sana mereka tidak akan menemukan jalan untuk melarikan diri dan berlindung.

615

"Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan melakukan amal saleh yang dapat mendekatkan diri mereka kepada-Nya akan Kami masukkan ke dalam surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawah istana-istananya. Mereka tinggal di sana untuk selama-lamanya, sebagai janji dari Allah." Dan janji Allah -Ta'ālā- adalah benar adanya, karena Dia tidak pernah ingkar janji. Dan tidak ada seorang pun yang lebih benar ucapannya daripada Allah.

616

Perkara keselamatan dan kemenangan tidak mengikuti apa yang kalian harapkan -wahai kaum muslimin- ataupun apa yang diharapkan oleh orang-orang ahli Kitab, melainkan mengikuti amal perbuatan. Siapa pun di antara kalian yang melakukan keburukan akan dibalas dengan keburukan pula di hari Kiamat. Dan ia tidak akan menemukan penolong yang dapat mendatangkan manfaat baginya ataupun pelindung yang dapat melindunginya dari mara bahaya selain Allah.

617

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh -baik laki-laki maupun wanita- sedangkan ia beriman kepada Allah -Ta'ālā- dengan sungguh-sungguh, mereka yang berhasil memadukan antara iman dan amal itu akan masuk ke dalam Surga. Pahala amal perbuatan mereka tidak akan dikurangi sedikit pun, walau sebesar titik hitam yang ada di punggung biji kurma.

618

Dan tidak ada orang yang agamanya lebih baik dari orang yang berserah diri kepada Allah secara lahir dan batin, mengerjakan amalnya dengan baik, dan mengikuti agama Ibrahim yang merupakan asal usul agama Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- seraya memalingkan hati mereka dari kemusyrikan dan kekafiran menuju ajaran tauhid dan iman. Dan Allah telah memilih Nabi Ibrahim sebagai kekasih tercintanya (khalil) di antara makhluk-Nya yang ada.

619

Allah-lah satu-satunya pemilik apa saja yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa lagi Maha Mengatur terhadap semua urusan makhluk-Nya.

620

Mereka bertanya kepada kalian -wahai Rasul- tentang hak dan kewajiban kaum wanita. Katakanlah, “Allah akan memberikan penjelasan kepada kalian tentang masalah yang kalian tanyakan. Dan Dia juga akan menjelaskan kepada kalian perihal apa yang dibacakan kepada kalian di dalam Al-Qur`ān tentang wanita-wanita yatim yang berada di bawah perwalian kalian, dan kalian tidak mau memberikan hak mereka, baik berupa mas kawin maupun hak waris yang telah Allah tetapkan untuk mereka, sedangkan kalian tidak berhasrat untuk menikahi mereka, dan kalian terus menghalang-halangi mereka untuk menikah karena mengharapkan harta mereka. Dan Allah juga menjelaskan kepada kalian perihal kewajiban kalian terhadap anak-anak kecil yang tidak berdaya, seperti pemberian hak mereka dari harta warisan, dan hak untuk tidak dizalimi dan dikuasai harta bendanya. Allah pun menjelaskan tentang kewajiban kalian untuk memperlakukan anak-anak yatim secara adil dengan mengedepankan kepentingan dunia dan Akhirat mereka. Dan kebaikan apa saja yang kalian lakukan untuk anak-anak yatim dan lainnya, sesungguhnya Allah mengetahuinya dan akan memberi kalian balasan yang setimpal.

621

Dan jika seorang wanita khawatir suaminya akan bersikap acuh tak acuh dan tidak tertarik lagi kepadanya, maka tidak ada dosa bagi keduanya untuk berdamai dengan merelakan sebagian hak si wanita, seperti hak mendapatkan nafkah dan bermalam bersama sang suami. Perdamaian di sini lebih baik daripada perceraian. Sedangkan jiwa manusia memiliki watak dasar rakus dan kikir, sehingga tidak mau merelakan haknya kepada orang lain. Maka hendaknya sepasang suami-istri berupaya mengatasi tabiat itu dengan cara melatih jiwanya untuk bersikap toleran dan berbuat baik kepada orang lain. Jika kalian bersikap baik dalam semua urusan kalian dan bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal.

622

Kalian -wahai para suami- tidak akan bisa berbuat adil secara sempurna kepada istri-istri kalian dalam hal kecenderungan hati, walaupun kalian berusaha keras untuk itu. Hal itu disebabkan oleh situasi dan keadaan yang berada di luar kehendak kalian. Maka janganlah kalian memalingkan kecenderungan kalian secara penuh dari istri kalian yang tidak kalian cintai sehingga kalian menjadikannya seperti wanita yang statusnya digantung, maka dia tidak bisa disebut wanita bersuami yang mendapatkan haknya dari sang suami, dan tidak pula disebut wanita tak bersuami yang bisa berharap untuk menikah. Jika kalian memperbaiki keadaan yang ada di antara kalian dengan membawa jiwa kalian kepada sesuatu yang tidak disukainya, yakni menunaikan apa yang menjadi hak istri, dan bertakwa kepada Allah dalam menghadapinya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada kalian.

623

Dan jika sepasang suami-istri berpisah, baik dengan cara talak maupun khuluk, maka Allah akan memberikan kecukupan kepada masing-masing dari karunia-Nya yang berlimpah. Untuk si laki-laki, Allah akan memberikan istri baru yang lebih baik baginya. Dan bagi si wanita, Allah akan memberikan suami baru yang lebih baik baginya. Dan Allah benar-benar Mahaluas karunia dan kasih sayang-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya dan menetapkan takdir-Nya.

624

Hanya milik Allah semata apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, serta apa yang ada di antara keduanya. Kami telah memerintahkan kepada orang-orang ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan juga memerintahkan kepada kalian untuk menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Jika kalian mengingkari perintah ini, kalian tidak akan merugikan siapa pun selain diri kalian sendiri. Karena Allah tidak membutuhkan ketaatan kalian. Dia adalah pemilik segala sesuatu yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi. Dia lah Tuhan Yang Mahakaya (tidak butuh) terhadap semua makhluk-Nya, lagi Maha Terpuji atas semua sifat dan tindakan-Nya.

625

Dan hanya milik Allah semata apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan hanya Dia lah yang berhak dipatuhi. Dan cukuplah Allah yang mengatur semua urusan makhluk-Nya.

626

Jika Dia menghendaki, Dia dapat membinasakan kalian -wahai manusia- serta mendatangkan makhluk lain yang patuh kepada Allah dan tidak durhaka kepada-Nya. Dan Allah mahakuasa untuk melakukan hal tersebut.

627

Barangsiapa di antara kalian -wahai manusia- menginginkan balasan dunia saja untuk amal perbuatannya, hendaklah ia mengetahui bahwasanya di sisi Allah ada balasan dunia dan Akhirat. Maka seharusnya ia meminta kedua balasan tersebut dari-Nya. Dan Allah Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian lagi Maha Melihat perbuatan-perbuatan kalian. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal.

628

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, jadilah orang-orang yang senantiasa berlaku adil dalam semua hal dan memberikan kesaksian yang benar untuk siapa pun. Walaupun hal itu akan merugikan diri kalian sendiri, merugikan kedua orangtua, atau karib kerabat kalian. Dan jangan sekali-kali kemiskinan atau kekayaan seseorang mendorong kalian untuk memberikan kesaksian atau menolak memberikan kesaksian. Karena Allah lebih mengerti keadaan orang yang miskin dan orang yang kaya di antara kalian dan lebih mengetahui apa yang terbaik baginya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu kalian dalam memberikan kesaksian supaya kalian tidak menyimpang dari kesaksian yang benar. Jika kalian memalsukan kesaksian dengan memberikan kesaksian yang tidak semestinya atau menolak memberikan kesaksian, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat.

629

Wahai orang-orang yang beriman, pertahankanlah iman kalian kepada Allah dan kepada rasul-Nya, kepada Al-Qur`ān yang diturunkan kepada rasul-Nya, dan kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul sebelumnya. Barangsiapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari Kiamat, maka ia benar-benar telah menjauh dari jalan yang lurus.

630

Sesungguhnya orang-orang yang kembali menjadi kafir setelah beriman, yaitu mereka menyatakan beriman kemudian murtad, kemudian beriman lagi, lantas murtad, dan bersikukuh mempertahankan kekafiran mereka hingga ajal menjemput mereka, niscaya Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa mereka dan tidak akan membimbing mereka ke jalan lurus yang mengantarkan mereka kepada Allah -Ta'ālā-.

631

Berikanlah kabar gembira -wahai Rasul- kepada orang-orang munafik yang menampakkan keimanan tetapi menyembunyikan kekafiran, bahwasanya mereka akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan dari sisi Allah kelak di hari Kiamat.

632

Azab ini dijatuhkan kepada mereka (orang-orang munafik) karena mereka menjadikan orang-orang kafir sebagai penolong dan pendukungnya, bukan orang-orang mukmin. Sungguh mengherankan bila mereka menjadikan orang-orang kafir itu sebagai penolong. Apakah mereka mengharapkan kekuatan dan perlindungan dari orang-orang kafir agar azab tersebut terangkat? Padahal kekuatan dan perlindungan itu semua hanya ada di sisi Allah.

633

Dan Allah telah menurunkan kepada kalian -wahai orang-orang yang beriman- di dalam kitab suci Al-Qur`ān al-Karīm bahwasanya apabila kalian duduk di sebuah majelis dan mendengar seseorang mengingkari dan melecehkan ayat-ayat Allah, maka kalian tidak boleh duduk bersama mereka dan wajib meninggalkan majelis tersebut sampai mereka berbicara tentang sesuatu yang tidak terkait dengan pengingkaran dan pelecehan terhadap ayat-ayat Allah. Karena jika kalian terus duduk bersama mereka pada saat mereka mengingkari dan melecehkan ayat-ayat Allah setelah kalian mendengar hal itu dari mereka, berarti kalian sama seperti mereka dalam melanggar perintah Allah. Sebab, dengan tetap duduk bersama mereka berarti kalian telah durhaka kepada Allah sebagaimana mereka durhaka kepada Allah dengan kekafiran mereka. Sesungguhnya kelak di hari Kiamat Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik yang memperlihatkan keislaman tetapi menyembunyikan kekafiranbersama dengan orang-orang kafir di dalam Neraka Jahanam.

634

Yaitu orang-orang yang menunggu-nunggu apa yang akan terjadi pada kalian, baik atau buruk. Jika kalian mendapatkan pertolongan dari Allah dan memperoleh rampasan perang, mereka berkata, “Bukankah kami bersama kalian dan menyaksikan apa yang kalian saksikan?” supaya mereka mendapatkan bagian dari rampasan perang. Dan jika orang-orang kafir mendapatkan keberuntungan, mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang kafir, “Bukankah kami telah melindungi, membela dan menjaga kalian dari orang-orang mukmin dengan memberikan bantuan kepada kalian dan menelantarkan mereka?” Kelak Allah akan memberikan keputusan kepada kalian semua di hari Kiamat. Kemudian Dia akan membalas perbuatan orang-orang mukmin dengan memasukkan mereka ke dalam Surga. Dan Dia akan membalas perbuatan orang-orang munafik dengan memasukkan mereka ke dalam keraknya Neraka. Dan berkat karunia-Nya Allah tidak akan memberikan hujjah kepada orang-orang kafir terhadap orang-orang mukmin pada hari kiamat, bahkan sebaliknya Allah akan memberikan kesudahan yang baik kepada orang-orang mukmin.

635

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dengan memperlihatkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran. Padahal sesungguhnya Allah-lah yang menipu mereka. Karena Allah telah melindungi darah mereka meskipun Allah mengetahui kekafiran mereka. Dan Dia telah menyiapkan hukuman yang sangat berat bagi mereka di Akhirat. Apabila mereka berdiri untuk menunaikan salat, mereka berdiri dengan bermalas-malasan dan tidak menyukainya. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali hanya sendikit saja, yaitu ketika mereka berjumpa dengan orang-orang mukmin.

636

Orang-orang munafik itu berada dalam kebingungan. Mereka tidak bergabung bersama orang-orang mukmin secara lahir dan batin, dan mereka tidak bersama orang-orang kafir. Tetapi secara lahiriah mereka sejalan dengan orang-orang mukmin, sedangkan secara batin mereka sejalan dengan orang-orang kafir. Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya kamu -wahai Rasul- tidak akan menemukan jalan untuk memberinya petunjuk dari kesesatan.

637

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, janganlah kalian menjadikan orang-orang yang kafir kepada Allah sebagai teman setia kalian dan mengabaikan orang-orang mukmin. Apakah dengan tindakan itu kalian ingin agar Allah memiliki alasan kuat dan jelas yang menunjukkan bahwa kalian pantas mendapatkan hukuman?

638

Sesungguhnya orang-orang munafik itu akan Allah tempatkan di kerak Neraka kelak di hari Kiamat. Dan kamu tidak akan menemukan satu penolong pun yang dapat melindungi mereka dari azab tersebut.

639

Kecuali orang-orang yang kembali ke jalan Allah dengan bertaubat dari kemunafikan mereka, memperbaiki keyakinan mereka, memegang teguh janji Allah, dan melaksanakan amal perbuatan mereka secara ikhlas kepada Allah tanpa disertai unsur ria. Orang-orang yang memiliki ciri-ciri tersebut akan bergabung bersama orang-orang mukmin di dunia dan Akhirat. Dan Allah akan memberikan pahala yang sangat banyak kepada orang-orang mukmin.

640

Allah tidak akan menghukum kalian jika kalian mau bersyukur dan beriman kepada-Nya. Karena Allah -Ta'ālā- Mahabaik lagi Maha penyayang. Dia hanya menghukum kalian karena dosa-dosa kalian. Maka jikalau kalian memperbaiki amal perbuatan kalian, mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, dan beriman kepada-Nya secara lahir dan batin, Dia tidak akan menghukum kalian. Allah Maha Mensyukuri orang yang mau mengakui nikmat-nikmat-Nya, sehingga akan memberi pahala berlimpah kepada mereka atas amalan tersebut, lagi Maha Mengetahui keimanan makhluk-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap orang menurut amalnya masing-masing.

641

Allah tidak menyukai ucapan buruk yang disiarkan secara terbuka, bahkan Dia membencinya dan mengancam pelakunya. Akan tetapi orang yang dizalimi boleh mengucapkan kata-kata yang buruk secara terbuka untuk mengadukan orang yang menzaliminya, atau mengutuknya, atau membalasnya dengan ucapan yang serupa. Namun kesabaran dari orang yang dizhalimi lebih baik daripada mengeluarkan ucapan yang buruk secara terbuka. Dan Allah Maha Mendengar ucapan kalian lagi Maha Mengetahui niat kalian. Maka hindarilah ucapan yang buruk atau niat yang buruk.

642

Apabila kalian memperlihatkan ucapan atau tindakan yang baik, atau menutupinya, atau memaafkan orang yang berbuat jahat kepada kalian, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Mahakuasa. Maka hendaklah sifat pemaaf itu menjadi bagian dari akhlak kalian, semoga Allah memaafkan kesalahan kalian.

643

Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan ingkar kepada rasul-rasul-Nya, dan hendak membeda-bedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya dengan beriman kepada Allah dan ingkar kepada para rasul-Nya, dan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian para rasul dan ingkar kepada sebagian lainnya”, serta hendak mencari jalan tengah antara kafir dan iman yang mereka anggap dapat menyelamatkan mereka.

644

Orang-orang yang memilih jalan semacam itu adalah orang-orang kafir sejati. Sebab, orang yang ingkar kepada para rasul atau sebagian rasul dianggap telah ingkar kepada Allah dan para rasul-Nya. Dan untuk orang-orang kafir itu Kami telah menyiapkan azab yang menghinakan mereka kelak di hari Kiamat. Hal itu sebagai hukuman bagi mereka atas kesombongan mereka yang menolak beriman kepada Allah dan para rasul-Nya.

645

"Dan Orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengesakan-Nya, tidak menyekutukan-Nya dengan siapa pun, serta percaya kepada semua rasul-Nya, tidak membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan lainnya tidak seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir, mereka itu akan mendapatkan ganjaran yang sangat besar sebagai balasan atas keimanan dan amal saleh mereka yang muncul dari keimanan tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang meminta ampun lagi Maha Penyayang kepada mereka.

646

Orang-orang Yahudi meminta kepadamu -wahai Rasul- agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah kitab suci sekaligus seperti yang terjadi pada Musa, sebagai tanda kebenaranmu. Tetapi jangan kamu menganggap itu masalah besar. Sebab, para pendahulu mereka pernah meminta kepada Musa sesuatu yang lebih besar dari apa yang mereka minta darimu. Mereka pernah meminta kepada Musa agar ia memperlihatkan wujud Allah secara nyata di hadapan mereka. Kemudian mereka semua disambar petir, sebagai hukuman atas perbuatan mereka tersebut. Lalu Allah menghidupkan mereka kembali. Lantas mereka menyembah patung anak sapi selain Allah, setelah mereka menerima bukti-bukti yang jelas-jelas menunjukkan keesaan dan ketunggalan Allah dalam sifat rubūbiyyah dan ulūhiyyah-Nya. Lalu Kami maafkan kesalahan mereka dan Kami berikan kepada Musa sebuah dalil yang nyata bagi kaumnya.

647

Dan Kami pernah mengangkat gunung (Tursina) ke atas kepala mereka dalam rangka mengambil janji yang kuat atas mereka untuk menakut-nakuti mereka, supaya mereka mau melaksanakan isi perjanjian tersebut. Dan setelah gunung itu terangkat, Kami berfirman kepada mereka, “Masuklah kalian ke pintu Baitulmakdis sambil bersujud dengan cara membungkukkan kepala.” Kemudian mereka masuk sambil merayap dengan pantat mereka. Dan Kami pun berfirman kepada mereka, “Janganlah kalian melampaui batas dengan berburu ikan pada hari sabtu.” Tetapi mereka tetap saja melampaui batas dan berburu ikan. Dan Kami pun mengambil janji yang sangat kuat dari mereka terkait hal itu. Tetapi mereka kemudian melanggar perjanjian yang telah ditetapkan atas mereka.

648

Maka Kami jauhkan mereka dari rahmat Kami akibat pelanggaran mereka terhadap perjanjian yang ditetapkan atas mereka, kekafiran mereka kepada ayat-ayat Allah, kelancangan mereka membunuh para nabi, dan ucapan mereka kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, “Hati kami tertutup sehingga tidak bisa memahami apa yang kamu ucapkan.” Padahal masalahnya tidak seperti yang mereka ucapkan. Sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka sehingga tidak ada kebaikan yang bisa masuk ke dalamnya. Maka mereka tidak memiliki iman kecuali hanya sedikit yang tidak ada gunanya bagi mereka.

649

Dan Kami jauhkan mereka dari rahmat karena kekafiran mereka. Dan juga karena mereka telah menuduh Maryam -‘Alaihassalām- berbuat zina atas dasar dusta belaka.

650

Kami juga mengutuk mereka karena ucapan mereka yang bernada bangga padahal dusta belaka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa putra Maryam, utusan Allah.” Sedangkan mereka tidak pernah membunuhnya sebagaimana pengakuan mereka dan tidak pernah menyalibnya. Akan tetapi mereka membunuh dan menyalib seorang laki-laki yang Allah ubah wujudnya menjadi mirip dengan Isa -‘Alaihissalām-. Lalu mereka mengira bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Orang-orang Yahudi yang mengaku membunuhnya dan orang-orang Nasrani yang menyerahkannya kepada orang-orang Yahudi sama-sama bingung dan bimbang mengenai hal itu. Mereka tidak memiliki pengetahuan yang pasti. Mereka hanya mengikuti prasangka semata. Padahal prasangka itu tidak bisa membuktikan kebenaran sedikit pun. Yang pasti, mereka tidak pernah membunuh Isa dan tidak pernah menyalibnya.

651

Sebenarnya Allah yang telah menyelamatkan Isa dari makar mereka. Allah mengangkat tubuh dan rohnya sekaligus ke sisi-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dalam kerajaan-Nya, tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya, memutuskan keputusan-Nya, dan menetapkan syariat-Nya.

652

Semua ahli kitab -tanpa kecuali- akan beriman kepada Isa -‘Alaihissalām- setelah ia turun ke bumi pada akhir zaman dan sebelum kematiannya. Dan pada hari Kiamat kelak Isa -‘Alaihissalām- akan menjadi saksi atas amal perbuatan mereka; mana yang sesuai dengan syariat Allah dan mana menyelisihinya.

653

Maka disebabkan oleh kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan kepada mereka sebagian makanan enak yang tadinya halal bagi mereka. Maka Kami haramkan kepada mereka setiap binatang yang berkuku. Sedangkan dari sapi dan kambing, Kami haramkan lemaknya bagi mereka. Dan juga disebabkan kebiasaan mereka menghalang-halangi diri mereka sendiri dan orang lain dari jalan Allah, sehingga kebiasaan menghalang-halangi kebaikan itu menjadi watak mereka.

654

Juga karena disebabkan oleh kegemaran mereka berjual-beli dengan cara riba setelah mereka dilarang oleh Allah melakukannya. Dan disebabkan oleh kesenangan mereka mengambil harta orang lain secara batil. Dan Kami siapkan azab yang menyakitkan bagi orang-orang yang kafir di antara mereka.

655

"Tetapi orang-orang yang berilmu tinggi dan mumpuni dari kalangan Yahudi dan orang-orang mukmin yang percaya pada kitab suci Al-Qur`ān yang Allah turunkan kepadamu -wahai Rasul- dan juga percaya pada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada rasul-rasul sebelummu, seperti kitab Taurat dan Injil, mendirikan salat, menunaikan zakat harta mereka, meyakini Allah sebagai Rabb Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan meyakini adanya hari Kiamat, mereka yang memiliki sifat-sifat tersebut akan Kami berikan pahala yang sangat besar.

656

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu -wahai Rasul- sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada nabi-nabi sebelummu. Jadi kamu bukanlah rasul yang pertama. Karena Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh. Kami juga telah memberikan wahyu kepada nabi-nabi yang datang sesudahnya. Kami telah memberikan wahyu kepada Ibrahim. Dan Kami pun telah memberikan wahyu kepada kedua putranya, Ismail dan Ishaq. Juga kepada Ya’qub putra Ishaq dan juga kepada cucu-cucunya. (Mereka adalah nabi-nabi yang berada di tengah-tengah dua belas kabilah Bani Israil yang merupakan putra-putra Ya’qub -‘Alaihissalām-). Dan Kami telah memberikan kitab Zabur kepada Daud.

657

Dan Kami telah mengutus rasul-rasul yang Kami ceritakan kepadamu di dalam Al-Qur`ān. Dan Kami juga mengutus rasul-rasul yang tidak Kami ceritakan kepadamu di dalam Al-Qur`ān. Kami tidak menceritakan sepak terjang mereka untuk hikmah tertentu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa -tanpa perantara- dengan cara berbicara yang sesuai dengan keagungan-Nya -Subḥānahu wa Ta'ālā- untuk memuliakan nabi Musa.

658

Kami mengutus mereka untuk memberikan kabar gembira akan adanya ganjaran yang mulia bagi orang yang beriman kepada Allah, dan memberikan peringatan akan adanya azab yang pedih bagi orang yang ingkar kepada-Nya. Sehingga manusia tidak punya alasan lagi untuk membantah keputusan Allah setelah diutusnya para rasul tersebut. Dan Allah Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan keputusan-Nya.

659

Jika orang-orang Yahudi ingkar kepadamu -wahai Rasul- sesungguhnya Allah bersaksi tentang kebenaran kitab Al-Qur`ān yang Dia turunkan kepadamu. Di dalam kitab itu Allah menurunkan ilmu-Nya yang hendak Dia beritahukan kepada hamba-hamba-Nya perihal apa yang Dia sukai dan Dia ridai, juga apa yang Dia benci dan Dia tolak. Dan para malaikat pun bersaksi atas kebenaran agama yang kamu bawa bersama dengan kesaksian Allah. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. Karena kesaksian-Nya bisa mencukupi kesaksian yang lain.

660

Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari kenabianmu dan menghalang-halangi manusia dari agama Islam benar-benar jauh dari kebenaran.

661

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan para rasul-Nya dan menzalimi dirinya sendiri dengan bertahan dalam kekafiran, niscaya Allah tidak akan mengampuni mereka, sepanjang mereka bersikeras untuk mempertahankan kekafiran mereka, dan Dia juga tidak akan membimbing mereka ke jalan yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah.

662

Kecuali jalan yang mengantarkan mereka ke dalam neraka Jahanam untuk menetap di sana selama-lamanya. Dan hal itu sangat mudah bagi Allah. Karena tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi kehendak-Nya.

663

Wahai manusia, telah datang kepada kalian seorang rasul, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan membawa petunjuk dan agama yang benar dari Allah -Ta'ālā-. Maka berimanlah kalian kepada agama yang dibawanya, niscaya hal itu akan lebih baik bagi kalian di dunia dan di Akhirat. Jika kalian ingkar kepada Allah, sesungguhnya Allah tidak membutuhkan keimanan kalian dan tidak rugi dengan kekafiran kalian. Karena Dia memiliki apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi beserta isinya. Dan Allah Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapatkan hidayah (petunjuk) sehingga Dia memberinya kemudahan untuk mendapatkannya, dan siapa yang tidak berhak mendapatkannya maka Dia pun membuatnya buta akan hidayah. Dan Dia Maha Bijaksana dalam firman-firman-Nya, tindakan-tindakan-Nya, ketentuan-ketentuan syariat-Nya, dan ketetapan-ketetapan takdir-Nya.

664

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Nasrani, penganut kitab suci Injil, “Janganlah kalian melampaui batas yang ada di dalam agama kalian. Dan janganlah kalian berkata tentang Isa -'alaihissalām- kecuali dengan bukti yang benar. Sesungguhnya Isa putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang diutus oleh Allah dengan membawa kebenaran. Dia menciptakannya dengan kalimat-Nya yang dikirimkan oleh Jibril -'alaihissalām- kepada Maryam, yaitu kalimat, ‘Kun' (Jadilah), maka jadilah. Kalimat itu adalah tiupan dari Allah yang ditiupkan oleh Jibril atas perintah Allah. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan seluruh rasul-Nya, tanpa membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Dan janganlah kalian berkata, ‘Tuhan itu ada tiga’. Berhentilah mengucapkan kata-kata yang bohong dan keliru itu. Karena menghentikan ucapan tersebut akan lebih baik bagi kalian di dunia dan di Akhirat. Sesungguhnya Allah adalah Rabb Yang Maha Esa. Dia Mahasuci tidak memiliki sekutu dan anak. Dia sama sekali tidak membutuhkannya. Dia lah pemilik apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi beserta isinya. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas serta Pengatur dalam urusan makhluk-Nya.”

665

Isa putra Maryam tidak akan sombong maupun congkak untuk menjadi hamba Allah. Dan para malaikat yang statusnya didekatkan oleh Allah dan derajat mereka pun dinaikkan tidak akan congkak untuk menjadi hamba-hamba Allah. Lalu bagaimana mungkin kalian menjadikan Isa sebagai tuhan? dan bagaimana bisa kaum musyrikin menjadikan para malaikat sebagai tuhan? Barangsiapa yang congkak dan enggan menjadi hamba Allah, sesungguhnya Allah akan menghimpun semua makhluk di sisi-Nya, dan Dia akan membalas setiap orang dengan balasan yang berhak diterimanya.

666

"Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan percaya kepada rasul-rasul-Nya, serta mengerjakan amal saleh secara ikhlas kepada Allah dan sesuai dengan ketentuan syariat-Nya, Allah akan memberikan ganjaran amal perbuatan mereka itu tanpa dikurangi sedikit pun, bahkan Dia akan memberi mereka tambahan dari anugerah dan kebaikan-Nya. Sedangkan orang-orang yang enggan untuk mengabdi maupun patuh kepada-Nya, dan memilih bersikap angkuh dan sombong, Allah akan menghukum mereka dengan azab yang menyakitkan." Dan mereka tidak akan menemukan penolong lain selain Allah, yang dapat mendatangkan keuntungan bagi mereka serta tidak akan menemukan pelindung yang dapat melindungi mereka dari mara bahaya.

667

Wahai manusia, telah datang kepada kalian dari Rabb kalian suatu bukti yang jelas dan hujah nyata yang dapat menghilangkan alasan dan menepis keragu-raguan -yaitu Muhammad Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-. Dan Kami menurunkan kepada kalian sinar yang terang benderang, yaitu kitab suci Al-Qur`ān ini.

668

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh pada Al-Qur`ān yang diturunkan kepada nabi mereka, niscaya Allah akan menyayangi mereka dengan memasukkan mereka ke dalam Surga, menambah ganjaran mereka, menaikkan derajat mereka, dan membimbing mereka untuk mengikuti jalan lurus yang tidak bengkok, yaitu jalan yang mengantarkan mereka ke Surga 'Adn.

669

Mereka meminta kepadamu -wahai Rasul- agar kamu memberi mereka fatwa tentang hak waris kalālah yaitu orang yang meninggal dunia tanpa meninggalkan orangtua dan anak. Katakanlah, “Allah menjelaskan ketentuan hukum mengenai hal itu. Yaitu apabila seseorang meninggal dunia sedangkan ia tidak mempunyai orangtua maupun anak, tetapi ia mempunyai seorang saudari kandung atau saudari seayah, maka saudarinya itu mendapatkan hak waris setengah dari harta warisannya secara pasti. Sedangkan saudara laki-lakinya, baik saudara kandung maupun seayah berhak mewarisi harta yang ditinggalkannya secara 'aṣabah (mengambil sisa), jika tidak ada ahli waris lain yang memiliki hak waris secara pasti. Jika ada ahli waris lain yang memiliki hak waris secara pasti, maka ia (saudara laki-laki) berhak mewarisi sisa harta setelah diambil oleh ahli waris yang memiliki hak waris secara pasti tersebut. Apabila saudari sekandung atau seayah itu lebih dari satu orang, mereka berhak mendapatkan hak waris sebesar dua pertiga. Dan apabila saudara kandung atau seayah terdiri dari laki-laki dan perempuan, mereka mewarisinya secara 'aṣabah dengan mengikuti kaidah (seorang laki-laki mendapatkan bagian seperti bagian dua orang perempuan). Artinya saudara laki-laki mendapatkan bagian dua kali lipat dari bagian saudari perempuan. Allah menjelaskan kepada kalian tentang ketentuan hukum dalam masalah kalālah dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang terkait dengan pembagian harta warisan agar kamu tidak tersesat dalam masalah ini. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

670

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah! Sempurnakanlah perjanjian-perjanjian yang saling mengikat kuat antara kalian dengan pencipta kalian dan antara kalian dengan makhluk-Nya. Dan Allah telah menghalalkan bagi kalian -sebagai wujud kasih sayang-Nya kepada kalian- binatang-binatang ternak, seperti unta, sapi, dan kambing, kecuali binatang yang pengharamannya dibacakan kepada kalian. Dan kecuali binatang buruan darat yang diharamkan bagi kalian pada saat kalian melaksanakan ihram haji atau umrah. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum atas apa yang Dia kehendaki dengan menghalalkan atau mengharamkannya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Maka tidak ada seorang pun yang bisa memaksa-Nya. Dan tidak ada seorang pun yang mampu menyanggah ketetapan hukum-Nya.

671

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menghalalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah, yang kalian diperintahkan-Nya untuk menghormatinya, dan jauhilah larangan-larangan ihram, seperti memakai pakaian yang berjahit, serta hindarilah larangan-larangan tanah haram, seperti berburu binatang. Janganlah kalian melakukan peperangan di bulan-bulan haram (Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab). Janganlah kalian menghalalkan (mengganggu) binatang-binatang hadyu (sembelihan) yang disembelih di tanah suci dengan cara merampasnya atau semacamnya, atau menghalang-halanginya agar tidak sampai ke tempat penyembelihannya. Janganlah kalian menghalalkan binatang-binatang hadyu yang diberi kalung sebagai tanda bahwa binatang itu adalah binatang hadyu. Dan janganlah kalian menghalalkan (mengganggu) orang-orang yang sedang pergi ke Baitullah yang suci untuk mencari keuntungan dari perdagangan dan mengharap rida Allah. Apabila kalian telah selesai bertahalul dari ihram haji atau umrah, dan telah keluar dari tanah haram, maka berburulah jika kalian mau. Dan jangan sekali-kali kebencian kalian kepada suatu kaum, karena mereka telah menghalang-halangi kalian dari Masjidilharam, mendorong kalian untuk berbuat sewenang-wenang dan tidak berlaku adil kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kalian wahai orang-orang mukmin dalam mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kalian dan meninggalkan apa yang terlarang bagi kalian. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan senantiasa patuh kepada-Nya dan tidak durhaka kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakeras hukuman-Nya kepada orang yang durhaka kepada-Nya, maka waspadalah terhadap hukuman-Nya.

672

Allah mengharamkan bagi kalian binatang yang mati tanpa disembelih. Allah juga mengharamkan bagi kalian darah yang mengucur, daging babi, binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, binatang yang mati karena dicekik, dipukul, jatuh dari tempat yang tinggi, ditanduk oleh binatang lain, dan binatang yang diterkam oleh binatang buas seperti singa, harimau, serigala. Kecuali bila kalian mendapati binatang-binatang tersebut masih hidup kemudian kalian menyembelihnya, maka binatang itu halal bagi kalian. Dia juga mengharamkan bagi kalian binatang yang disembelih untuk berhala. Dan Dia juga mengharamkan bagi kalian mencari tahu nasib kalian melalui beberapa batang kayu panjang, yaitu bisa dari bebatuan atau anak panah yang tertulis di sana "Lakukan" dan "Jangan lakukan" lantas tulisan mana yang keluar, maka itulah yang dikerjakan. Melakukan perbuatan-perbuatan terlarang tersebut berarti keluar dari ketaatan kepada Allah. Pada hari ini, orang-orang kafir telah putus asa untuk membuat kalian murtad maupun membuat kalian meninggalkan agama Islam tatkala mereka melihat kekuatan Islam. Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku saja. Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, yaitu agama Islam, dan telah Aku cukupkan bagi kalian nikmat-Ku yang lahir maupun yang batin. Dan telah Aku pilihkan agama Islam sebagai agama kalian. Maka Aku tidak akan menerima agama lain selain Islam. Barangsiapa yang kelaparan dan terpaksa memakan bangkai, tanpa ada kecenderungan untuk berbuat dosa, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

673

"Sahabat-sahabatmu bertanya kepada kamu -wahai Rasul- tentang makanan yang halal bagi mereka." Katakanlah wahai Rasul, “Allah menghalalkan bagi kalian memakan makanan-makanan yang baik. Dan juga menghalalkan bagi kalian memakan binatang yang ditangkap oleh binatang-binatang terlatih dan bertaring, seperti anjing dan singa, atau burung-burung yang berkuku tajam, seperti burung elang yang kalian latih untuk berburu dan kalian ajari sebagian dari ilmu berupa tata caranya yang Allah berikan kepada kalian, sehingga menjadi binatang yang apabila diperintah, maka ia jalankan perintah itu, dan apabila dilarang ia patuhi larangan tersebut. Maka makanlah binatang buruan yang berhasil ditangkapnya, walaupun ia membunuhnya. Tetapi bacalah bismillah ketika kalian melepaskannya (untuk berburu). Dan takutlah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Mahacepat penghitungan-Nya.

674

Pada hari ini Allah menghalalkan bagi kalian memakan makanan-makanan yang dianggap lezat, dan memakan binatang yang disembelih oleh orang-orang ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Dia juga menghalalkan bagi mereka binatang yang kalian sembelih. Dan Dia menghalalkan bagi kalian menikahi wanita-wanita beriman yang merdeka dan terhormat, dan menikahi wanita-wanita yang merdeka dan terhormat dari kalangan orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kalian, yaitu kalangan Yahudi dan Nasrani, apabila kalian memberikan mahar mereka, dan kalian bermaksud menjaga diri dari perbuatan keji, tidak bermaksud menjadikan mereka sebagai kekasih-kekasih gelap untuk kalian ajak berbuat zina. Barangsiapa yang ingkar kepada ketentuan-ketentuan hukum yang telah Allah tetapkan bagi hamba-hamba-Nya, maka amal perbuatannya batal karena kehilangan syarat sahnya, yaitu iman. Dan kelak pada hari Kiamat ia termasuk orang-orang yang merugi, karena ia akan masuk Neraka untuk selama-lamanya.

675

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah! Apabila kalian hendak menunaikan salat dan kalian sedang berhadas kecil, maka berwudulah. Yaitu dengan cara membasuh wajah kalian, membasuh tangan beserta sikunya, mengusap kepala dan membasuh kaki kalian beserta mata kaki yang menonjol di pergelangan kaki. Tetapi bila kalian berhadas besar, maka mandilah. Dan jika kalian menderita sakit yang kalian takutkan akan bertambah parah atau tertunda kesembuhannya (bila terkena air), atau kalian sedang bepergian dalam keadaan sehat walafiat, atau kalian sedang berhadas kecil karena buang hajat misalnya, atau berhadas besar karena bersetubuh dengan istri, dan kalian tidak menemukan air untuk bersuci setelah berusaha mencarinya, maka pergilah menuju permukaan tanah kemudian tepuklah dengan kedua telapak tangan kalian dan usapkanlah ke wajah kalian dan usapkanlah ke kedua tangan kalian. Allah tidak ingin menyulitkan kalian dalam ketentuan hukum-hukum-Nya dengan (tidak) mewajibkan kalian (bersuci dengan) menggunakan air bila membahayakan kalian. Maka Dia menetapkan syariat baru sebagai penggantinya ketika ada kesulitan dalam menggunakan air karena sakit atau tidak ada air. Hal itu dalam rangka menyempurnakan nikmat-Nya kepada kalian, supaya kalian bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kalian, dan tidak mengingkarinya.

676

Dan ingatlah nikmat yang Allah berikan kepada kalian berupa petunjuk untuk memeluk agama Islam. Dan ingatlah janji yang telah Dia ambil dari kalian tatkala kalian menyatakan baiat (janji setia) kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk mendengar dan patuh, baik di kala senang maupun susah dengan mengatakan, “Kami mendengar ucapanmu dan mematuhi perintahmu.” Dan takutlah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya -termasuk janji-janji kalian kepada-Nya- dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati. Maka tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

677

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Tunaikanlah hak-hak Allah atas diri kalian seraya mengharap rida-Nya. Dan hendaklah kalian menjadi saksi yang adil bukan saksi palsu. Dan jangan sekali-kali kebencian kalian terhadap orang-orang tertentu mendorong kalian untuk berlaku tidak adil kepada mereka. Karena keadilan itu diperlukan dalam menghadapi kawan maupun lawan. Maka berlaku adillah kepada kawan maupun lawan. Keadilan itu lebih dekat kepada ketakutan kepada Allah. Sedangkan sikap tidak adil lebih dekat kepada kelancangan kepada Allah. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada satu pun amal perbuatan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan membalas kalian dengan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

678

Allah -yang tidak pernah mengingkari janji-Nya- menjanjikan kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta beramal saleh, ampunan atas dosa-dosa mereka dan ganjaran yang besar, yaitu masuk Surga.

679

Sedangkan orang-orang yang ingkar kepada Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya, mereka itu penghuni-penghuni Neraka yang akan masuk ke dalamnya sebagai hukuman atas kekafiran dan pendustaan mereka. Mereka akan menetap di sana sebagaimana seorang sahabat yang selalu setia dengan sahabatnya.

680

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah! Ingatlah dengan hati dan lisan kalian akan karunia yang Allah berikan kepada kalian, yaitu rasa aman yang Dia berikan kepada kalian dan rasa takut yang Dia masukkan ke dalam hati musuh-musuh kalian tatkala mereka hendak mengangkat tangan mereka untuk menyerang dan mencelakakan kalian, tetapi kemudian Allah memalingkan perhatian mereka dari kalian dan melindungi kalian dari serangan mereka. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan hanya kepada Allah-lah seharusnya orang-orang mukmin bersandar dalam mencari kemaslahatan agamawi maupun duniawi mereka.

681

Allah telah mengambil perjanjian yang kokoh atas orang-orang Bani Israil dengan hal-hal yang akan disebutkan sebentar lagi. Dan Allah mengangkat dua belas orang pemimpin untuk mereka. Setiap pemimpin bertanggung jawab untuk memimpin anak buahnya. Allah berfirman kepada orang-orang Bani Israil, “Sesungguhnya Aku bersama kalian dengan memberikan pertolongan dan dukungan apabila kalian menunaikan salat dengan cara yang sesempurna mungkin, membayar zakat harta kalian, percaya kepada semua rasul-Ku tanpa membeda-bedakan satu sama lain, menghormati serta mendukung perjuangan mereka, dan membelanjakan harta kalian untuk kebaikan. Apabila kalian mau melaksanakan semua itu, pasti Aku akan menghapus dosa-dosa yang pernah kalian perbuat, dan kelak pada hari Kiamat, Aku akan memasukkan kalian ke dalam surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai. Barangsiapa yang ingkar setelah pengambilan janji yang kokoh ini, berarti ia telah menyimpang dari jalan yang benar dengan sadar dan sengaja.”

682

Karena mereka telah melanggar perjanjian kokoh yang diambil atas mereka itu, maka Kami jauhkan mereka dari rahmat Kami dan Kami ubah hati mereka menjadi kasar dan keras sehingga tidak ada satu pun kebaikan yang bisa memasukinya dan tidak ada satu pun nasihat yang berguna baginya. Mereka suka mengubah kata-kata dalam susunan kalimatnya dengan cara mengganti kata-katanya dan menakwilkan maknanya dengan makna yang sesuai dengan selera mereka. Dan mereka tidak mau mengindahkan sebagian peringatan yang diberikan kepada mereka. Dan kamu -wahai Rasul- akan senantiasa menemukan pengkhianatan mereka kepada Allah dan hamba-hamba-Nya yang beriman. Hanya sedikit saja dari mereka yang menepati perjanjian yang diambil atas mereka. Maka maafkanlah mereka dan jangan menghukum mereka. Lupakanlah kesalahan mereka. Karena sikap itu merupakan sikap yang baik. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

683

Sebagaimana Kami mengambil perjanjian yang kokoh atas orang-orang Yahudi, Kami pun mengambilnya atas orang-orang yang mengaku bahwa mereka adalah pengikut Isa -‘alaihissalām-. Tetapi kemudian mereka tidak mengindahkan sebagian peringatan yang diberikan kepada mereka seperti para pendahulu mereka dari kalangan Yahudi. Dan Kami lemparkan ke tengah-tengah mereka rasa permusuhan dan kebencian, sehingga mereka senantiasa saling menyerang, saling bertengkar, dan saling mengafirkan satu sama lain. Dan kelak Allah akan memberitahu mereka apa yang pernah mereka perbuat, dan akan memberi mereka balasan yang setimpal.

684

"Wahai orang-orang ahli kitab dari kalangan Yahudi yang memiliki kitab suci Taurat dan orang-orang Nasrani yang memiliki kitab suci Injil, utusan Kami telah datang kepada kalian, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang menerangkan banyak hal yang dahulu kamu sembunyikan dari kitab suci yang diturunkan kepada kalian. Dan ia memaafkan banyak kesalahan kalian yang tidak ada kemaslahatan di dalamnya selain membuka aib kalian. Kitab suci Al-Qur`ān dari sisi Allah telah datang kepada kalian sebagai cahaya yang menerangi jalan dan kitab suci yang menjelaskan segala hal yang dibutuhkan oleh umat manusia, baik yang berkaitan dengan urusan duniawi maupun ukhrawi.

685

Melalui kitab ini Allah menunjukkan orang yang mengikuti apa yang diridai-Nya, yaitu iman dan amal saleh ke jalan yang menyelamatkannya dari azab Allah, yaitu jalan menuju Surga, dan mengeluarkannya dari gelapnya kekafiran dan kemaksiatan menuju terangnya keimanan dan ketaatan atas izin-Nya, serta membimbingnya ke jalan yang lurus, yaitu agama Islam.

686

Sungguh telah kafir orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Allah adalah Isa putra Maryam. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Siapa yang mampu mencegah Allah jika Dia membinasakan Al-Masih Isa putra Maryam, membisanakan ibunya, dan membinasakan semua orang yang ada di muka bumi jika Dia berkehendak membinasakan mereka? Jika tidak ada seorang pun yang mampu mencegah Allah melakukan hal itu, berarti tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah sedangkan mereka semua, yaitu Isa, ibunya, dan makhluk-makhluk lainnya adalah ciptaan Allah. Langit dan bumi beserta isinya adalah milik Allah. Dia bisa menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Salah satu ciptaan-Nya ialah Isa -‘alaihissalām-, ia seorang hamba dan utusan Allah. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

687

Orang-orang Yahudi dan Nasrani masing-masing mengaku, “Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.” Katakanlah -wahai Rasul- untuk menjawab pengakuan mereka itu, “Mengapa Allah mengazab kalian disebabkan dosa-dosa yang kalian perbuat?” Jika memang kalian adalah kekasih-kekasih Allah sebagaimana pengakuan kalian, pasti Dia tidak akan mengazab kalian dengan membunuh dan mengubah wujud di dunia dan dengan api Neraka di Akhirat. Karena Allah tidak akan mengazab orang yang dicintai-Nya. Kalian hanyalah manusia biasa sebagaimana manusia pada umumnya. Siapa yang berbuat baik Allah akan membalasnya dengan Surga. Dan siapa yang berbuat buruk Dia akan menghukumnya dengan api Neraka. Allah dapat mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dengan karunia-Nya. Dan Dia dapat mengazab siapa saja yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya. Hanya Allah-lah satu-satu-Nya pemilik kerajaan langit dan bumi beserta isinya. Dan hanya kepada-Nya segala sesuatu akan kembali.

688

Wahai orang-orang ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, telah datang kepada kalian rasul Kami, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- setelah terputusnya para rasul dan munculnya kebutuhan mendesak akan pengutusan seorang rasul, agar kalian tidak beralasan dengan mengatakan, “Tidak ada rasul yang datang kepada kami untuk menyampaikan kabar gembira akan adanya ganjaran dari Allah dan memperingatkan kami akan adanya hukuman dari-Nya.” Maka Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- datang kepada kaliam untuk menyampaikan kabar gembira akan adanya ganjaran dari Allah dan memperingatkan kalian akan adanya hukuman dari-Nya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya. Salah satu kekuasaan-Nya ialah mengutus para rasul dan menutupnya dengan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

689

Dan ingatlah -wahai Rasul- tatkala Musa berkata kepada kaumnya, Bani Israil, “Wahai kaumku! ingatlah dengan hati dan lisan kalian akan karunia yang Allah berikan kepada kalian tatkala Dia mengutus nabi-nabi di antara kalian untuk mengajak kalian ke jalan yang benar dan menjadikan kalian sebagai penguasa yang bisa mengatur urusan kalian sendiri setelah sebelumnya kalian menjadi budak yang tertindas. Dan Dia telah memberi kalian karunia yang belum pernah Dia berikan kepada siapa pun di masa kalian.”

690

Musa berkata, “Wahai kaumku! Masuklah kalian ke tanah suci (Baitulmakdis dan sekitarnya) yang telah Allah janjikan kepada kalian bahwa kalian akan memasukinya dan memerangi orang-orang kafir yang ada di sana, dan kalian tidak akan tunduk kepada para penjajah yang kejam, supaya kalian tidak merugi di dunia dan di Akhirat.”

691

Kaumnya menjawab, “Wahai Musa! Sesungguhnya di tanah suci itu ada orang-orang yang memiliki kekuatan dan pasukan yang kuat. Inilah yang menghalangi kami untuk masuk ke sana. Kami tidak akan masuk ke sana selama mereka masih ada di sana. Karena kami tidak memiliki daya dan kekuatan untuk berperang melawan mereka. Jika mereka keluar dari sana (Baitul Maqdis) kami akan masuk ke sana.”

692

Dua orang sahabat Musa yang merasa takut kepada Allah dan takut pada hukuman-Nya serta mendapatkan bimbingan Allah untuk patuh kepada-Nya berkata kepada kaumnya untuk mendorong mereka agar menjalankan perintah Musa -‘Alaihissalām-, “Hadapilah para penjajah yang kejam itu dengan memasuki pintu gerbang kota. Jika kalian berhasil mendobrak pintu gerbang itu dan masuk ke dalam kota, niscaya -dengan izin Allah- kalian akan dapat mengalahkan mereka. Kalian harus percaya akan sunatullah yang menggantungkan pertolongan pada usaha-usaha berupa iman kepada Allah dan menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Dan bersandarlah serta bertawakkallah kalian hanya kepada Allah jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya. Karena iman kepada Allah mengharuskan berserah diri kepada-Nya -Subḥānahu-”.

693

Kaum Musa dari kalangan Bani Israil bersikeras untuk menentang perintah nabi mereka, Musa -‘Alaihissalām- dengan mengatakan, “Sungguh, kami tidak akan masuk ke dalam kota selama para penjajah yang kejam itu berada di sana. Pergilah kamu -wahai Musa- bersama Rabbmu. Lalu berperanglah kalian berdua. Kami akan tetap duduk di sini. Kami tidak mau berperang bersama kalian berdua.”

694

Musa berkata kepada Rabbnya, “Ya Rabb, aku tidak punya kuasa atas siapa pun selain diriku dan saudaraku, Harun. Maka jauhkanlah kami berdua dari orang-orang yang menentang perintah-Mu dan perintah rasul-Mu.”

695

Allah berfirman kepada nabi-Nya, Musa -‘Alaihissalām-, “Sesungguhnya Allah mengharamkan orang-orang Bani Israil memasuki tanah suci selama 40 tahun. Mereka akan tersesat dan kebingungan di muka bumi tak tahu jalan pulang selama masa tersebut. Jadi, wahai Musa! janganlah kamu merasa iba terhadap orang-orang yang menentang perintah Allah. Karena hukuman yang menimpa mereka itu adalah akibat dari kedurhakaan dan dosa-dosa mereka sendiri.”

696

Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Yahudi yang pendengki dan zalim itu perihal dua putra Adam, yaitu Qabil dan Habil, dengan cerita yang benar dan tidak diragukan. Yaitu tatkala keduanya mempersembahkan kurbannya masing-masing untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kemudian Allah menerima kurban yang dipersembahkan oleh Habil, karena ia merupakan orang yang bertakwa. Tetapi Allah tidak menerima kurban yang dipersembahkan oleh Qabil, karena ia bukanlah orang yang bertakwa. Lalu Qabil memprotes diterimanya kurban yang dipersembahkan oleh Habil karena iri hati. Dan Qabil pun berkata, “Aku benar-benar akan membunuhmu, Habil!” Habil menjawab, “Sesungguhnya Allah hanya mau menerima kurban dari orang yang bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

697

Sungguh, jika kamu mengulurkan tanganmu ke arahku untuk membunuhku, aku tidak akan membalasnya. Aku bukan pengecut, tetapi aku takut kepada Allah, Rabb segenap makhluk.

698

Lantas ia (Habil) melanjutkan sambil menakutinya, "Sesungguhnya aku menginginkan agar kamu kembali dengan membawa dosa pembunuhan terhadapku secara sengaja dan semena-mena lalu digabungkan dengan dosa-dosamu yang telah lalu, sehingga kamu termasuk penghuni Neraka yang akan masuk dan menetap di sana kelak pada hari Kiamat. Itu adalah balasan bagi orang-orang yang melampaui batas. Dan aku tidak ingin kembali dengan membawa dosa pembunuhan terhadapmu maupun menjadi penghuni Neraka.”

699

Kemudian Qabil digoda oleh nafsu amarahnya untuk membunuh saudaranya, Habil, secara semena-mena. Lalu Qabil benar-benar membunuhnya. Maka Qabil pun termasuk orang-orang yang merugi di dunia dan di akhirat.

700

Lalu Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk mengubur burung gagak lain yang mati di hadapan Qabil. Allah bermaksud mengajarkan kepada Qabil tentang bagaimana cara mengubur jasad saudaranya, Habil. Dan ia pun termasuk orang-orang yang menyesal.

701

Karena Qabil telah membunuh saudaranya, Habil, maka Kami beritahukan kepada Bani Israil, bahwasanya orang yang membunuh seseorang tanpa alasan yang dibenarkan, seperti kisas (membunuh atau melukai orang lain), membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan kekafiran, atau melakukan perampokan, maka seolah-olah ia telah membunuh seluruh umat manusia. Karena baginya tidak ada bedanya antara orang yang tidak bersalah dan pelaku kejahatan. Sedangkan seseorang yang tidak membunuh orang lain yang Allah -Ta'ālā- haramkan, dan berkeyakinan bahwa orang tersebut haram dibunuh, maka seolah-olah dia telah menghidupkan seluruh umat manusia. Karena sikapnya tersebut menjamin keselamatan seluruh umat manusia. Dan rasul-rasul Kami telah datang kepada orang-orang Bani Israil dengan membawa hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata. Namun demikian banyak dari mereka yang melanggar aturan-aturan Allah dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan melawan perintah rasul-rasul mereka.

702

Tidak ada balasan yang pantas bagi orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya, dan menantang-Nya dengan menebar permusuhan serta kerusakan di muka bumi dengan cara membunuh, merampok, dan menebar teror selain dibunuh tanpa disalib, atau dibunuh dengan cara disalib di atas kayu atau sejenisnya, atau dipotong tangan kanan dan kaki kirinya, kemudian apabila ia mengulanginya maka dipotonglah tangan kiri dan kaki kanannya, atau diusir dari kampung halamannya. Hukuman itu merupakan kehinaan besar bagi mereka di dunia. Dan di Akhirat kelak mereka akan mendapatkan azab yang sangat besar.

703

Kecuali mereka yang sudah bertaubat sebelum kalian -wahai para pemimpin- berhasil menangkap mereka. Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi mereka setelah pertaubatan tersebut. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya ialah membatalkan hukuman mereka.

704

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan berusahalah kalian untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan menunaikan apa yang Dia perintahkan kepada kalian dan menjauhi apa yang Dia larang. Dan berjuanglah kalian melawan orang-orang kafir untuk mengharap rida-Nya, agar kalian bisa mendapatkan apa yang kalian cari dan menghindari apa yang kalian takuti, manakala kalian melaksanakan kewajiban (berjuang) tersebut.

705

Sungguh, sekiranya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya, masing-masing memiliki semua yang ada di bumi ini ditambah dengan jumlah yang sama lalu mereka mempergunakannya untuk menebus diri mereka dari azab Allah di hari Kiamat, niscaya tebusan itu tidak akan diterima, dan mereka tetap akan mendapatkan azab yang pedih.

706

Mereka ingin keluar dari neraka jika telah memasukinya. Tetapi mana mungkin mereka bisa keluar dari sana? Mereka tidak akan keluar dari sana dan mereka akan mendapatkan siksa yang tidak ada hentinya.

707

"Potonglah -wahai para pejabat yang berwenang- tangan kanan setiap laki-laki dan wanita yang mencuri. Itu adalah balasan dan hukuman dari Allah atas perbuatannya mengambil harta orang lain secara ilegal. Dan hukuman itu bertujuan untuk menakut-nakuti si pelaku dan orang-orang lainnya." Dan Allah Maha Perkasa, tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan ketentuan-Nya dan menentukan syariat-Nya.

708

Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah dari tindakan mencuri dan memperbaiki perbuatannya, sesungguhnya Allah akan menerima taubatnya sebagai anugerah dari-Nya. Karena Allah Maha Mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya yang bertaubat, lagi Maha Penyayang kepada mereka. Akan tetapi hukuman hudud tidak gugur dari mereka dengan pertaubatan tersebut bilamana urusannya telah sampai ke tangan pihak yang berwenang.

709

Wahai Rasul! Kamu telah mengetahui bahwa Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia berhak melakukan apa pun yang Dia kehendaki di sana. Dia berhak menyiksa siapa pun yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya. Dan Dia berhak mengampuni siapa pun yang Dia kehendaki dengan anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya.

710

Wahai Rasul, janganlah kamu bersedih hati melihat orang-orang yang tergesa-gesa menyatakan kekafiran mereka untuk membuatmu marah. Mereka itu dari kalangan munafik yang memperlihatkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran dan dari kalangan Yahudi yang suka mendengarkan serta menerima kebohongan dan mengikuti jejak para pemuka mereka yang enggan datang kepadamu. Mereka mengganti firman Allah yang ada di dalam kitab suci Taurat dengan sesuatu yang sejalan dengan selera mereka. Dan mereka berkata kepada para pengikut mereka, “Jika hukum Muhammad sejalan dengan selera kalian, ikutilah ia. Jika tidak, jauhilah ia.” Barangsiapa yang dikehendaki untuk disesatkan oleh Allah dari bangsa manusia, maka kamu -wahai Rasul- tidak akan menemukan orang yang dapat melindunginya dari kesesatan dan membawanya ke jalan yang benar. Orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik semacam itu, Allah tidak hendak membersihkan hatinya dari kekafiran. Mereka akan mendapatkan kehinaan dan kenistaan di dunia. Dan mereka akan mendapatkan azab yang sangat berat di Akhirat, yaitu siksa Neraka.

711

Orang-orang Yahudi itu gemar mendengarkan kebohongan dan memakan harta yang haram, seperti riba. Jika mereka memintamu -wahai Rasul- untuk menjadi hakim, maka putuskanlah perkara mereka jika berkenan, atau janganlah memutuskan perkara mereka jika enggan. Kamu boleh memilih mana yang kamu inginkan. Apabila kamu memilih untuk tidak memutuskan perkara mereka, maka mereka tidak akan dapat menimpakan mudarat apa pun kepadamu. Dan jika kamu memilih untuk memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah secara adil, meskipun mereka adalah orang-orang yang zalim dan musuh bagimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil dalam memutuskan perkara, sekalipun orang-orang yang berperkara adalah musuh bagi hakim.

712

Sikap mereka itu benar-benar aneh. Mereka ingkar kepadamu tetapi mereka menjadikanmu sebagai hakim dengan harapan kamu akan memberikan keputusan (hukum) yang sejalan dengan keinginan mereka. Padahal mereka mempunyai kitab suci Taurat yang mereka klaim sebagai kitab suci yang mereka yakini dan berisi ketentuan-ketentuan hukum dari Allah. Kemudian mereka akan mengabaikan keputusanmu manakala keputusan itu tidak sejalan dengan keinginan mereka. Jadi, mereka menggabungkan antara pengingkaran terhadap isi kitab suci mereka dan pengabaian terhadap keputusanmu. Tindakan mereka itu bukanlah tindakan orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, mereka bukanlah orang-orang yang beriman kepadamu dan tidak mengakui agama yang kamu bawa.

713

Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab suci Taurat kepada Musa -‘Alaihissalām-. Di dalamnya terdapat petunjuk ke arah kebaikan dan cahaya yang dapat menerangi jalan. Kitab itu digunakan sebagai sumber hukum oleh nabi-nabi Bani Israil yang tunduk dan patuh kepada Allah. Dan juga dijadikan sebagai sumber hukum oleh para ulama dan fukaha yang mendidik manusia tatkala Allah meminta mereka untuk menjaga kitab suci-Nya dan menjadikan mereka sebagai pengawal kitab suci tersebut yang bertugas menjaganya dari perubahan dan penggantian. Mereka adalah saksi-saksi yang menyatakan bahwa kitab tersebut adalah hak. Dan mereka menjadi rujukan orang dalam setiap masalah yang terkait dengan kitab tersebut. Maka janganlah kalian takut -wahai orang-orang Yahudi- kepada manusia. Tetapi takutlah kepada-Ku saja. Dan janganlah kalian menukar hukum yang Allah turunkan kepada kallian dengan imbalan yang sedikit, seperti jabatan, kedudukan, atau kekayaan. Siapa yang tidak mau menjadikan wahyu Allah sebagai sumber hukum seraya menghalalkan tindakan itu, atau memprioritaskan sumber hukum lain, atau menganggapnya sama dengan yang lain, mereka itu adalah orang-orang kafir sejati.

714

Kami telah membuat ketentuan hukum bagi orang-orang Yahudi di dalam kitab suci Taurat, bahwasanya siapa saja yang membunuh seseorang secara sengaja tanpa hak, ia harus dihukum mati. Siapa saja yang mencongkel mata seseorang secara sengaja, ia harus dicongkel matanya. Siapa saja yang mematahkan hidung seseorang secara sengaja, ia harus dipatahkan hidungnya. Siapa yang memotong telinga seseorang secara sengaja, ia harus dipotong telinganya. Dan siapa yang menanggalkan gigi seseorang secara sengaja, ia harus ditanggalkan giginya. Dan Kami tetapkan bagi mereka bahwa setiap orang yang melukai seseorang, ia harus dihukum dengan hukuman yang sama dengan kejahatannya. Barangsiapa yang memaafkan si pelaku kejahatan, maka kata maaf itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya, karena ia telah memaafkan orang yang telah berbuat zalim kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak mau menggunakan ketentuan hukum yang telah diturunkan oleh Allah dalam konteks kisas dan lain-lain, ia telah melanggar aturan Allah.

715

Dan Kami ikutkan pada jejak nabi-nabi Bani Israil dengan Isa putra Maryam yang beriman kepada apa yang tercantum di dalam kitab suci Taurat dan menjadikannya sebagai sumber hukum. Dan Kami berikan kepadanya kitab suci Injil yang berisi petunjuk ke jalan yang benar dan berisi penjelasan yang dapat melenyapkan hujah yang berupa syubhat-syubhat dan mengatasi masalah-masalah hukum. kitab suci Injil ini sesuai dengan kitab suci Taurat yang diturunkan sebelumnya kecuali sedikit masalah hukum yang diubahnya. Dan Kami jadikan kitab suci Injil sebagai petunjuk ke jalan yang benar dan pencegah dari perbuatan yang diharamkan bagi mereka.

716

Seharusnya orang-orang Nasrani beriman kepada apa yang Allah turunkan di dalam kitab suci Injil. Dan hendaklah mereka menjadikannya sebagai sumber hukum sebelum diutusnya Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada mereka. Barangsiapa yang tidak mau menetapkan hukum berdasarkan kitab suci yang Allah turunkan, mereka itu adalah orang-orang yang tidak taat kepada Allah, meninggalkan kebenaran dan cenderung kepada kebatilan.

717

"Dan Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- kitab suci Al-Qur`ān dengan kebenaran yang tidak ada keraguan dan kebimbangan sedikit pun bahwa kitab suci ini berasal dari sisi Allah. kitab suci ini membenarkan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan menjadi tolok ukur. Maka bila isinya sesuai dengan Al-Qur`ān adalah benar, dan yang bertentangan dengannya adalah salah. Maka berikanlah keputusan hukum kepada manusia berdasarkan kitab suci yang Allah turunkan kepadamu. Dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang diturunkan kepadamu yang tidak mengandung keraguan pun. Kami telah memberikan syariat berupa ketentuan hukum amaliah dan jalan yang terang bagi tiap-tiap umat yang layak untuk diikuti. Seandainya Allah berkehendak menyatukan syariat mereka, niscaya Dia telah menyatukannya. Akan tetapi Allah berkehendak memberikan syariat tertentu kepada tiap-tiap umat. Hal itu karena hendak menguji mereka semua agar terlihat siapa yang taat dan siapa yang tidak. Maka bergegaslah kalian melaksanakan kebajikan dan meninggalkan kemungkaran. Lalu hanya kepada Allah kalian akan kembali di hari Kiamat kelak. Dia akan memberitahukan kepada kalian perihal apa yang dahulu kalian perselisihkan. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah kalian perbuat.

718

Dan kamu seharusnya -wahai Rasul- memutuskan perkara mereka berdasarkan hukum yang Allah turunkan kepadamu. Janganlah kamu mengikuti pendapat-pendapat mereka yang bersumber dari hawa nafsu. Dan berhati-hatilah agar mereka tidak menyesatkanmu dari hukum yang Allah turunkan kepadamu. Karena mereka akan terus bekerja keras untuk melakukan hal itu. Jika mereka tidak bersedia menerima keputusan berdasarkan hukum yang Allah turunkan kepadamu, ketahuilah bahwasanya Allah hendak menghukum mereka dengan hukuman dunia atas dasar sebagian dosa mereka dan hendak menghukum mereka di Akhirat atas dasar semua dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya banyak sekali manusia yang tidak taat kepada Allah.

719

Apakah mereka berpaling dari keputusanmu seraya mencari keputusan dari orang-orang Jahiliah penyembah berhala yang memberikan keputusan berdasarkan selera hati mereka? Tidak ada yang lebih baik keputusan hukumnya dari Allah bagi orang-orang yang meyakini dan memahami apa yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, bukan bagi orang-orang Jahiliah dan pemuja hawa nafsu yang hanya mau menerima apa yang sejalan dengan selera hati mereka meskipun batil.

720

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai sekutu dan orang-orang pilihan yang kalian jadikan sebagai wali (pemimpin) kalian. Karena orang-orang Yahudi hanya menjadi wali bagi para pemeluk agama mereka saja. Dan orang-orang Nasrani pun hanya menjadi wali bagi para pemeluk agama mereka saja. Sedangkan kedua golongan itu sama-sama memusuhi kalian. Barangsiapa di antara kalian menjadikan mereka sebagai walinya berarti ia termasuk ke dalam golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim karena menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia.

721

Maka kamu -wahai Rasul- akan melihat kaum munafik yang lemah imannya bergegas menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali mereka seraya berkata, “Kami khawatir kelak mereka akan menang dan berdaulat kemudian kami akan mendapatkan perlakuan yang buruk dari mereka.” Mudah-mudahan Allah memberikan kemenangan kepada rasul-Nya dan orang-orang mukmin, atau mendatangkan sesuatu dari sisi-Nya yang dapat meredam kekuatan orang-orang Yahudi dan sekutunya. Maka orang-orang yang bergegas menjadikan orang-orang Yahudi sebagai wali itu pun menyesali kemunafikan yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka akibat gagalnya usaha-usaha lemah yang mereka andalkan.

722

Orang-orang mukmin merasa heran dengan kondisi orang-orang munafik itu dan berkata, “Inikah orang-orang yang bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa mereka benar-benar bergabung bersama kalian -wahai orang-orang mukmin- dalam keimanan, pertolongan, dan pertemanan?" Hanguslah amal perbuatan mereka. Maka mereka pun merugi akibat gagal mencapai tujuan mereka. Dan mereka akan ditimpa azab yang telah disiapkan untuk mereka.

723

Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kalian yang meninggalkan agamanya dan kembali kepada kekafiran maka Allah akan mendatangkan kaum lain sebagai penggantinya. Allah mencintai kaum itu dan merekapun mencintai-Nya karena keteguhan hati mereka. Mereka bersikap lemah lembut kepada orang-orang mukmin, namun keras terhadap orang-orang kafir. Mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka untuk menjunjung tinggi kalimat Allah. Mereka tidak takut kepada celaan yang dilontarkan oleh para pencela. Karena mereka lebih mendahulukan rida Allah daripada kerelaan makhluk, Itu merupakan bagian dari anugerah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas anugerah dan kebaikan-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan anugerah-Nya maka Dia pun memberikannya, dan siapa saja yang tidak berhak mendapatkannya maka Dia tidak memberikannya.

724

"Orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang kafir lainnya bukanlah wali kalian. Sesungguhnya wali dan penolongmu hanyalah Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin yang menunaikan salat secara sempurna, membayarkan zakat harta mereka, dan tunduk serta patuh kepada Allah.

725

Barangsiapa yang menjadikan Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin sebagai walinya dengan memberikan dukungan dan pertolongannya maka dia termasuk golongan Allah. Dan golongan Allah adalah golongan yang menang. Karena Allah-lah sang penolong mereka.

726

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan orang-orang ahli Kitab sebelum kalian dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang musyrik yang suka menghina dan mempermainkan agama kalian sebagai sekutu dan teman setia. Dan bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjauhi larangan-Nya, tidak menjadikan orang-orang tersebut sebagai teman setia, jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya dan kepada kitab suci yang Dia turunkan kepada kalian.

727

Mereka juga menghina dan bermain-main apabila kamu mengumandangkan suara azan untuk menunaikan salat yang merupakan ibadah paling agung. Hal itu disebabkan mereka adalah orang-orang yang tidak mengerti makna yang terkandung di dalam ibadah dan syariat yang Allah ditetapkan bagi manusia.

728

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang ahli Kitab yang suka mengolok-olok itu, “Apakah kalian mencela kami hanya karena kami beriman kepada Allah, kepada kitab suci yang diturunkan kepada kami, kitab suci yang turunkan kepada umat-umat sebelum kami, dan karena kami percaya bahwa sebagian besar dari kalian tidak taat kepada Allah lantaran kalian tidak mau beriman dan enggan menjalankan perintah-Nya?! Celaan yang kalian lontarkan kepada kami itu sejatinya sebuah pujian bagi kami, bukan celaan.”

729

Katakanlah -wahai Rasul-, “Maukah kuberitahukan kepada kalian siapa yang lebih pantas dicela dan lebih berat hukumannya dari mereka? Mereka adalah para pendahulu mereka yang diusir oleh Allah dari rahmat-Nya dan diubah wujudnya menjadi monyet dan babi. Dan Allah menjadikan sebagian dari mereka sebagai penyembah tagut. Dan yang disebut tagut ialah segala sesuatu yang disembah secara sukarela selain Allah. Orang-orang tersebut akan mendapatkan tempat yang paling buruk di hari Kiamat. Dan mereka adalah orang-orang yang paling tersesat dari jalan yang benar.”

730

Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- didatangi oleh orang-orang munafik dari kalangan mereka, maka mereka akan menampakkan keimanan di hadapan kalian sebagai bentuk kemunafikan mereka, sebenarnya mereka datang dan pergi sambil membawa kekafiran dan tidak melepaskannya sedikit pun. Dan Allah Maha Mengetahui kekafiran yang mereka sembunyikan walaupun mereka menampakkan keimanan di hadapan kalian, dan Allah akan membalas perbuatan mereka tersebut dengan balasan yang setimpal.

731

Dan kamu -wahai Rasul-, sering melihat banyak orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik yang bergegas melakukan perbuatan maksiat, seperti berdusta, berlaku tidak adil, dan memakan harta manusia secara haram. Sungguh buruk perbuatan mereka itu.

732

Tidakkah para pemimpin dan para ulama mereka melarang mereka bergegas berbuat dosa, seperti berkata dusta, memberikan kesaksian palsu, dan memakan harta orang lain secara tidak sah? Sungguh buruk perilaku para pemimpin dan para ulama mereka yang tidak mau melarang mereka berbuat dosa.

733

Dan tatkala orang-orang Yahudi ditimpa kesulitan dan kekeringan mereka berkata, “Tangan Allah terbelenggu, tidak mau memberikan kebaikan dan kemurahan. Dia tidak mau memberikan apa yang ada di sisi-Nya kepada kami”. Ketahuilah bahwa tangan merekalah yang terbelenggu, tidak mau berbagi kebaikan dan kemurahan. Dan akibat ucapan ini mereka dijauhkan dari rahmat Allah. Justru sebaliknya kedua tangan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- terbuka melimpahkan kebaikan dan kemurahan. Dia memberikan menurut kehendak-Nya. Dia dapat melapangkan dan menyempitkannya. Tidak ada yang dapat menghalangi-Nya atau memaksa-Nya. Dan apa yang diturunkan kepadamu -wahai Rasul-, tidak menambah apa pun bagi orang-orang Yahudi selain kesesatan dan kekafiran mereka. Hal itu disebabkan oleh rasa dengki yang ada di dalam hati mereka. Kami menyematkan rasa permusuhan dan kebencian antargolongan di tengah kalangan Yahudi. Setiap kali mereka menghimpun kekuatan untuk berperang atau bersekongkol untuk menyalakan api peperangan, Allah cerai-beraikan persatuan mereka dan Dia hancurkan kekuatan mereka. Namun mereka tidak pernah berhenti berusaha untuk membuat kerusakan di muka bumi dan berupaya untuk menghancurkan agama Islam serta ingin memperdayakannya, sedangkan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

734

Sekiranya orang-orang Yahudi dan Nasrani mempercayai agama yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan bertakwa kepada Allah dengan menghindari maksiat, niscaya Kami akan menghapus dosa-dosa yang mereka perbuat, sekalipun jumlahnya banyak. Dan Kami akan memasukkan mereka ke dalam Surga Na’īm pada hari kiamat kelak, di sana mereka dapat menikmati segala macam kenikmatan untuk selama-lamanya.

735

Dan sekiranya orang-orang Yahudi mengamalkan apa yang tertera di dalam kitab suci Taurat dan orang-orang Nasrani mengamalkan apa yang tertera di dalam kitab suci Injil, dan mereka semua mengamalkan kitab suci Al-Qur`ān yang diturunkan kepada mereka, niscaya Aku akan memudahkan jalan rezeki mereka dengan menurunkan hujan dan menumbuhkan tanam-tanaman. Sebagian dari ahli Kitab ada yang bersikap adil dan memegang teguh kebenaran. Tetapi kebanyakan dari mereka buruk perilakunya, karena mereka tidak beriman.

736

Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu secara lengkap. Jangan menyembunyikan sesuatu darinya. Jika kamu menyembunyikan sesuatu darinya berarti kamu tidak menyampaikan risalah Rabbmu. (Pada kenyataannya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah menyampaikan semua yang diperintahkan untuk disampaikannya. Barangsiapa yang menuduh sebaliknya berarti ia telah membuat kebohongan besar atas nama Allah). Sesudah hari ini Allah akan melindungimu dari manusia. Maka mereka tidak akan dapat menimpakan sesuatu yang buruk kepadamu. Jadi tugasmu hanyalah menyampaikan pesan. Dan Allah tidak akan membimbing orang-orang yang ingkar serta tidak menginginkan petunjuk ke jalan yang benar.

737

Katakanlah -wahai Rasul-, “Kalian -wahai orang-orang Yahudi dan Nasrani- tidak mengikuti agama yang diakui sampai kalian mengamalkan apa yang tertera di dalam Kitab Suci Taurat dan Injil, dan juga mengamalkan apa yang diturunkan kepada kalian melalui kitab suci Al-Qur`ān yang iman kalian tidak sah tanpa beriman kepadanya serta mengamalkan isinya. Dan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu benar-benar akan menambah kesesatan dan kekafiran ahli Kitab, akibat rasa dengki yang ada di dalam hati mereka. Maka janganlah kamu menyesali perbuatan orang-orang yang kafir itu. Cukuplah kamu beserta orang-orang mukmin yang menjadi pengikutmu.

738

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Ṣābi’īn dan orang-orang Nasrani, siapa pun di antara mereka yang percaya kepada Allah dan hari Akhir, serta beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka mengenai apa yang kelak akan mereka hadapi dan mereka pun tidak bersedih hati atas kekayaan dunia yang luput dari jangkauan mereka.

739

Sungguh Kami telah mengambil perjanjian yang kokoh dari Bani Israil agar mereka mau mendengar dan patuh. Tetapi kemudian mereka melanggar perjanjian tersebut dan mengikuti hawa nafsu mereka. Sehingga mereka berpaling dari ajaran agama yang dibawa oleh rasul-rasul mereka. Mereka mendustakan sebagian dari rasul-rasul itu dan sebagian lainnya mereka bunuh.

740

Dan mereka mengira bahwa tindakan mereka melanggar perjanjian, mendustakan para rasul, dan membunuh para nabi tidak akan berakibat buruk terhadap mereka. Kemudian mereka menerima akibat yang tidak pernah mereka duga sebelumnya. Mereka buta terhadap kebenaran sehingga mereka tidak mengetahui jalan yang benar. Mereka tuli dari kebenaran sehingga mereka tidak bisa mendengar dan menerimanya. Kemudian berkat kemurahan-Nya Allah menerima tobat mereka. Tetapi setelah itu mereka buta kembali terhadap kebenaran dan telinga mereka tuli, tidak dapat mendengarkan kebenaran. Hal itu dialami oleh sebagian besar dari mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka perbuat. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Nya. Dan Dia akan membalas perbuatan mereka dengan balasan yang setimpal.

741

Sungguh telah kafir orang-orang Nasrani yang menyatakan bahwa Allah adalah Isa Al-Masih putra Maryam. Karena telah menyematkan sifat ketuhanan kepada selain Allah. Padahal Isa Al-Masih putra Maryam sendiri berkata kepada mereka, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah saja, karena Dia adalah Rabbku dan juga Rabb kalian. Jadi, kita sama-sama hamba Allah.” Hal itu karena siapa saja yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka dia dilarang masuk ke dalam Surga untuk selama-lamanya. Tempat tinggalnya adalah Neraka Jahanam. Tidak ada yang dapat menolong dan membantunya di sisi Allah. Dan tidak ada yang dapat menyelamatkannya dari azab yang menunggunya.

742

Sungguh telah kafir orang-orang Nasrani yang menyatakan bahwa Allah itu terdiri dari tiga unsur, Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Mahatinggi Allah dari pernyataan mereka itu, karena Allah tidak berbilang. Dia adalah Rabb Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan jika mereka tidak berhenti dari pernyataan yang keji itu, niscaya mereka akan terkena azab yang memilukan.

743

Tidakkah mereka mau menarik pernyataan mereka itu dan bertobat kepada Allah seraya memohon ampun kepada-Nya atas perbuatan musyrik yang telah mereka lakukan? Sedangkan Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dari dosa apa pun walaupun dosa itu berupa kufur kepada-Nya dan Maha Pengasih bagi orang-orang yang beriman.

744

Isa Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang utusan Allah sebagaimana para rasul lainnya. Ia akan mengalami kematian sebagaimana yang lain. Dan ibunya, Maryam -‘Alaihassalām- adalah seorang wanita yang jujur dan terpercaya. Keduanya mengonsumsi makanan, karena keduanya memang membutuhkannya. Bagaimana mungkin keduanya menjadi tuhan, sedangkan keduanya membutuhkan makanan. Maka perhatikanlah -wahai Rasul-, bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda yang menunjukkan keesaan Rabb dan menunjukkan kesalahan sikap mereka yang berlebih-lebihan dalam menyematkan sifat ketuhanan kepada selain Allah -Subḥānahu-, sedangkan mereka menolak tanda-tanda tersebut. Dan perhatikanlah! bagaimana mereka dipalingkan dari kebenaran, padahal sudah terdapat tanda-tanda yang terang benderang menunjukkan keesaan Allah.

745

Katakanlah -wahai Rasul-, untuk membantah argumen orang-orang yang menyembah selain Allah, “Apakah kalian menyembah tuhan yang tidak dapat mendatangkan manfaat bagi kalian dan tidak dapat melindungi kalian dari mudarat? Tuhan semacam itu adalah tuhan yang lemah. Sedangkan Allah jauh dari kelemahan. Dan hanya Allah saja Yang Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian. Tidak ada satu pun ucapan yang luput dari pendengaran-Nya. Dia juga Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian. Tidak ada satu pun perbuatan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan membalas kalian dengan balasan yang setimpal.”

746

Katakanlah -wahai Rasul-, kepada orang-orang Nasrani, “Janganlah kalian melampaui batas dalam mengikuti kebenaran yang diperintahkan kepada kalian. Dan janganlah kalian berlebih-lebihan dalam menghormati orang yang diperintahkan kepada kalian untuk menghormatinya, seperti para Nabi, sehingga kalian berkeyakinan bahwa orang tersebut memiliki sifat ketuhanan, sebagaimana yang kalian lakukan terhadap Isa putra Maryam. Hal itu disebabkan karena kalian mengikuti para pendahulu kalian yang tersesat dan menyesatkan banyak orang. Dan mereka pun tersesat dari jalan yang benar.”

747

Allah -Subḥānahu- menceritakan bahwa Dia telah menjauhkan orang- orang kafir dari kalangan Bani Israil dari rahmat-Nya di dalam kitab suci yang diturunkan-Nya kepada Daud yaitu Zabur, dan di dalam kitab suci yang diturunkan-Nya kepada Isa putra Maryam yaitu Injil. Tindakan-Nya yang menjauhkan mereka dari rahmat-Nya tersebut disebabkan oleh perbuatan maksiat mereka yang begitu banyak dan melanggar larangan-larangan Allah.

748

Mereka tidak melarang kawan mereka berbuat maksiat. Bahkan para pendosa di antara mereka melakukan perbuatan maksiat dan kemungkaran secara terang-terangan, karena tidak ada yang melarangnya. Sungguh buruk sekali sikap mereka yang tidak mau melarang kemungkaran tersebut.

749

Kamu -wahai Rasul- sering sekali menyaksikan kaum kufur dari kalangan Yahudi menyukai serta condong terhadap orang-orang kafir dan melancarkan serangan terhadap dirimu dan orang-orang yang menganut agama tauhid. Sungguh buruk tindakan mereka yang bersekongkol dengan orang-orang kafir itu. Karena tindakan itu adalah penyebab datangnya murka Allah kepada mereka dan penyebab masuknya mereka ke dalam Neraka untuk selama-lamanya.

750

Sekiranya orang-orang Yahudi itu benar-benar beriman kepada Allah dan nabi-Nya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang-orang musyrik sebagai sekutu mereka, di luar orang-orang mukmin. Karena sebenarnya mereka dilarang menjadikan orang-orang kafir sebagai sekutu. Namun banyak sekali orang-orang Yahudi yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan keluar dari persekutuan dengan Allah serta orang-orang mukmin.

751

Sungguh kamu -wahai Rasul-, benar-benar akan mendapati bahwa orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman kepadamu adalah orang-orang Yahudi; karena rasa dengki, iri hati, dan kesombongan yang ada di dalam hati mereka, para penyembah berhala, dan orang-orang musyrik lainnya. Dan kamu benar-benar akan mendapati bahwa orang yang paling dekat dengan orang-orang yang beriman kepadamu dan kepada kitab suci yang kamu bawa ialah orang-orang yang berkata tentang diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang Nasrani. Dan ayat ini menjelaskan bahwa mereka itu lebih bersahabat dengan orang-orang mukmin karena di antara mereka terdapat para ulama yang tekun beribadah, rendah hati, dan tidak sombong. Karena hati orang-orang yang sombong tidak bisa dimasuki kebaikan.

752

Hati mereka itu (seperti An-Najāsyī dan para sahabatnya) sangat lembut, sehingga mereka mudah menangis ketika mereka mendengar ayat Al-Qur`ān yang diturunkan manakala mereka mengetahui bahwa Al-Qur`ān adalah benar. Karena mereka mengetahui ajaran agama yang dibawa oleh Isa -‘Alaihissalām-, Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami percaya kepada apa yang Engkau turunkan kepada rasul-Mu, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, Maka catatlah kami -wahai Tuhan kami- bersama dengan umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang menjadi hujah bagi manusia kelak di hari Kiamat.

753

Apa yang menghalangi kami untuk beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-? Sedangkan kami berharap masuk Surga bersama para nabi dan para pengikutnya yang taat kepada Allah serta takut akan siksa-Nya.

754

Maka Allah akan membalas keimanan dan pengakuan mereka terhadap kebenaran itu dengan Surga yang di bawah istana-istana dan pepohonannya mengalir sungai-sungai, di sana mereka akan tinggal untuk selama-lamanya. Itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat baik dalam mengikuti kebenaran dan tunduk kepadanya tanpa batas dan tanpa syarat.

755

Orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya, dan mendustakan ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada rasul-Nya, mereka itu adalah penghuni Neraka yang berkobar-kobar; menetap di sana dan tidak akan keluar darinya untuk selama-lamanya.

756

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian mengharamkan hal-hal yang nikmat berupa makanan, minuman, dan pernikahan yang dihalalkan bagi kalian. Janganlah kalian mengharamkannya dengan niat bersikap zuhud atau beribadah. Dan janganlah kalian melanggar larangan-larangan Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melanggar larangan-larangan-Nya, bahkan Dia membenci mereka.

757

Makanlah dari rezeki yang Allah berikan kepada kalian dalam kondisi yang halal lagi baik, bukan dalam kondisi haram, seperti rezeki yang diambil secara paksa atau menjijikkan. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, karena kalian beriman kepada-Nya. Dan iman kalian kepada-Nya mengharuskan kalian takut kepada-Nya.

758

Allah tidak akan menghukum kalian -wahai orang-orang mukmin- berdasarkan sumpah yang kalian ucapkan tanpa sengaja, tetapi Dia akan menghukum kalian berdasarkan sumpah yang disengaja dan hati kalian bertekad untuk itu, kemudian kalian melanggar sumpah itu. Kafarat dari sumpah yang kalian sengaja dan diucapkan dengan sungguh-sungguh, bila kalian melanggarnya, maka salah satu dari tiga pilihan, yaitu: memberi makan 10 orang miskin dengan jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh rata-rata penduduk negerimu. Masing-masing orang miskin mendapat setengah ṣā’ (sekitar satu setengah kilogram), atau memberikan pakaian kepada mereka dengan jenis pakaian yang umum, atau memerdekakan seorang budak belian yang beriman (muslim). Jika seseorang tidak mampu menebus dengan salah satu dari tiga pilihan tersebut, ia boleh berpuasa selama 3 hari. Hal-hal itu semua merupakan kafarat sumpah kalian -wahai kaum mukminin- bila kalian bersumpah atas nama Allah lantas melanggarnya. Hindarilah bersumpah atas nama Allah dengan maksud berdusta, banyak bersumpah, serta tidak memenuhi sumpah selama tindakan memenuhi sumpah tersebut mengandung kebaikan, maka kerjakanlah hal yang baik tersebut. Bayarlah kafarat sumpah kalian sebagaimana yang Allah jelaskan kepada kalian terkait kafarat sumpah. Allah menerangkan kepada kalian hukum-hukum-Nya yang jelas mengenai yang halal dan haram, agar kalian bersyukur kepada Allah atas apa yang telah diajarkan oleh-Nya sebuah pengetahuan yang belum kalian ketahui sebelumnya.

759

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras yang memabukkan, judi yang mengandung imbalan dari kedua belah pihak, batu yang digunakan oleh orang-orang sebagai tempat menyembelih hewan ternak mereka untuk menghormatinya atau batu yang dipasang untuk disembah, dan batang-batang kayu yang mereka gunakan untuk mengundi nasib mereka, semua itu adalah perbuatan dosa yang dianjurkan oleh setan. Maka jauhilah perbuatan itu agar kalian memperoleh kehidupan yang mulia di dunia dan meraih kenikmatan surga di Akhirat.

760

Sesungguhnya tujuan setan menganjurkan minuman keras dan perjudian ialah memunculkan rasa permusuhan dan kebencian dalam hati antarsesama dan memalingkan orang dari zikir maupun salat. Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- sudah meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa tersebut? Tidak ada keraguan bahwa hal itulah yang lebih pantas bagi kalian. Maka berhentilah dari perbuatan-perbuatan dosa tersebut.

761

Patuhlah kalian kepada Allah dan kepada rasul dengan melaksanakan perintah-perintah syariat dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan jangan sekali-kali kalian melanggarnya, sebab jika kalian berpaling dari syariat itu maka ketahuilah bahwa tugas rasul Kami hanyalah menyampaikan apa yang Allah perintahkan untuk disampaikan. Dan beliau benar-benar telah menyampaikannya. Maka jika kalian mengikuti jalan yang benar niscaya manfaatnya akan kembali kepada diri kalian sendiri. Dan jika kalian berlaku buruk niscaya akibat buruknya akan menimpa diri kalian sendiri.

762

Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah atas perbuatan mereka mengonsumsi khamar sebelum diharamkan, apabila mereka menjauhi hal-hal yang dilarangan karena takut akan murka Allah disertai dengan keimanan kepada-Nya dan amal saleh. Kemudian perasaan mereka yang merasa diawasi oleh Allah semakin menguat, sehingga mereka beribadah kepada-Nya seolah-olah mereka melihat-Nya. Dan Allah menyukai orang-orang yang beribadah kepada-Nya seolah-olah mereka melihat-Nya. Karena sikap itu menandakan adanya perasaan selalu diawasi oleh Allah. Dan hal itu akan mendorong orang yang beriman untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan sempurna.

763

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji kalian dengan mengirimkan hewan buruan di darat ketika kalian sedang berihram. Hewan-hewan yang kecil dapat kalian tangkap dengan tangan kalian. Dan hewan-hewan yang besar dapat kalian tangkap dengan tombak kalian. Hal itu karena Allah hendak mendapatkan bukti yang nyata untuk dijadikan sebagai dasar penilaian atas hamba-hamba-Nya; siapa di antara mereka yang takut kepada-Nya karena memiliki iman yang sempurna, menurut pengetahuan Allah, sehingga dia menahan diri untuk tidak berburu karena dia takut kepada Penciptanya yang mengetahui semua perbuatannya. Dan siapa di antara mereka yang melanggar larangan-Nya dan berburu, sedangkan dia sedang berihram baik dalam rangka menunaikan ibadah haji maupun umrah, maka dia akan mendapatkan azab yang pedih di hari Kiamat, karena ia telah melanggar larangan Allah.

764

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian membunuh hewan buruan darat ketika kalian sedang berihram untuk haji atau umrah. Barangsiapa yang membunuh hewan buruan darat itu secara sengaja, ia harus menggantinya dengan hewan ternak yang setara dengannya seperti unta, sapi, atau kambing. Hewan pengganti itu harus diputuskan oleh dua orang muslim yang adil. Hewan pengganti yang telah diputuskan itu harus diperlakukan sebagaimana perlakuan terhadap hewan hadyu. Yaitu harus dikirim ke Makkah dan disembelih di tanah haram. Atau diganti dengan bahan makanan yang senilai dengan hewan itu dan dibagikan kepada orang-orang miskin yang ada di tanah haram. Setiap orang mendapatkan setengah ṣā’ (sekitar satu setengah kilogram). Atau diganti dengan puasa satu hari untuk tiap-tiap setengah ṣā’ dari bahan makanan. Semua itu ditujukan agar orang yang membunuh hewan buruan itu merasakan akibat perbuatannya membunuh hewan buruan tersebut. Allah mengampuni apa yang terjadi di masa lalu terkait pembunuhan hewan buruan di tanah haram dan pembunuhan hewan buruan darat oleh orang yang sedang berihram. Barangsiapa yang mengulanginya setelah ada pengharaman atas hal itu maka Allah akan membalasnya dengan adzab yang pedih. Dan Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa. Salah satu bukti kekuatan-Nya ialah Dia kuasa menghukum siapa saja yang durhaka kepada-Nya jika Dia menghendakinya. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya.

765

Allah menghalalkan bagi kalian memburu hewan yang hidup di air dan mengonsumsi ikan laut yang terlempar ke darat baik dalam kondisi hidup maupun mati, baik bagi penduduk setempat maupun bagi orang yang sedang dalam perjalanan sebagai bekal. Dan Dia mengharamkan bagi kalian memburu hewan buruan darat selama kalian sedang berihram dalam haji atau umrah. Dan bertakwalah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena hanya kepada-Nya kalian akan dikembalikan pada hari Kiamat kelak, kemudian Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

766

Allah menjadikan Kakbah, rumah suci itu sebagai pokok kehidupan bagi manusia. Pokok kehidupan itu menjadi sandaran bagi tegaknya kepentingan agama manusia, seperti salat, haji, dan umrah. Dan juga menjadi sandaran bagi kepentingan duniawi mereka dengan adanya jaminan keamanan dan tersedianya berbagai macam buah-buahan dan hasil bumi dari berbagai penjuru. Dan Allah juga menjadikan bulan-bulan haram (Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab) sebagai pokok kehidupan bagi mereka dengan memberikan jaminan kepada mereka bahwa pada bulan-bulan itu mereka aman dari serangan lawan. Allah menjadikan hewan hadyu dan qalā`id yang diberi tanda bahwa hewan-hewan itu digiring ke tanah haram sebagai penopang kehidupan bagi mereka dengan memberikan jaminan keamanan bagi para pemiliknya dari gangguan dari pihak mana pun. Anugerah yang Allah berikan kepada kalian itu dimaksudkan agar kalian tahu bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan tahu bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Karena penetapan ketentuan syariat -yang akan mewujudkan maslahat bagi kalian dan menghindarkan kalian dari mudarat sebelum terjadi- itu menunjukkan bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.

767

Ketahuilah -wahai manusia- bahwasanya hukuman Allah sangat berat bagi orang yang durhaka kepada-Nya. Tetapi Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi orang yang mau bertobat kepada-Nya.

768

Tugas seorang rasul hanyalah menyampaikan apa yang Allah perintahkan untuk disampaikannya. Dia tidak berkewajiban menyadarkan manusia ke jalan yang benar. Karena hal itu adalah wewenang Allah sendiri. Allah mengetahui hidayah dan kesesatan yang kalian tunjukkan dan yang kalian sembunyikan. Dan Dia akan memberimu balasan yang setimpal atas hal itu.

769

Katakanlah -wahai Rasul-, "Tidaklah sama antara sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk dilihat dari sisi mana pun, walaupun sesuatu yang buruk itu banyak jumlahnya. Karena banyaknya jumlah sesuatu tidak menunjukkan kemuliaannya. Maka bertakwalah kalian -wahai orang-orang yang berakal sehat- kepada Allah dengan meninggalkan sesuatu yang buruk dan melakukan sesuatu yang baik. Mudah-mudahan kalian berhasil mendapatkan Surga.”

770

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian bertanya kepada rasul kalian tentang hal-hal yang tidak kalian butuhkan dan tidak membantu kalian dalam mengurus urusan agama kalian. Karena apabila hal-hal semacam itu dijelaskan kepada kalian, maka kalian akan mengalami kesulitan. Dan jika kalian menanyakan hal-hal yang tidak boleh kalian tanyakan itu, pada saat turunnya wahyu kepada rasul, niscaya hal-hal tersebut akan dijelaskan kepada kalian. Dan itu sangat mudah bagi Allah. Sesungguhnya Allah telah melewatkan hal-hal yang tidak dibicarakan oleh Al-Qur`ān. Maka janganlah kalian menanyakannya. Karena jika kalian menanyakannya, maka turunlah wahyu yang akan membebani kalian pada ketentuan hukumnya.

771

Orang-orang sebelum kalian pernah menanyakan hal-hal semacam itu, kemudian tatkala mereka dibebani ketentuan hukum tertentu ternyata mereka tidak mau menjalankannya. Kemudian mereka menjadi kafir karenanya.

772

Allah menghalalkan hewan ternak, dan Dia tidak pernah mengharamkan hewan ternak yang diharamkan oleh orang-orang musyrik atas diri mereka untuk menghormati berhala-berhala mereka. Seperti hewan baḥīrah (yaitu unta yang dipotong telinganya apabila sudah melahirkan dalam jumlah tertentu), sāibah (yaitu unta yang sudah mencapai usia tertentu akan dibiarkan bebas sebagai persembahan untuk berhala-berhala mereka), waṣīlah (yaitu unta yang melahirkan unta betina kemudian melahirkan unta betina lagi) dan ḥāmī (yaitu unta jantan yang ditugaskan mengawini unta betina sampai melahirkan anak-anak unta dalam jumlah tertentu). Akan tetapi orang-orang kafir telah berdusta dan mengada-ada bahwa Allah telah mengharamkan hewan-hewan tersebut. Dan kebanyakan orang-orang kafir tidak bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan serta halal dan haram.

773

Jika orang-orang yang berdusta atas nama Allah dengan mengharamkan beberapa jenis hewan ternak itu diseru, “Mari mengikuti Al-Qur`ān yang diturunkan oleh Allah dan mengikuti sunah Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, agar kalian mengetahui mana yang halal dan mana yang haram,” mereka menjawab, “Kami cukup mengikuti keyakinan, ucapan dan perbuatan yang kami terima dan kami warisi dari para leluhur kami.” Bagaimana mungkin itu cukup bagi mereka, sedangkan para leluhur mereka tidak tahu apa-apa dan tidak mengetahui jalan yang benar? Jadi, tidak ada yang mau mengikuti mereka kecuali orang yang lebih bodoh dari mereka dan lebih tersesat jalannya. Mereka adalah orang-orang bodoh dan tersesat.

774

Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri kalian dengan melakukan hal-hal yang berguna. Orang yang tersesat dan tidak mengikuti seruan kalian, mereka tidak akan mendatangkan mudarat bagi diri kalian, jika kalian sendiri telah mengikuti jalan yang benar. Salah satu bukti bahwa diri kalian mengikuti jalan yang benar ialah kalian melakukan amar makruf nahi mungkar. Hanya kepada Allah kalian akan dikembalikan pada hari Kiamat kelak. Kemudian Dia akan memberitahu kalian apa yang pernah kalian perbuat di dunia. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan itu.

775

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kematian salah seorang di antara kalian sudah dekat, ditandai dengan munculnya salah satu dari tanda-tanda kematian, maka hendaklah dia mempersaksikan wasiatnya kepada dua orang muslim yang adil atau dua orang kafir manakala dibutuhkan jika tidak ada dua orang muslim. Hal itu bila kalian bepergian kemudian ajal datang menjemput. Dan jika kalian ragu akan kesaksian kedua orang saksi itu, maka tahanlah keduanya sesudah salat. Kemudian mintalah keduanya bersumpah demi Allah bahwa keduanya tidak akan menjual pahala mereka dari Allah dengan imbalan apa pun, tidak akan berpihak kepada salah satu kerabat, dan tidak akan menyembunyikan kesaksian mereka demi Allah. Dan jika keduanya melakukan hal tersebut, mereka akan tergolong orang-orang yang berdosa dan durhaka kepada Allah.

776

Jika sesudah pengambilan sumpah itu keduanya menunjukkan kebohongan dalam kesaksiannya atau sumpahnya, atau memperlihatkan gejala pengkhianatan, maka sebaiknya ada dua orang dari lingkungan terdekat si mayat yang menggantikan keduanya untuk bersaksi atau bersumpah atas hal yang sebenarnya. Lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya kesaksian kami atas kebohongan dan pengkhianatan kedua orang itu lebih benar daripada kesaksian keduanya atas kejujuran dan amanah mereka berdua. Kami tidak melakukan sumpah palsu. Sungguh jika kami memberikan kesaksian palsu niscaya kami akan termasuk ke dalam golongan orang-orang zalim yang melanggar larangan Allah.

777

Hal tersebut yakni meminta dua orang saksi bersumpah sesudah salat ketika ada keraguan terhadap kesaksian keduanya dan penolakan atas kesaksian kedua saksi itu, lebih dekat untuk membuat kedua saksi tersebut memberikan kesaksian dengan cara yang dibenarkan oleh syariat. Sehingga keduanya tidak mengubah maupun mengkhianati kesaksian mereka. Dan juga lebih dekat untuk membuat kedua saksi itu khawatir kalau-kalau kesaksian keduanya ditolak oleh sumpahnya para ahli waris yang bertolak belakang dengan kesaksian keduanya, sehingga aib keduanya terbongkar. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan tidak melakukan kebohongan maupun pengkhianatan dalam bersaksi dan bersumpah. Dan dengarkanlah apa yang diperintahkan kepada kalian dengan pendengaran yang disertai penerimaan. Karena Allah tidak akan menolong orang-orang yang tidak taat kepada-Nya.

778

Ingatlah -wahai manusia- akan hari Kiamat yang Allah akan mengumpulkan semua rasul-Nya dan berfirman kepada mereka, “Apa jawaban umat-umat kalian yang Aku tugaskan kalian berdakwah kepada mereka?” Mereka menjawab seraya menyerahkan jawabannya kepada Allah, “Kami tidak tahu. Hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui, wahai Rabb kami. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui perkara-perkara yang gaib.”

779

Dan ingatlah tatkala Allah berfirman kepada Isa -‘Alaihissalām-, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah akan nikmat yang Aku berikan kepadamu tatkala Aku menciptakanmu tanpa seorang ayah. Dan ingatlah nikmat yang Aku berikan kepada ibumu, Maryam -‘Alaihassalām- saat Aku memilihnya di antara wanita-wanita yang ada pada masanya. Dan ingatlah salah satu nikmat yang Aku berikan kepadamu ketika Aku mendukungmu dengan menghadirkan Malaikat Jibril -‘Alaihissalām-. Kamu berbicara kepada manusia -sewaktu kamu masih bayi- berkat doa yang mereka panjatkan kepada Allah. Dan kamu berbicara kepada mereka setelah dewasa untuk menyampaikan risalah yang Aku perintahkan untuk kamu sampaikan kepada mereka. Dan ingatlah nikmat yang Aku berikan kepadamu tatkala Aku mengajarkan kepadamu tulis-menulis, mengajarkan kitab suci Taurat yang Aku turunkan kepada Musa -‘Alaihissalām-, dan mengajarkan kitab suci Injil yang Aku turunkan kepada kalian. Dan Aku juga mengajarkan kepadamu rahasia-rahasia, faidah-faidah, dan hikmah-hikmah yang ada di balik syariat agama. Dan nikmat lain yang Aku berikan kepadamu, kamu mampu membuat bentuk seperti burung dari tanah liat kemudian kamu tiup, dan langsung berubah menjadi burung. Kamu dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang sakit lepra hingga kulitnya menjadi sembuh total. Bahkan kamu dapat menghidupkan orang yang sudah mati melalui doa yang kamu panjatkan kepada Allah. Semuanya terjadi atas izin-Ku. Nikmat lain yang Aku berikan kepadamu ialah Aku melindungi dirimu dari orang-orang Bani Israil tatkala mereka berniat membunuh dirimu setelah kamu datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat yang nyata. Namun mereka menolaknya dan mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Isa tidak lebih dari sihir yang nyata.

780

Dan ingatlah nikmat yang Aku berikan kepadamu berupa kemudahan untuk mendapatkan pendukung tatkala Aku ilhamkan kepada orang-orang ḥawāriyyīn agar beriman kepada-Ku dan percaya kepadamu. Kemudian mereka mengikuti dan menjawab ilham itu seraya berkata, “Kami telah beriman. Dan saksikanlah -wahai Rabb kami- bahwa kami tunduk dan patuh kepada-Mu.”

781

Dan ingatlah tatkala orang-orang ḥawāriyyīn bertanya, “Apakah Rabbmu bisa mengabulkan permintaanmu apabila kamu meminta-Nya menurunkan hidangan makanan dari langit?” Kemudian Isa -‘Alaihissalām- menjawab pertanyaan mereka dengan menyuruh mereka bertakwa kepada Allah dan tidak meminta apa yang mereka minta tersebut. Karena boleh jadi permintaan itu akan menjadi fitnah (cobaan besar) bagi mereka. Dan dia berkata kepada mereka, “Berserah dirilah kalian kepada Rabb kalian dalam mencari rezeki, jika kalian benar-benar beriman.”

782

Orang-orang ḥawāriyyīn berkata kepada Isa, “Kami ingin makan dari hidangan itu. Dan kami ingin agar hati kami merasa yakin bahwa kekuasaan Allah itu sempurna dan dirimu adalah rasul-Nya. Kami ingin tahu secara nyata bahwa kamu telah berkata jujur kepada kami tentang apa yang kamu bawa dari sisi Allah. Dan atas dasar itulah kami akan menjadi saksi untuk orang-orang yang tidak hadir saat ini.”

783

Kemudian Isa mengabulkan permintaan mereka. Dan ia pun berdoa kepada Allah, “Ya Rabb kami, turunkanlah kepada kami hidangan makanan yang pada hari turunnya dapat kami jadikan sebagai hari raya yang kami agungkan sebagai ungkapan rasa syukur kami kepada-Mu. Dan juga dapat menjadi tanda dan bukti atas keesaan-Mu dan kebenaran dari agama yang kubawa. Dan berilah kami rezeki yang dapat membantu kami dalam beribadah kepada-Mu. Sedangkan Engkau -wahai Rabb kami- sebaik-baik pemberi rezeki”.

784

Lalu Allah mengabulkan doa Isa -‘Alaihissalām- dan Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku menurunkan hidangan yang kamu minta ini. Maka barangsiapa yang kafir sesudah turunnya hidangan ini, jangan sekali-kali ia mencela siapa pun selain dirinya sendiri. Karena Aku akan mengazabnya dengan azab yang sangat berat yang belum pernah Aku timpakan untuk mengazab siapa pun.” Hal itu karena ia telah menyaksikan bukti yang terang benderang. Maka jenis kafirnya adalah kafir ‘inād (menolak sesuatu yang nyata-nyata benar). Dan Allah benar-benar mewujudkan janji-Nya dengan menurunkan hidangan makanan kepada mereka.

785

Dan ingatlah tatkala Allah berfirman kepada Isa putra Maryam -‘Alaihissalām- di hari Kiamat, “Wahai Isa putra Maryam, pernahkah kamu berkata kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sesembahan selain Allah?” Isa menjawab seraya menyucikan Rabbnya, “Tidak sepatutnya aku berkata yang tidak benar kepada mereka. Seandainya aku benar-benar mengatakan hal itu kepada mereka niscaya Engkau telah mengetahuinya. Karena tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Mu. Engkau mengetahui apa yang kusembunyikan di dalam diriku, sedangkan aku tidak tahu apa yang ada di dalam Żāt-Mu. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui segala sesuatu yang gaib dan segala sesuatu yang samar, serta segala sesuatu yang nyata.”

786

Isa berkata kepada Rabbnya, “Aku tidak pernah mengatakan sesuatu kepada manusia selain apa yang Engkau perintahkan kepadaku. Yaitu menyuruh mereka mengesakan-Mu dalam beribadah. Dan aku senantiasa mengawasi apa yang mereka ucapkan sepanjang aku berada di tengah-tengah mereka. Setelah Engkau menghentikan masa keberadaanku di tengah-tengah mereka dengan mengangkat-ku hidup-hidup ke atas langit, maka Engkaulah -wahai Rabbku- yang mengawasi amal perbuatan mereka. Dan Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Mu. Maka Engkau pasti mengetahui apa yang kukatakan kepada mereka dan apa yang mereka katakan sepeninggalku.

787

Jika Engkau -wahai Rabbku- mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu yang dapat Engkau perlakukan menurut kehendak-Mu. Dan jika Engkau bermurah hati dengan memberikan ampunan kepada orang yang beriman di antara mereka, maka tidak ada masalah bagi-Mu. Karena Engkau adalah Rabb Yang Maha Perkasa yang tidak mungkin terkalahkan lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusan-Mu.”

788

Allah berfirman kepada Isa -‘Alaihissalām-, “Ini adalah hari di saat orang-orang yang memiliki niat, perbuatan, ucapan tulus akan mendapatkan keuntungan dari ketulusannya. Mereka akan mendapatkan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya. Mereka akan tinggal di sana untuk selama lamanya tanpa pernah mati. Allah akan meridai mereka dan tidak akan murka kepada mereka untuk selama-lamanya. Dan mereka pun rida kepada Allah atas kenikmatan abadi yang mereka terima. Balasan dan keridaan itu adalah kemenangan terbesar yang tiada banding.”

789

Hanya Allah saja pemilik langit dan bumi ini. Karena Dia lah penciptanya dan pengatur urusannya. Dia lah pemilik seluruh makhluk yang ada di dalamnya. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan kuasa-Nya.

790

Sifat kesempurnaan yang mutlak (absolut) dan pujian dengan kebaikan-kebaikan tertinggi disertai rasa cinta adalah milik Allah yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya. Dan Dia juga menciptakan malam dan siang yang silih-berganti. Dia menciptakan malam untuk kegelapan dan menciptakan siang untuk cahaya yang terang. Namun demikian orang-orang kafir menyamakan Żāt-Nya dengan selain-Nya dan membuat sekutu bagi-Nya.

791

Dia lah -Subḥānahu- yang menciptakan kalian -wahai manusia- dari tanah liat ketika Dia menciptakan bapak kalian, Adam -‘Alaihissalām- dari tanah liat. Kemudian Dia memberi kalian waktu sejenak untuk mencicipi kehidupan dunia. Dan Dia juga memberi kalian batas waktu lain yang hanya diketahui oleh-Nya untuk membangkitkan kalian (dari kubur) di hari Kiamat. Kemudian kalian meragukan kemampuan-Nya -Subḥānahu- untuk membangkitkan kalian (dari kubur kalian).

792

Dan Dia lah Rabb -Subḥānahu- yang berhak disembah di langit dan di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia mengetahui semua niat, ucapan, dan perbuatan yang kalian sembunyikan maupun yang kalian nyatakan. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengannya.

793

Setiap hujah yang datang kepada orang-orang musyrik dari Rabb pasti mereka abaikan dan tidak mereka hiraukan. Telah datang kepada mereka hujah-hujah yang nyata dan bukti-bukti yang terang benderang yang menunjukkan keesaan Allah, dan juga telah datang kepada mereka mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran para rasul-Nya, tetapi mereka berpaling darinya dan tidak menghiraukannya.

794

Dan jika mereka berpaling dari hujah yang nyata dan bukti-bukti yang terang benderang itu, sesungguhnya mereka telah berpaling dari sesuatu yang lebih nyata dari itu. Mereka telah mendustakan Al-Qur`ān yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dan mereka akan tahu bahwa agama yang ia tawarkan kepada mereka itu merupakan agama yang benar. Yaitu tatkala mereka melihat azab Allah di hari Kiamat.

795

Tidakkah orang-orang kafir itu mengetahui sunatullah dalam membinasakan umat-umat yang zalim? Sungguh, Allah telah membinasakan banyak sekali umat sebelum mereka yang telah diberikan kekuatan serta kemampuan untuk bertahan hidup di muka bumi yang belum pernah Dia berikan kepada kaum kafir tersebut. Dia telah menurunkan air hujan yang bertubi-tubi kepada mereka, dan Dia telah mengalirkan untuk mereka sungai-sungai di bawah tempat tinggal mereka, kemudian mereka durhaka kepada Allah. Maka Allah pun membinasakan mereka akibat perbuatan-perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan. Dan sesudah itu Allah menciptakan umat-umat lainnya.

796

Seandainya Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- sebuah kitab yang tertulis di atas kertas yang dapat mereka saksikan dengan mata kepala mereka dan mereka sentuh dengan tangan mereka, niscaya mereka tetap tidak beriman kepadanya karena kerasnya hati dan kepala mereka. Dan pasti mereka akan berkata, “Kitab yang kamu bawa itu tidak lebih dari sihir belaka, maka kami tidak akan beriman kepadanya.”

797

Dan orang-orang kafir itu akan berkata, “Seandainya Allah menurunkan bersama Muhammad seorang malaikat yang berbicara dengan kami dan bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang rasul pasti kami akan beriman kepadanya.” Seandainya Kami benar-benar menurunkan seorang malaikat seperti yang mereka inginkan, niscaya Kami akan membinasakan mereka apabila mereka tidak mau beriman, dan mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat ketika malaikat tersebut turun.

798

Seandainya Kami menugaskan seorang malaikat sebagai rasul untuk mereka, niscaya Kami akan menjadikannya berwujud seorang laki-laki, agar mereka bisa mendengarnya dan menerima pesannya. Sebab, mereka tidak bisa melakukan hal itu bersama malaikat yang berada dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya. Dan seandainya Kami benar-benar menjadikan malaikat itu berwujud seorang laki-laki (manusia), niscaya urusannya akan rancu bagi mereka.

799

Jika orang-orang itu mengolok-olok dirimu dengan menuntut diturunkannya seorang malaikat bersamamu, sesungguhnya umat-umat sebelum mereka telah mengolok-olok rasul-rasul mereka, kemudian mereka terkepung oleh azab yang tadinya mereka ingkari dan olok-olok ketika mereka diperingatkan akan hal itu.

800

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang telah mendustakan dan mengolok-olok itu, “Berjalanlah kalian di muka bumi. Kemudian pikirkanlah bagaimana akhir dari perjalanan orang-orang yang dahulu mendustakan para utusan Allah. Mereka benar-benar ditimpa hukuman dari Allah setelah sebelumnya mereka memiliki kekuatan dan ketahanan yang luar biasa.”

801

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Siapakah pemilik langit dan bumi beserta isinya?” Katakanlah, “Semuanya milik Allah.” Dia telah menetapkan kasih sayang atas diri-Nya sebagai wujud kemurahan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Maka Dia tidak tergesa-gesa menimpakan hukuman kepada mereka. Sekalipun mereka tidak bertobat Dia akan mengumpulkan mereka semua di hari Kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dengan bersikap ingkar kepada Allah serta tidak mau beriman, sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri mereka dari kerugian.

802

Allah adalah satu-satunya pemilik segala sesuatu, baik yang diam di malam hari maupun di siang hari. Dia lah Yang Maha Mendengar ucapan-ucapan mereka lagi Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.

803

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang menyembah Allah bersama sembahan lain, entah itu berupa berhala maupun lainnya, “Apakah masuk akal bila aku menjadikan selain Allah sebagai pelindung dan penolong? Sedangkan Dia adalah Pencipta langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya. Sehingga tidak ada yang mendahului-Nya menciptakan langit dan bumi. Dia lah yang memberikan rezeki kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada seorang pun dari hamba-hamba-Nya yang memberikan rezeki kepada-Nya. Dia Mahakaya, tidak membutuhkan bantuan hamba-hamba-Nya. Sedangkan hamba-hamba-Nya membutuhkan pertolongan-Nya.” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya aku diperintahkan oleh Rabbku -Subḥānahu- agar aku menjadi orang pertama di antara umat ini yang tunduk dan patuh kepada Allah. Dan Dia melarang diriku menjadi bagian dari orang-orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu.”

804

Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya aku takut bila aku durhaka kepada Allah dengan melakukan apa yang diharamkan bagiku, seperti menyekutukan Allah dan lain-lain, atau meninggalkan apa yang diperintahkan kepadaku, seperti beriman kepada Allah dan ibadah-ibadah lainnya, maka Allah akan menyiksaku dengan azab yang sangat besar di hari Kiamat.”

805

Barangsiapa yang dijauhkan oleh Allah dari azab di hari Kiamat itu, maka ia telah memenangkan kasih sayang Allah. Selamat dan terhindar dari azab tersebut merupakan kemenangan nyata yang tidak ada bandingannya dengan kemenangan apa pun.

806

Apabila kamu -wahai anak Adam- mendapatkan cobaan dari Allah tidak ada yang dapat memalingkannya darimu selain Allah. Dan apabila kamu mendapatkan kebaikan dari-Nya tidak ada yang dapat menghalanginya dan tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Karena Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya.

807

Dia lah Tuhan Yang Maha Menang terhadap hamba-hamba-Nya serta Żāt yang menundukkan mereka. Mahatinggi dari mereka dalam segala hal dan tidak bisa dilemahkan oleh apa pun, serta tidak terkalahkan oleh siapa pun. Semuanya tunduk kepadaNya. Dia berada di atas hamba-hamba-Nya dalam bentuk yang sesuai dengan keagungan-Nya -Subḥānahu-. Dia lah Yang Maha Bijaksana dalam menciptakan sesuatu, mengatur makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya, lagi Maha Mengetahui, sehingga tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

808

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mendustakan kamu, “Siapakah yang paling agung dan kesaksiannya paling penting di atas kejujuranku?” Katakanlah, “Allah-lah yang paling agung dan kesaksian yang paling penting di atas kejujuranku. Dia adalah saksi antara diriku dan kalian. Dia mengetahui apa yang kubawa kepada kalian dan jawaban yang akan kalian berikan. Allah telah mewahyukan Al-Qur`ān ini kepadaku untuk memberikan peringatan kepada kalian dan kepada siapa pun yang mendengarnya, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin. Sesungguhnya kalian wahai orang-orang musyrik percaya bahwa di samping Allah ada sembahan-sembahan yang lain. Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak mau bersaksi atas apa yang kalian percayai itu karena kepercayaan tersebut batil. Sesungguhnya Allah adalah satu-satunya Rabb yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu jadikan sekutu dengan-Nya."

809

Orang-orang Yahudi yang Kami beri kitab suci Taurat dan orang-orang Nasrani yang Kami beri kitab suci Injil mengenal dengan baik figur Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri di antara anak-anak orang lain. Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dengan memasukkan diri sendiri ke dalam Neraka, karena mereka tidak mau beriman.

810

Tidak ada orang yang lebih berat kezalimannya daripada orang yang menyatakan bahwa Allah mempunyai sekutu kemudian menyembah sekutu itu bersama-Nya. Atau orang yang mendustakan ayat-ayat yang Dia turunkan kepada rasul-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang zalim karena menyatakan bahwa Allah mempunyai sekutu dan mendustakan ayat-ayat-Nya itu selamanya tidak akan beruntung, jika mereka tidak bertobat.

811

Dan ingatlah akan hari Kiamat ketika Kami mengumpulkan mereka semua. Kami tidak akan meninggalkan seorang pun dari mereka. Kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang menyembah tuhan lain di samping menyembah Allah untuk mengecam tindakan mereka, “Di mana tuhan-tuhan yang dahulu kamu anggap sebagai sekutu-sekutu Allah?”

812

Kemudian alasan yang mereka kemukakan setelah melalui ujian ini tidak lain hanyalah mereka berlepas diri dari sembahan-sembahan mereka. Dan mereka berdusta dengan mengatakan, “Demi Allah, Rabb kami, sesungguhnya kami tidak pernah menyekutukan-Mu, melainkan beriman kepada-Mu dan mengesakan-Mu."

813

Lihatlah -wahai Muhammad- bagaimana mereka membohongi diri mereka sendiri dengan mengatakan bahwa mereka tidak berbuat syirik dan tuhan-tuhan yang mereka sembah di samping mereka menyembah Allah selama hidup di dunia telah melupakan dan menelantarkan mereka?

814

Di antara orang-orang musyrik itu ada orang yang mendengarkanmu -wahai Rasul- ketika kamu membaca Al-Qur`ān. Tetapi tidak mendapatkan manfaat apa pun dari apa yang mereka dengarkan. Karena Kami telah menyelimuti hati mereka dengan penutup sehingga mereka tidak bisa memahami Al-Qur`ān. Hal itu disebabkan oleh sikap mereka yang menolak keras dan berpaling darinya. Dan Kami telah membuat telinga mereka tuli terhadap hal-hal yang bermanfaat, walaupun mereka melihat bukti-bukti yang nyata dan hujah-hujah yang jelas mereka tidak akan beriman kepadanya. Bahkan ketika mereka datang kepadamu untuk berdebat melawan kebenaran dengan kebatilan, mereka berkata, “Kitab yang kamu datangkan itu hanyalah kutipan dari kitab-kitab terdahulu.”

815

Mereka melarang masyarakat percaya kepada rasul dan mereka sendiri pun menjauhinya. Mereka tidak membiarkan seorang pun mengambil manfaat darinya dan mereka sendiri juga tidak mengambil manfaat darinya. Dengan perbuatan mereka itu sesungguhnya mereka tidak mencelakakan siapa pun selain diri mereka sendiri. Tetapi mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu akan mencelakakan diri mereka sendiri.

816

Seandainya kamu -wahai Rasul- melihat mereka di hari Kiamat ketika mereka dihadapkan pada api Neraka, lalu mereka mengungkapkan penyesalan mereka dengan mengatakan, “Oh, kiranya kami dikembalikan kepada kehidupan dunia, lalu kami tidak mendustakan ayat-ayat Allah, dan kami termasuk orang-orang yang beriman kepada Allah,” niscaya kamu akan melihat pemandangan yang menakjubkan dari buruknya keadaan mereka.

817

Sesungguhnya masalahnya tidak seperti yang mereka katakan, bahwa seandainya mereka dikembalikan ke dunia niscaya mereka akan beriman. Justru yang muncul dari mereka ialah apa yang dahulu mereka sembunyikan. Yaitu ucapan mereka, “Demi Allah, dahulu kami bukanlah orang-orang musyrik.” Hal itu terjadi ketika anggota badan mereka memberikan kesaksian yang merugikan mereka. Dan seandainya mereka benar-benar dikembalikan ke dunia, niscaya mereka akan kembali melakukan apa yang dilarang bagi mereka, seperti berbuat kufur dan syirik. Sesungguhnya mereka berbohong dalam janji mereka untuk beriman apabila mereka dikembalikan ke dunia.

818

Dan orang-orang musyrik itu berkata, “Tidak ada kehidupan lain selain kehidupan yang sedang kita jalani. Dan kita tidak akan dibangkitkan (dari kubur) untuk menjalani hisab (perhitungan amal).”

819

Seandainya kamu -wahai Rasul- melihat ketika orang-orang yang mengingkari kebangkitan dari kubur itu berdiri di hadapan Rabb mereka, niscaya kamu akan melihat pemandangan yang menakjubkan dari buruknya keadaan mereka. Yaitu ketika Allah bertanya kepada mereka, “Bukankah kebangkitan dari kubur yang dahulu kalian anggap mendustakannya ini benar dan nyata, tidak ada keraguan terhadapnya?” Mereka menjawab, “Kami bersumpah demi Rabb kami yang telah menciptakan kami bahwa kebangkitan dari kubur itu benar dan nyata, tidak ada keraguan terhadapnya.” Ketika itulah Allah berfirman kepada mereka, “Rasakanlah azab ini karena kalian telah mengingkari hari kebangkitan yang dahulu kalian mendustakannya selama hidup kalian di dunia!”

820

Sungguh merugi orang-orang yang telah mendustakan kebangkitan dari kubur pada hari Kiamat dan menganggap mustahil pertemuan dengan Allah. Sampai ketika hari Kiamat datang dengan tiba-tiba tanpa diketahui sebelumnya mereka mengungkapkan penyesalan mereka yang sangat dalam dengan mengatakan, “Oh, alangkah besarnya penyesalan kami dan betapa besarnya kekecewaan kami atas kelalaian kami dalam menjalankan perintah Allah. Kami ingkar kepada-Nya dan tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi hari Kiamat.” Sementara mereka memikul kesalahan-kesalahan mereka di atas punggung mereka. Ingatlah, sungguh buruk kesalahan-kesalahan yang mereka pikul itu.

821

Dan kehidupan dunia yang mereka cintai itu tidak lain hanyalah permainan dan tipu daya belaka bagi orang yang tidak mau melakukan apa yang diridai Allah. Sedangkan negeri Akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang takut kepada Allah dengan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka, yaitu beriman dan patuh kepada-Nya, dan meninggalkan apa yang terlarang bagi mereka, yaitu berbuat syirik dan melakukan maksiat. Tidakkah kalian memikirkan hal itu, wahai orang-orang musyrik? Sehingga kalian nantinya akan beriman dan beramal saleh.

822

Kami mengetahui -wahai Rasul- bahwa sikap mereka yang mendustakan dirimu secara lahiriah itu telah membuat kamu bersedih. Tetapi ketahuilah sesungguhnya mereka itu tidak mendustakan kamu di dalam hati mereka. Karena mereka mengetahui bagaimana kejujuran dan amanahmu. Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang zalim karena mereka telah menolak perintahmu secara terang-terangan, namun sebenarnya hati mereka meyakini.

823

Dan janganlah kamu menyangka bahwa pendustaan itu hanya dialami oleh agama yang kamu bawa saja. Sebab, para rasul sebelummu juga didustakan dan disakiti oleh kaumnya. Tetapi mereka menghadapinya dengan sabar. Mereka terus berdakwah dan berjuang di jalan Allah sampai pertolongan dari Allah tiba. Tidak ada seorang pun yang dapat merubah kemenangan yang telah Allah tuliskan dan telah Dia janjikan kepada para rasul-Nya. Dan telah datang kepadamu -wahai Rasul- berita tentang para rasul serta segala rintangan yang mereka hadapi dari perilaku umat mereka dan pertolongan yang Allah berikan kepada mereka untuk mengalahkan dan membinasakan musuh-musuh mereka.

824

Jika kamu -wahai Rasul- merasa berat menghadapi sikap orang-orang yang mendustakanmu dan berpaling dari kebenaran yang kamu tawarkan kepada mereka, maka jika kamu sanggup mencari terowongan yang menembus bumi atau tangga yang menjulang ke langit, kemudian kamu bisa mendapatkan hujah-hujah dan bukti-bukti di luar apa yang Aku berikan kepadamu, lakukanlah. Seandainya Allah berkehendak menyatukan mereka pada petunjuk (agama) yang kamu bawa pasti Dia telah menyatukan mereka. Akan tetapi Allah tidak menghendaki hal itu karena ada hikmah yang sangat berharga. Maka, jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang bodoh karena hal itu. Yaitu dengan membiarkan dirimu larut dalam kesedihan karena memikirkan mereka yang tidak mau beriman.

825

Sesungguhnya yang mau menerima agama yang kamu bawa hanyalah orang-orang yang bisa mendengar dan memahami kata-kata. Sedangkan orang-orang kafir adalah orang-orang mati yang tidak punya kemampuan untuk itu. Karena hati mereka telah mati. Dan orang-orang yang mati itu akan dibangkitkan kembali oleh Allah kelak pada hari Kiamat. Kemudian mereka semua akan dikembalikan kepada-Nya untuk menerima balasan yang setimpal atas perbuatan mereka.

826

Orang-orang musyrik mengajukan tuntutan yang menyulitkan untuk menunda-nunda keimanan mereka dengan mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu tanda yang luar biasa sebagai bukti dari Rabbnya bahwa agama yang dibawanya itu benar?” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya Allah mampu menurunkan bukti yang mereka inginkan itu. Tetapi kebanyakan dari orang-orang musyrik yang mengajukan tuntutan itu tidak tahu bahwa turunnya tanda-tanda yang luar biasa itu disesuaikan dengan kebijaksanaan Allah -Ta'ālā-, bukan disesuaikan dengan tuntutan mereka. Karena seandainya Allah benar-benar menurunkannya kemudian mereka tidak mau beriman, pasti Allah akan membinasakan mereka."

827

Setiap binatang yang bergerak di muka bumi dan burung yang terbang di langit adalah bangsa seperti kalian -wahai Anak Adam- yang diciptakan oleh Allah dan membutuhkan rezeki. Tidak ada sesuatu pun yang Kami abaikan di loh mahfuz, karena semuanya telah Kami tetapkan. Dan semuanya diketahui oleh Allah. Kemudian mereka semua akan dikumpulkan di hadapan Rabb mereka di hari Kiamat untuk menerima keputusan dari-Nya. Lalu masing-masing akan menerima balasan yang setimpal dengan amal perbuatannya.

828

Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami laksana orang-orang tuli yang tidak bisa mendengar dan orang-orang bisu yang tidak bisa berbicara. Di samping itu mereka juga berada di dalam kegelapan yang membuat mereka tidak bisa melihat apa-apa. Jadi mana mungkin orang-orang seperti itu bisa menemukan jalan yang benar? Siapa saja yang Allah kehendaki dari kalangan manusia untuk disesatkan, Dia pasti akan menyesatkannya. Dan siapa saja yang Dia kehendaki untuk diberi petunjuk, Dia pasti memberinya petunjuk dengan menempatkannya di jalan lurus yang tidak berkelok-kelok.

829

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Katakan padaku, jikalau azab Allah atau hari Kiamat yang telah dijanjikan kepada kalian benar-benar datang kepada kalian, apakah ketika itu kalian akan memanjatkan doa kepada selain Allah untuk menyingkirkan bencana dan kesulitan yang menimpa kalian itu, apabila kalian sungguh-sungguh dengan pengakuan kalian bahwa tuhan-tuhan yang kalian sembah itu dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudarat?!

830

Yang pasti ketika itu kalian tidak akan memanjatkan doa kecuali kepada Allah yang telah menciptakan kalian agar Dia menghindarkan kalian dari bencana dan melenyapkan kesulitan kalian. Karena hanya Dia lah yang mampu melakukan hal itu. Sedangkan tuhan-tuhan lain yang kalian sembah bersama Allah pasti akan kalian tinggalkan, karena kalian tahu bahwa mereka tidak dapat mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat.

831

Sesungguhnya Kami telah mengutus banyak rasul kepada umat-umat sebelum kamu -wahai Rasul- kemudian mereka mendustakan para rasul tersebut dan berpaling dari ajaran yang dibawanya. Maka Kami hukum mereka dengan kesusahan seperti kemiskinan dan musibah pada tubuh mereka seperti penyakit supaya mereka mau tunduk dan patuh kepada Rabb mereka.

832

Sekiranya ketika hukuman Kami tiba mereka itu mau tunduk dan patuh kepada Allah agar Dia mengangkat hukuman tersebut, niscaya Kami akan mengasihani mereka. Tetapi mereka tidak melakukannya. Justru hati mereka menjadi keras, tidak mau mengambil pelajaran dan nasihat yang ada. Setan telah membuat kekafiran dan kemaksiatan yang mereka lakukan itu tampak bagus di mata mereka, sehingga mereka terus melanjutkan perbuatan tersebut.

833

Setelah mereka mengabaikan peringatan yang diberikan kepada mereka -berupa kemiskinan yang parah dan penyakit berat- dan tidak mau melaksanakan perintah-perintah Allah, maka Kami beri mereka istidraj dengan cara membuka pintu rezeki seluas-luasnya kepada mereka, memberi mereka kekayaan yang melimpah, mengembalikan kesehatan mereka setelah mengidap penyakit berat. Sampai ketika mereka dihinggapi kesombongan dan keangkuhan atas kenikmatan hidup yang mereka rasakan, tiba-tiba azab Kami datang kepada mereka secara mendadak. Dan seketika itu juga mereka kebingungan dan putus asa tanpa ada harapan lagi.

834

Maka orang-orang kafir itu pun diputus generasi penerusnya dengan cara dibinasakan semua populasinya. Sementara para utusan Allah diberikan pertolongan. Ungkapan rasa syukur dan pujian hanya diperuntukkan bagi Allah semata, Rabb alam semesta yang telah membinasakan musuh-musuh-Nya dan menolong para pendukung-Nya.

835

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Katakan padaku, jikalau Allah membuat kalian tuli dengan cara mengambil pendengaran kalian, membuat kalian buta dengan mengambil penglihatan kalian, dan mengunci mati hati kalian sehingga kalian tidak mengerti apa-apa, siapakah tuhan yang dapat memberikan apa yang hilang darimu itu?” Renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana Kami menjelaskan banyak hujah dan memberikan beragam bukti kepada mereka tetapi kemudian mereka berpaling darinya.

836

Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Katakan padaku, jikalau azab Allah datang kepada kalian dengan tiba-tiba tanpa kalian sadari, atau datang kepada kalian secara terangan-terangan dan terbuka, sesungguhnya tidak ada yang dibinasakan dengan azab itu kecuali orang-orang yang zalim lantaran perilaku mereka yang ingkar kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya."

837

Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul Kami melainkan untuk memberitahu orang-orang yang beriman dan patuh kepada-Ku kabar yang menggembirakan berupa kenikmatan abadi yang tidak akan habis serta putus dan memperingatkan orang-orang yang ingkar dan durhaka kepada-Ku akan adanya azab-Ku yang sangat pedih. Barangsiapa yang beriman kepada para rasul dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran atas mereka tentang masa depan mereka di Akhirat, dan tidak ada kesedihan serta penyesalan bagi mereka atas kekayaan duniawi yang luput darinya.

838

Sedangkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan ditimpa azab yang pedih karena mereka keluar dari kepatuhan kepada Allah.

839

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Aku tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku mempunyai wewenang atas perbendaharaan Allah berupa rezeki sehingga aku bisa mengaturnya sesuka hatiku. Aku juga tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku mengetahui perkara gaib selain apa yang Allah beritahukan kepadaku melalui wahyu. Dan aku juga tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku adalah seorang malaikat. Karena aku adalah utusan dari Allah, aku tidak mungkin mengikuti apa pun selain apa yang diwahyukan kepadaku. Dan aku tidak mungkin mengakui sesuatu yang bukan milikku.” Dan katakan -wahai Rasul- kepada mereka, “Apakah sama orang kafir yang mata hatinya buta terhadap kebenaran dengan orang mukmin yang mata hatinya melihat kebenaran dengan jelas kemudian beriman kepadanya? Tidakkah kalian -wahai orang-orang musyrik- mau memikirkan menggunakan akal kalian tanda-tanda yang ada di sekitar kalian?”

840

Dan dengan Al-Qur`ān ini berikanlah peringatan -wahai Rasul- kepada orang-orang yang takut akan dikumpulkan kepada Rabbnya kelak pada hari Kiamat, yang tidak ada penolong yang dapat memberikan manfaat bagi mereka dan tidak ada pelindung yang dapat melindungi mereka dari mara bahaya kecuali Allah. Mudah-mudahan mereka merasa takut kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan manfaat dari Al-Qur`ān.

841

Janganlah kamu -wahai Rasul- menjauhkan dari majelismu orang-orang miskin dari kalangan muslimin yang senantiasa beribadah kepada Allah di waktu pagi dan petang hari secara ikhlas. Janganlah kamu mengusir mereka karena kamu ingin meluluhkan hati para pembesar orang-orang musyrik. Kamu sama sekali tidak bertanggung jawab atas perbuatan orang-orang miskin itu. Karena tanggung jawab mereka ada di sisi Allah. Sungguh, jika kamu mengusir mereka dari majelismu, kamu akan termasuk orang-orang yang melanggar aturan Allah.

842

Dan Kami juga menguji sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain. Kami jadikan mereka berbeda-beda dalam hal kekayaan duniawi. Kami menguji mereka dengan cara tersebut supaya orang-orang kafir yang kaya berkata kepada orang-orang mukmin yang miskin, “Apakah orang-orang miskin itu yang Allah anugerahi petunjuk di antara kita? Seandainya iman itu baik, pasti mereka tidak mendahului kami untuk mendapatkannya. Karena kamilah yang selalu mendapatkan kebaikan lebih dahulu.” Bukankah Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang bersyukur atas karunia-Nya kemudian Dia membimbing mereka menuju iman, dan Maha Mengetahui akan orang-orang yang ingkar terhadap karunia-Nya kemudian Dia mengabaikan mereka sehingga mereka tidak beriman? Benar. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui perihal mereka.

843

Apabila kamu -wahai Rasul- didatangi oleh orang-orang yang percaya kepada ayat-ayat Kami dan bersaksi atas kebenaran agama yang kamu bawa, maka jawablah salam mereka untuk menghormati mereka. Dan berilah mereka kabar gembira akan luasnya kasih sayang Allah. Karena Allah telah mewajibkan diri-Nya sendiri untuk menebar kasih sayang. Barangsiapa di antara kalian berbuat maksiat (dosa) karena tidak tahu dan tidak mengerti, kemudian ia bertobat sesudah melakukan perbuatan itu dan memperbaiki amal perbuatannya, sesungguhnya Allah pasti mengampuni apa yang telah diperbuatnya. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.

844

Sebagaimana Kami menjelaskan hal-hal tersebut, Kami pun menerangkan dalil-dalil dan hujah-hujah Kami kepada para pelaku kebatilan, serta menunjukkan jalan dan pola yang ditempuh oleh orang-orang yang jahat agar dihindari dan diwaspadai.

845

Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya Allah melarangku menyembah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah .” Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak mau mengikuti selera kalian dalam menyembah tuhan selain Allah. Karena jika aku mengikuti selera kalian dalam hal itu, pasti aku akan tersesat dari jalan yang benar dan tidak bisa menemukannya. Dan itu adalah perilaku semua orang yang mengikuti hawa nafsu tanpa dilandasi bukti (wahyu) dari Allah.”

846

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Sesungguhnya aku berpijak pada bukti (wahyu) yang nyata dari Rabbku, bukan karena dorongan hawa nafsu. Sedangkan mendustakan bukti ini. Aku tidak berwenang mendatangkan azab yang ingin segera kalian dapatkan dan mukjizat yang kalian minta. Sesungguhnya wewenang untuk melakukan hal itu ada di tangan Allah. Tidak ada yang berhak membuat keputusan -termasuk apa yang kalian minta itu- selain Allah. Dia lah yang mengatakan kebenaran dan Dia lah yang memutuskannya. Dan Dia -Subḥānahu- adalah sebaik-baik pembuat keputusan yang memisahkan antara orang yang benar dan orang yang batil.”

847

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Seandainya aku berhak dan berwenang untuk menyegerakan azab yang kalian minta, pasti aku sudah menimpakannya kepada kalian. Dan ketika itulah akan diputuskan perkara yang terjadi di antara aku dan kalian." Dan Allah Maha Mengetahui perihal orang-orang yang zalim terkait berapa lama Dia akan memberi mereka tenggang waktu dan kapan Dia akan menjatuhkan hukuman kepada mereka.

848

Hanya di sisi Allah-lah perbendaharaan perkara gaib. Tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Dia Mengetahui semua makhluk yang ada di darat seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Dia juga Mengetahui segala macam hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di lautan. Dan Dia juga Mengetahui setiap daun yang jatuh di mana pun adanya. Tidak ada satu biji pun yang tersembunyi di bumi, tidak ada sesuatu yang basah, dan tidak ada sesuatu yang kering melainkan sudah ditetapkan di dalam tulisan yang jelas, yaitu Loh mahfuz.

849

Dan Allah-lah yang menggenggam nyawa kalian untuk sementara waktu ketika kalian sedang tidur. Dan Dia lah yang mengetahui apa yang kalian perbuat di siang hari ketika kalian sedang beraktivitas. Kemudian Dia membangkitkan kalian di siang hari setelah Dia menggenggam nyawa kalian dengan cara menidurkan kalian agar kalian melakukan pekerjaan kalian sampai akhir hayat kalian yang telah ditetapkan batasnya di sisi Allah. Kemudian hanya kepada-Nya kalian semua akan dikembalikan dengan dibangkitkan dari kubur kalian kelak pada hari Kiamat. Lantas Dia akan memberitahu kalian tentang apa yang telah kalian perbuat selama hidup kalian di dunia. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal.

850

Dia lah Tuhan Yang Maha Menang terhadap hamba-hamba-Nya serta Żāt yang menundukkan mereka. Mahatinggi dari mereka dalam segala hal dan segala sesuatu tunduk kepada-Nya. Dia berada di atas hamba-hamba-Nya dalam bentuk yang sesuai dengan keagungan-Nya -Subḥānahu wa Ta'ālā-. Dia mengirimkan kepada kalian -wahai manusia- para malaikat mulia yang bertugas mencatat amal perbuatan kalian sampai akhir hayat kalian, yang malaikat maut dan teman-temannya mencabut nyawa kalian. Sedangkan malaikat maut dan teman-temannya tidak pernah lalai dalam melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya.

851

Kemudian semua yang dicabut nyawanya akan dikembalikan kepada Allah, Pemilik sejati mereka untuk menerima balasan yang setimpal dengan amal perbuatan masing-masing. Dia lah yang berhak membuat keputusan yang sah dan vonis yang adil bagi mereka. Dan Dia adalah penghitung yang paling cepat amal perbuatan kalian.

852

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Siapakah yang dapat menyelamatkan kalian ketika kalian menghadapi berbagai bencana di tengah gelapnya daratan dan lautan, yang kalian memanjatkan doa hanya kepada-Nya seraya merendahkan dan menundukkan diri kepada-Nya secara lahir dan batin, ‘Sungguh, jika Rabb kami menyelamatkan kami dari bencana-bencana ini, pasti kami akan mensyukuri nikmat-nikmat yang Dia berikan kepada kami dengan tidak menyembah selain Dia’.”

853

Katakanlah -wahai Rasul-, “Allah-lah yang dapat menyelamatkan kalian dari bencana-bencana itu dan membebaskan kalian dari segala macam kesulitan. Tetapi setelah itu kalian menyekutukan-Nya dengan yang lain di kala jaya. Adakah kezaliman yang lebih besar dari kezaliman yang kalian lakukan?”

854

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Allah-lah yang sanggup mengirimkan kepada kalian azab dari atas seperti batu, halilintar, dan banjir bandang, atau dari bawah seperti gempa bumi, atau tanah amblas, atau membuat kalian berselisih paham sehingga masing-masing orang mengikuti seleranya sendiri-sendiri, hingga saling serang satu sama lain.” Renungkanlah wahai Rasul! bagaimana Kami memberikan dan menjelaskan dalil-dalil serta bukti-bukti yang beraneka ragam kepada mereka agar mereka yakin bahwa agama yang kamu bawa adalah agama yang benar, dan agama yang mereka anut adalah agama yang batil.

855

Dan kaummu telah mendustakan Al-Qur`ān ini. Padahal ia adalah kebenaran yang datang dari sisi Allah tanpa keraguan sedikit pun.” Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Aku bukanlah pengawas atas amal perbuatan kalian. Tugasku hanyalah memberikan peringatan kepada kalian akan datangnya azab yang sangat keras.”

856

Setiap berita memiliki waktu terjadinya dan mempunyai batas akhirnya. Di antaranya ialah berita tentang nasib dan akhir perjalanan hidup kalian. Kalian akan mengetahuinya ketika kalian dibangkitkan dari kubur kalian di hari Kiamat.

857

Apabila kamu -wahai Rasul- melihat orang-orang musyrik membicarakan ayat-ayat kami dengan nada mengejek dan menghina, maka janganlah kamu duduk bersama mereka sampai mereka masuk ke dalam pembicaraan yang bersih dari ejekan dan hinaan terhadap ayat-ayat Kami. Apabila setan membuatmu lupa (akan hal itu) dan kamu duduk bersama mereka, kemudian kamu ingat (akan hal itu), maka tinggalkanlah majelis mereka dan jangan pernah duduk bersama orang-orang yang melampaui batas.

858

Orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya itu tidak bertanggungjawab sedikit pun terhadap perbuatan orang-orang yang zalim itu. Tugas mereka hanyalah melarang orang-orang tersebut melakukan perbuatan mungkar agar mereka bertakwa kepada Allah, sehingga mereka mau menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

859

Dan tinggalkanlah -wahai Rasul- orang-orang musyrik yang telah menjadikan agama mereka sebagai permainan dan gurau senda yang mereka ejek dan mereka olok-olok, dan telah tertipu oleh kehidupan dunia yang berisi kenikmatan-kenikmatan sementara. Dan nasihatilah umat manusia -wahai Nabi- dengan ayat-ayat Al-Qur`ān agar seseorang tidak terjerumus ke dalam kebinasaan disebabkan perbuatan-perbuatan dosa yang ia lakukan. Tidak ada seorang pun yang dapat menolongnya dan tidak ada seorang pun yang dapat melindunginya dari siksa Allah di hari Kiamat kecuali Dia. Jika ia hendak menebus dirinya dari siksa tersebut dengan tebusan apa pun pasti tidak akan diterima. Mereka itu adalah orang-orang yang menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam kebinasaan disebabkan perbuatan-perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Mereka di hari Kiamat kelak akan mendapatkan minuman yang panasnya tiada tara dan azab yang amat menyakitkan akibat kekafiran mereka.

860

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Apakah kita akan menyembah selain Allah berhala-berhala yang tidak dapat memberikan manfaat bagi kita dan tidak dapat memberikan mudarat sedikit pun bagi kita, dan apakah kita akan meninggalkan iman kita setelah Allah membimbing kita kepadanya, sehingga kita menjadi seperti orang yang disesatkan oleh setan sampai kebingungan, tidak tahu jalan yang benar, padahal ia memiliki banyak kawan di jalan yang benar yang selalu mengajaknya mengikuti kebenaran, tetapi ia tidak mau menghiraukan ajakan mereka?” Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Sesungguhnya petunjuk Allah adalah petunjuk yang benar. Dan Allah telah memerintahkan kepada kita agar kita berserah diri hanya kepada-Nya -Subḥānahu wa Ta'ālā- dengan senantiasa mengesakan-Nya dan hanya beribadah kepada-Nya, karena Dia adalah Rabb alam semesta.

861

Dan Dia juga memerintahkan kepada kita agar kita mendirikan salat dengan sebaik-baiknya, dan memerintahkan kepada kita agar kita bertakwa kepadanya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena hanya kepada Dia lah kelak semua makhluk akan dikumpulkan di hari Kiamat untuk menerima balasan yang setimpal dengan amal perbuatan masing-masing.

862

Dia lah -Subḥānahu wa Ta'ālā- Żāt yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya. Yaitu tatkala Allah berfirman kepada sesuatu, “Jadilah!” Maka jadilah. Dan ketika Dia berfirman pada hari Kiamat, “Bangkitlah kalian!” Maka bangkitlah mereka. Yaitu firman-Nya yang benar, yang pasti akan terjadi tanpa kecuali. Dan Dia lah -Subḥānahu wa Ta'ālā- satu-satu-Nya pemilik kerajaan di hari Kiamat, tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk kedua kalinya. Dia Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang nyata. Dia Maha Bijaksana dalam mengatur dan mengurus makhluk-Nya. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu yang luput dari pengetahuan-Nya. Maka perkara-perkara yang tersembunyi akan tampak seperti perkara-perkara yang nyata bagi-Nya.

863

Dan ingatlah -wahai Rasul- tatkala Ibrahim -‘Alaihissalām- berkata kepada ayahnya yang musyrik, Āzar, “Wahai ayahku! Apakah Anda menjadikan patung-patung itu sebagai tuhan-tuhan yang Anda sembah selain Allah? Sesungguhnya aku melihat Anda dan kaum Anda yang menyembah berhala-berhala itu berada dalam kesesatan yang nyata dan menyimpang dari jalan yang benar disebabkan karena kalian menyembah tuhan selain Allah. Sebab, Allah -Subḥānahu- dalah Rabb yang disembah secara hak, sedang yang lain adalah tuhan yang disembah secara batil.”

864

Sebagaimana Kami memperlihatkan kesesatan ayahnya dan kaumnya, Kami juga memperlihatkan kerajaan langit dan bumi yang sangat luas untuk dijadikan sebagai petunjuk bagi keesaan Allah dan kedudukan-Nya sebagai satu-satunya Rabb yang berhak disembah. Tujuannya ialah supaya ia (Ibrahim) menjadi yakin bahwa Allah adalah Rabb Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

865

Maka tatkala malam mulai gelap, ia (Ibrahim) melihat sebuah bintang dan berkata, “Ini adalah tuhanku!” Namun tatkala bintang itu terbenam, Ibrahim berkata, “Aku tidak suka dengan tuhan yang terbenam. Karena Tuhan yang benar selalu hadir dan tidak pernah menghilang.”

866

Dan ketika melihat bulan muncul di langit, Ibrahim berkata “Ini adalah tuhanku!” Namun tatkala bulan itu terbenam, Ibrahim berkata, “Sungguh, jikalau Allah tidak membimbingku untuk mengesakan-Nya dan menyembah-Nya semata, niscaya aku benar-benar akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang jauh dari agama-Nya yang hak."

867

Dan tatkala melihat matahari terbit, Ibrahim berkata, “Yang terbit ini adalah tuhanku. Yang terbit ini lebih besar dari bintang dan bulan.” Kemudian tatkala matahari itu terbenam, Ibrahim berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian jadikan sekutu dengan Allah.”

868

“Sesungguhnya aku memurnikan agamaku hanya kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, serta berpaling dari ajaran syirik menuju ajaran tauhid yang murni. Dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik yang menyembah tuhan lain bersama menyembah Allah.”

869

Kemudian kaumnya yang musyrik membantah seruannya tentang keharusan mengesakan Allah -Subḥānahu- dan menakut-nakutinya dengan hukuman dari berhala-berhala mereka. Maka ia berkata kepada mereka, “Apakah kalian membantah seruanku tentang keharusan mengesakan Allah dan hanya menyembah kepada-Nya, sedangkan Rabbku telah membimbingku untuk melaksanakan ajaran itu, dan aku tidak takut kepada berhala-berhala kalian, karena mereka tidak memiliki kuasa untuk mendatangkan mudarat maupun manfaat kepadaku, kecuali dengan izin Allah, sehingga apa yang Dia kehendaki pasti terjadi. Dan dengan pengetahuan Allah atas segala sesuatu maka tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, baik di langit maupun di bumi. Tidakkah kalian -wahai kaumku- mau menyadari tindakan kalian yang kafir kepada Allah dan menyekutukan-Nya dengan yang lain, kemudian kalian beriman kepada Allah semata?

870

Bagaimana mungkin aku merasa takut kepada berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah, sedangkan kalian tidak merasa takut ketika menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya tanpa sedikit pun dalil yang mendukung tindakan itu? Golongan manakah di antara golongan yang mengesakan Allah dan golongan yang menyekutukan Allah yang lebih pantas mendapatkan keselamatan? Jika kalian mengetahui golongan mana yang lebih pantas mendapatkannya, maka ikutilah golongan tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa golongan yang lebih pantas mendapatkan keselamatan itu ialah golongan mukminin yang mengesakan Allah.”

871

Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya, serta tidak mencampur iman mereka dengan syirik sajalah yang akan mendapatkan kedamaian dan keselamatan, bukan golongan yang lain. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan bimbingan. Mereka dibimbing oleh Rabb mereka ke jalan yang benar.

872

Firman Allah (Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keselamatan) yaitu argumen yang digunakan oleh Ibrahim untuk mengalahkan argumen kaumnya itu adalah argumen yang Kami ajarkan kepadanya untuk mengalahkan argumen kaumnya. Argumen itu Kami berikan kepadanya untuk mengangkat derajat hamba-hamba Kami yang Kami kehendaki hingga beberapa derajat di dunia dan Akhirat. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- adalah Rabb Yang Maha Bijaksana dalam mengatur dan mengurus makhluk-Nya lagi Maha Mengetahui perihal hamba-Nya.

873

Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim putranya, Ishāq dan cucunya, Ya’qūb. Dan keduanya Kami bimbing ke jalan yang lurus. Sebelum itu Kami telah membimbing Nuh (ke jalan yang lurus). Dan Kami pun telah membimbing sebagian dari keturunan Nuh, Daud beserta putranya yaitu Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa beserta saudaranya yaitu Harun -‘Alaihimussalām- ke jalan yang benar. Dan balasan seperti yang Kami berikan kepada para nabi sebagai imbalan atas kebaikan mereka itu pun akan Kami berikan kepada orang-orang yang berbuat baik dari golongan lain sebagai imbalan atas kebaikan mereka.

874

Dan Kami juga membimbing Zakaria, Yahya, Isa putra Maryam, dan Ilyas -‘Alaihimussalām- (ke jalan yang benar). Dan para nabi itu semuanya termasuk golongan orang-orang saleh yang Allah pilih sebagai utusan-utusan-Nya.

875

Dan Kami juga membimbing Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Luth -‘Alaihimussalām-. Dan para nabi itu semua terutama Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- Kami berikan keutamaan atas alam semesta.

876

Dan Kami membimbing sebagian orangtua mereka, sebagian anak-anak mereka, dan sebagian saudara-saudara mereka yang Kami kehendaki untuk Kami bimbing dan Kami pilih untuk mengikuti jalan yang lurus. Yaitu jalan mengesakan Allah dan menaati-Nya.

877

Bimbingan yang mereka terima itu berasal dari Allah, Dia membimbing hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan sekiranya mereka menyekutukan Allah dengan yang lain niscaya amal perbuatan mereka akan sia-sia. Karena perbuatan syirik dapat membatalkan amal saleh.

878

Para nabi tersebut merupakan orang-orang yang Kami beri kitab suci, hikmah, dan status sebagai nabi. Jika kaummu mengingkari ketiga pemberian itu, niscaya Kami akan menyiapkan kaum-kaum lain yang tidak mengingkarinya, tetapi mengimaninya dan berpegang teguh kepadanya. Yaitu kaum Muhajirin, kaum Ansar, dan orang-orang mengikuti mereka dengan baik sampai hari Kiamat.

879

Para nabi beserta para orangtua, anak-anak, dan saudara-saudaranya tersebut adalah orang-orang yang benar-benar mendapatkan hidayah (petunjuk dari Allah). Maka ikutilah jejak mereka dan contohlah perilaku mereka. Dan katakanlah -wahai Rasul- kepada kaummu, “Aku tidak minta imbalan apa pun dari kalian atas jasaku menyampaikan Al-Qur`ān ini kepada kalian. Karena Al-Qur`ān itu tidak lain adalah peringatan bagi alam semesta dari golongan jin dan manusia agar mereka jadikan sebagai petunjuk ke jalan yang lurus dan jalur yang benar.

880

Dan orang-orang musyrik itu tidak memuliakan Allah dengan pemuliaan yang sesungguhnya tatkala mereka berkata kepada nabi-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, “Allah tidak pernah menurunkan wahyu apa pun kepada seorang manusia.” Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Siapakah yang telah menurunkan kitab suci Taurat kepada Musa sebagai cahaya, petunjuk, dan pembimbing bagi kaumnya?” Orang-orang Yahudi mencatat kitab suci Taurat itu dalam buku catatan. Mereka memperlihatkan bagian-bagian yang sejalan dengan hawa nafsu mereka dan menyembunyikan bagian-bagian yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka. Seperti bagian yang menyebutkan ciri-ciri Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Sedangkan kalian -wahai bangsa Arab- telah diajari sebagian dari ilmu Al-Qur`ān yang belum pernah kalian ketahui dan belum pernah diketahui oleh para pendahulu kalian. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Allah lah yang telah menurunkannya (kitab suci Taurat).” Kemudian biarkanlah mereka dalam kebodohan dan kesesatan mereka sampai ajal menjemput mereka.”

881

Dan kitab suci Al-Qur`ān ini Kami turunkan kepadamu wahai Nabi, sebagai kitab suci yang penuh berkah dan membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya. Dan hendaknya kamu menjadikan kitab suci ini sebagai bahan untuk memperingatkan penduduk Makkah dan seluruh umat manusia yang ada di timur dan barat agar mereka mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar. Orang-orang yang percaya akan adanya Akhirat pasti percaya kepada kitab suci Al-Qur`ān ini dan mengamalkan isinya. Dan mereka akan senantiasa menjaga salat-salat mereka dengan cara menunaikan rukun-rukunnya, hal-hal yang wajib, dan sunah-sunahnya pada waktu-waktu yang telah ditetapkan untuknya secara syariat.

882

Tidak ada yang lebih zalim dari orang yang mengada-mengada dan membuat kebohongan atas nama Allah. Yaitu dengan mengatakan, “Allah tidak pernah menurunkan wahyu apa pun kepada seorang manusia.” Atau orang yang mengaku-aku bahwa Allah telah memberinya wahyu, padahal Allah tidak pernah memberinya wahyu apa pun. Atau orang yang mengatakan, “Aku akan menurunkan kitab suci seperti Al-Qur`ān yang telah Allah turunkan.” Sekiranya kamu -wahai Rasul- melihat ketika orang-orang zalim itu mengalami sakratulmaut, sementara para malaikat membentangkan tangannya ke arah mereka untuk memberikan siksaan dan pukulan. Dan para malaikat tersebut dengan nada yang sangat keras berkata kepada mereka, “Keluarkanlah nyawa kalian! Karena kami akan mencabutnya. Pada hari inilah kalian akan dibalas dengan azab yang menghinakan dan menistakan kalian, disebabkan kebohongan yang telah kalian buat atas nama Allah dengan mengaku-aku menjadi nabi, menerima wahyu dan menurunkan kitab suci seperti yang diturunkan oleh Allah. Dan juga disebabkan oleh kesombongan kalian untuk beriman kepada ayat-ayat-Nya.” Sekiranya kamu melihatnya, niscaya kamu akan melihat sesuatu yang sangat mengerikan.

883

Dan pada hari kebangkitan kelak akan dikatakan kepada mereka, “Kalian telah datang kepada Kami hari ini sendiri-sendiri, tanpa kekayaan dan jabatan, sebagaimana Kami menciptakan kalian pertama kali, tanpa alas kaki, tanpa pakaian, dan tidak berkhitan. Dan kalian terpaksa meninggalkan apa yang telah Kami berikan kepada kalian di dunia. Dan hari ini Kami tidak melihat kalian bersama berhala-berhala yang dahulu kalian anggap dapat menolong kalian dan kalian anggap sebagai sekutu-sekutu Allah yang berhak disembah. Hubungan kalian benar-benar terputus. Dan kalian telah kehilangan anggapan kalian bahwa mereka dapat menolong kalian dan mereka adalah sekutu-sekutu Allah.

884

Sesungguhnya hanya Allah lah yang dapat membelah biji-bijian kemudian mengeluarkan tanam-tanaman darinya. Dia pulalah yang membelah biji kurma kemudian mengeluarkan pohon kurma darinya. Dia mengeluarkan makhluk hidup dari makhluk mati. Karena Dia mengeluarkan manusia dan hewan-hewan lainnya dari sperma. Dan Dia juga mengeluarkan makhluk mati dari makhluk hidup. Karena Dia mengeluarkan sperma dari manusia dan mengeluarkan telur dari ayam. Yang melakukan itu semua adalah Allah yang telah menciptakan kalian. Bagaimana mungkin kalian -wahai orang-orang musyrik- berpaling dari kebenaran, sedangkan kalian menyaksikan sebagian dari keajaiban ciptaan-Nya?

885

Dan Dia pulalah yang membelah cahaya pagi dari gelapnya malam. Dia lah yang menjadikan malam sebagai waktu istirahat yang manusia berhenti melakukan kesibukan mencari rezeki untuk beristirahat dari penatnya kerja di siang hari. Dan Dia lah yang menjadikan matahari dan bulan berjalan menurut perhitungan yang telah Dia tetapkan. Keajaiban ciptaan tersebut merupakan ketentuan yang dibuat oleh Rabb Yang Maha Perkasa yang tidak terkalahkan oleh siapa pun lagi Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk-Nya.

886

Dan Dia lah -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang menciptakan untuk kalian -wahai anak-anak Adam- bintang-bintang di langit untuk kalian jadikan sebagai petunjuk dalam perjalanan apabila kalian merasakan kebimbangan dalam menentukan jalan yang hendak kalian ambil, baik di darat maupun di laut. Kami telah menjelaskan dalil-dalil dan bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan Kami bagi orang-orang yang mau merenungkannya kemudian mendapatkan manfaat darinya.

887

Dan Dia lah -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa, yaitu jiwa bapak kalian, Adam. Karena Dia memulai penciptaan kalian dengan menciptakan bapak kalian (Adam) dari tanah liat. Kemudian Dia menciptakan kalian dari dirinya. Dan Dia menciptakan untuk kalian sesuatu yang menjadi tempat kalian, yaitu rahim ibu kalian. Dan Dia juga menciptakan untuk kalian sesuatu yang menjadi tempat penyimpanan kalian, yaitu tulang punggung ayah kalian. Kami telah menjelaskan ayat-ayat itu kepada orang-orang yang memahami firman Allah.

888

Dan Dia lah -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang menurunkan air hujan dari langit. Kemudian dengan air hujan itu Dia menumbuhkan segala jenis tanaman. Lalu dari tumbuh-tumbuhan itu Kami keluarkan tanam-tanaman dan pepohonan yang hijau. Dan darinya Kami keluarkan biji-bijian yang bertumpuk-tumpuk, seperti yang terjadi pada bulir-bulir (gandum dan sejenisnya). Dan dari mayang kurma muncul tangkai-tangkai yang dekat sehingga dapat diraih oleh orang yang berdiri maupun orang yang duduk. Kami pun mengeluarkan kebun-kebun anggur. Dan Kami juga mengeluarkan pohon zaitun dan pohon delima yang memiliki kemiripan dalam bentuk daunnya tetapi buahnya berbeda. Perhatikanlah -wahai manusia- bagaimana kondisi buahnya pada awal kemunculannya dan bagaimana kondisinya ketika buahnya telah matang. Sesungguhnya di situ terdapat petunjuk yang nyata mengenai kekuasaan Allah bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Karena merekalah yang bisa mendapatkan manfaat dari petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti semacam itu.

889

Orang-orang musyrik menjadikan jin sebagai sekutu Allah dalam ibadah tatkala mereka beranggapan bahwa jin dapat mendatangkan manfaat dan menghindarkan mereka dari mara bahaya. Padahal Allahlah yang menciptakan mereka, bukan yang lain. Maka Allah-lah yang paling berhak mereka sembah. Bahkan mereka secara semena-mena menyatakan bahwa Allah mempunyai anak laki-laki, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dengan Uzair dan orang-orang Nasrani dengan Isa. Atau menyatakan bahwa Dia mempunyai anak perempuan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrik dengan malaikat. Mahasuci Allah dari apa yang dikemukakan oleh orang-orang yang batil.

890

Dia -Subḥānahu wa Ta'ālā- adalah pencipta langit dan pencipta bumi tanpa contoh sebelumnya, bagaimana mungkin Dia mempunyai anak, sementara Dia tidak mempunyai istri? Sedangkan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

891

Żāt yang memiliki sifat-sifat seperti demikian itulah Rabb kalian, wahai manusia. Maka tidak ada tuhan lain selain Dia. Dan tidak ada sembahan yang benar selain Dia. Karena Dia lah Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia saja. Karena hanya Dia lah yang berhak disembah. Dan Dia Maha Menjaga segala sesuatu.

892

Dia tidak dapat diliputi (diketahui secara menyeluruh) oleh penglihatan mata, sedangkan Dia -Subḥānahu- dapat menangkap dan meliputi penglihatan mata. Dan Dia Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya yang saleh lagi Maha Mengetahui perihal mereka.

893

Sungguh telah datang kepada kalian -wahai manusia- hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata dari Rabb kalian. Siapa yang mau memahaminya dan mendengarkannya dengan seksama, maka manfaatnya akan kembali kepada dirinya. Dan siapa yang menutup mata terhadapnya, tidak mau memahaminya dan tidak mau mendengarkannya dengan seksama, maka dampak buruknya akan kembali pada dirinya saja. Dan aku bukanlah pengawas bagi kalian yang bertugas menghitung amal perbuatan kalian. Sesungguhnya aku hanyalah seorang utusan dari Tuhanku. Dia lah yang menjadi pengawas bagi kalian.

894

Di samping memberikan beragam dalil dan bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah, Kami juga memberikan beragam ayat yang berisi janji, ancaman, serta peringatan. Dan orang-orang musyrik akan mengatakan, “Ini bukan wahyu, tetapi kamu mempelajarinya dari kitab yang ada sebelumnya.” Dan Kami hendak menjelaskan fakta yang benar kepada umat manusia melalui beragam ayat yang Kami berikan kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Karena merekalah yang bisa menerima dan mengikuti kebenaran.

895

Ikutilah -wahai Rasul- kebenaran yang diwahyukan Rabb-mu kepadamu. Karena Dia lah satu-satunya Rabb yang berhak disembah. Dan jangan menyibukkan hatimu dengan penolakan yang ditunjukkan orang-orang kafir. Serahkanlah urusan mereka kepada Allah.

896

Sekiranya Allah berkehendak membuat mereka tidak menyekutukan-Nya dengan siapa pun, niscaya mereka tidak akan menyekutukan-Nya dengan siapa pun. Dan Kami tidak menjadikanmu -wahai Rasul- sebagai pengawas yang bertugas menghitung amal perbuatan mereka. Dan kamu bukanlah penilai bagi mereka. Sesungguhnya kamu hanyalah seorang rasul, tugasmu hanyalah menyampaikan pesan.

897

Janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- mencaci-maki berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik bersama Allah. Walaupun berhala-berhala itu adalah sesuatu yang paling hina dan paling pantas dicaci-maki. Supaya orang-orang musyrik itu tidak mencaci-maki Allah secara semena-mena dan tidak mengetahui apa yang patut bagi-Nya -Subḥānahu-. Sebagaimana mereka yang memandang baik kesesatan yang mereka anut, Kami pun membuat tiap-tiap umat memandang baik perbuatannya masing-masing, baik perbuatan itu sebenarnya baik maupun buruk. Maka mereka pun melakukan perbuatan yang mereka pandang baik itu, kemudian mereka akan dikembalikan kepada Rabb mereka kelak di hari Kiamat. Lalu Rabb mereka akan memberitahu mereka perihal apa yang telah mereka perbuat di dunia dan memberi kepada mereka balasan yang setimpal.

898

Orang-orang musyrik itu bersumpah demi Allah dengan sekeras-kerasnya, bahwa jika suatu ketika Muhammad datang kepada mereka dengan membawa tanda-tanda (mukjizat) yang mereka usulkan niscaya mereka benar-benar akan percaya kepadanya. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Mukjizat itu bukanlah wewenangku sehingga bisa kuturunkan sesuka hatiku. Sesungguhnya mukjizat itu adalah wewenang Allah. Dia lah yang bisa menurunkannya menurut kehendak-Nya.” Tahukah kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa apabila mukjizat-mukjizat itu datang kepada mereka seperti yang mereka usulkan, mereka tidak akan beriman? Mereka akan tetap ingkar dan membangkang karena mereka tidak menginginkan hidayah (petunjuk ke jalan yang benar).

899

Kami bolak-balik hati dan mata mereka dengan menghalanginya dari jalan yang benar, sebagaimana Kami menghalangi mereka dari iman kepada Al-Qur`ān sejak awal akibat penolakan mereka. Dan Kami biarkan mereka berada di dalam kesesatan dan pembangkangan mereka kepada Rabb mereka, sehingga mereka kebingungan dan berjalan sempoyongan

900

Seandainya Kami benar-benar mengabulkan keinginan mereka, lalu Kami turunkan kepada mereka sejumlah malaikat yang mereka saksikan secara nyata, dan sejumlah orang mati berbicara dan memberitahu mereka perihal kebenaran agama yang kamu bawa, serta Kami penuhi semua usulan mereka secara nyata, pasti mereka tidak akan beriman kepada agama yang kamu bawa, kecuali orang-orang yang Allah kehendaki untuk diberi-Nya hidayah. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui hal itu, sehingga mereka tidak pernah mengadu kepada Allah untuk mendapatkan hidayah-Nya.

901

Sebagaimana Kami mengujimu dengan sikap permusuhan dari orang-orang musyrik, Kami juga menguji setiap nabi sebelummu. Maka setiap nabi Kami beri musuh-musuh yang durhaka dari bangsa manusia dan bangsa jin yang saling membisiki satu sama lain, sehingga mereka menjadikan kebatilan tampak baik di mata para nabi itu untuk memperdaya mereka. Seandainya Allah berkehendak untuk tidak melakukan hal itu, niscaya Dia tidak akan melakukannya. Maka biarkanlah mereka bergelimang dengan kekafiran dan kebatilan yang mereka buat-buat sendiri, dan jangan hiraukan mereka.

902

Supaya hati orang-orang yang tidak percaya kepada akhirat cenderung kepada bisikan-bisikan mereka dan agar mereka menerimanya dengan lapang dada untuk diri mereka. Dan juga supaya mereka melakukan perbuatan-perbuatan maksiat serta dosa yang biasa dilakukan para musuh tersebut.

903

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang menyembah tuhan lain selain Allah itu, “Apakah masuk akal bila aku menerima selain Allah sebagai hakim antara aku dan kalian?” Sedangkan Allah adalah Rabb yang menurunkan kitab suci Al-Qur`ān kepada kalian untuk memberikan penjelasan yang cukup tentang segala sesuatu. Sementara orang-orang Yahudi yang Kami beri kitab suci Taurat dan orang-orang Nasrani yang Kami beri kitab suci Injil pun tahu bahwa kitab suci Al-Qur`ān diturunkan kepadamu yang mengandung kebenaran. Hal itu karena mereka menemukan penjelasan tentang hal itu di dalam kitab suci mereka masing-masing. Jadi jangan sekali-kali kamu merasa bimbang terhadap apa yang Kami wahyukan kepadamu.

904

Dan Al-Qur`ān sebagai kitab yang paling benar dalam kata-katanya dan beritanya. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimatnya. Dan Dia lah Rabb Yang Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahuinya, sehingga tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Nya. Dan Dia akan memberi mereka balasan bagi yang berusaha mengubah kalimat-kalimat-Nya.

905

Jika seumpama kamu -wahai Rasul- mengikuti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari agama Allah. Karena sunatullah yang berlaku menunjukkan bahwa kebenaran selalu minoritas. Karena sebagian besar manusia hanya mengikuti prasangka yang tidak berdasar. Mereka menyangka bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu dapat mendekatkan mereka kepada Allah, padahal mereka berdusta tentang hal itu.

906

Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- lebih tahu tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan lebih tahu tentang orang yang mengikuti jalan-Nya. Tidak ada sesuatu pun terkait hal itu yang luput dari pengetahuan-Nya.

907

Makanlah -wahai manusia- binatang yang disembelih dengan menyebut nama Allah, jika kalian benar-benar percaya akan bukti-bukti yang nyata dari-Nya.

908

Apa yang mencegah kalian -wahai orang-orang mukmin- untuk memakan binatang yang disembelih dengan menyebut nama Allah? Padahal Allah telah menjelaskan kepada kalian apa-apa yang diharamkan bagi kalian sehingga harus kalian tinggalkan, kecuali dalam kondisi darurat. Karena kondisi darurat membuat yang terlarang menjadi boleh. Dan banyak orang-orang musyrik yang tersesat berusaha menyesatkan para pengikut mereka dengan pendapat-pendapat mereka yang salah lantaran kebodohan mereka. Mereka menghalalkan apa-apa yang telah Allah haramkan bagi mereka, seperti bangkai dan lain-lain, dan mengharamkan apa-apa yang Allah halalkan bagi mereka, seperti binatang-binatang baḥīrah, waṣīlah, ḥāmī dan lain-lain. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- lebih tahu tentang orang-orang yang melampaui batas-batas Allah. Dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal atas perbuatan mereka yang melampaui batas-batas-Nya.

909

Tinggalkanlah -wahai manusia- perbuatan-perbuatan maksiat, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat maksiat di kala sepi maupun terang-terangan pasti akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka.

910

Dan janganlah kamu -wahai orang-orang muslim- memakan binatang yang disembelih tanpa menyebut nama Allah, baik disebut nama yang lain maupun tidak. Sesungguhnya memakan binatang semacam itu berarti keluar dari ketaatan kepada Allah menuju kedurhakaan kepada-Nya. Dan sesungguhnya setan-setan senantiasa menggoda teman-temannya dengan memberikan syubhat-syubhat untuk mendebat kalian perihal hukum memakan bangkai. Dan jika kalian -wahai orang-orang muslim- mengikuti godaan setan-setan yang berusaha menghalalkan bangkai itu niscaya kalian akan sama dengan mereka dalam hal kemusyrikan.

911

Apakah orang yang tadinya seolah telah mati sebelum mendapatkan hidayah dari Allah -karena ia menyimpan kekafiran, kebodohan, dan kedurhakaan- kemudian Kami hidupkan dengan memberinya petunjuk kepada keimanan, ilmu pengetahuan, dan ketaatan itu sama dengan orang yang berada di dalam gelapnya kekafiran, kebodohan, dan kedurhakaan sehingga tidak dapat keluar darinya karena kebingungan mencari jalan keluar dan tidak mengetahui jalan yang benar? Sebagaimana orang-orang musyrik itu memandang baik perbuatan mereka menyekutukan Allah, memakan bangkai, dan berdebat dengan cara yang batil, mereka kaum kafir juga memandang baik perbuatan-perbuatan maksiat yang mereka lakukan untuk mendapatkan azab yang sangat pedih sebagai balasannya kelak di hari Kiamat.

912

Seperti halnya yang terjadi pada para pembesar orang-orang musyrik di Makkah yang senantiasa menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, Kami juga menjadikan pemuka-pemuka dan pembesar-pembesar di setiap negeri yang senantiasa berjuang dan berupaya untuk mengajak manusia ke jalan setan dan memerangi para rasul beserta pengikut-pengikutnya. Tetapi kenyataannya, bahwa upaya dan tipu daya yang mereka lakukan itu sebenarnya kembali kepada diri mereka sendiri. Hanya saja mereka tidak merasakannya. Hal itu karena kebodohan mereka dan kesenangan mereka memperturutkan hawa nafsu mereka.

913

Apabila ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada nabi-Nya ditunjukkan kepada para pembesar kaum kafir, maka mereka akan berkata, “Kami tidak akan percaya sebelum Allah memberi kami derajat kenabian dan kerasulan seperti yang Dia berikan kepada para Nabi dan Rasul.” Kemudian Allah menjawab ucapan mereka itu dengan menyatakan bahwa Allah lebih mengetahui siapa yang pantas menjadi rasul dan siapa yang mampu mengemban tugas itu, kemudian memberikan derajat kenabian dan kerasulan itu kepadanya. Para pembangkang yang jahat itu akan mendapatkan kehinaan dan kenistaan akibat kesombongan mereka untuk menerima kebenaran. Dan mereka akan ditimpa azab yang sangat pedih akibat tipu daya yang mereka buat.

914

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk dibimbing ke jalan yang benar maka dilapangkan dadanya untuk menerima agama Islam dengan sukarela. Dan barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diabaikan dan tidak dibimbing ke jalan yang benar maka disempitkan dadanya sehingga tidak bisa menerima kebenaran. Keadaannya seperti orang yang naik ke langit yang tinggi hingga susah bernafas. Dan sebagaimana Allah memberikan kondisi yang sangat sempit itu kepada orang yang tersesat, Dia juga memberikan azab yang berat kepada orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya.

915

Agama yang telah Kami syariatkan untukmu -wahai Rasul- adalah jalan Allah yang lurus, tidak bengkok sedikitpun. Kami telah menjelaskan banyak ayat kepada orang yang memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami pelajaran dari Allah.

916

Mereka akan mendapatkan Surga, di dalamnya mereka akan selamat dari segala hal yang tidak menyenangkan. Dan Allah lah yang akan menjadi penolong dan pendukung mereka sebagai balasan atas kebajikan yang telah mereka lakukan.

917

Dan ingatlah -wahai Rasul- tatkala Allah mengumpulkan dua golongan makhluk-Nya; jin dan manusia, kemudian Allah berfirman, “Wahai sekalian jin! Kalian telah banyak menyesatkan manusia dan menghalang-halangi mereka dari jalan Allah.” Lalu para pengikutnya dari golongan manusia menjawab Rabb mereka, “Kami sama-sama mendapatkan kesenangan dari yang lain. Bangsa jin mendapatkan kesenangan dengan kepatuhan bangsa manusia kepadanya. Sedangkan bangsa manusia mendapatkan kesenangan dengan tercapainya keinginannya. Dan kami telah sampai pada ajal yang telah Engkau tetapkan bagi kami. Maka hari ini adalah hari Kiamat.” Allah berfirman, “Neraka adalah tempat tinggal kalian untuk selama-lamanya. Kecuali orang yang Allah kehendaki masa tertentu yakni sejak mereka dibangkitkan dari kubur hingga kesudahan mereka di Neraka Jahanam, itulah masa yang Allah kecualikan bagi yang tidak masuk ke neraka secara abadi.” Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- Maha Bijaksana dalam menetapkan dan mengatur segala sesuatu, lagi Maha Mengetahui perihal hamba-hamba-Nya dan siapa saja yang berhak mendapatkan azab-Nya.

918

Dan sebagaimana Kami telah memberikan kuasa kepada jin yang durhaka agar menyesatkan sebagian manusia, Kami juga memberikan kuasa kepada orang yang zalim agar mendorong orang yang zalim lainnya untuk berbuat jahat, menghalang-halanginya serta menjauhkannya supaya tidak berbuat baik, sebagai balasan atas perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan.

919

Kami akan berfirman pada hari Kiamat, “Wahai sekalian jin dan manusia! Bukankah telah datang kepada kalian rasul-rasul dari bangsa kalian -yakni dari bangsa manusia- yang membacakan kepada kalian wahyu yang Allah turunkan kepada mereka, dan memperingatkan mereka akan adanya perjumpaan (dengan Allah) di hari Kiamat ini?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Hari ini kami mengakui bahwa rasul-rasul-Mu telah datang kepada kami. Dan kami juga mengakui adanya perjumpaan (dengan-Mu) di hari ini. Akan tetapi kami dahulu tidak percaya kepada rasul-rasul-Mu dan tidak percaya akan adanya perjumpaan (dengan-Mu) di hari ini.” Mereka tertipu oleh kemegahan dan kenikmatan semu yang ada di dalam kehidupan dunia. Dan mereka mengakui bahwa selama di dunia mereka ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Namun pengakuan dan keimanan itu tidak ada gunanya bagi mereka, karena sudah terlambat.

920

Alasan-alasan yang diwujudkan dalam bentuk mengutus para rasul kepada manusia dan jin itu dimaksudkan supaya tidak ada seorang pun yang dihukum atas perbuatannya sementara belum ada rasul yang diutus kepadanya dan belum ada dakwah yang sampai kepadanya. Karena Kami tidak akan menjatuhkan hukuman kepada umat mana pun kecuali Kami telah mengutus para rasul kepada mereka.

921

Masing-masing dari mereka memiliki derajat yang sesuai dengan amal perbuatan mereka. Maka tidak sama antara orang yang banyak keburukannya dengan orang yang sedikit keburukannya. Dan juga tidak sama antara orang yang mengikuti dan orang yang diikuti. Tidak sama juga pahala yang diberikan kepada orang-orang yang mengerjakan amal saleh. Dan Rabbmu tidak lalai terhadap apa yang telah mereka perbuat. Dia senantiasa mengetahuinya. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka.

922

Dan Rabbmu -wahai Rasul- adalah Rabb Yang Mahakaya terhadap hamba-hamba-Nya. Dia sama sekali tidak membutuhkan bantuan mereka. Bahkan Dia tidak membutuhkan ibadah mereka, dan Dia sama sekali tidak dirugikan oleh kekafiran mereka. Namun kendati Dia tidak membutuhkan mereka, Dia sangat penyayang kepada mereka. Jika Dia menghendaki untuk membinasakanmu -wahai hamba-hamba yang durhaka- Dia akan membinasakan kalian dengan azab-Nya. Dan setelah kehancuran kalian akan ada orang yang dikehendaki-Nya menjadi orang-orang yang beriman dan patuh kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kalian dari keturunan kaum lain yang berbeda dengan orang-orang sebelum kalian.

923

Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian -wahai orang-orang kafir- tentang hari kebangkitan dari kubur, penghitungan amal, dan hukuman (di hari Kiamat) pasti akan datang, bukan hal yang mustahil. Dan kalian tidak akan bisa melarikan diri dari Rabb kalian. Dia pasti akan menangkap dan menghukum kalian dengan azab-Nya.

924

Katakanlah -wahai Rasul-, “Wahai kaumku! Tetaplah kalian dengan perilaku kalian dan pertahankanlah kekafiran serta kesesatan kalian. Karena aku telah membantah alasan kalian dan menegakkan dalil yang menjelaskan kesalahan kalian dengan sejelas-jelasnya. Maka aku tidak peduli dengan kekafiran dan kesesatan kalian. Aku akan mempertahankan kebenaran yang aku yakini. Maka kalian akan tahu siapa yang akan mendapat kemenangan di dunia, siapa yang akan mewarisi bumi, dan siapa yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup di Akhirat. Sesungguhnya orang-orang musyrik tidak akan mendapatkan kemenangan di dunia maupun di Akhirat. Bahkan nasib mereka akan berakhir dengan kerugian, walaupun mereka bisa menikmati kesenangan yang mereka sukai di dunia.

925

Orang-orang yang menyekutukan Allah mempersembahkan kepada Allah satu bagian dari apa yang Dia ciptakan dari tanam-tanaman dan binatang ternak, lalu mereka mengaku bahwa bagian itu adalah milik Allah. Dan mereka mempersembahkan satu bagian lain kepada berhala-berhala mereka. Lalu (mereka mengaku bahwa) bagian yang mereka peruntukan bagi berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada orang-orang yang ditetapkan oleh Allah sebagai penerima zakat, seperti orang-orang fakir dan orang-orang miskin. Tetapi bagian yang mereka peruntukan bagi Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka dan akan dipergunakan untuk kepentingan berhala-berhala itu. Sungguh buruk keputusan dan pembagian yang mereka buat.

926

Di samping membuat orang-orang musyrik memandang baik keputusan yang tidak adil tersebut, setan juga membuat banyak orang-orang musyrik memandang baik perbuatan mereka yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin. Hal itu dikarenakan setan hendak mencelakakan mereka dengan cara menjerumuskan mereka ke dalam tindak pembunuhan terhadap orang yang nyawanya dilindungi oleh Allah, kecuali dengan hak. Dan setan juga hendak merusak pemahaman agama mereka hingga mereka tidak mengetahui apa yang dibenarkan oleh syariat dan apa yang tidak. Sekiranya Allah menghendaki mereka tidak melakukan hal itu pasti mereka tidak akan melakukannya. Akan tetapi Allah menghendaki hal itu terjadi karena ada hikmah yang sangat penting. Maka biarkanlah -wahai Rasul- orang-orang musyrik itu dengan kebohongan yang mereka buat atas nama Allah, karena hal itu sama sekali tidak merugikanmu. Dan serahkanlah urusan mereka kepada Allah.

927

Orang-orang musyrik berkata, “Jenis-jenis hewan ternak dan tanam-tanaman ini terlarang.” Tidak ada yang boleh memakannya selain orang-orang yang mereka kehendaki menurut anggapan mereka secara dusta. Mereka adalah para pelayan berhala dan lain-lain. Ini adalah hewan-hewan ternak yang diharamkan punggungnya. Sehingga tidak boleh dinaiki dan tidak boleh diberi muatan. Yaitu hewan-hewan yang disebut dengan baḥīrah, sā`ibah, dan ḥāmī. Dan ini adalah hewan-hewan yang mereka sembelih tanpa menyebut nama Allah. Mereka menyembelihnya dengan menyebut nama berhala-berhala mereka. Mereka melakukan semua itu berdasarkan kebohongan yang mereka buat atas nama Allah bahwa hal itu berasal dari sisi-Nya. Allah akan membalas perbuatan mereka dengan azab-Nya disebabkan kebohongan yang mereka buat.

928

Dan mereka berkata, “Janin yang ada di dalam perut hewan sā`ibah dan baḥīrah, jika lahir dalam keadaan hidup maka janin itu halal bagi laki-laki kami, namun haram bagi wanita kami. Dan jika janin yang ada di perutnya lahir dalam keadaan mati maka laki-laki dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas perbuatan mereka akibat ucapan mereka itu. Sesungguhnya Allah -Ta'ālā- Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur urusan makhluk-Nya, lagi Maha Mengetahui perihal mereka.

929

Sungguh celaka orang-orang yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan dan kepandiran mereka dan mengharamkan hewan-hewan ternak yang Allah berikan kepada mereka secara mengada-ada atas nama Allah. Mereka benar-benar tersesat dari jalan yang lurus dan tidak mengetahui jalan yang benar.

930

Dan Allah yang menciptakan kebun-kebun yang terhampar di muka bumi, baik berupa tanaman-tanaman yang tidak mempuyai batang maupun pepohonan yang memiliki batang. Dia lah yang menciptakan pohon kurma dan menciptakan tanaman-tanaman yang beraneka ragam buahnya dari segi bentuk dan cita rasanya. Dan Dia lah yang menciptakan buah zaitun dan buah delima yang daunnya serupa tetapi rasanya (buahnya) berbeda. Makanlah -wahai manusia- dari buahnya apabila tanaman itu berbuah, dan tunaikanlah zakatnya pada waktu panen. Dan janganlah kalian melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh syariat ketika memakannya dan membelanjakannya. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam masalah tersebut maupun masalah lainnya. Bahkan Dia murka kepada orang-orang semacam itu. Sesungguhnya Allah menciptakan semua hal yang dihalalkan itu untuk hamba-hamba-Nya. Maka orang-orang musyrik tidak berhak mengharamkannya.

931

Dan Dia lah yang menciptakan untuk kalian hewan-hewan ternak yang layak digunakan sebagai pengangkut barang, seperti unta yang sudah besar, dan hewan-hewan yang tidak layak digunakan sebagai pengangkut barang, seperti unta yang masih kecil atau kambing. Makanlah -wahai manusia- rezeki yang Allah berikan kepada kalian di antara hewan-hewan yang halal dikonsumsi. Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan dalam menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah, seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrik. Sesungguhnya setan itu bagi kalian -wahai manusia- adalah musuh yang nyata permusuhannya. Setan menginginkan agar kalian senantiasa durhaka kepada Allah.

932

Allah menciptakan bagi kalian delapan jenis hewan; sepasang domba jantan-betina dan sepasang kambing. Tanyakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Apakah Allah -Ta'ālā- mengharamkan domba dan kambing jantan karena jenisnya jantan?” Jika mereka menjawab, “Ya,” tanyakanlah kepada mereka, "Lantas mengapa kalian mengharamkan domba dan kambing betina? Atau apakah Allah mengharamkannya karena jenisnya betina?” Jika mereka menjawab, “Ya,” tanyakanlah kepada mereka, “Lantas mengapa kalian mengharamkan domba dan kambing jantan? Ataukah Allah mengharamkan janin yang terkandung di dalam rahim domba dan kambing betina karena keberadaannya di dalam rahim?” Jika mereka menjawab, “Ya” tanyakanlah kepada mereka, “Lantas mengapa kalian membedakan antara janin yang terkandung di dalam rahim; terkadang mengharamkan jantannya dan sesekali mengharamkan betinanya? Jelaskanlah padaku -wahai orang-orang musyrik- apa landasan ilmu sahih yang kalian gunakan jika kalian sungguh-sungguh dengan klaim kalian bahwa pengharaman itu berasal dari Allah.”

933

Jenis delapan hewan lainnya ialah sepasang unta dan sepasang sapi. Tanyakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Apakah Allah mengharamkan hewan itu karena berjenis jantan atau berjenis betina, atau sebab keberadaannya di dalam rahim? Ataukah kalian -wahai orang-orang musyrik- mengaku bahwa kalian hadir ketika Allah memerintahkan agar kalian mengharamkan jenis-jenis tertentu dari hewan-hewan tersebut? Maka tidak ada yang lebih besar kezalimannya dan tidak ada yang lebih besar dosanya daripada orang yang berbohong atas nama Allah dengan mengaku bahwa Allah telah mengharamkan sesuatu yang tidak pernah Dia haramkan, dengan tujuan untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar tanpa dilandasi ilmu yang benar. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang zalim yang telah berdusta atas nama Allah.”

934

Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak menemukan di dalam kitab suci yang Allah wahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan kecuali hewan yang mati tanpa disembelih, atau darah yang mengalir, atau daging babi karena statusnya najis dan haram, atau hewan yang disembelih atas nama selain Allah, seperti hewan yang disembelih sebagai persembahan untuk berhala mereka. Namun barangsiapa yang berada dalam kondisi darurat yang membuatnya terpaksa mengonsumsi makanan yang haram karena didera rasa lapar yang sangat, bukan sengaja ingin merasakan kelezatannya dan tidak melampaui batasan darurat, maka tidak ada dosa baginya untuk mengonsumsinya. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi orang yang terpaksa mengkonsumsi makanan yang haram itu.

935

"Dan Kami haramkan bagi orang-orang Yahudi hewan-hewan yang jari-jari kakinya tidak terpisah-pisah, seperti unta dan burung unta. Dan Kami haramkan bagi mereka lemak sapi dan kambing, kecuali yang menempel di punggungnya, yang ada di dalam usus, atau yang bercampur dengan tulang pantat dan pinggang. Kami telah membalas kezaliman mereka dengan mengharamkan hal-hal tersebut bagi mereka. Dan Kami benar-benar serius dengan semua hal yang Kami sampaikan.

936

Jika mereka mendustakanmu -wahai Rasul- dan tidak percaya kepada apa yang kamu bawa dari Rabbmu katakanlah sebagai dorongan bagi mereka, “Rabb kalian mempunyai kasih sayang yang luas. Dan salah satu bentuk kasih sayang-Nya kepada kalian ialah memberikan tenggang waktu kepada kalian dan tidak tergesa-gesa menimpakan azab-Nya kepada kalian.” Dan peringatkanlah mereka dengan mengatakan, “Sesungguhnya azab-Nya tidak dapat ditolak dari orang-orang yang berbuat maksiat dan dosa.”

937

Orang-orang musyrik akan menjadikan kehendak dan ketentuan Allah sebagai alasan untuk membenarkan kemusyrikan mereka dengan mengatakan, “Seandainya Allah menghendaki kami dan para leluhur kami untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tentu kami tidak akan menyekutukan-Nya dengan apa pun. Dan seandainya Allah tidak menghendaki kami mengharamkan apa yang kami haramkan bagi diri kami tentu kami tidak akan mengharamkannya.” Dan alasan batil semacam itulah yang digunakan oleh orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul-rasul mereka dengan mengatakan, “Seandainya Allah menghendaki kami untuk tidak mendustakan mereka (para Rasul) tentu kami tidak akan mendustakan mereka.” Mereka terus mendustakan para rasul mereka sampai mereka merasakan azab yang Kami timpakan kepada mereka.” Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Apakah kalian mempunyai dalil yang menunjukkan bahwa Allah merestui untuk kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu dan untuk menghalalkan apa yang diharamkan-Nya atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya? Terjadinya tindakan itu dari kalian tidak serta merta menunjukkan bahwa Dia merestui perbuatan kalian. Sesungguhnya dalam masalah itu kalian hanya mengikuti prasangka saja. Sedangkan prasangka itu tidak dapat memberikan kebenaran sedikit pun, dan kalian hanya berbohong belaka.”

938

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Jika kalian tidak mempunyai dalil selain argumen-argumen yang lemah itu, sesungguhnya Allah mempunyai argumen yang kuat dan tidak terbantahkan, sehingga alasan-alasan yang kalian kemukakan akan dipatahkan dan syubhat-syubhat yang kalian jadikan sebagai pegangan akan terbantahkan. Dan sekiranya Allah berkehendak membimbing kalian semua -wahai orang-orang musyrik- ke jalan yang benar tentu Dia akan membimbing kalian semua ke jalan yang benar.”

939

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mengharamkan apa yang Allah halalkan dan mengklaim bahwa Allah-lah yang mengharamkannya, “Hadirkanlah saksi-saksi kalian yang menyaksikan bahwa Allah telah mengharamkan apa-apa yang kalian haramkan itu.” Jika mereka bersaksi tanpa dilandasi ilmu yang menyatakan bahwa Allah telah mengharamkannya, janganlah kamu -wahai Rasul- percaya pada kesaksian mereka, karena kesaksian mereka itu adalah kesaksian palsu. Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang menjadikan hawa nafsu mereka sebagai sumber hukum. Mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami ketika mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan bagi mereka. Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang tidak beriman kepada hari Akhir dan menyekutukan tuhan mereka serta menyetarakan-Nya dengan yang lain. Bagaimana mungkin orang yang berperilaku seperti itu kepada tuhannya bisa dijadikan sebagai panutan?

940

Katakanlah -wahai Rasul- kepada manusia, “Kemarilah! Aku akan membacakan untuk kalian apa yang telah Allah haramkan. Dia telah mengharamkan kalian menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya; durhaka kepada orangtua kalian, justru kalian wajib berbakti kepadanya; dan membunuh anak-anak kalian karena takut miskin seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliah. Karena Kami-lah yang memberikan rezeki kepada kalian dan kepada mereka. Allah juga mengharamkan kalian melakukan perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Dan Allah pun telah mengharamkan kalian membunuh orang yang nyawanya dilindungi oleh Allah, kecuali ada alasan yang dibenarkan, seperti orang yang berzina dan statusnya telah menikah atau orang yang murtad sesudah memeluk Islam. Hal-hal tersebut adalah wasiat Allah kepada kalian agar kalian mengerti perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya.

941

Dan diharamkan bagi kalian mengusik harta anak yatim (yaitu anak yang ayahnya meninggal sebelum ia akil balig) kecuali dengan tujuan mengurus dan mengembangkan hartanya hingga ia balig dan benar-benar dewasa. Allah juga mengharamkan kalian mengurangi takaran dan timbangan. Kalian harus berlaku adil dalam mengambil dan menyerahkan barang dalam transaksi jual-beli. Kami tidak pernah memberikan beban kepada seseorang melainkan sebatas kemampuannya. Maka tambahan atau kekurangan yang sulit dihindari dalam urusan penakaran dan lain-lain tidak dikenakan sanksi apa pun. Allah juga mengharamkan kalian mengucapkan kata-kata yang tidak benar, baik dalam memberikan informasi maupun kesaksian, tanpa keberpihakan kepada kerabat atau teman. Dan Allah juga mengharamkan kalian melanggar perjanjian dengan Allah, jika kalian berjanji kepada Allah atau berjanji atas nama Allah. Hal-hal tersebut; Allah perintahkan kepada kalian dengan perintah yang kuat dengan harapan kalian mengingat akibat yang akan diterima di kemudian hari.

942

Dan Allah mengharamkan kalian mengikuti jalan-jalan kesesatan. Kalian harus mengikuti jalan Allah yang lurus dan tidak bengkok. Karena jalan-jalan kesesatan akan membawa kalian kepada perpecahan dan menjauh dari jalan yang benar. Perintah mengikuti jalan Allah yang lurus itu adalah wasiat dari Allah agar kalian takut kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

943

Setelah memberitahukan hal-hal tersebut di atas, Kami beritahukan bahwa Kami telah memberikan kitab suci Taurat kepada Musa untuk menyempurnakan nikmat yang Kami berikan sebagai balasan atas amal baiknya. Juga untuk menjelaskan segala hal yang dibutuhkannya dalam masalah agama. Dan juga untuk menunjukkan kebenaran serta sebagai wujud kasih sayang-Nya supaya mereka percaya akan perjumpaan dengan Rabb mereka di hari Kiamat. Dengan demikian mereka akan bersiap-siap untuk menyambut hari itu dengan melakukan amal saleh.

944

Sedangkan Al-Qur`ān ini adalah kitab suci yang Kami turunkan dengan limpahan berkah yang banyak. Karena Al-Qur`ān ini berisi banyak hal yang bermanfaat terkait masalah agama dan dunia. Maka ikutilah apa yang diturunkan di dalamnya dan jangan melanggarnya agar kalian mendapatkan kasih sayang-Nya.

945

Agar kalian -wahai orang-orang musyrik Arab- tidak berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menurunkan kitab suci Taurat dan Injil kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang hidup sebelum kami, dan tidak menurunkan kitab suci apa pun kepada kami. Dan kami tidak bisa membaca kitab-kitab suci mereka itu karena menggunakan bahasa mereka dan tidak menggunakan bahasa kami.”

946

Dan supaya kalian -wahai orang-orang musyrik- tidak berkata, “Sekiranya Allah menurunkan kitab suci kepada kami seperti yang diturunkan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, niscaya kami akan lebih baik dari mereka.” Padahal kalian telah didatangi kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi kalian, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan menggunakan bahasa kalian. Dan Kitab Suci itu adalah hujah yang jelas, petunjuk ke jalan yang benar dan rahmat bagi umat. Maka janganlah kalian mengajukan alasan-alasan yang lemah dan dalih-dalih yang batil. Tidak ada orang yang lebih zalim dari orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya. Kelak Kami akan menghukum orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan hukuman yang sangat keras. Kami akan memasukkan mereka ke dalam Neraka Jahanam sebagai balasan atas tindakan mereka yang telah berpaling dari ayat-ayat Kami dan mengabaikannya.

947

Orang-orang kafir itu hanya menunggu kedatangan Malaikat maut dan para pembantunya untuk mencabut nyawa mereka di dunia. Atau menunggu kedatangan Rabbmu -wahai Rasul- di Akhirat untuk menjatuhkan keputusan yang tegas kepada mereka. Atau menunggu datangnya sebagian tanda-tanda dari Rabbmu yang menunjukkan akan datangnya hari Kiamat. Dan pada hari datangnya sebagian tanda-tanda dari Rabbmu -seperti terbitnya matahari dari barat- imannya orang yang kafir tidak akan berguna baginya, dan amal baik seorang mukmin tidak akan berguna baginya apabila ia belum pernah berbuat baik sedikit pun sebelumnya. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang musyrik serta mendustakanmu itu, “Tunggulah salah satu dari hal-hal tersebut. Sesungguhnya Kami pun sedang menunggunya.”

948

Sesungguhnya orang-orang yang membuat agama mereka terpecah belah, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang mengambil sebagian agamanya dan mengabaikan sebagian yang lain, dan mereka terpecah belah menjadi kelompok-kelompok yang berselisih paham itu sama sekali bukan golonganmu, wahai Rasul. Kamu sama sekali tidak bertanggung jawab atas kesesatan mereka. Tugasmu hanyalah memberikan peringatan kepada mereka. Maka urusan mereka diserahkan kepada Allah. Kemudian pada hari Kiamat kelak Allah akan memberitahukan kepada mereka perihal apa yang telah mereka perbuat di dunia. Lalu Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.

949

Orang mukmin yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebajikan akan dilipatgandakan (pahalanya) oleh Allah sebanyak sepuluh kali lipat. Sedangkan orang yang datang dengan membawa keburukan hanya akan dihukum berdasarkan besar atau kecilnya keburukan tersebut, tidak akan dilebihkan dari itu. Dan pada hari Kiamat nanti mereka tidak akan dizalimi dengan cara dikurangi (pahala) kebajikannya maupun ditambah hukuman keburukannya.

950

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang musyrik dan mendustakanmu itu, “Sesungguhnya aku dibimbing oleh Rabbku menuju jalan yang lurus. Yaitu jalan agama yang menegakkan kemaslahatan dunia dan Akhirat. Agama itu adalah agama Ibrahim yang senantiasa cenderung kepada kebenaran dan sama sekali tidak termasuk golongan orang-orang musyrik.

951

Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya salatku, sembelihan yang aku persembahkan untuk Allah dan dengan menyebut nama Allah bukan nama yang lain, serta hidup dan matiku, semuanya untuk Allah, satu-satunya Tuhan yang menguasai segenap makhluk, tidak ada Tuhan lain yang memiliki bagian di dalamnya.

952

Dia lah -Subḥānahu- satu-satunya Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Akidah tauhid yang bersih dari unsur syirik inilah yang Allah perintahkan kepadaku. Dan aku orang pertama di antara umat ini yang mendekatkan diri kepada-Nya.”

953

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Apakah aku akan mencari tuhan lain selain Allah, sedangkan Dia -Subḥānahu wa Ta'ālā- Rabb bagi segala sesuatu? Dia Rabb bagi tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Dia. Dan orang yang tidak bersalah tidak akan menanggung dosa orang lain. Kemudian hanya kepada Allah-lah kalian akan dikembalikan di hari Kiamat. Lalu Dia akan memberitahu kalian perihal urusan agama yang kalian perselisihkan di dunia.”

954

Dan Allah-lah yang menjadikan kalian sebagai penerus umat-umat sebelum kalian untuk memakmurkan bumi dan meninggikan derajat sebagian dari kalian dari segi fisik, rezeki, dan lain-lain di atas sebagian yang lain, untuk menguji kalian di dalam karunia yang Dia berikan kepada kalian. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- Mahacepat hukuman-Nya. Segala sesuatu yang akan datang adalah dekat bagi-Nya. Dan Dia Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya.

955

Alif Lām Mīm Ṣād. Pemabahasan tentang huruf-huruf semacam ini telah disebutkan di awal surah Al-Baqarah.

956

Al-Qur`ān al-Karīm adalah kitab suci yang Allah turunkan kepadamu, wahai Rasul, maka janganlah ada kesempitan dan keraguan di dalam dadamu terhadap kitab suci ini. Allah menurunkannya kepadamu agar kamu gunakan untuk memperingatkan manusia, menegakkan hujah, dan memberikan pelajaran kepada orang-orang mukmin. Karena hanya orang-orang mukminlah yang bisa mendapatkan manfaat dari pelajaran yang diberikan.

957

Ikutilah -wahai manusia- kitab suci yang Rabbmu turunkan kepada kalian dan sunah nabi kalian. Dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang kalian lihat menjadi teman-teman setan atau pendeta-pendeta yang jahat. Janganlah kalian berteman dekat dengan mereka seraya meninggalkan kitab suci yang diturunkan kepada kalian demi mengikuti kemauan hawa nafsu mereka. Sesungguhnya kalian jarang sekali mengambil pelajaran. Sebab, sekiranya kalian mau mengambil pelajaran tentu kalian akan lebih memilih kebenaran daripada yang lain. Dan tentu kalian pun akan mengikuti dan mengamalkan agama yang dibawa oleh rasul kalian dan meninggalkan agama lainnya.

958

Betapa banyak negeri yang Kami binasakan dengan azab Kami tatkala mereka bersikeras mempertahankan kekafiran dan kesesatannya. Maka azab Kami yang sangat keras turun ke negeri itu di saat penduduknya lengah di waktu malam atau siang. Sehingga mereka tidak mampu melindungi diri mereka dari azab tersebut. Bahkan tuhan-tuhan yang mereka sembah pun tidak mampu melindungi mereka.

959

Maka sesudah turunnya azab itu mereka tidak punya pilihan lain selain mengakui kesalahan mereka karena telah ingkar kepada Allah.

960

Sungguh, kelak pada hari Kiamat Kami benar-benar akan bertanya kepada umat-umat yang menerima kedatangan rasul-rasul Kami tentang tanggapan yang mereka berikan kepada para rasul itu. Dan sungguh Kami benar-benar akan bertanya kepada para rasul itu tentang tugas mereka untuk menyampaikan apa yang Kami perintahkan untuk mereka sampaikan dan tentang tanggapan yang diberikan oleh umat-umat mereka.

961

Sungguh Kami benar-benar akan menceritakan kepada seluruh makhluk tentang apa yang mereka perbuat di dunia berdasarkan pengetahuan Kami. Karena Kami benar-benar mengetahui seluruh perbuatan mereka. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Kami dan Kami tidak pernah jauh dari mereka sepanjang waktu.

962

Dan timbangan amal di hari Kiamat akan dilakukan secara adil, tidak ada kecurangan maupun kezaliman. Barangsiapa yang timbangan amal baiknya lebih berat dari amal buruknya mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan dan selamat dari apa yang mereka takutkan.

963

Dan barangsiapa yang timbangan amal buruknya lebih berat dari timbangan amal baiknya, maka mereka telah merugikan dirinya sendiri. Mereka telah menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam jurang kehancuran di hari Kiamat karena mereka telah ingkar kepada ayat-ayat Allah.

964

Dan sungguh Kami telah menempatkan kalian -wahai anak-anak Adam- di bumi dan menyediakan banyak sarana untuk menunjang kehidupan kalian di sana. Maka kewajiban kalian ialah bersyukur kepada Allah atas karunia tersebut. Tetapi syukur kalian hanya sedikit.

965

Sungguh -wahai manusia- Kami telah menciptakan bapak kalian, Adam, dan membentuknya dalam wujud terbaik. Kemudian Kami perintahkan malaikat agar bersujud untuk memuliakannya. Maka para malaikat pun melaksanakan perintah itu dan bersujud. Kecuali Iblis, ia enggan bersujud karena sombong dan angkuh.

966

Allah -Ta'ālā- mencela sikap Iblis dengan firman-Nya, “Apa yang membuatmu enggan melaksanakan perintah-Ku bersujud kepada Adam?” Iblis menjawab firman Rabbnya dengan mengatakan, “Aku enggan bersujud kepadanya karena aku lebih baik darinya. Engkau menciptakan aku dari api dan menciptakannya (Adam) dari tanah. Dan api lebih mulia dari tanah."

967

Allah berfirman kepada Iblis, “Turunlah kamu dari Surga! Karena kamu tidak berhak bersikap sombong di dalam Surga. Surga adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang baik dan bersih. Maka kamu tidak boleh tinggal di Surga. Sesungguhnya kamu -wahai Iblis- termasuk golongan orang-orang yang rendah dan hina, meskipun kamu merasa bahwa dirimu lebih mulia dari Adam.”

968

Iblis menjawab, “Wahai Rabbku! Berilah aku kesempatan hidup sampai hari Kiamat agar aku bisa menyesatkan manusia yang bisa kusesatkan.”

969

Allah berfirman kepadanya, “Hai Iblis! Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi kesempatan hidup yang akan mati pada saat tiupan sangkakala yang pertama tatkala seluruh makhluk mati dan hanya sang Pencipta saja yang tersisa.”

970

Iblis berkata, “Karena Engkau telah menyesatkanku sehingga aku tidak melaksanakan perintah-Mu bersujud kepada Adam, maka aku benar-benar akan menghalang-halangi keturunan Adam dari jalan-Mu yang lurus. Aku akan memalingkan dan menyesatkan mereka dari jalan-Mu sebagaimana aku yang tersesat (berpaling) dari sujud kepada bapak mereka, Adam.

971

Kemudian aku benar-benar akan mendatangi mereka dari segala arah untuk menggoda mereka supaya enggan terhadap urusan Akhirat dan bersemangat terhadap urusan dunia, untuk melontarkan keragu-raguan di dalam hati mereka dan membuat hawa nafsu mereka tampak baik di mata mereka. Dan Engkau -wahai Rabb kami- akan mendapati sebagian besar dari mereka tidak bersyukur kepada-Mu, karena aku telah mengarahkan kekafiran kepada mereka.”

972

Allah berfirman kepada Iblis, “Keluarlah -wahai Iblis- dari Surga dalam keadaan tercela dan dijauhkan dari rahmat Allah. Dan Aku benar-benar akan memenuhi Neraka Jahanam di hari Kiamat dengan dirimu dan semua orang yang mengikuti dan mematuhimu serta membangkang perintah Rabbnya.”

973

Allah berfirman kepada Adam, “Wahai Adam! Tinggallah kamu bersama istrimu, Ḥawā` di Surga. Makanlah dari buah-buahan yang baik yang kamu sukai. Tetapi jangan memakan (buah) dari pohon ini (Allah menunjukkan pohon itu kepada keduanya). Karena jika kalian berdua memakannya kalian akan termasuk golongan orang-orang yang melanggar ketentuan Allah.”

974

Kemudian Iblis menggoda mereka berdua untuk memperlihatkan kepada mereka aurat mereka yang tertutup. Iblis berkata, “Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan (buah) dari pohon itu, karena Dia tidak ingin kalian menjadi malaikat dan tidak ingin kalian kekal di dalam Surga.”

975

Iblis bersumpah demi Allah untuk meyakinkan mereka berdua. Dia mengatakan, “Sesungguhnya aku benar-benar tulus dalam memberikan nasihat kepada kalian berdua.”

976

Lalu Iblis berhasil menjatuhkan mereka berdua dari kedudukan mereka semula melalui tipu daya dan rekayasa. Maka tatkala keduanya memakan (buah) dari pohon yang terlarang itu aurat mereka berdua terbuka dan terlihat jelas oleh keduanya. Lalu keduanya berusaha menutupi aurat mereka masing-masing dengan dedaunan Surga. Kemudian Allah berfirman kepada keduanya, “Bukankah Aku sudah melarang kalian berdua memakan (buah) dari pohon itu? Dan bukankah Aku sudah mengingatkan kalian berdua dengan mengatakan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua?”

977

Adam dan Ḥawā` berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan apa yang Engkau larang, yakni memakan (buah) dari pohon itu. Jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan melimpahkan kasih sayang-Mu kepada kami, niscaya kami benar-benar termasuk golongan orang-orang yang merugi, karena kami telah menyia-nyiakan nasib kami di dunia dan di Akhirat.”

978

Allah berfirman kepada Adam, Ḥawā`, dan Iblis, “Turunlah kalian dari Surga menuju bumi. Dan kalian akan menjadi musuh satu sama lain. Kalian akan memiliki tempat tinggal di bumi sampai batas waktu tertentu. Dan kalian dapat menikmati apa yang ada di sana sampai batas waktu tertentu.”

979

Allah berfirman kepada Adam, Ḥawā`, dan anak cucunya, “Di bumi ini kalian akan menjalani hidup sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Allah bagi kalian. Dan di sanalah kalian akan mati dan dikuburkan. Kemudian kalian akan dikeluarkan dari dalam kubur kalian untuk dibangkitkan."

980

Wahai anak-anak Adam! Kami telah menyediakan pakaian utama untuk menutupi aurat kalian. Dan Kami pun menyediakan pakaian pelengkap bagi kalian untuk mempercantik penampilan kalian di depan umum. Tetapi pakaian takwa yang tidak lain adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya itu lebih baik dari pakaian fisik. Pakaian tersebut adalah bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, agar kalian mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat yang diberikan kepada kalian.

981

Wahai anak-anak Adam, jangan sekali-kali kalian terkena tipu daya setan yang membuat kemaksiatan tampak indah di mata kalian dengan cara menanggalkan pakaian fisik yang digunakan untuk menutupi aurat atau menanggalkan pakaian takwa. Karena setan telah memperdaya bapak-ibu kalian dengan cara menggoda mereka berdua agar memakan (buah) dari pohon terlarang itu yang pada akhirnya membuat keduanya terusir dari Surga dan terbuka auratnya. Sesungguhnya setan dan keturunannya bisa melihat dan menyaksikan kalian, sedangkan kalian tidak bisa melihat dan menyaksikan mereka. Oleh karena itulah kalian harus waspada terhadap setan dan keturunannya. Sesungguhnya Kami menjadikan setan-setan itu sebagai teman setia bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman senantiasa beramal saleh sehingga setan-setan itu tidak menggoda mereka.”

982

Apabila orang-orang musyrik melakukan perbuatan yang sangat keji seperti syirik, tawaf di Kakbah tanpa pakaian, dan kemungkaran lainnya, mereka beralasan bahwa leluhur mereka pun melakukannya dan mereka melakukannya atas perintah Allah. Katakanlah -wahai Muhammad- untuk membantah alasan mereka itu, “Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat maksiat. Justru Dia melarang perbuatan maksiat. Jadi bagaimana mungkin kalian beranggapan bahwa Allah memerintahkan perbuatan maksiat? Apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- mengatakan hal yang tidak kalian ketahui atas nama Allah secara dusta dan mengada-ada?”

983

Katakanlah -wahai Muhammad- kepada orang-orang musyrik itu, “Sesungguhnya Allah menyuruh berbuat adil, dan tidak pernah menyuruh berbuat keji dan mungkar. Dan Dia menyuruh kalian beribadah kepada-Nya secara umum dengan tulus dan beribadah kepada-Nya secara khusus di dalam masjid. Dia juga menyuruh kalian memanjatkan doa hanya kepada-Nya, seraya memurnikan ketaatan kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kalian yang sebelumnya belum ada, Dia juga akan membuat kalian hidup kembali (sesudah mati). Karena yang mampu menciptakan kalian dari awal pasti mampu mengembalikan dan membangkitkan kalian.”

984

Dan Allah telah membagi manusia menjadi dua golongan. Ada golongan yang diberi-Nya petunjuk, diberi-Nya kemudahan untuk mendapatkan petunjuk, dan dijauhkan dari hal-hal yang menjadi penghalangnya. Dan ada golongan lain yang dipastikan tersesat dari jalan yang benar. Hal itu disebabkan karena mereka menjadikan setan-setan sebagai pelindung selain Allah. Mereka tunduk kepada setan-setan lantaran kebodohan mereka dan mereka mengira bahwa mereka berada di jalan yang lurus.

985

Wahai anak-anak Adam! Kenakanlah pakaian yang menutupi aurat dan mempercantik penampilan kalian, yaitu pakaian yang bersih dan suci, ketika kalian menunaikan salat dan melaksanakan tawaf. Makanlah dan minumlah apa saja yang baik yang dihalalkan oleh Allah, tetapi jangan berlebih-lebihan dan jangan melampaui batasan yang wajar dalam hal itu. Dan jangan beralih dari yang halal menuju yang haram. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas-batas yang wajar.

986

Katakanlah -wahai Rasul- untuk membantah ucapan orang-orang kafir yang mengharamkan apa-apa yang Allah halalkan, baik dalam urusan pakaian, makanan, maupun lainnya, “Siapakah yang telah mengharamkan kalian memakai pakaian yang menjadi perhiasan bagi kalian? Dan siapakah yang telah mengharamkan makanan, minuman, dan lain-lain yang Allah jadikan rezeki bagi kalian?” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain yang termasuk dalam kategori baik itu diperuntukkan bagi orang-orang mukmin selama hidup di dunia. Meskipun ada golongan lain yang menikmatinya di dunia, tetapi di hari Kiamat kelak hanya akan diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman. Ketika itu tidak ada orang kafir yang bisa menikmatinya bersama mereka. Karena Surga diharamkan bagi orang-orang kafir. Kami menjelaskan ayat-ayat itu secara rinci kepada orang-orang yang mau berpikir. Karena merekalah yang bisa mendapatkan manfaat darinya.”

987

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mengharamkan apa yang Allah halalkan itu, “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan hal-hal yang keji bagi hamba-hamba-Nya. Yaitu dosa-dosa yang jelek, baik lahir maupun batin. Dia juga mengharamkan segala macam perbuatan maksiat dan pelanggaran atas hak-hak orang lain, baik menyangkut darah, harta benda, maupun harga dirinya secara semena-mena. Dia juga mengharamkan kalian menyekutukan Allah dengan yang lain tanpa landasan yang benar. Dan Dia juga mengharamkan kalian berbicara tanpa ilmu tentang nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, tindakan-tindakan-Nya dan ketentuan-ketentuan syariat-Nya.”

988

Tiap-tiap generasi dan kurun mempunyai masa dan waktu yang ditetapkan bagi ajal mereka. Jika batas waktu yang telah ditetapkan itu sudah tiba, mereka tidak dapat menundanya atau memajukannya sedikit pun.

989

Wahai anak-anak Adam! Apabila kalian didatangi utusan-utusan-Ku yang berasal dari kaum kalian sendiri untuk membacakan kitab suci yang Aku turunkan kepada mereka, maka patuhilah mereka dan ikutilah ajaran yang mereka bawa. Karena orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan melaksanakan amal saleh tidak akan ada kekhawatiran atas mereka di hari Kiamat dan mereka tidak bersedih hati atas kekayaan dunia yang tidak mereka dapatkan.

990

Sedangkan orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Kami, tidak beriman kepadanya dan enggan melaksanakan ajaran yang dibawa oleh para rasul mereka, sesungguhnya mereka itu adalah penghuni-penghuni Neraka yang akan menetap di sana untuk selama-lamanya.

991

Tidak ada seorang pun yang lebih zalim dari orang yang membuat kebohongan atas nama Allah dengan mengatakan bahwa Dia mempunyai sekutu atau memiliki kekurangan, atau mengatakan bahwa Allah telah mengatakan sesuatu padahal Dia tidak pernah mengatakannya, atau mendustakan ayat-ayat-Nya yang nyata-nyata menunjukkan ke jalan yang benar. Orang-orang seperti itu akan mendapatkan kesenangan dunia yang telah ditetapkan bagi mereka di Loh mahfuz sampai Malaikat maut dan kawan-kawannya mendatangi mereka untuk mencabut nyawa mereka. Malaikat itu akan datang seraya mencela mereka dengan mengatakan, “Di manakah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah itu? Panggillah mereka untuk membantu kalian!” Orang-orang musyrik berkata kepada para malaikat, “Tuhan-tuhan yang kami sembah itu sudah pergi meninggalkan kami. Kami tidak tahu di mana mereka berada.” Dan mereka pun mengakui bahwa mereka adalah orang-orang yang ingkar. Akan tetapi pengakuan mereka di saat seperti itu justru menjadi bumerang bagi mereka serta tidak ada gunanya.

992

Para Malaikat berkata kepada mereka, “Masuklah kalian (wahai orang-orang musyrik) ke dalam golongan umat-umat kafir dan sesat yang telah berlalu sebelum kalian, baik dari bangsa jin maupun manusia, di dalam Neraka. Setiap kali suatu umat masuk (ke dalam Neraka) mereka selalu mengutuk umat lain yang telah mendahuluinya ke dalam Neraka. Sampai ketika mereka semua berjumpa dan berkumpul di dalam Neraka maka orang-orang yang paling akhir masuknya (yaitu para bawahan dan pengikut) berkata kepada orang-orang yang lebih dahulu masuknya (yaitu para pemimpin dan pemuka), “Wahai Rabb kami, para pemimpin itulah yang telah menyesatkan kami dari jalan yang benar. Maka hukumlah mereka dengan hukuman yang berlipat ganda. Karena mereka telah membuat sebuah kesesatan tampak baik di mata kami.” Allah menjawab ucapan mereka itu, “Masing-masing dari kalian akan mendapatkan bagian dari azab yang berlipat ganda. Tetapi kalian tidak mengerti dan tidak mengetahuinya.”

993

Para pemimpin yang menjadi panutan berkata kepada para pengikutnya, “Kalian (wahai para pengikut) tidak memiliki kelebihan apa pun atas kami yang dapat meringankan azab kalian. Karena yang menjadi pertimbangan ialah amal yang sudah kalian perbuat. Dan kalian tidak punya alasan untuk membenarkan tindakan kalian mengikuti kebatilan. Maka rasakanlah (wahai para pengikut) azab seperti yang kami rasakan, akibat kekafiran dan kemaksiatan yang telah kalian perbuat.”

994

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami yang terang-benderang dan enggan untuk tunduk dan patuh kepadanya akan berputus asa dari segala kebaikan. Maka pintu-pintu langit tidak akan dibuka untuk menerima amal perbuatan mereka karena kekafiran mereka. Dan juga tidak akan dibuka untuk menerima roh mereka ketika mereka meninggal dunia. Dan mereka tidak akan pernah masuk Surga sampai ada unta (yang merupakan salah satu binatang bertubuh besar) masuk ke lubang jarum yang merupakan salah satu lubang yang sangat kecil. Ini hal yang mustahil. Maka sesuatu yang digantungkan padanya (yaitu masuknya mereka ke dalam Surga) pun merupakan perkara yang mustahil. Balasan seperti itulah yang Allah berikan kepada para pelaku dosa terbesar.

995

Orang-orang yang ingkar dan sombong itu akan mendapatkan hamparan di Neraka Jahanam. Dan bagian di atas mereka akan ada azab yang menaungi mereka. Balasan seperti itulah yang akan Kami berikan kepada orang-orang yang melanggar ketentuan-ketentuan Allah lantaran kekafiran dan sikap mereka yang berpaling darinya.

996

Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Rabb mereka dan mengerjakan amal saleh menurut kemampuan mereka (dan Allah memang tidak memberikan beban kepada seseorang di atas kemampuannya) adalah penghuni Surga yang akan masuk dan tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya.

997

Salah satu pelengkap kenikmatan yang mereka terima di Surga ialah Allah mencabut rasa benci dan dendam dari dalam hati mereka dan mengalirkan sungai-sungai di bawah tempat tinggal mereka. Dan mereka mengakui karunia yang Allah berikan kepada mereka dengan mengatakan, “Segala puji bagi Allah yang telah membimbing kami untuk melaksanakan amal saleh ini yang membuat kami mendapatkan tempat ini. Dan kami tidak mungkin bisa melaksanakan amal saleh ini dengan kemampuan kami sendiri sekiranya Allah tidak membimbing kami untuk melaksanakannya. Sungguh utusan-utusan Rabb kami telah datang kepada kami dengan membawa kebenaran yang tidak ada keraguan sedikit pun terhadapnya dan membawa janji serta ancaman yang benar.” Dan diserukan kepada mereka, “Sesungguhnya Surga ini, yang pernah diberitahukan oleh para rasul-Ku di dunia, Allah wariskan kepada kalian disebabkan amal saleh yang telah kalian perbuat dengan tujuan untuk mengharap wajah Allah.”

998

Para penduduk Surga berbicara kepada para penduduk Neraka setelah mereka masuk ke tempat masing-masing, “Sungguh kami mendapati Surga yang dijanjikan Rabb kami kepada kami itu benar-benar ada. Kami telah dimasukkan ke dalamnya. Apakah kalian (wahai orang-orang kafir) mendapati Neraka yang Allah ancamkan kepada kalian itu benar adanya?” Orang-orang kafir menjawab, “Sungguh kami mendapati Neraka yang Dia peringatkan kepada kami itu benar-benar ada.” Kemudian seseorang berseru kepada Allah agar Dia mengusir orang-orang yang zalim (kafir) itu dari rahmat-Nya. Karena Dia telah membuka pintu-pintu rahmat-Nya untuk mereka selama di dunia tetapi mereka berpaling darinya.

999

Mereka itulah orang-orang yang zalim. Yaitu orang-orang yang dengan sadar berpaling dari jalan Allah dan mendorong orang lain untuk berpaling darinya, serta berharap agar jalan yang benar berubah menjadi bengkok supaya tidak dilalui oleh manusia. Dan mereka ingkar terhadap akhirat dan tidak bersiap-siap untuk menghadapinya.

1000

Dan di antara dua golongan itu -yakni penduduk Surga dan penduduk Neraka- terdapat dinding pemisah yang bernama Al-A’rāf. Di atas dinding pemisah itu terdapat orang-orang yang amal baiknya setara dengan amal buruknya. Mereka bisa mengenali penduduk Surga dengan melihat tanda-tandanya, seperti wajah mereka yang putih. Dan mereka juga bisa mengenali penduduk Neraka dengan melihat tanda-tandanya, seperti wajah mereka yang hitam. Lalu orang-orang itu menyapa para penduduk Surga dengan nada hormat, “Salāmun 'alaikum.” Penduduk Surga itu belum masuk ke dalamnya, dan mereka sedang berharap untuk masuk Surga dengan rahmat Allah.

1001

Apabila pandangan orang-orang yang ada di Al-A'rāf dialihkan ke arah para penduduk Neraka dan menyaksikan beratnya azab yang mereka terima, mereka berdoa kepada Allah, “Wahai Rabb kami! Jangan Engkau kumpulkan kami bersama orang-orang yang zalim lantaran berbuat kufur dan menyekutukan-Mu."

1002

Orang-orang yang tinggal di Al-A’rāf itu berseru kepada sejumlah penduduk Neraka yang mereka kenali melalui tanda-tanda mereka, seperti wajah mereka yang hitam dan mata mereka yang berwarna biru, seraya berkata, “Harta benda dan teman yang banyak tidak bermanfaan untuk kalian, demikian juga halnya dengan sikap kalian yang berpaling dari kebenaran karena kesombongan dan keangkuhan tidak berguna bagi kalian.”

1003

Allah berfirman seraya menegur keras terhadap orang-orang kafir, “Apakah mereka ini orang-orang yang kalian bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapatkan rahmat dari Allah?” Dan Allah berkata kepada orang-orang mukmin, “Masuklah kalian -wahai orang-orang mukmin- ke dalam Surga. Tidak ada kekhawatiran sedikit pun terhadap masa depan kalian. Dan kalian pun tidak bersedih hati atas kekayaan duniawi yang luput dari kalian setelah kalian berjumpa dengan kenikmatan yang abadi.”

1004

Dan para penduduk Neraka berseru kepada penduduk Surga dengan nada meminta, “Wahai para penduduk Surga! Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang Allah berikan kepada kalian.” Para penduduk Surga menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkannya bagi orang-orang yang kafir. Dan sesungguhnya kami tidak akan menolong kalian dengan sesuatu yang diharamkan oleh Allah bagi kalian.”

1005

Mereka itu adalah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai bahan gurauan serta permainan dan mereka terpedaya oleh kehidupan dunia dengan kemegahan dan keelokannya. Maka pada hari Kiamat kelak mereka dilupakan oleh Allah dan dibiarkan berhadapan dengan azab yang sangat keras. Karena mereka dahulu melupakan hari Kiamat, sehingga mereka tidak berbuat sesuatu dan bersiap-siap untuk menghadapinya. Dan juga sebab mereka dahulu menolak dan ingkar kepada dalil-dalil dan bukti-bukti yang Allah berikan, padahal sebenarnya mereka mengetahui bahwa itu semua benar.

1006

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan kepada mereka Kitab suci Al-Qur`ān ini. Yaitu kitab suci yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dan Kami telah menjelaskan kitab suci ini berdasarkan ilmu yang berasal dari Kami. Kitab suci ini adalah petunjuk bagi orang-orang mukmin ke jalan yang baik serta benar dan sebagai rahmat bagi mereka, karena mengandung petunjuk untuk menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan di Akhirat.

1007

Orang-orang kafir itu hanya menunggu datangnya azab pedih yang telah disampaikan kepada mereka, yang akan menjadi akhir dari perjalanan nasib mereka di Akhirat. Yaitu pada hari ketika azab yang diberitakan kepada mereka akan tiba dan ganjaran yang beritakan kepada orang-orang mukmin akan datang. Ketika itulah orang-orang yang melupakan Al-Qur`ān semasa hidupnya di dunia dan tidak mau mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya akan berkata, “Sesungguhnya utusan-utusan Rabb kami telah datang kepada kami dengan membawa kebenaran yang tidak ada keraguan sedikit pun terhadapnya dan tidak ada kebimbangan bahwa kebenaran itu berasal dari sisi Allah. Oh, seandainya saja kami mempunyai perantara yang dapat menolong kami di sisi Allah sehingga kami terbebas dari azab itu. Atau seandainya saja kami bisa kembali ke dunia agar kami bisa mengerjakan amal saleh untuk mengganti perbuatan-perbuatan buruk kami, sehingga kami bisa selamat dari siksa tersebut.” Orang-orang kafir itu telah merugikan diri mereka sendiri dengan menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam jurang kehancuran akibat kekafiran mereka. Dan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah semasa di dunia menjauh dari mereka sehingga tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada mereka.

1008

Sesungguhnya Rabb kalian -wahai manusia- adalah Rabb yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, kita tidak tahu bagaimana caranya. Dia menghilangkan gelapnya malam dengan terangnya siang dan menghilangkan terangnya siang dengan gelapnya malam. Keduanya saling menyusul dengan cepat, tidak ada yang terlambat. Jika yang satu menghilang maka yang lain langsung datang. Dan Dia -Subḥānahu- juga menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang ditundukkan dan dipersiapkan. Ingatlah! Hanya Allah-lah Pencipta seluruh makhluk. Adakah pencipta lain selain Allah? Dan Dia lah satu-satunya pemilik perintah. Kebaikan-Nya amat agung dan berlimpah. Dia lah pemilik semua sifat keagungan dan kesempurnaan. Dia adalah Rabb alam semesta.

1009

Berdoalah kalian -wahai orang-orang mukmin- kepada Rabb kalian dengan penuh kerendahan dan ketundukan, dan dengan suara yang pelan dan samar, serta tulus dalam berdoa, tidak memperlihatkannya kepada manusia dan tidak menyekutukan-Nya -Subḥānahu- dengan yang lain. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam berdoa. Dan salah satu tindakan yang melampaui batas dalam berdoa ialah memanjatkan doa kepada selain Allah di samping berdoa kepada-Nya seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrik.

1010

Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan perbuatan maksiat setelah keadaannya diperbaiki oleh Allah melalui pengutusan para rasul -‘Alaihimussalām- dan memakmurkannya dengan ketaatan makhluk-Nya hanya kepada-Nya. Dan berdoalah kalian kepada Allah semata seraya merasa takut akan siksa-Nya dan menunggu datangnya ganjaran dari-Nya. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik. Maka jadilah kalian orang-orang yang baik.

1011

Allah -Subḥānahu- adalah Rabb yang mengirimkan angin untuk memberi kabar gembira akan datangnya hujan. Sampai ketika angin itu membawa gumpalan awan pekat yang berisi air, maka Kami giring awan itu ke daerah yang gersang, lalu Kami turunkan air hujan di daerah tersebut. Kemudian dengan air itu Kami menumbuhkan segala macam buah-buahan. Dan sebagaimana Kami menumbuhkan buah-buahan itu, Kami akan mengeluarkan orang-orang yang mati dari dalam kuburnya dalam kondisi hidup. Kami melakukan hal itu dengan harapan agar kalian -wahai manusia- mengingat kekuasaan Allah dan keindahan ciptaan-Nya. Sesungguhnya Dia Mahakuasa untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati.

1012

Tanah yang baik akan menumbuhkan tanamannya secara baik dan sempurna dengan izin Allah. Begitu pula orang yang beriman akan mendengarkan nasihat dan mendapatkan manfaat darinya, kemudian menghasilkan amal perbuatan yang baik. Sedangkan tanah yang gersang dan tandus tidak akan menumbuhkan tanamannya kecuali dengan susah payah dan tidak baik. Begitu juga orang yang kafir tidak akan mendapatkan manfaat dari nasihat yang diterimanya, sehingga tidak menghasilkan amal perbuatan yang baik dan bermanfaat. Sebagaimana contoh-contoh yang beragam dan indah itu Kami memberikan bukti-bukti dan argumen-argumen yang beragam untuk membuktikan kebenaran bagi orang-orang yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, sehingga mereka tidak mengingkarinya dan senantiasa patuh kepada Rabb mereka.

1013

Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya sebagai seorang rasul untuk mengajak mereka mengesakan Allah dan melarang mereka menyembah selain Allah. Maka ia berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata. Karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa azab pada hari yang besar (hari Kiamat) apabila kalian mempertahankan kekafiran kalian.”

1014

Para pemuka dan pemimpin kaumnya menjawab, “Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu -wahai Nuh- berada dalam kesesatan yang nyata.”

1015

Nuh berkata kepada para pemuka kaumnya, “Aku tidak tersesat seperti anggapan kalian. Justru aku sedang mengikuti petunjuk dari Rabbku. Karena aku adalah seorang rasul yang diutus kepada kalian dari Allah, Rabbku, Rabb kalian dan Rabb segenap alam semesta.

1016

Aku menyampaikan kepada kalian wahyu yang Allah berikan kepadaku. Aku ingin kalian memperoleh kebaikan dengan menganjurkan kalian agar kalian menjalankan perintah Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya, dan dengan memperingatkan kalian supaya meninggalkan larangan-Nya dan menghindari hukuman-Nya. Dan aku mengetahui banyak hal dari Allah yang tidak kalian ketahui melalui wahyu yang Dia berikan kepadaku.

1017

Apakah kalian merasa heran bahwa kalian menerima wahyu dan peringatan dari Rabb kalian melalui seorang laki-laki yang kalian kenal dari lingkungan kalian sendiri? Karena ia tumbuh dan besar di lingkungan kalian, ia bukan seorang pendusta dan bukan orang yang tersesat, serta ia bukan berasal dari bangsa lain. Dia datang kepada kalian untuk memperingatkan kalian akan hukuman Allah jika kalian berdusta dan durhaka. Hendaklah kalian bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan mudah-mudahan kalian mendapat rahmat-Nya jika kalian beriman kepada-Nya.”

1018

Kemudian kaumnya mendustakannya dan tidak beriman kepadanya, melainkan tetap mempertahankan kekafiran mereka. Maka ia (Nuh) pun memohon kepada Allah agar membinasakan mereka. Lalu Kami menyelamatkannya beserta orang-orang mukmin yang berada di atas kapal bersamanya dari air bah. Dan Kami binasakan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami serta mempertahankan kekafirannya dengan menenggelamkan mereka dalam air bah yang Kami turunkan sebagai hukuman bagi mereka. Sesungguhnya hati mereka buta terhadap kebenaran.

1019

Dan kepada suku ‘Ād Kami utus seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yaitu Hud -‘Alaihissalām-, ia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata. Karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Tidakkah kalian takut kepada-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar kalian selamat dari azab-Nya?”

1020

Para pemimpin dan pemuka kaumnya yang ingkar kepada Allah dan mendustakan rasul-Nya berkata, “Sesungguhnya kami tahu bahwa kamu -wahai Hud- benar-benar bodoh dan pandir ketika kamu mengajak kami menyembah Allah semata dan tidak menyembah berhala. Dan kami benar-benar merasa yakin dan mantap bahwa kamu berdusta tentang pengakuanmu bahwa kamu adalah seorang rasul.”

1021

Hud menjawab ucapan kaumnya dengan mengatakan, “Wahai kaumku! Aku tidak bodoh maupun pandir. Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb semesta alam."

1022

Aku menyampaikan pesan Allah kepada kalian tentang keharusan mengesakan-Nya dan menjalankan syariat-Nya. Dan aku benar-benar peduli kepada kalian dan aku dapat dipercaya dalam menyampaikan apa yang harus kusampaikan. Aku tidak menambah atau mengurangi sedikit pun.

1023

Apakah kalian merasa heran dan aneh bahwa kalian mendapatkan peringatan dari Rabb kalian melalui seorang laki-laki dari bangsa kalian sendiri -bukan dari bangsa malaikat atau jin- untuk mengingatkan kalian? Bersyukurlah dan berterimakasihlah kalian kepada Rabb kalian yang telah menempatkan kalian di bumi dan menjadikan kalian sebagai penerus kaum Nuh yang telah dibinasakan oleh Allah karena kekafiran mereka. Dan bersyukurlah kalian kepada Allah karena Dia telah memberikan keistimewaan kepada kalian berupa tubuh yang besar, kuat, dan perkasa. Dan ingatlah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kalian dengan seluas-luasnya agar kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan dan terhindar dari apa yang kalian cemaskan.”

1024

Kaumnya berkata, “Apakah kamu -wahai Hud- datang kepada kami untuk menyuruh kami menyembah Allah semata dan meninggalkan apa yang disembah oleh leluhur kami? Datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika memang kamu benar dalam hal itu.”

1025

Hud menjawab ucapan mereka dengan mengatakan, “Kalian benar-benar pantas menerima azab dan murka dari Allah. Azab itu pasti akan datang kepada kalian, bukan sesuatu yang mustahil. Apakah kalian hendak berdebat denganku tentang berhala-berhala yang kalian dan leluhur kalian sebut sebagai tuhan, padahal sebenarnya tidak nyata? Karena Allah tidak pernah menurunkan hujah yang bisa kalian jadikan landasan untuk penyebutan berhala-berhala tersebut sebagai tuhan. Maka tunggulah azab yang kalian minta itu. Dan aku pun menunggu bersama kalian. Azab itu pasti datang.”

1026

Kemudian Kami selamatkan Hud -‘Alaihissalām- dan para pengikutnya dengan rahmat Kami. Dan Kami musnahkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukan orang-orang mukmin tetapi orang-orang kafir. Maka mereka pantas mendapat azab.

1027

Dan kepada suku Ṡamūd Kami utus saudara laki-laki mereka, Ṣāleḥ untuk mengajak mereka mengesakan dan menyembah Allah. Ṣāleḥ berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata. Karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Telah datang kepada kalian bukti nyata dari Allah yang menunjukkan kebenaran dari ajaran yang kubawa. Bukti itu ada pada unta yang keluar dari dalam batu. Unta itu mempunyai waktu sendiri untuk minum. Dan kalian pun mempunyai hari tertentu untuk minum. Maka biarkanlah unta itu makan di bumi Allah karena kalian tidak berkewajiban membiayai unta itu sedikit pun. Dan janganlah kalian mengganggunya, karena jika kalian mengganggunya kalian akan ditimpa azab yang sangat menyakitkan.

1028

Dan ingatlah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian ketika kalian menjadi penerus kaum ‘Ād di muka bumi, menempatkan kalian di sana sehingga kalian bisa menikmati apa yang ada di sana dan menemukan apa yang kalian cari. Hal itu terjadi setelah kaum ‘Ād dibinasakan karena mereka telah kufur dan ingkar. Kalian membangun istana-istana di tanah yang datar dan memahat gunung-gunung menjadi tempat tinggal kalian. Maka ingatlah nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kalian agar kalian bersyukur kepada-Nya. Dan tinggalkanlah perbuatan yang mendatangkan kerusakan di muka bumi. Yaitu dengan meninggalkan kekufuran terhadap Allah dan menjauhi perbuatan maksiat.

1029

Para pemuka dan pemimpin yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang mukmin dari kaumnya yang mereka anggap lemah, “Apakah kalian yakin -wahai orang-orang mukmin- bahwa Ṣāleḥ benar-benar utusan Allah?” Orang-orang mukmin yang mereka anggap lemah menjawab, “Sesungguhnya kami percaya, yakin, dan tunduk kepada ajaran yang dibawa oleh Ṣāleḥ dan mengamalkan syariat-nya."

1030

Orang-orang yang sombong di antara kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami ingkar terhadap apa yang kalian percayai itu, wahai orang-orang mukmin. Kami tidak akan beriman kepadanya dan tidak akan mengamalkan syariatnya.”

1031

Kemudian mereka menyembelih unta yang tidak boleh mereka ganggu itu. Mereka enggan menjalankan perintah Allah. Dan mereka melecehkan ancaman yang disampaikan oleh Ṣāleḥ dengan mengatakan, “Wahai Ṣāleḥ! Datangkanlah kepada kami azab pedih yang kau ancamkan itu, jikalau kamu benar-benar utusan Allah!."

1032

Kemudian orang-orang kafir itu ditimpa azab yang mereka minta itu. Mereka dilanda gempa bumi yang sangat dahsyat. Mereka semua tewas dengan muka dan lutut menghunjam ke tanah. Tidak ada satu pun dari mereka yang selamat dari bencana tersebut.

1033

Lalu Ṣāleḥ -‘Alaihissalām- meninggalkan kaumnya setelah ia merasa bahwa mereka tidak akan mengikuti seruannya. Dan ia pun berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Aku telah menyampaikan kepada kalian apa yang harus kusampaikan kepada kalian. Aku juga telah menasihati kalian agar kalian berbuat baik dan meninggalkan keburukan. Akan tetapi kalian adalah kaum yang tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat yang benar-benar ingin menunjukkan kalian kepada kebaikan dan menjauhkan kalian dari keburukan."

1034

Dan ingatlah Lūṭ, saat ia mengingkari kaumnya seraya berkata, “Apakah kalian melakukan perbuatan keji serta menjijikkan, yaitu homoseks? yang merupakan perbuatan baru yang kalian adakan, karena belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelum kalian."

1035

Sesungguhnya kalian mendatangi sesama laki-laki untuk melampiaskan syahwat kalian dan mengabaikan kaum wanita yang diciptakan untuk menyalurkan syahwat bersama kalian. Sungguh kalian benar-benar tidak mengikuti akal sehat, ajaran agama, maupun fitrah yang suci. Kalian telah melanggar aturan Allah karena kalian telah keluar dari kondisi normal yang ada pada diri manusia. Kalian telah menyimpang dari akal sehat dan fitrah yang mulia.

1036

Jawaban kaumnya yang melakukan perbuatan keji (homoseks) itu terhadap teguran yang diberikan kepada mereka tiada lain selain berpaling dari kebenaran sembari berkata, “Usirlah Lūṭ beserta keluarganya dari desa kalian. Sesungguhnya mereka adalah manusia-manusia yang menghindari perbuatan kita ini. Jadi, mereka tidak layak berada di tengah-tengah kita.”

1037

Kemudian Kami menyelamatkannya (Lūṭ) beserta keluarganya dengan menyuruh mereka keluar di malam hari dari desa yang akan ditimpa azab itu, kecuali istrinya yang memilih tinggal bersama kaumnya. Maka ia pun terkena azab yang menimpa mereka.

1038

Kami turunkan hujan kepada mereka dengan hujan yang sangat besar. Kami menghujani mereka dengan batu dari Neraka. Dan Kami balik desa itu sehingga bagian atasnya berada di bawah. Maka renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana akhir dari perjalanan nasib kaum Lūṭ yang durjana itu? Nasib mereka berakhir dengan kebinasaan dan kehinaan yang abadi.

1039

Dan kepada suku Madyan Kami telah mengutus saudara mereka, Syu’aib -‘Alaihissalām-. Lalu ia berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata. Karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Telah datang kepada kalian bukti yang nyata dari Allah dan dalil yang jelas-jelas menunjukkan bahwa ajaran yang kubawa kepada kalian benar-benar berasal dari Tuhanku. Berikanlah hak-hak manusia dengan menyempurnakan takaran dan timbangan. Dan jangan mengurangi hak-hak mereka dengan cara menjelek-jelekkan dan merendahkan barang dagangan mereka, atau menipu mereka. Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan kekafiran dan kemaksiatan setelah bumi ini diperbaiki oleh para nabi yang diutus sebelumnya. Hal tersebut akan lebih baik dan lebih bermanfaat bagi kalian jika kalian percaya. Karena hal itu berarti meninggalkan perbuatan maksiat dalam rangka menjauhi larangan Allah dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya.

1040

Janganlah kalian duduk di setiap jalan seraya mengancam setiap orang yang melaluinya untuk merampas harta bendanya. Dan janganlah kalian menghalang orang-orang yang hendak mengikuti agama Allah seraya membuat jalan Allah menjadi bengkok (nampak sulit) agar tidak dilalui oleh manusia (yakni menghindar dari agama Allah). Dan ingatlah nikmat yang Allah berikan kepada kalian agar kalian bersyukur kepada-Nya. Karena dahulu jumlah kalian sedikit, kemudian Allah memperbanyak jumlah kalian. Dan perhatikanlah bagaimana nasib orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi sebelum kalian. Nasib mereka berakhir dengan kebinasaan dan kehancuran.

1041

Jika ada sekelompok orang di antara kalian yang percaya pada ajaran yang kubawa dari Tuhanku dan ada kelompok lain yang tidak percaya maka tunggulah -wahai orang-orang yang tidak percaya- keputusan yang akan Allah berikan di antara kalian, Dia lah yang terbaik dan paling adil dalam memutuskan dan menetapkan.

1042

Para pemimpin dan pemuka kaum Syu’aib yang menyombongkan diri mereka berkata kepada Syu’aib -‘Alaihissalām-, “Sungguh, kami benar-benar akan mengusirmu -wahai Syu’aib- dari desa ini bersama dengan para pengikutmu yang mempercayaimu atau kamu mau kembali kepada agama kami.” Syu’aib menjawab mereka dengan nada mengajak berpikir dan heran, “Apakah aku harus mengikuti agama dan keyakinan kalian sekalipun kita membencinya, karena kita tahu bahwa agama yang kalian anut itu salah?."

1043

Sungguh kami telah membuat kebohongan atas nama Allah jika kami mengakui kekafiran dan kemusyrikan yang kalian anut itu setelah Allah menyelamatkan kami darinya dengan karunia-Nya. Dan kami tidak boleh dan tidak pantas kembali kepada agama kalian yang batil itu, kecuali apabila Rabb kami menghendakinya. Karena segala sesuatu tunduk kepada kehendak Allah -Subḥānahu-. Pengetahuan Rabb kami meliputi segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Hanya kepada Allah-lah kami bersandar agar Dia berkenan memantapkan hati kami di jalan yang lurus dan melindungi kami dari jalan menuju Neraka Jahīm. Ya Rabb kami, berilah keputusan yang benar di antara kami dan kaum kami yang kafir itu. Maka tolonglah pihak yang benar dan yang teraniaya untuk mengalahkan pihak yang salah dan ingkar. Karena Engkau -wahai Tuhan kami- adalah sebaik-baik pemberi keputusan.”

1044

Para pemimpin dan pemuka kaumnya yang menolak dakwah tauhid itu memperingatkan kaumnya agar waspada terhadap Syu’aib dan agamanya. Mereka mengatakan, “Sungguh, jika kalian masuk ke dalam agama Syu’aib -wahai kaum kami- dan meninggalkan agama leluhur kalian, pasti kalian akan celaka.”

1045

Kemudian mereka dilanda gempa bumi yang sangat dahsyat hingga mereka tewas di dalam rumah-rumah mereka sendiri. Mereka tewas dalam posisi telungkup dengan lutut bertekuk dan wajah tersungkur di dalam rumah-rumah mereka.

1046

Orang-orang yang mendustakan Syu’aib tewas semua. Hingga seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di rumah mereka dan tidak menikmati apa pun di dalamnya. Orang-orang yang mendustakan Syu’aib itu adalah orang-orang yang benar-benar merugi. Karena mereka kehilangan nyawa dan harta benda mereka. Dan bukan kaumnya yang mau beriman kepadanya yang merugi sebagaimana anggapan orang-orang yang kafir dan ingkar.

1047

Dan setelah mereka binasa, Syu’aib -‘Alaihissalām- pergi meninggalkan mereka seraya berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan apa yang harus kusampaikan kepada kalian dari Rabbku dan aku pun telah menasihati kalian, tetapi kalian tidak mau menerima nasihatku dan tidak mau mengikuti saranku. Bagaimana mungkin aku bersedih atas orang-orang yang ingkar kepada Allah dan bersikeras mempertahankan kekafirannya?”

1048

Dan tidaklah Kami mengutus seorang nabi kepada suatu negeri kemudian penduduknya mendustakannya dan ingkar kepadanya melainkan Kami akan menghukum mereka dengan kesulitan, kemiskinan, dan penyakit, agar mereka tunduk kepada Allah dan meninggalkan kekafiran serta kesombongan mereka. Ini adalah peringatan bagi orang-orang Quraisy dan semua orang yang ingkar dan mendustakan (para nabi). dengan menyebutkan kebiasaan (sunah) yang Allah berlakukan kepada umat-umat yang ingkar.

1049

Kemudian Kami ganti kesulitan hidup dan penyakit yang mereka derita itu dengan kebaikan, kekayaan, dan kedamaian, hingga jumlah mereka bertambah banyak dan harta mereka berlimpah ruah. Dan mereka berkata, “Nasib buruk dan nasib baik yang kami alami itu adalah tradisi yang selalu dialami oleh para pendahulu kami di masa lalu.” Mereka tidak menyadari bahwa penderitaan yang mereka alami itu dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pelajaran. Dan mereka tidak mengerti bahwa nikmat yang mereka terima adalah istidraj bagi mereka. Maka Kami hukum mereka dengan azab yang tiba-tiba. Mereka tidak pernah menyadari dan tidak pernah mengira datangnya azab itu.

1050

Sekiranya penduduk negeri-negeri ini, yang Kami mengutus rasul-rasul Kami kepada mereka percaya pada ajaran yang dibawa oleh para rasul itu dan takut kepada Rabb mereka dengan meninggalkan kekafiran dan kemaksiatan serta menjalankan perintah-perintah-Nya niscaya Kami akan membukakan untuk mereka pintu-pintu kebaikan dari segala penjuru. Tetapi mereka tidak percaya dan tidak takut kepada Allah. Bahkan mendustakan ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul mereka. Maka Kami hukum mereka dengan azab yang datang secara tiba-tiba akibat dosa-dosa yang telah mereka perbuat.

1051

Apakah penduduk negeri-negeri kafir itu merasa aman dari datangnya azab Kami di malam hari ketika mereka tengah tertidur pulas dengan santai dan tenang?

1052

Atau apakah mereka merasa aman dari datangnya azab Kami di siang hari pada waktu duha ketika mereka sedang lengah serta lalai karena kesibukan mereka dengan urusan dunia mereka?

1053

Perhatikanlah apa yang Allah berikan kepada mereka berupa tenggang waktu, kekuatan dan rezeki yang berlimpah ruah sebagai istidraj bagi mereka. Apakah orang-orang kafir dari penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari azab dan rencana Allah yang tersembunyi? Tidak ada yang merasa aman dari azab Allah selain orang-orang yang celaka. Sedangkan orang-orang yang mendapat petunjuk pasti senantiasa takut akan azab Allah. Mereka tidak terlena dengan karunia yang Dia berikan kepada mereka, melainkan menganggapnya sebagai anugerah-Nya kepada mereka kemudian mereka bersyukur kepada-Nya.

1054

Belum jelaskah bagi orang-orang yang mewarisi bumi setelah umat-umat yang mendahului mereka binasa akibat dosa-dosa mereka kemudian mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang menimpa mereka tetapi justru berbuat seperti mereka, belum jelaskah bagi mereka bahwa sekiranya Allah berkehendak menghukum mereka karena dosa-dosa mereka niscaya Dia akan menghukum mereka sesuai dengan sunah-Nya (kebiasaan-Nya)? Dan Allah pun mengunci mati hati mereka sehingga mereka tidak bisa menerima nasihat dan tidak menghiraukan peringatan.

1055

Negeri-negeri di masa lalu itu -yaitu negeri-negeri kaum Nuh, Hud, Ṣāleḥ, dan Syu’aib- Kami ceritakan kepadamu -wahai Rasul- sebagian dari kisah pembangkangan mereka dan kehancuran mereka agar menjadi pelajaran serta peringatan bagi siapa saja yang mau menjadikannya sebagai pelajaran dan peringatan. Para rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwah mereka, tetapi saat para rasul datang, mereka tidak mau beriman dan Allah tahu bahwa mereka memang akan mendustakan para rasul. Dan sebagaimana Allah mengunci mati hati penduduk negeri-negeri yang mendustakan rasul-rasul mereka itu Allah juga mengunci mati hati orang-orang yang mendustakan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sehingga mereka tidak mengetahui jalan iman.

1056

Dan Kami tidak mendapati kebanyakan dari umat-umat yang didatangi oleh para rasul itu memiliki keteguhan hati dan kesetiaan terhadap pesan yang diberikan oleh Allah. Kami tidak mendapati mereka tunduk kepada perintah-perintah-Nya. Tetapi Kami mendapati kebanyakan dari mereka tidak taat kepada Allah.

1057

Kemudian sepeninggal rasul-rasul itu Kami mengutus Musa -‘Alaihissalām- dengan membawa mukjizat-mukjizat yang nyata-nyata menunjukkan kebenarannya kepada Fir’aun dan kaumnya. Tetapi mereka menolak dan mengingkari mukjizat-mukjizat tersebut. Maka renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana akhir perjalanan nasib Fir’aun beserta kaumnya. Allah membinasakan mereka dengan cara menenggelamkan mereka di laut dan mengutuk mereka di dunia dan Akhirat.

1058

Tatkala Allah mengutus Musa dan mendatangi Fir’aun, ia berkata, “Wahai Fir’aun! Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb yang menciptakan seluruh makhluk, yang memilikinya dan mengatur segala urusannya.”

1059

Musa berkata, “Karena aku adalah utusan dari-Nya maka sudah semestinya bila aku hanya mengatakan yang benar atas nama-Nya. Aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata-nyata menunjukkan kebenaranku, dan menunjukkan bahwa aku adalah utusan dari Rabbku kepadamu. Maka lepaskanlah bersamaku orang-orang Bani Israil dari penahanan dan penindasan.”

1060

Fir’aun berkata kepada Musa, “Kalau kamu datang dengan membawa bukti seperti pengakuanmu, maka tunjukkanlah bukti itu jika pengakuanmu itu benar.”

1061

Kemudian Musa melemparkan tongkatnya. Dan tongkat itu langsung berubah menjadi ular yang sangat besar dan bisa dilihat oleh semua orang.

1062

Lalu Musa mengeluarkan tangannya dari belahan bajunya di bagian dada atau di bawah ketiaknya, dan tangan itu terlihat putih, bukan karena penyakit kusta, dan tampak berkilauan saking putihnya bagi siapa saja yang melihatnya.

1063

Tatkala para pembesar dan pemuka melihat tongkat Musa berubah menjadi ular dan tangannya menjadi putih berkilau bukan karena penyakit kusta, mereka berkata, “Musa ini pasti seorang penyihir yang hebat."

1064

Dengan sihirnya itu ia ingin mengusir kalian dari negeri kalian ini. Yaitu negeri Mesir. Kemudian Fir’aun meminta pendapat mereka terkait masalah Musa -‘Alaihissalām- seraya berkata, “Apa saran kalian kepadaku?”

1065

Mereka berkata kepada Fir'aun, “Tangguhkanlah urusan Musa dan saudaranya, Harun. Dan kirimlah sejumlah orang ke kota-kota yang ada di Mesir untuk mengumpulkan para penyihir yang ada di sana."

1066

Maka setiap orang yang kamu kirim untuk mengumpulkan para penyihir dari berbagai kota, akan membawa penyihir yang sangat mahir dan hebat.

1067

Kemudian Fir’aun mengirim sejumlah orang untuk mengumpulkan para penyihir. Dan tatkala para penyihir datang mereka bertanya kepada Fir’aun, "Apakah mereka akan mendapatkan imbalan jika mereka berhasil mengalahkan Musa dengan sihir mereka?."

1068

Fir’aun menjawab, “Ya. Kalian akan mendapatkan imbalan dan upah. Dan kalian akan menjadi orang-orang yang dekat dengan raja dengan mengampu jabatan yang tinggi.”

1069

Para penyihir itu benar-benar yakin bahwa mereka akan menang. Maka dengan penuh kesombongan dan keangkuhan mereka berkata, “Wahai Musa! Terserah kamu, apakah kamu yang akan memulai dengan melemparkan sesuatu? Ataukah kami yang akan memulai?”

1070

Musa menjawab dengan keyakinan penuh akan pertolongan Rabbnya tanpa menghiraukan mereka, “Lemparkanlah tali-tali dan tongkat-tongkat kalian?” Setelah mereka melemparkannya, mereka berhasil menyihir mata manusia yang melihatnya dengan memalingkannya dari penglihatan yang benar dan membuat mereka ketakutan. Mereka berhasil menunjukkan sihir yang hebat di depan mata orang-orang yang melihatnya.

1071

Dan Allah mewahyukan kepada nabi sekaligus orang yang diajak-Nya berbicara, yaitu Musa -‘Alaihissalām-, “Lemparkanlah tongkatmu, wahai Musa!” Maka Musa pun melemparkan tongkatnya. Kemudian tongkat itu berubah menjadi ular dan langsung menelan tali-tali dan tongkat-tongkat yang digunakan oleh para penyihir untuk mengubah kenyataan dan mengelabui manusia bahwa tali-tali dan tongkat-tongkat itu adalah ular-ular yang bergerak.

1072

Maka muncullah kebenaran yang nyata. Kebenaran dari ajaran yang dibawa oleh Musa -‘Alaihissalām- menjadi nyata. Dan kepalsuan dari apa yang dibuat oleh para penyihir itu pun menjadi jelas.

1073

Para penyihir itu berhasil dikalahkan dan ditaklukkan. Musa telah mengalahkan mereka dalam pertunjukan itu. Dan para penyihir itu berbalik menjadi hina dina.

1074

Setelah menyaksikan betapa besarnya kekuasaan Allah dan melihat bukti-bukti yang nyata, para penyihir itu tidak punya pilihan lain selain tunduk dan bersujud kepada Allah -Ta'ālā-.

1075

Para penyihir berkata, “Kami beriman kepada Rabb yang menciptakan segenap makhluk."

1076

Yaitu Rabbnya Musa dan Harun -‘Alaihimassalām-. Hanya Dia lah yang berhak disembah. Bukan sembahan-sembahan lain yang dianggap sebagai tuhan.

1077

Setelah para penyihir itu menyatakan beriman kepada Allah semata, Fir’aun langsung mengancam mereka dengan mengatakan, “Kalian menyatakan beriman kepada Allah sebelum aku mengizinkan kalian untuk beriman kepada-Nya? Sesungguhnya pernyataan kalian untuk beriman kepada-Nya dan percaya kepada ajaran yang dibawa oleh Musa pasti sebuah rekayasa serta tipu daya yang kalian rencanakan bersama Musa untuk mengusir penduduk kota ini. Kalian -wahai para penyihir- akan segera tahu apa hukuman yang akan kalian terima."

1078

Sungguh, aku benar-benar akan memotong tangan kanan kalian dan kaki kiri kalian, atau tangan kiri kalian dan kaki kanan kalian. Kemudian aku akan menggantung kalian semua di pohon kurma sebagai hukuman bagi kalian dan agar menjadi pelajaran bagi siapa saja yang melihat kalian dalam keadaan seperti itu.”

1079

Para penyihir menjawab ancaman Fir’aun dengan mengatakan, “Sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada Rabb kami. Jadi, kami tidak peduli dengan ancamanmu."

1080

Dan kamu -wahai Fir’aun- tidak mengingkari sikap kami dan menemukan kesalahan kami melainkan lantaran kami beriman kepada mukjizat (bukti-bukti) dari Rabb kami ketika mukjizat (bukti-bukti) itu datang kepada kami melalui Musa. Jika hal ini dianggap dosa yang patut dicela, maka itulah dosa kami.” Kemudian mereka mamanjatkan doa kepada Allah dengan khusyuk seraya berkata, “Wahai Rabb kami, berilah kami kesabaran yang berlimpah agar kami bertahan di atas kebenaran. Matikanlah kami sebagai orang-orang yang berserah diri kepada-Mu, tunduk kepada perintah-Mu dan mengikuti utusan-Mu.”

1081

Lalu para pemuka dan pembesar kaum Fir’aun berkata kepada Fir’aun untuk menganjurkannya melakukan sesuatu kepada Musa dan para pengikutnya yang beriman, “Apakah kamu -wahai Fir’aun- akan membiarkan Musa dan kaumnya menyebarkan kerusakan di muka bumi dan meninggalkan dirimu dan tuhan-tuhanmu serta mengajak orang untuk menyembah kepada Allah semata?” Fir’aun menjawab, “Kita akan membunuh anak-anak laki-laki dari Bani Israil dan mempertahankan anak-anak perempuan mereka untuk melayani kita. Dan kita akan menguasai mereka, menindas, dan menjajah mereka.”

1082

Musa berpesan kepada kaumnya dengan mengatakan, “Wahai kaumku! Mintalah pertolongan hanya kepada Allah dalam mengusir kesulitan yang kalian hadapi dan mendatangkan manfaat yang kalian harapkan. Dan bersabarlah atas cobaan yang kalian hadapi. Karena bumi ini adalah milik Allah semata, bukan milik Fir’aun atau yang lainnya hingga membuatnya merasa berhak memaksakan kehendaknya di sana. Allah-lah yang memutar bumi ini di antara manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Tetapi kesudahan yang baik di bumi ini akan menjadi milik orang-orang mukmin yang menjalankan perintah-perintah Rabb mereka dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kesudahan yang baik akan menjadi milik mereka walaupun mereka ditimpa berbagai macam ujian dan cobaan.

1083

Kaum Musa dari kalangan Bani Israil berkata kepada Musa -‘Alaihissalām-, “Wahai Musa! Kami mendapatkan cobaan melalui Fir’aun yang membunuh anak-anak laki-laki kami dan mempertahankan anak-anak perempuan kami sebelum dan sesudah kamu datang kepada kami.” Lalu Musa -‘Alaihissalām- menasihati mereka dan memberikan kabar gembira kepada mereka akan adanya jalan bagi mereka, “Mudah-mudahan Rabb kalian segera membinasakan musuh kalian, Fir’aun dan para pengikutnya. Dan sesudah itu mudah-mudahan Allah memberikan tempat yang layak bagi kalian di bumi ini. Kemudian Dia akan melihat perbuatan kalian, apakah kalian akan bersyukur ataukah kufur.”

1084

Kami telah menghukum keluarga Fir’aun dengan kekeringan dan paceklik, dan Kami uji mereka dengan kekurangan buah-buahan dan hasil bumi agar mereka ingat dan mengambil pelajaran bahwa apa yang menimpa mereka itu adalah hukuman bagi mereka atas kekafiran mereka, lalu mereka mau bertobat kepada Allah.

1085

Apabila keluarga Fir’aun mendapatkan tanah yang subur, buah-buahan yang bagus, dan harga-harga yang murah mereka berkata, “Kami mendapatkan ini karena kami berhak mendapatkannya dan dikhususkan bagi kami.” Dan apabila mereka ditimpa musibah seperti kekeringan, gagal panen, penyakit, dan musibah lainnya, mereka akan menganggap bahwa Musa dan para pengikutnya dari Bani Israil sebagai biang kesialan. Padahal sesungguhnya apa yang menimpa mereka itu adalah ketentuan dari Allah -Subḥānahu-. Musa dan para pengikutnya tidak punya andil sedikit pun di dalamnya selain doa yang dipanjatkan oleh Musa untuk mengutuk mereka. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya sehingga mereka menganggap bahwa pelakunya bukan Allah.

1086

Para pengikut Fir’aun menolak kebenaran seraya berkata kepada Musa -‘Alaihissalām-, “Manakah tanda serta dalil yang kamu bawa kepada kami? Manakah hujah yang menunjukkan bahwa keyakinan yang kami anut ini salah sehingga kamu menyuruh kami meninggalkannya? dan Manakah bukti yang menunjukkan bahwa ajaran yang kamu bawa itu benar? Kami tidak akan percaya kepadamu.”

1087

Kemudian Kami kirimkan air bah kepada mereka hukuman atas penolakan dan pembangkangan mereka sehingga menenggelamkan lahan pertanian dan buah-buahan mereka. Lalu Kami kirimkan kepada mereka belalang untuk memakan hasil pertanian mereka. Kami juga mengirim kutu yang menyerang tanaman serta menyakiti manusia di rambut kepalanya. Lalu Kami kirimkan kepada mereka katak yang memenuhi wadah-wadah mereka, merusak makanan mereka dan mengganggu tidur mereka. Dan juga Kami kirimkan kepada mereka darah yang membuat air sumur dan sungai mereka berubah menjadi darah. Kami mengirimkan itu semua sebagai bukti yang nyata dan datang silih berganti secara berturut-turut. Meskipun begitu banyak hukuman yang menimpa mereka, tetapi mereka tetap enggan untuk beriman kepada Allah dan percaya kepada ajaran yang dibawa oleh Musa -‘Alaihissalām-. Mereka adalah orang-orang yang suka berbuat maksiat, tidak mau meninggalkan kebatilan dan enggan mengikuti jalan yang benar.

1088

Tatkala mereka ditimpa beragam azab tersebut, mereka datang kepada Musa -‘Alaihissalām- dan berkata, “Wahai Musa! Berdoalah kepada Rabbmu untuk kebaikan kami dengan memanfaatkan keistimewaanmu sebagai nabi dan apa yang Dia janjikan kepadamu untuk menghentikan azab dengan tobat. Mudah-mudahan Dia menghentikan azab yang menimpa kami. Jika kamu berhasil menghentikan azab itu dari kami niscaya kami benar-benar akan percaya kepadamu. Dan kami benar-benar akan melepaskan orang-orang Bani Israil dan membiarkan mereka pergi bersamamu.”

1089

Kemudian tatkala Kami telah menghentikan azab itu dari mereka sampai batas waktu tertentu sebelum menenggelamkan mereka di laut, ternyata mereka melanggar janji mereka sendiri untuk percaya kepada Musa dan melepaskan orang-orang Bani Israil. Mereka tetap melanjutkan kekafiran mereka dan menolak membebaskan orang-orang Bani Israil bersama Musa -‘Alaihissalām-.

1090

Maka tatkala waktu jatuh tempo yang ditetapkan untuk membinasakan mereka telah tiba, Kami menurunkan azab Kami kepada mereka dengan menenggelamkan mereka di laut. Hal itu disebabkan oleh perilaku mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling dari kebenaran nyata yang ditunjukkan oleh ayat-ayat tersebut yang tidak mengandung keraguan sedikit pun.

1091

Dan Kami wariskan kepada orang-orang Bani Israil yang sebelumnya ditindas oleh Fir’aun dan para pengikutnya itu bumi bagian timur dan barat. Maksudnya ialah negeri-negeri Syam. Yaitu negeri yang diberkati oleh Allah dengan mengeluarkan hasil pertanian dan buah-buahannya dengan kualitas terbaik. Dan sempurnalah kalimat Rabbmu yang terbaik yang terdapat dalam firman-Nya -Ta'ālā-, "Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).” [Surah Al-Qaṣaṣ: 5]. Kemudian Allah memberi mereka kejayaan di muka bumi berkat kesabaran mereka atas kekejaman Fir’aun dan kaumnya terhadap mereka. Dan Kami hancurkan lahan-lahan pertanian dan pemukiman yang dibuat oleh Fir’aun dan juga istana-istana yang ia bangun.

1092

Dan Kami bawa orang-orang Bani Israil menyeberangi lautan tatkala Musa memukulkan tongkatnya dan laut terbelah. Kemudian mereka berjumpa dengan kaum yang sedang menyembah berhala. Mereka menyembah berhala-berhala mereka selain Allah. Lalu orang-orang Bani Israil berkata kepada Musa -‘Alaihissalām-, “Wahai Musa! Buatkanlah berhala untuk kami agar kami bisa menyembahnya sebagaimana mereka menyembah berhala-berhala mereka selain Allah.” Maka Musa berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang tidak mengerti apa yang harus kalian lakukan kepada Allah, yaitu mengagungkan dan mengesakan-Nya. Dan kalian juga tidak mengerti apa yang tidak boleh kalian lakukan terhadap Allah, yaitu menyekutukan-Nya dengan sesuatu maupun menyembah tuhan lain selain Dia.

1093

Sesungguhnya orang-orang yang menyembah berhala itu dihancurkan keyakinannya dalam menyembah selain Allah dan hangus semua (pahala) amal kebajikan yang pernah mereka lakukan, karena mereka menyekutukan Allah dan menyembah tuhan lain selain Allah.

1094

Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Bagaimana mungkin aku mencari tuhan lain untuk kalian sembah selain Allah? Kalian telah menyaksikan betapa besarnya tanda-tanda kekuasaan Allah. Dia -Subḥānahu wa Ta'ālā- telah mengunggulkan kalian atas seluruh umat manusia yang ada pada masa kalian. Karena Allah telah memberi kalian anugerah berupa kehancuran musuh kalian, menjadikan kalian penguasa bumi dan memberi kalian kejayaan di muka bumi.”

1095

Dan ingatlah -wahai Bani Israil- tatkala Kami menyelamatkan kalian dengan membebaskan kalian dari penindasan Fir’aun dan kaumnya. Yaitu ketika mereka menimpakan beragam tekanan kepada kalian, membunuh anak-anak laki-laki kalian dan mempertahankan anak-anak perempuan kalian untuk dijadikan sebagai pelayan. Dan pembebasan kalian dari penindasan Fir’aun dan kaumnya itu merupakan ujian besar dari Rabb kalian yang menuntut kalian untuk bersyukur kepada-Nya.

1096

Dan Allah menjanjikan kepada utusan-Nya, Musa, untuk bermunajat dengan-Nya selama tiga puluh malam. Kemudian Allah menyempurnakannya dengan menambah sepuluh malam sehingga menjadi empat puluh malam. Dan ketika hendak pergi bermunajat dengan Rabbnya Musa berkata kepada saudaranya, Harun, “Wahai Harun! Gantikanlah kedudukanku di tengah-tengah kaumku. Uruslah urusan mereka dengan baik dan lemah lembut. Dan janganlah kamu mengikuti jejak orang-orang yang membuat kerusakan dengan melakukan perbuatan maksiat dan menjadi penolong bagi orang-orang yang bermaksiat.”

1097

Dan tatkala Musa datang untuk bermunajat kepada Rabbnya pada waktu yang telah ditentukan, yaitu selama empat puluh hari penuh, dan Rabbnya telah berfirman kepadanya untuk memberikan perintah-perintah-Nya, larangan-larangan-Nya, dan lain-lain, tiba-tiba Musa ingin sekali melihat Rabbnya. Maka Musa memohon kepada-Nya agar diperkenankan melihat-Nya. Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menjawab, “Kamu tidak akan bisa melihat-Ku selama hidup di dunia ini. Karena kamu tidak punya kemampuan untuk itu. Tetapi lihatlah ke arah gunung itu. Jika Aku menampakkan diri kemudian gunung itu tetap berada di tempatnya dan tidak terpengaruh sedikit pun, niscaya kamu akan bisa melihat-Ku. Namun jika gunung itu hancur dan rata dengan tanah, maka kamu tidak akan bisa melihat-Ku di dunia ini.” Kemudian tatkala Allah menampakkan diri-Nya di hadapan gunung itu tiba-tiba gunung itu hancur lebur dan rata dengan tanah. Sedangkan Musa jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Setelah siuman Musa berkata, “Mahasuci Engkau -wahai Rabbku- dari segala sesuatu yang tidak layak bagi-Mu. Kini aku bertobat kepada-Mu dari permintaanku untuk melihat-Mu di dunia ini. Dan aku adalah orang mukmin pertama di antara kaumku.”

1098

Allah berfirman kepada Musa, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilihmu dan lebih mengutamakanmu dari orang lain untuk menyampaikan risalah-Ku kepada mereka. Dan Aku pun memberimu kelebihan dengan berbicara langsung kepadamu tanpa perantara. Maka terimalah kemuliaan yang Aku berikan kepadamu ini. Dan jadilah kamu orang yang bersyukur kepada Allah atas karunia yang sangat besar ini.”

1099

Dan Kami telah menuliskan untuk Musa di dalam lembaran terbuat dari kayu dan materi lainnya segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Bani Israil dalam urusan agama dan dunia mereka, agar menjadi pelajaran bagi mereka yang mau menjadikannya sebagai pelajaran, dan menjadi penjelasan yang rinci bagi ketentuan-ketentuan hukum yang memerlukan penjelasan secara rinci. Maka ambillah kitab suci Taurat itu -wahai Musa- dengan penuh kesungguhan dan keseriusan. Dan perintahkanlah kepada kaummu, Bani Israil agar mengambil ketentuan-ketentuan terbaik yang ada di dalamnya yang menjanjikan pahala yang lebih besar, seperti melaksanakan perintah dengan sebaik-baiknya, bersabar dan memaafkan. Aku akan menunjukkan kepadamu akibat yang diterima oleh orang yang melanggar perintah-Ku dan tidak taat kepada-Ku. Nasibnya akan berakhir dengan kebinasaan dan kehancuran.

1100

Aku akan memalingkan orang-orang yang sombong kepada hamba-hamba Allah dan enggan menerima kebenaran tanpa alasan yang jelas dari kemauan untuk mengambil pelajaran pada tanda-tanda kekuasaan-Ku yang ada di jagad raya dan di dalam diri manusia, dan dari kemauan untuk memahami ayat-ayat yang ada di dalam Kitab Suci-Ku. Jika mereka melihat setiap ayat mereka tidak percaya kepadanya. Karena mereka menentangnya dan berpaling darinya. Dan juga karena mereka sengaja melawan Allah dan rasul-Nya. Jika mereka melihat jalan yang benar dan mengantarkan kepada rida Allah mereka tidak mau mengikutinya. Dan jika mereka melihat jalan menyimpang dan sesat yang mengantarkan kepada murka Allah mereka selalu mengikutinya. Apa yang menimpa mereka itu semata-mata akibat dari sikap mereka yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang sangat agung yang menjadi bukti kebenaran ajaran yang dibawa oleh para rasul, dan juga akibat dari kelalaian mereka dalam mempelajarinya.

1101

Orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Kami yang menjadi bukti kebenaran rasul-rasul Kami dan mendustakan perjumpaan dengan Allah di hari Kiamat pasti amal perbuatan mereka berupa ketaatan akan hangus. Mereka tidak akan mendapatkan ganjaran atas amal ibadah mereka karena tidak memenuhi salah satu syaratnya, yaitu iman. Kelak pada hari Kiamat mereka tidak akan mendapatkan balasan apa pun kecuali untuk kekafiran mereka kepada Allah dan perbuatan syirik mereka. Dan balasan untuk hal itu ialah kekal di dalam Neraka.

1102

Setelah Musa pergi untuk bermunajat terhadap Rabbnya, kaumnya membuat sebuah patung anak sapi dari perhiasan mereka. Patung itu tidak bernyawa tetapi bisa bersuara. Tidakkah mereka tahu bahwa patung anak sapi itu tidak bisa berbicara kepada mereka, tidak bisa membimbing mereka ke jalan kebaikan baik yang lahir maupun yang batin, dan tidak bisa mendatangkan manfaat apa pun bagi mereka atau menghilangkan kesulitan dari mereka? Mereka menjadikan patung anak sapi itu sebagai sembahan. Mereka benar-benar menganiaya diri mereka sendiri dengan tindakan itu.

1103

Tatkala mereka menyesali perbuatan mereka, bimbang, dan menyadari bahwa mereka telah menyimpang dari jalan yang lurus dengan tindakan mereka menyembah patung anak sapi di samping menyembah Allah, mereka berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah seraya berkata, “Sungguh, jika Rabb kami tidak berbelas kasih kepada kami dengan membimbing kami pada ketaatan kepada-Nya dan tidak mengampuni kesalahan kami yang telah menyembah patung anak sapi itu niscaya kami benar-benar akan tergolong orang-orang merugi di dunia dan Akhirat.”

1104

Dan tatkala Musa -setelah bermunajat dengan Rabbnya- kembali kepada kaumnya dengan hati yang penuh kemarahan dan kesedihan karena mendapati mereka menyembah patung anak sapi, ia berkata, “Alangkah buruknya keadaan yang kalian ciptakan sesudah kepergianku dari kalian. Karena keadaan itu bisa menyebabkan datangnya kehancuran dan kesengsaraan. Apakah kalian bosan menungguku, sehingga kalian menyembah patung anak sapi itu?” Lalu Musa melemparkan lembaran-lembaran (Taurat) karena terbakar kemarahan dan kesedihan yang sangat hebat. Dan ia pun memegang kepala dan janggut saudaranya, Harun dan menariknya ke arahnya. Hal itu karena Harun tinggal bersama kaumnya tetapi tidak berbuat apa-apa ketika melihat mereka menyembah patung anak sapi. Harun meminta maaf kepada Musa seraya berkata, “Wahai putra ibuku! Sesungguhnya orang-orang itu menganggapku lemah sehingga mereka meremehkanku, bahkan mereka nyaris membunuhku. Jadi, janganlah kamu menghukumku dengan hukuman yang membuat musuh-musuhku bersuka ria. Dan janganlah kemarahanmu membuatku termasuk ke dalam golongan orang-orang zalim yang menyembah selain Allah.”

1105

Musa berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku! Ampunilah aku. Dan ampunilah saudaraku, Harun. Masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu dan lingkupilah kami dengan rahmat-Mu dari segala penjuru. Karena Engkau -wahai Tuhanku- lebih menyayangi kami dari siapa pun.”

1106

Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan patung anak sapi sebagai tuhan yang mereka sembah itu akan mendapatkan murka yang sangat keras dari Rabb mereka. Mereka akan mendapatkan kehinaan di dalam hidup ini karena mereka telah mengundang murka Rabb mereka dan merendahkan-Nya. Balasan semacam itulah yang akan Kami berikan kepada orang-orang yang suka membuat kebohongan atas nama Allah.

1107

Orang-orang yang melakukan keburukan seperti menyekutukan Allah dan berbuat maksiat, kemudian bertobat kepada Allah dengan beriman kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan, sesungguhnya Rabbmu setelah pertobatan ini dan kembali dari musyrik menuju iman dan dari kemaksiatan menuju ketaatan -wahai Rasul- Maha Pengampun dengan menutupi dan memaafkannya lagi Maha Penyayang bagi mereka.

1108

Setelah kemarahan Musa -‘Alaihissalām- reda, ia mengambil lembaran-lembaran (Taurat) yang dilemparkannya karena dibakar amarahnya. Sedangkan papan-papan tersebut berisi petunjuk dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar. Dan juga berisi rahmat bagi orang-orang yang takut kepada Tuhan dan takut akan hukuman-Nya.

1109

Musa memilih tujuh puluh orang terbaik dari kaumnya untuk memohon ampun kepada Rabb mereka atas tindakan orang-orang awam yang telah menyembah patung anak sapi. Dan Allah memerintahkan kepada mereka agar datang di tempat dan waktu yang ditentukan. Setelah mereka tiba di tempat itu, tiba-tiba mereka bersikap lancang kepada Allah dengan meminta kepada Musa agar memperlihatkan Allah kepada mereka secara nyata. Kemudian mereka diguncang gempa bumi yang sangat dahsyat hingga mereka jatuh pingsan. Lalu Musa menundukkan diri kepada Rabbnya dan berkata, “Ya Rabbku! Sekiranya Engkau berkehendak membinasakan mereka dan membinasakan aku bersama mereka sebelum kedatangan mereka, niscaya Engkau telah membinasakan mereka. Apakah Engkau hendak membinasakan kami disebabkan perbuatan yang dilakukan orang-orang yang bodoh di antara kami? Apa yang dilakukan oleh kaumku yang menyembah patung anak sapi itu tidak lain hanyalah sebuah cobaan dan ujian yang Engkau jadikan sebagai sarana untuk menyesatkan orang-orang yang Engkau kehendaki dan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Engkau kehendaki. Engkau-lah yang mengendalikan urusan kami, maka ampunilah dosa-dosa kami. Dan limpahkanlah kepada kami rahmat-Mu yang sangat luas. Engkau adalah sebaik-baik pengampun dosa dan pemaaf kesalahan.

1110

Dan jadikanlah kami bagian dari orang-orang yang Engkau muliakan di dalam hidup ini dengan beragam nikmat, jauh dari marabahaya, dan gemar berbuat baik. Dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang saleh yang Engkau janjikan Surga di akhirat. Sesungguhnya kami telah bertobat kepada-Mu dan kembali ke jalan-Mu seraya mengakui kekeliruan kami.” Allah -Ta'ālā- berfirman, “Azab-Ku akan Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki di antara mereka yang berbuat kesesatan, sedangkan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu yang ada di dunia. Tidak ada satu pun makhluk yang tidak menerima rahmat, karunia dan kebaikan Allah. Kemudian Aku akan menetapkan rahmat-Ku di Akhirat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan mejauhi larangan-larangan-Nya. Dan bagi orang-orang yang membayarkan zakat atas harta kekayaan mereka kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dan juga bagi orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.

1111

Yaitu orang-orang yang menjadi pengikut Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dia adalah seorang nabi yang buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis. Dia hanya menerima wahyu dari Rabbnya. Ialah sosok nabi yang namanya, sifat-sifatnya, dan apa yang diturunkan kepadanya mereka dapati tertulis di dalam kitab suci Taurat yang diturunkan kepada Musa -‘Alaihissalām- dan kitab suci Injil yang diturunkan kepada Isa -‘Alaihissalām-. Ia menyuruh mereka melakukan sesuatu yang diketahui sebagai sebuah kebaikan dan keselamatan, melarang mereka melakukan sesuatu yang diketahui sebagai suatu keburukan menurut akal yang sehat dan fitrah yang normal, menghalalkan makanan, minuman, dan pernikahan yang dianggap lezat sepanjang tidak berbahaya, mengharamkan menghalalkan makanan, minuman, dan pernikahan yang dianggap menjijikkan, dan menanggalkan beban berat yang semula mereka pikul, seperti keharusan memotong bagian yang terkena najis dan keharusan menghukum mati pelaku pembunuhan baik secara sengaja maupun tidak. Orang-orang Bani Israil maupun lainnya yang percaya kepadanya, mengagungkannya, menghormatinya, membelanya dari serangan orang-orang kafir yang memusuhinya, dan mengikuti ajaran Al-Qur`ān yang diturunkan kepadanya layaknya cahaya yang memberi jalan, mereka itulah orang-orang beruntung yang akan mendapatkan apa yang mereka inginkan dan dijauhkan dari apa yang mereka takutkan.

1112

Katakanlah -wahai Rasul-, “Wahai manusia! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus kepada kalian semua, baik bangsa Arab maupun 'Ajam (non-Arab). (Allah adalah satu-satunya Rabb) yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia -Subḥānahu-. Dia lah yang menghidupkan makhluk-makhluk yang mati dan mematikan makhluk-makhluk yang hidup. Maka berimanlah kalian -wahai manusia- kepada Allah. Dan berimanlah kalian kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, seorang Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis. Dia datang dengan membawa wahyu yang diwahyukan oleh Rabb kepadanya. Ia beriman kepada Allah dan beriman kepada kitab suci yang diturunkan kepadanya serta kitab suci yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya tanpa membedakan satu sama lain. Ikutilah ajaran yang dibawanya dari Rabbnya agar kalian mendapatkan keuntungan di dunia dan di Akhirat.”

1113

"Dan di antara kaum Musa dari kalangan Bani Israil ada golongan yang memegang teguh kebenaran, menunjukkan manusia kepadanya dan berlaku adil dalam memutuskan perkara di antara manusia."

1114

Dan Kami membagi Bani Israil menjadi dua belas suku. Dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya memintanya berdoa kepada Allah agar mengalirkan air kepada mereka, "Pukullah batu itu -wahai Musa- dengan tongkatmu!”, kemudian Musa memukul batu itu dengan tongkatnya. Tiba-tiba dari batu itu memancar dua belas mata air sesuai dengan jumlah suku mereka. Dan setiap suku sudah mengetahui mana tempat air minumnya masing-masing. Maka tidak ada suku lain yang bergabung dengannya di tempat air minum itu. Dan Kami naungi mereka dengan awan yang bergerak bersama mereka ke mana pun mereka pergi dan berhenti di mana pun mereka berhenti. Dan Kami turunkan kepada mereka di antara nikmat-nikmat Kami berupa minuman manis seperti madu dan burung kecil yang dagingnya bagus sejenis puyuh. Dan Kami katakan kepada mereka, “Makanlah makanan-makanan yang baik dari rezeki yang telah Aku berikan kepada kalian.” Mereka sama sekali tidak menganiaya Kami ketika mereka berlaku tidak adil, mengingkari nikmat, dan tidak menghargainya dengan semestinya. Tetapi mereka menganiaya diri mereka sendiri ketika mereka menjerumuskan diri mereka sendiri ke jurang kehancuran dengan melanggar perintah Allah dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya.

1115

Ingatlah -wahai Rasul- tatkala Allah berfirman kepada Bani Israil, “Masuklah kalian ke Baitulmakdis dan makanlah dari buah-buahan yang ada di daerah itu, di mana saja dan kapan saja kalian mau. Dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb kami! Hapuslah dosa-dosa kami!.’ Dan masuklah ke pintu gerbang itu sambil rukuk serta menundukkan diri kalian kepada Rabb kalian, niscaya Kami akan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Kami akan menambahkan kebaikan di dunia dan di Akhirat bagi orang-orang yang suka berbuat baik.”

1116

Kemudian orang-orang yang zalim di antara mereka mengganti ucapan yang diperintahkan kepada mereka dengan ucapan lain. Maka mereka berkata, “Ada satu biji dalam satu bulir gandum.” Mereka tidak meminta ampun kepada Rabb mereka sebagaimana diperintahkan kepada mereka. Lalu mereka masuk ke pintu gerbang sambil merayap dengan menggunakan pantat mereka. Mereka tidak mau masuk sambil menunjukkan ketundukan mereka kepada Allah dengan menundukkan kepala mereka. Kemudian Kami kirimkan kepada mereka azab dari langit disebabkan oleh kezaliman mereka.

1117

Dan tanyakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Yahudi untuk mengingatkan mereka akan hukuman yang pernah menimpa para pendahulu mereka tentang kisah penduduk desa yang ada di dekat laut. Yaitu ketika mereka melanggar larangan Allah dengan menangkap ikan di hari Sabtu setelah mereka dilarang melakukan hal itu. Ketika itu Allah menguji mereka dengan membuat ikan-ikan muncul ke permukaan air laut di hari Sabtu, sedangkan di hari-hari lainnya tidak muncul. Allah memberi mereka ujian itu karena mereka tidak taat kepada Allah dan berbuat maksiat. Kemudian mereka membuat taktik menangkap ikan dengan cara memasang jaring dan menggali lubang-lubang sehingga ikan-ikan yang muncul pada hari Sabtu terjebak di sana. Lalu mereka mengambil ikan-ikan yang terjebak di sana pada hari Ahad dan memakannya.

1118

Dan ingatlah -wahai Rasul- ketika ada sekelompok orang dari mereka yang melarang mereka melakukan perbuatan terlarang itu kemudian ada kelompok lain yang berkata kepada mereka, “Mengapa kalian menasihati sekelompok orang yang akan dibinasakan oleh Allah di dunia akibat perbuatan maksiat yang mereka lakukan, atau akan menimpakan azab yang berat kepada mereka di hari Kiamat?” Kelompok yang memberi nasihat menjawab, “Nasihat yang kami berikan kepada mereka adalah alasan yang akan kami ajukan kepada Allah bahwa kami telah melaksanakan perintah-Nya, yaitu melakukan amar makruf nahi mungkar, sehingga kami tidak dihukum oleh-Nya karena dianggap melalaikan perintah itu. Dan barangkali saja mereka mau menerima nasihat itu kemudian mereka meninggalkan perbuatan maksiat itu.”

1119

Kemudian tatkala orang-orang yang durhaka itu menolak peringatan yang diberikan oleh kelompok pemberi nasihat itu dan tidak mau menghentikan kemaksiatan mereka, maka Kami selamatkan kelompok yang mencegah perbuatan mungkar tersebut dari azab Kami dan Kami hukum kelompok yang menganiaya diri mereka sendiri dengan melakukan penangkapan ikan di hari Sabtu itu dengan azab yang sangat berat. Karena mereka tidak taat kepada Allah dan bersikeras mempertahankan kemaksiatan mereka.

1120

Maka tatkala mereka telah melampaui batas dalam melanggar ketentuan Allah secara angkuh dan sombong, dan tidak mau menerima nasihat, Kami berfirman kepada mereka, “Wahai orang-orang yang durhaka! Jadilah kalian kera-kera yang hina!” Dan mereka pun langsung berubah menjadi seperti yang Kami kehendaki. Karena sesungguhnya apabila Kami menghendaki sesuatu Kami hanya perlu berfirman, “Jadilah!” maka jadilah apa yang Kami kehendaki itu.

1121

Dan ingatlah -wahai Rasul- tatkala Allah memberikan informasi yang sangat jelas dan tidak diragukan lagi bahwa Dia benar-benar mengirimkan orang yang akan menghinakan dan menistakan orang-orang Yahudi selama hidup mereka di dunia ini sampai hari Kiamat. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- benar-benar Mahacepat hukuman-Nya bagi orang yang durhaka kepada-Nya. Bahkan terkadang Dia menyegerakan hukuman bagi orang tersebut di dunia. Dan Dia Maha Pengampun dosa-dosa hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya lagi Maha Penyayang bagi mereka.

1122

Kami cerai-beraikan mereka di muka bumi dan Kami cabik-cabik mereka di sana menjadi beberapa golongan setelah sebelumnya mereka bersatu padu. Di antara mereka ada orang-orang saleh yang menjalankan hak-hak Allah dan hak-hak sesama makhluk. Di antara mereka ada pula orang-orang yang bersikap pertengahan. Dan di antara mereka ada orang-orang yang melampaui batas terhadap diri sendiri dengan berbuat maksiat. Dan Kami beri mereka ujian berupa kemudahan dan kesulitan agar mereka menyadari kesalahan mereka.

1123

Lalu sepeninggal mereka, datanglah orang-orang jahat yang menjadi generasi penerus mereka. Orang-orang jahat itu mengambil kitab suci Taurat dari para pendahulu mereka. Mereka membacanya tetapi enggan mengamalkannya. Mereka mengambil keuntungan duniawi yang sangat rendah sebagai suap untuk mengubah Kitab Allah dan menetapkan hukum berdasarkan sesuatu yang tidak pernah diturunkan oleh Allah. Dan mereka membesarkan harapan mereka sendiri bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka. Dan jika keuntungan duniawi yang datang kepada mereka itu sedikit, mereka akan mengambilnya secara berulang-ulang. Bukankah Allah telah mengambil perjanjian atas mereka bahwa mereka tidak akan mengatakan sesuatu atas nama Allah selain ucapan yang benar tanpa melakukan perubahan atau penggantian sedikit pun? Keengganan mereka untuk mengamalkan isi kitab suci itu bukan karena mereka tidak tahu, bahkan mereka mengetahuinya dengan baik. Karena mereka sudah mempelajari isinya dan menguasainya, maka dosa mereka lebih besar. Padahal kehidupan di Akhirat dan kenikmatan abadi yang ada di dalamnya jauh lebih baik dari kesenangan sementara bagi orang-orang yang takut kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Tidakkah orang-orang yang mengambil keuntungan yang sedikit itu mengerti bahwa apa yang Allah siapkan untuk orang-orang yang bertakwa di Akhirat akan lebih baik dan lebih kekal?

1124

Sedangkan orang-orang yang memegang teguh kitab suci itu, mengamalkan isinya dan mendirikan salat dengan menjaga waktu-waktunya, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban, dan sunah-sunahnya, maka Allah membalas amal perbuatan mereka. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan ganjaran orang yang berbuat baik.

1125

Dan ingatlah -wahai Muhammad- ketika Kami mengangkat gunung itu ke atas Bani Israil tatkala mereka menolak apa yang terkandung di dalam kitab suci Taurat, kemudian gunung itu menjadi seperti awan yang menaungi mereka, dan mereka merasa yakin bahwa gunung itu akan jatuh menimpa mereka, dan dikatakan kepada mereka, “Ambillah apa yang Kami berikan kepada kalian dengan sungguh-sungguh, serius, dan tekad yang kuat. Dan ingatlah hukum-hukum yang terkandung di dalamnya yang telah Allah tetapkan bagi kalian serta jangan pernah melupakannya agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah apabila kalian menjalankannya."

1126

Dan ingatlah -wahai Muhammad- ketika Rabbmu mengeluarkan dari tulang punggung anak-anak Adam keturunan mereka dan meminta pengakuan mereka akan sifat rubūbiyyah-Nya yang telah Dia sematkan di dalam fitrah mereka, yaitu pengakuan bahwa Allah adalah Pencipta dan Rabb mereka. Dia bertanya kepada mereka, “Bukankah Aku ini Rabb kalian?” Mereka semua menjawab, “Ya. Engkau adalah Rabb kami.” Lalu Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami hanya menguji kalian dan mengambil perjanjian dari kalian agar kelak di hari Kiamat kalian tidak mengingkari hujah yang Allah tunjukkan kepada kalian. Dan supaya kalian tidak beralasan bahwa kalian tidak mengetahui hal itu.”

1127

Atau supaya kalian tidak beralasan bahwa para leluhur kalianlah yang melanggar perjanjian itu kemudian menyekutukan Allah dengan sesuatu. Sedangkan kalian hanya meniru praktik syirik yang kalian dapatkan dari para leluhur kalian. Lalu kalian berkata, “Apakah Engkau -wahai Rabb kami- akan menghukum kami dengan azab disebabkan perbuatan para leluhur kami yang membatalkan amal perbuatan mereka lantaran mereka telah menyekutukan Allah? Jadi kami sama sekali tidak bersalah, karena kami tidak tahu apa-apa. Dan kami hanya meniru para leluhur kami.”

1128

Sebagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat tentang nasib yang menimpa umat-umat yang kafir tersebut, Kami juga menjelaskan ayat-ayat itu kepada mereka agar mereka mau meninggalkan perbuatan syirik mereka untuk beralih kepada ajaran tauhid dan menyembah kepada Allah semata, seperti yang tertuang di dalam perjanjian yang telah mereka buat sendiri untuk Allah.

1129

Bacakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Bani Israil tentang kisah salah seorang dari mereka yang Kami beri ayat-ayat Kami, kemudian ia mengetahuinya dan memahaminya maksudnya dengan benar, tetapi ia tidak mau mengamalkannya, bahkan ia meninggalkannya dan melepaskan diri darinya. Lalu setan merangkul dirinya dan menjadi kawannya. Maka ia pun menjadi orang yang sesat dan celaka setelah sebelumnya ia tergolong orang-orang yang mengikuti petunjuk dan selamat.

1130

Sekiranya Kami hendak memberinya manfaat dari ayat-ayat itu di dunia niscaya Kami akan mengangkat derajatnya dengan memberinya bimbingan untuk mengamalkannya, sehingga derajatnya terangkat di dunia dan di Akhirat. Akan tetapi ia memilih sesuatu yang membuat martabatnya jatuh tatkala ia lebih cenderung kepada kesenangan duniawi. Ia lebih mengutamakan kepentingan dunianya daripada kepentingan Akhiratnya. Ia memilih mengikuti kesenangan hawa nafsunya yang batil. Kerakusannya terhadap dunia tak ubahnya seperti anjing yang terus-menerus menjulurkan lidahnya, seekor anjing saat posisi duduk akan menjulurkan lidahnya, dan ketika dihalau pun akan menjulurkan lidahnya. Itulah perumpamaan bagi orang-orang sesat yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah -wahai Rasul- kisah-kisah tersebut kepada mereka agar mereka berpikir dan mau meninggalkan kekafiran serta kesesatan mereka.

1131

Ia tidak lebih buruk dari orang-orang yang mendustakan ayat-ayat dan bukti-bukti kekuasaan Kami. Karena dengan tindakan itu mereka telah menganiaya diri mereka sendiri dengan menjerumuskannya ke jurang kehancuran.

1132

Barangsiapa yang dibimbing oleh Allah ke jalan yang lurus, maka ia termasuk orang yang benar-benar mendapatkan petunjuk. Dan barangsiapa yang dijauhkan oleh Allah dari jalan yang lurus, maka orang-orang semacam itu adalah orang-orang yang benar-benar mengurangi kebahagiaan mereka sendiri. Mereka merugikan diri mereka sendiri dan merugikan keluarga mereka kelak di hari Kiamat. Ketahuilah bahwa itu adalah kerugian yang nyata.

1133

Dan sungguh Kami telah menciptakan banyak manusia dan jin untuk mengisi Neraka Jahanam. Karena Kami mengetahui bahwa mereka akan melakukan apa yang dilakukan oleh para penghuni Neraka. Mereka mempunyai hati tetapi tidak mau menggunakannya untuk memahami apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya bagi mereka. Mereka mempunyai mata tetapi mereka tidak mau menggunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di di dalam diri mereka dan yang ada di alam semesta untuk dijadikan sebagai pelajaran. Dan mereka mempunyai telinga tetapi mereka tidak mau menggunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah kemudian merenungkan apa yang terkandung di dalamnya. Mereka itu seperti binatang ternak yang tidak mempunyai akal, bahkan mereka lebih sesat dari binatang ternak. Mereka itu adalah orang-orang yang tidak mau beriman kepada Allah dan hari Akhir.

1134

Dan Allah mempunyai asmā`ul ḥusnā (nama-nama yang terbaik) yang menunjukkan keagungan dan kesempurnaan-Nya. Maka gunakanlah nama-nama itu untuk tawasul kepada Allah dalam meminta sesuatu yang kalian inginkan dan pujilah menggunakan nama-nama terbaik tersebut. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari jalan yang benar dalam memperlakukan nama-nama itu. Yaitu dengan menjadikannya sebagai nama untuk selain Allah, menafikannya dari Allah, menyelewengkan maknanya, atau menyerupakannya dengan selain Allah. Kami akan membalas orang-orang yang menyelewengkan nama-nama itu dari kebenaran dengan azab yang sangat pedih disebabkan apa yang telah mereka perbuat.

1135

Di antara makhluk-makhluk Kami ada umat yang mendapatkan petunjuk dengan kebenaran dan mengajak orang lain kepadanya sehingga mereka pun mendapatkan petunjuk, dan dengan kebenaran itu pula mereka berlaku adil serta tidak zalim dalam memutuskan perkara.

1136

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan tidak beriman kepadanya, melainkan ingkar kepadanya, Kami akan buka untuk mereka pintu-pintu rezeki, bukan untuk memuliakan mereka, tetapi untuk mengelabui mereka agar mereka terus melanjutkan kesesatan yang tengah mereka jalani, kemudian azab Kami akan menimpa di saat mereka lengah.

1137

Kami menunda hukuman mereka sampai mereka mengira bahwa mereka tidak dihukum, sehingga mereka terus melanjutkan penolakan dan kekafiran mereka hingga azab mereka dilipatgandakan. Sesungguhnya tipu daya-Ku sangat kuat. Maka Aku memperlihatkan kebaikan kepada mereka, padahal Aku menghendaki kehinaan bagi mereka.

1138

Tidakkah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan rasul-Nya itu mau berpikir dan menggunakan akal sehat mereka agar mereka mendapatkan kejelasan bahwa Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bukanlah orang gila, melainkan utusan dari Allah yang bertugas memberikan peringatan dengan jelas akan adanya azab Allah.

1139

Tidakkah mereka mau memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan melihat apa yang Allah ciptakan di dalamnya, seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain, dan memikirkan ajal mereka yang boleh jadi waktunya sudah dekat, kemudian mereka bertobat sebelum terlambat? Jika mereka tidak mau beriman kepada Al-Qur`ān dan isinya, baik berupa janji maupun ancaman, maka kitab apa lagi selain Al-Qur`ān yang akan mereka yakini?”

1140

Barangsiapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah kepada kebenaran dan Dia sesatkan dari jalan yang lurus, maka tidak ada seorang pun yang dapat menunjukkannya ke jalan yang benar dan Allah akan membiarkan mereka kebingungan tanpa arah di dalam kesesatan dan kekafiran mereka.

1141

Orang-orang yang mendustakan serta ingkar kepada hari Kiamat bertanya kepadamu; kapan ia akan terjadi dan dapat diketahui? Katakanlah -wahai Muhammad-, “Pengetahuan tentang hal itu tidak ada padaku atau orang lain. Pengetahuan tentang hal itu hanya dimiliki oleh Allah semata. Tidak ada yang dapat memunculkannya pada waktu yang telah ditentukan untuknya kecuali Allah. Urusan kemunculannya adalah rahasia bagi seluruh penduduk langit dan bumi. Hari Kiamat tidak akan datang kepada mereka kecuali dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu tentang hari Kiamat, menganggap seolah-olah kamu memiliki ambisi yang sangat kuat untuk mengetahuinya. Dan mereka tidak tahu bahwa kamu tidak bertanya (terus-menerus kepada Rabbmu) tentang hari Kiamat itu karena kamu benar-benar mengetahui tentang siapa Tuhanmu. Katakanlah -wahai Muhammad- kepada mereka, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu hanya dimiliki oleh Allah saja. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui hal itu.”

1142

Katakanlah -wahai Muhammad-, “Aku tidak punya kemampuan untuk mendatangkan manfaat bagi diriku sendiri, dan aku pun tak dapat menghindarkan diriku dari mara bahaya, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Sesungguhnya semua itu berpulang kepada Allah. Dan aku juga tidak mengetahui apa pun selain apa yang Allah ajarkan kepadaku. Maka aku tidak mengetahui perkara yang gaib. Sekiranya aku mengetahui perkara yang gaib niscaya aku akan melakukan hal-hal yang kuketahui dapat mendatangkan keuntungan bagiku dan menghindarkan diriku dari kerugian, karena (jika demikian) aku akan mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi dan mengetahui hasil akhir. Aku bukanlah siapa-siapa melainkan utusan dari Allah. Aku memperingatkan akan adanya siksa Allah yang sangat pedih. Dan aku memberikan kabar gembira akan adanya balasan yang mulia bagi orang-orang yang percaya bahwa aku adalah utusan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- dan mereka membenarkan ajaran yang kubawa.”

1143

Dia lah yang telah menciptakan kalian -wahai kaum laki-laki dan wanita- dari satu jiwa, yaitu Adam -‘Alaihissalām-. Dan dari Adam -‘Alaihissalām- itulah Dia menciptakan istrinya, Ḥawā`. Dia menciptakan Ḥawā` dari tulang rusuk Adam agar ia merasa damai dan tenteram di sisi istrinya. Maka tatkala seorang suami mencampuri istrinya ia pun mengandung dengan kondisi kehamilan yang ringan sehingga ia tidak merasakannya, karena masih pada fase awal kehamilannya. Dalam kondisi kehamilan seperti itu ia terus beraktivitas seperti biasa tanpa kendala. Kemudian tatkala ia merasa berat dengan kehamilannya karena perutnya yang terus membesar keduanya memanjatkan doa kepada Rabb mereka berdua seraya berkata, “Sungguh, jika Engkau -ya Rabb kami- memberi kami anak dengan fisik yang baik dan sempurna, niscaya kami benar-benar akan bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan kepada kami.”

1144

Maka tatkala Allah mengabulkan doa mereka berdua dan memberi mereka seorang anak yang baik sebagaimana doa yang mereka panjatkan, tiba-tiba keduanya menyekutukan Allah dengan sembahan-sembahan lain-Nya terkait apa yang Allah berikan kepada mereka berdua. Mereka menjadikan anak mereka sebagai hamba bagi selain Allah. Mereka memberi nama anak mereka 'Abdul Ḥāriṡ (Hamba Petani). Mahatinggi Allah dan Mahasuci Dia dari segala sesuatu yang dijadikan sekutu bagi-Nya. Karena Dia lah satu-satu-Nya pemilik sifat rubūbiyyah dan ulūhiyyah.

1145

Apakah mereka menjadikan berhala-berhala itu dan lainnya sebagai sekutu-sekutu bagi Allah dalam beribadah, sedangkan mereka tahu bahwa berhala-berhala dan yang lainnya itu tidak pernah menciptakan sesuatu yang membuatnya berhak disembah, karena berhala-berhala itu adalah makhluk yang diciptakan? Jadi bagaimana mungkin mereka menjadikan berhala-berhala itu sebagai sekutu-sekutu bagi Allah?

1146

Sembahan-sembahan selain Allah itu tidak mampu menolong orang yang menyembahnya, bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri; bagaimana bisa mereka menyembahnya?

1147

Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- mengajak berhala-berhala yang kalian jadikan sebagai sembahan selain Allah itu ke jalan yang benar, pasti mereka tidak akan menyambut ajakan kalian dan tidak akan mau mengikuti kemauan kalian. Jadi akan sama saja bagi mereka antara kalian mengajak mereka atau diam saja. Karena mereka tidak lebih dari benda-benda mati yang tidak bisa berpikir, mendengar, maupun berbicara.

1148

Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah itu -wahai orang-orang musyrik- adalah makhluk yang diciptakan dan dimiliki oleh Allah. Jadi mereka itu adalah makhluk ciptaan Allah, seperti kalian. Bahkan kondisi kalian lebih baik dari mereka. Karena kalian adalah makhluk hidup yang bisa berbicara, berjalan, mendengar, dan melihat. Sedangkan berhala-berhala kalian itu tidak demikian keadaannya. Maka cobalah kalian memanggil mereka dan persilakan mereka menjawabnya jika memang benar anggapan kalian tentang mereka.

1149

Apakah berhala-berhala yang kalian sembah itu mempunyai kaki untuk berjalan guna memenuhi kebutuhan kalian? Apakah mereka mempunyai tangan untuk melindungi kalian dengan kekuatannya? Apakah mereka mempunyai mata untuk melihat sehingga mampu memberitahukan hal yang tidak bisa kalian lihat? Atau apakah mereka mempunyai telinga untuk mendengar hal yang tersembunyi dari kalian lantas menyampaikannya kepada kalian? Jika memang semuanya itu tidak berfungsi, bagaimana mungkin kalian menyembahnya dengan harapan kalian akan mendapatkan manfaat dan terhindar dari mudarat? Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Panggillah berhala-berhala yang kalian anggap setara dengan Allah, kemudian buatlah rekayasa untuk mencelakakanku, dan jangan memberiku kesempatan untuk menghindar.

1150

Sesungguhnya penolongku adalah Allah yang senantiasa menjagaku. Maka aku tidak pernah berharap kepada selain Allah. Dan aku tidak takut sedikit pun pada berhala-berhala kalian. Karena Allah lah yang telah menurunkan Al-Qur`ān kepadaku sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dan Dia lah yang melindungi orang-orang saleh di antara hamba-hamba-Nya. Dia lah yang menjaga dan menolong mereka.

1151

Dan berhala-berhala yang kalian berdoa kepadanya selain Allah itu -wahai orang-orang musyrik- tidak kuasa menolong kalian dan tidak mampu menolong diri mereka sendiri. Mereka lemah tak berdaya. Lalu bagaimana mungkin kalian berdoa kepada mereka selain Allah?

1152

Dan jika kalian -wahai orang-orang musyrik- mengajak berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah itu ke jalan yang benar mereka pasti tidak mendengar ajakanmu, dan kalian akan melihat mereka menyambutmu dengan mata buatan yang mati dan tidak bisa melihat. Dahulu mereka membuat patung-patung dalam bentuk manusia atau hewan. Patung-patung buatan mereka itu mempunyai tangan, kaki, dan mata. Tetapi patung-patung itu tetap benda mati yang tidak hidup dan tidak bisa bergerak.

1153

Terimalah -wahai Rasul- perbuatan dan perangai yang mampu dan mudah dilakukan oleh manusia. Jangan membebani mereka dengan sesuatu yang sulit diterima oleh tabiat mereka, karena hal itu akan membuat mereka menjauh darimu. Berikanlah mereka perintah dengan kata-kata yang sangat lembut dan tindakan yang baik. Dan abaikanlah orang-orang yang bodoh. Jangan membalas kebodohan mereka dengan tindakan serupa. Siapa yang menyakitimu jangan kamu balas dengan menyakitinya. Dan siapa yang kikir kepadamu jangan kamu balas dengan kikir kepadanya.

1154

Dan jika kamu -wahai Rasul- merasa bahwa setan menggodamu atau menghalang-halangimu agar tidak berbuat baik, maka berlindunglah kepada Allah. Karena Dia Maha Mendengar ucapanmu dan Maha Mengetahui usahamu untuk meminta perlindungan. Niscaya Dia akan melindungimu dari gangguan setan.

1155

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya apabila mereka tergoda oleh bisikan setan kemudian berbuat dosa niscaya mereka akan teringat pada kebesaran Allah, hukuman yang akan diberikan oleh-Nya kepada orang-orang yang durhaka dan ganjaran yang disediakan-Nya bagi orang-orang yang taat kepada-Nya. Kemudian akan bertobat dari dosa-dosa dan kembali ke jalan Rabb mereka. Dan tiba-tiba mereka istikamah di jalan yang benar, menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat dan berhenti melakukannya.

1156

Teman-teman setan yaitu orang-orang jahat dan orang-orang kafir senantiasa dibantu oleh setan untuk terus berada di dalam kesesatan dengan perbuatan dosa demi dosa, tidak akan menyerah. Setan-setan tidak pernah berhenti menyesatkan. Sedangkan orang-orang jahat tidak pernah berhenti tunduk kepada setan dan berbuat jahat.

1157

Apabila kamu -wahai Rasul- datang dengan membawa ayat, mereka mendustakannya dan berpaling darinya. Dan apabila kamu datang tanpa membawa ayat, mereka berkata, “Mengapa kamu tidak membuat ayat sendiri?” Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Aku tidak berhak membuat ayat menurut kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Al-Qur`ān yang kubacakan kepada kalian ini adalah hujah dan bukti yang berasal dari Allah, Pencipta kalian dan Pengatur urusan kalian, serta petunjuk dan rahmat bagi hamba-hamba Allah yang beriman. Sedangkan orang-orang yang tidak beriman adalah orang-orang yang sesat dan celaka.”

1158

Apabila Al-Qur`ān dibaca maka dengarkanlah bacaannya dengan seksama. Jangan berbicara atau menyibukkan diri dengan hal lain, agar kalian mendapatkan rahmat Allah.

1159

Dan sebutlah -wahai Rasul- nama Allah Rabbmu dengan khusyuk, rendah hati, dan disertai rasa takut. Dan panjatkanlah doamu dengan suara yang sedang, antara keras dan lirih di pagi hari dan petang hari, mengingat keutamaan dua waktu ini. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai dari mengingat Allah -Ta'ālā-.

1160

Para Malaikat yang ada di sisi Rabbmu wahai Rasul tidak segan untuk beribadah kepada Allah -Subḥānahu-. Bahkan mereka senantiasa tunduk dan patuh kepada-Nya tanpa henti. Mereka terus menyucikan-Nya dari segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya siang dan malam. Dan hanya kepada-Nya mereka bersujud.

1161

Sahabat-sahabatmu bertanya kepadamu -wahai Rasul- tentang bagaimana cara pembagian ganimah (harta rampasan perang) dan siapa yang berhak menerima pembagiannya? Katakanlah -wahai Rasul- untuk menjawab pertanyaan mereka, “Harta rampasan perang itu adalah milik Allah dan rasul-Nya. Wewenang untuk mengelola dan membaginya ada di tangan Allah dan rasul-Nya. Kalian tidak mempunyai wewenang apa pun selain tunduk dan patuh. Maka bertakwalah kalian wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan perbaikilah hubungan yang rusak di antara kalian akibat sikap saling memutuskan hubungan dan saling bertolak belakang dengan membangun rasa saling menyayangi, menjalin hubungan (komunikasi), menunjukkan akhlak yang baik, dan saling memaafkan. Tetaplah taat kepada Allah dan taat kepada rasul-Nya jika kalian benar-benar beriman. Karena iman selalu mendorong seseorang untuk taat dan menjauhi maksiat.” Pertanyaan itu muncul sesudah perang Badar.

1162

Sesungguhnya orang-orang mukmin sejati ialah orang-orang yang apabila nama Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- disebut maka hati mereka merasa takut, kemudian hati dan tubuh mereka tergerak untuk taat (kepada-Nya). Apabila ayat-ayat Allah dibaca, maka mereka merenungkannya sehingga iman mereka terus bertambah dan bertambah. Dan hanya kepada Rabb mereka saja mereka bersandar dalam meraih kebaikan dan menghindari keburukan.

1163

Yaitu orang-orang yang selalu menunaikan salat secara sempurna dan tepat pada waktunya, serta menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, baik yang bersifat wajib maupun sunah.

1164

Orang-orang semacam itulah yang disebut orang-orang mukmin sejati. Karena mereka dapat memadukan antara perilaku iman (yang batin) dan ajaran Islam yang lahiriah. Dan balasan bagi mereka ialah tempat yang tinggi di sisi Rabb mereka, pengampunan atas dosa-dosa mereka, dan rezeki yang mulia. Itulah kenikmatan yang Allah siapkan untuk mereka.

1165

Sebagaimana Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- mencabut wewenang pembagian harta rampasan perang dari kalian, setelah kalian berselisih paham dan berseteru tentang hal itu, dan menyerahkannya kepada diri-Nya dan rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, Rabbmu juga memerintahkan kepadamu -wahai Rasul- untuk keluar dari kota Madinah guna menghadapi orang-orang musyrik melalui wahyu yang Dia turunkan kepadamu, walaupun sebagian orang mukmin tidak setuju dengan hal itu.

1166

Sekelompok orang mukmin itu mencoba membantah perintahmu -wahai Rasul - terkait perang melawan orang-orang musyrik setelah mereka tahu bahwa perang itu benar-benar terjadi. Mereka merasa seolah-olah mereka sedang digiring menuju kematian sedangkan mata mereka melihatnya secara nyata. Hal itu disebabkan keengganan mereka yang amat berat untuk pergi ke medan perang. Karena mereka tidak membawa bekal untuk perang dan tidak menyiapkan perlengkapannya.

1167

Ingatlah -wahai orang-orang mukmin yang membantah perintah Rasulullah- tatkala Allah menjanjikan kepada kalian bahwa Dia akan memberi kalian kemenangan terhadap salah satu dari dua golongan orang-orang musyrik. Yaitu kafilah dagang berikut barang dagangan yang mereka bawa, maka kalian dapat mengambilnya sebagai ganimah. Atau pasukan perang yang dapat kalian lawan dan kalian kalahkan berkat pertolongan Allah. Kalian menginginkan kafilah dagang karena mudah ditaklukkan, bahkan tanpa pertempuran. Tetapi Allah berkehendak untuk mengukuhkan kebenaran dengan cara memerintahkan kalian berperang melawan para pembesar orang-orang musyrik dan menjadikan banyak dari mereka sebagai tawanan perang, sehingga kekuatan Islam nampak gemilang.

1168

Allah hendak mengukuhkan kebenaran dengan memberikan kemenangan kepada agama Islam dan para pemeluknya. Yaitu dengan cara memperlihatkan bukti-bukti yang menunjukkan kebenarannya. Dan Allah -Subḥānahu- hendak melenyapkan kebatilan dengan cara memperlihatkan bukti-bukti yang menunjukkan kebatilannya, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai hal itu, namun Allah tetap memperlihatkannya.

1169

Dan ingatlah pada hari perang Badar tatkala kalian meminta pertolongan kepada Allah agar kalian dapat mengalahkan musuh kalian, kemudian Allah mengabulkan permintaan kalian -wahai kaum mukminin- dengan mengirimkan bala bantuan yang berkekuatan seribu malaikat yang datang berbondong-bondong.

1170

Dan tidaklah Allah menjadikan pengiriman bala bantuan berupa malaikat itu melainkan sebagai kabar gembira bagi kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa Allah akan menolong kalian untuk mengalahkan musuh kalian, dan supaya hati kalian merasa tenang serta yakin akan memang. Karena kemenangan bukan ditentukan oleh banyaknya jumlah pasukan dan peralatan perang, namun kemenangan itu dari Allah -Subḥānahu-. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya, tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat dan ketentuan-Nya.

1171

Dan ingatlah -wahai orang-orang mukmin- ketika Allah membuat kalian mengantuk untuk menenteramkan hati kalian yang tengah dilanda ketakutan kepada musuh kalian, dan menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan kalian dari hadas, menghindarkan kalian dari gangguan setan, dan meneguhkan hati kalian, untuk menguatkan tubuh kalian saat berhadapan dengan musuh, serta untuk memperkukuh pijakan kaki kalian dengan mengeraskan tanah pasir agar kaki kalian tidak terbenam ke dalam tanah.

1172

Dan ingatlah -wahai Nabi- ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat yang Allah kirimkan sebagai bala bantuan bagi orang-orang mukmin dalam perang Badar, “Sesungguhnya Aku bersama kalian -wahai para malaikat- dengan pertolongan dan dukungan. Maka kuatkanlah tekad orang-orang mukmin untuk berperang melawan musuh mereka. Aku akan memasukkan rasa takut yang dahsyat ke dalam hati orang-orang kafir. Maka tebaslah -wahai kaum mukminin- leher orang-orang kafir itu agar mereka tewas. Dan babatlah persendian dan pergelangan mereka agar mereka tidak sanggup melawan kalian.”

1173

Apa yang terjadi pada orang-orang kafir itu yaitu terbunuh atau terluka disebabkan karena mereka menentang Allah dan rasul-Nya. Mereka tidak mau menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Barangsiapa yang menentang Allah dan rasul-Nya dalam hal itu sesungguhnya hukuman Allah sangat berat baginya di dunia, yaitu terbunuh atau tertawan, dan di Akhirat, yaitu api Neraka.

1174

Azab yang telah disebutkan itu diperuntukkan bagi kalian -wahai orang-orang yang menentang Allah dan rasul-Nya-. Maka rasakanlah azab itu yang disegerakan bagi kalian di dunia. Dan di Akhirat kelak kalian akan mendapatkan siksa Neraka apabila kalian mati dalam kekafiran dan pembangkangan kalian.

1175

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Apabila kalian berhadapan dengan orang-orang musyrik di medan perang dalam jarak dekat, janganlah kalian kalah dari mereka dan membelakangi mereka untuk melarikan diri. Tetapi teruslah menghadap ke arah mereka dan bersabarlah dalam menghadapi mereka. Karena Allah bersama kalian dengan pertolongan dan dukungan-Nya.

1176

Barangsiapa yang membelakangi mereka untuk melarikan diri bukan untuk berbalik menyerang mereka dengan memperlihatkan gerakan seolah-olah melarikan diri untuk menipu mereka, padahal sesungguhnya ia hendak kembali lagi untuk menyerang mereka, atau tidak bergabung dengan kelompok Islam lain yang ada di sana untuk meminta pertolongan mereka, maka ia telah kembali dengan murka Allah dan ia berhak menerimanya. Dan tempatnya di akhirat ialah Neraka Jahanam. Seburuk-buruk akhir perjalanan adalah akhir perjalanannya. Dan seburuk-buruk tempat kembali adalah tempat kembalinya.

1177

Maka tidaklah kalian -wahai orang-orang mukmin- membunuh orang-orang musyrik dalam perang Badar dengan daya dan kekuatan kalian. Tetapi Allah-lah yang membantu kalian untuk itu. Dan tidaklah kamu -wahai Nabi- melempar orang-orang musyrik itu ketika kamu melempar mereka. Tetapi Allah-lah yang melempar mereka ketika Dia membuat lemparanmu sampai kepada mereka. Dan Allah hendak menguji orang-orang mukmin dengan kemenangan mereka atas musuh mereka kendati jumlah pasukan dan peralatan perang mereka sangat sedikit agar mereka bersyukur kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar doa dan ucapan kalian lagi Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat dan apa yang terbaik untuk kalian.

1178

Hal-hal tersebut di atas -yaitu terbunuhnya orang-orang musyrik, dan tepatnya lemparanmu ke arah mereka hingga mereka mengalami kekalahan dan lari tunggang langgang, serta anugerah yang Allah berikan kepada orang-orang mukmin berupa kemenangan atas musuh mereka- adalah berasal dari Allah. Dan Allah lah yang melemahkan tipu daya orang-orang kafir terhadap Islam.

1179

Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- meminta agar Allah menimpakan azab dan hukuman-Nya kepada orang-orang zalim yang melampaui batas, maka Allah benar-benar telah menimpakan apa yang kalian minta itu kepada diri kalian. Maka Allah menurunkan kepada kalian sesuatu yang menjadi hukuman bagi kalian dan menjadi pelajaran yang bisa dipetik oleh orang-orang yang bertakwa. Dan jika kalian menahan diri untuk tidak meminta hal itu, tentu akan lebih baik bagi kalian. Karena boleh jadi Allah akan memberikan tenggang waktu kepada kalian dan tidak segera menjatuhkan hukuman-Nya kepada kalian. Namun, jika kalian kembali meminta hal itu dan kembali menyerang orang-orang mukmin, maka Kami pun akan kembali menimpakan azab kepada kalian dan menolong orang-orang mukmin. Dan kalian tidak akan mendapatkan manfaat apa pun dari jumlah personel dan pendukung kalian, walaupun jumlah pasukan dan peralatan perang kalian lebih banyak daripada orang-orang mukmin. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang mukmin dengan pertolongan dan dukungan-Nya. Dan siapa saja yang ditolong dan didukung oleh Allah pasti tidak ada yang dapat mengalahkannya.

1180

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan janganlah kalian berpaling dari-Nya dengan menentang perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya, sedangkan kalian mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian.

1181

Dan janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- bersikap seperti orang-orang munafik dan orang-orang musyrik yang apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepada mereka maka mereka berkata, “Kami mendengar dengan telinga kami ayat-ayat Al-Qur`ān yang dibacakan kepada kami.” Akan tetapi mereka tidak mendengarnya sambil merenungkan maknanya dan mengambil pelajaran lalu mendapatkan manfaat darinya.

1182

Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang ada di muka bumi ini menurut Allah ialah orang-orang tuli yang tidak bisa mendengar kebenaran dengan pendengaran yang membuatnya bisa menerimanya dan orang-orang bisu yang tidak mau menyerukannya. Mereka itulah orang-orang yang tidak bisa memahami perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya.

1183

Sekiranya Allah mengetahui bahwa di dalam diri orang-orang musyrik yang ingkar itu ada kebaikan niscaya Allah telah memberi mereka pendengaran yang dapat memberikan manfaat bagi mereka dan membuat mereka mampu memahami dalil-dalil dan bukti-bukti yang ada. Akan tetapi Allah mengetahui bahwasanya di dalam diri mereka sama sekali tidak ada kebaikan. Dan seandainya Allah -Subḥānahu- memperdengarkan (ayat-ayat-Nya) kepada mereka, niscaya mereka akan menolak beriman kepadanya dan berpaling darinya.

1184

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, jawablah Allah dan rasul-Nya dengan patuh pada apa yang keduanya perintahkan dan menjauhi apa yang keduanya larang, apabila keduanya menyerukan kepada kalian untuk mengikuti kebenaran yang di dalamnya ada kehidupan bagi kalian. Dan yakinlah bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka Dia sanggup membuat kalian terhalang dari kepatuhan pada kebenaran setelah kalian menolaknya. Oleh karena itu bersegeralah menerima kebenaran itu. Dan yakinlah bahwa kalian akan dikumpulkan di hadapan Allah saja di hari Kiamat. Kemudian Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada kalian menurut amal perbuatan yang kalian kerjakan di dunia.

1185

Dan waspadalah -wahai orang-orang mukmin- terhadap azab yang tidak hanya menimpa orang yang durhaka saja di antara kalian, melainkan menimpa semuanya, baik yang durhaka maupun tidak. Hal itu akan terjadi manakala kezaliman merajalela dan tidak ada yang berusaha mengubahnya. Dan yakinlah bahwa Allah sangat kuat hukuman-Nya bagi orang yang durhaka kepada-Nya. Maka jangan sekali-kali kalian durhaka kepada-Nya.

1186

Dan ingatlah (wahai orang-orang mukmin) ketika kalian berada di Makkah berjumlah sedikit, ditindas dan ditekan oleh para penduduknya. Kalian takut diculik oleh musuh-musuh kalian dengan cepat. Kemudian Allah menampung kalian di tempat penampungan kalian, yaitu kota Madinah. Dia memperkuat kalian dengan pertolongan untuk mengalahkan musuh-musuh kalian di beberapa medan perang, termasuk dalam perang Badar. Dia memberikan rezeki yang baik kepada kalian. Salah satunya ialah ganimah (harta rampasan perang) yang kalian dapatkan dari musuh-musuh kalian. Hal itu supaya kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan oleh-Nya sehingga Dia berkenan menambahnya. Dan jangan sampai kalian mengingkari nikmat-nikmat-Nya karena Dia bisa mencabutnya dari kalian dan menimpakan azab kepada kalian.

1187

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, janganlah kalian berkhianat kepada Allah dan rasul-Nya dengan mengabaikan perintah-perintah-Nya dan melanggar larangan-larangan-Nya. Dan janganlah kalian mengkhianati amanah yang dipercayakan kepada kalian, seperti hutang dan lain-lain, sedangkan kalian tahu bahwa apa yang kalian lakukan adalah pengkhianatan, sehingga kalian termasuk ke dalam golongan para pengkhianat.

1188

"Ketahuilah -wahai orang-orang mukmin- bahwa harta dan anak-anak kalian sejatinya merupakan cobaan dan ujian dari Allah untuk kalian. Karena harta dan anak-anak kalian dapat menghalangi-halangi kalian beramal untuk Akhirat dan mendorong kalian untuk berkhianat. Dan ketahuilah bahwa di sisi Allah terdapat pahala yang sangat besar. Maka janganlah kalian kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala itu karena terlalu sibuk mengurus harta dan anak-anak kalian, serta berlaku khianat demi kepentingan mereka."

1189

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, ketahuilah! Apabila kalian bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, maka Allah akan memberi kalian sesuatu yang dapat kalian gunakan untuk membedakan antara perkara yang benar dan perkara yang batil, sehingga keduanya tidak membingungkan kalian. Allah juga akan menghapus keburukan-keburukan yang pernah kalian lakukan dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah memiliki anugerah yang sangat besar. Salah satu anugerah-Nya yang sangat besar ialah Surga yang Dia siapkan untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

1190

Ingatlah -wahai Rasul- ketika orang-orang musyrik bersekongkol untuk menahanmu, membunuhmu, atau mengusirmu dari negerimu ke negeri lain. Mereka membuat tipu daya untuk mencelakakanmu, tetapi Allah membalas tipu daya mereka. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.

1191

Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka maka dengan angkuh dan sombongnya mereka berkata, “Kami sudah mendengar yang seperti ini sebelumnya. Sekiranya kami mau mengatakan sesuatu yang mirip dengan Al-Qur`ān, pasti kami akan mengatakannya. Sesungguhnya Al-Qur`ān yang kami dengar itu tidak lebih dari bualan orang-orang terdahulu. Oleh karena itulah kami tidak akan mempercayainya.”

1192

Dan ingatlah -wahai Rasul- ketika orang-orang musyrik berkata, “Ya Allah, jika agama yang dibawa oleh Muhammad itu benar, timpakanlah kepada kami batu-batu dari langit yang akan membinasakan kami. Atau datangkanlah azab yang sangat berat kepada kami.” Mereka mengatakan hal itu untuk menunjukkan betapa kerasnya penolakan dan pengingkaran mereka.

1193

Allah tidak akan menimpakan azab kepada umatmu (baik dari kalangan umat yang sudah menerima dakwahmu maupun umat yang belum menerima dakwah) dengan azab yang memusnahkan mereka selagi kamu (wahai Muhammad) hidup di tengah-tengah mereka. Jadi keberadaanmu di tengah-tengah mereka adalah jaminan keamanan bagi mereka dari azab Allah. Dan Allah tidak akan menimpakan azab kepada mereka selagi mereka mau memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa mereka.

1194

Apa yang bisa menghalangi mereka dari azab Allah, sedangkan mereka telah melakukan perbuatan yang membuat mereka layak ditimpa azab, yaitu mereka menghalangi-halangi manusia dari Masjidilharam untuk melaksanakan tawaf atau menunaikan salat di sana? Orang-orang musyrik bukanlah kekasih-kekasih Allah. Karena kekasih-kekasih Allah tidak lain adalah orang-orang bertakwa yang takut kepada-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Tetapi sebagian besar orang-orang musyrik tidak sadar ketika mereka mengaku bahwa mereka adalah kekasih-kekasih Allah, padahal sebetulnya mereka bukanlah kekasih-kekasih Allah.

1195

Salat yang dilakukan oleh orang-orang musyrik di Masjidilharam tidak lain hanyalah bersiul dan bertepuk tangan. Maka rasakanlah -wahai orang-orang musyrik- azab (kalian) terbunuh dan tertawan dalam perang Badar, disebabkan karena kalian ingkar kepada Allah dan mendustakan rasul-Nya.

1196

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah akan membelanjakan hartanya untuk menghalang-halangi manusia dari agama Allah. Mereka terus mengeluarkan harta mereka tetapi apa yang mereka inginkan tidak akan terwujud. Kemudian kegemaran mereka membelanjakan harta (untuk tujuan yang jahat) itu akan berakhir dengan penyesalan. Karena mereka telah kehilangan harta mereka tetapi tidak berhasil mencapai cita-cita mereka dan mereka akan dikalahkan oleh orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang ingkar kepada Allah akan digiring ke dalam neraka Jahanam kelak di hari Kiamat. Lalu mereka akan memasukinya untuk selama-lamanya.

1197

Orang-orang kafir yang gemar membelanjakan harta mereka untuk menghalang-halangi manusia dari jalan Allah itu akan digiring ke dalam neraka Jahanam untuk memisahkan antara golongan kafir yang jahat dan golongan mukmin yang baik. Dan Allah hendak menjadikan orang-orang yang jahat, amal perbuatan, dan harta benda mereka tumpang-tindih di dalam Neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang merugi. Karena mereka merugikan diri mereka sendiri dan keluarga mereka di hari Kiamat.

1198

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya di antara kaummu, jika mereka berhenti dari kekafiran mereka kepada Allah dan rasul-Nya dan berhenti menghalang-halangi orang-orang mukmin dari jalan Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu. Karena Islam menghapus dosa-dosa yang terjadi sebelumnya. Dan jika mereka kembali kepada kekafiran mereka, maka sunatullah telah berlaku bagi orang-orang terdahulu. Yaitu apabila mereka mendustakan (utusan Allah) dan mempertahankan kekafiran mereka, maka Allah menyegerakan hukuman mereka (di dunia).

1199

Perangilah -wahai orang-orang mukmin- musuh-musuh kalian dari golongan kafir agar tidak ada lagi kemusyrikan dan kegiatan yang menghalang-halangi umat Islam dari agama Allah, dan yang ada hanyalah ketundukan dan ketaatan kepada Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam hal itu. Jika orang-orang kafir itu berhenti dari praktik kemusyrikan dan dari menghalang-halangi orang dari jalan Allah, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

1200

Jika mereka mengabaikan perintah untuk menghentikan praktik kekafiran dan menghalang-halangi orang dari jalan Allah, maka yakinlah -wahai orang-orang mukmin- bahwa Allah akan menolong kalian untuk mengalahkan mereka. Allah adalah sebaik-baik pelindung bagi siapa saja yang Dia lindungi, dan sebaik-baik penolong bagi siapa saja yang Dia tolong. Siapa saja yang Dia lindungi akan beruntung. Dan siapa saja yang Dia tolong akan menang.

1201

Dan ketahuilah -wahai orang-orang mukmin- bahwa sesuatu yang kalian ambil dari orang-orang kafir secara paksa dalam jihad fi sabilillah itu (harus) dibagi menjadi lima bagian. Empat bagian darinya dibagikan kepada para mujahid. Dan satu bagian yang tersisa dibagi lagi menjadi lima bagian, satu bagian untuk Allah dan rasul-Nya, digunakan untuk kepentingan umum bagi umat Islam, satu bagian untuk kerabat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari kalangan Bani Hasyim dan Bani Muṭṭalib, satu bagian untuk anak-anak yatim, satu bagian untuk fakir miskin, dan satu bagian untuk para musafir yang kehabisan bekal di jalan. Itu jika kalian beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam perang Badar yang Allah gunakan untuk memisahkan antara yang benar dan yang salah. Yaitu tatkala Allah menolong kalian untuk mengalahkan musuh-musuh kalian. Dan Allah-lah yang menolong kalian serta Mahakuasa atas segala sesuatu.

1202

Dan ingatlah ketika kalian berada di sisi lembah yang dekat dengan Madinah, dan orang-orang kafir berada di sisi lembah yang jauh ke arah Makkah. Sedangkan kafilah dagang berada di tempat yang lebih rendah dari kalian ke arah pantai laut Merah. Seandainya kalian dan orang-orang musyrik sengaja membuat janji untuk bertemu di Badar, tentu kalian akan berselisih paham satu sama lain. Akan tetapi Allah -Subḥānahu- mempertemukan kalian di Badar tanpa ada perjanjian sebelumnya, agar Allah dapat menuntaskan apa yang hendak dilakukan-Nya, yaitu memenangkan orang-orang mukmin dan mengalahkan orang-orang kafir, memuliakan agama-Nya dan menghinakan kemusyrikan. Hal itu supaya orang yang harus binasa segera binasa setelah disampaikan hujjah kepadanya dengan kemenangan orang-orang mukmin, kendati jumlah pasukan dan peralatan perang mereka sangat minim; dan supaya orang yang pantas hidup dapat menjalani hidupnya berdasarkan bukti dan hujjah yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya. Maka tidak ada lagi orang yang dapat mengajukan hujjah di hadapan Allah. Dan Allah Maha Mendengar ucapan semua makhluk-Nya lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka berdasarkan amal masing-masing.

1203

Dan ingatlah -wahai Rasul- nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadamu dan kepada orang-orang mukmin ketika Allah memperlihatkan kepadamu di dalam mimpimu bahwa jumlah orang-orang musyrik sangat sedikit. Kemudian kamu menceritakan mimpi itu kepada orang-orang mukmin sehingga mereka merasa gembira dan tekad mereka untuk menghadapi dan memerangi musuh-musuh mereka itu semakin kuat. Sekiranya Allah -Subḥānahu- memperlihatkan kepadamu di dalam mimpimu bahwa jumlah orang-orang musyrik sangat banyak, tentu semangat juang sahabat-sahabatmu akan runtuh dan mereka akan takut berperang. Tetapi Allah telah menyelamatkan mereka dari kondisi semacam itu dan melindungi mereka dari kegagalan. Maka Allah membuat jumlah mereka tampak sedikit di mata rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati dan apa yang tersembunyi di dalam jiwa.

1204

Dan ingatlah -wahai orang-orang mukmin- ketika Allah memperlihatkan kepada kalian bahwa orang-orang musyrik yang kalian hadapi itu hanya sedikit, sehingga kalian berani maju melawan mereka. Dan Allah juga membuat kalian tampak sedikit di mata mereka sehingga mereka pun maju untuk melawan kalian dan tidak berpikir untuk mundur. Hal itu karena Allah hendak menuntaskan sesuatu yang hendak dilakukan-Nya. Yaitu menghukum orang-orang musyrik dengan membunuh sebagian dari mereka dan menjadikan sebagian lainnya sebagai tawanan perang. Dan menganugerahi orang-orang mukmin dengan pertolongan dan kemenangan atas musuh-musuh mereka. Hanya kepada Allah segala urusan akan dikembalikan. Kemudian Dia akan membalas orang yang jahat dengan balasan yang setimpal dengan kejahatannya, dan membalas orang yang baik atas kebaikannya.

1205

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, apabila kalian berperang melawan sekumpulan orang-orang kafir, maka hadapilah mereka dengan gagah berani dan jangan takut. Banyak-banyaklah berzikir dan berdoa kepada Allah. Karena Dia lah yang sanggup menolong kalian untuk mengalahkan mereka agar kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan dan terhindar dari apa yang kalian takutkan.

1206

Dan tetaplah taat kepada Allah dan taat kepada rasul-Nya dalam ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, dan seluruh hal ihwal kalian. Dan janganlah kalian berselisih pendapat. Karena perselisihan akan membuat kalian menjadi lemah, takut, dan kehilangan kekuatan kalian. Dan bersabarlah ketika kalian berhadapan dengan musuh kalian. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar dalam bentuk pertolongan, dukungan, dan bantuan. Dan barangsiapa yang Allah menyertai-Nya, maka ialah orang yang pasti meraih kemenangan dan mendapatkan pertolongan.

1207

Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik yang keluar dari Makkah sambil menyombongkan diri dan pamer kepada manusia, menghalang-halangi manusia dari agama Allah dan mencegah mereka masuk ke dalamnya. Sedangkan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada satu pun perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan membalas mereka atas amal perbuatan mereka.

1208

Dan ingatlah -wahai orang-orang mukmin- sebagian dari nikmat yang Allah berikan kepada kalian, yaitu ketika setan membuat perbuatan orang-orang musyrik terlihat baik di mata mereka sehingga memotivasi mereka untuk berhadapan dan berperang melawan orang-orang Islam, dan berkata kepada mereka, “Tidak ada yang dapat mengalahkan kalian pada hari ini. Dan aku benar-benar akan menolong kalian dan melindungi kalian dari musuh kalian.” Kemudian tatkala kedua kelompok itu bertemu maka kelompok orang-orang mukmin diiringi oleh para malaikat yang akan membantu mereka, sedangkan kelompok orang-orang musyrik diiringi oleh setan yang akan menelantarkan mereka. Setan akan melarikan diri (dari medan perang) dan berkata kepada orang-orang musyrik, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kalian. Sesungguhnya aku melihat malaikat-malaikat yang datang untuk membantu orang-orang mukmin, aku takut Allah akan membinasakanku, dan hukuman Allah sangat pedih, sehingga tidak ada seorang pun yang mampu bertahan dengan hukuman-Nya."

1209

Dan ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang lemah iman berkata, “Orang-orang Islam itu tertipu oleh agama mereka yang menjanjikan kepada mereka kemenangan atas musuh-musuh mereka meskipun jumlah mereka sedikit dan peralatan perang mereka tidak kuat, sedangkan musuh-musuh mereka berjumlah banyak dan peralatan perangnya sangat kuat.” Mereka tidak tahu bahwa orang yang bersandar hanya kepada Allah yakin akan pertolongan yang dijanjikan oleh-Nya, sesungguhnya Allah benar-benar akan menolong mereka dan tidak akan menelantarkan mereka, betapa pun lemahnya diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa, tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menetapkan takdir dan syariat-Nya.

1210

Dan sekiranya kamu -wahai Rasul- menyaksikan pemandangan ketika malaikat maut mencabut nyawa orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya sambil memukul wajah mereka ketika mereka menghadap ke arahnya dan memukul pantat mereka ketika mereka mencoba melarikan diri. Dan malaikat maut berkata kepada mereka, “Rasakanlah -wahai orang-orang kafir- azab yang membakar ini.” Sekiranya kamu menyaksikan peristiwa itu niscaya hal itu akan menjadi sesuatu yang sangat besar.

1211

Azab yang sangat menyakitkan ketika nyawa kalian -wahai orang-orang kafir- dicabut, azab yang membakar di dalam kubur dan di akhirat itu penyebabnya ialah amal perbuatan kalian sendiri selama di dunia. Dan Allah tidak akan berbuat zalim kepada manusia. Dia benar-benar akan memutuskan perkara mereka secara adil. Karena Dia lah Yang Maha Memutuskan perkara lagi Mahaadil.

1212

Dan azab yang menimpa orang-orang kafir itu tidak hanya menimpa mereka saja, melainkan merupakan sunatullah yang berlaku bagi orang-orang kafir kapan saja dan di mana saja. Karena azab itu telah menimpa keluarga Fir’aun dan umat-umat sebelum mereka ketika mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah -Subḥānahu-. Maka Allah menghukum mereka disebabkan karena dosa-dosa mereka dengan hukuman yang sesuai dengan sifat-Nya sebagai Rabb Yang Maha Perkasa lagi Mahakuasa. Kemudian Allah benar-benar menurunkan hukuman-Nya kepada mereka. Sesungguhnya Allah Mahakuat, tidak ada yang dapat memaksa-Nya dan tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Mahakeras hukuman-Nya bagi orang yang durhaka kepada-Nya.

1213

Hukuman yang berat itu terjadi karena apabila Allah memberikan nikmat-Nya kepada suatu kaum maka Allah tidak akan mencabutnya dari mereka sampai mereka sendiri mengubah perilaku mereka, yaitu dari iman, istikamah, dan mensyukuri nikmat menjadi kafir, durhaka, dan mengingkari nikmat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

1214

Apa yang terjadi pada mereka itu sama seperti yang terjadi pada orang-orang kafir lainnya, seperti keluarga Fir’aun dan umat-umat yang kafir sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Rabb mereka, maka Allah membinasakan mereka disebabkan perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Dan Allah membinasakan keluarga Fir’aun dengan menenggelamkan mereka di laut. Baik keluarga Fir’aun maupun umat-umat lain sebelum mereka adalah orang-orang yang zalim. Karena mereka ingkar kepada Allah dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Oleh sebab itulah mereka pantas mendapatkan hukuman dari Allah -Subḥānahu-. Maka Allah-pun menimpakan hukuman-Nya kepada mereka.

1215

Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang berjalan di muka bumi ialah orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka tidak mau beriman walaupun semua bukti kekuasaan Allah telah datang kepada mereka. Mereka bersikeras mempertahankan kekafiran mereka. Semua sarana penangkap hidayah seperti akal pikiran, pendengaran, dan penglihatan yang mereka miliki benar-benar tidak berfungsi.

1216

Orang-orang yang telah mengadakan perjanjian denganmu -seperti Bani Quraiẓah-, kemudian mereka melanggar janji mereka berulang kali. Mereka tidak pernah takut kepada Allah. Sehingga mereka tidak menepati janji-janji mereka dan tidak konsisten dengan perjanjian yang telah dibuat bersama mereka.

1217

Jika kamu -wahai Rasul- berhadapan dengan orang-orang yang suka melanggar janji-janji mereka itu di medan perang, maka seranglah mereka dengan serangan yang sangat dahsyat supaya hal itu didengar oleh kelompok-kelompok lainnya dan dijadikan sebagai pelajaran. Kemudian mereka akan takut menyerangmu atau membantu musuh-musuhmu yang hendak menyerangmu.

1218

Jika kamu -wahai Rasul- merasa khawatir bahwa orang-orang yang mengadakan perjanjian denganmu akan menipumu atau melanggar janji lantaran adanya gerak-gerik yang menunjukkan hal tersebut, maka umumkanlah kepada mereka bahwa kamu membatalkan perjanjian dengan mereka agar kamu dan mereka sama-sama mengetahui hal itu. Dan jangan menyerang mereka secara tiba-tiba sebelum memberitahu mereka tentang pembatalan perjanjian itu. Sebab, menyerang mereka secara tiba-tiba sebelum memberitahu mereka tentang pembatalan perjanjian itu adalah pengkhianatan. Dan Allah tidak menyukai bahkan membenci orang-orang yang berkhianat. Maka jangan sekali-kali kamu berkhianat.

1219

Jangan sekali-kali orang-orang kafir mengira bahwa mereka akan lepas dan selamat dari hukuman Allah. Karena mereka tidak akan pernah lepas dan selamat dari hukuman-Nya. Dia pasti dapat menjangkau dan menyusul mereka.

1220

Dan siapkanlah -wahai orang-orang mukmin- apa yang bisa kalian siapkan, baik berupa jumlah pasukan maupun peralatan perang, termasuk menyiapkan kuda-kuda untuk persiapan jihad fi sabilillah, guna menggentarkan hati musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian, baik dari golongan orang-orang kafir yang senantiasa menunggu-nunggu kesempatan untuk menyerang kalian maupun golongan-golongan lainnya. Kalian tidak mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka dari rasa permusuhan. Hanya Allah yang mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka. Dan harta yang kalian belanjakan, sedikit maupun banyak, akan diganti oleh Allah di dunia. Dan Dia akan memberi kalian ganjaran yang sempurna di Akhirat tanpa pengurangan sedikit pun. Maka bergegaslah membelanjakan harta kalian di jalan Allah.

1221

Apabila mereka cenderung kepada perdamaian dan berhenti memerangimu, maka -wahai Rasul- silakan menyetujuinya dan ajaklah mereka untuk membuat sebuah perjanjian. Lalu bersandarlah kepada Allah dan percayalah kepada-Nya, niscaya Dia tidak akan menelantarkanmu. Karena Dia Maha Mendengar ucapan mereka lagi Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati mereka dan seluruh perbuatan mereka.

1222

Jika mereka bermaksud menipumu -wahai Rasul- dengan memperlihatkan kecenderungan untuk berdamai dan berhenti berperang agar mereka bisa kembali menyerangmu, sesungguhnya Allah akan melindungimu dari tipu daya mereka. Dia lah yang akan menguatkanmu dengan pertolongan-Nya dan mendukungmu dengan bantuan orang-orang mukmin dari kalangan Muhajirin dan Ansar.

1223

Dan Allah menyatukan hati orang-orang mukmin yang mendukungmu setelah mereka bercerai-berai. Seandainya kamu membelanjakan semua harta yang ada di bumi ini untuk menyatukan hati mereka yang bercerai-berai itu pasti kamu tidak dapat menyatukan hati mereka. Tetapi Allah sendiri yang mampu menyatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa dalam kerajaan-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menentukan takdir-Nya, mengatur makhluk-Nya, dan menetapkan syariat-Nya.

1224

Wahai Nabi! Sesungguhnya Allah melindungimu dari kejahatan musuh-musuhmu dan juga melindungi orang-orang mukmin yang bersamamu. Maka percayalah kepada Allah dan bersandarlah kepada-Nya.

1225

Wahai Nabi! Doronglah orang-orang mukmin untuk maju ke medan perang. Kobarkanlah semangat juang mereka dengan hal-hal yang dapat menguatkan tekad mereka dan menggugah semangat mereka. Jika di antara kalian -wahai orang-orang mukmin- ada dua puluh orang yang sabar dalam bertempur melawan dua ratus orang-orang kafir niscaya mereka akan mampu mengalahkan orang-orang kafir itu. Dan jika di antara kalian -wahai orang-orang mukmin- ada seratus orang yang sabar niscaya mereka akan mampu mengalahkan seribu orang kafir. Hal itu disebabkan karena orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang tidak memahami sunatullah dalam menolong kekasih-kekasih-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-Nya. Dan mereka juga tidak mengerti apa tujuan dari perang yang mereka lakukan. Karena mereka berperang hanya untuk menggapai kejayaan di dunia saja.

1226

Sekarang Allah telah memberikan keringanan kepada kalian -wahai orang-orang mukmin- setelah Dia mengetahui kelemahan kalian. Dia memberikan keringanan kepada kalian sebagai wujud kasih sayang-Nya kepada kalian. Maka Dia mewajibkan satu orang dari kalian untuk bertahan jika berhadapan dengan dua orang kafir, bukan sepuluh, di medan perang. Jika ada seratus orang dari kalian yang sabar dalam menghadapi orang-orang kafir di medan perang mereka akan mengalahkan dua ratus orang kafir. Dan jika ada seribu orang dari kalian yang sabar niscaya akan mengalahkan dua ribu orang kafir dengan izin Allah. Dan Allah senantiasa bersama orang-orang mukmin yang sabar dengan memberikan pertolongan dan dukungan.

1227

Tidak sepatutnya seorang Nabi memiliki tawanan perang dari golongan kafir yang menyerangnya sebelum ia berhasil menghabisi banyak orang kafir. Hal itu dimaksudkan untuk menggentarkan hati mereka sehingga tidak kembali menyerangnya. Kalian -wahai orang-orang mukmin- ingin menjadikan tawanan perang Badar sebagai alat untuk meminta tebusan. Sedangkan Allah menghendaki (kalian mendapatkan kebahagiaan hidup di) Akhirat yang dapat diperoleh dengan menolong dan memenangkan agama-Nya. Dan Allah Maha Perkasa di dalam Żāt-Nya, sifat-sifat-Nya, dan kekuatan-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menentukan takdir-Nya dan menetapkan syariat-Nya.

1228

Kalaulah bukan karena adanya ketetapan dari Allah yang sudah ditetapkan dengan kada dan kadar-Nya, bahwa Dia menghalalkan ganimah (harta rampasan perang) bagi kalian dan memperbolehkan kalian mengambil tebusan dari tawanan perang, niscaya kalian akan ditimpa azab yang sangat berat dari Allah karena kalian telah mengambil ganimah dan tebusan sebelum turunnya wahyu dari Allah yang memperbolehkan hal itu.

1229

Maka makanlah -wahai orang-orang mukmin- dari harta rampasan perang yang kalian ambil dari orang-orang kafir, karena harta itu halal bagi kalian. Dan bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

1230

Wahai Nabi! Katakanlah kepada tawanan perang yang ada di tanganmu dari kalangan orang-orang musyrik yang berhasil kamu tawan dalam perang Badar, “Jika Allah mengetahui ada iktikad baik di dalam hati kalian, niscaya Allah akan memberi kalian sesuatu yang lebih baik dari tebusan yang diambil dari kalian. Oleh karena itu janganlah kalian bersedih atas tebusan yang diambil dari kalian. Dan Allah juga akan mengampuni kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat. Dan janji Allah telah terlaksana bagi Al-'Abbās, paman Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan lain-lain yang menyatakan masuk Islam.

1231

Dan jika mereka hendak berkhianat kepadamu -wahai Muhammad- dengan kata-kata manis yang mereka ucapkan kepadamu, sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum itu. Dan Allah benar-benar menolongmu untuk mengalahkan mereka. Sebagian dari mereka terbunuh dan sebagian lagi tertawan. Maka tunggulah kejadian semacam itu jika mereka kembali lagi. Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk-Nya lagi Maha Bijaksana dalam mengatur mereka.

1232

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah, percaya kepada rasul-Nya, menjalankan syariat-Nya, berhijrah dari negeri kafir menuju ke negeri Islam, atau ke tempat di mana mereka dapat menyembah Allah dengan aman, dan berjuang dengan menggunakan harta dan jiwa mereka untuk menjunjung tinggi kalimat Allah, dan orang-orang yang menampung mereka di tempat tinggal mereka dan memberikan pertolongan kepada mereka, orang-orang yang hijrah dan orang-orang yang menolong mereka (yaitu tuan rumah) satu sama lain saling menolong dan membantu. Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah tetapi tidak berhijrah dari negeri kafir ke negeri Islam, maka kalian tidak berkewajiban untuk menolong dan melindungi mereka sampai mereka berhijrah di jalan Allah. Jika mereka ditindas oleh orang-orang kafir kemudian mereka meminta tolong kepada kalian maka tolonglah mereka melawan musuh mereka. Kecuali apabila di antara kalian dan musuh mereka itu ada perjanjian damai yang tidak pernah mereka langgar. Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, tidak ada satu pun perbuatan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan perbuatan kalian.

1233

Sedangkan orang-orang yang ingkar kepada Allah, yang mereka dipersatukan oleh kekafiran mereka sehingga satu sama lain saling melindungi. Maka jangan sekali-kali orang mukmin menjadikan mereka sebagai walinya. Jika kalian tidak mau menjadikan orang-orang mukmin sebagai wali kalian dan menjadikan orang-orang kafir sebagai musuh, niscaya akan terjadi fitnah (malapetaka) bagi orang-orang mukmin. Karena mereka tidak menemukan saudara seagama yang mau menolong mereka. Dan akan terjadi kerusakan besar di muka bumi karena maraknya upaya menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.

1234

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan berhijrah di jalan-Nya, dan orang-orang yang menampung dan menolong orang-orang yang berhijrah di jalan Allah itu, mereka semua adalah orang-orang yang memiliki iman yang sejati. Dan balasan dari Allah untuk mereka ialah ampunan atas dosa-dosa mereka dan rezeki yang mulia dari sisi-Nya, yaitu Surga.

1235

Adapun orang-orang yang beriman sesudah imannya orang-orang yang mula-mula memeluk Islam dari kalangan Muhajirin dan Ansar, lalu berhijrah dari negeri kafir ke negeri Islam, dan berjuang di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat Allah dan menjatuhkan simbol-simbol orang-orang kafir, mereka itu adalah bagian dari kalian, wahai orang-orang mukmin. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti kalian. Dan orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan dalam hukum Allah lebih berhak atas harta warisan kerabatnya daripada hubungan waris-mewarisi yang disebabkan oleh persaudaraan iman dan hijrah yang pernah ada sebelumnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya, maka Dia mensyariatkannya untuk mereka.

1236

Ini adalah pemutusan hubungan dari Allah dan rasul-Nya, dan pengumuman -wahai orang-orang muslim- tentang berakhirnya perjanjian-perjanjian yang kalian buat dengan orang-orang musyrik di jazirah Arab.

1237

Maka berjalanlah kalian -wahai orang-orang musyrik- di muka bumi dengan aman selama empat bulan. Setelah itu tidak ada lagi perjanjian dan jaminan keamanan bagi kalian. Yakinlah bahwa kalian tidak akan luput dari azab dan hukuman Allah jika kalian tetap melanjutkan kekafiran kalian kepada Allah. Dan yakinlah bahwa Allah akan menistakan orang-orang kafir dengan menjadikan mereka sebagai sasaran pembunuhan dan penawanan di dunia, dan memasukkan mereka ke dalam Neraka di hari Kiamat. Pengumuman ini juga mencakup orang-orang yang melanggar janji mereka dan orang-orang yang memiliki waktu perjanjian tak terbatas. Namun bagi mereka yang memiliki waktu perjanjian terbatas, meskipun batas waktunya lebih dari empat bulan, maka perjanjian tersebut harus dijalankan sampai batas waktu yang telah disepakati.

1238

Pengumuman dari Allah serta pengumuman dari rasul-Nya kepada seluruh manusia pada hari Iduladha, bahwasanya Allah -Subḥānahu- berlepas diri dari orang-orang musyrik, dan rasul-Nya juga berlepas diri dari mereka. Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- bertobat dari kemusyrikan maka tobat kalian itu akan lebih baik bagi kalian. Dan jika kalian enggan bertobat maka yakinlah bahwa kalian tidak akan bisa melarikan diri dari Allah dan tidak akan luput dari hukuman-Nya. Dan sampaikanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah tentang hal buruk yang akan menimpa mereka, yaitu azab sangat pedih yang menanti mereka.

1239

Kecuali orang-orang musyrik yang membuat perjanjian dengan kalian lalu mereka menepati janji mereka dan tidak pernah melanggarnya. Mereka ini mendapat pengecualian dari ketentuan hukum di atas. Untuk kondisi mereka tersebut, penuhilah perjanjian mereka sampai batas waktunya berakhir. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, termasuk menepati janji, dan menjauhi larangan-larangan-Nya, termasuk mengkhianati janji.

1240

Apabila bulan-bulan haram (yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharram, dan Rajab) di mana kalian memberikan jaminan keamanan kepada musuh-musuh kalian telah berakhir, maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana pun kalian menemukan mereka, kepunglah mereka di benteng-benteng mereka, dan intailah mereka di jalan-jalan mereka. Jika mereka bertobat kepada Allah dari kemusyrikan mereka, mendirikan salat, dan membayarkan zakat harta mereka, maka mereka menjadi saudara-saudara kalian dalam agama Islam dan (oleh sebab itu) berhentilah memerangi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.

1241

Jika ada orang musyrik yang halal darah dan hartanya menemuimu -wahai Rasul- dan meminta perlindungan kepadamu, maka penuhilah permintaannya agar ia mendengar (bacaan) Al-Qur`ān, kemudian kirimlah ia ke tempat yang aman baginya. Hal itu karena orang-orang kafir adalah kaum yang tidak mengetahui hakikat (fakta yang sebenarnya tentang) agama ini. Jika mereka mengetahuinya melalui bacaan Al-Qur`ān yang didengarnya boleh jadi mereka mendapatkan hidayah.

1242

Orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu tidak dibenarkan memiliki perjanjian (damai) dan jaminan keamanan di sisi Allah dan rasul-Nya, kecuali perjanjian yang kalian -wahai orang-orang Islam- adakan bersama orang-orang musyrik itu di dekat Masjidilharam dalam Perjanjian Hudaibiyah. Maka sepanjang mereka menghormati perjanjian yang kalian buat dengan mereka itu dan tidak melanggarnya maka kalian pun harus menghormatinya dan tidak boleh melanggarnya. Sesungguhnya Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yang menjalankan perintah-perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

1243

Bagaimana mungkin mereka memiliki perjanjian damai dan jaminan keamanan, sedangkan mereka adalah musuh kalian? Dan sekiranya mereka berhasil mengalahkan kalian pasti mereka tidak akan mengacuhkan Allah, hubungan kekerabatan maupun perjanjian apa pun dalam memperlakukan kalian, melainkan mereka akan menimpakan azab yang sangat buruk kepada kalian. Mereka menyenangkan hati kalian dengan kata-kata manis yang mereka ucapkan, sedangkan hati mereka tidak sejalan dengan mulut mereka. Mereka tidak pernah menepati apa yang mereka ucapkan. Dan kebanyakan dari mereka tidak taat kepada Allah, karena mereka suka melanggar perjanjian.

1244

Mereka menukar dan mengganti kesediaan mereka untuk mengikuti ayat-ayat Allah, termasuk menepati janji dengan harga yang sangat murah. Yaitu harta benda yang mereka gunakan untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan hati mereka. Mereka menghalang-halangi diri mereka sendiri dari kebenaran dan berpaling darinya. Dan mereka juga menghalang-halangi orang lain dari kebenaran. Sungguh buruk perbuatan yang telah mereka lakukan.

1245

Mereka tidak mengacuhkan Allah, hubungan kekerabatan, dan perjanjian apa pun dalam memperlakukan orang mukmin. Karena mereka menyimpan rasa permusuhan kepadanya. Maka mereka melanggar batas-batas Allah, karena mereka adalah orang-orang yang zalim dan melampaui batas.

1246

Jika kemudian mereka bertobat kepada Allah dari kekafiran dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan salat, dan membayarkan zakat harta mereka, maka mereka menjadi orang Islam dan menjadi saudara-saudara kalian yang seiman. Mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan kalian. Dan kalian tidak boleh memerangi mereka, karena keislaman mereka telah melindungi darah, harta, serta kehormatan mereka. Kami menerangkan dan menjelaskan ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang mengerti. Karena merekalah yang bisa mendapatkan manfaat darinya dan membagikan manfaat itu kepada orang lain.

1247

Jika orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian untuk tidak berperang dengan kalian sampai batas waktu tertentu itu melanggar perjanjian mereka, mencela dan menghina agama kalian, maka perangilah mereka. Mereka adalah para pemimpin dan pemuka kekafiran. Mereka tidak memiliki perjanjian yang dapat melindungi darah mereka. Perangilah mereka agar mereka berhenti dari kekafiran mereka, berhenti melanggar perjanjian mereka, dan berhenti menghina agama kalian.

1248

Mengapa kalian -wahai orang-orang mukmin- tidak memerangi orang-orang yang melanggar perjanjian mereka dan melakukan persekongkolan untuk mengusir Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari kota Makkah, dan mereka telah memulai perang dengan kalian ketika mereka membantu suku Bakr sekutu Quraisy untuk menyerang suku Khuzā’ah sekutu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-? Apakah kalian takut kepada mereka sehingga kalian tidak berani berperang melawan mereka? Allah -Subḥānahu- lebih berhak kalian takuti jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya.

1249

Perangilah -wahai orang-orang mukmin- orang-orang musyrik itu. Karena jika kalian memerangi mereka niscaya Allah akan mengazab mereka melalui tangan kalian. Yaitu kalian akan membunuh dan menghinakan mereka dengan kekalahan dan menjadikan mereka sebagai tawanan perang. Allah akan menolong kalian untuk mengalahkan mereka dan memberikan kemenangan kepada kalian. Dan Allah akan memuaskan hati orang-orang mukmin yang belum pernah menyaksikan perang dengan apa yang dialami oleh musuh mereka, yaitu terbunuh, tertawan, dan kalah dari orang-orang mukmin, serta keberhasilan orang-orang mukmin mengalahkan mereka.

1250

Allah menjauhkan amarah dari hati hamba-hamba-Nya yang beriman dengan kemenangan yang mereka peroleh atas musuh-musuh mereka. Dan Allah akan menerima pertobatan orang-orang kafir yang dikehendaki-Nya apabila mereka bertobat. Seperti yang terjadi pada sebagian penduduk Makkah pada waktu pembebasan kota Makkah. Dan Allah Maha Mengetahui kesungguhan mereka yang bertobat itu, lagi Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya.

1251

Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- mengira bahwa Allah akan membiarkan kalian tanpa ujian? Ujian merupakan serangkaian dari sunatullah. Kalian akan diuji sampai Allah mengetahui secara nyata siapa di antara kalian yang berjihad dengan tulus kepada Allah dan tidak menjadikan orang kafir sebagai pelindung serta teman setia selain Allah, rasul-Nya, dan kaum mukminin. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

1252

Tidak sepatutnya orang-orang musyrik memakmurkan masjid-masjid Allah dengan kegiatan-kegiatan ibadah dan ketaatan-ketaatan lainnya, sedangkan mereka mengakui kekafiran mereka secara terbuka. Amal perbuatan mereka itu sia-sia karena tidak memenuhi salah satu syarat diterimanya amal, yaitu iman. Dan kelak di hari Kiamat mereka akan masuk ke dalam Neraka dan menetap di dalamnya untuk selama-lamanya. Kecuali apabila mereka bertobat dari kemusyrikan mereka sebelum mereka meninggal dunia.

1253

Sesungguhnya yang berhak memakmurkan dan mengurus masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat, membayar zakat, dan tidak takut kepada siapa pun selain Allah -Subḥānahu-. Mereka itulah orang-orang yang diharapkan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus. Sedangkan orang-orang musyrik terlalu jauh dari harapan itu.

1254

Apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- menganggap bahwa orang-orang yang menyediakan air minum bagi jamaah haji dan mengurus Masjidilharam itu sama dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan beriman kepada hari Kiamat, serta berjihad dengan jiwa dan hartanya untuk menjunjung tinggi kalimat Allah dan menjatuhkan kalimat orang-orang kafir. Apakah kalian beranggapan bahwa mereka memiliki keutamaan yang sama di sisi Allah? Mereka sama sekali tidak sama di sisi Allah. Dan Allah tidak akan membimbing orang-orang zalim yang berbuat syirik, walaupun mereka melakukan perbuatan yang baik, seperti menyediakan air minum bagi jamaah haji.

1255

Orang-orang yang memadukan antara iman kepada Allah, hijrah dari negeri kafir ke negeri iman, dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya akan mendapatkan tempat yang lebih agung di sisi Allah daripada orang lain. Orang-orang semacam itulah yang akan mendapatkan keberuntungan berupa Surga.

1256

Allah, Rabb mereka, menyampaikan kepada mereka sesuatu yang menyenangkan hati mereka, yaitu kasih sayang dan keridaan dari-Nya untuk mereka, sehingga Dia tidak akan pernah murka kepada mereka, dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga di mana mereka akan mendapatkan kenikmatan abadi yang tidak akan pernah berhenti.

1257

Mereka tinggal di dalam surga itu tanpa batas akhir sebagai balasan atas amal saleh yang telah mereka kerjakan di dunia. Sesungguhnya di sisi Allah terdapat pahala yang sangat besar bagi orang-orang yang menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya dengan ikhlas semata-mata karena (menjalankan) agama.

1258

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti apa yang dibawa oleh rasul-Nya, janganlah kalian menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian baik saudara kandung maupun lainnya sebagai sekutu-sekutu yang bahu-membahu dengan kalian dalam menyebarluaskan rahasia-rahasia orang mukmin dan bertukar pikiran dengan mereka, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran daripada keimanan kepada Allah semata. Barangsiapa yang menjadikan mereka sebagai sekutu-sekutu sedangkan mereka tetap mempertahankan kekafiran mereka sembari menampakkan kasih sayang kepada mereka, maka ia telah durhaka kepada Allah dan menganiaya dirinya sendiri dengan menjerumuskannya ke jurang kebinasaan disebabkan perbuatan maksiat itu.

1259

Katakanlah -wahai Rasul-, “Jika bapak-bapak kalian -wahai orang-orang mukmin-, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, istri-istri kalian, karib kerabat kalian, harta benda yang kalian dapatkan, perniagaan yang kalian harapkan keuntungannya dan kalian takutkan kerugiannya, serta rumah-rumah yang menjadi tempat tinggal kesukaan kalian, jika semua itu lebih kalian cintai daripada Allah dan rasul-Nya, dan lebih kalian utamakan daripada berjihad di jalan Allah, maka tunggulah hukuman yang akan Allah turunkan kepada kalian. Dan Allah tidak akan membimbing orang-orang yang tidak taat kepada-Nya untuk mengerjakan sesuatu yang diridai oleh-Nya.

1260

Sungguh Allah telah menolong kalian -wahai orang-orang mukmin- untuk mengalahkan orang-orang musyrik yang menjadi musuh kalian di banyak pertempuran, meskipun jumlah pasukan kalian sedikit dan peralatan perang kalian tidak kuat, tatkala kalian berserah diri kepada Allah, melakukan upaya-upaya yang diperlukan, dan tidak membanggakan banyaknya jumlah pasukan kalian, karena banyaknya jumlah pasukan bukanlah penentu kemenangan kalian atas musuh-musuh kalian. Sedangkan pada perang Ḥunain ketika kalian merasa bangga dengan banyaknya jumlah pasukan kalian hingga kalian berkata, “Hari ini kita tidak akan dikalahkan karena sedikitnya jumlah pasukan,” ternyata banyaknya jumlah pasukan yang kalian banggakan itu sama sekali tidak menguntungkan kalian, sehingga kalian dikalahkan oleh musuh kalian dan bumi yang luas ini terasa sempit bagi kalian, kemudian kalian melarikan diri dari musuh-musuh kalian.

1261

Kemudian setelah kalian melarikan diri dari musuh kalian, Allah menurunkan rasa tenteram ke dalam hati rasul-Nya dan menurunkannya ke dalam hati orang-orang mukmin sehingga mereka bertahan di medan perang. Dan Allah juga menurunkan malaikat yang tidak terlihat oleh kalian. Dan Dia menghukum orang-orang kafir dengan apa yang menimpa mereka; terbunuh, tertawan, kehilangan harta benda, dan keluarga mereka. Balasan yang mereka terima itu merupakan balasan bagi orang-orang kafir yang mendustakan rasul mereka dan berpaling dari ajaran yang dibawanya.

1262

Kemudian jika sesudah turunnya hukuman itu ada orang yang bertobat dari kekafiran dan kesesatannya, maka Allah akan menerima tobatnya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat setelah menganut ajaran kafir atau berbuat maksiat.

1263

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan mengikuti apa yang disyariatkan-Nya untuk mereka, sesungguhnya orang-orang musyrik itu adalah najis. Karena di dalam diri mereka terkandung kekafiran, kezaliman, akhlak tercela, dan kebiasaan yang buruk. Maka jangan sampai mereka memasuki tanah suci Makkah, termasuk Masjidilharam, walaupun mereka bermaksud menunaikan ibadah haji atau umrah, setelah tahun ini, yaitu tahun 9 Hijriyah. Dan jika kalian -wahai orang-orang mukmin- takut miskin disebabkan terhentinya pasokan makanan dan masukan barang perdagangan lainnya, sesungguhnya Allah akan mencukupi kebutuhan kalian dari karunia-Nya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui keadaan kalian lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusan kalian.

1264

Perangilah -wahai orang-orang mukmin- orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Allah sebagai Rabb Yang tiada sekutu bagi-Nya dan tidak beriman kepada hari Kiamat, tidak menjauhi apa yang diharamkan bagi mereka oleh Allah dan rasul-Nya, seperti bangkai, daging babi, khamr, dan riba, dan tidak tunduk kepada syariat Allah, dari golongan Yahudi dan Nasrani, sampai mereka memberikan jizyah dengan tangan mereka sendiri sambil menunjukkan sikap yang rendah dan tunduk.

1265

Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani itu semuanya adalah orang-orang musyrik. Orang-orang Yahudi menjadi musyrik ketika mereka beranggapan bahwa 'Uzair adalah anak Allah. Dan orang-orang Nasrani menjadi musyrik ketika mereka beranggapan bahwa Al-Masih Isa adalah anak Allah. Anggapan yang mereka buat-buat sendiri itu mereka ucapkan dengan mulut mereka tanpa dalil maupun argumen yang jelas. Ucapan mereka itu menyerupai ucapan orang-orang musyrik sebelum mereka yang mengatakan bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah. Allah Mahatinggi dari itu semua dengan setinggi-tingginya. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimana mungkin mereka berpaling dari kebenaran yang nyata kepada kebatilan?

1266

Orang-orang Yahudi menjadikan para ulama mereka dan orang-orang Nasrani menjadikan para rahib sebagai tuhan-tuhan selain Allah yang menghalalkan bagi mereka apa yang Allah haramkan dan mengharamkan bagi mereka apa yang Allah halalkan. Dan orang-orang Nasrani menjadikan Al-Masih Isa putra Maryam sebagai tuhan yang disembah bersama Allah. Padahal Allah tidak pernah menyuruh para ulama Yahudi, para rahib Nasrani, 'Uzair, dan Isa putra Maryam selain menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Karena Allah -Subḥānahu- adalah Tuhan yang tunggal. Tidak ada yang berhak disembah selain Dia. Mahasuci Allah dari segala macam sekutu yang dikatakan oleh orang-orang musyrik dan lain-lain.

1267

Orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir lainnya ingin menghabisi dan merusak agama Islam dengan membuat berbagai macam kebohongan dan mendustakan ajaran yang dibawa oleh Muhammad -Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Dan mereka juga ingin merusak hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata tentang keesaan Allah dan kebenaran agama yang dibawa oleh rasul-Nya. Tetapi Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menolak keinginan mereka tersebut, sebab Dia ingin menyempurnakan, memenangkan, dan menjadikan agamanya unggul atas agama-agama lainnya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya. Karena Allah yang menyempurnakannya, memenangkannya, dan menjadikannya unggul. Dan apabila Allah menghendaki sesuatu maka batallah apa yang dikehendaki oleh yang lain.

1268

Allah -Subḥānahu- yang telah mengutus rasul-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan membawa Al-Qur`ān yang merupakan petunjuk jalan bagi manusia, dan membawa agama yang benar, yaitu agama Islam, untuk menjadikannya unggul di atas agama-agama lainnya dengan hujah-hujah, bukti-bukti, dan hukum-hukum yang ada di dalamnya, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai hal itu.

1269

Wahai orang-orang yang beriman dan menjalankan syariat-Nya Allah! Sungguh banyak ulama Yahudi dan rahib Nasrani yang mengambil harta manusia tanpa hak secara syariat, mereka mengambilnya melalui suap-menyuap dan lain-lain. Mereka menghalang-halangi manusia yang ingin masuk agama Allah. Dan bagi orang-orang yang mengumpulkan emas dan perak tetapi tidak mau membayarkan kewajiban zakatnya maka sampaikanlah -wahai Rasul- kepada mereka tentang kabar buruk berupa azab pedih yang akan mereka terima di hari Kiamat.

1270

Pada hari Kiamat nanti apa yang mereka kumpulkan dan tidak mereka bayarkan kewajibannya itu akan dipanaskan di dalam Neraka Jahanam. Kemudian jika sudah sangat panas akan diletakkan di kening mereka, di lambung mereka, dan di punggung mereka. Dan mereka akan dicela dengan kata-kata, "Inilah harta kalian yang tidak kalian bayarkan kewajibannya. Maka rasakanlah akibat dari apa yang kalian kumpulkan dan tidak kalian tunaikan kewajibannya."

1271

Sesungguhnya jumlah bulan dalam setahun menurut keputusan dan ketentuan Allah ialah dua belas bulan. Tidak kurang dan tidak lebih. Itulah yang ditetapkan Allah di dalam Loh Mahfuz pada awal Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara dua belas bulan itu ada empat bulan haram. Yaitu bulan-bulan yang di dalamnya perang diharamkan oleh Allah. Tiga bulan di antaranya berurutan, yakni Zulkaidah, Zulhijah dan Muharram, dan satu bulan terpisah, yakni Rajab. Hal tersebut yaitu jumlah bulan dalam setahun dan larangan berperang pada empat bulan di antaranya merupakan ajaran agama yang lurus. Maka janganlah kalian menzalimi diri sendiri dengan mengobarkan perang pada bulan-bulan haram itu dan menginjak-injak kehormatannya. Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah bersama dengan orang-orang yang takut kepada-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya melalui pertolongan dan dukungan-Nya. Dan jika Allah sudah bersamanya niscaya tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkannya.

1272

Sesungguhnya menunda keharaman bulan haram ke bulan lain yang tidak haram dan menjadikannya sebagai penggantinya (seperti yang dilakukan oleh orang-orang Arab di masa Jahiliah) merupakan kekafiran yang menambah kekafiran mereka kepada Allah. Karena mereka telah mengingkari ketentuan hukum Allah tentang bulan-bulan haram. Kebiasaan buruk itu digunakan oleh setan untuk menyesatkan orang-orang yang ingkar kepada Allah. Mereka menghalalkan bulan haram selama setahun dengan cara menggantinya dengan bulan lain di luar bulan haram dan mempertahankan keharaman bulan haram selama setahun agar sesuai dengan jumlah bulan-bulan haram yang telah ditetapkan oleh Allah, walaupun nama-nama bulannya berbeda. Jadi setiap kali mereka menghalalkan satu bulan haram mereka mengharamkan satu bulan halal sebagai gantinya. Dengan demikian mereka menghalalkan bulan-bulan haram yang telah Allah tetapkan dan melanggar ketentuan hukum-Nya. Setan telah membuat banyak perbuatan buruk tampak baik di mata mereka sehingga mereka tergoda untuk melakukannya. Salah satunya ialah perbuatan mereka yang menunda pelaksanaan bulan haram ke bulan lainnya. Dan Allah tidak akan memberikan bimbingan-Nya kepada orang-orang kafir yang bersikeras mempertahankan kekafirannya.

1273

Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya dan menjalankan syariat-Nya, kenapa kalian jika kalian diajak berjihad di jalan Allah untuk berperang melawan musuh, kalian menjadi malas dan memilih tinggal di rumah? Apakah kalian merasa puas dengan kesenangan hidup di dunia yang sementara dan kenikmatannya yang terbatas dan mengabaikan kenikmatan hidup di Akhirat yang kekal dan abadi yang disiapkan oleh Allah untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya? Kesenangan hidup di dunia terlalu kecil bila dibandingkan dengan kesenangan hidup di Akhirat? Jadi, bagaimana mungkin orang yang berakal sehat memilih sesuatu yang sementara dibanding sesuatu yang kekal, dan mengutamakan sesuatu yang kecil dibanding sesuatu yang besar?

1274

Jika kalian -wahai orang-orang mukmin- tidak mau pergi berjihad di jalan Allah untuk berperang melawan musuh, niscaya Allah akan menghukum kalian dengan kekalahan, kehinaan, dan lain-lain. Dan Allah akan mengganti kalian dengan orang-orang yang taat kepada Allah, yang apabila mereka diajak pergi berjihad, mereka pasti berangkat. Dan Allah sama sekali tidak merugi dengan sikap kalian yang melanggar perintah-Nya, karena Dia sama sekali tidak membutuhkan kalian, sedangkan kalian sangat membutuhkan-Nya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu yang dapat melemahkan-Nya. Dia sanggup menolong agama-Nya dan Nabi-Nya tanpa kalian.

1275

Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- tidak mau menolong Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- maupun menjawab seruannya untuk berjihad di jalan Allah, Maka sebenarnya Allah telah menolongnya tanpa kalian, di saat orang-orang musyrik mengusirnya dan Abu Bakr -Raḍiallāhu ‘anhu-. Ketika itu keduanya bersembunyi di dalam Gua Ṡūr untuk menghindari kejaran orang-orang kafir. Yaitu ketika Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepada sahabatnya, Abu Bakr Ṣiddīq tatkala ia mencemaskan beliau, kalau-kalau orang-orang musyrik berhasil menemukan beliau, "Jangan bersedih. Sesungguhnya Allah bersama kita melalui dukungan dan pertolongan-Nya." Kemudian Allah menurunkan ketenteraman ke dalam hati Rasulullah, dan juga menurunkan bala tentara yang tidak bisa mereka lihat, yakni para malaikat, untuk mendukung beliau. Dan Allah pun menjadikan kalimat orang-orang musyrik jatuh ke tingkat terbawah dan membuat kalimat Allah naik ke tingkat tertinggi ketika dia menjunjung tinggi agama Islam. Dan Allah Maha Perkasa di dalam Żāt-Nya, kekuasaan-Nya, dan kerajaan-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam pengaturan-Nya, ketetapan-Nya, dan ketentuan syariat-Nya.

1276

Berangkatlah kalian -wahai orang-orang mukmin- ke medan jihad fi sabilillah dalam keadaan sulit maupun mudah, dalam usia muda maupun tua, dalam keadaan ringan maupun berat. Dan berjihadlah dengan harta dan diri kalian. Karena berjihad dengan harta dan jiwa itu lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan Akhirat dibanding duduk berpangku tangan dan mengharapkan keselamatan bagi harta dan jiwa kalian. Jika kalian mengetahui hal itu maka usahakanlah dengan sekuat tenaga.

1277

Sekiranya apa yang kamu serukan kepada orang-orang munafik yang meminta izin kepadamu untuk tidak pergi ke medan perang itu adalah untuk mengambil rampasan perang yang mudah dan perjalanan yang tidak berat, niscaya mereka mau mengikuti seruanmu, -wahai Nabi-. Akan tetapi karena jarak yang kamu serukan kepada mereka untuk ditempuh agar sampai ke tempat musuh itu sangat jauh, maka mereka memilih tinggal di rumah. Dan orang-orang munafik yang meminta izin kepadamu untuk tidak pergi ke medan jihad itu akan bersumpah dengan nama Allah ketika kamu kembali kepada mereka dan berkata, “Seandainya kami bisa pergi ke medan jihad bersama kalian, pasti kami pergi bersama kalian.” Mereka mencelakakan diri mereka sendiri dengan menjadikannya sebagai sasaran hukuman Allah akibat keengganan mereka pergi ke medan jihad dan akibat iman mereka yang palsu ini. Dan Allah mengetahui dengan pasti perihal kebohongan mereka dalam pengakuan dan iman mereka itu.

1278

Mudah-mudahan Allah mengampunimu -wahai Rasul- atas ijtihadmu yang mengizinkan mereka untuk tidak pergi ke medan jihad. Mengapa kamu mengizinkan mereka (melakukan hal itu)? Supaya jelas siapa di antara mereka yang jujur dalam menyampaikan alasan-alasannya dan siapa yang berdusta. Kemudian kamu bisa memberikan izin (untuk tidak pergi ke medan perang) kepada mereka yang jujur dan bukan mereka yang berdusta.

1279

Sedangkan orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kiamat tidak akan meminta izin kepadamu -wahai Rasul- untuk tidak pergi ke medan jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa mereka. Mereka selalu siaga kapan saja mereka diminta pergi ke medan jihad dan selalu siap berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Dan Allah Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yang tidak meminta izin (untuk tidak pergi ke medan jihad) kecuali benar-benar ada uzur (halangan) yang menghalangi keberangkatan mereka bersamamu.

1280

Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu -wahai Rasul- untuk tidak pergi ke medan jihad fi sabilillah ialah orang-orang munafik. Yaitu orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari Kiamat dan hati mereka diselimuti keraguan terhadap agama Allah. Mereka terombang-ambing oleh kebimbangan mereka tanpa bisa menemukan jalan yang benar.

1281

Seandainya mereka jujur dengan pengakuan mereka bahwa mereka ingin pergi ke medan jihad fi sabilillah bersamamu tentu mereka telah bersiap-siap untuk itu dengan menyiapkan perlengkapan perang mereka. Akan tetapi Allah tidak merestui kepergian mereka bersamamu. Mereka pun merasa berat untuk pergi berjihad hingga akhirnya mereka lebih memilih tinggal di rumah masing-masing.

1282

"Sikap orang-orang munafik itu akan lebih baik bila tidak ikut pergi bersama kalian (ke medan jihad). Karena apabila mereka pergi bersama kalian mereka hanya akan merusak suasana dengan ulah mereka yang mengabaikan kalian dan melontarkan kata-kata yang mengganggu keyakinan kalian. Dan mereka pasti akan bergerak cepat di tengah-tengah barisan kalian untuk mengadu domba dan memecah-belah persatuan kalian. Dan di antara kalian -wahai orang-orang mukmin- ada orang-orang yang mau mendengar isu-isu yang mereka hembuskan, kemudian menerimanya dan menyebarkannya. Maka timbullah perselisihan di antara kalian. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim dari kalangan orang-orang munafik yang menghembuskan isu-isu dan keragu-raguan di antara orang-orang mukmin."

1283

Sungguh orang-orang munafik itu telah berusaha keras untuk membuat kerusakan dengan memecah belah persatuan dan kesatuan orang-orang mukmin sebelum perang Tabuk. Mereka melancarkan berbagai macam tipu daya kepadamu -wahai Rasul- untuk menggoyahkan semangat jihadmu sampai pertolongan dan dukungan Allah datang kepadamu, dan Allah memenangkan agama-Nya serta mengalahkan musuh-musuh-Nya, sedangkan orang-orang kafir tidak menyukai hal itu. Karena orang-orang kafir itu menginginkan agar kebatilan dapat mengalahkan kebenaran.

1284

Dan di antara orang-orang munafik ada orang yang menyampaikan alasan-alasan yang dibuat-buat. Ia berkata, "Ya Rasulullah, izinkanlah kami untuk tidak pergi ke medan jihad. Janganlah kamu membebaniku dengan keharusan pergi (ke medan jihad) bersamamu, agar aku tidak jatuh ke dalam perbuatan dosa karena tergoda oleh pesona wanita-wanita musuh (Romawi) apabila aku melihat mereka." Ingatlah, sesungguhnya mereka telah terjerumus ke dalam malapetaka yang jauh lebih besar dari apa yang mereka kira. Yaitu malapetaka kemunafikan dan enggan pergi ke medan jihad. Sesungguhnya kelak di hari Kiamat Neraka Jahanam benar-benar akan mengurung orang-orang kafir. Tidak ada satu pun dari mereka yang akan luput dari siksanya. Dan mereka tidak akan menemukan tempat berlindung dari azabnya.

1285

Jika kamu -wahai Rasul- mendapatkan nikmat dari Allah berupa sesuatu yang menyenangkan hatimu, seperti kemenangan atau rampasan perang, mereka pasti tidak menyukainya dan merasa sedih karenanya. Dan jika kamu ditimpa musibah, seperti mengalami kesulitan atau dikalahkan oleh lawan, orang-orang munafik itu akan berkata, "Kami telah berhati-hati untuk diri kami. Dan kami telah mengambil keputusan yang tegas ketika kami tidak pergi ke medan perang bersama orang-orang mukmin. Kemudian mereka mengalami apa yang mereka alami, yaitu terbunuh dan tertawan oleh musuh." Lalu orang-orang munafik itu pulang ke rumah keluarga mereka dengan suka cita karena mereka pulang dengan selamat.

1286

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang munafik itu, "Kami tidak akan mengalami sesuatu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk kami. Karena Dia lah -Subḥānahu- Rabb kami dan tempat berlindung kami. Kami berserah diri kepada-Nya dalam semua urusan kami. Dan hanya kepada-Nya orang-orang mukmin berserah diri. Karena Dia lah Pelindung Mereka. Dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”

1287

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Apakah kalian menunggu-nunggu apa yang terjadi pada kami, yang tidak lain adalah kemenangan atau gugur sebagai syahid? Dan kami menunggu Allah, yang akan menimpakan azab-Nya kepada kalian untuk membinasakan kalian, atau hukuman yang diberikan oleh-Nya melalui tangan kami yang akan mencabut nyawa kalian dan menjadikan kalian sebagai tawanan perang manakala Allah mengizinkan kami untuk memerangi kalian. Maka tunggulah kesudahan kami. Karena sesungguhnya kami juga menunggu kesudahan kalian.”

1288

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Keluarkanlah sebanyak mungkin harta kalian dengan sukarela maupun terpaksa, Allah tidak akan menerima infak kalian. Karena kalian telah ingkar kepada Allah dan tidak taat kepada-Nya."

1289

Tidak ada alasan yang membuat infak mereka itu tidak diterima oleh Allah selain tiga hal, mereka ingkar kepada Allah dan rasul-Nya, mereka malas dan berat ketika melaksanakan salat, dan mereka tidak menginfakkan harta mereka dengan sukarela, melainkan karena terpaksa. Hal itu karena mereka tidak mengharapkan pahala dalam menunaikan salat mereka dan dalam menginfakkan harta mereka.

1290

Oleh karena itu jangan sekali-kali kamu -wahai Rasul- terkecoh dan terpesona oleh kekayaan dan keturunan orang-orang munafik. Karena kekayaan dan keturunan mereka itu akan berakhir dengan buruk. Sebab, Allah akan menjadikannya sebagai siksaan bagi mereka. Yaitu dengan membuat mereka bekerja keras dan bersusah payah untuk mendapatkannya. Dan dengan menurunkan berbagai musibah terhadapnya hingga ajal menjemput mereka dalam keadaan kafir. Kemudian Allah akan menyiksa mereka secara kekal di dalam kerak Neraka.

1291

Orang-orang munafik itu mengucapkan sumpah palsu di hadapan kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa mereka adalah bagian dari kalian. Padahal di dalam batin mereka tidaklah demikian adanya, walaupun mereka menyatakan bahwa mereka adalah bagian dari kalian. Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang penakut. Mereka adalah orang-orang pengecut di medan perang. Mereka takut dibunuh atau dijadikan tawanan perang seperti yang terjadi pada orang-orang musyrik. Oleh karena itulah mereka menyatakan keislaman mereka untuk menyembunyikan jati diri mereka.

1292

Sekiranya orang-orang munafik itu menemukan tempat berlindung seperti benteng yang dapat mereka jadikan sebagai tempat untuk melindungi diri mereka, atau menemukan gua di gunung yang dapat mereka jadikan sebagai tempat persembunyian, atau menemukan terowongan yang dapat mereka masuki, tentu mereka akan berlindung di sana dan masuk ke dalamnya secepat mungkin.

1293

Dan sebagian dari orang-orang munafik itu mencelamu -wahai Rasul- dalam pembagian zakat tatkala mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika kamu memberi mereka apa yang mereka minta, mereka suka kepadamu. Tetapi jika kamu tidak memberi mereka apa yang mereka minta, mereka akan menunjukkan kekecewaan mereka.

1294

Seandainya orang-orang munafik yang mencelamu dalam pembagian zakat itu mau menerima apa yang Allah tetapkan untuk mereka dan apa yang rasul-Nya berikan kepada mereka dengan sukarela dan berkata, "Cukuplah Allah bagi kami. Dia lah yang akan memberi kami sebagian dari karunia-Nya menurut kehendak-Nya. Dan rasul-Nya akan memberi kami sebagian dari apa yang Allah berikan kepadanya. Sesungguhnya hanya kepada Allah kami berharap bahwa Dia akan memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami", seandainya mereka melakukan hal itu niscaya hal itu akan lebih baik bagi mereka daripada melontarkan celaan kepadamu.

1295

"Sesungguhnya zakat-zakat yang wajib itu harus diberikan kepada orang-orang fakir, yaitu orang-orang yang membutuhkan (bantuan), yang sebenarnya mereka mempunyai harta dari profesi atau pekerjaan mereka tetapi tidak bisa mencukupi kebutuhan mereka namun kondisi mereka itu tidak kelihatan; kepada orang-orang miskin yang nyaris tidak mempunyai apa-apa dan keadaan mereka bisa diketahui orang lain dengan melihat kondisi mereka atau ucapan mereka; kepada para petugas yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menghimpun zakat; kepada orang-orang kafir yang diluluhkan hatinya supaya mau memeluk Islam, atau orang-orang mukmin yang lemah iman supaya imannya menjadi kuat, atau orang-orang yang dikhawatirkan kejahatannya; kepada para budak yang ingin memerdekakan dirinya; kepada orang-orang yang terlilit hutang yang tidak berlebih-lebihan dan tidak digunakan untuk kemaksiatan apabila mereka tidak mampu membayar hutangnya; kepada pihak-pihak yang bertugas menyiapkan perbekalan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah; dan kepada para musafir yang kehabisan bekal di tengah perjalanan. Membatasi pembagian harta zakat pada golongan-golongan tersebut adalah kewajiban dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam pengaturan dan penetapan syariat-Nya.

1296

Dan di antara orang-orang munafik itu ada orang yang menyakiti Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan kata-kata. Tatkala melihat kesantunan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, mereka mengatakan bahwa beliau mendengarkan ucapan siapa saja dan mempercayainya, tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Sesungguhnya rasul itu hanya mendengarkan ucapan yang baik. Dia percaya kepada Allah dan mempercayai apa yang disampaikan oleh orang-orang mukmin yang tulus serta menyayangi mereka." Dan sesungguhnya beliau diutus sebagai rahmat bagi yang beriman kepadanya. Dan orang-orang yang menyakitinya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam bentuk apa pun akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan."

1297

Orang-orang munafik itu bersumpah demi Allah di hadapan kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa mereka tidak pernah mengatakan sesuatu yang menyakiti nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Hal itu mereka lakukan agar kalian rida kepada mereka. Padahal Allah dan rasul-Nya lebih berhak mereka harapkan ridanya dengan cara beriman dan beramal saleh, jikalau mereka benar-benar beriman.

1298

Tidakkah orang-orang munafik itu menyadari bahwa dengan perbuatan mereka itu berarti mereka sedang melawan Allah dan rasul-Nya, dan bahwa orang yang melawan Allah dan rasul-Nya kelak akan masuk ke dalam Neraka Jahanam di hari Kiamat untuk selama-lamanya? Itulah kehinaan dan kenistaan yang besar.

1299

Orang-orang munafik itu takut jikalau Allah akan menurunkan kepada rasul-Nya satu surah yang memberitahukan kepada orang-orang mukmin perihal kekafiran yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Teruslah kalian -wahai orang-orang munafik- mengolok-olok agama. Karena Allah akan menyingkap apa yang kalian takutkan dengan cara menurunkan surah atau memberitahu rasul-Nya tentang hal itu."

1300

Sungguh jikalau kamu -wahai Rasul- bertanya kepada orang-orang munafik tentang tuduhan dan celaan yang mereka layangkan kepada orang-orang mukmin setelah Allah memberitahukan hal itu kepadamu, pasti mereka akan menjawab, "Ketika itu kami hanya bercanda dan tidak bersungguh-sungguh." Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Apakah Allah, ayat-ayat-Nya, dan rasul-Nya kalian jadikan sebagai bahan olok-olok?"

1301

Janganlah kalian mengemukakan alasan-alasan palsu tersebut. Karena kalian telah memperlihatkan kekafiran dengan olok-olok itu setelah kalian menyembunyikannya. Apabila Kami mengampuni sebagian dari kalian karena telah meninggalkan kemunafikannya, bertobat darinya dan menunjukkan keikhlasannya kepada Allah, maka Kami akan menghukum sebagian dari kalian karena kekerasan hatinya dalam mempertahankan kemunafikannya dan tidak mau bertobat darinya.

1302

Orang-orang munafik laki-laki dan wanita memiliki kesamaan dalam hal kemunafikan. Sifat mereka bertolak belakang dengan orang-orang mukmin. Karena orang-orang munafik itu gemar menyuruh berbuat mungkar dan mencegah berbuat yang makruf. Mereka kikir dengan harta mereka, sehingga mereka tidak mau mendermakannya di jalan Allah. Mereka tidak patuh kepada Allah, sehingga, maka Allah tidak memberikannya petunjuk ke jalan yang benar. Sesungguhnya orang-orang munafik itu tidak taat kepada Allah dan keluar dari jalan yang benar ke jalan maksiat dan jalan yang sesat.

1303

Allah mengancam orang-orang munafik dan orang-orang kafir yang tidak mau bertobat bahwa Dia akan memasukkan mereka ke dalam Neraka Jahanam untuk selama-lamanya sebagai hukuman yang cukup berat bagi mereka, serta menjauhkan mereka dari rahmat-Nya dan menyediakan azab yang tiada henti bagi mereka.

1304

Kalian -wahai orang-orang munafik- sama seperti orang-orang kafir sebelum kalian dalam mengingkari dan mengolok-olok agama Allah. Mereka dahulu lebih kuat dan mempunyai anak lebih banyak dari kalian. Mereka telah menikmati kenikmatan dan kesenangan duniawi yang telah ditetapkan untuk mereka. Kemudian kalian juga menikmati kenikmatan dan kesenangan duniawi yang ditetapkan untuk kalian -wahai kaum munafik- sebagaimana orang-orang kafir di masa lalu menikmati bagian mereka. Tindakan kalian mendustakan kebenaran dan menghina utusan Allah, serupa dengan tindakan mereka yang mendustakan kebenaran dan menghina utusan-utusan Allah. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tercela itu adalah orang-orang yang amal perbuatannya akan hangus karena dinilai rusak oleh Allah akibat kekafiran mereka. Dan mereka adalah orang-orang yang benar-benar merugi. Karena mereka menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam jurang kehancuran.

1305

Tidakkah orang-orang munafik itu mendengar kabar tentang apa yang telah diperbuat oleh umat-umat yang kafir di masa lalu dan hukuman apa yang menimpa mereka? Yaitu kaum Nuh, kaum Hud, kaum Ṣāleḥ, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan permukiman kaum Lūṭ. Mereka telah didatangi oleh rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan hujah-hujah yang jelas. Allah tidak pernah menzalimi mereka karena rasul-rasul mereka telah memberikan peringatan kepada mereka. Tetapi mereka sendirilah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan ingkar kepada Allah dan mendustakan rasul-rasul-Nya.

1306

Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin wanita satu sama lain saling mendukung, karena mereka disatukan oleh iman. Mereka menyuruh berbuat yang makruf, yaitu segala sesuatu yang dicintai Allah -Ta'ālā-, seperti menjalankan ajaran tauhid dan salat, mencegah perbuatan yang mungkar, yaitu segala sesuatu yang dibenci Allah -Ta'ālā-, seperti menjalankan kekafiran dan praktik riba, mereka menunaikan salat dengan sebaik-baiknya, taat kepada Allah, dan taat kepada rasul-Nya. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat terpuji itu akan Allah masukkan ke dalam rahmat-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam menciptakan makhluk-Nya, mengatur alam semesta, dan menetapkan syariat-Nya.

1307

Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya, baik laki-laki maupun wanita, bahwa Dia kelak pada hari Kiamat akan memasukkan mereka ke dalam taman-taman surga yang di bawah bangunan-bangunan istananya mengalir sungai-sungai. Mereka akan menetap di sana untuk selama-lamanya. Di sana mereka tidak akan pernah mati dan kenikmatan yang mereka terima tidak akan pernah habis. Allah berjanji untuk memasukkan mereka ke dalam rumah-rumah yang bagus di dalam surga-surga yang kekal. Namun rida yang Allah anugerahkan kepada mereka lebih besar dari itu semua. Balasan tersebut adalah kemenangan besar yang tidak tertandingi oleh kemenangan apa pun.

1308

Wahai Rasul! Berjihadlah melawan orang-orang kafir dengan cara memerangi mereka dengan senjata. Berjihadlah melawan orang-orang munafik dengan menggunakan lisan dan hujah. Dan hadapilah kedua golongan itu dengan tegas, karena mereka pantas mendapatkan perlakuan seperti itu. Kelak tempat tinggal mereka di hari Kiamat ialah Neraka Jahanam dan seburuk-buruk tempat kembali ialah tempat kembali mereka.

1309

Orang-orang munafik itu bersumpah palsu dengan nama Allah bahwa mereka tidak pernah mengatakan caci maki terhadapmu dan mencela agamamu sebagaimana berita yang sampai ke telingamu. Padahal mereka benar-benar mengatakan sesuatu yang sampai ke telingamu, yaitu mengatakan kata-kata yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam kekafiran. Mereka memperlihatkan kekafiran setelah mereka memperlihatkan keimanan. Mereka benar-benar mengharapkan sesuatu yang belum berhasil mereka capai yaitu menyerang Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Tidaklah mereka mengingkari sesuatu kecuali sesuatu yang tidak mungkin diingkari. Yaitu bahwa Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka dengan memberi mereka kekayaan yang berasal dari harta rampasan perang yang Allah berikan kepada nabi-Nya. Jika mereka bertobat kepada Allah dan meninggalkan kemunafikan mereka, niscaya tobat mereka itu akan lebih baik bagi mereka daripada mempertahankan kemunafikan. Jika mereka enggan bertobat kepada Allah, niscaya Allah akan menghukum mereka dengan azab yang sangat menyakitkan di Akhirat dengan memasukkan mereka ke dalam Neraka, sedangkan mereka tidak memiliki siapa pun yang dapat menyelamatkan dan melindungi mereka dari azab tersebut.

1310

Di antara orang-orang munafik itu ada orang-orang yang berjanji kepada Allah seraya berkata, "Sungguh, jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, niscaya kami benar-benar akan menyedekahkannya kepada orang-orang yang membutuhkan, dan kami benar-benar akan menjadi orang-orang saleh yang amalannya baik."

1311

Kemudian tatkala Allah -Subḥānahu- memberikan sebagian karunia-Nya kepada mereka, ternyata mereka tidak menepati janji mereka kepada Allah. Sebaliknya, mereka justru kikir dan enggan menyedekahkan harta mereka sedikit pun, dan mereka pun enggan beriman kepada-Nya.

1312

Akibatnya kemunafikan mereka tetap bertahan di dalam hati mereka sampai hari Kiamat. Hal itu merupakan hukuman bagi mereka atas pengingkaran janji mereka kepada Allah dan kebohongan mereka.

1313

Tidakkah orang-orang munafik itu menyadari bahwa Allah mengetahui tipu daya dan makar yang mereka sembunyikan di tempat-tempat berkumpul mereka, dan sesungguhnya Allah -Subḥānahu- Maha Mengetahui perkara-perkara gaib? Maka tidak ada sedikit pun amal perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.

1314

Orang-orang yang mencela kaum mukminin yang dengan sukarela memberikan sedekah dalam jumlah yang sedikit, karena hanya sedikit itulah kemampuan mereka, maka orang-orang itu menghina orang-orang mukmin dengan mengatakan, "Apa gunanya sedekah mereka itu?" Allah pasti menghina mereka sebagai balasan atas penghinaan mereka terhadap orang-orang mukmin. Dan mereka akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan.

1315

Mintalah -wahai Rasul- ampunan untuk mereka, atau tidak usah kamu meminta ampunan untuk mereka. Seandainya kamu meminta ampunan sebanyak tujuh puluh kali, maka jumlah permintaan ampunan yang banyak itu tidak akan menjadikan Allah mengampuni mereka, karena mereka kafir kepada Allah dan rasul-Nya, sedangkan Allah tidak akan memberikan petunjuk ke jalan yang benar kepada orang-orang yang sengaja menyimpang dari syariat-Nya.

1316

Orang-orang munafik yang tidak ikut dalam perang Tabuk merasa bangga dengan ketidakhadiran mereka di medan jihad fi sabilillah seraya menyalahi seruan Rasulullah. Mereka enggan berjihad dengan harta dan jiwa mereka sebagaimana jihad yang dilakukan oleh orang-orang mukmin. Mereka menghasut kawan-kawan mereka sesama orang-orang munafik dengan mengatakan, "Janganlah kalian pergi di tengah cuaca yang panas." Perang Tabuk saat itu bertepatan dengan waktu musim panas. Katakanlah -wahai Rasul kepada mereka, "Neraka Jahanam yang menanti kedatangan orang-orang munafik lebih panas dari cuaca panas yang mereka hindari itu, sekiranya mereka mengetahuinya.”

1317

Maka hendaklah orang-orang munafik yang menolak pergi ke medan jihad itu tertawa sedikit saja di dunia yang fana ini. Hendaklah mereka menangis sebanyak-banyaknya kelak di Akhirat yang kekal, sebagai balasan atas kekafiran, kemaksiatan, dan dosa-dosa yang telah mereka perbuat di dunia.

1318

Jika Allah mengembalikanmu -wahai Rasul- kepada sekelompok orang-orang munafik yang tetap mempertahankan kemunafikan mereka, kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk pergi ke medan jihad bersamamu dalam perang lain, maka katakanlah kepada mereka, "Kalian -wahai orang-orang munafik- tidak akan pergi bersamaku ke medan jihad fi sabilillah untuk selama-lamanya sebagai hukuman untuk kalian dan juga sebagai antisipasi terhadap potensi kerugian-kerugian yang timbul akibat keberadaan kalian bersamaku. Karena kalian sudah puas dengan penolakan kalian untuk pergi ke medan perang Tabuk. Maka tetaplah kalian duduk bersama orang-orang yang sakit, para wanita, dan anak-anak.”

1319

Janganlah kamu -wahai Rasul- menyalatkan mayat orang munafik untuk selama-lamanya dan janganlah kamu berdiri di dekat makamnya untuk mendoakannya. Hal itu dikarenakan mereka telah ingkar kepada Allah, ingkar kepada rasul-Nya, dan mati dalam kondisi durhaka kepada Allah. Orang (yang mati dalam kondisi) semacam itu tidak perlu disalatkan dan tidak pula didoakan.

1320

Janganlah kamu -wahai Rasul- takjub dengan kekayaan dan anak-anak orang-orang munafik itu. Karena sesungguhnya Allah hendak menjadikannya sebagai sarana untuk mengazab mereka di dunia. Yaitu dengan segala kesulitan yang mereka hadapi dalam mencarinya, berbagai musibah yang menimpa mereka di dunia, dan keluarnya nyawa dari raga mereka dalam keadaan kafir.

1321

Apabila Allah menurunkan surah kepada nabi-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, yang berisi perintah untuk beriman kepada Allah dan berjihad fi sabilillah, maka orang-orang kaya mereka meminta izin kepadamu untuk tidak menyertaimu. Mereka berkata, "Biarkan kami tinggal bersama orang-orang yang punya uzur, seperti orang-orang yang lemah dan orang-orang jompo."

1322

Orang-orang munafik itu dengan senang hati menempatkan diri mereka di dalam kehinaan dan kenistaan manakala mereka dengan senang hati duduk berpangku tangan bersama orang-orang yang berhalangan (dan tidak pergi ke medan perang). Allah mengunci mati hati mereka disebabkan oleh kekafiran dan kemunafikan mereka. Mereka sama sekali tidak mengetahui kepentingan mereka di sana.

1323

Sedangkan Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya tidak enggan pergi ke medan jihad fi sabilillah seperti orang-orang munafik itu. Orang-orang mukmin telah berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, maka balasan yang mereka terima dari Allah ialah tercapainya keuntungan-keuntungan duniawi untuk mereka, seperti kemenangan dan rampasan perang, tercapainya keuntungan-keuntungan ukhrawi, seperti masuk Surga, tercapainya apa yang diinginkan, serta terhindar dari apa yang ditakutkan.

1324

Allah telah menyiapkan untuk mereka (orang-orang mukmin) surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai. Mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan mereka tidak akan binasa. Balasan itu adalah keberuntungan besar yang tidak tertandingi oleh keberuntungan lainnya.

1325

Sejumlah orang Arab Badui Madinah dan sekitarnya datang kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk meminta izin tidak pergi ke medan jihad fi sabilillah. Ada sejumlah orang lainnya sama sekali tidak meminta izin kepada beliau untuk tidak pergi ke medan jihad, karena mereka tidak percaya kepada nabi dan tidak percaya akan janji Allah. Mereka itu akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan akibat kekafiran mereka.

1326

Para wanita, anak-anak, orang-orang sakit, orang-orang jompo, orang-orang buta, dan orang-orang miskin yang tidak memiliki harta untuk membiayai jihadnya, mereka semua tidak berdosa bila tidak pergi ke medan jihad, karena mereka memiliki alasan yang dibenarkan, apabila mereka benar-benar tulus kepada Allah dan rasul-Nya dan menerapkan syariat-Nya. Tidak ada alasan untuk menjatuhkan hukuman kepada orang-orang yang benar-benar memiliki alasan kuat itu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada orang-orang yang berbuat baik.

1327

Tidak ada dosa bagi orang-orang yang tidak pergi ke medan perang bersamamu -wahai Rasul- apabila mereka datang kepadamu untuk meminta kendaraan yang bisa mengangkut mereka ke medan jihad, sedangkan kamu berkata kepada mereka, "Aku tidak menemukan kendaraan yang dapat mengangkut kalian." Mereka pergi dari hadapanmu sambil berurai air mata. Mereka sangat menyesal karena tidak memiliki harta untuk membiayai jihad mereka, baik dari harta pribadi mereka maupun dari sisimu.

1328

Tatkala Allah menjelaskan bahwa kalangan yang berhalangan untuk berjihad tidak layak dihukum, Allah juga menerangkan kalangan yang berhak menerima hukuman serta sangsi, seraya berfirman, "Sesungguhnya hukuman dan sangsi hanya dijatuhkan kepada mereka yang meminta izin kepadamu -wahai Rasul- untuk tidak pergi ke medan perang, sedangkan mereka memiliki kemampuan untuk itu dan mempunyai harta untuk membiayai jihadnya." Mereka merelakan dirinya berada dalam kehinaan dan kenistaan dengan berdiam diri di rumah bersama yang lain. Allah benar-benar telah mengunci mati hati mereka sehingga tidak tersentuh oleh nasihat dan peringatan. Dan karena hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak tahu apa yang baik bagi mereka untuk mereka pilih dan apa yang buruk bagi mereka untuk mereka hindari.

1329

Orang-orang munafik yang tidak pergi ke medan jihad mengajukan alasan-alasan yang lemah kepada kaum muslimin yang kembali dari medan jihad. Allah memberikan petunjuk kepada nabi-Nya dan orang-orang mukmin agar menjawab ucapan mereka dengan mengatakan, "Jangan membuat alasan-alasan palsu. Kami tidak akan percaya pada apa yang kalian sampaikan kepada kami. Allah telah memberitahu kami sebagian dari apa yang ada di dalam hati kalian. Allah dan rasul-Nya akan melihat apakah kalian akan bertobat kemudian tobat kalian diterima oleh Allah, ataukah kalian akan terus mempertahankan kemunafikan kalian? Kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui segala sesuatu. Lalu Dia akan memberitahu kalian perihal apa yang telah kalian perbuat, dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada kalian. Maka segeralah bertobat kepada Allah dan mengerjakan amal saleh."

1330

Orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad itu akan bersumpah demi Allah ketika kalian -wahai orang-orang mukmin- kembali dari medan jihad. Hal itu mereka lakukan untuk memperkuat alasan-alasan palsu mereka untuk menghindari celaan dan kecaman kalian. Maka tinggalkanlah mereka dan jauhilah mereka dengan tegas. Karena mereka adalah orang-orang yang najis dan buruk hatinya. Dan tempat tinggal yang akan mereka tempati ialah Neraka Jahanam. Itulah balasan atas kemunafikan dan dosa-dosa yang telah mereka lakukan.

1331

Orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad itu bersumpah di hadapan kalian -wahai orang-orang mukmin- supaya kalian rida kepada mereka dan mau menerima alasan mereka. Oleh karena itu janganlah kalian rida kepada mereka. Jika kalian rida kepada mereka, kalian telah menyelisihi Tuhan kalian. Sesungguhnya Dia tidak rida kepada orang-orang yang membangkang kepada-Nya dengan memilih menjadi kafir dan munafik. Maka jangan sekali-kali kalian -wahai orang-orang mukmin- rida kepada orang-orang yang tidak Allah ridai.

1332

Jikalau orang-orang badui memilih menjadi kafir atau munafik tentu kekafiran dan kemunafikan mereka lebih parah daripada orang-orang yang tinggal di perkotaan, karena orang-orang badui tersebut kemungkinan besar tidak paham perihal ilmu agama, dan lebih berpotensi untuk tidak mengetahui kewajiban-kewajiban, sunnah-sunnah, dan ketentuan-ketentuan hukum yang Allah turunkan kepada rasul-Nya. Hal itu karena mereka memiliki watak yang keras, kasar, dan kurang bergaul. Allah Maha Mengetahui hal ihwal mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, lagi Dia Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya.

1333

Sebagian dari orang-orang badui yang munafik itu beranggapan bahwa harta yang mereka infakkan di jalan Allah adalah kerugian dan beban yang memberatkan, karena ia beranggapan bahwa Allah tidak akan memberinya balasan apabila ia menginfakkan hartanya dan tidak akan memberinya hukuman apabila ia enggan menginfakkan hartanya di jalan Allah. Meskipun demikian ia terkadang berinfak dengan tujuan ria dan berpura-pura. Ia selalu menunggu-nunggu waktu dimana kalian -wahai orang-orang mukmin- ditimpa bencana supaya ia bisa melepaskan diri dari kalian. Akan tetapi Allah justru membuat musibah serta perputaran masa yang akhirnya tidak terpuji yang mereka harapkan menimpa orang-orang mukmin itu menimpa mereka sendiri, bukan menimpa orang-orang mukmin. Allah Maha Mendengar apa yang mereka ucapkan dan Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan.

1334

Ada di antara kalangan badui tersebut, orang yang beriman kepada Allah, beriman kepada hari Kiamat, dan menjadikan harta yang ia infakkan di jalan Allah sebagai ketaatan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah dan sebagai sarana untuk mendapatkan doa dan istigfar dari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Ketahuilah bahwa apa yang ia infakkan di jalan Allah dan doa Rasulullah untuknya adalah sarana untuk mendekatkan dirinya kepada Allah. Dia kelak akan mendapatkan balasannya di sisi Allah, yaitu akan memasukkannya ke dalam rahmat-Nya yang luas yang meliputi ampunan-Nya dan Surga-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya.

1335

Orang-orang yang lebih dahulu beriman, baik dari kalangan kaum Muhajirin yang berhijrah meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka menuju kepada Allah, maupun dari kalangan kaum Ansar yang menolong nabi-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dan orang-orang yang mengikuti jejak kaum Muhajirin dan Ansar yang beriman dengan baik dalam hal keyakinan, ucapan dan perbuatan, mereka telah Allah ridai dan Allah terima ketaatan mereka. Dan mereka pun rida kepada-Nya tatkala Dia memberi mereka ganjaran yang sangat besar dan menyiapkan surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai untuk mereka tempati selama-lamanya. Balasan itu adalah keberuntungan yang sangat besar.

1336

Ada di antara orang-orang badui yang tinggal di sekitar Madinah ada orang-orang munafik, dan di antara penduduk Madinah ada orang-orang munafik yang gigih mempertahankan kemunafikan mereka. Kamu tidak mengetahui perihal mereka, wahai Rasul. Allah lah yang mengetahui perihal mereka. Allah akan menimpakan azab kepada mereka sebanyak dua kali. Pertama, Allah akan menimpakan azab-Nya di dunia dengan mengungkap kemunafikan mereka, membunuh mereka, dan menjadikan mereka sebagai tawanan perang. Kedua, Allah akan menimpakan azab kepada mereka di Akhirat dalam bentuk azab kubur. Kemudian pada hari Kiamat kelak mereka akan dikembalikan kepada azab yang sangat besar di dalam kerak Neraka.

1337

Ada di antara penduduk Madinah, kaum lain yang tidak pergi ke medan perang tanpa alasan yang dibenarkan, kemudian mereka mengakui bahwa mereka tidak mempunyai alasan apa pun, dan mereka tidak mengemukakan alasan-alasan palsu. Mereka mencampur amal saleh di masa lalu seperti taat kepada Allah, memegang teguh syariat-Nya, dan berjihad di jalan-Nya dengan amal buruk. Mereka berharap Allah akan menerima tobat mereka dan memaafkan kesalahan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.

1338

Ambillah -wahai Rasul- dari harta mereka sebagai zakat yang akan membersihkan mereka dari noda-noda maksiat serta dosa dan mengembangkan kebaikan mereka. Dan panjatkanlah doa untuk mereka setelah kamu mengambil zakat dari mereka. Sesungguhnya doamu adalah rahmat dan ketentraman bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar doamu lagi Maha Mengetahui amal perbuatan dan niat mereka.

1339

Hendaklah orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad dan orang-orang yang bertobat kepada Allah itu tahu bahwa Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya dan (hendaklah mereka tahu) bahwa Allah menerima sedekah-sedekah kendati Dia sama sekali tidak membutuhkannya, dan memberikan pahala kepada orang-orang yang bersedekah sesuai dengan sedekahnya. Allah -Subḥānahu- Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.

1340

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad dan bertobat dari dosanya, "Tutupilah kerugian yang timbul dari kesalahan kalian di masa lalu, ikhlaskanlah amal kalian kepada Allah, dan lakukanlah hal-hal yang diridai-Nya. Maka Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat amal perbuatan kalian dan kelak di hari Kiamat kalian akan dikembalikan kepada Tuhan kalian yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa saja yang kalian sembunyikan dan apa saja yang kalian perlihatkan. Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian perbuat di dunia dan Dia akan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan kalian.

1341

Ada di antara orang-orang yang tidak ikut serta dalam perang Tabuk, mereka tidak punya alasan yang dibenarkan. Mereka itu ditangguhkan urusannya dan diserahkan keputusan hukumnya kepada ketentuan Allah. Boleh jadi Allah akan menimpakan azab kepada mereka apabila mereka tidak bertobat atau Allah akan menerima tobat mereka apabila mereka bertobat kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui siapa yang pantas mendapatkan hukuman-Nya dan siapa yang pantas mendapatkan ampunan-Nya. Dan Dia Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur makhluk-Nya. Mereka itu adalah Murārah bin Rabī', Ka'b bin Mālik dan Hilāl bin Umayyah.

1342

Salah satu golongan orang-orang munafik ialah mereka yang mendirikan masjid bukan dalam rangka taat kepada Allah, melainkan bertujuan mengganggu orang-orang Islam dan mendukung orang-orang kafir dengan cara memperkuat barisan orang-orang munafik dan memecah belah barisan orang-orang mukmin, serta dalam rangka bersiap-siap dan menunggu orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya sebelum masjid itu didirikan. Orang-orang munafik itu benar-benar akan bersumpah di hadapan kalian, "Sungguh, kami tidak punya maksud lain selain berbuat baik kepada orang-orang Islam." Namun Allah bersaksi bahwa mereka benar-benar berdusta dengan pengakuan mereka itu.

1343

Janganlah kamu -wahai Nabi- memenuhi ajakan orang-orang munafik untuk menunaikan salat di masjid yang memiliki kriteria semacam itu. Karena masjid Qubā` yang sejak awal didirikan atas dasar takwa lebih pantas untuk dijadikan tempat salat dibanding masjid yang didirikan atas dasar kekafiran itu. Di masjid Qubā` itu ada orang-orang yang gemar bersuci dari hadas dan najis dengan menggunakan air, serta gemar membersihkan diri mereka dari noda-noda maksiat dengan tobat dan istigfar. Allah mencintai orang-orang yang gemar membersihkan dirinya dari hadas, najis, dan dosa.

1344

Apakah sama antara orang yang mendirikan bangunannya atas dasar takwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dan atas dasar rida kepada Allah seraya mengerjakan amal kebajikan seluas-luasnya, dengan orang yang mendirikan masjid untuk mengganggu orang-orang Islam, memperkuat barisan orang-orang kafir, dan memecah belah barisan orang-orang mukmin? Keduanya sungguh berbeda. Yang pertama bangunannya kuat, kokoh, dan tidak dikhawatirkan runtuh. Sedangkan yang satunya, ibarat orang yang mendirikan bangunan di tepi jurang yang rapuh, kemudian bangunan tersebut jatuh bersamanya ke dalam Neraka Jahanam. Allah tidak akan membimbing orang-orang yang zalim sebab kekafirannya, kemunafikan, dan lain-lain ke jalan yang benar.

1345

Masjid yang mereka bangun dengan niat jahat itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dan kemunafikan yang menancap kuat di dalam hati mereka hingga hati mereka tercabik-cabik oleh kematian atau tewas di ujung pedang. Dan Allah Maha Mengetahui amal perbuatan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam memutuskan balasan yang setimpal atas kebaikan atau keburukan.

1346

"Sesungguhnya Allah membeli jiwa orang-orang mukmin -padahal sebenarnya mereka adalah milik-Nya, untuk menunjukkan kemurahan-Nya kepada mereka- dengan harga yang sangat mahal, yaitu Surga. Mereka berperang melawan orang-orang kafir supaya kalimat Allah menjadi yang paling tinggi, kemudian mereka membunuh orang-orang kafir dan dibunuh oleh orang-orang kafir. Allah menjanjikan hal itu dengan janji yang benar di dalam Taurat, kitab suci Musa, Injil, kitab suci Isa -‘Alaihimassalām- dan Al-Qur`ān, kitab suci Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Tidak ada yang lebih menepati janjinya selain Allah -Subḥānahu-. Maka bergembiralah dan bersuka citalah -wahai orang-orang mukmin- dengan akad jual-beli yang kalian lakukan dengan Allah itu, karena kalian benar-benar mendapatkan keuntungan yang sangat besar darinya dan jual-beli itu merupakan keberuntungan yang sangat besar."

1347

Orang-orang yang mendapatkan balasan tersebut ialah orang-orang yang kembali dari apa yang Allah benci dan murkai, kepada apa yang Allah cintai dan ridai. Yang senantiasa tunduk takut kepada Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya, sehingga bersungguh-sungguh menaati-Nya. Mereka selalu memuji Tuhan-Nya dalam setiap keadaan, berpuasa, menunaikan salat, menyuruh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah atau rasul-Nya, melarang apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya, menjaga perintah-perintah Allah dengan mengikutinya dan waspada terhadap larangan-larangan-Nya dengan cara menjauhinya. Dan sampaikanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang mukmin yang memiliki sifat-sifat seperti itu bahwa Allah akan memudahkan urusan mereka di dunia dan di Akhirat.

1348

Tidak sepatutnya bagi seorang nabi dan orang-orang mukmin memohonkan ampunan kepada Allah untuk orang-orang musyrik, walaupun mereka adalah kerabat dekatnya, setelah mereka mengetahui dengan jelas bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni Neraka karena mereka meninggal dunia dalam kemusyrikan.

1349

Permohonan ampunan yang dilakukan Ibrahim untuk bapaknya tidak lain disebabkan oleh janji Ibrahim kepada bapaknya, bahwa ia benar-benar akan memohonkan ampunan kepada Allah untuk bapaknya agar mau menganut Islam. Kemudian tatkala Ibrahim mengetahui dengan jelas bahwa bapaknya adalah musuh Allah karena ia enggan menerima nasihat yang baik, atau karena ia mengetahui dari wahyu bahwa bapaknya akan mati sebagai orang kafir, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Dan permohonan ampunan yang dilakukan oleh Ibrahim itu adalah hasil ijtihadnya sendiri, bukan melawan hukum yang Allah wahyukan kepadanya. Sesungguhnya Ibrahim -‘Alaihissalām-, sosok orang yang rajin berdoa kepada Allah dan suka memaafkan kaumnya yang berbuat semena-mena kepadanya.

1350

Allah tidak akan menjatuhkan vonis sesat kepada kaum yang telah diberi-Nya petunjuk sebelum Dia menjelaskan kepada mereka larangan-larangan yang harus mereka jauhi. Apabila mereka melanggar larangan-larangan itu setelah mereka mengetahuinya maka Allah akan menjatuhkan vonis sesat kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya dan Dia telah mengajarkan kepada kalian apa-apa yang dahulu tidak kalian ketahui.

1351

Sesungguhnya Allah adalah pemilik kerajaan langit dan kerajaan bumi dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kedua keraajan tersebut. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia dapat menghidupkan siapa saja yang Dia kehendaki. Dia dapat mematikan siapa saja yang Dia kehendaki. Sedangkan kalian -wahai manusia- tidak mempunyai pengurus yang mengurus urusan-urusan kalian dan tidak mempunyai pelindung yang dapat melindungi kalian dari semua keburukan dan dari musuh-musuh kalian selain Allah.

1352

Sungguh Allah telah menerima tobat Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tatkala ia mengizinkan orang-orang munafik untuk tidak ikut serta dalam perang Tabuk. Dan sungguh Allah telah menerima tobat kaum Muhajirin dan Ansar yang tidak mangkir darinya, melainkan ikut serta dalam perang Tabuk, meskipun cuaca sangat panas, perbekalan sangat sedikit dan musuh sangat kuat, setelah hati sebagian dari mereka berniat untuk meninggalkan perang akibat beratnya situasi yang sedang mereka hadapi. Kemudian Allah memberikan bimbingan untuk bertahan dan tetap pergi ke medan perang. Allah pun menerima tobat mereka, karena sesungguhnya Dia -Subḥānahu- Maha Penyantun lagi Maha Penyayang kepada mereka. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya ialah Dia membimbing mereka untuk bertobat dan menerima tobat mereka.

1353

Sungguh Allah telah menerima tobat tiga orang, Ka'b bin Mālik, Murārah bin Rabī', dan Hilāl bin Umayyah yang sebelumnya ditangguhkan penerimaan tobat mereka, setelah mereka tidak pergi bersama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ke Tabuk, kemudian Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memerintahkan kepada para sahabat untuk menjauhi mereka, dan mereka bertiga pun didera kesedihan dan kegelisahan yang luar biasa hingga bumi yang luas ini terasa sempit bagi mereka dan dada mereka tersiksa oleh rasa kesepian yang mencekam karena dijauhi oleh semua orang. Mereka tahu bahwasanya tidak ada tempat lari dari (siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Maka Allah memberikan belas kasih-Nya kepada mereka dengan membimbing mereka bertobat, kemudian menerima tobat mereka. Sesungguhnya Dia Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya.

1354

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti rasul-Nya, dan menjalankan syariat-Nya, takutlah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan bergabunglah bersama orang-orang yang jujur dalam keimanan, ucapan, dan perbuatannya. Karena tidak ada keselamatan bagi kalian kecuali di dalam kejujuran.

1355

Tidak ada hak bagi penduduk Madinah dan orang-orang badui yang tinggal di sekitarnya untuk tidak bergabung bersama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- apabila beliau berangkat ke medan jihad. Tidak sepatutnya mereka menyayangi dan melindungi nyawa mereka sendiri dengan merelakan nyawa nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- terancam bahaya. Seharusnya mereka rela mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi nyawa nabi. Hal itu karena setiap rasa haus, rasa letih, dan rasa lapar yang mereka rasakan di jalan Allah, setiap negeri yang mereka singgahi, yang aksi mereka itu memicu kemarahan orang-orang kafir, dan apa saja yang mereka dapatkan dari musuh, seperti keberhasilan mereka membunuh musuh atau menangkapnya, atau mengambil harta bendanya, atau kekalahan darinya, semuanya pasti dicatat oleh Allah sebagai pahala amal saleh yang diterima oleh-Nya dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang berbuat kebajikan. Dia pasti akan memberi mereka balasan yang sempurna dan bahkan memberikan tambahan.

1356

Setiap mereka mengeluarkan harta, baik sedikit maupun banyak, dan setiap kali mereka melewati lembah pasti pengorbanan dan perjalanan mereka itu akan dicatat sebagai amal baik mereka untuk diberikan balasan yang setimpal dan kelak di Akhirat Allah akan memberi mereka ganjaran yang terbaik atas apa yang telah mereka perbuat.

1357

Tidak semestinya orang-orang mukmin itu berangkat semua ke medan perang, karena mereka bisa ditumpas habis apabila musuh mereka berhasil mengalahkan mereka. Semestinya sebagian dari mereka pergi ke medan jihad dan sisanya tinggal di rumah untuk menemani Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan memperdalam ilmu agama melalui ayat-ayat Al-Qur`ān dan ketentuan-ketentuan hukum syariat yang mereka dengar dari nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, kemudian mereka bisa mengajarkan ilmu yang telah mereka pelajari kepada kaum mereka setelah kembali ke rumah mereka, agar mereka dapat menghindari azab dan hukuman Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Hal ini terkait dengan pasukan-pasukan yang dikirim oleh Rasulullah ke berbagai daerah dan beranggotakan sejumlah sahabat pilihan.

1358

Allah -Ta'ālā- memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar memerangi orang-orang kafir yang ada di dekat mereka, karena keberadaan orang-orang kafir di dekat mereka itu merupakan ancaman bagi mereka. Allah juga memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar memperlihatkan kekuatan dan ketangguhan mereka untuk menakut-nakuti orang-orang kafir dan melawan kejahatan mereka. Dan Allah -Ta'ālā- bersama dengan orang-orang mukmin yang bertakwa dengan pertolongan dan dukungan-Nya.

1359

Apabila Allah menurunkan sebuah surah (Al-Qur`ān) kepada rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, maka sebagian orang munafik akan bertanya dengan nada mengejek dan menghina, "Siapa di antara kalian yang imannya kepada ajaran yang dibawa Muhammad bertambah karena surah itu?" Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah dan percaya kepada rasul-Nya pasti turunnya surah itu akan menambah iman mereka yang sudah ada sebelumnya. Mereka pasti gembira dengan turunnya wahyu dari Allah, karena wahyu itu membawa banyak manfaat bagi mereka di dunia dan Akhirat.

1360

Sementara bagi orang-orang munafik turunnya ayat-ayat Al-Qur`ān yang berisi ketentuan-ketentuan hukum dan kisah-kisah nyata justru membuat mereka bertambah sakit hati dan keji, karena mereka mendustakan ayat-ayat tersebut. Maka sakit hati mereka akan bertambah dengan bertambahnya ayat-ayat Al-Qur`ān yang turun. Karena setiap ada ayat Al-Qur`ān yang turun mereka selalu meragukan apa yang terkandung di dalamnya dan mereka mati dalam kekafiran.

1361

Tidakkah orang-orang munafik itu mau mengambil pelajaran dari cobaan yang Allah berikan kepada mereka dengan membuka kedok mereka dan mengungkap kemunafikan mereka setiap tahun satu atau dua kali? Kemudian meskipun mereka tahu bahwa hanya Allah -Ta'ālā- yang melakukan hal itu kepada mereka, tetapi mereka tidak mau bertobat dari kekafiran mereka dan menanggalkan kemunafikan mereka dan mereka pun enggan mengambil pelajaran dari apa yang sedang menimpa mereka dan tidak mau mengakui bahwa itu semua berasal dari Allah.

1362

Apabila Allah menurunkan kepada rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- suatu surah yang menceritakan hal ihwal orang-orang munafik, maka sebagian dari mereka memandang sebagian yang lain seraya berkata, "Apakah ada orang yang melihat kalian?" Jika tidak ada orang yang melihat mereka, maka mereka langsung pergi meninggalkan tempat itu. Ketahuilah bahwa Allah telah memalingkan hati mereka dari jalan kebenaran dan kebaikan, dan menghinakan mereka, karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

1363

Sungguh telah datang kepada kalian -wahai bangsa Arab- seorang rasul yang berasal dari bangsa kalian sendiri, ia orang Arab seperti kalian, ia merasa berat dengan sesuatu yang terasa berat bagi kalian pula, ia sangat peduli agar kalian mendapat hidayah serta ia sangat memperhatikan kalian, dan ia sangat penyantun lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman.

1364

Jika mereka berpaling darimu dan tidak mau beriman kepada ajaran yang kamu bawa, maka katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Cukuplah bagiku Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bersandar dan Dia -Subḥānahu- Penguasa 'Arsy yang agung."

1365

Alif Lām Rā. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Ayat-ayat yang dibaca di surah ini merupakan ayat-ayat Al-Qur`ān yang muhkam (pasti), akurat, dan berisi hikmah dan hukum.

1366

Patutkah manusia merasa heran bahwa Kami menurunkan wahyu kepada salah seorang dari bangsa mereka seraya memerintahkannya memberi peringatan kepada mereka tentang siksa Allah?! Dan sampaikanlah kabar gembira -wahai Rasul- kepada orang-orang yang beriman kepada Allah, bahwa mereka akan mendapatkan tempat yang tinggi di sisi Tuhan mereka, sebagai balasan atas amal saleh yang telah mereka kerjakan. Orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya orang yang membawa ayat-ayat ini adalah seorang penyihir yang sangat nyata sihirnya."

1367

Sesungguhnya Tuhan kalian -wahai orang-orang yang merasa heran- adalah Allah yang telah menciptakan langit yang demikian besarnya dan menciptakan bumi yang begitu luasnya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Jadi, bagaimana mungkin kalian merasa heran ketika Dia mengangkat seorang laki-laki dari bangsa kalian menjadi utusan-Nya? Padahal Dia lah satu-satunya yang berhak membuat keputusan dan ketentuan di dalam kerajaan-Nya yang luas ini. Dan tidak ada seorangpun dapat memberikan syafaat di sisi-Nya dalam masalah apapun tanpa izin dan restu dari-Nya. Pemilik sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah, Tuhan kalian. Maka beribadahlah hanya kepada-Nya. Mengapa bukti-bukti dan argumen-argumen itu tidak mampu mengingatkan kalian akan keesaan-Nya? Karena siapapun yang mempunyai ingatan sekecil apapun tentang hal itu pasti dia akan menyadari hal itu dan beriman kepada-Nya.

1368

Hanya kepada Dia lah kalian akan dikembalikan pada hari Kiamat untuk diberikan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian. Allah menjanjikan hal itu kepada manusia dengan sebenar-benarnya dan Dia tidak akan mengingkarinya. Sesungguhnya Dia mampu melakukan hal itu. Dia menciptakan mahkluk tanpa ada contoh sebelumnya. Kemudian Dia akan mengembalikan wujudnya setelah kematiannya. Dia memberikan balasan yang setimpal kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan beramal saleh. Dia memberikan balasan itu secara adil; tidak mengurangi kebajikan mereka dan tidak menambah keburukan mereka. Dan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya akan disediakan minuman sangat panas yang dapat mencabik-cabik isi perut mereka. Mereka mendapatkan azab yang sangat pedih karena kekufuran mereka kepada Allah dan Rasul-Nya.

1369

Dia lah yang telah membuat matahari memancarkan dan menyebarkan sinar, membuat bulan menjadi cahaya yang dapat digunakan untuk penerangan, dan menetapkan peredarannya berdasarkan tempat orbitnya yang berjumlah 28 orbit. Yang dimaksud dengan tempat orbit itu ialah jarak yang ditempuhnya dalam sehari-semalam. Hal itu supaya kalian -wahai manusia- dapat mengetahui hitungan hari berdasarkan putaran matahari dan mengetahui hitungan bulan dan tahun berdasarkan putaran bulan. Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya melainkan dengan kebenaran untuk menunjukkan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada manusia. Allah menjelaskan dalil-dalil dan bukti-bukti yang secara nyata menunjukkan keesaan-Nya kepada orang-orang yang mengetahui cara menggunakan dalil-dalil tersebut.

1370

Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, kondisi gelap dan terang yang menyertainya, pendek dan panjangnya, dan segenap makhluk yang ada di langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah bagi orang-orang yang takut kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

1371

Sesungguhnya orang-orang kafir yang tidak membayangkan akan berjumpa dengan Allah sehingga mereka tidak merasa takut maupun mengharapkan perjumpaan itu, mereka merasa puas dengan kehidupan dunia yang sementara daripada kehidupan Akhirat yang kekal, merasa tenang dan gembira dengan kehidupan dunia, dan berpaling serta lalai dari ayat-ayat Allah dan dalil-dalil-Nya.

1372

Orang-orang yang memiliki sifat-sifat seperti itu tempat kembalinya adalah Neraka, disebabkan kekafiran mereka dan sikap mereka yang mendustakan adanya Hari Kiamat.

1373

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh, Allah karuniai mereka petunjuk untuk beramal saleh yang akan mengantarkan mereka kepada rida-Nya, disebabkan keimanan mereka. Kemudian kelak di hari Kiamat Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang dipenuhi kenikmatan abadi, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.

1374

Doa yang mereka panjatkan di dalam Surga ialah ucapan yang mensucikan Allah. Sedangkan ucapan salam yang diucapkan oleh Allah dan para Malaikat serta mereka ucapkan satu sama lain ialah "Salam". Dan penutup doa mereka ialah pujian kepada Allah, Tuhan segenap makhluk.

1375

Seandainya Allah -Subḥānahu- segera mengabulkan doa jahat yang diucapkan oleh manusia untuk kebinasaan diri mereka sendiri, anak-anak dan harta benda mereka ketika mereka marah, sebagaimana Allah mengabulkan doa baik mereka, niscaya mereka sudah binasa. Akan tetapi Allah memberikan tenggang waktu kepada mereka. Maka Allah membiarkan orang-orang yang tidak menunggu perjumpaan dengan-Nya, karena mereka tidak takut terhadap hukuman-Nya dan tidak mengharapkan ganjaran-Nya, Allah membiarkan mereka mondar-mandir dalam kebingungan dan kebimbangan terhadap hari penghitungan amal (Hari Kiamat).

1376

Apabila orang yang melampaui batas itu menderita sakit atau mengalami situasi yang buruk, ia berdoa kepada Kami seraya merendahkan dan menundukkan dirinya, sambil berbaring, duduk atau berdiri, dengan harapan bahwa kesulitan yang sedang dihadapinya itu dihilangkan. Kemudian setelah Kami mengabulkan doanya dan menghilangkan kesulitan yang dihadapinya, ia kembali seperti sedia kala, seolah-olah ia tidak pernah memanjatkan doa kepada Kami untuk dihilangkan kesulitannya. Sebagaimana orang yang berpaling dari kebenaran itu tergoda untuk mempertahankan kesesatannya, begitu pula orang-orang yang melampuai batas dengan kekafirannya pun tergoda untuk mempertahankan kekafiran dan kemaksiatan mereka dan tidak mau meninggalkannya.

1377

Dan kami benar-benar telah membinasakan umat-umat sebelum kalian -wahai orang-orang musyrik- karena mereka mendustakan Rasul-rasul mereka dan gemar berbuat maksiat. Sungguh telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka yang Kami utus kepada mereka dengan membawa bukti-bukti dan dalil-dalil yang jelas dan nyata menunjukkan bahwa ajaran yang mereka bawa benar-benar berasal dari Tuhan mereka. Namun mereka tidak tertarik untuk beriman karena mereka tidak memiliki kesiapan untuk beriman. Maka Allah pun menghinakan mereka dan tidak membimbing mereka ke jalan iman. Dan sebagaimana kami telah memberikan balasan kepada umat-umat yang zalim itu, kami pun akan memberikan balasan kepada orang-orang semacam itu kapanpun dan di manapun.

1378

Kemudian Kami jadikan kalian -wahai manusia- sebagai pengganti umat-umat kafir yang telah Kami binasakan. Kami hendak melihat bagaimana kalian berbuat. Apakah kalian akan berbuat baik sehingga kalian akan mendapatkan ganjarannya, ataukah kalian akan berbuat jahat sehingga kalian akan dihukum karenanya?

1379

Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Al-Qur`ān yang dengan jelas menunjukkan ke-esaan Allah maka orang-orang yang ingkar kepada hari kebangkitan yang tidak mengharapkan ganjaran dan tidak takut akan hukuman berkata, "Datangkanlah -wahai Muhammad- Al-Qur`ān lain selain Al-Qur`ān yang ini, yang berisi caci maki terhadap tradisi menyembah berhala. Atau ubahlah Al-Qur`ān ini dengan mengganti beberapa bagiannya atau keseluruhannya dengan hal-hal yang sesuai dengan selera kami." Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Aku tidak berhak mengubahnya, apalagi mendatangkan Al-Qur`ān yang lain. Hanya Allah sajalah yang berhak mengganti bagian mana yang dikehendaki-Nya. Aku tidak bisa berbuat apapun selain mengikuti apa yang diwahyukan Allah kepadaku. Sesungguhnya aku takut -jika aku durhaka kepada Allah dan menuruti permintaan kalian- akan azab di hari yang agung, yaitu hari Kiamat."

1380

Katakanlah -wahai Rasul-, "Sekiranya Allah menghendaki agar aku tidak membacakan Al-Qur`ān kepada kalian, pasti aku tidak akan membacakannya kepada kalian dan tidak menyampaikannya kepada kalian. Dan sekiranya Allah menghendaki pasti Dia tidak akan memberitahukan perihal Al-Qur`ān kepada kalian melalui lisanku. Karena aku telah tinggal di tengah-tengah kalian dalam kurun waktu yang lama -yaitu 40 tahun- sementara aku tidak bisa membaca dan menulis, dan akupun tidak pernah menuntut dan mencari masalah ini. Tidakkah kalian bisa mengerti dengan akal sehat kalian bahwa apa yang kubawa ke hadapan kalian ini berasal dari Allah, dan tidak ada campur tangan sedikitpun dariku?"

1381

Tidak ada seorangpun yang lebih zalim dari orang yang membuat kebohongan atas nama Allah. Jadi bagaimana mungkin aku mengganti Al-Qur`ān ini secara dusta atas nama Allah?! Sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas-batas Allah dengan cara membuat kebohongan atas nama-Nya tidak akan berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan.

1382

Orang-orang musyrik itu menyembah tuhan-tuhan palsu selain Allah yang tidak dapat mendatangkan manfaat maupun mudarat. Sedangkan Tuhan yang berhak disembah dapat mendatangkan manfaat dan mudarat kapan saja menurut kehendak-Nya. Dan mereka berkata tentang tuhan-tuhan yang mereka sembah, "Mereka itu adalah perantara yang membantu kepentingan kami di sisi Allah, sehingga kami tidak disiksa karena dosa-dosa kami." Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Apakah kalian hendak memberitahu Allah Yang Maha Mengetahui itu bahwa Dia memiliki sekutu, dan Dia tidak tahu bahwa Dia memiliki sekutu di langit dan di bumi?!" Maha Suci Allah dari semua kebatilan dan kebohongan yang dikatakan oleh orang-orang musyrik itu."

1383

Dan tidaklah umat manusia ini dahulu melainkan satu umat yang beriman dan bertauhid. Kemudian mereka berselisih paham. Sebagian dari mereka tetap beriman. Dan sebagian lainnya berubah menjadi kafir. Sekiranya tidak ada ketentuan yang telah Allah tetapkan sebelumnya -bahwa Dia tidak akan memutus perselisihan mereka di dunia melainkan di Hari Kiamat- pasti Dia telah memutus perselisihan mereka di dunia, sehingga dapat diketahui dengan jelas siapa yang berada di jalan yang benar dan siapa yang tersesat.

1384

Orang-orang musyrik berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu ayat dari Tuhannya yang menunjukkan kebenarannya?" Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, "Turunnya ayat-ayat itu adalah perkara gaib yang hanya diketahui oleh Allah. Maka tunggulah ayat-ayat nyata yang kalian usulkan itu. Sesungguhnya aku pun menunggunya bersama kalian.

1385

Apabila Kami memberikan suatu anugerah kepada orang-orang musyrik berupa hujan dan kesuburan setelah mereka ditimpa kekeringan dan kesulitan, tiba-tiba mereka mengolok-olok dan mendustakan ayat-ayat Kami. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, "Allah lebih cepat tipu daya-Nya dan lebih cepat hukuman-Nya kepada kalian." Sesungguhnya para Malaikat pencatat amal senantiasa mencatat setiap tipu daya yang mereka rencanakan tanpa kecuali. Jadi bagaimana mungkin Pencipta mereka tidak mengetahui kondisi mereka?! Allah akan membalas tipu daya mereka dengan balasan yang setimpal.

1386

Allah-lah yang membuat kalian -wahai manusia- bisa melaju di darat dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan. Dan Dia lah yang membuat kalian bisa melaju di laut dengan mengendarai kapal. Sampai ketika kalian sudah berada di dalam kapal di tengah laut dan kapal itu membawa kalian berlayar dengan hembusan angin yang baik, maka para penumpang bersuka cita. Kemudian di saat mereka tengah bersuka cita tiba-tiba datang angin yang berhembus kencang, ombak lautan datang dari segala arah, dan mereka menduga kuat bahwa mereka semua akan celaka, maka mereka memanjatkan doa kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun seraya berkata, "Sungguh, jika Engkau berkenan menyelamatkan kami dari cobaan maut ini, niscaya kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur kepada-Mu atas nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.

1387

Kemudian setelah Allah mengabulkan doa mereka dan menyelamatkan mereka dari bencana itu, tiba-tiba mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan perbuatan kufur, maksiat dan dosa. Sadarlah wahai manusia! Sesungguhnya resiko dari perbuatan buruk kalian itu akan kalian tanggung sendiri. Karena Allah sama sekali tidak dirugikan oleh perbuatan buruk kalian. Kalian bisa menikmatinya di dunia yang fana ini. Kemudian di Hari Kiamat kelak kalian akan kembali kepada Kami. Lalu Kami akan memberitahukan kepada kalian perihal kemaksiatan-kemaksiatan yang telah kalian perbuat. Dan Kami akan memberikan balasan yang setimpal kepada kalian.

1388

Sesungguhnya kecepatan berakhirnya kehidupan dunia yang kalian nikmati ini bagaikan air hujan yang mengenai tumbuh-tumbuhan di muka bumi yang biji-biji dan buah-buahnya biasa di makan oleh manusia atau rerumputan dan sejenisnya yang biasa di makan oleh binatang ternak. Sampai ketika bumi tampil dengan warnanya yang elok dan bersolek dengan aneka tanaman yang tumbuh di atasnya, dan penduduknya menyangka bahwa mereka akan memanen dan memetik hasilnya, tiba-tiba datang keputusan Kami untuk memusnahkannya. Maka Kami jadikan tanam-tanaman itu laksana tanam-tanaman yang sudah dipanen. Seolah-olah baru-baru ini tidak pernah tumbuh pepohonan dan tanam-tanaman di tempat itu. Selain menjelaskan kondisi kehidupan dunia dan kecepatan berakhirnya, Kami juga menjelaskan dalil-dalil dan bukti-bukti untuk orang-orang yang mampu berpikir dan mengambil pelajaran.

1389

Allah mengajak seluruh umat manusia ke dalam Surga-Nya yang menjadi Istana Kedamaian. Di dalam Surga itu manusia terbebas dari segala bentuk musibah dan kesedihan, dan aman dari kematian. Dan Allah membimbing hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki ke dalam agama Islam yang akan mengantarkan mereka ke dalam Istana Kedamaian.

1390

Orang-orang yang berbuat baik dengan cara melaksanakan apa yang diwajibkan Allah kepada mereka dan meninggalkan apa yang Allah haramkan kepada mereka akan mendapatkan ganjaran terbaik, yaitu Surga. Dan mereka akan mendapatkan tambahan ganjaran, yaitu memandang wajah Allah. Wajah mereka tidak diselimuti debu dan tidak diliputi kehinaan maupun kenistaan. Orang-orang yang baik tersebut adalah penghuni tetap Surga.

1391

Sedangkan orang-orang yang berbuat buruk, baik berupa kekafiran maupun kemaksiatan akan mendapatkan balasan buruk yang setimpal dengan perbuatan mereka, yaitu siksa Allah di Akhirat. Dan wajah mereka diselimuti kenistaan dan kehinaan. Tidak ada seorangpun yang dapat melindungi mereka dari azab Allah manakala azab itu datang menimpa mereka. Seolah-olah wajah mereka memakai topeng hitam dari gelapnya malam akibat banyaknya asap hitam Neraka yang menerpanya. Orang-orang tersebut adalah penghuni Neraka yang akan menetap di sana untuk selama-lamanya.

1392

Dan ingatlah -wahai Rasul- Hari Kiamat di waktu Kami menghimpun seluruh makhluk, kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang menyekutukan Allah, selama di dunia, "Tetaplah di tempat kalian -wahai orang-orang musyrik- bersama tuhan-tuhan selain Allah yang kalian sembah di dunia. Kemudian Kami pisahkan antara tuhan-tuhan yang disembah dan orang-orang yang menyembahnya. Dan tuhan-tuhan yang disembah berlepas diri dari orang-orang yang menyembahnya seraya berkata, "Kalian tidak pernah menyembah kami di dunia."

1393

Di sini tuhan-tuhan selain Allah yang mereka sembah berlepas diri dari mereka seraya berkata, "Allah-lah yang menjadi saksi -dan cukuplah Allah sebagai saksi- bahwa kami tidak rela dengan tindakan kalian menyembah kami. Kami pun tidak pernah menyuruh kalian menyembah kami. Dan kami tidak merasa bahwa kalian menyembah kami."

1394

Di tempat yang agung itu setiap orang diberitahu apa saja yang pernah dia perbuat selama hidupnya di dunia. Dan orang-orang musyrik dikembalikan kepada Tuhan mereka yang sebenarnya. Yaitu Tuhan yang mengurus perhitungan amal mereka. Dan lenyaplah keyakinan palsu mereka tentang pertolongan dari berhala-berhala mereka.

1395

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, "Siapakah yang memberi kalian rezeki dari langit dengan cara menurunkan air hujan kepada kalian? Siapakah yang memberi kalian rezeki dari dalam bumi dengan cara menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di permukaannya dan menyediakan aneka tambang di dalam perutnya? Siapakah yang mengeluarkan makhluk hidup dari makhluk mati, seperti manusia dari sperma dan burung dari telur? Siapakah yang mengeluarkan makhluk mati dari makhluk hidup, seperti sperma dari hewan dan telur dari burung? Dan siapakah yang mengatur urusan langit dan bumi beserta makhluk-makhluk yang ada di dalamnya?" Mereka pasti akan menjawab, "Yang melakukan itu semua ialah Allah." Maka katakanlah kepada mereka, "Tidakkah kalian menyadari hal itu dan merasa takut kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya?"

1396

Begitulah wahai manusia! Zat Yang melakukan itu semua ialah Allah Yang Maha Benar, Pencipta kalian semua dan Pengatur semua urusan kalian. Apakah yang ada di luar kebenaran selain kesesatan dan kesia-siaan?! Dimana akal pikiran kalian terhadap kebenaran yang terang ini?

1397

Sebagaimana sifat rububiyah yang sejati dipastikan untuk Allah begitu juga kalimah Tuhanmu -wahai Rasul- yang terkait dengan takdir-Nya pun dipastikan untuk orang-orang yang menyimpang dari kebenaran secara terang-terangan, bahwasanya mereka tidak beriman.

1398

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, "Apakah di antara tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah itu ada yang dapat menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya, kemudian dapat membangkitkannya kembali sesudah kematiannya?" Katakanlah kepada mereka, "Allah dapat menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya. Kemudian Allah akan membangkitkannya kembali sesudah kematiannya. Jadi bagaimana mungkin kalian -wahai orang-orang musyrik- bisa dipalingkan dari kebenaran menuju kebatilan?!"

1399

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Apakah di antara tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah itu ada yang dapat membimbing manusia kepada kebenaran?" Katakanlah kepada mereka, "Hanya Allah sajalah yang dapat membimbing manusia kepada kebenaran. Apakah Tuhan yang dapat membimbing manusia kepada kebenaran itu lebih pantas diikuti, ataukah tuhan-tuhan sesembahan kalian yang tidak dapat membawa dirinya sendiri ke jalan yang benar, kecuali apabila dibimbing oleh pihak lain?! Bagaimana mungkin kalian memutuskan sesuatu secara batil ketika kalian menganggap bahwa mereka itu adalah sekutu-sekutu Allah?! Maha Tinggi Allah dari ucapan kalian itu."

1400

Kebanyakan orang-orang musyrik itu mengikuti apa yang tidak mereka miliki ilmunya. Mereka hanya mengikuti prasangka dan kebimbangan belaka. Padahal kebimbangan itu tidak bisa menggantikan kedudukan ilmu, sebaliknya sangat membutuhkan ilmu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada satupun perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.

1401

Al-Qur`ān ini tidak mungkin bisa dibuat dan disandarkan kepada selain Allah. Karena manusia pasti tidak mampu membuat karya yang sebanding dengan Al-Qur`ān. Akan tetapi Al-Qur`ān ini diturunkan untuk membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum yang masih global (umum) di dalamnya. Jadi tidak ada sedikitpun keraguan bahwa Al-Qur`ān ini diturunkan dari Tuhan yang telah menciptakan segenap makhluk.

1402

Ataukah orang-orang musyrik itu akan berkata, "Sesungguhnya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lah yang membuat Al-Qur`ān ini atas inisiatifnya sendiri dan menisbahkannya kepada Allah." Katakanlah -wahai Rasul- sebagai jawaban kepada mereka, "Jika memang aku yang telah membuat Al-Qur`ān ini atas inisiatifku sendiri, sedangkan aku adalah manusia biasa seperti kalian, cobalah kalian membuat satu surah saja yang sebanding dengannya. Dan ajaklah siapa saja yang bisa kalian ajak untuk membantu kalian, jika kalian sungguh-sungguh dengan tuduhan kalian bahwa Al-Qur`ān ini adalah buatan manusia dan sesuatu yang dusta. Kalian pasti tidak akan bisa membuatnya. Dan ketidakmampuan kalian itu -sedangkan kalian adalah ahli bahasa dan sastra yang hebat- menunjukkan bahwa Al-Qur`ān itu benar-benar diturunkan dari sisi Allah.

1403

Mereka tidak menjawab. Bahkan mereka mendustakan Al-Qur`ān ini sebelum mereka memahami isinya. Dan karena azab yang diperingatkan kepada mereka pun belum tiba. Tetapi waktu kedatangannya sudah dekat. Sikap mendustakan ayat-ayat Allah juga ditunjukkan oleh umat-umat terdahulu. Dan oleh karena itu, mereka ditimpa siksa karenanya. Maka renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana akhir dari perjalanan umat-umat yang mendustakan ayat-ayat Allah . Mereka benar-benar dibinasakan oleh Allah .

1404

Di antara orang-orang musyrik itu ada orang yang kelak akan percaya kepada Al-Qur`ān sebelum kematiannya. Dan ada yang tidak percaya kepadanya karena keangkuhan dan kesombongannya sampai ajal menjemputnya. Tuhanmu -wahai Rasul- Maha Mengetahui orang-orang yang bersikeras mempertahankan kekafirannya. Dan Tuhanmu akan membalas kekafiran mereka tersebut.

1405

Jika kaummu -wahai Rasul- mendustakanmu katakanlah kepada mereka, "Aku akan mendapatkan ganjaran atas amal perbuatanku sendiri. Dan aku akan menanggung akibat dari amal perbuatanku sendiri. Sedangkan kalian akan mendapatkan ganjaran atas amal perbuatan kalian sendiri, dan akan menerima hukuman atas amal perbuatan kalian sendiri. Kalian akan bebas dari hukuman atas amal perbuatanku, dan akupun akan bebas dari hukuman atas amal perbuatan kalian.

1406

Di antara orang-orang musyrik itu ada orang yang mendengarkan suaramu -wahai Rasul- ketika engkau membaca Al-Qur`ān, tetapi pendengaran mereka tidak diikuti dengan penerimaan dan perhatian. Apakah engkau sanggup membuat orang tuli bisa mendengar?! Begitu pula engkau tidak akan sanggup memberikan petunjuk kepada orang-orang yang tuli terhadap kebenaran sehingga mereka tidak bisa memahaminya.

1407

Di antara orang-orang musyrik itu ada yang melihatmu -wahai Rasul- dengan mata lahirnya bukan dengan mata batinnya. Apakah engkau mampu membuat orang buta bisa melihat?! Engkau pasti tidak mampu melakukannya. Begitu juga engkau tidak akan mampu memberikan petunjuk kepada orang yang tidak punya mata hati.

1408

Sesungguhnya Allah bersih dari tindakan zalim (semena-mena) kepada hamba-hamba-Nya. Dia tidak pernah menzalimi mereka sedikitpun. Tetapi merekalah yang gemar menzalimi diri mereka sendiri dengan cara menjerumuskan diri ke dalam jurang kehancuran, akibat terlalu fanatik kepada kebatilan, sombong dan angkuh.

1409

Kelak Hari Kiamat, di saat Allah mengumpulkan manusia di padang Mahsyar untuk dihitung amal, seolah-olah mereka hidup di alam dunia dan alam Barzakh tidak lebih dari sesaat di siang hari. Dalam sesaat itu mereka saling mengenal satu sama lain, kemudian mereka tidak saling mengenal lagi akibat dahsyatnya kegaduhan di Hari Kiamat yang mereka saksikan. Sungguh merugi orang-orang yang mendustakan perjumpaan dengan Tuhan mereka di Hari Kiamat, dan selama di dunia mereka tidak percaya akan adanya Hari Kebangkitan hingga mereka selamat dari kerugian.

1410

Dan jika Kami perlihatkan kepadamu -wahai Rasul- sebagian dari azab yang kami janjikan kepada mereka sebelum engkau wafat, atau kami mewafatkanmu sebelum hal itu terjadi, maka bagaimanapun juga mereka akan kembali kepada Kami di Hari Kiamat nanti. Kemudian Allah mengetahui apa yang telah mereka perbuat, tidak ada satupun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.

1411

Setiap umat yang ada di masa lalu mempunyai Rasul yang diutus oleh Allah kepada mereka. Apabila Rasul itu telah menyampaikan kepada mereka apa yang harus disampaikannya kepada mereka dan ternyata mereka mendustakannya, maka kedua belah pihak diberi keputusan secara adil. Kemudian Allah menyelamatkan utusan-Nya dengan karunia-Nya dan membinasakan umatnya dengan keadilan-Nya. Dan mereka tidak dizalimi sedikitpun terkait dengan balasan amal perbuatan mereka.

1412

Orang-orang kafir itu berkata dengan nada angkuh dan menantang, "Kapan datangnya azab yang kalian ancamkan kepada kami, jika kalian sungguh-sungguh atas klaim kalian itu?!"

1413

Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Aku tak kuasa mendatangkan manfaat dan mudarat untuk diriku sendiri. Jadi bagaimana mungkin aku bisa mendatangkan manfaat dan mudarat untuk orang lain? Kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Dan bagaimana mungkin aku bisa mengetahui perkara gaib-Nya? Tiap-tiap umat yang telah dijanjikan kebinasaannya oleh Allah mempunyai waktu yang telah ditentukan bagi kebinasaan mereka. Namun tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Kemudian apabila waktu kebinasaannya telah tiba mereka tidak dapat memajukannya ataupun memundurkannya walaupun sekejap mata.

1414

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang meminta disegerakan azabnya itu, "Katakanlah padaku, jikalau azab Allah itu datang kepada kalian kapan saja di waktu malam atau siang, apa yang kalian maksudkan dengan penyegeraan azab?

1415

Apakah sesudah datangnya azab yang dijanjikan kepada kalian itu kalian akan beriman? Padahal ketika itu orang yang belum beriman sebelum itu tidak akan mendapatkan manfaat apapun dari imannya. Apakah kalian mau beriman sekarang, sedangkan sebelum ini kalian telah meminta agar azab kalian disegerakan karena kalian tidak percaya akan adanya azab."

1416

Kemudian setelah mereka dimasukkan ke dalam azab dan mereka meminta dikeluarkan dari sana, maka dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah azab yang kekal di Akhirat! Bukankah kalian diberi balasan yang sesuai dengan kekafiran dan kemaksiatan yang telah kalian lakukan?!"

1417

Dan orang-orang musyrik itu meminta penjelasan kepadamu -wahai Rasul-, "Apakah azab yang dijanjikan kepada kami ini benar adanya?" Katakanlah kepada mereka, "Ya. Sungguh, demi Allah, itu benar adanya. Dan kalian tidak akan lolos darinya."

1418

Seandainya setiap orang musyrik mempunyai semua harta berharga yang ada di bumi ini, niscaya ia akan menggunakannya untuk menebus dirinya dari azab Allah jika ia diberi kesempatan untuk menebusnya. Dan orang-orang musyrik itu menyembunyikan penyesalan mereka atas kekafiran mereka tatkala mereka menyaksikan azab di Hari Kiamat. Allah memutuskan perkara mereka dengan adil. Mereka tidak pernah dizalimi, melainkan diberi balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.

1419

Sesungguhnya hanya Allah lah pemilik apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya ancaman Allah tentang hukuman bagi orang-orang kafir pasti akan terjadi, tidak ada keraguan sedikitpun tentang hal itu. Akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui hal itu, sehingga mereka merasa bimbang dan ragu.

1420

Dia lah yang dapat membangkitkan orang-orang mati dan mematikan orang-orang hidup. Dan hanya kepada-Nya lah kalian akan dikembalikan di Hari Kiamat. Lalu Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

1421

Wahai manusia, telah datang kepada kalian Kitab Suci Al-Qur`ān yang berisi peringatan, anjuran dan larangan. Al-Qur`ān adalah obat penawar untuk penyakit bimbang dan ragu yang bersarang di dalam hati. Al-Qur`ān adalah petunjuk ke jalan yang benar. Dan Al-Qur`ān mengandung rahmat bagi orang-orang yang beriman, karena merekalah yang memanfaatkannya.

1422

Katakanlah -wahai Rasul- kepada manusia, "Al-Qur`ān yang aku bawa kepada kalian adalah anugerah dan rahmat dari Allah untuk kalian. Maka bergembiralah kalian dengan anugerah dan rahmat yang Allah berikan kepada kalian, bukan dengan yang lain." Karena apa yang dibawa Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari Tuhannya untuk mereka itu lebih baik dari harta benda dunia yang mereka kumpulkan.

1423

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, "Ceritakanlah kepadaku tentang rezeki yang Allah berikan kepada kalian kemudian kalian memperlakukannya menurut hawa nafsu kalian. Maka kalian mengharamkan sebagiannya dan menghalalkan sebagian lainnya." Katakanlah kepada mereka, "Apakah Allah mengizinkan kalian untuk menghalalkan apa yang kalian halalkan dan mengharamkan apa yang kalian haramkan, ataukah kalian membuat kebohongan atas nama Allah?"

1424

Apa gerangan yang dibayangkan oleh orang-orang yang membuat kebohongan atas nama Allah tentang apa yang akan menimpa mereka di hari Kiamat? Apakah mereka menyangka bahwa Allah akan mengampuni mereka? Mana mungkin?! Sesungguhnya Allah benar-benar bermurah hati kepada manusia dengan memberi mereka tenggang waktu dan tidak menyegerakan hukuman mereka. Akan tetapi kebanyakan dari mereka mengingkari nikmat yang Allah berikan kepada mereka dan tidak mau mensyukurinya.

1425

Setiap perkara yang engkau urus -wahai Rasul- dan setiap ayat Al-Qur`ān yang engkau baca, dan setiap amal perbuatan yang kalian kerjakan -wahai orang-orang mukmin- pasti Kami melihat, mengetahui dan mendengarkan kalian ketika kalian sedang menghadapi dan melakukannya. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun seberat żarrah (atom) di langit atau di bumi. Tidak juga yang lebih kecil dari itu atau lebih besar melainkan semuanya tercatat di dalam kitab yang jelas, yang memuat semua hal, baik kecil maupun besar.

1426

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka ketika menghadapi hiruk-pikuk Hari Kiamat, dan mereka pun tidak bersedih hati atas kekayaan duniawi yang luput dari mereka.

1427

Para wali itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti Rasul-Nya dan bertakwa kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

1428

Mereka akan mendapatkan kabar gembira yang menyenangkan hati mereka di dunia berupa mimpi baik atau pujian dari sesama manusia. Dan mereka juga akan mendapatkan kabar gembira dari para Malaikat ketika nyawa mereka akan dicabut, juga sesudah kematian mereka dan ketika berkumpul di padang Mahsyar. Tidak ada perubahan atas apa yang Allah janjikan kepada mereka. Balasan itu merupakan keberhasilan yang sangat besar, karena mereka berhasil mendapatkan apa yang diinginkan dan selamat dari apa yang ditakutkan.

1429

Janganlah engkau bersedih hati -wahai Rasul- atas ucapan mereka yang mencaci maki dan menghina agamamu. Sesungguhnya keperkasaan dan kemenangan itu semuanya adalah milik Allah. Tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkan-Nya. Dia Maha Mendengar ucapan mereka lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka. Dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.

1430

Ingatlah, sesungguhnya Allah adalah satu-satu-Nya pemilik semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Lalu apa yang diikuti oleh orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah sebagai sekutu-sekutu?! Sejatinya mereka hanyalah mengikuti keragu-raguan. Dan mereka itu berbohong dalam menyandarkan sekutu-sekutu kepada Allah -Ta'ālā-. Maha Tinggi Allah dengan setinggi-tingginya dari ucapan mereka itu.

1431

Dia lah satu-satunya Zat yang menjadikan malam sebagai kesempatan untuk beristirahat dari kegiatan dan kelelahan, dan menjadikan siang hari terang benderang agar kalian bisa bekerja untuk mencari nafkah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda yang jelas bagi orang-orang yang mau mendengar untuk mengambil pelajaran dan menerima.

1432

Sebagian orang musyrik berkata, "Allah telah menjadikan para Malaikat sebagai anak-anak perempuan-Nya." Maha Suci Allah dari ucapan mereka itu. Karena Allah Maha Kaya atas semua makhluk-Nya. Dia lah pemilik semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Kalian -wahai orang-orang musyrik- tidak punya bukti sedikitpun atas ucapan kalian itu. Apakah kalian sengaja membuat kebohongan besar -yaitu menyatakan bahwa Allah mempunyai anak- atas nama Allah yang tidak pernah kalian ketahui hakikatnya, tanpa punya bukti yang kuat?!

1433

Katakanlah -wahai Rasul kepada mereka, "Sesungguhnya orang-orang yang membuat kebohongan atas nama Allah dengan mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, mereka tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan dan tidak akan selamat dari apa yang mereka takutkan."

1434

Maka janganlah kalian terpesona dengan kesenangan dan kenikmatan duniawi yang mereka nikmati. Karena itu adalah kesenangan kecil dan sesaat. Kemudian mereka akan dikembalikan kepada Kami di Hari Kiamat. Lalu Kami akan menimpakan azab yang sangat kuat kepada mereka, karena mereka telah ingkar kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya.

1435

Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mendustakan itu kisah Nuh -'alaihissalām- ketika dia berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Jika keberadaanku di tengah-tengah kalian menjadi masalah besar bagi kalian, peringatanku dan nasihatku dengan ayat-ayat Allah terasa berat bagi kalian, dan kalian memutuskan untuk membunuhku, maka hanya kepada Allah saja lah aku bersandar dalam menghadapi tipu daya kalian. Maka mantapkanlah urusan kalian, pastikanlah niat kalian untuk membunuhku, dan panggillah tuhan-tuhan sesembahan kalian agar membantu kalian dan jangan kalian rahasiakan tipu daya kalian! Kemudian setelah kalian menyusun rencana untuk membunuhku laksanakanlah apa yang kalian rencanakan itu dan jangan menunda-nunda sedikitpun.

1436

Jika kalian menolak seruanku, kalian pasti tahu bahwa aku tidak pernah meminta imbalan atas usahaku menyampaikan risalah Tuhanku. Hanya Allah-lah yang memberiku imbalan. Baik kalian beriman maupun tidak. Dan Allah-menyuruhku menjadi orang yang tunduk kepada-Nya dengan cara menjalankan ketaatan dan mengerjakan amal saleh."

1437

Kemudian kaumnya mendustakannya dan tidak percaya kepadanya. Maka Kami selamatkan dia (Nuh -'alaihissalām-) beserta orang-orang yang beriman bersamanya di dalam bahtera. Dan Kami jadikan mereka sebagai generasi penerus bagi umat-umat sebelum mereka. Sedangkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat dan hujah-hujah yang dibawanya Kami binasakan dengan terjangan air bah. Maka renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana akhir perjalanan orang-orang yang diberi peringatan oleh Nuh -'alaihissalām- tetapi mereka enggan beriman.

1438

Setelah sekian lama sesudah masa Nuh -'alaihissalām- itu Kami mengutus para Rasul kepada kaumnya masing-masing. Para Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat dan bukti-bukti yang nyata. Tetapi kaum-kaum itu sama sekali tidak tertarik untuk beriman, karena semenjak dahulu mereka bersikeras untuk mendustakan para Rasul. Maka Allah mengunci mati hati mereka. Dan sebagaimana Kami telah mengunci mati hati para penentang rasul-rasul di masa lalu, Kami juga mengunci mati hati orang-orang kafir yang melampaui batas-batas Allah dengan kekafirannya kapanpun dan dimanapun.

1439

Beberapa waktu setelah masa para Rasul itu Kami mengutus Musa -'alaihissalām- dan saudaranya, Harun -'alaihissalām- kepada Fir'aun, Raja Mesir dan pembesar-pembesar kaumnya. Kami bekali keduanya dengan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan bahwa keduanya benar-benar utusan Allah. Akan tetapi mereka enggan beriman kepada ajaran yang dibawa oleh keduanya. Mereka adalah kaum yang durjana, karena mereka ingkar kepada Allah dan mendustakan rasul-rasul-Nya.

1440

Kemudian tatkala kebenaran yang dibawa oleh Musa dan Harun -'alaihimassalām- sampai kepada Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya, mereka berkata terhadap mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran apa yang dibawa Musa, “Sesungguhnya ia adalah benar-benar sihir dan bukan sesuatu yang nyata."

1441

Musa membantah ucapan mereka dengan mengatakan, "Apakah ketika kebenaran datang kepada kalian maka kalian berkata bahwa itu adalah sihir?! Sekali-kali tidak! Itu sama sekali bukan sihir. Dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa seorang penyihir tidak akan beruntung. Jadi bagaimana mungkin aku melakukannya?!"

1442

Kaum Fir'aun berkata kepada Musa -'alaihissalām-, "Apakah engkau datang kepada kami dengan membawa sihir ini untuk memalingkan kami dari agama warisan leluhur kami, kemudian engkau dan saudaramu menjadi raja? Kami tidak percaya kepada kalian berdua, wahai Musa dan Harun, bahwa kalian berdua adalah utusan Allah kepada kami.”

1443

Fir'aun berkata kepada kaumnya, "Datangkanlah kepadaku semua penyihir yang mahir dan berpengalaman!"

1444

Setelah mereka mendatangkan para penyihir ke hadapan Fir'aun, maka Musa -'alaihissalām- dengan penuh percaya diri akan menangan berkata kepada mereka, "Lemparkanlah -wahai para penyihir- apa yang hendak kalian lemparkan!"

1445

Setelah mereka melempar sihir yang ada pada mereka, Musa -'alaihissalām- berkata kepada mereka, "Yang kalian tunjukkan itu adalah sihir. Sesungguhnya Allah akan membatalkannya dan menghilangkan pengaruhnya. Sesungguhnya dengan sihir itu kalian berbuat kerusakan di muka bumi. Dan Allah tidak akan memperbaiki perbuatan orang yang gemar membuat kerusakan."

1446

Allah mengokohkan dan mengukuhkan kebenaran dengan kalimat-kalimat-Nya yang bersifat keputusan dan kalimat-kalimat-Nya yang bersifat ketentuan syariat, berupa hujah-hujah dan bukti-bukti, walaupun orang-orang kafir yang durjana dari pengikut Fir'aun tidak menyukainya.

1447

Orang-orang itu bersikukuh untuk berpaling dari ayat-ayat Allah. Tidak ada yang percaya kepada Musa dengan mukjizat-mukjizat nyata dan hujah-hujah yang dibawanya kecuali sejumlah pemuda dari kaumnya, Bani Israil. Namun mereka takut kalau-kalau Fir'aun dan para pembesar kaumnya memalingkan mereka dari iman dengan cara menyiksa mereka jika rahasia (keimanan) mereka terbongkar. Sesungguhnya Fir'aun adalah raja sombong yang berkuasa atas negeri Mesir dan penduduknya. Dan ia termasuk orang yang melampaui batas dalam kekafiran serta pembunuhan dan penyiksaan terhadap kaum Bani Israil.

1448

Musa -'alaihissalām- berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Jika kalian benar-benar beriman kepada Allah maka bersandarlah hanya kepada Allah jika kalian adalah orang-orang yang berserah diri. Karena berserah diri kepada Allah dapat menghindarkan kalian dari keburukan dan mendatangkan kebaikan."

1449

Mereka menjawab ucapan Musa -'alaihissalām- itu dengan mengatakan, "Hanya kepada Allah-lah kami berserah diri. Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau beri kami penguasa yang zalim. Karena mereka akan memaksa kami keluar dari agama kami dengan cara menyiksa, membunuh dan menghasut kami.

1450

Dan lepaskanlah kami -wahai Tuhan kami- dengan rahmat-Mu dari tangan bala tentara Fir'aun yang kafir. Mereka telah memperbudak dan menindas kami dengan cara menyiksa dan membunuh kami."

1451

Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya Harun -'alaihimassalām-, "Pilihlah beberapa rumah dan jadikanlah rumah-rumah itu sebagai tempat untuk beribadah kepada Allah semata. Buatlah rumah-rumah kalian menghadap ke arah kiblat (Baitul Maqdis) dan laksanakanlah salat secara sempurna. Dan sampaikanlah -wahai Musa- kepada orang-orang mukmin kabar-kabar yang menyenangkan bagi mereka. Yaitu pertolongan dan dukungan Allah bagi mereka, kehancuran musuh mereka dan penetapan mereka sebagai pemimpin di muka bumi."

1452

Musa -'alaihissalām- berkata, "Ya Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau telah memberikan kemewahan dan perhiasan dunia kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya. Dan Engkau juga memberi mereka kekayaan yang berlimpah di dunia ini, tetapi mereka tidak mau bersyukur kepada-Mu atas apa yang telah Engkau berikan kepada mereka. Bahkan mereka menggunakannya untuk menyesatkan orang dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami! Hapuskanlah harta mereka dan musnahkanlah kekayaan mereka. Dan buatlah hati mereka menjadi keras, sehingga mereka tidak akan beriman kecuali ketika mereka menyaksikan azab yang pedih, ketika iman mereka tidak berguna (karena sudah terlambat).

1453

Allah berfirman, "Aku telah mengabulkan doa kalian berdua -wahai Musa dan Harun- untuk keburukan Fir'aun dan para pemuka kaumnya. Maka kuatkanlah hati kalian berdua untuk mempertahankan agama kalian. Dan janganlah kalian berdua berpaling darinya, dan mengikuti jejak orang-orang bodoh yang tidak mengetahui jalan yang benar."

1454

Dan Kami mudahkan kepada Bani Israil untuk menyeberangi lautan setelah Kami membelahnya agar mereka dapat melewatinya dengan selamat. Kemudian mereka dikejar oleh Fir'aun dan bala tentaranya dengan bengis dan kejam. Sampai ketika Fir'aun terkepung air laut, nyaris tenggelam dan kehilangan harapan untuk selamat, tiba-tiba ia berkata, "Aku percaya bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Tuhan yang dipercaya oleh Bani Israil. Dan aku termasuk orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah ."

1455

"Apakah kamu hendak beriman sekarang, setelah kamu kehilangan harapan untuk hidup?!" Kamu -wahai Fir'aun- telah durhaka kepada Allah sebelum turunnya azab dengan ingkar kepada-Nya dan menghalang-halangi orang dari jalan-Nya. Dan kamu termasuk orang-orang yang membuat kerusakan disebabkan kesesatanmu sendiri dan usahamu untuk menyesatkan orang lain.

1456

Maka pada hari ini, Kami mengeluarkan jasadmu -wahai Fir'aun- dari dalam laut dan meletakkanmu di permukaan tanah, agar orang-orang yang datang sesudahmu menjadikanmu sebagai pelajaran. Sesungguhnya banyak manusia yang lalai terhadap hujah-hujah dan dalil-dalil yang menunjukkan kekuasaan Kami. Mereka tidak mau memikirkannya.

1457

Sungguh Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat yang bagus dan lokasi yang menyenangkan di negeri Syam yang diberkahi. Dan Kami beri mereka rezeki yang halal lagi baik. Kemudian mereka tidak pernah berselisih paham tentang urusan agama mereka sampai Al-Qur`ān datang kepada mereka untuk membenarkan apa yang mereka baca di dalam Taurat tentang sifat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Ketika mereka mengingkari hal itu maka tanah air mereka dirampas dari mereka. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- kelak di hari Kiamat akan memutuskan perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada masing-masing pihak, baik yang benar maupun yang salah.

1458

Jika engkau -wahai Rasul- dihantui kebimbangan dan kebingungan tentang hakikat dari Al-Qur`ān yang Kami turunkan kepadamu, bertanyalah kepada orang-orang Yahudi yang rajin membaca Taurat dan orang-orang Nasrani yang rajin membaca Injil. Niscaya mereka akan memberitahumu bahwa apa yang diturunkan kepadamu itu adalah benar adanya. Karena mereka mendapati penjelasannya di dalam kedua Kitab Suci mereka. Sungguh telah datang kepadamu Kitab Suci yang benar dan tidak ada keraguan terhadapnya dari sisi Tuhanmu. Maka janganlah engkau termasuk orang-orang yang ragu.

1459

Dan jangan sekali-kali engkau termasuk di antara orang-orang yang mendustakan hujah-hujah dan bukti-bukti dari Allah. Karena dengan begitu engkau akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Yaitu orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dengan cara menjerumuskannya ke dalam jurang kehancuran disebabkan oleh kekafiran mereka. Semua peringatan itu dimaksudkan untuk menjelaskan betapa bahayanya kebimbangan dan pendustaan tersebut. Jika tidak, sesungguhnya Nabi terpelihara dari kesalahan semacam itu.

1460

Sesungguhnya orang-orang yang telah diputuskan oleh Allah bahwa mereka akan mati di atas kekafiran karena kekerasan hati mereka untuk mempertahankannya, mereka tidak akan beriman selama-lamanya.

1461

Meskipun seluruh ayat-ayat syar’iyah (wahyu) maupun ayat-ayat kauniyah (alam semesta) datang kepada mereka, sampai mereka menyaksikan azab yang sangat pedih, barulah mereka menyatakan beriman, ketika iman itu tidak lagi berguna bagi mereka (karena sudah terlambat).

1462

Tidak ada penduduk negeri yang menjadi sasaran dakwah Rasul Kami mau beriman dengan iman yang diakui sebelum menyaksikan azab, yaitu iman yang berguna bagi mereka karena terjadi sebelum mereka menyaksikan azab, kecuali kaum Yunus ketika mereka menyatakan beriman dengan iman yang sungguh-sungguh. Maka Kami bebaskan mereka dari siksaan kehinaan dan kenistaan di dunia. Dan Kami beri mereka kenikmatan hidup mereka sampai akhir hayat mereka.

1463

Sekiranya Tuhanmu -wahai Rasul- menghendaki agar semua orang yang ada di bumi ini beriman, niscaya mereka semua pasti beriman. Akan tetapi Allah tidak menghendaki hal itu karena hikmah tertentu. Dia menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya berdasarkan keadilannya. Dan Dia memberikan petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya berdasarkan karunia-Nya. Maka engkau tidak kuasa memaksa orang untuk beriman. Karena bimbingan menuju iman adalah hak khusus Allah.

1464

Dan tidak sepatutnya seseorang beriman atas kemauannya sendiri, melainkan dengan izin Allah. Jadi iman tidak akan terjadi tanpa kehendak Allah. Maka janganlah engkau terlalu berduka terhadap mereka. Dan Allah menimpakan azab dan kehinaan kepada orang-orang yang tidak memahami hujah-hujah-Nya, perintah-perintah-Nya dan larangan-larangan-Nya.

1465

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang bertanya kepadamu tentang ayat-ayat Allah, "Renungkanlah tanda-tanda yang ada di langit dan bumi yang menunjukkan keesaan dan kekuasaan Allah." Tidak ada gunanya menurunkan ayat-ayat, hujah-hujah dan mengutus para Rasul kepada orang-orang yang tidak memiliki kesiapan untuk beriman, karena mereka bersikeras mempertahankan kekafiran.

1466

Maka orang-orang kafir itu tidak menunggu apa-apa selain kejadian-kejadian seperti yang ditimpakan oleh Allah kepada orang-orang kafir sebelum mereka. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Tunggulah azab Allah. Sesungguhnya aku -bersama kalian- juga sedang menunggu janji Tuhanku.

1467

Kemudian Kami menjatuhkan hukuman kepada mereka, dan Kami selamatkan rasul-rasul Kami, dan Kami selamatkan juga orang-orang yang beriman bersama mereka. Maka mereka tidak tersentuh azab yang menimpa kaum mereka. Dan sebagaimana Kami telah menyelamatkan para Rasul dan orang-orang yang beriman bersama mereka, Kami pun akan menyelamatkan Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan penyelamatan yang benar-benar menjadi tanggung jawab Kami.

1468

Katakanlah -wahai Rasul-, "Wahai manusia! Jika kalian ragu terhadap agama yang kuserukan kepada kalian, yaitu agama tauhid, maka aku benar-benar yakin tentang kesesatan agama kalian, sehingga aku tidak mau mengikutinya. Maka aku tidak akan menyembah apa-apa yang kalian sembah selain Allah. Tetapi aku menyembah Allah yang mematikan kalian dan menyuruhku menjadi orang yang memurnikan agama hanya kepada-Nya.

1469

Dia juga menyuruhku memegang teguh agama yang benar ini dan mempertahankannya dengan sekuat tenaga serta berpaling dari agama-agama lainnya. Dan Dia melarangku menjadi orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu.

1470

Dan janganlah engkau -wahai Rasul- menyembah tuhan selain Allah, baik berupa patung, berhala atau lainnya yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan mudarat untukmu. Karena jika engkau menyembahnya maka engkau termasuk orang-orang zalim yang mencederai hak Allah dan hak mereka sendiri.

1471

Jika Allah mengujimu -wahai Rasul- dengan ujian tertentu dan engkau minta agar ujian itu disingkirkan darimu maka tidak ada yang dapat menyingkirkannya kecuali Allah. Dan jika Dia menghendaki kemakmuran untukmu maka tidak ada seorangpun yang dapat menolak anugerah-Nya. Dia memberikan anugerah-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Tidak ada seorangpun yang dapat memaksakan kehendaknya kepada Allah. Dia Maha Menerima tobat dari hamba-hamba-Nya lagi Maha Pengasih kepada mereka.

1472

Katakanlah -wahai Rasul-, "Wahai manusia! Telah datang kepada kalian Al-Qur`ān yang diturunkan dari Tuhan kalian. Barangsiapa yang mengikuti petunjuk dan beriman kepada-Nya, maka manfaatnya akan kembali kepada dirinya sendiri. Karena Allah tidak membutuhkan ketaatan hamba-hamba-Nya. Dan barangsiapa yang tersesat maka dampak dari kesesatannya akan kembali kepada dirinya sendiri. Karena Allah tidak pernah dirugikan oleh kedurhakaan hamba-hamba-Nya. Dan aku bukanlah orang yang bertugas mengawasi dan menghitung amal perbuatan kalian."

1473

Ikuti dan laksanakanlah -wahai Rasul- apa yang Tuhanmu wahyukan kepadamu. Dan bersabarlah terhadap ulah sebagian kaummu yang menentangmu. Juga bersabarlah dalam menyampaikan apa yang harus engkau sampaikan. Teruslah menjalankan tugas itu sampai Allah -Ta'ālā- menurunkan keputusan-Nya terkait nasib mereka. Yaitu bahwa Dia akan menolongmu untuk mengalahkan mereka di dunia. Dan Dia akan menghukum mereka di Akhirat jika mereka mati di atas kekafiran mereka.

1474

Alif Lām Rā. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Al-Qur`ān adalah kitab yang ayat-ayatnya dan maknanya disusun dengan tepat dan kata-katanya ditata dengan baik. Maka engkau tidak melihat adanya celah atau kekurangan di dalamnya. Kemudian ayat-ayat itu diberi penjelasan dengan menyebutkan halal dan haram, perintah dan larangan, janji dan ancaman, kisah-kisah dan lain-lain, dari sisi Tuhan Yang Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya, lagi Maha Mengetahui kondisi hamba-hamba-Nya dan apa yang terbaik untuk mereka.

1475

Ayat-ayat yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berisi larangan menyembah tuhan lain di samping Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-) memperingatkan kalian -wahai manusia- akan adanya azab Allah ika kalian ingkar dan durhaka kepada-Nya. Dan aku memberikan kabar gembira kepada kalian akan adanya ganjaran dari Allah jika kalian beriman kepada-Nya dan menjalankan syari'at-Nya.

1476

Mintalah -wahai manusia- ampunan dari Tuhan kalian atas dosa-dosa kalian. Kembalilah kepada-Nya dengan penyesalan atas keteledoran kalian dalam menjalankan perintah-Nya, niscaya Dia akan memberi kalian kenikmatan hidup yang baik di dunia sampai ajal menjemput kalian pada waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan balasan yang sempurna tanpa dikurangi sedikitpun kepada setiap orang yang memiliki kelebihan dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. Dan jika kalian enggan beriman kepada ajaran yang kubawa dari Tuhanku, sesungguhnya aku benar-benar khawatir bahwa kalian akan mendapatkan azab yang berat di Hari Kiamat.

1477

Hanya kepada Allah-lah kalian –wahai manusia- akan kembali di Hari Kiamat. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatupun yang dapat melemahkan-Nya. Tidak akan susah bagi-Nya menghidupkan dan menghisab kalian sesudah kematian dan kebangkitan kalian.

1478

Ingatlah! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu membungkukkan dada mereka untuk menyembunyikan apa yang ada di dalam dada mereka berupa keraguan tentang Allah, karena kebodohan mereka. Ingatlah, ketika mereka menutupi kepala mereka dengan baju mereka, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka tampakkan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam dada.

1479

Tidak ada makhluk yang hidup di bumi ini melainkan rezekinya dijamin oleh Allah sebagai wujud kemurahan-Nya kepada makhluk. Dia mengetahui tempat tinggalnya di bumi dan mengetahui tempat di mana ia akan mati. Setiap makhluk hidup bersama rezekinya, tempat tinggalnya dan tempat matinya semuanya tercatat di dalam kitab yang jelas, yaitu Lauḥ Maḥfuẓ.

1480

Dia lah yang menciptakan langit dan bumi yang demikian besarnya dan menciptakan isinya dalam masa enam hari. Dan Arasy-Nya sudah ada di atas air sebelum penciptaan langit dan bumi. Dia hendak menguji kalian -wahai manusia- siapa di antara kalian yang paling baik amal perbuatannya yang diridai Allah, dan siapa di antara kalian yang paling buruk amal perbuatannya yang dimurkai Allah. Kemudian Allah akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap orang. Sungguh, jika engkau -wahai Rasul- berkata, "Sesungguhnya kalian -wahai manusia- akan dibangkitkan kembali sesudah kematian untuk dihisab," niscaya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan mengingkari Hari Kebangkitan itu akan berkata, "Al-Qur`ān yang kamu baca ini tidak lain adalah sihir yang nyata. Jadi Al-Qur`ān adalah kebatilan yang nyata."

1481

Sungguh jika Kami menunda dari orang-orang musyrik azab yang berhak mereka terima di dunia sampai beberapa hari yang ditentukan, niscaya mereka dengan nada mengejek segera berkata, "Apa yang menahan azab itu dari kami?" Ingatlah! Sesungguhnya azab yang berhak mereka terima itu memiliki masa jatuh tempo di sisi Allah. Dan ketika azab itu datang kepada mereka, tidak ada seorangpun yang dapat memalingkannya dari mereka. Azab itu pasti akan menimpa mereka. Dan mereka pasti akan dikepung oleh azab yang semula mereka minta disegerakan dengan nada mengolok-olok dan mengejek.

1482

Sungguh jika Kami memberikan suatu nikmat kepada manusia, seperti nikmat kesehatan dan kekayaan, kemudian Kami cabut nikmat itu darinya, ia pasti akan merasa sangat putus asa terhadap rahmat Allah dan sangat ingkar terhadap nikmat-Nya. Ia melupakan nikmat itu apabila sudah dicabut darinya.

1483

Dan sungguh jika Kami merasakan kemudahan mendapatkan rezeki dan kesehatan setelah ia merasakan kemiskinan dan penyakit, pasti ia akan berkata, "Kesulitanku sudah pergi. Dan penyakitku sudah hilang." Ia tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat itu. Ia gemar membanggakan diri dan suka menyombongkan nikmat yang diterimanya dari Allah di depan orang lain.

1484

Kecuali orang-orang yang sabar dalam menghadapi kesulitan, menjalankan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, serta senantiasa mengerjakan amal saleh. Orang-orang seperti itu akan berbeda kondisinya. Mereka tidak akan merasa putus asa, tidak akan mengingkari nikmat Allah dan tidak akan menyombongkan diri kepada orang lain. Orang-orang semacam itu akan diampuni dosa-dosanya oleh Tuhan mereka. Dan mereka akan mendapatkan balasan yang sangat besar di Akhirat.

1485

Boleh jadi karena engkau -wahai Rasul- menghadapi kekafiran mereka, keangkuhan mereka dan usulan mereka untuk mendatangkan ayat-ayat yang sesuai dengan selera mereka, maka engkau memutuskan untuk tidak menyampaikan sebagian dari apa yang harus engkau sampaikan karena menurutmu hal itu akan sulit mereka laksanakan, dan dadamu terasa sesak untuk menyampaikannya kepada mereka agar mereka tidak berkata, "Mengapa dia tidak diberi kekayaan yang cukup? Atau mengapa tidak ada Malaikat yang datang bersamanya untuk membenarkan ucapannya?" Janganlah engkau memutuskan untuk tidak menyampaikan sebagian dari wahyu yang diturunkan kepadamu karena alasan itu. Sesungguhnya engkau hanyalah seorang pemberi peringatan yang bertugas menyampaikan apa yang harus engkau sampaikan. Bukanlah kewajibanmu untuk mendatangkan ayat-ayat yang mereka usulkan. Dan Allah Maha Menjaga segala sesuatu.

1486

Bahkan orang-orang musyrik berkata, "Al-Qur`ān itu dibuat sendiri oleh Muhammad, bukan wahyu dari Allah." Katakanlah -wahai Rasul- untuk menantang mereka, "Kalau begitu, datangkanlah sepuluh surah yang setara dengannya dengan cara membuatnya sendiri, di mana kalian tidak terikat dengan kebenaran semacam Al-Qur`ān yang kalian anggap buatan manusia. Dan panggillah orang-orang yang bisa kamu panggil untuk membantu kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar terkait tuduhan kalian bahwa Al-Qur`ān adalah buatan manusia.

1487

Jika mereka tidak bisa membuat apa yang kalian minta dari mereka karena ketidakmampuan mereka, maka ketahuilah -wahai orang-orang mukmin- dengan pengetahuan yang meyakinkan bahwa Al-Qur`ān ini Allah turunkan kepada Rasul-Nya dengan sepengetahuan-Nya, bukan dibuat oleh manusia. Dan ketahuilah bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Apakah kalian berserah diri dan tunduk kepada Allah setelah mengetahui hujah-hujah yang tidak terbantahkan ini?

1488

Siapa yang beramal karena ingin mendapatkan keuntungan dan kesenangan duniawi yang fana, dan tidak menginginkan Akhirat, maka Kami berikan balasan amalnya di dunia dalam bentuk kesehatan, keamanan, dan kekayaan yang berlimpah, tanpa mengurangi balasan amal mereka sedikitpun.

1489

Orang-orang yang memiliki tujuan yang hina itu tidak akan mendapatkan balasan apapun di Hari Kiamat selain Neraka yang akan mereka masuki. Pahala amal baik mereka musnah. Dan amal perbuatan mereka sia-sia belaka, karena tidak didahului dengan iman dan tidak disertai dengan tujuan yang baik. Amal perbuatan mereka tidak ditujukan untuk mendapatkan wajah Allah (ikhlas) dan kebahagiaan hidup di Akhirat.

1490

Tidaklah sama antara Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang memiliki bukti dari Tuhannya dan memiliki saksi dari Tuhannya yaitu Jibril, dan kenabiannya telah disaksikan oleh Kitab Suci Taurat yang diturunkan kepada Musa -'alaihissalām- sebagai teladan dan rahmat bagi umat manusia, tidaklah sama antara beliau dan orang-orang mukmin yang berjuang bersamanya dengan orang-orang kafir yang berkeliaran di dalam kesesatan. Orang-orang mukmin itu percaya kepada Al-Qur`ān dan juga percaya kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang menerimanya. Dan siapapun penganut agama yang ingkar kepadanya maka Neraka adalah ancaman baginya di hari Kiamat. Maka janganlah engkau -wahai Rasu- merasa ragu terhadap kebenaran Al-Qur`ān dan adanya ancaman bagi mereka. Karena sesungguhnya Al-Qur`ān adalah kebenaran yang tidak perlu diragukan. Tetapi kebanyakan manusia tidak beriman, walaupun dalil-dalil dan bukti-bukti yang menunjukkan kebenarannya sangat berlimpah.

1491

Tidak ada yang lebih zalim dari orang yang berdusta atas nama Allah dengan menyatakan bahwa Allah mempunyai sekutu atau mempunyai anak. Orang-orang yang membuat kebohongan atas nama Allah itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka di Hari Kiamat kelak untuk ditanya tentang amal perbuatan mereka. Dan para saksi yang terdiri dari para Malaikat dan para Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berkata, "Mereka inilah orang-orang yang telah berdusta atas nama Allah dengan membuat pernyataan bahwa Allah mempunyai sekutu dan anak." Ingatlah! Sesungguhnya Allah mengusir orang-orang zalim -yang menzalimi diri mereka sendiri dengan membuat kebohongan atas nama Allah dari rahmat-Nya.

1492

Yaitu orang-orang yang menghalangi manusia dari jalan Allah yang lurus dan berusaha membuatnya menjadi bengkok agar tidak dilalui oleh siapapun. Dan mereka itu mengingkari adanya kehidupan sesudah mati.

1493

Orang-orang semacam itu tidak akan bisa lari dari azab Allah di dunia ini apabila menimpa mereka. Dan selain Allah mereka tidak memiliki teman dan pelindung yang dapat melindungi mereka dari hukuman Allah. Sedangkan hukuman mereka di Akhirat akan ditambah karena mereka telah memalingkan diri mereka sendiri dan juga orang lain dari jalan Allah. Selama di dunia mereka tidak mau mendengar dalam arti tidak mau menerima kebenaran dan petunjuk, dan tidak mau melihat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk diambil manfaatnya, karena mereka berpaling terlalu jauh dari kebenaran.

1494

Orang-orang semacam itu adalah orang-orang yang telah merugikan diri sendiri karena telah menjerumuskan diri mereka ke dalam jurang kehancuran dengan cara menyembah tuhan-tuhan selain Allah. Dan musnahlah tuhan-tuhan dan penolong-penolong yang mereka buat-buat.

1495

Pasti di Hari Kiamat kelak mereka adalah orang-orang yang paling merugi. Karena mereka telah mengganti iman dengan kufur, Akhirat dengan dunia, dan rahmat dengan azab.

1496

Sesungguhnya orang-orang yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, mengerjakan amal saleh, serta tunduk dan khusyuk kepada Allah mereka itulah para penghuni Surga yang akan tinggal di sana untuk selama-lamanya.

1497

Perumpamaan golongan kafir dan golongan mukmin itu seperti orang buta yang tidak bisa melihat dan orang tuli yang tidak bisa mendengar. Ini adalah perumpamaan golongan kafir yang tidak mau mendengar dalam arti tidak mau menerima kebenaran dan tidak mau melihatnya untuk mengambil manfaatnya. Dan seperti orang yang bisa mendengar dan bisa melihat. Ini adalah perumpamaan golongan mukmin yang memiliki kemampuan untuk mendengar dan melihat. Apakah kedua golongan itu memiliki sifat dan keadaan yang sama? Tidak. Keduanya tidaklah sama. Tidakkah kalian mau mengambil pelajaran dari ketidaksamaan antara kedua golongan itu?

1498

"Sungguh Kami telah mengutus Nuh -'alaihissalām- sebagai Rasul kepada kaumnya. Lalu dia berkata kepada mereka, 'Wahai kaumku! Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian akan adanya azab Allah. Dan aku bertugas menjelaskan kepada kalian tentang ajaran yang harus kusampaikan pada kalian.

1499

Dan aku mengajak kalian menyembah kepada Allah saja. Maka janganlah kalian menyembah selain Dia. Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa azab yang pedih."

1500

Maka para pemuka dan para kaumnya berkata, "Kami tidak akan mengikuti ajakanmu, karena kamu tidak punya kelebihan apapun atas kami. Kamu hanya manusia biasa seperti kami. Dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu kecuali orang-orang jelata dalam pandangan kami . Di samping itu kamu juga tidak mempunyai kehormatan, kekayaan dan jabatan yang lebih tinggi dari kami yang bisa membuatmu layak kami ikuti. Bahkan kami menduga bahwa kamu berdusta tentang pengakuanmu itu."

1501

Nuh berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Katakan padaku, jika aku memiliki bukti dari Tuhanku yang menunjukkan kebenaranku dan menuntut kalian percaya kepadaku, dan Dia memberiku rahmat dari sisi-Nya dengan menjadikanku sebagai Nabi dan Rasul-Nya, dan hal itu tidak kalian ketahui karena kebodohan kalian, apakah kami bisa memaksa kalian untuk beriman dan memasukkan iman itu ke dalam hati kalian? Kami tidak akan sanggup melakukan hal itu. Karena yang dapat membimbing manusia ke dalam iman adalah Allah.

1502

Wahai kaumku! Aku tidak minta imbalan harta atas usahaku menyampaikan risalah ini. Karena ganjaranku adalah di sisi Allah. Dan aku tidak akan mengusir orang-orang mukmin yang miskin dari majelisku sebagaimana kalian minta. Karena mereka akan berjumpa dengan Tuhan mereka di Hari Kiamat. Dan Dia akan memberi mereka balasan sesuai dengan iman mereka. Akan tetapi aku melihat bahwa kalian adalah orang-orang yang tidak mengerti hakikat dakwah ini ketika kalian meminta agar orang-orang mukmin yang miskin itu diusir dari majelisku.

1503

Wahai kaumku! Siapakah yang akan melindungiku dari azab Allah jika aku mengusir mereka secara semena-mena tanpa ada kesalahan sedikitpun? Tidakkah kalian mau mengambil pelajaran dan berusaha melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi kalian?

1504

Dan aku tidak mengatakan kepada kalian, wahai kaumku!, bahwa aku mempunyai gudang-gudang rezeki Allah yang akan kubagikan kepada kalian jika kalian mau beriman. Aku juga tidak mengatakan kepada kalian, bahwa aku mengetahui perkara yang gaib. Aku pun tidak mengatakan kepada kalian, bahwa aku adalah Malaikat. Tetapi aku adalah manusia biasa seperti kalian. Dan aku pun tidak mengatakan tentang orang-orang miskin yang kalian hina dan remehkan itu, bahwa Allah tidak akan memberi mereka bimbingan atau petunjuk ke jalan yang benar. Karena Allah Maha Mengetahui niat dan keadaan mereka. Sesungguhnya jika aku mengatakan hal itu, niscaya aku akan termasuk ke dalam golongan orang-orang zalim yang pantas mendapatkan azab dari Allah."

1505

Mereka berkata dengan nada sombong dan angkuh, "Wahai Nuh! Sungguh kamu telah berdebat dan beradu argumen dengan kami. Bahkan kamu sudah terlalu banyak berdebat dan beradu argumen dengan kami. Maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu janjikan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar dalam pengakuanmu itu!"

1506

Nuh berkata kepada mereka, "Aku tidak bisa mendatangkan azab itu kepada kalian. Sesungguhnya Allah-lah yang akan mendatangkannya kepada kalian, jika Dia menghendakinya. Dan kalian tidak akan bisa lolos dari azab Allah jika Dia berkehendak menjatuhkan azab-Nya kepada kalian.

1507

Tidak ada gunanya nasihat dan peringatan yang kuberikan kepada kalian jika Allah berkehendak menyesatkan kalian dari jalan yang lurus dan membiarkan kalian berjalan tanpa petunjuk akibat keangkuhan kalian. Dia adalah Tuhan kalian. Dia lah yang memegang urusan kalian, sehingga Dia menyesatkan kalian sesuai kehendak-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kalian akan dikembalikan di Hari Kiamat untuk mendapatkan balasan yang sesuai dengan amal perbuatan kalian."

1508

Penyebab kafirnya kaum Nuh ialah mereka beranggapan bahwa Nuh telah membuat sendiri agama yang dibawanya itu atas nama Allah. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Jika aku membuat sendiri agama itu maka aku telah berdosa, dan hanya akulah yang akan menanggung hukuman atas dosaku. Dan aku sama sekali tidak ikut menanggung akibat dari dosa pendustaan kalian itu. Jadi aku bersih dari dosa kalian itu."

1509

Allah mewahyukan kepada Nuh, "Sesungguhnya tidak akan ada kaummu yang beriman kepadamu -wahai Nuh selain orang-orang yang telah beriman sebelumnya. Maka janganlah engkau -wahai Nuh bersedih hati atas perbuatan mereka yang mendustakan dan menghinamu dalam kurun waktu yang panjang itu.

1510

Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan penjagaan Kami, dan dengan wahyu Kami yang mengajarkan kepadamu bagaimana cara membuatnya. Dan jangan berbicara kepada-Ku untuk meminta penangguhan waktu bagi orang-orang yang menzalimi diri sendiri dengan menjadi kafir. Karena mereka pasti akan ditenggelamkan dengan air bah sebagai hukuman atas kekerasan hati mereka dalam mempertahankan kekafiran.

1511

Kemudian Nuh menjalankan perintah Tuhannya dan mulai membuat kapal. Setiap kali melewatinya, para pembesar dan para pemuka kaumnya selalu mengejeknya. Hal itu karena Nuh membuat kapal di daerah yang jauh dari air dan sungai. Setelah mereka terus-menerus mengejeknya maka Nuh berkata, "Jika kalian mengejek kami sekarang ketika kami membuat kapal, maka kelak kami akan mengejek kalian. Karena kalian tidak tahu bahwa kalian nanti akan tenggelam.

1512

Kelak kalian akan tahu bahwa orang yang mendapatkan azab Allah di dunia akan terhina dan celaka. Dan di Hari Kiamat nanti ia akan mendapatkan azab yang kekal dan tidak terputus."

1513

Nuh -'alaihissalām- berhasil menyelesaikan pembuatan kapal yang Allah perintahkan. Sampai ketika datang perintah Kami untuk membinasakan mereka dan air menyembur dari dalam tungku yang semula mereka gunakan untuk membuat roti sebagai pertanda dimulainya serangan air bah maka Kami berfirman kepada Nuh -'alaihissalām-, "Angkutlah ke dalam kapalmu segala jenis binatang yang ada di muka bumi ini masing-masing satu pasang, jantan dan betina. Angkutlah juga seluruh keluargamu, kecuali yang sudah ditetapkan sebelumnya bahwa ia akan tenggelam karena tidak mau beriman. Dan angkutlah orang-orang beriman yang menjadi pengikutmu di antara kaummu." Sementara hanya sedikit saja di antara kaumnya yang mau beriman dan menjadi pengikutnya, walaupun dia menghabiskan waktu yang lama untuk mengajak mereka beriman kepada Allah.

1514

Nuh -'alaihissalām- berkata kepada keluarganya dan kaumnya yang beriman, "Naiklah kalian ke dalam kapal. Dengan nama Allah-lah kapal ini berlayar. Dan dengan nama Allah pula kapal ini berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hamba-Nya yang bertobat lagi Maha Penyayang kepada mereka. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya kepada orang-orang mukmin ialah Dia menyelamatkan mereka dari kebinasaan."

1515

Kapal itu berlayar dengan membawa para penumpangnya yang terdiri dari manusia dan lainnya di tengah ombak yang sangat besar laksana gunung. Dan Nuh -'alaihissalām- dengan kelembutannya sebagai ayah berkata kepada putranya yang kafir dan terpisah dari ayahnya dan kaumnya di suatu tempat, "Wahai anakku! Naiklah bersama kami di dalam kapal, agar kamu tidak tenggelam. Janganlah kamu bersama orang-orang kafir, karena kamu akan tenggelam seperti mereka.

1516

Putra Nuh -'alaihissalām- berkata kepada sang ayah, "Aku akan berlindung ke gunung yang tinggi agar aku terhindar dari air." Nuh berkata kepada putranya, "Hari ini tidak ada yang dapat melindungi seseorang dari azab Allah yang menenggelamkan apa saja dengan air bah, kecuali Allah sendiri yang merahmati orang yang dikehendakinya. Dia akan melindunginya dari azab tersebut." Tiba-tiba ombak besar memisahkan antara Nuh dan putranya yang kafir. Maka jadilah putra Nuh termasuk di antara orang-orang yang tenggelam dalam air bah akibat kekafirannya.

1517

Setelah air bah itu berakhir, Allah berfirman kepada bumi, "Wahai bumi! Seraplah air bah yang ada di atasmu!" dan Dia berfirman kepada langit, "Wahai langit! Tahanlah dan jangan turunkan air hujan!" Lalu air menyusut dan bumi pun mengering. Dan Allah telah membinasakan orang-orang kafir. Sementara kapal berhenti di atas bukit Judi. Dan dikatakan, "Enyahlah dan binasalah orang-orang yang melampaui batas-batas Allah dengan kekafirannya!"

1518

Dan Nuh -'alaihissalām- mengadu kepada Tuhannya, "Ya Tuhanku! Sesungguhnya putraku adalah bagian dari keluargaku. Sedangkan Engkau telah berjanji kepadaku untuk menyelamatkan mereka. Dan janji-Mu adalah kebenaran yang tidak mungkin diingkari. Sementara Engkau adalah Tuhan Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui."

1519

Allah berfirman kepada Nuh, "Wahai Nuh! Sesungguhnya putramu yang Engkau minta Aku selamatkan itu bukan bagian dari keluargamu yang Ku-janjikan kepadamu akan Ku-selamatkan. Karena ia kafir. Sesungguhnya permintaanmu itu, wahai Nuh, adalah tindakan yang tidak sepantasnya keluar darimu dan tidak patut dilakukan oleh orang yang berkedudukan sepertimu. Maka janganlah engkau meminta sesuatu yang tidak engkau ketahui duduk persoalannya. Sesungguhnya aku mengingatkanmu, jangan sekali-kali engkau menjadi orang bodoh yang meminta kepada-Ku sesuatu yang bertentangan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan-Ku."

1520

Nuh -'alaihissalām- berkata, "Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku meminta pertolongan-Mu dan perlindungan-Mu dari meminta sesuatu yang tidak kuketahui duduk persoalannya. Jika Engkau tidak berkenan mengampuni dosaku dan menyayangiku dengan kasih sayang-Mu, niscaya aku akan termasuk orang yang merugi di Akhirat nanti."

1521

Allah berfirman kepada Nuh -'alaihissalām-, "Wahai Nuh! Turunlah dari kapal dengan selamat dan aman, dengan membawa banyak anugerah dari Allah untukmu dan untuk keturunan yang akan datang dari orang-orang mukmin yang berada di atas kapal bersamamu. Dan di sana ada umat-umat lain dari keturunan mereka yang menjadi kafir. Maka Kami akan memberi mereka kesempatan untuk menikmati hidup mereka di dunia ini. Kami akan memberi mereka rezeki untuk bekal hidup mereka di dunia. Kemudian mereka akan mendapatkan azab yang pedih dari Kami di Akhirat nanti."

1522

Kisah Nuh ini adalah bagian dari berita-berita gaib yang semula tidak engkau ketahui -wahai Rasul- dan juga tidak diketahui oleh kaummu sebelum datangnya wahyu yang Kami wahyukan kepadamu. Maka bersabarlah engkau terhadap ulah kaummu yang menyakitimu dan mendustakanmu, seperti kesabaran yang ditunjukkan oleh Nuh -'alaihissalām-. Sesungguhnya kemenangan dan kejayaan itu adalah milik orang-orang yang menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

1523

Dan Kami telah mengutus kepada kaum 'Ād saudara mereka, Hūd -'alaihissalām-. Hūd berkata kepada mereka, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah saja! Dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Tidak ada Tuhan yang berhak kalian sembah selain Allah. Dan kalian hanya berdusta tentang anggapan kalian bahwa Allah mempunyai sekutu.

1524

Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan apapun dari kalian atas jasaku menyampaikan wahyu dari Tuhanku dan mengajak kalian beriman kepada-Nya. Imbalanku adalah dari sisi Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kalian mengerti akan hal itu dan mengikuti ajakanku?

1525

Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Allah, kemudian bertobatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian -dan dosa yang paling besar ialah dosa syirik- niscaya Allah akan membalas perbuatan kalian itu dengan cara menurunkan air hujan yang berlimpah ruah, dan menambah kemuliaanmu dengan cara memperbanyak keturunan dan kekayaan kalian. Dan janganlah kalian berpaling dari agama yang kuserukan kepada kalian. Karena kalian akan termasuk ke dalam golongan para pendosa sebab telah berpaling dari seruan dakwahku, ingkar kepada Allah dan mendustakan agama yang kubawa."

1526

Kaumnya berkata, "Wahai Hūd! Engkau tidak membawa bukti nyata yang bisa membuat kami percaya kepadamu. Kami tidak akan berhenti menyembah tuhan-tuhan kami hanya karena kata-katamu yang tidak berdasar. Dan kami tidak percaya kepadamu tentang pengakuanmu bahwa engkau adalah Rasul!

1527

Kami hanya mengatakan bahwa salah satu dari tuhan-tuhan kami telah membuatmu gila ketika kamu melarang kami menyembah mereka. Hūd berkata, "Sesungguhnya aku meminta Allah untuk menjadi saksi, dan bersaksilah kalian bahwa aku sama sekali tidak pernah menyembah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah. Maka silakan kalian bersama tuhan-tuhan sesembahan kalian yang menurut kalian telah membuatku menjadi gila itu membuat tipu daya terhadapku. Kemudian jangan kalian memberi penangguhan waktu kepadaku.

1528

Kami hanya mengatakan bahwa salah satu dari tuhan-tuhan kami telah membuatmu gila ketika kamu melarang kami menyembah mereka. Hūd berkata, "Sesungguhnya aku meminta Allah untuk menjadi saksi, dan bersaksilah kalian bahwa aku sama sekali tidak pernah menyembah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah. Maka silakan kalian bersama tuhan-tuhan sesembahan kalian yang menurut kalian telah membuatku menjadi gila itu membuat tipu daya terhadapku. Kemudian jangan kalian memberi penangguhan waktu kepadaku.

1529

Sesungguhnya aku hanya berserah diri dan bersandar kepada Allah dalam segala urusanku. Karena Dia adalah Tuhanku dan juga Tuhan kalian. Semua makhluk yang melata di muka bumi ini berada di bawah kendali dan kekuasaan-Nya. Dia berhak melakukan apapun terhadapnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Benar lagi Maha Adil. Maka Dia tidak akan membuatku berada di bawah kendali kalian. Karena aku berada di pihak yang benar dan kalian berada di pihak yang salah.

1530

Jika kalian berpaling dan bersikeras menolak agama yang kubawa maka tugasku tidak lebih dari sekedar menyampaikannya saja kepada kalian. Dan aku telah menyampaikan kepada kalian semua ajaran yang harus kusampaikan, dan kalian sudah tidak punya alasan untuk mengelak. Kelak kalian pasti akan dibinasakan oleh Tuhanku. Dan Dia akan mendatangkan kaum lain yang akan menggantikan kalian. Sedangkan pendustaan dan pembangkangan kalian itu tidak menyebabkan kerugian apapun bagi Allah, karena Dia sama sekali tidak membutuhkan hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengawasi segala sesuatu. Maka Dia lah yang akan menjagaku dari setiap kejahatan yang kalian upayakan.

1531

Dan tatkala perintah Kami untuk membinasakan mereka telah datang, maka Kami selamatkan Hūd dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami yang mereka terima. Dan Kami selamatkan mereka dari azab pedih yang Kami timpakan kepada kaum Hūd yang kafir.

1532

Itulah kaum 'Ād yang ingkar kepada ayat-ayat Allah, Tuhan mereka, serta durhaka kepada Rasul mereka, Hūd, dan patuh kepada perintah setiap orang yang sombong terhadap kebenaran, enggan menerimanya dan tidak mau tunduk kepadanya.

1533

Di dalam kehidupan dunia ini mereka ditimpa kehinaan dan terusir dari rahmat Allah. Dan di Hari Kiamat pun mereka juga dijauhkan dari rahmat Allah. Hal itu terjadi karena mereka ingkar kepada Allah. Ingatlah! Maka Allah menjauhkan mereka dari semua kebaikan dan mendekatkan mereka kepada semua keburukan.

1534

Dan kepada kaum Ṡamūd Kami mengutus saudara mereka, Ṣāleḥ. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah saja! Kalian tidak punya sesembahan lain yang berhak disembah selain Allah. Dia lah yang telah menciptakan kalian dari tanah melalui penciptaan bapak kalian, Adam dari tanah liat yang diambil dari bumi. Dan Dia telah menjadikan kalian sebagai penghuni bumi. Maka mohonlah ampunan kepada-Nya, dan kembalilah kepada-Nya dengan menjalankan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Sesungguhnya Tuhanku dekat dengan orang yang memurnikan ibadahnya kepada-Nya. Dan Dia senantiasa mengabulkan doanya."

1535

Kaumnya berkata kepadanya, "Wahai Ṣāleḥ! Dahulu engkau mempunyai kedudukan yang tinggi di antara kami, sebelum engkau menyampaikan dakwah ini. Dahulu kami berharap engkau menjadi orang yang pandai, bisa memberikan nasihat dan saran-saran. Apakah engkau melarang kami menyembah tuhan yang telah disembah oleh leluhur kami? Sungguh, kami benar-benar ragu terhadap seruanmu agar kami menyembah kepada Allah. Keraguan itu membuat kami curiga bahwa engkau telah berdusta atas nama Allah."

1536

Ṣāleḥ menjawab ucapan kaumnya dengan mengatakan, "Wahai kaumku! Katakan padaku, jika aku berada di atas hujah yang nyata dari Tuhanku, dan Dia memberiku rahmat dari-Nya, yaitu kenabian, siapakah yang dapat melindungiku dari hukuman-Nya jika aku durhaka kepada-Nya dengan tidak menyampaikan apa yang Dia perintahkan untuk kusampaikan kepada kalian? Kalian tidak memberiku tambahan apapun selain kesesatan dan kejauhan dari rida-Nya.

1537

Wahai kaumku! Ini adalah unta betina dari Allah sebagai tanda yang menunjukkan kebenaranku. Maka biarkanlah unta itu bergembala (mencari makan) di bumi Allah. Dan jangan sekali-kali kalian mengganggunya dengan cara apapun. Karena kalian akan ditimpa azab yang dekat dari sejak kalian menyembelihnya."

1538

Kemudian mereka menyembelih unta betina itu untuk membuktikan kesungguhan kekufuran mereka itu. Lalu Ṣāleḥ berkata kepada mereka, "Nikmatilah hidup kalian di bumi kalian selama tiga hari sejak kalian menyembelih unta itu. Kemudian kalian akan ditimpa azab Allah. Karena datangnya azab Allah sesudah penyembelihan unta itu adalah janji yang pasti terjadi, tidak mungkin tidak. Itu bukan janji palsu, melainkan janji yang sungguh-sungguh.

1539

Kemudian tatkala datang perintah Kami untuk membinasakan mereka Kami selamatkan Ṣāleḥ dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dari Kami. Dan Kami selamatkan mereka dari kehinaan dan kenistaan pada hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- adalah Żat Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkan-Nya. Oleh karena itulah Dia mampu membinasakan umat-umat yang ingkar kepadanya.

1540

Kaum Ṡamūd dihantam teriakan yang sangat keras. Mereka tewas seketika akibat kerasnya teriakan tersebut. Mereka jatuh tertelungkup dengan posisi wajah melekat ke tanah.

1541

Seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di negeri mereka dalam kenikmatan maupun kemakmuran. Ingatlah! Sesungguhnya kaum Ṡamūd itu telah ingkar kepada Allah, Tuhan mereka. Mereka senantiasa dijauhkan dari rahmat Allah.

1542

Para Malaikat datang kepada Ibrahim -'alaihissalām- dalam wujud beberapa orang laki-laki untuk menyampaikan kabar gembira untuk dia dan isterinya akan lahirnya Isḥāq kemudian Ya'qūb. Para Malaikat itu berkata, "Salām." Ibrahim menjawabnya dengan ucapan, "Salām." Lalu Ibrahim bergerak cepat dan kembali dengan membawa anak sapi panggang untuk jamuan makan mereka. Ibrahim mengira bahwa para lelaki itu adalah manusia biasa.

1543

Kemudian tatkala Ibrahim melihat bahwa tangan-tangan mereka sama sekali tidak menyentuh anak sapi panggang itu dan mereka tidak memakannya sedikitpun, tiba-tiba dia merasakan keanehan pada diri mereka. Dia menyembunyikan rasa takut kepada mereka di dalam hatinya. Dan tatkala para Malaikat melihat rasa takut Ibrahim kepada mereka maka mereka berkata, "Jangan takut kepada kami! Kami diutus oleh Allah untuk menimpakan azab kepada kaum Lūṭ."

1544

Sementara istri Ibrahim, Sārah berdiri. Maka Kami sampaikan kabar gembira untuknya. Yaitu bahwa dia akan melahirkan Isḥāq. Dan Isḥāq akan mempunyai putra bernama Ya'qūb. Sārah langsung tersenyum dan menyambut gembira apa yang didengarnya.

1545

Tatkala mendengar kabar gembira dari para malaikat itu Sarah sangat terkejut dan berkata, "Bagaimana mungkin aku akan melahirkan anak, sedangkan usiaku sudah lanjut, dan suamiku pun sudah senja?!" Sesungguhnya melahirkan anak pada usia seperti itu adalah sesuatu yang aneh dan tidak biasa.

1546

Ketika Sarah terkejut dengan kabar gembira itu para Malaikat berkata, "Apakah engkau terkejut dengan kada dan kadar Allah? Orang sepertimu pasti tahu bahwa Allah mampu mewujudkan hal itu. Semoga rahmat dan berkah dari Allah senantiasa dilimpahkan kepada kalian, wahai keluarga besar Ibrahim. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji di dalam sifat-sifat dan tindakan-tindakan-Nya, lagi Maha Mulia dan Maha Tinggi.

1547

Setelah rasa takut yang menyelimuti hatinya -karena melihat para tamunya tidak memakan hidangannya- itu hilang lalu tahu bahwa mereka adalah Malikat, dan mendapatkan kabar gembira bahwa dirinya akan memiliki putra bernama Isḥāq kemudian memiliki cucu bernama Ya'qūb, Ibrahim langsung berdebat dengan utusan-utusan (Malaikat-Malaikat) Kami tentang persoalan kaum Lūṭ. Dia berharap mereka menunda azab yang akan ditimpakan kepada kaum Lūṭ. Dan dia berharap mereka menyelamatkan Lūṭ dan keluarganya.

1548

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang lembut, suka menunda hukuman, gemar menundukkan dirinya kepada Tuhan, banyak berdoa kepada Allah dan rajin bertobat kepada-Nya.

1549

Para Malaikat berkata, "Wahai Ibrahim! Hentikanlah perdebatan tentang kaum Lūṭ ini. Karena perintah Tuhanmu telah datang untuk menimpakan azab yang telah Dia tetapkan untuk mereka. Sesungguhnya kaum Lūṭ itu akan ditimpa azab yang sangat besar. Dan azab itu tidak mungkin ditolak dengan perdebatan maupun doa."

1550

Dan tatkala para Malaikat itu datang kepada Lūṭ dalam wujud laki-laki, Lūṭ merasa sedih dan dadanya terasa sesak karena khawatir terhadap kaumnya yang gemar menyalurkan syahwatnya dengan sesama laki-laki bukan dengan wanita. Maka Lūṭ berkata, "Ini adalah hari yang sangat sulit." Karena dia mengira bahwa kaumnya akan menyerangnya untuk mendapatkan tamu-tamunya.

1551

Tiba-tiba kaum Lūṭ berdatangan ke rumah Lūṭ dengan tergopoh-gopoh. Mereka ingin melampiaskan syahwat mereka kepada tamu-tamunya. Dan sebelum itu mereka memiliki kebiasaan menyalurkan hasrat seksual mereka dengan sesama lelaki bukan dengan wanita. Lūṭ menolak keinginan kaumnya itu dan membela dirinya di hadapan tamu-tamunya, dia mengatakan, "Wahai kaumku! Mereka adalah putri-putriku yang merupakan bagian dari wanita-wanita kalian, maka nikahilah mereka! Karena wanita-wanita itu lebih suci bagi kalian daripada melakukan perbuatan keji (homoseksual). Takutlah kalian kepada Allah! Jangan mempermalukan aku di depan tamuku! Tidak adakah di antara kalian orang waras yang bisa melarang kalian melakukan perbuatan yang keji itu?!"

1552

Kaumnya menjawab, "Kamu sudah tahu -wahai Lūṭ- bahwa kami tidak tertarik dengan putri-putrimu dan juga wanita-wanita dari kaummu. Sesungguhnya kamu tahu apa yang kami inginkan. Kami hanya menginginkan laki-laki."

1553

Lūṭ berkata, "Seandainya aku mempunyai kekuatan untuk melawan kalian, atau mempunyai keluarga yang bisa melindungiku sehingga aku bisa menghalangi kalian dari tamu-tamuku."

1554

Para Malaikat itu berkata kepada Lūṭ -'alaihissalām-, "Wahai Lūṭ! Sesungguhnya kami adalah utusan-utusan yang dikirim oleh Allah. Kaummu tidak akan bisa mengganggumu. Bawalah keluargamu keluar dari kota ini di tengah malam yang gelap. Dan jangan sampai ada seorangpun di antara kalian yang melihat ke belakang, kecuali isterimu, dia akan melihat ke belakang. Dia tidak mematuhi larangan itu karena dia akan mendapatkan azab yang sama dengan apa yang menimpa kaummu. Sesungguhnya waktu pembinasaan mereka adalah subuh. Dan waktu subuh itu sudah dekat."

1555

Kemudian tatkala perintah Kami untuk membinasakan kaum Lūṭ datang, Kami buat bagian atas kota-kota mereka berada di bawah dengan cara mengangkatnya ke atas dan membaliknya bersama mereka. Dan Kami hujani mereka dengan batu yang berasal dari tanah liat yang mengeras secara bertubi-tubi hingga tersusun rapi dalam posisi saling tindih.

1556

Batu itu diberi tanda khusus oleh Allah. Dan batu itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim dari suku Quraisy maupun lainnya. Batu itu dekat dengan mereka ketika Allah memutuskan untuk menurunkannya kepada mereka.

1557

Dan kepada penduduk Madyan Kami mengutus saudara mereka, Syu'aib. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah saja. Kalian tidak punya sesembahan lain yang berhak disembah selain Dia. Janganlah kalian mengurangi takaran dan timbangan apabila kalian menakar atau menimbang untuk orang lain. Sesungguhnya aku melihat kalian memiliki rezeki dan nikmat yang melimpah. Oleh karena itu jangan mengubah nikmat yang Allah berikan kepada kalian itu dengan berbuat maksiat. Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan kalian semua tanpa kecuali, di hari kalian tidak akan menemukan tempat berlindung dan tempat melarikan diri.

1558

Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan secara adil apabila kalian menakar atau menimbang untuk orang lain. Dan janganlah kalian mengurangi hak-hak orang lain sedikitpun dengan cara mengurangi takaran atau timbangan, melakukan kecurangan atau menipu. Pun jangan membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan pembunuhan atau perbuatan-perbuatan maksiat lainnya.

1559

Harta halal yang Allah sisakan untuk kalian setelah kalian memenuhi hak-hak orang lain secara adil lebih bermanfaat dan lebih barokah daripada tambahan harta yang kalian dapatkan dengan cara mengurangi takaran atau timbangan, atau membuat kerusakan di muka bumi. Jika kalian benar-benar beriman kepada Allah, terimalah sisa tersebut. Dan aku bukanlah seorang pengawas yang bertugas menghitung dan mencatat amal perbuatan kalian. Yang menjadi pengawas kalian ialah Żat Yang Maha Mengetahui rahasia juga bisikan yang samar.

1560

Kaum Syu'aib berkata, "Wahai Syu'aib! Apakah salat yang engkau laksanakan kepada Allah itu menyuruhmu agar kami meninggalkan kebiasaan kami menyembah berhala-berhala yang dahulu disembah oleh leluhur kami, dan menyuruhmu agar kami meninggalkan kebiasaan kami mengelola dan mengembangkan harta kami sesuka hati kami?! Padahal sebelum melaksanakan dakwah ini sungguh kami mengenalmu benar-benar orang yang penyantun dan berakal sehat, orang yang pandai dan bijaksana. Jadi, apa yang telah terjadi padamu?"

1561

Syu'aib berkata, "Wahai kaumku! Katakan padaku tentang keadaan kalian jika aku mempunyai bukti yang nyata dan pengetahuan yang jelas dari Tuhanku, dan Dia memberiku rezeki yang halal, serta mengangkatku menjadi Nabi. Aku tidak ingin melarang kalian melakukan sesuatu kemudian aku sendiri melakukannya. Aku tidak menginginkan apapun selain memperbaiki keadaan kalian dengan cara mengajak kalian mengesakan Tuhan kalian dan menaati-Nya sesuai dengan batas kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah. Hanya kepada-Nya lah aku berserah diri dalam semua urusanku. Dan hanya kepada-Nya lah aku kembali.

1562

Wahai kaumku! Jangan sekali-kali rasa permusuhan kalian kepadaku mendorong kalian untuk mendustakan ajaran yang kubawa. Karena aku khawatir kalian akan ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh, kaum Hūd, atau kaum Ṣāleḥ. Sedangkan kaum Lūṭ tidaklah jauh dari kalian, baik dari segi waktu maupun tempat. Dan kalian benar-benar mengetahui apa yang menimpa mereka. Maka ambillah pelajaran berharga dari kisah-kisah mereka.

1563

Mohonlah ampun kepada Tuhan kalian. Kemudian bertobatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang kepada orang-orang yang bertobat, lagi Maha Mencintai mereka.

1564

Kaum Syu'aib berkata, "Wahai Syu'aib! Kami tidak banyak mengerti ajaran yang engkau bawa. Dan kami melihat engkau adalah orang yang lemah di antara kami, karena kedua matamu lemah atau buta. Seandainya keluargamu bukan penganut agama kami, niscaya kami telah membunuhmu dengan melemparimu dengan batu. Dan engkau bukanlah orang yang kami hormati, sehingga kami tidak takut membunuhmu. Kami tidak membunuhmu semata-mata karena kami menghormati keluargamu."

1565

Syu'aib berkata, "Wahai kaumku! Apakah keluargaku lebih mulia dan lebih terhormat bagi kalian dibanding Allah, Tuhan kalian? Dan kalian tinggalkan Allah begitu saja di belakang kalian ketika kalian tidak percaya kepada Nabi-Nya yang Dia utus kepada kalian?! Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada satupun amal perbuatan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan membalas perbuatan kalian itu dengan membinasakan kalian di dunia dan menimpakan azab yang berat kepada kalian di Akhirat.

1566

Wahai kaumku! Berbuatlah semampu kalian dengan cara yang kalian yakini kebenarannya. Dan akupun berbuat semampuku dengan cara yang kuyakini kebenarannya. Kelak kalian akan tahu siapa di antara kita yang akan menerima azab sebagai hukumannya, dan siapa di antara kita yang berdusta dalam pengakuannya. Maka tunggulah apa yang akan diputuskan oleh Allah. Sesungguhnya aku akan menunggu bersama kalian."

1567

Dan tatkala perintah Kami untuk membinasakan kaum Syu'aib telah datang, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sementara orang-orang yang zalim di antara kaumnya dihantam suara yang sangat keras menggelegar, hingga tewas dan jatuh tertelungkup dengan wajah melekat ke tanah.

1568

Seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di sana. Ingatlah! Penduduk kota Madyan itu telah jauh dari rahmat Allah dengan datangnya hukuman Allah kepada mereka. Sebagaimana kaum Ṡamūd yang terusir dari rahmat Allah dengan turunnya murka Allah kepada mereka.

1569

Dan sungguh Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami yang menunjukkan keesaan Allah dan membawa bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenaran ajaran yang dibawanya.

1570

Kami mengutus Musa kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya. Kemudian para pemuka kaumnya itu mengikuti perintah Fir'aun kepada mereka agar ingkar kepada Allah. Padahal perintah Fir'aun itu bukanlah perintah yang benar sehingga patut diikuti.

1571

Kelak di hari Kiamat Fir'aun akan memimpin kaumnya hingga membawa mereka masuk ke dalam Neraka bersama dirinya. Dan seburuk-buruk tempat ialah tempat yang mereka datangi itu.

1572

Di dunia ini Allah menghukum mereka secara bertubi-tubi dengan cara mengutuk, mengusir dan menjauhkan mereka dari rahmat-Nya di samping membinasakan mereka dengan cara menenggelamkan mereka ke dalam air laut. Dan Allah menambah hukuman mereka dengan mengutuk, mengusir dan menjauhkan mereka dari rahmat-Nya di Hari Kiamat. Seburuk-buruk hasil ialah dua kali kutukan dan azab yang mereka peroleh di dunia dan di Akhirat.

1573

Berita-berita tentang negeri-negeri yang telah Kami ceritakan kepadamu -wahai Rasul- di dalam surah ini ada sebagian negeri yang tanda-tandanya masih tegak berdiri dan ada yang tanda-tandanya sudah musnah dan tidak berbekas sama sekali.

1574

Kami tidaklah menzalimi mereka ketika Kami membinasakan mereka. Tetapi mereka sendirilah yang menjerumuskan diri mereka ke dalam jurang kehancuran dengan kekafiran mereka kepada Allah. Dan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah tidak melindungi mereka dari azab yang menimpa mereka ketika Tuhanmu -wahai Rasul- memerintahkan untuk membinasakan mereka. Bahkan tuhan-tuhan yang mereka sembah itu semakin memperparah kerugian dan kehancuran mereka.

1575

Begitulah hukuman dan pembinasaan yang Allah berikan kepada penduduk negeri-negeri yang mendustakan ayat-ayat-Nya kapanpun dan dimanapun mereka berada. Sesungguhnya hukuman yang Allah berikan kepada penduduk negeri-negeri yang zalim itu adalah hukuman yang sangat memilukan dan mengerikan.

1576

Sesungguhnya hukuman berat yang Allah timpakan kepada penduduk negeri-negeri yang zalim itu mengandung pelajaran yang berharga bagi orang yang takut akan azab di Hari Kiamat. Yaitu hari di saat Allah menghimpun seluruh umat manusia untuk diperhitungkan amal mereka. Dan itu adalah hari yang disaksikan oleh semua orang yang hadir di Padang Mahsyar.

1577

Dan Kami tidak akan menunda hari yang disaksikan itu kecuali sampai batas waktu yang sudah diketahui hitungannya.

1578

Ketika hari itu datang tidak ada seorangpun yang bisa berbicara untuk menyampaikan hujah atau syafaat kecuali setelah mendapatkan izin dari Allah. Dan pada hari itu manusia terbagi menjadi dua golongan, golongan celaka yang akan masuk Neraka dan golongan bahagia yang akan masuk Surga.

1579

Orang-orang yang celaka akibat kekafiran mereka dan perbuatan mereka yang rusak akan masuk Neraka. Di dalam Neraka itu suara dan hembusan nafas mereka terdengar sangat keras akibat sengatan nyala apinya yang sangat dahsyat.

1580

Mereka tinggal di dalam Neraka untuk selama-lamanya. Mereka tidak akan keluar darinya sepanjang langit dan bumi masih ada. Kecuali orang-orang yang Allah kehendaki untuk dikeluarkan dari sana. Yaitu orang-orang yang menganut ajaran tauhid tetapi mereka memiliki dosa. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Maha kuasa melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak seorangpun dapat memaksakan kehendaknya kepada Dia.

1581

Sedangkan orang-orang bahagia yang telah mendapatkan kebahagiaan dari Allah karena keimanan dan amal perbuatan baik mereka akan masuk Surga. Mereka tinggal di Surga itu untuk selama-lamanya sepanjang langit dan bumi masih ada. Kecuali orang yang Allah kehendaki untuk dimasukkan ke Neraka terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke Surga. Yaitu orang-orang mukmin yang memiliki dosa. Sesungguhnya nikmat yang Allah berikan kepada penghuni Surga tidak pernah terputus.

1582

Maka janganlah engkau -wahai Rasul- merasa bimbang dan ragu terhadap rusaknya tuhan-tuhan yang disembah oleh orang-orang musyrik. Tidak ada satupun dalil aqli dan syar'i yang membenarkan anggapan mereka. Satu-satunya faktor yang mendorong mereka untuk menyembah tuhan-tuhan selain Allah ialah mengikuti adat leluhur mereka. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan memberikan azab yang menjadi hak mereka secara sempurna tanpa dikurangi sedikitpun.

1583

Dan sungguh Kami telah memberikan Kitab Suci Taurat kepada Musa, kemudian manusia berselisih paham tentang hal itu. Ada yang beriman kepadanya dan ada yang ingkar kepadanya. Seandainya tidak ada keputusan dari Allah yang telah ditetapkan sebelumnya bahwa Allah tidak akan menyegerakan azab-Nya di dunia, melainkan menundanya sampai Hari Kiamat karena alasan tertentu, niscaya Allah benar-benar menurunkan azab yang berhak mereka terima di dunia. Sesungguhnya orang-orang kafir dari kalangan Yahudi dan orang-orang musyrik benar-benar ragu terhadap Al-Qur`ān dan menjerumuskan orang ke dalam keraguan terhadapnya.

1584

Sesungguhnya kepada masing-masing dari mereka yang berselisih paham itu Tuhanmu -wahai Rasul- akan memberikan balasan amal perbuatannya secara sempurna. Jika amal perbuatannya baik maka akan baiklah balasannya. Dan jika amal perbuatannya buruk maka akan buruk pula balasannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada satupun amal perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya.

1585

Maka tetaplah engkau -wahai Rasul- tegak seperti yang Allah perintahkan kepadamu. Maka jalankanlah perintah-perintah-Nya dan jauhilah larangan-larangan-Nya. Pun hendaknya orang-orang mukmin yang bertobat tetap mengikuti perintah Allah bersamamu dan tidak melampaui batas, berupa melakukan perbuatan maksiat. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka perbuat. Tidak ada satupun amal perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada kalian.

1586

Dan janganlah kalian cenderung kepada orang-orang kafir yang zalim itu, baik dengan cara berdamai atau berkasih sayang dengan mereka. Karena kecenderungan itu bisa membuat kalian terancam dengan api Neraka. Dan kalian tidak memiliki pelindung yang dapat menyelamatkan kalian dari api Neraka selain Allah. Kemudian kalian tidak akan menemukan seseorang yang dapat menolong kalian.

1587

Dan dirikanlah salat -wahai Rasul- dengan sebaik-baiknya di dua ujung siang, yaitu pagi dan petang hari. Dan dirikanlah salat di saat-saat tertentu di malam hari. Sesungguhnya amal perbuatan yang baik dapat menghapuskan dosa-dosa kecil. Hal tersebut merupakan nasihat bagi orang-orang yang mau menerima nasihat dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran.

1588

Dan bersabarlah dalam menjalankan apa yang diperintahkan kepadamu, seperti istikamah dan lain-lain. Dan juga bersabarlah dalam menjauhi apa yang dilarang bagimu, seperti melampaui batas dan berteman dengan orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah tidak akan membatalkan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dia akan menerima sebaik-baik amal yang mereka kerjakan dan akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka perbuat.

1589

Seandainya saja di antara umat-umat yang ditimpa azab sebelum kalian ada sisa-sisa orang baik dan saleh yang melarang umat-umat tersebut dari ingkar kepada Allah dan melarang mereka dari berbuat kerusakan di muka bumi dengan perbuatan maksiat. Hanya sedikit sekali orang baik dan saleh yang tersisa di antara mereka. Orang-orang baik itu telah melarang mereka dari berbuat kerusakan di muka bumi. Oleh karena itulah Kami menyelamatkan mereka ketika Kami membinasakan kaum mereka yang zalim. Sedangkan orang-orang yang zalim di antara kaum mereka hanya mementingkan kenikmatan yang tengah mereka nikmati. Dan mereka menjadi zalim karena hal itu.

1590

Dan tidaklah Tuhanmu -wahai Rasul- membinasakan suatu negeri apabila penduduknya melakukan perbaikan di muka bumi. Dia akan membinasakannya hanya apabila penduduknya melakukan perusakan melalui perbuatan-perbuatan yang tergolong kafir, zalim dan maksiat.

1591

Sekiranya Tuhanmu -wahai Rasul- berkehendak membuat manusia menjadi satu umat yang mengikuti kebenaran, niscaya Dia akan melakukannya. Akan tetapi Dia tidak menghendaki hal itu. Maka merekapun terus-menerus berselisih paham tentang kebenaran gara-gara mengikuti hawa nafsu dan melampaui batas.

1592

Kecuali orang yang dirahmati Allah dengan bimbingan-Nya ke jalan yang benar. Mereka itulah orang-orang yang tidak berselisih paham tentang keesaan Allah. Dan untuk menghadapi ujian perselisihan paham itulah Allah menciptakan mereka. Sehingga ada yang celaka dan ada yang bahagia. Dan kalimah Tuhanmu -wahai Rasul- yang telah ditetapkan-Nya di zaman azali memastikan bahwa Dia akan mengisi Neraka Jahannam dengan para pengikut setan dari bangsa jin dan manusia.

1593

Semua kabar yang Kami ceritakan kepadamu -wahai Rasul- tentang rasul-rasul sebelummu Kami maksudkan untuk meneguhkan dan menguatkan hatimu dalam memegang teguh kebenaran. Di dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran yang tidak diragukan sama sekali. Dan di dalam surah ini telah datang kepadamu nasihat bagi orang-orang kafir dan peringatan bagi orang-orang mukmin yang bisa mendapatkan manfaat dari peringatan tersebut.

1594

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak mau mengesakan-Nya, "Berbuatlah menurut keyakinan kalian dalam menolak kebenaran dan menghalang-halangi manusia dari kebenaran. Sesungguhnya kami pun berbuat menurut keyakinan kami dalam memegang teguh, mendakwahkan dan mempertahankan kebenaran.

1595

Dan tunggulah apa yang akan kami terima. Karena sesungguhnya kamipun menunggu apa yang akan kalian terima.”

1596

Hanya Allah-lah satu-satunya yang mengetahui perkara-perkara yang gaib di langit dan di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah semua urusan akan dikembalikan di Hari Kiamat. Maka beribadahlah -wahai Rasul- hanya kepada Allah semata dan berserah dirilah kepada-Nya dalam semua urusanmu. Tuhanmu tidak pernah lalai terhadap apa yang kalian perbuat. Dia Maha Mengetahuinya dan akan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.

1597

Alif Lām Rā. Pembahasan tentang huruf-huruf ini dan yang semacam dengannya sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Ayat-ayat yang diturunkan dalam surah ini termasuk ayat-ayat Al-Qur`ān yang jelas isi kandungannya.

1598

Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur`ān dengan menggunakan bahasa Arab supaya kalian -wahai orang-orang Arab- bisa memahami maknanya.

1599

Kami menceritakan kepadamu -wahai Rasul- kisah-kisah terbaik karena kebenarannya dan keindahan kata-katanya dengan cara menurunkan Al-Qur`ān ini kepadamu. Padahal sebelum turunnya Al-Qur`ān ini engkau termasuk di antara orang-orang yang tidak mengetahui kisah-kisah itu.

1600

Kami menceritakan kepadamu -wahai Rasul- tatkala Yusuf berkata kepada ayahnya Ya'qūb, "Wahai Ayahku! Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang. Dan aku juga melihat matahari dan bulan. Aku melihat semuanya bersujud kepadaku." Mimpi itu adalah kabar gembira yang disegerakan untuk Yusuf -'alaihissalām-.

1601

Ya'qūb berkata kepada putranya, Yusuf, "Wahai Anakku! Jangan engkau ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu! Karena mereka bisa memahaminya kemudian merasa iri hati kepadamu. Lalu mereka akan membuat rencana jahat terhadapmu karena terdorong rasa iri dan dengki. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

1602

Dan sebagaimana engkau telah melihat mimpi itu, Tuhanmu pun akan memilihmu -wahai Yusuf- dan mengajarkan ilmu tabir mimpi kepadamu. Dan Dia akan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu dengan kenabian, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua leluhurmu sebelum dirimu, Ibrahim dan Isḥāq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui perihal makhluk-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam mengurus makhluk-Nya.

1603

Sungguh kisah Yusuf dan kisah saudara-saudaranya benar-benar mengandung banyak pelajaran dan nasihat bagi orang-orang yang bertanya tentang kisah mereka.

1604

Tatkala saudara-saudaranya (seayah) berbicara satu sama lain, "Sungguh Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita. Padahal kita mayoritas. Jadi, bagaimana mungkin ayah kita lebih mengutamakan mereka berdua daripada kita?! Sesungguhnya kita benar-benar melihat ayah kita melakukan kesalahan yang nyata ketika dia lebih mengutamakan keduanya daripada kita tanpa didasari alasan yang jelas bagi kita.

1605

Bunuhlah Yusuf! Atau buanglah dia ke tempat yang jauh agar perhatian ayah kalian tercurah kepada kalian, sehingga dia mencintai kalian secara utuh. Dan setelah kalian membunuhnya atau membuangnya kalian bisa menjadi orang-orang yang saleh setelah kalian bertobat dari dosa-dosa kalian."

1606

Salah satu dari mereka berkata, "Jangan bunuh Yusuf! Tetapi buanglah dia ke dalam sumur agar dipungut oleh para musafir yang menemukannya. Ini lebih kecil resikonya daripada membunuhnya, jika kalian benar-benar mantap untuk menjalankan apa yang kalian rencanakan tentang Yusuf."

1607

Setelah sepakat untuk membuang Yusuf mereka berkata kepada ayah mereka, Ya'qūb , "Wahai Ayah kami! Mengapa engkau tidak mempercayakan Yusuf kepada kami? Sesungguhnya kami benar-benar menyayanginya. Kami siap menjaganya dari setiap bahaya yang mengancamnya. Kami siap menjaga dan melindunginya sampai dia kembali kepadamu dengan selamat. Jadi, mengapa engkau tidak mau melepasnya untuk pergi bersama kami?!

1608

Izinkanlah kami mengajaknya pergi esok hari untuk bersenang-senang dan bermain. Sesungguhnya kami benar-benar siap menjaganya dari segala hal yang bisa membahayakan keselamatannya."

1609

Ya'qūb -'alaihissalām- berkata kepada anak-anaknya, "Sesungguhnya kepergian kalian bersamanya benar-benar membuatku sedih. Karena aku tak sanggup berpisah dengannya. Aku khawatir dia akan diterkam serigala sementara kalian lalai menjaganya karena terlalu asyik bersenang-senang dan bermain."

1610

Mereka berkata kepada ayah mereka, "Sungguh, jikalau Yusuf diterkam serigala sedangkan kami adalah satu kelompok, maka dalam hal ini kami tidak punya kebaikan sama sekali. Dan kami benar-benar merugi jika kami tidak melindunginya dari serigala."

1611

Akhirnya Ya'qūb melepas Yusuf untuk pergi bersama saudara-saudaranya. Setelah mereka membawa Yusuf pergi ke tempat yang jauh dan berniat membuangnya ke dalam sumur, Kami wahyukan kepada Yusuf dalam keadaan seperti itu, "Sungguh engkau benar-benar akan menceritakan kepada mereka perihal perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak menyadari siapa dirimu ketika engkau menceritakan hal itu kepada mereka."

1612

Saudara-saudara Yusuf datang kepada ayah mereka di waktu Isya sambil berpura-pura menangis agar tipu daya mereka berhasil.

1613

Mereka berkata, "Wahai Ayah kami! Sesungguhnya kami pergi untuk berlomba lari dan berlomba memanah, sementara Yusuf kami tinggalkan di tempat baju-baju dan perbekalan kami agar dia menjaganya. Kemudian dia dimakan serigala. Engkau pasti tidak percaya kepada kami meskipun pada kenyataannya kami jujur dengan apa yang kami ceritakan kepadamu."

1614

Dan mereka memperkuat cerita mereka dengan rekayasa. Mereka membawa baju Yusuf dengan dilumuri darah yang bukan berasal dari darah Yusuf. Mereka ingin mengesankan bahwa darah itu adalah bekas gigitan serigala yang memakan tubuh Yusuf. Tetapi Ya'qūb mengetahui kebohongan mereka karena melihat baju itu tidak robek sedikitpun. Maka Ya'qūb berkata kepada mereka, "Masalahnya tidak seperti yang kalian ceritakan. Hawa nafsu kalian lah yang membuat perbuatan jahat kalian itu terlihat baik di mata kalian. Maka kesabaran yang indah dan tanpa keluh kesah adalah pilihanku. Dan hanya Allah-lah tempat meminta pertolongan untuk menghadapi perkara Yusuf seperti yang kalian ceritakan."

1615

Kemudian datanglah sekelompok musafir yang melintas. Lalu mereka menyuruh seseorang mengambil air minum untuk mereka. Lalu ia mengulurkan timbanya ke dalam sumur. Dan tiba-tiba Yusuf bergelantungan pada tali timba tersebut. Maka tatkala orang yang mengulurkan timba itu melihatnya ia langsung berkata dengan suka cita, "Oh, kabar gembira! Ini ada anak lelaki (budak)!" Lalu si pencari air itu bersama beberapa temannya menyembunyikan perihal penemuan Yusuf itu dari para musafir lainnya. Mereka mengaku bahwa Yusuf adalah budak yang mereka beli. Dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka lakukan terhadap Yusuf yang telah mereka hinakan dan mereka perdagangkan. Tidak ada satupun perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya.

1616

Si pencari air dan teman-temannya menjual Yusuf di Mesir dengan harga murah. Hanya senilai beberapa dirham saja. Hal itu karena mereka merasa segan terhadapnya dan ingin segera terbebas darinya. Karena mereka tahu bahwa Yusuf itu sebenarnya bukanlah seorang budak belian. Mereka khawatir perbuatan mereka diketahui oleh keluarga Yusuf. Dan ini merupakan bentuk kasih sayang Allah yang sempurna kepada Yusuf agar dia tidak terlalu lama bersama mereka.

1617

Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya, "Perlakukanlah dia dengan baik! Dan berilah dia tempat tinggal yang baik bersama kita! Mudah-mudahan dia berguna bagi kita untuk melakukan sesuatu yang kita perlukan. Atau kita bisa menjadikannya sebagai anak angkat." Setelah Kami menyelamatkan Yusuf dari pembunuhan, mengeluarkannya dari dalam sumur dan membuat hati Al-Aziz (petinggi kerajaan Mesir) menaruh belas kasihan kepadanya, Kami pun memberinya kedudukan yang baik di negeri Mesir. Dan Kami hendak mengajarkan ilmu takwil mimpi kepadanya. Allah Maha Perkasa untuk memaksakan perintah-Nya. Maka perintah-Nya pasti terlaksana. Tidak ada seorangpun yang dapat memaksakan kehendaknya kepada Dia. Akan tetapi kebanyakan manusia -yaitu orang-orang kafir- tidak mengetahui hal itu.

1618

Setelah Yusuf mencapai kesempurnaannya secara fisik dan mental, Kami memberinya pemahaman dan ilmu pengetahuan. Balasan semacam itulah yang Kami berikan kepada orang-orang yang berbuat baik dalam melaksanakan ketaatannya kepada Allah.

1619

Isteri Al-Azīz meminta kepada Yusuf -'alaihissalām- secara halus disertai dengan jebakan agar dia mau berbuat mesum dengannya. Dia menutup pintu-pintu agar situasi benar-benar sepi. Dan dia berkata kepada Yusuf, "Ayo! Kemarilah!" Yusuf menjawab, "Aku berlindung kepada Allah dari ajakanmu. Sesungguhnya tuanku telah berbuat baik kepadaku dengan memberikan tempat yang baik di sisinya, maka aku tidak akan mengkhianatinya. Karena jika aku mengkhianatinya berarti aku menjadi orang yang zalim. Padahal sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung."

1620

Wanita itu sangat bernafsu untuk berbuat mesum dengan Yusuf. Dan Yusuf-pun sempat tergoda untuk melakukan hal itu sekiranya dia tidak melihat tanda dari Allah yang berhasil mencegahnya dan menjauhkannya dari perbuatan itu. Kami memperlihatkan tanda itu kepadanya untuk menghindarkannya dari perbuatan yang buruk dan menjauhkannya dari perbuatan zina dan pengkhianatan. Sesungguhnya Yusuf adalah salah satu dari hamba-hamba Kami yang terpilih untuk menjadi Rasul dan Nabi.

1621

Keduanya beradu cepat menuju pintu. Yusuf ingin menyelamatkan diri. Sedangkan wanita itu hendak mencegahnya keluar. Kemudian wanita itu memegang baju Yusuf untuk mencegahnya keluar. Lalu terkoyaklah baju Yusuf dari arah belakang. Dan keduanya mendapati sang suami, Al-Azīz tepat di depan pintu. Isteri Al-Azīz dengan licik mengatakan, "Tidak ada hukuman yang tepat bagi orang yang hendak melakukan perbuatan keji dengan isterimu -wahai Al-Azīz- selain dijebloskan ke dalam penjara atau dijatuhi siksa yang sangat menyakitkan."

1622

Yusuf -'alaihissalām- berkata, "Dialah yang merayuku untuk berbuat mesum dengannya, dan aku tidak mau melakukannya." Tiba-tiba Allah membuat seorang bayi dari keluarga wanita itu berbicara. Lalu bayi itu bersaksi dengan mengatakan, "Jika baju Yusuf terkoyak di bagian depan itu menandakan bahwa wanita itulah yang benar, karena dia tengah mempertahankan dirinya, dan Yusuf lah yang berdusta.

1623

Dan jika bajunya terkoyak di bagian belakang itu menandakan bahwa Yusuf lah yang benar, karena wanita itu tadi merayunya dan Yusuf berusaha melarikan diri darinya, maka wanita itulah yang berdusta.

1624

Kemudian tatkala Al-Azīz menyaksikan bahwa baju Yusuf -'alaihissalām- terkoyak di bagian belakang, maka dapat dipastikan bahwa Yusuf lah yang benar. Dan Al-Azīz pun berkata, "Sesungguhnya tuduhan yang kamu lancarkan kepada Yusuf -'alaihissalām- itu adalah bagian dari tipu muslihatmu, wahai kaum wanita. Sesungguhnya tipu muslihat kalian amat sangat kuat."

1625

Lalu Al-Azīz berkata kepada Yusuf, "Wahai Yusuf! Lupakanlah masalah ini! Dan jangan menceritakannya kepada siapapun!" Dan ia berkata kepada isterinya, "Mohonlah ampun untuk dosamu! Kamu benar-benar berdosa karena telah merayu Yusuf untuk berbuat mesum denganmu."

1626

Cerita tentang wanita itu menyebar ke seluruh kota. Dan sejumlah wanita berkomentar dengan nada sinis, "Isteri Al-Azīz (petinggi kerajaan) merayu budaknya untuk berbuat mesum dengan dirinya. Cintanya benar-benar merasuk ke dalam hatinya. Sungguh kami melihat wanita itu -karena telah merayu dan mencintai budaknya- berada dalam kesesatan yang nyata."

1627

Ketika isteri Al-Azīz mendengar kabar bahwa para wanita itu memberikan komentar sinis tentang dirinya dan menggunjingnya, ia langsung mengutus seseorang untuk mengundang mereka. Ia hendak memperlihatkan Yusuf kepada mereka agar mereka bisa memaklumi keadaannya. Ia menyiapkan tempat untuk mereka dengan permadani dan bantal-bantal. Setiap undangan diberi sebilah pisau untuk memotong makanan. Dan ia berkata kepada Yusuf , "Keluarlah ke hadapan mereka!" Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka terkagum-kagum dan takjub dengan ketampanannya. Mereka semua terpesona oleh ketampanannya. Dan tanpa sadar mereka telah melukai tangan mereka sendiri dengan pisau yang disediakan untuk memotong makanan. Mereka berkata, "Maha Suci Allah! Pemuda ini bukan manusia biasa. Karena belum pernah ada manusia setampan dia. Dia pasti seorang Malaikat yang mulia."

1628

Isteri Al-Azīz berkata kepada para wanita yang diundangnya -setelah mereka mengalami kejadian tersebut-, "Inilah pemuda yang telah membuat kalian mencaci maki aku karena jatuh cinta kepadanya. Aku memang telah merayunya. Bahkan aku telah berusaha menjebaknya. Tetapi dia menolak. Sungguh, jika di kemudian hari dia tetap tidak mau menuruti permintaanku dia pasti akan dijebloskan ke dalam penjara dan bergabung dengan orang-orang yang hina."

1629

Yusuf -'alaihissalām- berdoa kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku! Aku lebih suka dijebloskan ke dalam penjara seperti ancamannya daripada melayani keinginannya berbuat mesum. Jika Engkau tidak menghindarkan aku dari tipu daya mereka, niscaya aku akan terpikat oleh mereka. Dan jika aku terpikat oleh mereka dan menuruti apa yang mereka inginkan, niscaya aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bodoh."

1630

Kemudian Allah mengabulkan doa Yusuf dan menghindarkannya dari tipu daya isteri Al-Azīz dan wanita-wanita lain yang ada di kota itu. Sesungguhnya Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- Maha Mendengar doa yang dipanjatkan oleh Yusuf dan do'a-do'a selainnya, lagi Maha Mengetahui keadaan Yusuf dan orang-orang lainnya.

1631

Kemudian setelah Al-Azīz dan kaumnya menyaksikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Yusuf tidak bersalah maka mereka memutuskan untuk menahan Yusuf di dalam penjara sampai batas waktu yang tidak ditentukan agar aib mereka tidak terbongkar.

1632

Maka merekapun menjebloskan Yusuf ke dalam penjara. Dan bersama Yusuf ada dua orang pemuda yang juga masuk ke dalam penjara itu. Salah satu dari mereka berkata kepada Yusuf, "Aku bermimpi memeras anggur untuk dibuat menjadi khamr." Dan yang satu lagi berkata, "Aku bermimpi membawa roti di atas kepalaku. Lalu burung-burung memakan roti itu. Ceritakanlah -wahai Yusuf- kepada kami apa takwil dari mimpi kami itu. Sesungguhnya kami melihatmu termasuk orang yang suka berbuat baik."

1633

Yusuf -'alaihissalām- berkata, "Setiap ada makanan yang diberikan kepada kalian berdua, baik dari raja atau lainnya aku pasti bisa menjelaskan kepada kalian berdua bagaimana sejatinya makanan itu sebelum diberikan kepada kalian berdua. Takwil yang kuketahui itu adalah bagian dari ilmu yang diajarkan oleh Tuhanku kepadaku, bukan bagian dari ilmu perdukunan atau ramalan. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan yang mengingkari adanya kehidupan Akhirat, kendati mereka sebenarnya mengakuinya di dalam hati mereka.

1634

Dan aku mengikuti agama leluhurku, Ibrahim, Isḥāq dan Ya'qūb, yaitu agama Tauhid. Kita tidak boleh menyekutukan Allah dengan yang lain. Dia lah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran tauhid dan iman yang kuyakini dan diyakini oleh leluhurku itu adalah anugerah yang Allah berikan kepada kami. Dan itu adalah bagian dari anugerah yang Allah berikan kepada seluruh umat manusia ketika Dia mengutus para Nabi kepada mereka membawa ajaran tauhid ini. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur kepada Allah atas anugerah-anugerah yang diberikan-Nya. Mereka justru mengingkarinya."

1635

Kemudian Yusuf bertanya kepada kedua pemuda yang ada dipenjara itu, "Apakah beribadah kepada beberapa tuhan itu lebih baik ataukah beribadah kepada Allah Yang Maha Esa, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang bisa memaksakan kehendak-Nya kepada lainnya, dan tidak bisa dipaksa oleh siapapun?

1636

Tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah itu sesungguhnya hanyalah nama-nama yang tidak sesuai dengan penyandang nama. Kalian sendiri dan leluhur kalianlah yang memberikan nama-nama itu kepada mereka. Mereka sama sekali tidak memiliki sifat ketuhanan. Allah tidak pernah menurunkan hujah yang membenarkan tindakan kalian memberikan nama-nama tersebut. Sesungguhnya wewenang untuk memberikan keputusan hukum bagi semua makhluk ada di tangan Allah saja. Bukan di tangan tuhan-tuhan yang nama-namanya kalian buat sendiri dan dibuat oleh leluhur kalian. Allah telah memerintahkan agar kalian menyembah kepada Dia saja dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain. Ajaran Tauhid itu adalah agama yang lurus dan tidak bengkok. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Oleh karena itulah mereka menyekutukan Allah dan menyembah sebagian makhluk-Nya.

1637

Wahai dua kawanku di dalam penjara, “Adapun yang bermimpi memeras anggur untuk dibuat menjadi khamar, ia akan keluar dari penjara dan kembali ke pekerjaannya. Ia akan menyediakan minuman untuk raja. Dan yang bermimpi membawa roti di atas kepalanya kemudian dimakan oleh burung-burung, dia akan dibunuh dan disalib. Kemudian daging kepalanya akan dimakan oleh burung-burung. Perkara yang kalian berdua tanyakan itu telah selesai dan sempurna. Dan perkara itu pasti terjadi, tidak mungkin terhindar"

1638

Yusuf berkata kepada orang yang diyakininya akan selamat di antara kedua orang tersebut -yaitu si penyedia minuman untuk raja-, "Ceritakanlah kisahku dan perihal diriku ini kepada raja. Mudah-mudahan dia berkenan mengeluarkan aku dari penjara." Ternyata setan membuat orang tersebut lupa menceritakan kisah Yusuf -'alaihissalām- kepada raja, sehingga Yusuf tetap tinggal di dalam penjara selama beberapa tahun sesudah kejadian itu.

1639

Raja berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus. Dan aku juga melihat tujuh tangkai gandum hijau (basah) dan tujuh tangkai gandum kering. Wahai para pemimpin dan para pembesar yang terhormat! Berilah aku penjelasan tentang takwil mimpiku itu, jika kalian memiliki pengetahuan tentang takwil mimpi."

1640

Mereka menjawab, "Mimpimu itu adalah mimpi yang kacau. Dan mimpi seperti itu tidak punya arti. Kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil mimpi yang kacau."

1641

Tiba-tiba si penyedia minuman raja yang selamat dari hukuman mati, yang termasuk salah satu dari dua orang yang dipenjara, teringat akan Yusuf -'alaihissalām- dan ilmu takwil mimpi yang dimilikinya setelah sekian lama dan berkata, "Aku bisa memberitahu kalian tentang takwil mimpi yang dilihat oleh raja setelah aku bertanya kepada orang yang mengetahui takwilnya. Oleh karena itu -wahai tuan raja- kirimlah aku ke tempat Yusuf agar dia menakwilkan mimpi anda."

1642

Sesampainya di tempat Yusuf, ia berkata kepadanya, "Wahai Yusuf! Wahai orang yang sangat jujur! Jelaskan padaku tentang takwil dari mimpi orang yang melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus, dan melihat tujuh tangkai gandum hijau (basah) dan tujuh tangkai gandum kering. Mudah-mudahan aku bisa kembali kepada raja dan orang-orang yang ada di sisinya supaya mereka mengetahui takwil mimpi raja dan mengetahui kelebihan Anda dan kedudukan Anda."

1643

Yusuf -'alaihissalām- menakwilkan mimpi itu dengan mengatakan, "Kalian harus bercocok tanam dengan sungguh-sungguh selama tujuh tahun berturut-turut. Kemudian hasil panen yang kalian dapatkan setiap tahunnya selama tujuh tahun itu biarkan tetap melekat pada tangkainya agar tidak rusak oleh ngengat. Kecuali sedikit saja yang kalian butuhkan untuk dimakan.

1644

Setelah tujuh tahun yang subur di saat kalian bisa bercocok tanam dengan baik itu akan datang tujuh tahun yang kering di saat manusia akan memakan semua hasil panen yang terkumpul selama tujuh tahun yang subur itu, kecuali sedikit saja yang kalian simpan untuk persediaan bibit.

1645

Kemudian setelah tahun-tahun yang kering itu akan datang satu tahun di saat hujan turun dengan baik dan tanam-tanaman bisa tumbuh subur. Dan pada tahun itu manusia bisa memeras hasil pertanian yang perlu mereka peras, seperti anggur, zaitun dan tebu."

1646

Setelah mendengar takwil mimpi yang disampaikan oleh Yusuf itu raja berkata kepada para pembantunya, "Keluarkan dia dari penjara dan bawalah dia kepadaku!" Dan ketika bertemu dengan utusan raja, Yusuf berkata, "Kembalilah kepada tuan rajamu! Dan tanyakan padanya tentang wanita-wanita yang melukai tangan mereka masing-masing." Yusuf ingin nama baiknya dipulihkan sebelum dia keluar dari penjara. "Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui apa yang telah mereka perbuat terhadapku. Tidak ada sesuatupun dari peristiwa yang luput dari pengetahuan-Nya".

1647

Raja bertanya kepada para wanita itu, "Apa yang terjadi pada diri kalian ketika kalian merayu Yusuf agar mau berbuat mesum dengan kalian?" Isteri Al-Azīz mengakui perbuatannya seraya berkata, "Sekarang kebenaran sudah tampak terang benderang. Akulah yang berusaha merayunya. Dan dia tidak pernah merayuku. Sesungguhnya dia jujur dengan pengakuannya bahwa dirinya bersih dari apa yang kutuduhkan padanya."

1648

Isteri Al-Azīz berkata, "Hendaknya Yusuf tahu ketika aku mengakui bahwa akulah yang merayunya. Dan hendaknya dia tahu bahwa dia jujur dengan mengatakan bahwa aku tidak membuat cerita palsu di belakangnya. Dari apa yang telah terjadi jelaslah bagiku bahwa Allah tidak akan menolong orang yang berdusta dan membuat tipu daya."

1649

Isteri Al-Azīz melanjutkan pembicaraannya dengan mengatakan, "Aku tidak merasa bahwa diriku bersih dari keinginan untuk berbuat buruk. Dan dengan pernyataan itu aku tidak bermaksud menyucikan diriku sendiri. Karena watak nafsu manusia ialah gemar menyuruh berbuat buruk. Karena nafsu manusia selalu cenderung untuk mengikuti apa yang disukainya dan sulit dicegah. Kecuali nafsu-nafsu yang dirahmati oleh Allah, sehingga terlindung dari kebiasaan menyuruh berbuat buruk. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat."

1650

Setelah mengetahui bahwa Yusuf tidak bersalah dan memiliki ilmu yang sangat baik, raja berkata kepada para pembantunya, "Bawalah dia (Yusuf -'alaihissalām-) kepadaku! Aku akan menunjuknya menjadi asisten pribadiku." Kemudian mereka membawa Yusuf ke hadapan raja. Setelah berbicara langsung dengan Yusuf dan merasa yakin dengan keilmuan dan kecerdasannya, raja berkata, "Hari ini engkau -wahai Yusuf- menjadi orang yang mempunyai kedudukan, jabatan dan kepercayaan di sisi kami."

1651

Yusuf berkata kepada raja, "Berilah aku tugas sebagai penjaga gudang-gudang kekayaan dan makanan di negeri Mesir. Karena aku adalah penjaga yang terpercaya, serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik tentang tugas dan wewenangku."

1652

Sebagaimana Kami menganugerahi Yusuf pemulihan nama baiknya dan terbebasnya dari penjara, Kami juga menganugerahinya kedudukan yang tinggi di negeri Mesir. Dia bisa tinggal dan menetap di mana saja sesuka hatinya. Kami memberikan sebagian rahmat Kami di dunia kepada hamba-hamba Kami yang Kami kehendaki. Dan Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Bahkan Kami akan memberikan pahala itu kepada mereka secara lengkap tanpa dikurangi sedikitpun.

1653

Dan sungguh pahala yang Allah siapkan di Akhirat akan lebih baik daripada pahala dunia yang Dia berikan kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

1654

Saudara-saudara Yusuf datang ke negeri Mesir dengan membawa barang dagangan mereka. Kemudian mereka menemuinya. Yusuf tahu bahwa mereka adalah saudara-saudaranya. Tetapi mereka tidak tahu bahwa Yusuf adalah saudara mereka. Karena mereka sudah lama tidak berjumpa dan keadaan tubuh Yusuf pun sudah berubah. Sebab, Yusuf masih kecil ketika mereka membuangnya ke dalam sumur.

1655

Setelah memberikan bahan makanan dan perbekalan yang mereka butuhkan, dan setelah mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka mempunyai saudara seayah yang mereka tinggal bersama ayahnya, Yusuf pun berkata, "Bawalah kepadaku saudara kalian yang seayah itu, aku akan memberi kalian tambahan perbekalan sebanyak muatan seekor unta. Tidakkah kalian melihat bahwa aku memberikan takaran penuh dan tidak menguranginya sedikitpun, dan aku adalah tuan rumah yang baik?!

1656

Jika kalian tidak membawanya kepadaku berarti kalian berdusta dengan pengakuan kalian bahwa kalian mempunyai saudara seayah. Oleh karena itu aku tidak akan memberikan bahan makanan kepada kalian. Dan jangan pernah mendekati negeriku."

1657

Saudara-saudaranya menjawab, "Kami akan memintanya kepada ayahnya. Dan kami akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk itu. Sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakan perintah anda dengan sungguh-sungguh."

1658

Yusuf berkata kepada para pekerjanya, "Kembalikan barang dagangan mereka itu kepada mereka. Agar ketika kembali ke rumah mereka mengetahui bahwa kita belum mengambil barang dagangan mereka." Hal itu akan memaksa mereka untuk kembali lagi (ke negeri Mesir) bersama saudara mereka guna membuktikan kebenaran ucapan mereka kepada Yusuf dan menyerahkan barang dagangan mereka kepadanya.

1659

Setelah mereka kembali ke tempat ayah mereka dan menceritakan perihal kebaikan yang mereka terima dari Yusuf mereka berkata, "Wahai Ayah kami! Kami tidak akan mendapatkan bahan makanan jika kami tidak membawa saudara kami. Maka biarkanlah dia pergi bersama kami. Karena jika ayah membiarkan dia pergi bersama kami niscaya kami bisa mendapatkan bahan makanan. Sungguh, kami berjanji kepada Anda untuk menjaganya dengan baik agar dia bisa kembali kepada Anda dengan selamat."

1660

Sang ayah berkata kepada mereka, "Apakah aku akan mempercayakan dia kepada kalian sebagaimana aku telah mempercayakan saudara kandungnya, Yusuf kepada kalian?! Aku sudah mempercayakan dia kepada kalian dan kalian telah berjanji untuk menjaganya. Tetapi kalian tidak memenuhi janji kalian. Oleh karena itu, aku tidak percaya lagi dengan janji kalian untuk menjaganya. Aku hanya percaya kepada Allah, karena Dia adalah sebaik-baik penjaga bagi orang yang hendak dijaga-Nya dan sebaik-baik penyayang bagi orang hendak disayangi-Nya."

1661

Tatkala mereka membuka wadah bahan makanan yang mereka bawa ternyata mereka mendapati barang dagangan mereka dikembalikan kepada mereka. Lalu mereka berkata kepada ayah mereka, "Apa lagi yang kita inginkan dari Raja itu setelah kebaikannya ini? Ini barang yang seharusnya ditukar dengan bahan makanan kita ternyata dikembalikan oleh Sang Raja untuk menunjukkan kemurahannya kepada kita, dan kita bisa mendapatkan bahan makanan untuk keluarga kita (secara cuma-cuma). Kita akan menjaga saudara kita dari apa yang Anda takutkan. Dan kita akan mendapat tambahan satu muatan unta dengan membawa dia. Tambahan satu muatan unta adalah perkara mudah bagi Sang Raja."

1662

Sang ayah berkata kepada mereka, "Aku tidak akan membiarkan dia pergi bersama kalian sebelum kalian memberiku janji yang kuat atas nama Allah, bahwa kalian benar-benar akan mengembalikan dia kepadaku. Kecuali jika kalian semua terkepung dan tidak menyisakan satupun dari kalian, sedangkan kalian tidak sanggup melawannya dan tidak bisa pulang ke rumah." Setelah mereka memberikan janji yang kuat atas nama Allah, bahwa mereka akan melakukan hal itu ayah mereka berkata, "Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan. Dan cukuplah kesaksian Allah bagi kita."

1663

Dan ayah mereka berpesan kepada mereka, "Janganlah kalian memasuki negeri Mesir dari satu pintu secara bersamaan. Tetapi masuklah dari beberapa pintu yang berbeda. Itu akan lebih aman bagi kalian jika ada seseorang yang hendak berniat jahat kepada kalian. Aku mengatakan hal itu kepada kalian bukan untuk menghindarkan kalian dari hal buruk yang Allah kehendaki bagi kalian, atau mendatangkan keuntungan untuk kalian yang tidak Allah kehendaki untuk kalian. Karena semua keputusan ada di tangan Allah dan semua urusan terserah kepada-Nya. Hanya kepada Dia lah aku berserah diri dalam segala urusanku. Dan hanya kepada Dia lah hendaknya semua orang berserah diri dalam segala urusan mereka."

1664

Kemudian mereka pergi bersama saudara kandung Yusuf. Tatkala mereka masuk dari beberapa pintu yang berbeda seperti yang diperintahkan oleh ayah mereka, ternyata tindakan mereka untuk masuk dari beberapa pintu yang berbeda itu sama sekali tidak menghindarkan mereka dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk mereka. Sesungguhnya itu tidak lebih dari kasih sayang Ya'qūb kepada anak-anaknya yang dia ungkapkan dan dia pesankan kepada mereka. Sedangkan dia tahu bahwasanya tidak ada keputusan lain yang berlaku selain keputusan Allah. Sedangkan dia mengetahui apa yang Kami ajarkan kepadanya tentang keharusan beriman kepada takdir dan keharusan melakukan ikhtiar. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui hal itu.

1665

Dan tatkala saudara-saudara Yusuf menghadap kepada Yusuf bersama saudara kandungnya, Yusuf langsung memeluk saudara kandungnya itu. Lalu dia berbisik kepadanya, "Sesungguhnya aku adalah saudara kandungmu, Yusuf. Jadi janganlah engkau bersedih atas perbuatan saudara-saudaramu di masa lalu yang telah menyakiti kita, menaruh dendam kepada kita, dan membuangku ke dalam sumur."

1666

Kemudian tatkala Yusuf memerintahkan para pembantunya untuk menaikkan bahan makanan ke atas unta-unta milik saudara-saudaranya, dia menaruh penakar milik Raja yang biasa digunakan untuk menakar bahan makanan buat masyarakat di dalam wadah milik saudara kandungnya tanpa sepengetahuan mereka. Hal itu dilakukannya untuk membuat saudaranya itu tinggal bersamanya. Lalu setelah mereka bergerak untuk pulang ke rumah keluarga mereka tiba-tiba ada seseorang yang berteriak di belakang mereka, "Wahai para pemilik unta yang mengangkut bahan makanan! Kalian adalah pencuri!"

1667

Saudara-saudara Yusuf mendatangi orang yang berteriak itu dan kawan-kawannya yang ada di belakang mereka dan berkata, "Apa yang hilang dari kalian sehingga kalian menuduh kami mencuri?"

1668

Orang yang berteriak dan kawan-kawannya berkata kepada saudara-saudara Yusuf, "Kami kehilangan penakar milik Raja yang biasa digunakan untuk menakar bahan makanan. Siapapun yang menyerahkan penakar milik Raja itu sebelum kami melakukan pemeriksaan akan mendapatkan imbalan berupa bahan makanan sebanyak satu muatan seekor unta. Dan aku menjamin hal itu pasti akan didapatkannya."

1669

Saudara-saudara Yusuf berkata kepada mereka, "Demi Allah, kalian sudah tahu bahwa kami semua bersih dan tidak bersalah seperti yang kalian lihat pada penampilan kami. Dan kami datang ke negeri Mesir bukan untuk membuat kerusakan di negeri ini. Dan sepanjang hidup ini kami tidak pernah mencuri."

1670

Orang yang berteriak dan kawan-kawannya bertanya kepada saudara-saudara Yusuf, "Apa balasan yang akan diterima oleh orang yang mencurinya menurut hukum kalian jika ternyata kalian berdusta tentang pengakuan kalian bahwa kalian tidak mencuri?"

1671

Saudara-saudara Yusuf menjawab, "Hukuman bagi seorang pencuri menurut hukum kami ialah barangsiapa yang ditemukan barang curian di wadahnya, ia harus diserahkan kepada orang pemilik barang untuk dijadikan sebagai budaknya. Hukuman dijadikan sebagai budak semacam itulah balasan yang kami berikan kepada para pencuri."

1672

Kemudian mereka membawa saudara-saudara Yusuf kembali ke hadapan Yusuf untuk pemeriksaan wadah-wadah mereka. Maka Yusuf memulai pemeriksaannya dengan memeriksa wadah-wadah milik saudara-saudaranya yang bukan saudara kandungnya sebelum memeriksa wadah milik saudara kandungnya. Lalu Yusuf mengeluarkan penakar milik Raja dari dalam wadah milik saudara kandungnya. Sebagaimana Kami telah membuat perencanaan untuk Yusuf dengan cara memasukkan penakar milik Raja di dalam wadah milik saudara kandungnya, Kami juga membuat perencanaan lain untuknya dengan cara membuat saudara-saudaranya menerapkan hukuman yang berlaku di negerinya, di mana seorang pencuri harus dijadikan sebagai budak. Hal ini tidak akan terjadi sekiranya hukuman yang diberlakukan adalah hukuman dari Raja di mana seorang pencuri harus dijatuhi hukuman pukul dan denda, kecuali jika Allah menghendaki perencanaan lain. Karena Dia Mahakuasa untuk membuat perencanaan lain. Kami akan mengangkat derajat hamba-hamba Kami yang Kami kehendaki, sebagaimana Kami telah mengangkat derajat Yusuf. Di atas orang yang berilmu ada orang yang lebih banyak ilmunya. Dan di atas ilmu semua orang ada ilmu Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

1673

Saudara-saudara Yusuf berkata, "Jika dia mencuri tidaklah mengherankan, karena saudara kandungnya (maksudnya, Yusuf) pernah mencuri sebelum ini." Yusuf menyembunyikan kepedihan hatinya mendengar ucapan mereka dan tidak memperlihatkannya kepada mereka. Dan dia berkata di dalam hati kepada mereka, "Kedengkian dan kelakuan buruk yang dulu pernah kalian lakukan persis dengan kejahatan yang sedang terjadi saat ini. Allah -Ta'ālā- Maha Mengetahui fitnah yang keluar dari mulut kalian ini."

1674

Saudara-saudara Yusuf berkata kepada Yusuf, "Wahai Al-Azīz! Sesungguhnya dia mempunyai ayah yang sudah tua renta yang sangat mencintainya. Maka ambillah salah satu dari kami untuk menggantikannya. Sesungguhnya kami melihat anda sangat baik kepada kami dan kepada yang lain. Oleh karena itu, berbaik-hatilah kepada kami dengan mengabulkan permintaan kami."

1675

Yusuf berkata, "Kami berlindung kepada Allah dari tindakan yang semena-mena kepada orang yang tidak bersalah dengan menangkap selain orang yang kami temukan penakar raja di dalam wadahnya. Sesungguhnya jika kami melakukan hal itu niscaya kami telah berbuat zalim karena menghukum orang yang tidak bersalah dan membebaskan orang yang bersalah."

1676

Tatkala mereka merasa putus asa setelah mendengar jawaban Yusuf terhadap permintaan mereka, maka mereka menyingkir dari kerumunan orang untuk bermusyawarah. Saudara tertua mereka berkata, "Aku mengingatkan kalian bahwa ayah kalian telah mengambil janji yang kuat atas nama Allah dari kalian bahwa kalian akan membawa putranya kembali kepadanya, kecuali jika kalian dikepung dan tidak sanggup melawan. Dan sebelum ini kalian telah melakukan kecerobohan terkait dengan Yusuf. Kalian tidak menepati janji kalian kepada ayah kalian dalam menjaga Yusuf. Oleh karena itu, aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir sampai ayahku mengizinkan aku kembali kepadanya, atau Allah memutuskan untuk mengembalikan saudaraku kepadaku. Dan Allah adalah sebaik-baik pemberi keputusan, karena Dia memutuskan segala sesuatu secara benar dan adil."

1677

Saudara tertua mereka berkata, "Pulanglah kalian ke rumah ayah kalian. Lalu katakan padanya, 'Sesungguhnya putramu telah mencuri. Dan sebagai hukumannya dia dijadikan budak oleh pejabat kerajaan Mesir. Kami hanya menyampaikan apa yang kami ketahui karena kami menyaksikan satu penakar dikeluarkan dari dalam wadah miliknya. Seandainya kami mengetahui hal itu pasti kami tidak berjanji untuk mengembalikannya kepadamu.

1678

Dan untuk membuktikan kebenaran kami silahkan engkau -wahai ayah kami- bertanya kepada penduduk Mesir yang ada di sana. Tanyakan pada rombongan yang datang bersama kami, niscaya mereka akan menyampaikan apa yang telah kami sampaikan. Kami benar-benar jujur tentang kasus pencurian yang kami sampaikan kepada engkau'."

1679

Ayah mereka berkata kepada mereka, "Tidak. Kejadiannya tidak seperti yang kalian ceritakan, ia tidak mencuri, tetapi kalian tergoda oleh hawa nafsu kalian untuk membuat tipu muslihat terhadapnya seperti yang pernah kalian lakukan terhadap saudaranya, Yusuf sebelum ini. Maka kesabaranku adalah kesabaran yang indah, tanpa keluh kesah kepada selain Allah. Mudah-mudahan Allah berkenan mengembalikan mereka semua -Yusuf dan adik kandungnya, serta kakak tertua mereka- kepadaku. Sesungguhnya Dia -Subḥānahu- Maha Mengetahui keadaanku lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusanku."

1680

Sang ayah menjauh dan berpaling dari mereka seraya berkata, "Alangkah sedihnya hatiku mengenang Yusuf." Hitam bola matanya berubah menjadi putih karena terlalu banyak menangisi Yusuf. Hatinya diliputi kesedihan dan resah yang mendalam. Tetapi dia menyembunyikan kesedihan hatinya dari masyarakat luas.

1681

Saudara-saudara Yusuf berkata kepada ayah mereka, "Demi Allah, engkau tidak henti-hentinya mengingat Yusuf dan meratapi kepergiannya hingga sakitmu semakin parah, atau mungkin engkau benar-benar akan kehilangan nyawa."

1682

Sang ayah berkata kepada mereka, "Aku tidak pernah mengadukan kepedihan dan kesedihan hatiku selain kepada Allah saja. Dan aku mengetahui kasih sayang Allah, kebaikan-Nya, jawaban-Nya dan balasan-Nya bagi orang yang ditimpa musibah yang tidak kalian ketahui."

1683

Sang ayah berkata kepada mereka, "Wahai anak-anakku! Pergilah kalian untuk mencari kabar tentang Yusuf dan saudaranya. Dan jangan pernah merasa putus asa terhadap pertolongan serta jalan keluar dari Allah kepada hamba. Orang yang merasa putus asa terhadap pertolongan Allah hanyalah orang-orang kafir, karena mereka tidak mengetahui besarnya kekuasaan Allah dan rahasia anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya."

1684

Kemudian mereka menjalankan perintah ayah mereka. Mereka pergi untuk mencari Yusuf dan saudaranya. Kemudian tatkala mereka bertemu dengan Yusuf, mereka berkata kepadanya, "Kami ditimpa kesulitan dan kemiskinan. Dan kami datang dengan barang-barang yang murah dan tidak berharga. Maka berilah kami takaran yang penuh seperti yang telah engkau berikan kepada kami sebelum ini. Dan berilah kami sedekah untuk menambah takaran kami. Atau jangan melihat nilai barang-barang kami yang murah itu. Sesungguhnya Allah akan memberikan balasan yang terbaik kepada orang-orang yang mau bersedekah."

1685

Setelah mendengar pernyataan mereka itu Yusuf langsung merasa iba dan kasihan kepada mereka. Lalu dia memperkenalkan dirinya kepada mereka dengan mengatakan, "Kalian sudah tahu apa yang kalian lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kalian tidak mengetahui akibat dari perbuatan kalian terhadap mereka berdua."

1686

Mereka semua terkejut dan bertanya, "Apakah engkau ini benar-benar Yusuf?!" Yusuf menjawab, "Ya. Aku adalah Yusuf. Dan yang kalian lihat bersamaku ini adalah saudara kandungku. Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami dengan membebaskan kami dari keadaan kami dan mengangkat derajat kami. Sesungguhnya siapa saja yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan bersabar terhadap cobaan yang diterimanya, maka perbuatannya itu merupakan amal kebaikan. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan, melainkan akan menjaganya untuk mereka.”

1687

Saudara-saudara Yusuf meminta maaf atas apa yang telah mereka perbuat terhadapnya dengan mengatakan, "Demi Allah, engkau telah dikaruniai Allah kelebihan atas kami dengan memberimu sifat-sifat kesempurnaan. Dan kami telah berbuat jahat dan semena-mena kepadamu."

1688

Yusuf menerima permintaan maaf mereka dan berkata, "Hari ini tidak ada celaan terhadap kalian yang membuat kalian harus dihukum atau dikecam. Aku memohon kepada Allah agar berkenan mengampuni kalian. Dan Dia -Subḥānahu- adalah Zat Maha Penyayang di antara para penyayang."

1689

Tatkala mereka memberitahu Yusuf tentang kondisi penglihatan ayahnya, dia memberikan bajunya kepada mereka dan berkata, "Bawalah bajuku ini dan usapkanlah di wajah ayahku, niscaya penglihatannya akan pulih kembali. Dan bawalah seluruh keluarga kalian kepadaku."

1690

Dan ketika rombongan saudara-saudara Yusuf keluar dari negeri Mesir dan meninggalkan pemukiman penduduknya, Ya'qūb berkata kepada anak-anaknya dan orang-orang yang ada di sekitarnya di kampung halamannya, "Sesungguhnya aku benar-benar mencium aroma Yusuf, sekiranya kalian tidak menganggapku bodoh dan pikun dengan ucapan kalian, 'Orang tua ini sudah pikun. Dia mengatakan sesuatu tanpa sadar'."

1691

Salah seorang anaknya yang ada di sisinya berkata, "Demi Allah, sesungguhnya engkau masih berada dalam ilusimu yang dulu tentang kedudukan Yusuf di sisimu dan kemungkinan untuk bertemu kembali dengannya."

1692

Kemudian tatkala si pembawa berita gembira datang kepada Ya'qūb, dia langsung mengusapkan baju Yusuf ke wajahnya, dan seketika itu juga dia dapat melihat kembali. Ketika itulah Ya'qūb berkata kepada anak-anaknya, "Bukankah sudah kukatakan kepada kalian bahwa aku mengetahui kasih sayang dan kebaikan Allah yang tidak kalian ketahui?"

1693

Anak-anak Ya'qūb meminta maaf kepadanya atas apa yang telah mereka lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya seraya berkata, "Wahai Ayah kami! Mohonkanlah ampun kepada Allah untuk dosa-dosa kami di masa lalu. Sesungguhnya kami telah berdosa dan bersalah dalam memperlakukan Yusuf dan saudara kandungnya."

1694

Sang ayah berkata kepada mereka, "Aku akan memohonkan ampun kepada Rabbku untuk dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat."

1695

Ya'qūb dan keluarganya pergi meninggalkan kampung halaman mereka untuk menemui Yusuf di negeri Mesir. Setelah mereka bertemu dengannya, Yusuf langsung memeluk ayah dan ibunya. Dan dia berkata kepada saudara-saudaranya beserta segenap keluarga mereka, "Masuklah ke negeri Mesir dengan aman sentosa. Tidak akan ada bahaya yang mengancam kalian."

1696

Yusuf mempersilakan kedua orang tuanya untuk duduk di tempat duduknya. Lalu kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya yang berjumlah sebelas orang memberikan penghormatan kepada Yusuf dengan melakukan sujud. Itu merupakan sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, sebagai pembuktian perintah Allah dalam mimpinya. (Ketika itu bersujud kepada manusia tidak dilarang dalam syariat mereka). Maka Yusuf berkata kepada ayahnya, "Penghormatan dari kalian untukku ini adalah takwil (tafsir) dari mimpi yang dahulu kulihat di dalam tidurku dan kuceritakan kepadamu. Rabbku telah membuat mimpi itu menjadi kenyataan. Dan Rabbku telah berbuat baik kepadaku ketika Dia mengeluarkanku dari penjara. Dan juga ketika Dia mendatangkan kalian dari gurun pasir setelah hubungan baik antara aku dan saudara-saudaraku dirusak oleh setan. Sesungguhnya Rabbku sangat lembut dalam mengatur apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusan mereka."

1697

Kemudian Yusuf berdoa kepada Rabbnya seraya berkata, "Ya Rabbku! Engkau telah memberiku jabatan di negeri Mesir dan mengajarkan kepadaku ilmu takwil mimpi. Wahai Pencipta langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya! Engkaulah Pelindungku dalam semua urusanku di dunia dan Pelindungku dalam semua urusanku di Akhirat. Cabutlah nyawaku di saat ajalku berakhir sebagai orang Islam (yang berserah diri). Dan gabungkanlah diriku bersama para Nabi yang saleh, baik leluhurku maupun bukan leluhurku, di dalam Surga Firdaus, Surga yang tertinggi."

1698

Kisah Yusuf dan saudara-saudaranya yang telah Kami wahyukan kepadamu -wahai Rasul- tidakkah engkau ketahui sebelumnya. Karena engkau tidak menyaksikan saudara-saudara Yusuf ketika mereka memutuskan untuk membuangnya ke dalam sumur dan membuat tipu muslihat yang jahat. Tetapi Kami mewahyukan kisah itu kepadamu.

1699

Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau -wahai Rasul- berupaya keras agar mereka mau beriman. Oleh karena itu janganlah engkau terlalu sedih dengan sikap mereka.

1700

Seandainya mereka mengerti pasti mereka beriman kepadamu. Karena engkau -wahai Rasul- tidak meminta imbalan apapun dari mereka dalam menyampaikan Al-Qur`ān dan dakwahmu kepada mereka. Sebab Al-Qur`ān itu semata-mata adalah peringatan bagi seluruh umat manusia.

1701

Dan banyak sekali tanda-tanda keesaan Allah -Subḥānahu- yang ada di langit dan bumi. Mereka menemukannya tetapi mereka enggan memikirkannya dan tidak menghiraukannya.

1702

Kebanyakan manusia tidak beriman bahwa Allah adalah Rabb Yang Maha Pencipta, Maha Memberi rezeki, Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan melainkan sambil menyembah tuhan-tuhan lain, seperti berhala-berhala atau patung-patung, dan menganggap bahwa Allah mempunyai anak. Mahasuci Allah dari apa yang mereka tuduhkan.

1703

Apakah mereka merasa aman dari datangnya hukuman di dunia yang akan mengepung dan mengurung mereka tanpa bisa mereka hindari, atau datangnya Hari Kiamat secara tiba-tiba, sedangkan mereka tidak merasakan kedatangannya sehingga mereka tidak bersiap-siap untuk menghadapinya? Apakah karena hal itu kemudian mereka tidak beriman?!

1704

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang yang engkau dakwahi, "Inilah jalanku yang kudakwahkan kepada umat manusia. Aku sendiri mendakwahkannya berdasarkan hujah yang jelas. Begitu juga orang yang mengikuti jejakku, mengikuti petunjukku dan mengikuti sunahku mendakwahkannya berdasarkan hujah yang jelas. Dan aku bukanlah golongan orang-orang yang menyekutukan Allah, tetapi aku adalah golongan orang-orang yang mengesakan-Nya."

1705

Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul sebelum engkau -wahai Rasul- melainkan laki-laki dari bangsa manusia bukan Malaikat. Kami memberikan wahyu kepada mereka sebagaimana Kami memberikan wahyu kepadamu. Mereka berasal dari penduduk kota bukan penghuni belantara. Tetapi mereka didustakan oleh umat-umat mereka. Maka Kami binasakan mereka. Tidakkah orang-orang yang mendustakanmu itu berkelana di muka bumi kemudian berpikir tentang bagaimana nasib orang-orang kafir sebelum mereka, lalu mereka jadikan sebagai pelajaran?! Dan kenikmatan yang ada di Akhirat tentu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah di dunia. Apakah kalian tidak mengerti bahwa kenikmatan Akhirat itu lebih baik sehingga kalian mau bertakwa kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya, terutama perintah untuk beriman kepada-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya, terutama larangan menyekutukan-Nya.

1706

Orang-orang yang memusuhi para Rasul yang kami utus itu Kami tangguhkan hukumannya dan tidak kami segerakan untuk mengecoh mereka. Sampai ketika mereka tidak kunjung binasa dan para Rasul merasa putus asa dalam menanti kebinasaan mereka, sementara orang-orang kafir menyangka bahwa Rasul-rasul mereka telah mendustai mereka tentang ancaman hukuman bagi orang-orang yang ingkar maupun janji untuk menyelamatkan orang-orang yang beriman, tiba-tiba pertolongan Kami datang kepada Rasul-rasul Kami, dan Kami selamatkan para Rasul dan orang-orang beriman dari azab yang menimpa orang-orang yang ingkar. Dan tidak ada seorangpun yang mampu menangkal azab Kami ketika Kami menurunkannya kepada mereka.

1707

Sesungguhnya kisah-kisah tentang para Rasul dan umat-umatnya, dan kisah Yusuf dan saudara-saudaranya benar-benar mengandung pelajaran berharga bagi orang-orang yang berakal sehat. Tidak sepatutnya Al-Qur`ān yang memuat kisah-kisah itu disebut sebagai ucapan yang dibuat-buat atas nama Allah. Akan tetapi Al-Qur`ān adalah Kitab Suci yang membenarkan kitab-kitab samawi yang diturunkan dari sisi Allah, menjelaskan hal-hal yang perlu dijelaskan secara rinci, seperti masalah hukum dan ketentuan syariat, membimbing kepada setiap kebaikan, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya. Karena merekalah yang akan memanfaatkan apa yang terkandung di dalamnya.

1708

Alif Lām Rā. Penjelasan tentang susunan huruf seperti ini telah hadir di awal surah Al-Baqarah. Ayat-ayat yang mulia di dalam surah ini dan Al-Qur`ān yang Allah turunkan kepadamu wahai Rasul adalah kebenaran yang tidak ada keraguan padanya, tidak ada kebimbangan bahwa ia dari sisi Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tidak membenarkannya karena menentang dan menyombongkan diri.

1709

Allah yang menciptakan langit-langit terangkat tinggi tanpa pilar-pilar seperti yang kalian saksikan, kemudian bersemayam di atas Arasy dengan bersemayam yang laik dengan keagungan-Nya tanpa menanyakan bagaimana Allah bersemayam dan tanpa menyamakan dengan yang lain. Allah menundukkan matahari dan bulan untuk manfaat-manfaat makhluk-Nya. Masing-masing dari matahari dan bulan berjalan untuk waktu yang ditentukan dalam ilmu Allah. Dia mengatur urusan di langit dan di bumi sekehendak-Nya dan menjelaskan ayat-ayat yang menunjukkan kekuasaan-Nya dengan harapan manusia akan meyakini perjumpaan dengan Tuhan mereka pada Hari Kiamat, lalu mereka menyiapkan diri dengan amal saleh.

1710

Allah -Subḥānahu- yang membentangkan bumi dan menciptakan pada bumi gunung-gunung yang tegak kokoh agar bumi tidak goncang. Allah menciptakan jantan dan betina dari setiap jenis buah-buahan seperti hewan. Allah menutup siang dengan malam sehingga ia menjadi gelap padahal sebelumnya terang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat bukti-bukti dan tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan penciptaan Allah dan merenungkannya. Mereka adalah orang-orang yang mengambil faedah dari bukti-bukti dan tanda-tanda tersebut.

1711

Di bumi ada bagian-bagian yang berdampingan; di sana ada kebun-kebun anggur, tanaman pokok, pohon-pohon kurma yang bercabang dan pohon-pohon kurma yang tidak bercabang. Kebun-kebun dan tanaman-tanaman pokok tersebut disiram dengan air yang sama namun Kami membedakan sebagiannya dari sebagian lainnya dalam rasa dan faedah-faedah lainnya, padahal semuanya bersebelahan dan disiram dengan air yang sama. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat bukti-bukti dan tanda-tanda bagi kaum yang berakal, karena mereka adalah orang-orang yang mengambil faedah darinya.

1712

Bila kamu merasa heran wahai Rasul terhadap sesuatu, maka sesuatu yang paling baik bagimu untuk heran terhadapnya adalah pendustaan mereka terhadap kebangkitan dan ucapan mereka membuktikan pengingkaran mereka terhadapnya, “Bila kami telah mati dan menjadi tanah dan tinggal tulang belulang yang lapuk, apakah kami akan dibangkitkan dan dikembalikan dalam keadaan hidup?” Orang-orang yang mengingkari kebangkitan sesudah kematian yang kafir kepada Rabb mereka lalu mereka mengingkari kekuasaan-Nya untuk menghidupkan orang-orang mati, leher-leher mereka dibelenggu di dalam Neraka pada Hari Kiamat. Mereka adalah para penghuni Neraka, mereka tinggal selama-lamanya di dalamnya, tidak ada kematian bagi mereka dan azab mereka pun tidak pernah berhenti.

1713

Orang-orang musyrikin meminta kepadamu -wahai Rasul- menyegerakan hukuman atas mereka dan mereka merasa azab tersebut lambat datangnya kepada mereka sebelum mereka mengenyam semua kenikmatan yang Allah tetapkan bagi mereka. Padahal telah berlalu sebelum mereka siksaan Allah yang menimpa umat-umat yang mendustakan. Apakah orang-orang musyrikin itu tidak mengambil pelajaran darinya? Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul-, Maha Penyantun kepada manusia sekalipun mereka berbuat zalim, sehingga Dia tidak menyegerakan hukuman agar mereka segera bertobat, namun Allah juga Mahakuat, mampu menyegerakan hukuman atas orang-orang yang bersikukuh di atas kekufuran bila mereka tidak bertobat.

1714

Orang-orang kafir kepada Allah berkata sambil memperlihatkan penentangan dan pembangkangan mereka, “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu bukti dari Rabbnya seperti yang telah diturunkan kepada Musa dan Isa”. Sesungguhnya kamu -wahai Rasul- hanyalah seorang pemberi peringatan yang memperingatkan manusia dari azab Allah, kamu tidak punya mukjizat kecuali apa yang Allah berikan kepadamu. Setiap kaum mempunyai seorang nabi yang membimbing mereka ke jalan kebenaran dan menunjukkan mereka kepadanya.

1715

Allah mengetahui janin yang dikandung oleh setiap wanita hamil dalam rahimnya. Allah mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui apa yang terjadi di dalam kandungan berupa tambahan dan pengurangan, kesehatan dan cacatnya, segala sesuatu di sisi Allah telah ditentukan dengan kadar tertentu yang tidak bertambah dan tidak berkurang.

1716

Karena Allah -Subḥānahu- mengetahui apa yang gaib dari panca indra manusia, dan mengetahui apa yang diketahui oleh indra mereka, Mahagung pada sifat-sifat, nama-nama dan perbuatan-perbuatan-Nya, Mahatinggi atas seluruh makhluk dengan Zat dan sifat-sifat-Nya.

1717

Allah mengetahui rahasia dan apa yang tersembunyi. Dalam ilmu Allah sama saja siapa yang merahasiakan perkataannya di antara kalian -wahai manusia- dan siapa yang mengumumkannya. Sama saja dalam ilmu Allah siapa yang bersembunyi di dalam kegelapan malam sehingga mata manusia tidak melihatnya dan siapa yang menampakkan amal perbuatannya di siang bolong.

1718

Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- mempunyai malaikat-malaikat yang datang kepada manusia silih berganti, sebagian dari mereka datang di waktu malam, sebagian dari mereka datang di waktu siang, menjaga manusia dengan perintah Allah dari beberapa takdir yang memang Allah tuliskan akan dicegah darinya, mencatat segala perkataan dan perbuatan manusia. Allah tidak merubah keadaan satu kaum, dari keadaan yang baik kepada keadaan buruk yang tidak mereka sukai, hingga mereka sendiri yang merubah apa yang mereka dapati dari keadaan syukur (menjadi keadaan kufur). Bila Allah hendak membinasakan suatu kaum, maka tidak ada yang dapat mencegah kehendak-Nya. Dan kalian -wahai manusia- tidak memiliki penolong yang mengurusi urusan kalian, yang kalian bisa berlindung kepadanya untuk menepis malapetaka yang menimpa kalian.

1719

Allah yang memperlihatkan kilat kepada kalian -wahai manusia-, dan Allah menyatukan dengannya pada diri kalian rasa takut kepada halilintar dan harapan turunnya hujan. Allah yang menciptakan awan yang berat karena mengandung air hujan di dalamnya.

1720

Guntur (guruh) bertasbih kepada Rabbnya dengan tasbih yang diiringi dengan pujian kepada-Nya. Para Malaikat juga bertasbih kepada Rabb mereka karena takut, penghormatan dan pengagungan kepada-Nya. Allah mengirimkan halilintar yang menyambar siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya lalu ia membinasakannya. Orang-orang kafir itu mendebat keesaan Allah. Dan Allah Mahakuat daya dan kekuatan-Nya, Pemilik hukuman yang berat atas siapa yang mendurhakainya.

1721

Hanya Allah semata pemilik hak untuk di esakan, tidak seorang pun berserikat dengan Allah di dalamnya. Berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang musyrikin selain Allah tidak dapat mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepadanya dalam masalah apa pun. Doa mereka kepada berhala hanya seperti orang haus yang mengulurkan tangannya ke air lalu mengangkatnya ke mulutnya untuk dia minum dan air itu tidak pernah sampai ke mulutnya. Doa orang-orang kafir kepada berhala-berhala mereka hanya sia-sia dan jauh dari kebenaran, karena berhala-berhala itu tidak kuasa mendatangkan manfaat atau menolak mudarat.

1722

Hanya kepada Allah semata seluruh apa yang ada di langit dan di bumi tunduk dengan bersujud, orang Mukmin dan orang kafir dalam hal ini adalah sama, hanya saja orang Mukmin tunduk dan sujud kepada Allah dengan suka rela, sementara orang kafir tunduk karena terpaksa. Fitrah orang mukmin membisikinya untuk tunduk kepada-Nya secara suka rela. Hanya kepada-Nya semua bayangan makhluk tunduk di pagi dan petang hari.

1723

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang kafir yang menyembah bersama Allah selain-Nya, siapakah Pencipta langit dan bumi dan mengatur urusan keduanya? Katakanlah -wahai Rasul-, Allah yang menciptakan dan mengatur urusan keduanya. Kalian mengakui hal itu. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, apakah kalian mengangkat untuk diri kalian sesembahan yang lemah selain Allah, tidak kuasa mendatangkan manfaat dan tidak pula menghilangkan mudarat dari diri mereka, jadi mana mungkin mereka mampu melakukan itu untuk selain mereka? Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, apakah sama orang kafir yang buta penglihatannya dengan orang mukmin yang melihat lagi mendapat petunjuk? Apakah sama kekufuran yang merupakan kegelapan dengan iman yang merupakan cahaya? Apakah mereka mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah -Subḥānahu- dalam penciptaan yang menciptakan seperti yang Allah ciptakan, sehingga mereka tidak bisa membedakan antara ciptaan Allah dengan ciptaan sekutu-sekutu mereka? Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul- hanya Allah semata Pencipta segala sesuatu, tidak ada sekutu bagi Allah dalam penciptaan, Dia lah Pemilik tunggal hak ulūhiyyah yang berhak untuk disembah semata, Allah Mahakuat.

1724

Allah membuat perumpamaan bagi terkikisnya kebatilan dan kelanggengan kebenaran dengan air hujan yang turun dari langit sehingga lembah-lembah mengalirkan airnya, masing-masing dengan kadarnya, besar dan kecilnya, lalu air banjir dari hujan itu membawa buih dan busa di permukaannya. Allah membuat perumpamaan lain bagi kebenaran dan kebatilan dengan sebagian barang tambang berharga yang disepuh dengan api untuk dimurnikan dan menjadikannya perhiasan bagi manusia. Allah mengumpamakan kebenaran dengan kebatilan dengan dua perumpamaan di atas. Kebatilan adalah seperti buih dan busa yang mengapung di permukaan air, dan seperti ampas tambang yang dibersihkan oleh api, sedangkan kebenaran adalah seperti air jernih yang diminum, menumbuhkan buah-buahan, tanaman dan rerumputan, dan seperti barang berharga yang tersisa dari barang tambang sesudah dibakar dengan api lalu manusia mengambil manfaat darinya. Sebagaimana Allah membuat dua perumpamaan ini, Allah membuat perumpamaan-perumpamaan lain bagi manusia agar kebaikan menjadi jelas dari kebatilan.

1725

Orang-orang mukmin yang menjawab seruan Rabb mereka manakala Dia mengajak kepada Tauhid-Nya dan menaati-Nya akan mendapatkan pahala yang baik yaitu surga. Sedangkan orang-orang yang tidak menjawab seruan Rabb mereka kepada Tauhid-Nya dan menaati-Nya mendapatkan azab yang pedih. Seandainya mereka memiliki berbagai macam harta di bumi ini dan juga apa yang semisalnya dengannya, niscaya mereka rela melepaskan semuanya demi menebus diri mereka dari azab Allah. Orang-orang yang tidak menjawab seruan Rabb mereka itu akan dihisab atas keburukan-keburukan mereka seluruhnya, tempat tinggal yang mereka tuju adalah Jahanam. Api neraka adalah alas dan kasur mereka, dan itulah seburuk-buruk alas.

1726

Tidak sama orang yang mengetahui bahwa apa yang Allah turunkan kepadamu -wahai Rasul- dari Rabbmu adalah kebenaran yang tidak ada keraguan padanya sementara dia beriman dan menjawabnya, dengan orang buta yang kafir lagi tidak menjawab panggilan Allah. Hanya orang-orang yang berakal lurus yang mengambil nasihat dan pelajaran.

1727

Orang-orang yang menjawab panggilan Allah adalah orang-orang yang memenuhi apa yang telah mereka janjikan kepada Allah atau kepada hamba-hamba-Nya, mereka tidak melanggar perjanjian yang disepakati dengan Allah dengan lain-Nya.

1728

Mereka adalah orang-orang yang menyambung segala apa yang Allah perintahkan agar disambung, yaitu hubungan rahim kekerabatan, mereka takut kepada Rabb mereka sehingga mendorong mereka melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mereka takut Allah akan menghisab dosa yang telah mereka perbuat. Barangsiapa yang hisabnya dipersulit, maka dia celaka.

1729

Mereka adalah orang-orang yang sabar dalam menaati Allah, sabar atas takdir Allah pada mereka, baik yang membahagiakan atau yang menyedihkan, mereka sabar menahan diri dari kemaksiatan kepada Allah demi mendapatkan rida Allah, mereka menegakkan salat secara sempurna, memberikan sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka, yaitu hak-hak harta yang wajib, juga memberikan sebagian dari harta secara suka rela secara sembunyi-sembunyi karena takut ria dan secara terbuka agar diteladani oleh orang lain, dan mereka menolak keburukan orang yang berbuat buruk kepada mereka dengan berbuat baik kepadanya. Orang-orang yang memiliki sifat tersebut mendapatkan akhir yang baik pada Hari Kiamat.

1730

Akhir yang baik itu adalah Surga yang mereka tinggal di dalamnya dengan mendapatkan nikmat-nikmat yang abadi, dan di antara kesempurnaan nikmat yang mereka dapatkan adalah masuknya bapak-bapak, ibu-ibu, istri-istri dan anak-anak mereka yang saleh bersama mereka, hal ini menambah ketenangan mereka karena bisa berkumpul dengan orang-orang tersebut. Dan para Malaikat mendatangi mereka untuk menyampaikan ucapan selamat dari segala pintu di tempat mereka di Surga.

1731

Penghormatan para Malaikat manakala mereka datang kepada penghuni-penghuni Surga itu adalah ucapan salāmun 'alaikum, yakni kalian selamat dari malapetaka berkat kesabaran kalian di atas ketaatan kepada Allah, di atas takdir-Nya yang pahit dan dari kemaksiatan kepada-Nya, sebaik-baik rumah tempat tinggal adalah rumah kalian.

1732

"Orang-orang yang melanggar perjanjian dengan Allah sesudah disepakati, memutuskan apa yang Allah perintahkan agar disambung yaitu silaturrahmi, mereka itulah orang-orang sengsara yang dijauhkan dari rahmat Allah, bagi mereka akhir yang buruk yaitu api Neraka.

1733

Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya atas siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Rezeki yang lapang bukan berarti kebahagiaan dan bukan bukti bahwa Allah mencintainya, sempitnya rezeki bukan tanda kesengsaraan. Orang-orang kafir berbahagia dengan kehidupan dunia ini, maka mereka cenderung kepadanya dan merasa tenteram kepadanya, padahal kehidupan dunia ini dibandingkan dengan kehidupan Akhirat hanyalah kesenangan yang sementara dan sedikit.

1734

Orang-orang yang kafir kepada Allah dan ayat-ayat-Nya berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu bukti nyata yang menunjukkan kebenarannya sehingga kami beriman kepadanya?” Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang mengusulkan tersebut, “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya, membimbing siapa yang kembali kepada-Nya dengan tobat dengan karunia-Nya”. Urusan hidayah bukan berada di tangan mereka sehingga mereka bisa mengaitkannya dengan turunnya mukjizat.

1735

Orang-orang yang Allah beri petunjuk adalah orang-orang yang beriman, hati mereka merasa tenang dengan mengingat Allah, bertasbih dan bertahmid kepada Allah, membaca dan mendengar Kitab-Nya, ingatlah bahwa ketenangan hati diwujudkan dengan mengingat Allah, sudah selayaknya ia demikian.

1736

Orang-orang yang beriman kepada Allah, melakukan amal-amal saleh yang mendekatkan mereka kepada Allah, mereka berada di dalam kehidupan yang baik di alam Akhirat, bagi mereka adalah akhir yang baik, yaitu surga.

1737

Sebagaimana Kami telah mengutus Rasul-rasul terdahulu kepada umat-umat mereka, Kami juga mengutusmu -wahai Rasul- kepada umatmu agar kamu membacakan Al-Qur`ān yang Kami wahyukan padamu kepada mereka, ia sudah cukup sebagai bukti bahwa kamu benar, namun reaksi kaummu adalah pengingkaran terhadap mukjizat ini, karena mereka kafir kepada Ar-Raḥmān, di mana mereka menyekutukan-Nya dengan selain-Nya. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Ar-Raḥmān yang kalian sekutukan dengan selain-Nya adalah Rabbku yang tidak ada sesembahan yang hak kecuali Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal dalam segala urusanku dan hanya kepada Allah aku bertobat.”

1738

Seandainya di antara ciri khas suatu kitab dari kitab-kitab Ilahiyah adalah menyingkirkan gunung-gunung dari tempatnya atau membelah bumi sehingga ia berubah menjadi sungai-sungai dan mata air-mata air atau dibacakan kepada orang-orang mati sehingga mereka bangkit hidup kembali, niscaya kitab tersebut adalah Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu -wahai Rasul-. Kitab ini jelas buktinya, besar efeknya seandainya mereka adalah orang-orang yang berhati bersih, sayangnya mereka adalah orang-orang yang mengingkari. Akan tetapi segala urusan, menurunkan mukjizat atau lainnya kembali kepada Allah. Apakah orang-orang yang beriman kepada Allah belum mengetahui bahwa seandainya Allah berkehendak memberi hidayah kepada manusia semuanya tanpa menurunkan mukjizat niscaya Allah melakukannya, tetapi Allah tidak berkehendak demikian. Dan orang-orang yang kafir kepada Allah akan senantiasa ditimpa musibah berat yang mengetuk hati mereka dengan keras karena apa yang mereka lakukan berupa kekufuran dan kemaksiatan, atau malapetaka itu turun di dekat negeri mereka sehingga terwujud janji Allah tentang turunnya azab yang terus-menerus. Sesungguhnya Allah tidak melalaikan janji yang Dia janjikan manakala waktunya sudah tiba.

1739

Kamu bukan Rasul pertama yang didustakan dan dilecehkan oleh kaumnya. Umat-umat sebelumnya -wahai Rasul- telah melecehkan dan mendustakan rasul-rasul mereka, lalu Kami menangguhkan orang-orang yang kafir kepada Rasul-rasul mereka itu sehingga mereka menyangka bahwa Kami tidak akan membinasakan mereka, kemudian Aku mengazab mereka sesudah penangguhan tersebut dengan berbagai bentuk azab. Bagaimana kamu melihat hukuman-Ku atas mereka? Suatu azab yang sangat berat.

1740

Apakah Allah yang menjaga rezeki semua makhluk dan yang Maha mengawasi setiap jiwa dengan amal perbuatan yang dilakukannya lalu membalasnya atas amal tersebut lebih layak untuk disembah atau berhala-berhala yang tidak berhak untuk disembah? Orang-orang kafir menjadikannya sebagai sekutu-sekutu bagi Allah secara zalim dan dusta. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, tunjukkanlah kepada kami sekutu-sekutu yang kalian sembah bersama Allah bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam klaim kalian katakan, ataukah kalian memberitahu Allah tentang sekutu-sekutu yang tidak Dia ketahui di bumi, atau kalian memberitahu Allah tentang perkataan palsu yang tidak ada hakikatnya? Setanlah yang menjadikan makar jahat orang-orang kafir kelihatan baik di depan mata mereka sehingga mereka kafir kepada Allah dan setan juga yang memalingkan mereka dari jalan hidayah dan jalan yang lurus. Barangsiapa yang Allah sesatkan dari jalan lurus maka tidak ada seorang pun yang memberinya hidayah.

1741

Mereka mendapatkan azab di kehidupan dunia ini melalui pembunuhan dan penawanan di tangan orang-orang mukmin dan azab alam Akhirat yang menantikan mereka lebih berat bagi mereka, lebih besar daripada azab dunia, karena di samping ia berat, ia abadi tidak terputus, mereka tidak memiliki pelindung yang melindungi mereka dari azab Allah pada Hari Kiamat.

1742

Sifat Surga yang Allah janjikan untuk orang-orang yang bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya adalah bahwa di bawah istana-istana dan pepohonannya mengalir sungai-sungai, buah-buahannya langgeng tidak terputus, berbeda dengan buah-buahan di dunia. Naungannya langgeng tidak terputus, dan tidak menghilang. Itu adalah balasan bagi orang-orang yang bertakwa dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan balasan bagi orang-orang kafir adalah api neraka yang akan mereka masuki untuk tinggal selama-lamanya di sana.

1743

Orang-orang yang telah Kami beri Taurat dari kalangan orang-orang Yahudi, orang-orang yang telah Kami beri Injil dari kalangan orang-orang Nasrani, mereka berbahagia dengan apa yang diturunkan kepadamu -wahai Rasul ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- karena ia sesuai dengan sebagian dari apa yang diturunkan kepada mereka. Di antara orang-orang Yahudi dan Nasrani ada orang-orang yang mengingkari sebagian dari apa yang diturunkan kepadamu yang tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu mereka atau pernyataan bahwa mereka telah merubah dan menyelewengkan. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, “Sesungguhnya Rabbku hanya memerintahkanku agar menyembah-Nya semata tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, hanya kepada Allah semata aku berdoa dan aku tidak berdoa kepada selain-Nya, hanya kepada Allah semata aku akan kembali, inilah yang diiyakan oleh Taurat dan Injil.

1744

Sebagaimana Kami telah menurunkan kitab-kitab terdahulu dengan menggunakan bahasa mereka, Kami juga menurunkan Al-Qur`ān kepadamu -wahai Rasul- sebagai perkataan yang tegas, menjelaskan kebenaran dengan menggunakan bahasa Arab. Bila kamu -wahai Rasul- mengikuti hawa nafsu ahli kitab yang memintamu menghapus bagian yang tidak sejalan dengan keinginan mereka sesudah kamu menerima ilmu yang Allah sampaikan kepadamu, maka kamu tidak akan memiliki penolong di hadapan Allah yang mengurusi perkaramu, menolongmu atas musuh-musuhmu, kamu tidak mempunyai pelindung yang melindungimu dari azab-Nya.

1745

Sungguh Kami telah mengutus para rasul sebelummu -wahai Rasul- dari kalangan manusia, kamu bukan utusan yang baru. Kami menjadikan istri-istri bagi para Rasul dan anak-anak seperti manusia pada umumnya. Kami tidak menjadikan mereka para malaikat yang tidak menikah dan tidak beranak-pinak. Kamu adalah salah satu dari mereka, sama-sama manusia, menikah dan beranak-pinak. Lalu mengapa orang-orang musyrikin merasa heran dengan hal itu. Seorang Rasul tidak berhak mendatangkan satu mukjizat dari sisi dirinya kecuali bila Allah mengizinkannya. Segala urusan yang Allah tetapkan telah ditulis dalam satu kitab dan memiliki ajal yang tidak maju dan tidak mundur darinya.

1746

Allah menghapus apa yang Dia kehendaki untuk dihapus berupa kebaikan atau keburukan, kebahagiaan atau kesengsaraan atau selainnya. Allah menetapkan apa yang Allah kehendaki untuk Dia tetapkan. Di sisi-Nya Lauḥul Maḥfuẓ yang merupakan induk dari segala urusan, apa yang nampak berupa penghapusan atau penetapan sejalan dengan apa yang tertulis di sana.

1747

Jika Kami menunjukkan kepadamu -wahai Rasul ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sebagian dari apa yang Kami ancamkan kepada mereka sebelum kamu mati, maka hal tersebut berpulang kepada Kami, atau Kami mematikanmu sebelum Kami memperlihatkan hal itu. Tugasmu hanya menyampaikan apa yang wajib kamu sampaikan, kamu tidak berwenang untuk menghisab dan membalas mereka, karena keduanya adalah urusan Kami.

1748

Apakah orang-orang kafir itu tidak menyaksikan bahwa Kami mendatangi bumi orang-orang kafir, lalu Kami menguranginya sedikit demi sedikit dengan menyebarkan Islam dan penaklukan oleh kaum Muslimin terhadapnya. Allah menetapkan hukum dan keputusan sesuai dengan kehendak-Nya di antara hamba-hamba-Nya, tidak ada yang mengoreksi hukum Allah dengan membatalkan atau merubah atau menggantinya. Allah Mahacepat hisab-Nya, menghisab orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian hanya dalam sehari.

1749

Umat-umat terdahulu telah berbuat makar terhadap Nabi-nabi mereka, namum makar mereka ibarat senjata makan tuan, mereka mendustakan apa yang dibawa oleh Rasul-rasul mereka. Lalu apa yang mereka lakukan dengan rencana mereka? Tidak ada, karena pengaturan yang berefek adalah pengaturan Allah bukan selain-Nya, sebagaimana Allah mengetahui apa yang dilakukan oleh setiap jiwa dan membalasnya, saat itu mereka akan mengetahui betapa mereka sangat bersalah manakala mereka memilih untuk tidak beriman kepada Allah dan betapa orang-orang Mukmin adalah orang-orang yang benar, maka orang-orang Mukmin itu meraih Surga dan akibat yang baik.

1750

Orang-orang kafir berkata, “Engkau -wahai Muhammad- bukan utusan Allah”. Jawablah mereka -wahai Rasul- “Cukuplah Allah sebagai saksi antara diriku dengan kalian bahwa aku adalah utusan dari Rabbku kepada kalian, dan orang yang memiliki ilmu tentang kitab-kitab terdahulu yang di sana tertera sifat-sifatku. Barangsiapa Allah menjadi saksi bagi kebenarannya, maka dia tidak terpengaruh oleh pendustaan siapa yang mendustakan.”

1751

Alif Lām Rā. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Al-Qur`ān ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- agar kamu mengeluarkan manusia dari kekufuran, kebodohan dan kesesatan menuju iman, ilmu dan hidayah kepada agama Islam yang merupakan jalan Allah yang Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapapun, yang Maha Terpuji dalam segala sesuatu.

1752

Hanya milik Allah semata hak kepemilkan apa yang ada di langit. Hanya milik Allah semata hak kepemilkan apa yang ada di bumi. Maka hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak disekutukan dengan siapa pun dari makhluk-Nya. Orang-orang kafir akan memperoleh azab yang keras.

1753

Orang-orang kafir mementingkan kehidupan dunia dan kenikmatannya yang sementara atas kehidupan Akhirat yang kenikmatannya langgeng, mereka memalingkan manusia dari jalan Allah, mereka ingin agar jalan Allah bengkok dan menyimpang dari kebenaran, mereka ingin condong dari jalan istikamah agar tidak dilalui oleh siapapun. Orang-orang yang sifatnya demikian berada di dalam kesesatan yang jauh dari kebenaran.

1754

Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali Kami mengutusnya dengan berbicara memakai bahasa kaumnya agar mudah bagi mereka memahami apa yang dia bawa dari Allah, Kami tidak mengutusnya untuk memaksa manusia agar beriman kepada Allah. Allah yang menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dengan keadilan dan memberi hidayah siapa yang Dia kehendaki dengan karunia-Nya. Allah Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapa pun, Maha Bijaksana dalam penciptaan dan pengaturan-Nya.

1755

Sungguh Kami telah mengutus Musa dan Kami mendukungnya dengan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenarannya, bahwa dia diutus dari Rabbnya. Kami memerintahkannya agar mengeluarkan kaumnya dari kekufuran, kebodohan dan penghambaan menuju iman dan ilmu. Kami memerintahkannya agar mengingatkan kaumnya dengan hari-hari Allah yang saat itu Allah memberikan kenikmatan kepada mereka. Sesungguhnya hari-hari tersebut mengandung petunjuk kepada Tauhid Allah dan keagungan kodrat-Nya, pemberian nikmat-Nya kepada orang-orang Mukmin, pembalasan-Nya terhadap orang-orang yang berbuat dosa yang mendustakan. Ini yang bermanfaat bagi orang-orang sabar di atas ketaatan kepada Allah dan yang selalu bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya.

1756

Ingatlah -wahai Rasul- manakala Musa melaksanakan perintah Rabbnya, dia berkata kepada kaumnya Bani Israil mengingatkan mereka terhadap nikmat-nikmat Allah atas mereka, “Wahai kaumku, ingatlah nikmat-nikmat Allah kepada kalian manakala Allah menyelamatkan kalian dari Fir'aun dan bala tentaranya, menyelamatkan kalian dari siksaan mereka yang paling buruk atas kalian, mereka menyembelih bayi laki-laki kalian agar tidak ada anak laki-laki kelak yang akan menumbangkan kekuasaan Fir'aun dan mereka membiarkan anak-anak perempuan hidup agar mereka bisa merendahkan dan melecehkan anak-anak perempuan itu. Apa yang mereka lakukan terhadap kalian ini merupakan ujian besar bagi kesabaran kalian, maka Allah membalas kalian atas kesabaran kalian itu dengan menyelamatkan kalian dari siksaan Fir'aun dan bala tentaranya.”

1757

Musa berkata kepada mereka, “Ingatlah manakala Rabb kalian memberitahu kalian secara pasti, jika kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang telah Dia berikan kepada kalian, niscaya Dia akan menambahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kalian. akan tetapi jika kalian mengingkari nikmat-nikmat-Nya atas kalian dan kalian tidak mensyukurinya, maka azab Allah atas siapa yang mengingkari nikmat-nikmat-Nya dan tidak mensyukurinya benar-benar berat.”

1758

Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika kalian kafir dan seluruh penduduk bumi juga kafir, maka efek negatifnya kembali kepada kalian sendiri, karena sesungguhnya Allah Mahakaya dengan diri-Nya, berhak untuk disanjung dengan sendiri-Nya, iman orang-orang Mukmin tidak memberi-Nya manfaat, kekufuran orang-orang kafir tidak merugikan-Nya.

1759

Apakah belum datang kepada kalian -wahai orang-orang kafir- berita tentang pembinasaan umat-umat yang mendustakan sebelum kalian, kaum Nuh, 'Ād kaum Hūd, Ṡamūd kaum Ṣāleḥ dan umat-umat yang datang sesudah mereka, jumlah mereka besar tidak terhitung kecuali oleh Allah? Para Rasul Allah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Mereka meletakkan tangan di mulut sambil menggigit jari-jari telunjuk mereka karena kesal terhadap para rasul tersebut. Mereka berkata kepada Rasul-rasul yang diutus kepada mereka, "Sesungguhnya kami kafir kepada apa yang kalian diutus dengannya, sesungguhnya kami benar-benar dalam kebimbangan terhadap apa yang kalian dakwahkan dan selalu dalam keraguan".

1760

Para rasul mereka menjawab, "Apakah dalam urusan Tauhid dan mengesakan Allah dalam beribadah masih ada keraguan sementara Dia lah Pencipta langit dan bumi, yang mengadakan keduanya tanpa contoh sebelumnya? Allah mengajak agar kalian beriman karena Allah hendak menghapus dosa-dosa masa lalu kalian dan menangguhkan kalian hingga masa ajal kalian yang ditetapkan di dalam kehidupan dunia kalian ini sempurna." Kaum mereka berkata, "Kalian hanya manusia biasa seperti kami, kalian tidak mempunyai keistimewaan atas kami. Kalian hendak membelokkan kami dari menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami, karena itu datangkanlah hujah yang jelas menunjukkan kebenaran kalian dalam apa yang kalian katakan kepada kami bahwa kalian adalah utusan-utusan Allah kepada kami.”

1761

Para Rasul mereka menjawab sebagai bantahan atas mereka, “Kami hanya manusia yang sama seperti kalian, kami mengakui bahwa kalian dengan kami adalah sama, namun hal ini tidak berarti bahwa kami dengan kalian sama persis dalam segala urusan, karena Allah melimpahkan nikmat-Nya yang khusus kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, Allah memilih mereka untuk Dia angkat menjadi utusan-utusan-Nya kepada manusia, dan kami tidak berhak mendatangkan apa yang kalian minta berupa bukti kecuali dengan kehendak Allah, karena mendatangkannya bukan kewenangan kami, akan tetapi hanya Allah semata yang berkuasa atas itu. Hanya kepada Allah semata orang-orang mukmin bertawakal dalam segala urusan mereka.

1762

Apa alasan yang menghalangi kami untuk bertawakal kepada Allah, sementara Allah telah membimbing kami ke jalan paling lurus dan paling jelas. Kami akan bersabar menghadapi sikap kalian yang mendustakan dan menghina kami. Hanya kepada Allah semata orang-orang yang bertawakal menyerahkan segala urusan mereka.”

1763

Orang-orang kafir dari kaum para Rasul mengancam manakala mereka kalah dalam beradu hujah dengan para Rasul tersebut, “Kami pasti mengusir kalian dari negeri kami atau kalian kembali kepada agama kami.” Maka Allah berfirman meneguhkan para Rasul, “Kami pasti membinasakan orang-orang zalim yang kafir kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya.

1764

Kami akan membuat kalian -wahai para Rasul- tinggal di negeri mereka sesudah mereka binasa. Pembinasaan orang-orang kafir yang mendustakan dan tinggalnya para Rasul di negeri mereka sesudah mereka dibinasakan mengandung nasihat mendalam bagi siapa yang mengetahui keagungan-Ku dan merasakan pengawasan-Ku serta takut terhadap peringatan-Ku.”

1765

Para Rasul memohon kepada Rabb mereka agar Dia menolong mereka dari musuh-musuh mereka. Setiap orang yang sombong lagi menentang kebenaran pasti merugi, dia tidak mengikutinya padahal kebenaran itu sangat jelas baginya.

1766

Pada hari kiamat, di depan orang yang sombong itu terbentang neraka Jahanam, ia sudah menantikan mereka, penghuninya diberi minum dari nanah para penghuni api neraka yang keluar dari jasad mereka, minuman yang tidak menghilangkan dahaga, maka yang meminumnya akan terus tersiksa karena dahaga dan berbagai bentuk azab lainnya.

1767

Dia meneguknya sedikit demi sedikit karena rasanya sangat pahit, panas dan busuk, dia tidak kuasa menelannya, kematian datang kepadanya dari segala penjuru karena beratnya beban azab yang dideritanya, padahal dia tidak mati sehingga bisa beristirahat, sebaliknya dia akan terus hidup untuk merasakan penderitaan. Dan di depannya ada azab berat lain yang menunggunya.

1768

Perumpamaan amal kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang kafir seperti sedekah, berbuat baik dan mengasihi orang-orang lemah adalah seperti abu yang ditiup angin kencang di hari yang anginnya bertiup sangat kencang, maka angin itu menerbangkannya dengan kuat dan memporak-porandakannya sehingga tidak tersisa di tempatnya, demikianlah amal-amal perbuatan orang-orang kafir, kekufuran menghancurkannya, maka pelakunya tidak memetik faedahnya pada Hari Kiamat. Amal perbuatan yang tidak berasaskan iman adalah kesesatan yang jauh dari jalan kebenaran.

1769

Tidakkah kalian tahu -wahai manusia- bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Bila Allah berkehendak untuk melenyapkan kalian wahai manusia dan mendatangkan manusia lainnya yang menyembah-Nya dan menaati-Nya sebagai pengganti kalian niscaya Allah melakukannya, hal itu mudah saja bagi Allah.

1770

Membinasakan kalian dan mendatangkan kaum yang baru selain kalian bukan sesuatu yang sulit bagi Allah, karena Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya.

1771

Makhluk-makhluk keluar dari alam kubur mereka untuk menghadap Allah pada Hari Kiamat. Maka para pengikut yang lemah berkata kepada para pemimpin dari kalangan pembesar, "Dahulu kami -wahai para pemimpin- adalah orang-orang yang mengikuti kalian, kami melaksanakan perintah kalian, kami menahan diri dari larangan kalian, apakah sekarang kalian bisa membela kami di hadapan azab Allah sedikit saja?” Para pemimpin menjawab, “Seandainya Allah membimbing kami kepada hidayah niscaya kami membimbing kalian kepadanya sehingga kita semuanya selamat dari azab-Nya, akan tetapi kami tersesat maka kami menyesatkan kalian. Sama saja bagi kita semuanya, apakah kita kuat atau tidak kuat memikul azab Allah, kita tetap tidak bisa lari darinya.”

1772

Iblis berkata manakala penghuni surga masuk surga dan penduduk neraka masuk neraka, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kalian janji yang benar, Allah menunaikan janji-Nya kepada kalian, aku juga menjanjikan janji batil kepada kalian, maka aku tidak memenuhi apa yang aku janjikan kepada kalian. Aku sendiri tidak mempunyai kekuatan untuk memaksa kalian di dunia supaya kafir dan sesat, akan tetapi aku hanya mengajak kalian kepada kekufuran, aku menghiasi kemaksiatan untuk kalian, lalu kalian mengikutinya dengan bergegas, maka jangan menyalahkanku atas kesesatan yang terjadi pada kalian, salahkanlah diri kalian sendiri, karena diri kalian lebih layak untuk disalahkan. Aku sendiri tak kuasa menolong kalian dari azab dan kalian juga tidak kuasa menolongku darinya, sesungguhnya aku mengingkari tindakan kalian yang menjadikanku sebagai sekutu bagi Allah dalam ibadah." Sesungguhnya orang-orang zalim dengan melakukan syirik kepada Allah di dunia dan kafir kepada Allah, bagi mereka azab yang telah siap menunggu pada Hari Kiamat.

1773

"Berbeda dengan tempat kembali orang-orang zalim, maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh dimasukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawah istana-istana dan pepohonannya sungai-sungai, mereka tinggal di dalamnya kekal dengan izin dan perkenan Rabb mereka, sebagian dari mereka memberi penghormatan kepada sebagian yang lain, para Malaikat juga mengucapkan selamat kepada mereka, dan Tuhan merekapun mengucapkan selamat mereka dengan ucapan "salām".

1774

Apakah kamu tidak mengetahui -wahai Rasul- bahwa Allah membuat perumpamaan bagi kalimat Tauhid yaitu lā ilāha illallāh dengan sebuah pohon yang baik, yaitu kurma, akarnya tertanam kokoh di dalam tanah, akar-akarnya mencari air di sana, sedangkan batangnya menjulang ke angkasa menyerap embun dan menghirup udara yang segar.

1775

Pohon yang baik ini memberikan buahnya yang baik setiap waktu dengan izin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan bagi manusia dengan harapan mereka akan mengambil pelajaran.

1776

Sedangkan kalimat syirik yang buruk adalah seperti pohon yang buruk, pohon Ḥanẓal yang tercerabut dari akarnya, tidak kokoh di atas tanah, tidak menjulang ke angkasa, ia mati dan dihancurkan oleh angin. Kalimat kekufuran berakhir dengan kehancuran, tidak membawa naik amal baik pelakunya kepada Allah.

1777

Allah meneguhkan orang-orang Mukmin dengan kalimat Tauhid yang kokoh, dengan iman yang sempurna di kehidupan dunia hingga mereka mati sementara mereka tetap berpegang kepada iman, saat di alam barzakh di alam kubur, saat mereka ditanya, Allah meneguhkan mereka juga pada hari Kiamat. Allah menyesatkan orang-orang zalim dengan kesyirikan dan kekufuran kepada Allah dari jalan kebenaran dan jalan lurus. Allah melakukan apa yang Dia kehendaki, menyesatkan siapa yang Dia hendak sesatkan dengan keadilan-Nya, memberi petunjuk kepada siapa yang hendak Dia beri petunjuk dengan karunia-Nya, tidak ada yang menekan Allah.

1778

Sungguh kamu telah melihat orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dari kaum Quraisy manakala mereka mengganti nikmat Allah kepada mereka, yaitu nikmat aman di tanah Haram dan diutusnya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari kalangan mereka, lalu mereka malah menggantinya dengan sikap kufur kepada nikmat Allah manakala mereka mendustakan apa yang Muhammad bawa dari Rabbnya, mereka mendudukkan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kekufuran dari kaum musyrikin di negeri kebinasaan.

1779

Negeri kebinasaan adalah neraka Jahanam yang mereka masuki, mereka merasakan panasnya, itulah seburuk-buruk tempat tinggal.

1780

Orang-orang musyrikin mengangkat sekutu-sekutu dan tandingan-tandingan bagi Allah untuk menyesatkan orang-orang yang mengikuti mereka dari jalan Allah sesudah mereka sendiri tersesat. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, "Silakan kalian menikmati nafsu syahwat dan menyebarkan syubhat kalian di kehidupan dunia ini, sesungguhnya tempat kembali kalian pada hari Kiamat adalah api neraka, hanya itu tempat kembali kalian."

1781

Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Mukmin, “Wahai orang-orang Mukmin, dirikanlah salat dengan sebaik-baiknya, infakkanlah sebagian dari apa yang telah Allah rezekikan kepada kalian, baik infak wajib maupun infak sunnah, dengan cara sembunyi-sembunyi untuk menghindari ria atau terbuka agar diikuti oleh orang lain sebelum datang satu hari di mana jual beli dan tebusan tidak berguna lagi di depan azab Allah, tidak pula hubungan pertemanan sehingga seorang teman bisa membantu temannya.”

1782

Allah yang menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya. Allah menurunkan hujan dari langit, lalu dengan hujan tersebut Allah mengeluarkan berbagai macam buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian wahai manusia. Allah menundukkan bahtera-bahtera yang berjalan di atas air sesuai dengan pengaturan-Nya. Allah menundukkan sungai-sungai agar kalian bisa minum darinya dan memberi minum hewan dan ladang kalian.

1783

Allah menundukkan matahari dan rembulan, keduanya beredar secara terus menerus, Allah menundukkan siang dan malam bagi kalian, malam untuk tidur dan istirahat dan siang untuk aktifitas dan kehidupan kalian.

1784

Dan Dia memberi kalian segala apa yang kalian minta dan apa yang tidak kalian minta. Bila kalian menghitung nikmat-nikmat Allah niscaya kalian tidak mampu menghitungnya, karena jumlahnya yang banyak dan beraneka macam, apa yang Allah sebutkan hanya sebagai contohnya saja. Sesungguhnya manusia banyak berbuat zalim terhadap dirinya sendiri, banyak mengingkari nikmat-nikmat Allah.

1785

Ingatlah -wahai Rasul- manakala Ibrahim berkata sesudah meninggalkan putranya Ismail dan ibunya Hajar di lembah Makkah, “Ya Rabbi, jadikanlah negeri ini yang padanya aku meninggalkan keluargaku, -yaitu Makkah- negeri yang aman, tidak ada darah yang ditumpahkan di sana, tidak ada seseorang yang dizalimi di sana dan jauhkanlah aku dan anak-anak turunanku dari menyembah berhala.

1786

Ya Rabbi! Sesungguhnya berhala telah menyesatkan banyak manusia, di mana manusia menyangka bahwa berhala itu memberi mereka syafaat, maka mereka terfitnah olehnya dan menyembahnya selain Allah. Barangsiapa mengikutiku dalam mentauhidkan Allah dan menaati-Nya, maka dia termasuk golonganku dan pengikutku, sebaliknya barangsiapa mendurhakaiku dan tidak mengikutiku dalam mentauhidkan Allah dan menaati-Nya, maka sesungguhnya Engkau ya Rabbi Maha Pengampun dosa-dosa siapa yang Engkau kehendaki untuk diampuni dan Maha Penyayang kepada mereka.

1787

Ya Rabbana! Sesungguhnya aku meninggalkan sebagian anak keturunanku, Ismail dan anak-anaknya di suatu lembah, yaitu Makkah, yang tidak mempunyai tanaman dan air di sisi Bait-Mu al-Haram. Rabbana! Aku meninggalkan mereka di sana agar mereka menegakkan salat di sana. Ya Rabb! Buatlah hati manusia mengasihi mereka dan merindukan negeri ini. Berilah mereka rezeki dari buah-buahan dengan harapan mereka akan bersyukur atas nikmat-Mu kepada mereka.

1788

Ya Rabbana! Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami rahasiakan dan apa yang kami tampakkan, tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang samar bagi Allah, sebaliknya Allah mengetahui, ketergantungan dan kebutuhan kita kepada-Nya tidak samar bagi-Nya.

1789

Puji syukur dan sanjungan sempurna hanya milik Allah -Subḥānahu- yang menjawab doaku agar memberiku anak keturunan yang saleh. Allah memberiku dalam usia tua Ismail dari Hajar dan Isḥāq dari Sarah. Sesungguhnya Rabbku Maha mendengar doa siapa yang berdoa kepada-Nya.

1790

Ya Rabb! Jadikanlah aku orang yang menegakkan salat dengan sebaik-baiknya, jadikanlah anak keturunanku menegakkannya dengan sebaik-baiknya. Ya Rabbana! Kabulkanlah doaku dan terimalah ia di sisi-Mu.

1791

Rabbana! Ampunilah dosa-dosaku, ampunilah dosa-dosa bapakku (Ibrahim mengucapkannya sebelum dia mengetahui bahwa bapaknya adalah musuh Allah, manakala dia mengetahuinya, maka dia berlepas diri darinya) Ampunilah dosa orang-orang Mukmin pada hari di mana manusia bangkit kepada Rabb mereka untuk menghadapi hisab.”

1792

Jangan menyangka -wahai Rasul- bahwa manakala Allah menunda azab terhadap orang-orang zalim bahwa Allah lalai dari apa yang mereka lakukan berupa pendustaan dan usaha menghalang-halangi dari jalan Allah dan sebagainnya, karena Allah mengetahui hal itu, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah, akan tetapi Allah menangguhkan azab atas mereka ke hari Kiamat, hari yang saat itu pandangan mata terbelalak karena takut akan kengerian apa yang disaksikannya.

1793

Manakala manusia bangkit dari alam kubur mereka dengan bergegas menuju penyeru, mereka mengangkat kepala mereka memandang ke langit dalam kondisi ketakutan. Pandangan mereka tidak kembali kepada mereka, sebaliknya ia tetap terbelalak menengadah ke atas karena ketakutan melihat apa yang disaksikannya, hati mereka kosong tidak memahami dan tidak mengerti karena ketakutan atas apa yang terlihat.

1794

Peringatkanlah -wahai Rasul- umatmu terhadap azab Allah pada Hari Kiamat, pada hari itu orang-orang yang menzalimi diri mereka dengan kesyirikan dan kekufuran berkata, “Ya Rabbana! Berilah kami tempo, tundalah azab dari kami, pulangkanlah kami ke dunia walau sesaat, agar kami beriman kepada-Mu dan mengikuti rasul-rasul yang Engkau utus kepada kami”. Maka permintaan mereka dijawab dengan cibiran, “Bukankah di kehidupan dunia kalian telah bersumpah bahwa kalian tidak akan berpindah dari kehidupan dunia ke alam Akhirat dengan mengingkari kebangkitan sesudah kematian?

1795

Dan kalian tinggal di negeri umat-umat terdahulu yang zalim terhadap diri mereka dengan kekufuran kepada Allah seperti kaum Hūd dan kaum Ṣāleḥ. Kalian juga sudah mengetahui apa yang telah Kami timpakan atas mereka berupa kebinasaan, Kami juga telah membuat perumpamaan bagi kalian dalam kitab Allah agar kalian mengambil pelajaran, namun kalian tidak mengambil pelajaran.”

1796

Orang-orang yang singgah di negeri umat-umat yang zalim itu telah menyusun rencana jahat untuk membunuh Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan menghapus dakwahnya, Allah mengetahui rencana jahat mereka karena tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah. Rencana jahat mereka itu lemah, saking lemahnya ia tidak bisa menghilangkan gunung atau apapun, berbeda dengan rencana Allah terhadap mereka.

1797

Jangan sekali-kali kamu -wahai Rasul- menyangka bahwa Allah yang menjanjikan para utusan-Nya dengan kemenangan dan keunggulan agamanya menyelisihi apa yang telah Dia janjikan kepada para utusan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapa pun, Pemilik hukuman yang berat terhadap musuh-musuh-Nya dan musuh-musuh utusan-Nya.

1798

Pembalasan terhadap orang-orang kafir ini terwujud pada hari Kiamat, pada hari di mana bumi diganti dengan bumi lain yang putih bersih, langit-langit diganti dengan lainnya, manusia bangun dari alam kubur mereka dengan jasad amal-amal mereka untuk berdiri menghadap Allah Pemilik tunggal kerajaan dan keagungan, Mahakuat yang mengalahkan, tidak dikalahkan, unggul dan tidak diungguli.

1799

dan 50. Kamu -wahai Rasul- melihat pada hari di mana bumi diganti dengan bumi lain, langit-langit diganti dengan lainnya, orang-orang kafir dan orang-orang musyrikin dibelenggu, sebagian diikat dengan sebagian lainnya, tangan-tangan dan kaki-kaki mereka dibelenggu ke leher mereka dengan rantai, pakaian yang mereka kenakan adalah belangkin (ter) yang sangat mudah terbakar, api neraka meliputi wajah-wajah mereka.

1800

dan 50. Kamu -wahai Rasul- melihat pada hari di mana bumi diganti dengan bumi lain, langit-langit diganti dengan lainnya, orang-orang kafir dan orang-orang musyrikin dibelenggu, sebagian diikat dengan sebagian lainnya, tangan-tangan dan kaki-kaki mereka dibelenggu ke leher mereka dengan rantai, pakaian yang mereka kenakan adalah belangkin (ter) yang sangat mudah terbakar, api neraka meliputi wajah-wajah mereka.

1801

Allah hendak membalas setiap jiwa atas apa yang dilakukannya; kebaikan atau keburukan, sesungguhnya Allah Mahacepat hisab-Nya.

1802

Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ini adalah pemberitahuan Allah kepada manusia agar mereka merasa takut terhadap peringatan keras tentang azab Allah yang ada di dalamnya dan agar mereka mengetahui bahwa sesembahan yang hak hanya Allah semata, lalu mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun dan agar orang-orang yang berakal lurus mengambil nasihat dan pelajaran, karena mereka adalah orang-orang yang mengambil nasihat dan pelajaran.

1803

Alif Lām Rā. Penjelasan tentang huruf-huruf seperti ini telah disebutkan di awal surah Al-Baqarah. Ayat-ayat ini berkedudukan tinggi yang menunjukkan bahwa ia diturunkan dari sisi Allah. Itulah ayat-ayat Al-Qur`ān yang menjelaskan Tauhid dan syariat-syariat.

1804

Orang-orang kafir pada hari Kiamat akan berangan-angan seandainya mereka dulu adalah orang-orang Islam saat perkara menjadi jelas bagi mereka, dan kebatilan perbuatan kufur yang mereka lakukan di dunia telah terbukti.

1805

Biarkanlah -wahai Rasul- orang-orang yang mendustakan itu makan seperti hewan-hewan makan, menikmati kesenangan-kesenangan dunia yang sesaat, panjang angan-angan telah membuat mereka lalai dari iman dan amal saleh, mereka akan mengetahui kerugian yang mereka alami manakala mereka pulang menghadap Allah pada hari Kiamat.

1806

Kami tidak membinasakan suatu negeri dari negeri-negeri yang zalim kecuali ia telah memiliki batas waktu yang ditentukan dalam ilmu Allah, tidak maju dan tidak mundur.

1807

Satu umat dari umat-umat yang mendustakan tidak akan binasa sebelum masa yang telah ditetapkan. Bila masa itu tiba, maka itu tidak bisa ditunda sesaat pun. Karena itu orang-orang zalim jangan terkecoh bila Allah menangguhkan mereka.

1808

Orang-orang kafir Makkah berkata kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, “Wahai orang yang diturunkan kepadanya Al-Qur`ān -sebagaimana pengakuannya-, sesungguhnya dengan pengakuan ini kamu adalah orang gila, kelakuanmu sama dengan kelakuan orang-orang gila.

1809

Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat-malaikat agar mereka bersaksi untukmu atau kamu meminta kepada Tuhanmu agar membinasakan kami karena kekufuran kami?”

1810

Allah menjawab permintaan mereka untuk mendatangkan malaikat-malaikat, “Kami tidak menurunkan para malaikat kecuali sebatas tuntutan hikmah manakala masa pembinasaan mereka telah tiba, bila Kami mendatangkan malaikat-malaikat kepada mereka, maka mereka tidak diberi kesempatan apa pun, sebaliknya azab akan segera membinasakan mereka”.

1811

Hanya Kami semata yang menurunkan Al-Qur`ān ini ke dalam hati Muhammad sebagai peringatan bagi manusia. Sesungguhnya Kami menjaga Al-Qur`ān ini dari penambahan, pengurangan, penggantian dan penyimpangan.

1812

Sungguh Kami telah mengutus sebelummu -wahai Rasul- para rasul kepada umat-umat terdahulu lalu mereka mendustakan para rasul tersebut, kamu bukan Rasul pertama yang didustakan oleh umatnya.

1813

Umat-umat kafir dahulu tidak didatangi oleh para Rasul kecuali mereka mendustakan para Rasul tersebut.

1814

Sebagaimana Kami memasukkan pendustaan di hati umat-umat tersebut, Kami juga memasukkannya di hati kaum musyrikin Makkah dengan penentangan mereka dan kebencian mereka.

1815

Mereka tidak beriman kepada Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dan sunnah Allah telah berlaku, yaitu membinasakan orang-orang yang mendustakan apa yang dibawa Rasul-rasul mereka, hendaknya orang-orang yang mendustakan itu mengambil pelajaran.

1816

Mereka para pendusta itu tetap membangkang meskipun kebenaran menjadi jelas bagi mereka dengan dalil-dalil yang nyata. Seandainya Kami membuka satu pintu dari langit, lalu mereka menaikinya,

1817

Niscaya mereka tidak akan membenarkannya, bahkan mereka berkata, “Pandangan mata kami ditutup sehingga ia tidak melihat, karena apa yang kami saksikan ini hanyalah sihir, kita ini terkena sihir.”

1818

Sungguh Kami telah menjadikan bintang-bintang besar di langit yang manusia menjadikannya sebagai rambu-rambu mereka dalam perjalanan di kegelapan-kegelapan malam di daratan dan di lautan, Kami menjadikannya sebagai hiasan bagi orang-orang yang memperhatikan agar mereka menjadikannya sebagai bukti atas kemahakuasaan Allah -Subḥānahu-.

1819

Kami menjaga langit dari semua setan yang terusir dari rahmat Allah.

1820

Kecuali setan yang berusaha mencuri pendengaran dari para Malaikat, namun ia terkena lemparan bola api yang membakarnya.

1821

Kami membentangkan bumi agar manusia tinggal di atasnya. Kami menjadikan padanya gunung-gunung yang kokoh agar manusia bisa hidup stabil di atas bumi. Kami menumbuhkan di bumi berbagai macam tanaman yang telah ditetapkan dan ditentukan sesuai dengan tuntutan hikmah.

1822

Kami menjadikan bagi kalian -wahai manusia- di bumi apa yang menopang hidup kalian berupa makanan dan minuman selama kalian hidup di dunia. Dan Kami menjadikan untuk selain kalian dari manusia (budak-budak) dan hewan yang kalian tidak memberi mereka rezeki apa pun yang menopang hidup mereka.

1823

Tidak ada sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan hewan-hewan kecuali Kami berkuasa mengadakannya dan membuat manusia memanfaatkannya. Kami tidak mengadakan apa yang Kami adakan dari semua itu kecuali dengan kadar yang ditentukan sesuai dengan tuntutan hikmah dan kehendak Kami.

1824

Kami hembuskan angin yang menggiring awan, lalu Kami menurunkan hujan dari awan yang sarat dengan kandungan air, Kami memberi mereka minum dari air hujan. Kalian -wahai manusia- bukan penyimpan air ini di dalam perut bumi sehingga ia menjadi mata air dan sumur, akan tetapi Allah yang menyimpannya untuk kalian.

1825

Sesungguhnya Kami lah yang menghidupkan orang mati dengan menciptakan mereka dari ketiadaan dan membangkitkan mereka sesudah kematian, Kami mematikan orang-orang hidup manakala ajal mereka sudah habis. Kami lah yang tetap ada mewarisi bumi dan apa yang ada di atasnya.

1826

Sungguh Kami mengetahui siapa di antara kalian yang lahir dan mati terlebih dahulu sebagaimana Kami mengetahui siapa di antara kalian yang lahir dan mati belakangan, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Kami.

1827

Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- yang mengumpulkan manusia seluruhnya pada hari Kiamat untuk membalas pelaku kebaikan atas kebaikannya dan pelaku keburukan atas keburukannya. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dalam pengaturan-Nya sekaligus Maha mengetahui tidak ada sesuatu yang samar bagi-Nya.

1828

Sungguh Kami telah menciptakan Adam dari tanah kering yang bila diketuk akan mengeluarkan suara. Tanah bahan penciptaan Adam ini berwarna hitam berbau karena umurnya yang tua.

1829

Kami menciptakan bapak jin sebelum penciptaan Adam dari api yang sangat panas.

1830

Ingatlah -wahai Rasul- manakala Rabbmu berfirman kepada para Malaikat dan Iblis yang ada bersama mereka, "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari tanah kering yang memiliki suara bila diketuk, hitam dan berbau.

1831

Bila Aku telah menyelesaikan pembentukannya dan menyempurnakan penciptaannya, maka sujudlah kalian untuk melaksanakan perintah-Ku dan sebagai penghormatan kepadanya."

1832

Maka para Malaikat melaksakan perintah Allah, mereka semua sujud sebagaimana yang Allah perintahkan.

1833

Kecuali Iblis - yang saat itu bersama para Malaikat dan ia bukan salah satu dari mereka - menolak untuk sujud kepada Adam bersama para Malaikat.

1834

Allah berfirman kepada Iblis setelah ia menolak untuk sujud kepada Adam, "Apa yang membuatmu menolak untuk sujud bersama malaikat-malaikat yang telah sujud melaksanakan perintah-Ku?"

1835

Iblis menjawab dengan menyombongkan diri, "Tidak sepantasnya aku sujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah kering hitam dan berbau."

1836

Allah berfirman kepada Iblis, "Keluarlah kamu dari Surga! Sesungguhnya kamu itu terusir.

1837

Sesungguhnya atasmu laknat dan pengusiran dari rahmat-Ku."

1838

Iblis berkata, "Ya Rabbi! Berilah aku penangguhan dan jangan mematikanku hingga Hari Pembangkitan Adam dan anak-anak keturunannya."

1839

Allah berfirman kepada Iblis, "Sesungguhnya kamu termasuk yang ditangguhkan, yang ajal mereka ditunda.

1840

Hingga waktu semua makhluk mati, saat tiupan sangkakala yang pertama."

1841

Iblis berkata, "Ya Rabbku! Karena Engkau telah menyesatkanku, maka aku akan menggoda manusia untuk menganggap baik berbuat kemaksiatan di bumi dan aku pasti akan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus.

1842

Kecuali hamba-hamba-Mu yang Engkau pilih untuk beribadah kepada-Mu."

1843

Allah berfirman, "Ini adalah jalan lurus yang menyampaikan kepada-Ku.

1844

Sesungguhnya kamu tidak mempunyai kekuasaan untuk menyesatkan hamba-hamba-Ku yang terpilih kecuali siapa yang mengikutimu dari orang-orang yang tersesat."

1845

Sesungguhnya Jahanam adalah tempat kembali bagi Iblis dan orang-orang tersesat yang mengikutinya.

1846

Jahanam mempunyai tujuh pintu yang mereka masuk melewatinya, setiap pintu dari pintu-pintunya akan dimasuki oleh orang-orang yang mengikuti Iblis sesuai kadar yang diketahui.

1847

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya berada di dalam surga-surga dan mata air-mata air.

1848

Saat mereka masuk dikatakan kepada mereka, silakan masuk dengan keselamatan dari segala kekurangan dan aman dari segala ketakutan.

1849

Dan Kami mencabut kedengkian dan kebencian yang ada di dalam dada mereka, Kami menjadikan mereka saudara-saudara yang saling mengasihi, duduk di atas dipan-dipan besar, yang sebagian mereka saling memandang kepada sebagian lainnya.

1850

Di dalamnya mereka tidak merasa lelah, mereka tidak dikeluarkan darinya, sebaliknya mereka kekal di dalamnya.

1851

Kasih tahu hamba-hamba-Ku -wahai Rasul- bahwa sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi siapa yang bertobat diantara mereka lagi Maha Penyayang kepada mereka.

1852

Kasih tahu mereka juga bahwa azab-Ku adalah azab yang pedih, hendaknya mereka bertobat kepada-Ku agar mendapatkan ampunan-Ku dan merasa aman dari azab-Ku.

1853

Kasih tahu mereka tentang kisah para tamu Ibrahim dari para Malaikat yang datang kepadanya membawa kabar gembira tentang kelahiran seorang anak dan pembinasaan terhadap kaum Lūṭ.

1854

Manakala mereka datang kepada Ibrahim, mereka mengucapkan salam, maka Ibrahim menjawab dengan jawaban yang lebih baik. Ibrahim menyuguhkan anak sapi bakar agar para tamunya menyantapnya, Ibrahim menyangka mereka adalah manusia, manakala mereka tidak makan, maka Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada kalian.”

1855

Para utusan dari Malaikat itu berkata, “Tidak usah takut, karena kami datang mengabarimu sesuatu yang membahagiakanmu, kamu akan mempunyai seorang anak laki-laki yang alim menguasai ilmu-ilmu agama.”

1856

Ibrahim terkejut dengan kabar gembira yang mereka sampaikan, dia berkata, “Benarkah kalian memberiku kabar gembira tentang kelahiran seorang anak sesudah aku berumur lanjut begini, apa dasar kabar gembira kalian ini?”

1857

Para utusan dari Malaikat itu berkata kepada Ibrahim, “Kami memberimu kabar gembira kebenaran yang tidak ada keraguan padanya, karena itu jangan termasuk orang-orang yang berputus asa dari kabar gembira yang kami sampaikan kepadamu.”

1858

Ibrahim berkata, “Bukankah yang berputus asa dari rahmat Rabbnya hanyalah orang-orang yang menyimpang dari jalan Allah yang lurus?”

1859

Ibrahim berkata kepada mereka, “Lalu apa yang kalian bawa wahai para utusan dari Allah -Ta'ālā-?

1860

Para utusan dari Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya Allah mengutus kami untuk membinasakan kaum yang melakukan kerusakan besar, keburukan besar, mereka adalah kaum Lūṭ.

1861

Kecuali keluarga Lūṭ dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka tidak tercakup ke dalam pembinasaan, sesungguhnya Kami akan menyelematkan mereka semuanya.

1862

Kecuali istrinya, Kami memutuskannya termasuk orang-orang yang tinggal terkena azab pembinasaan."

1863

Manakala para Malaikat datang kepada keluarga Lūṭ dalam wujud lelaki.

1864

Lūṭ berkata kepada mereka, “(Kalian) kaum yang tidak dikenal.”

1865

Para utusan dari Malaikat berkata kepada Lūṭ, “Jangan takut -wahai Lūṭ- karena kami datang membawa sesuatu yang disangsikan oleh kaummu, yaitu azab yang akan membinasakan mereka”.

1866

“Kami datang membawa kebenaran yang tidak main-main, sesungguhnya kami ini benar tentang kabar yang kami sampaikan kepadamu.”

1867

“Bawalah keluargamu meninggalkan negeri ini sesudah malam berlalu beberapa saat, jangan ada seorang pun dari kalian yang menoleh ke belakang untuk mengetahui apa yang menimpa mereka, pergilah ke tempat yang Allah perintahkan kepada kalian.”

1868

Kami memberitahu Lūṭ melalui wahyu perkara yang telah Kami tetapkan, bahwa kaumnya akan binasa total dengan diazab seluruhnya manakala waktu Subuh menjelang.

1869

Penduduk Sadum datang menyambut tamu-tamu Lūṭ dengan bahagia, karena mereka berharap bisa berbuat keji terhadap mereka.

1870

Lūṭ berkata kepada mereka, “Mereka adalah tamu-tamuku, janganlah membuatku malu dengan apa yang kalian inginkan dari mereka!”

1871

“Takutlah kalian kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan keji kalian, jangan merendahkanku dengan perbuatan busuk kalian.”

1872

Maka kaumnya menjawab, “Bukankah kami telah melarangmu menerima seorang tamu pun?”

1873

Lūṭ -'alaihissalām- berkata kepada mereka guna membela diri di hadapan para tamunya, “Itu ada anak-anak wanitaku yang termasuk dari wanita kaum kalian, maka nikahilah mereka bila kalian ingin menunaikan hajat kalian secara halal.”

1874

Dan demi hidupmu -wahai Rasul- sesungguhnya kaum Lūṭ benar-benar terkekang oleh nafsu syahwat mereka yang kotor.

1875

Maka mereka ditimpa suara mengguntur yang membinasakan manakala matahari hendak terbit.

1876

Kami membalik negeri mereka, bagian atasnya Kami menjadikan bagian bawah, Kami menghujani mereka dengan batu dari tanah liat yang membatu.

1877

Sesungguhnya apa yang menimpa kaum Lūṭ -'alaihissalām- yaitu kebinasaan merupakan bukti dan tanda bagi orang-orang yang memperhatikan.

1878

Sesungguhnya negeri kaum Lūṭ berada di suatu jalan yang dikenal, musafir yang melewatinya pasti akan melihatnya.

1879

Sesungguhnya pada peristiwa ini terkandung petunjuk bagi orang-orang yang beriman, mereka mengambil pelajaran darinya.

1880

Dahulunya kaum Syu'aib, penduduk negeri yang memiliki pepohonan yang lebat, adalah orang-orang zalim, karena kafir kepada Allah dan mendustakan Rasul mereka yaitu Syuaib -'alaihissalām-.

1881

Kami membalas mereka dengan menimpakan azab atas mereka, sesungguhnya negeri kaum Lūṭ dan tempat kaum Syu'aib berada di jalan yang terkenal bagi siapa yang melewatinya.

1882

Sungguh kaum Ṡamūd, yaitu penduduk Al-Ḥijr (negeri antara Hijaz dengan Syam), telah mendustakan seluruh Rasul ketika mereka mendustakan Nabi mereka Ṣāleḥ -'alaihissalām-.

1883

Kami telah menyodorkan hujah-hujah dan dalil-dalil kebenaran Ṣāleḥ tentang apa yang dia bawa dari Rabbnya, di antaranya adalah unta betina, namun mereka tidak mengambil pelajaran dari bukt-bukti tersebut dan mengacuhkannya.

1884

Mereka memahat gunung-gunung untuk dijadikan sebagai tempat tinggal dengan aman dari apa yang mereka takutkan.

1885

Azab dalam bentuk halilintar menyambar mereka saat menjelang waktu Subuh.

1886

Harta dan tempat tinggal yang mereka usahakan tidak mampu melindungi mereka dari azab Allah.

1887

Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dengan batil tanpa hikmah, Kami tidak menciptakan semua itu kecuali dengan kebenaran. Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang tidak bisa tidak, maka berpalinglah wahai Rasul dari orang-orang yang mendustakanmu dan maafkanlah mereka dengan maaf yang baik.

1888

Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- adalah Maha Pencipta segala sesuatu lagi Maha mengetahui tentang itu semuanya.

1889

Kami telah memberimu surah Al-Fātiḥah yang terdiri dari tujuh ayat, dan dia adalah Al-Qur`ān yang agung.

1890

Jangan terpesona oleh kesenangan-kesenangan sementara yang Kami berikan kepada orang-orang kafir, jangan bersedih karena mereka mendustakanmu dan berendah hatilah kepada orang-orang Mukmin.

1891

Katakanlah -wahai Rasul-, "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dari azab dengan sejelas-jelasnya peringatan.

1892

Aku memperingatkan kalian agar kalian tidak ditimpa oleh apa yang telah Allah turunkan kepada orang-orang yang membagi-bagi kitab-kitab Allah menjadi beberapa bagian. Mereka mengimani sebagiannya dan mengingkari sebagian lainnya."

1893

Orang-orang yang menjadikan Al-Qur`ān terbagi-bagi, mereka berkata, “Ia adalah sihir atau perdukunan atau syair.”

1894

Maka demi Rabbmu -wahai Rasul-, Kami pasti akan bertanya kepada orang-orang yang menjadikan Al-Qur`ān terbagi-bagi pada hari Kiamat.

1895

Pasti akan Kami tanyai mereka tentang apa yang mereka lakukan, berupa kekufuran dan kemaksiatan di dunia.

1896

Maka umumkanlah -wahai Rasul- apa yang Rabbmu perintahkan kepadamu yaitu dakwah kepada-Nya, jangan menoleh kepada perkataan dan perbuatan orang-orang musyrikin.

1897

Jangan takut kepada mereka, karena Kami telah menjagamu dari orang-orang yang menghinamu dari para tokoh kaum kafir Quraisy.

1898

Orang-orang yang mengangkat sesembahan tandingan bersama Allah, mereka akan mengetahui akibat buruk dari kesyirikan mereka.

1899

Sungguh Kami mengetahui -wahai Rasul- bahwa dadamu sempit atas pendustaan dan penghinaan yang mereka lakukan terhadapmu.

1900

Maka berlindunglah kepada Allah dengan menyucikan-Nya dari apa yang tidak layak bagi-Nya, memuji-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan, jadilah kamu termasuk orang-orang yang beribadah kepada Allah, orang-orang yang mendirikan salat untuk Allah, karena hal itu akan mengobati dadamu yang sempit.

1901

Teruslah beribadah kepada Rabbmu, istikamahlah di atas ibadah itu selama engkau hidup sampai kematian menjemputmu sementara engkau senantiasa demikian.

1902

Azab yang Allah putuskan untuk kalian - wahai orang-orang kafir- sudah dekat, maka janganlah meminta disegerakan sebelum waktunya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari sekutu-sekutu yang diangkat oleh kaum musyrikin itu.

1903

Allah menurunkan para Malaikat membawa wahyu sesuai dengan keputusannya kepada siapa yang Dia kehendaki dari para Rasul-Nya, Allah berpesan kepada para Rasul, “Wahai para Rasul, peringatkanlah manusia dari syirik terhadap Allah, karena tidak ada sesembahan yang hak kecuali Aku, maka bertakwalah kalian -wahai manusia- dengan melaksanakan perintah-perintah-Ku dan menjauhi larangan-larangan-Ku.

1904

Allah menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya dengan benar, Allah tidak menciptakan keduanya secara batil, tetapi Allah menciptakan keduanya agar dijadikan sebagai bukti atas keagungan-Nya. Mahasuci Allah dari penyekutuan mereka kepada-Nya dengan selain-Nya.

1905

Allah menciptakan manusia dari setetes air yang hina, lalu ia tumbuh dari satu fase ke fase berikutnya, ternyata kemudian manusia itu gigih dalam mendebat untuk melenyapkan kebenaran, terang-terangan dalam mendebatnya dengan kebatilan.

1906

Allah menciptakan hewan-hewan ternak berupa unta, sapi dan domba untuk kemaslahatan kalian wahai manusia. Di antara kemaslahatan tersebut adalah menggunakan wol dan bulunya untuk pakaian hangat, di samping kemaslahatan lain pada susu, kulit, punggung dan dagingnya yang kalian makan.

1907

Kamu juga mendapatkan perhiasan darinya manakala kalian memasuki sore hari dan saat kalian mengeluarkan mereka ke padang gembala di pagi hari.

1908

Hewan-hewan yang Kami ciptakan itu mengangkut barang-barang kalian yang berat dalam perjalanan ke negeri yang kalian tidak menjangkaunya kecuali dengan beban yang sangat berat bagi jiwa. Sesungguhnya Tuhan kalian -wahai manusia- Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada kalian di mana Dia menundukkan hewan-hewan ini.

1909

Allah menciptakan bagi kalian kuda, bigal dan keledai guna kalian kendarai dan kalian gunakan untuk mengangkut barang-barang kalian, di samping sebagai penunjang penampilan di depan manusia. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki untuk diciptakan-Nya sementara kalian tidak mengetahuinya.

1910

Hak Allah menjelaskan jalan lurus yang menyampaikan kepada rida-Nya, yaitu Islam. Di antara jalan-jalan, ada jalan yang merupakan jalan setan yang menyimpang dari kebenaran. Semua jalan selain Islam adalah jalan yang menyimpang. Seandainya Allah berkehendak untuk membimbing kalian semuanya kepada iman niscaya Allah melakukannya.

1911

Allah -Subḥānahu- menurunkan hujan dari awan, dengannya kalian mendapatkan air tawar untuk kalian minum dan juga diminum oleh hewan-hewan kalian, air ini juga menumbuhkan pohon-pohon yang menjadi makanan bagi ternak-ternak kalian.

1912

Allah menumbuhkan dengan air hujan tanaman-tanaman, sumber makanan kalian. Allah juga menumbuhkan zaitun, kurma dan anggur. Allah menumbuhkan segala bentuk buah-buahan. Sesungguhnya air hujan dan apa yang ditumbuhkannya mengandung petunjuk atas kekuasaan Allah bagi kaum yang memikirkan ciptaan-Nya, lalu mereka menjadikannya sebagai bukti kemahaagungan Allah -Subḥānahu-.

1913

Allah menundukkan malam agar kalian bisa beristirahat padanya dan mendapatkan ketenangan. Allah menundukkan siang untuk kalian agar kalian berusaha mendapatkan penghidupan. Allah menundukkan matahari untuk kalian dan menjadikannya bersinar dan Allah menjadikan rembulan bercahaya. Allah menundukkan bintang-bintang untuk kalian dengan perintah-Nya yang terukur dengan cermat, dengannya kalian terbimbing dalam kegelapan-kegelapan darat dan laut, dengannya kalian mengetahui waktu dan lainnya. Sesungguhnya di dalam penundukan semua itu mengandung petunjuk-petunjuk yang nyata atas kekuasaan Allah bagi kaum yang menggunakan akal mereka, mereka adalah orang-orang yang mengetahui hikmah di belakangnya.

1914

Allah -Subḥānahu- menundukkan untuk kalian apa yang Dia ciptakan di bumi, yaitu berbagai macam barang tambang, hewan-hewan, pohon-pohon dan tanaman-tanaman. Sesungguhnya pada penciptaan dan penundukan tersebut terkandung petunjuk yang jelas atas kekuasaan Allah -Subḥānahu- bagi kaum yang mau mengambil pelajaran darinya dan mengetahui bahwa Allah Mahakuasa dan Maha memberi nikmat.

1915

Allah -Subḥānahu- menundukkan lautan untuk kalian. Allah membuat kalian mampu berlayar dan mengeluarkan isi kandungannya untuk kalian makan dari apa yang kalian tangkap berupa daging ikan yang lembut lagi segar, dan darinya kalian mengeluarkan perhiasan yang dipakai oleh kaum wanita kalian seperti mutiara. Kamu melihat kapal-kapal membelah ombak lautan, kalian menaiki perahu-perahu untuk mencari karunia Allah berupa laba perdagangan dan dengan harapan kalian mau bersyukur kepada Allah atas apa yang telah Dia limpahkan sebagai nikmat kepada kalian dan kalian mengesakan-Nya dengan menyembah hanya kepada-Nya semata.

1916

Allah menjadikan gunung-gunung yang mengokohkan bumi agar ia tidak goncang dan miring. Allah yang mengalirkan sungai-sungai agar kalian bisa minum dan memberi minum hewan-hewan dan tanaman-tanaman kalian, Allah yang membelah di bumi jalan-jalan yang kalian lalui sehingga kalian bisa sampai ke tujuan kalian tanpa tersesat.

1917

Allah meletakkan rambu-rambu yang jelas di muka bumi yang bisa kalian gunakan untuk penunjuk jalan di siang hari dan Allah menjadikan bintang-bintang di langit agar kalian gunakan untuk penunjuk jalan di malam hari.

1918

Apakah yang menciptakan benda-benda ini dan lainnya sama dengan sembahan-sembahan yang tidak menciptakan suatu apa pun? Apakah kalian tidak merenungkan keagungan Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dan mengesakan-Nya dengan beribadah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun?

1919

Jika kalian -wahai manusia- berusaha untuk menghitung nikmat-nikmat Allah yang berjumlah banyak yang Dia limpahkan kepada kalian niscaya tidak akan sanggup melakukannya karena saking banyaknya dan aneka ragamnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Dia tidak menghukum kalian atas kelalaian kalian dalam bersyukur, lagi Maha Penyayang karena Dia tidak memutuskan nikmat-nikmat itu karena sebab kemaksiatan kalian dan keterbatasan kalian dalam mensyukurinya.

1920

Allah mengetahui -wahai para hamba- amalan yang kalian sembunyikan dan amalan yang kalian perlihatkan, tidak ada sesuatu yang tesembunyi bagi Allah, dan Dia akan membalas kalian karenanya.

1921

Berhala-berhala yang disembah orang-orang musyrikin tidak menciptakan apa pun walaupun hanya sedikit, apa yang mereka sembah selain Allah adalah benda yang mereka buat sendiri. Bagaimana mereka menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri?

1922

Di samping mereka itu dibuat oleh tangan-tangan para penyembahnya, mereka juga benda mati yang tidak mempunyai kehidupan maupun ilmu, mereka tidak mengetahui kapan akan dibangkitkan bersama para penyembah mereka pada kari Kiamat untuk selanjutnya dicampakkan ke dalam api Neraka.

1923

Sesembahan kalian yang benar hanya satu tidak ada sekutu bagi-Nya, yaitu Allah. Dan orang-orang yang tidak mempercayai hari Kebangkitan untuk pembalasan, hati mereka mengingkari keesaan Allah karena ia memang tidak merasa takut, ia tidak beriman kepada hisab maupun hukuman, mereka menyombongkan diri tidak menerima kebenaran dan tidak tunduk kepada kebenaran.

1924

Sungguh Allah mengetahui amal perbuatan yang mereka sembunyikan sebagaimana Allah mengetahui apa yang mereka perlihatkan. Tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah dan Allah akan membalas mereka atas perbuatannya. Sesungguhnya Allah -Subḥānahu- tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri dari ibadah dan ketundukan kepada-Nya, sebaliknya Allah memurkai mereka dengan murka yang berat.

1925

Bila dikatakan kepada orang-orang yang mengingkari keesaan Khalik dan mendustakan kebangkitan, “Apa yang Allah turunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?” Mereka menjawab, “Tidak ada suatu apa pun, dia datang membawa sesuatu dari dirinya sendiri kisah-kisah manusia terdahulu dan kebohongan mereka.”

1926

Mereka akan memikul dosa-dosa mereka tanpa dikurangi dan mereka juga akan memikul dosa-dosa dari orang-orang yang mereka sesatkan menjauh dari Islam karena tidak tahu atau taklid. Betapa buruk apa yang mereka pikul berupa dosa-dosa mereka dan dosa-dosa dari orang-orang yang mereka sesatkan.

1927

Orang-orang kafir sebelum mereka telah melakukan tindakan makar terhadap rasul-rasul mereka, maka Allah menghancurkan bangunan-bangunan mereka dari dasarnya, lalu atapnya jatuh menimpa mereka, azab datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka. Mereka menyangka bahwa bangunan-bangunan mereka bisa melindungi mereka, namun mereka malah binasa karena tertimpa bangunan mereka.

1928

Kemudian pada hari Kiamat Allah menghinakan dan merendahkan mereka dengan azab. Allah berfirman kepada mereka, “Mana sekutu-sekutu-Ku yang kalian setarakan dengan-Ku dalam ibadah, dan karena mereka kalian berani memusuhi nabi-nabi-Ku dan orang-orang Mukmin?” Para ulama Rabbani menjawab, “Sesungguhnya kehinaan dan azab pada hari Kiamat akan menimpa orang-orang kafir.”

1929

Yaitu orang-orang yang ketika nyawa mereka dicabut oleh Malaikat maut dan para asistennya saat mereka sedang berbuat zalim terhadap diri mereka dengan kekufuran kepada Allah, maka orang-orang itu tunduk berserah diri manakala maut datang kepada mereka, sambil berlepas diri dari apa yang selama ini mereka lakukan, yaitu kekufuran dan kemaksiatan, karena mereka menyangka bahwa berlepas diri dalam keadaan demikian bermanfaat bagi mereka, maka dikatakan kepada mereka, “Kalian dusta! Kalian adalah orang-orang kafir yang bergelimang dosa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui perbuatan yang kalian lakukan di dunia, tidak ada sesuatu yang samar bagi Allah, dan Dia akan membalas perbuatan kalian.”

1930

Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian ke dalam pintu-pintu Jahanam berdasarkan amal-amal kalian untuk tinggal di dalamnya selama-lamanya”. Ia adalah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri, enggan beriman kepada Allah dan penyembahan kepada-Nya semata.

1931

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, “Apa yang Rabb kalian turunkan kepada Nabi kalian Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?” Mereka menjawab, “Allah menurunkan kepada Nabi kebaikan yang besar.” Bagi orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan baik dan bergaul dengan hamba-hamba-Nya dengan baik pula di kehidupan dunia ini balasan pahala yang baik, di antaranya adalah kemenangan dan keluasan rezeki, dan apa yang Allah siapkan bagi mereka berupa pahala di Akhirat adalah lebih baik dibandingkan dengan apa yang Allah segerakan di dunia, dan sebaik-baik kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya adalah kehidupan Akhirat.

1932

Surga-surga tempat tinggal kekal yang mereka masuki, sungai-sungai mengalir di bawah istana-istana dan pepohonannya, di sana mereka mendapatkan segala yang mereka inginkan berupa makanan, minuman dan lainnya. Balasan yang Kami berikan kepada orang-orang yang bertakwa dari umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ini juga Kami berikan kepada orang-orang yang bertakwa dari umat-umat terdahulu.

1933

Yaitu orang-orang yang ketika nyawa mereka dicabut oleh Malaikat maut dan para asistennya hati mereka dalam keadaan bersih dari kekufuran, para Malaikat berkata kepada mereka, “Keselamatan untuk kalian, silakan masuk ke dalam Surga karena apa yang kalian perbuat di dunia berupa keyakinan yang sahih dan amal yang saleh.”

1934

Orang-orang musyrikin yang mendustakan itu tidak menunggu kecuali kedatangan Malaikat maut dan para asistennya untuk mencabut nyawa mereka dan memukul wajah dan punggung mereka, atau datang kepada mereka keputusan azab Allah yang memberangus mereka di dunia. Perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin di Makkah sama dengan perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin sebelum mereka, maka Allah membinasakan mereka, Allah tidak menzalimi mereka manakala Dia membinasakan mereka, akan tetapi mereka yang menzalimi diri mereka sendiri dengan menjerumuskan diri ke dalam lubang kebinasaan berupa kekufuran kepada Allah.

1935

Maka turunlah hukuman atas amal perbuatan yang mereka lakukan. Dan mereka dikelilingi oleh azab yang selama ini mereka cemoohkan manakala mereka diingatkan dengan azab itu.

1936

Orang-orang yang menyandingkan selain Allah dengan Allah dalam ibadah berkata, “Seandainya Allah berkehendak agar kami menyembah-Nya semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu selain-Nya niscaya kami tidak menyembah selain-Nya bersama-Nya, tidaklah kami dan tidak pula nenek moyang kami sebelum kami. Seandainya Allah berkehendak agar kami tidak mengharamkan sesuatu niscaya kami tidak mengharamkannya.” hujah batil ini diucapkan oleh orang-orang kafir terdahulu. Tugas para Rasul hanya menyampaikan dengan jelas risalah yang mereka diperintahkan agar menyampaikannya. Tidak ada hujah bagi orang-orang kafir dalam beralasan dengan takdir sesudah Allah memberi mereka kehendak dan keinginan di samping telah mengutus para Rasul kepada mereka.

1937

Sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat terdahulu seorang Rasul yang mengajak umatnya untuk menyembah Allah semata dan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya, berupa berhala, setan dan lainnya. Di antara mereka ada yang Allah beri taufik lalu dia beriman kepada-Nya, mengikuti apa yang dibawa oleh Rasul-Nya. Di antara mereka ada yang kafir kepada Allah, mendurhakai Rasul-Nya maka Allah tidak memberinya taufik lalu ia pun tersesat. Maka berjalanlah di muka bumi agar kalian melihat dengan mata kepala kalian bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan sesudah mereka ditimpa hukuman dan azab.

1938

Jika kamu -wahai Rasul- bersungguh-sungguh dengan segenap kemampuanmu mendakwahi mereka dan berusaha keras untuk memberi mereka hidayah dan melakukan sebab-sebabnya, maka sesungguhnya Allah tidak membimbing kepada hidayah siapa yang Allah sesatkan, mereka tidak mempunyai satu pun yang menolong dan menepis azab dari mereka selain Allah.

1939

Orang-orang yang mendustakan kebangkitan itu bersumpah dengan sumpah yang paling tegas bahwa Allah tidak membangkitkan orang mati. Padahal mereka tidak mempunyai hujah atas sumpah tersebut. Pasti Allah akan membangkitkan siapa yang mati, sebagai janji yang benar dari-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa Allah membangkitkan orang-orang mati, sehingga mereka mengingkari kebangkitan.

1940

Allah membangkitkan mereka semuanya pada hari Kiamat untuk menjelaskan kepada mereka hakikat perkara yang mereka perselisihkan yaitu Tauhid, kebangkitan dan kenabian. Dan agar orang-orang kafir mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang yang berdusta tentang pengakuan mereka bahwa Allah mempunyai sekutu-sekutu, dan pada pengingkaran mereka terhadap kebangkitan.

1941

Bila Kami hendak menghidupkan dan membangkitkan orang-orang mati maka tidak ada penghalang apa pun yang menghalangi Kami. Kami hanya tinggal berkata kepada sesuatu yang Kami kehendaki, “Jadilah!” Maka ia pun jadi, tidak bisa tidak.

1942

Orang-orang yang meninggalkan negeri, keluarga dan harta mereka dalam rangka berhijrah dari negeri kekufuran menuju negeri Islam guna mencari rida Allah setelah orang-orang kafir itu menyiksa dan menekan hidup mereka, niscaya Kami akan menempatkan mereka di negeri tempat mereka hidup dengan mulia, dan sungguh pahala Akhirat adalah lebih besar karena di antaranya adalah Surga. Seandainya orang-orang yang tertinggal dari hijrah mengetahui pahala orang-orang yang berhijrah niscaya mereka tidak tertinggal darinya.

1943

Orang-orang yang berhijrah di jalan Allah adalah orang-orang yang sabar atas gangguan kaum mereka dan berpisah dengan negeri dan keluarga mereka, juga sabar di atas ketaatan kepada Allah. Mereka hanya bersandar kepada Rabb mereka dalam segala urusan, maka Allah memberi mereka pahala yang agung.

1944

Kami tidak mengutus sebelummu wahai Rasul kecuali kaum laki-laki dari manusia yang Kami beri wahyu, Kami tidak mengutus para Rasul dari kalangan Malaikat. Ini adalah ketentuan Kami yang berlaku umum, jika kalian mengingkarinya, maka bertanyalah kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian niscaya mereka akan mengatakan kepada kalian bahwa para Rasul adalah manusia dan bukan Malaikat bila kalian tidak mengetahui bahwa mereka adalah manusia.

1945

Kami mengutus para Rasul dari kalangan manusia tersebut dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan kitab-kitab yang diturunkan. Kami menurunkan kepadamu -wahai Rasul- Al-Qur`ān agar kamu menjelaskan kepada manusia apa yang memerlukan penjelasan supaya mereka mau menggunakan akal pikiran mereka lalu mengambil pelajaran dari kandungannya.

1946

Apakah orang-orang yang merencanakan makar jahat untuk menghalang-halangi dari jalan Allah merasa aman dari longsor bumi sebagaimana yang menimpa Karun atau ditimpa azab dari arah yang tidak mereka sangka-sangka kedatangannya.

1947

Atau azab menimpa mereka saat mereka melakukan perjalanan dan saat berusaha mencari penghidupan mereka, dan mereka tidak akan lolos maupun selamat.

1948

Apakah mereka merasa aman dari azab Allah manakala mereka merasa takut kepadanya, Allah mahakuasa untuk mengazab mereka dalam segala keadaan mereka, sesungguhnya Tuhan kalian Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada kalian karena Dia tidak menyegerakan hukuman atas hamba-hamba dengan harapan mereka akan bertobat kepada-Nya.

1949

Mengapa orang-orang yang mendustakan itu tidak melihat dengan mata perenungan kepada makhluk-makhluk Allah, bayangannya bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti gerakan matahari dan perjalanannya siang hari dan gerakan rembulan di malam hari, makhluk-makhluk tersebut tunduk kepada Rabbnya seraya bersujud dengan sujud hakiki dalam kondisi hina.

1950

Hanya kepada Allah semata bersujud segala apa yang ada di langit dan segala apa yang ada di bumi, yaitu makhluk-makhluk yang melata. Hanya kepada Allah semata bersujud para Malaikat, mereka tidak menyombongkan diri dari ibadah dan ketaatan kepada Allah.

1951

Para Malaikat, di samping mereka senantiasa beribadah dan taat kepada Allah, mereka juga takut kepada Rabb mereka yang ada di atas mereka dengan Zat, kekuasaan dan kekuatan-Nya, para Malaikat itu melakukan apa yang Rabb mereka perintahkan, yaitu menaati-Nya.

1952

Allah -Subḥānahu- berfirman kepada semua hamba-Nya, “Jangan kalian mengangkat dua sesembahan, karena sesembahan yang benar hanya satu, tidak ada yang kedua dan tidak ada sekutu bagi-Nya, hanya kepada-Ku hendaknya kalian semua takut dan jangan takut kepada selain-Ku.”

1953

Hanya kepunyaan Allah semata segala yang di langit dan yang ada di bumi, Dia lah Pencipta, Pemilik dan Pengaturnya. Hanya untuk-Nya semata ketaatan, ketundukan, keikhlasan sebagai hak yang tetap selama-lamanya. Apakah kalian takut kepada selain Allah? Jangan, akan tetapi takutlah kepada Allah saja.

1954

Nikmat apapun yang ada pada kalian -wahai manusia-, baik nikmat agama atau dunia, maka itu semua dari Allah, bukan dari selain-Nya. Kemudian manakala kalian ditimpa ujian, sakit atau kemiskinan, maka hanya kepada Allah semata kalian berdoa dengan merendahkan diri agar Dia menghilangkannya dari kalian. Siapa yang memberikan kenikmatan dan menghilangkan kesulitan, maka Dia lah semata yang berhak disembah.

1955

Kemudian bila Allah menjawab doa kalian, mengangkat kesulitan yang menimpa kalian, ternyata ada sekelompok orang dari kalian yang menyekutukan Rabb mereka, yang mereka sembah bersama-Nya sesembahan selain-Nya. Benar-benar tidak tahu balas budi.

1956

Kemusyrikan menjadikan mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah yang di antaranya adalah diangkatnya kesulitan, karena itu dikatakan kepada mereka, “Silakan kalian bersenang-senang dengan kenikmatan yang kalian dapatkan hingga azab Allah mendatangi kalian, cepat atau lambat.”

1957

Orang-orang musyrikin menyisihkan sebagian harta mereka yang Kami rezekikan kepada mereka untuk mendekatkan diri kepadanya bagi berhala-berhala mereka yang tidak mengetahui apa pun, karena ia hanyalah benda mati, tidak mendatangkan manfaat dan mudarat. Demi Allah, Kami akan bertanya kepada kalian -wahai orang-orang musyrikin- pada hari Kiamat tentang apa yang kalian katakan bahwa berhala-berhala itu adalah Tuhan-tuhan dan bahwa mereka layak mendapatkan bagian dari harta kalian.

1958

Orang-orang musyrikin menisbahkan anak-anak perempuan kepada Allah, mereka meyakini bahwa anak-anak perempuan itu adalah para malaikat. Mereka menisbahkan peranakan kepada Allah. Mereka memilih untuk Allah apa yang tidak mereka sukai untuk diri mereka. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari apa yang mereka nisbahkan kepada Allah, sementara mereka menjadikan untuk diri mereka apa yang mereka sukai berupa anak-anak lelaki. Adakah kezaliman yang lebih berat daripada tuduhan ini?

1959

Bila seseorang dari orang-orang musyrikin itu dikabari tentang kelahiran anak perempuan, maka wajahnya menghitam karena membenci apa yang dikabarkan, hatinya sarat dengan kesedihan dan kegelisahan, lalu ia menisbahkan kepada Allah apa yang tidak ia ridai untuk dirinya sendiri.

1960

Dia bersembunyi dari kaumnya karena kabar buruk yang diterimanya, yaitu kelahiran anak perempuan. Jiwanya berkata kepada dirinya, "Apakah ia akan tetap mempertahankan anak perempuan itu dalam kehinaan dan kesedihan atau menguburnya sehingga anak perempuan tersebut tertanam di tanah?" Betapa buruk keputusan orang-orang musyrikin itu, karena mereka menisbahkan untuk Tuhan mereka sesuatu yang mereka benci untuk diri mereka.

1961

Orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Akhirat memiliki sifat keburukan yaitu hajat kepada anak, kebodohan dan kekufuran, sedangkan bagi Allah adalah sifat-sifat yang terpuji berupa kemuliaan, keagungan, kekayaan dan ilmu. Allah Maha Perkasa dalam kekuasaan-Nya yang tidak seorang pun mengalahkan-Nya, Maha Bijaksana dalam penciptaan, pengaturan dan syarak-Nya.

1962

Seandainya Allah -Subḥānahu- menghukum manusia karena kekufuran dan kezaliman mereka, niscaya Dia tidak akan menyisakan apa yang ada di muka bumi berupa manusia dan hewan yang merangkak di atasnya, akan tetapi Allah -Subḥānahu- menunda hingga masa tertentu dalam ilmu-Nya. Bila masa tersebut datang maka mereka tidak bisa memajukan atau memundurkannya sedikit pun.

1963

Mereka menisbahkan kepada Allah -Subḥānahu- sesuatu yang mereka sendiri tidak suka bila hal tersebut dinisbahkan kepada diri mereka, yaitu anak perempuan. Lisan mereka mengucapkan kebohongan dengan mengaku bahwa mereka mempunyai kedudukan mulia bila memang benar mereka akan dibangkitkan sebagaimana yang mereka nyatakan. Benar, bagi mereka adalah Neraka, mereka dibiarkan di dalamnya, tidak keluar darinya untuk selama-lamanya.

1964

Demi Allah, Kami telah mengutus para rasul kepada umat-umat sebelummu wahai Rasul, lalu setan menghiasi untuk mereka amal perbuatan mereka yang buruk berupa kesyirikan, kekufuran dan kemaksiatan. Setan adalah penolong palsu mereka pada hari Kiamat maka silakan mereka meminta pertolongan kepadanya, dan bagi mereka pada hari Kiamat azab yang menyakitkan.

1965

Kami tidak menurunkan Al-Qur`ān kepadamu -wahai Rasul- kecuali agar kamu menjelaskan kepada seluruh manusia apa yang mereka perselisihkan berupa urusan Tauhid, kebangkitan dan hukum-hukum syariat, agar Al-Qur`ān menjadi hidayah dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta kepada apa yang Allah bawa, mereka adalah orang-orang yang mengambil faedah dari kebenaran.

1966

Allah menurunkan hujan dari ketinggian, dengannya Allah menghidupkan bumi yaitu menumbuhkan pepohonan di atasnya padahal sebelumnya bumi itu tandus dan kering. Sesungguhnya diturunkannya hujan dari arah langit dan ditumbuhkannya pepohonan di muka bumi dengan hujan tersebut mengandung bukti nyata atas kemahakuasaan Allah bagi kaum yang mendengar Firman Allah dan merenungkannya.

1967

Sesungguhnya pada unta, sapi dan domba terdapat pelajaran bagi kalian wahai manusia. Kami memberi minum kalian dari hewan-hewan tersebut susu segar yang keluar di antara apa yang dikandung oleh perutnya berupa kotoran dan apa yang ada di dalam jasadnya berupa daging, dari sana keluar susu yang murni bersih nikmat dan lezat bagi siapa yang meminumnya.

1968

Bagi kalian terdapat pelajaran pada rezeki yang Kami berikan kepada kalian berupa buah-buah kurma dan anggur. Darinya kalian membuat minuman memabukkan yang menutup kerja akal, dan ini tidak baik, namun darinya kalian mengambil rezeki yang baik dan kalian mengambil manfaat darinya seperti kurma, kismis, cuka dan sari kurma. Sesungguhnya apa yang tersebut mengandung bukti atas kemahakuasaan Allah dan nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya bagi kaum yang berakal, mereka adalah orang-orang yang mengambil pelajaran.

1969

Dan Rabbmu -wahai Rasul- telah mengilhamkan kepada lebah dan membimbingnya agar mengambil sarang di gunung-gunung, pepohonan dan pada tempat-tempat yang dibangun dan diberi atap oleh manusia.

1970

Kemudian makanlah makanan yang kalian inginkan berupa buah-buahan, titilah jalan-jalan yang diilhamkan oleh Tuhanmu agar kamu menitinya dengan mudah. Dari perut lebah itu keluar madu yang warnanya berbeda-beda, ada yang putih, kuning dan lainnya, ia mengandung kesembuhan bagi manusia, dengannya mereka mengobati berbagai macam penyakit. Sesungguhnya dalam ilham Tuhanmu kepada lebah dan pada madu yang keluar dari perutnya terdapat bukti kemahakuasaan Allah dan pengaturan-Nya terhadap urusan makhluk-makhluk-Nya bagi kaum yang memikirkan, mereka adalah orang-orang yang mengambil pelajaran.

1971

Allah menciptakan kalian tanpa contoh sebelumnya, kemudian mematikan kalian manakala ajal kalian habis, di antara kalian ada yang Allah panjangkan umurnya hingga dia mencapai fase umur yang buruk, yaitu pikun, sehingga dia tidak mengetahui apa yang pernah diketahuinya, sesungguhnya Allah Maha mengetahui. Tidak ada sesuatu pun dari amal manusia yang samar bagi-Nya. Dia Mahakuasa sehingga tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya.

1972

Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- melebihkan sebagian kalian atas sebagian lainnya dalam urusan rezeki yang Dia berikan kepada kalian. Allah menjadikan sebagian kalian kaya dan sebagian lainnya miskin, ada pemimpin dan ada rakyat. Orang-orang yang Allah lebihkan dalam urusan rezeki tidak akan memberikan rezeki yang Allah berikan kepada mereka itu kepada hamba-hamba sahaya mereka, sehingga hamba-hamba sahaya tersebut berserikat dengan mereka dalam urusan kepemilikan. Bagaimana mereka rela menisbahkan sekutu bagi Allah dari hamba-hamba-Nya, sementara mereka tidak merelakan hal itu untuk diri mereka sendiri, mereka tidak rela budak-budak mereka sama dengan mereka. Adakah kezaliman yang lebih besar dari ini, adakah pengingkaran terhadap nikmat Allah lebih besar dari ini?

1973

Allah menjadikan untuk kalian -wahai manusia- pasangan-pasangan hidup dari jenis kalian sendiri yang dengan mereka kalian hidup tenang. Allah menjadikan untuk kalian dari pasangan-pasangan kalian itu anak-anak dan cucu-cucu. Allah memberi kalian rezeki dalam bentuk makanan seperti daging, biji-bijian dan buah-buahan yang baik. Apakah mereka beriman kepada kebatilan berupa berhala dan patung (yang disembah) sedangkan kepada nikmat-nikmat Allah yang tidak sanggup mereka hitung mereka mengingkari, tidak mensyukuri Allah dengan beriman kepada-Nya semata?

1974

Orang-orang musyrikin itu menyembah selain Allah yakni berhala-berhala yang tidak mampu memberi mereka rezeki dari langit atau dari bumi, dan mereka memang tidak akan pernah memilikinya, karena mereka adalah benda mati yang tidak hidup dan tidak berilmu.

1975

Wahai manusia, jangan jadikan sekutu-sekutu bagi Allah dari berhala-berhala yang tidak mampu mendatangkan manfaat maupun mudarat, karena Allah tidak mempunyai padanan sehingga kalian boleh menjadikannya sebagai sekutu-Nya dalam beribadah. Sesungguhnya Allah mengetahui sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan yang dimiliki-Nya sedangkan kalian tidak mengetahui. Akibatnya kalian terjatuh ke dalam kesyirikan kepada Allah dan mengaku bahwa berhala-berhala kalian setara dengan Allah.

1976

Allah membuat perumpamaan untuk membantah orang-orang musyrikin, “Seorang hamba sahaya yang tidak mampu bertindak, tidak memiliki apa pun untuk dirinya dan seorang laki-laki merdeka yang Kami beri harta halal yang banyak, lalu dia menggunakan harta tersebut sesuai dengan kehendaknya, dia memberikan apa yang dia kehendaki secara rahasia dan terbuka. Apakah kedua orang itu sama? Bagaimana kalian menyamakan Allah Pemilik yang bertindak terhadap apa yang Dia miliki sekehendak-Nya dengan berhala-berhala kalian yang tidak memiliki kuasa apa pun?” Pujian bagi Allah yang memang berhak untuk dipuji, akan tetapi kebanyakan orang-orang musyrikin tidak mengetahui keesaan Allah dalam uluhiyah (hak dituhankan) dan bahwa Dia lah yang berhak untuk disembah semata.

1977

Allah -Subḥānahu- membuat perumpamaan lain untuk membantah orang-orang musyrikin, “Dua orang laki-laki, yang pertama bisu, tidak berbicara, tuli tidak mendengar dan tidak mengerti, ia tidak bisa mendatangkan manfaat untuk dirinya sendiri apalagi untuk orang lain, ia hanya menjadi beban yang memberatkan orang lain yang mengurusinya, bila orang yang mengurusinya mengutusnya untuk satu kepentingan, maka dia kembali tanpa membawa kebaikan apapun, tidak menunaikan hajat yang harus ditunaikan, apakah orang yang keadaannya demikian ini sama dengan orang yang mendengar dan berbicara, bisa memberi manfaat kepada orang lain, dia mengajak manusia kepada keadilan, dia orang yang jujur dengan dirinya, berjalan di atas jalan yang terang tidak ada kebengkokan padanya. Bagaimana kalian -wahai orang-orang musyrikin- menyamakan Allah Pemilik sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan dengan berhala-berhala kalian yang tidak mendengar dan tidak berbicara, tidak mendatangkan manfaat dan tidak mengangkat mudarat?”

1978

Hanya Allah semata yang mengetahui hal yang gaib di langit dan di bumi, ilmu tentang yang gaib hanya milik Allah secara khusus, tidak seorang makhluk pun yang berserikat dengan-Nya. Urusan hari Kiamat termasuk perkara gaib yang hanya Dia saja yang mengetahuinya, dalam urusan kedatangannya yang cepat bila Allah menghendakinya hanyalah seperti membuka dan menutup kelopak mata bahkan lebih cepat dari itu. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu yang dapat melemahkan Allah, bila Allah berkehendak pada sesuatu maka dia hanya berfirman, “Jadilah!” maka jadilah ia.

1979

Allah mengeluarkan kalian wahai manusia dari perut ibu kalian sesudah habis masa kehamilan